BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jepang adalah negara yang terkenal karena banyak hal, salah satunya adalah bidang hiburan. Baik budaya tradisional maupun modern yang dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara Jepang sendiri maupun negara-negara lain. Dewasa ini, bentuk budaya yang lebih digemari oleh anak muda adalah jenis-jenis budaya populer. Budaya populer ini sendiri berasal dari dua kata, yaitu budaya, yang berarti sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Soemardjan dan Soemardi, 2003:136) dan populer, yang berarti: (1) banyak disukai orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang; (4) budaya yang memang dibuat..oleh..orang..untuk..dirinya..sendiri..(Williams,.1983:237). Secara harfiah, budaya populer berarti hasil karya manusia yang banyak disukai orang. Bentuk dari budaya populer Jepang yang banyak dikenal masyarakat dunia diantaranya adalah manga, light novel, anime, game, dan dorama. Akan tetapi, selain semua bentuk di atas, terdapat satu jenis budaya populer lagi yang masih jarang dibahas, yaitu drama CD.
1
2
Drama CD merupakan bentuk audio dari drama dan dikemas dalam bentuk digital (CD), yang disuarakan oleh seiyuu (pengisi suara) profesional. Budaya drama CD yang berawal dari drama radio dimulai oleh Amerika Serikat. Menurut Chicago Tribune, salah satu koran lokal di Amerika, melalui artikelnya yang berjudul Opera Carries 1,500 Miles by Radio Phones (12 November 1921) dan Radi-Opera (17 November 1921), disebutkan bahwa saluran radio KYW di Amerika Serikat telah menyiarkan opera melalui radio pada tahun tersebut. Itu adalah
catatan
tertua
yang
bisa
ditemukan
mengenai
drama
radio
yang..pertama..kali..muncul. Budaya drama CD di Jepang sendiri berawal dari sebuah drama di radio Jepang yang berjudul Kirihitoha yang disiarkan pada tahun 1925. Kirihitoha ini sendiri diadaptasi dari sebuah pementasan kabuki pada tahun 1894 dengan judul yang sama. Drama CD berbeda dengan storytelling, dimana pada umumnya storytelling adalah kegiatan membacakan sebuah cerita atau dongeng oleh seorang pencerita (storyteller), dengan teknik pengubahan suara untuk menyuarakan karakter-karakter yang berbeda secara langsung (face-to-face) pada pendengarnya. Drama CD pada umumnya disuarakan oleh satu orang atau lebih (satu orang menyuarakan satu karakter) dan berisi skenario tertentu, lengkap dengan dialogdialog dan efek musik atau suara yang ditambahkan secara digital, seperti layaknya sebuah pementasan drama. Berawal dari adaptasi pementasan panggung, drama CD saat ini tidak lagi merupakan bentuk adaptasi audio dari drama panggung, melainkan suatu bentuk karya drama yang memiliki skenario sendiri.
3
Berbeda dengan anime atau manga yang didukung oleh aspek visual, dalam drama CD hanya ada aspek suara. Karenanya, untuk menikmati alur cerita drama CD dibutuhkan pemahaman mendasar mengenai bahasa Jepang, yang mungkin menjadi penyebab mengapa drama CD tidak sepopuler anime atau manga di luar Jepang. Di Indonesia sendiri, drama CD ini baru populer sekitar tahun 2010, dimana mulai bermunculan blog dan forum yang menyediakan link untuk mendownload drama CD secara gratis. Selain itu, masyarakat Indonesia juga sudah dapat mengakses internet dengan sangat mudah dan murah, dimana saja dan kapan saja. Didukung oleh industri seiyuu yang berkembang pesat di Jepang dan teknologi perekaman yang semakin canggih, dua faktor diatas mendukung alasan mengapa media ini banyak digemari, baik oleh kalangan remaja dan dewasa di dalam maupun luar Jepang. Kepopuleran drama CD dapat terlihat dengan jelas dari banyaknya judul yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan rekaman, yang jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun. Di antara banyaknya genre yang ditawarkan pada drama CD, salah satu yang paling menarik adalah situation CD. Situation CD adalah sebuah jenis drama CD yang pada umumnya hanya berisi suara satu orang seiyuu (kebanyakan laki-laki) saja. Pemilihan dialog, setting, dan skenario yang ditawarkan dalam situation CD ini dibuat sedemikian rupa, sehingga timbul kesan bahwa karakter dalam situation CD tersebut sedang berbicara dan berinteraksi langsung dengan sang pendengar. Pada umumnya, skenario yang ditawarkan adalah sebuah cerita di mana sang karakter (laki-laki) dalam situation CD menjadi kekasih dari pendengar CD tersebut (perempuan).
4
Karena kekasih dari karakter laki-laki tersebut memang sengaja tidak diberi suara, timbul efek yang mengesankan bahwa sang laki-laki benar-benar sedang berbicara pada pendengarnya. Banyaknya seiyuu dengan suara menarik (yang kebanyakan dikenal karena perannya dalam mengisi suara pada media lain, seperti anime, game, dubbing untuk film Barat, atau bahkan lagu) yang berpartisipasi dalam drama CD juga menambah daya tarik situation CD ini. Melihat semua faktor di atas, tidak heran apabila banyak perempuan yang menggemari jenis hiburan yang satu ini. Situation CD menawarkan suatu jenis hiburan yang unik dan lain daripada jenis hiburan yang sudah ada selama ini pada penikmatnya. Apabila selama ini seseorang mengagumi sebuah karakter dalam novel, anime, dan manga, dan berimajinasi ingin menjadi kekasih karakter tersebut, sensasi “menjadi kekasih” ini dibuat terasa jauh lebih nyata dalam situation CD. Dengan banyaknya jenis suara, sifat karakter, jenis interaksi, dan cerita yang ditawarkan, tidaklah sulit untuk menemukan sosok kekasih “ideal” dan “menarik” yang diinginkan oleh pendengar. Segala hal yang tidak mungkin ditemui di dunia nyata bisa didapatkan dari situation CD ini. Karenanya, tidak heran apabila sebagian pendengar mencari atau membayangkan sosok “kekasih” ideal yang diinginkannya melalui CD ini. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa seseorang dapat merasa “diperhatikan oleh orang lain” dengan mendengarkan dialog-dialog drama CD yang terkesan perhatian dan simpatik terhadap pendengarnya. Akan tetapi, tentu saja perlu diingat bahwa tidak semua orang merasakan hal yang sama saat mendengarkan drama CD.
5
Bagi beberapa orang, kisah drama CD yang didominasi oleh cerita-cerita romansa dengan berbagai latar ini terlihat sangat menarik, bahkan terkadang melebihi manga atau anime. Cerita yang terasa lebih nyata karena “melibatkan” pendengarnya membuat beberapa orang menggandrungi drama CD, bukan karena mencari sosok yang disukai pada drama CD, tetapi karena cerita pada drama CD itu sendiri. Selain itu, karena tidak membutuhkan gambaran visual, terkadang drama CD justru memiliki cerita yang lebih bebas dan bervariasi daripada hiburan yang memiliki aspek visual. Melihat kasus di atas, fenomena ini dapat dikaitkan dengan sifat manusia yang selalu berusaha untuk mendapatkan perasaan dicintai atau mencintai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang dikatakan Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhannya, Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki suatu kebutuhan untuk mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengenai pernyataan ini, Sarwono (2002) dalam bukunya, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi, menyebutkan bahwa setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Bagi beberapa orang, memungkinkan bahwa ia dapat merasa dicintai dan memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain, atau setidak-tidaknya memiliki “seseorang yang bersimpati padanya” melalui dialog-dialog yang ada dalam situation CD.
6
Meski tanpa aspek visual, drama CD mampu memikat pendengarnya sedemikian rupa hingga mereka terhanyut dalam cerita. Tentunya hal ini tidak berlaku bagi semua orang. Butuh daya imajinasi yang kuat untuk bisa membayangkan situasi-situasi yang ada di drama CD tanpa bantuan gambar. Akan tetapi, bagi seseorang yang memiliki daya imajinasi tinggi, tentunya tidak sulit untuk mendalami isi cerita tanpa gambar tersebut. Tidak jarang seseorang yang menghayati drama CD kemudian bersikap histeris, tersipu, terbahak, bahkan menangis ketika mendengarkan drama CD. Melihat bagaimana drama CD yang hanya berupa rekaman suara dapat mempengaruhi pendengarnya sedemikian rupa, tentunya sangat menarik untuk meneliti alasan seseorang mendengarkan drama CD, serta sejauh apa drama CD tersebut dapat mempengaruhi perasaan mereka. 1.2 Permasalahan
Tidak diragukan lagi, drama CD adalah suatu jenis hiburan yang tergolong baru dan belum banyak diperhatikan oleh orang awam. Berbeda dengan anime atau manga yang menyajikan aspek visual, drama CD hanya memiliki aspek audio. Sekilas, hal ini terlihat sebagai kelemahan dari drama CD, namun justru karena tidak memiliki aspek visual itulah kedalaman cerita dan kemampuan seiyuu untuk membawakan karakternya sebaik mungkin menjadi lebih menonjol. Selain itu, drama CD juga memberikan sensasi baru “menjadi tokoh utama dalam cerita” melalui drama CD, yang bisa membuat orang seakan masuk ke dalam cerita.
7
Dari paparan di atas, penulis merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Mengapa seseorang tertarik untuk mendengarkan drama CD? 2. Faktor apa sajakah yang membuat seseorang menyukai drama CD? 3. Bagaimana pengaruh drama CD terhadap perasaan pendengarnya? 1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.) Memahami lebih dalam alasan-alasan seseorang mendengarkan drama CD. 2.) Mengetahui sejauh apa drama CD dapat memengaruhi pendengarnya. 1.4 Tinjauan Pustaka
Sampai saat ini, penelitian yang membahas mengenai drama CD masih sangat sedikit. Tidak hanya pada jurusan Sastra Jepang, penelitian mengenai drama CD ini juga belum ditemukan di Universitas Gadjah Mada. Akan tetapi, ditemukan beberapa penelitian dengan objek budaya populer lainnya, seperti JPop, tokusatsu, anime, dan manga. Sebelum penelitian ini dibuat, sudah ada satu penelitian terdahulu yang meneliti objek yang berbeda, namun menggunakan metode yang mirip dengan penelitian ini, yaitu penelitian berjudul Alasan Beberapa Wanita Indonesia Menyukai Doojinshi Yaoi yang ditulis oleh Maita Mega Puspita, mahasiswi jurusan Sastra Jepang UGM pada tahun 2007.
8
1.5 Landasan Teori
Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Kebutuhan..Maslow. Teori Kebutuhan Maslow ini terdiri dari lima tingkatan yang berbentuk piramida yang lebih dikenal dengan sebutan Hierarki Kebutuhan Maslow. Dalam bukunya, Berkenalan dengan Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi, Sarwono (2002) menjelaskan hierarki kebutuhan Maslow sebagai berikut: 1.) Kebutuhan fisiologis, berupa kebutuhan dasar yang bersifat fisik, misalnya kelaparan. 2.) Kebutuhan akan rasa aman, dapat diwujudkan dalam bentuk rumah atau asuransi kesehatan. 3.) Kebutuhan untuk dicintai dan mencintai 4.) Kebutuhan harga diri, dapat diwujudkan melalui ketenaran dan apresiasi orang lain. 5.) Kebutuhan aktualisasi diri Penelitian ini akan berfokus pada tingkatan ketiga, yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai. 1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan dengan dua metode. Metode yang pertama adalah mendengarkan secara langsung beberapa jenis drama CD untuk bisa mengungkapkan apa yang disebut sebagai drama CD secara mendetil. Metode berikutnya adalah pengumpulan data melalui wawancara
9
mendalam pada enam perempuan pendengar drama CD yang berasal dari Indonesia dengan latar belakang pekerjaan dan usia yang berbeda-beda. Penulis memberikan permintaan terbuka pada anggota komunitas penggemar drama CD di Facebook. Dari permintaan yang telah diajukan, didapatlah enam orang informan tersebut. Wawancara dilakukan melalui media internet dengan cara chatting menggunakan media online messenger. Hasil wawancara tersebut kemudian
dibandingkan
dalam
sebuah
tabel
dan
kemudian
dianalisis
menggunakan teori yang dipilih untuk diambil sebuah kesimpulan. 1.7 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan, maka skripsi ini akan dibagi menjadi enam bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Tinjauan Pustaka 1.5 Landasan Teori 1.6 Metode Penelitian 1.7 Sistematika Penulisan Bab II Drama CD 2.1 Sejarah Drama CD 2.2 Pengertian Drama CD
10
2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepopuleran Drama CD 2.4 Jenis-Jenis Drama CD 2.5 Isi Drama CD Bab III Landasan Teori 3.1 Sejarah Abraham Maslow 3.2 Teori Kebutuhan 3.3 Kritik Terhadap Teori Maslow Bab IV Drama CD dan Pendengarnya 4.1 Hasil Wawancara 4.2 Variasi Jawaban Antar Informan Bab V Analisis Kebutuhan Cinta 5.1 Kebutuhan-kebutuhan Manusia 5.2 Pemenuhan Kebutuhan Cinta 5.3 Pemenuhan Kebutuhan Penghargaan 5.4 Drama CD di Mata Orang Lain 5.5 Alasan Menyukai BLCD 5.6 Alasan Menyukai Drama CD R-18 5.7 Kesan Yang Ditimbulkan Drama CD 5.8 Rasa Bangga dan Komunitas Drama CD Bab VI Kesimpulan