1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya untuk membuat kepu...
Latar Belakang Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
dibutuhkan
oleh
penggunanya
untuk
membuat
keputusan.
Dalam
penyusunannya, laporan keuangan tidak terlepas dari perilaku manajer perusahaan yaitu sehubungan dengan pemilihan kebijakan akuntansi. Manajer perusahaan akan menerapkan kebijakan yang konservatif atau cenderung liberal, tergantung nilai pelaporan laba yang diinginkan. Di Indonesia system pelaporan keuangan masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Salah satu factor yang masih perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan di Indonesia adalah menyangkut etika dan sikap positif akuntan Indonesia. Wyatt (2004) dalam Yulianti (2005) menyebutkan bahwa kelemahan yang terdapat pada akuntan adalah: keserakahan individu dan korporasi, pemberian jasa yang mengurangi independensi, sikap terlalu lunak pada klien dan peran serta dalam menghindari aturan akuntansi yang ada. Untuk
menghindari hal-hal tersebut, akuntan pendidik seharusnya
memberikan perhatian yang lebih dalam pendidikan akuntansi atas dua hal, yaitu apresiasi terhadap profesi akuntan dan apresiasi mengenai dilema etika (ethical dilemmas). Hal ini dapat dituangkan dalam bentuk mata pelajaran, metode pengajaran, sampai ke penyusunan kurikulum yang melandaskan nilai etika dan moral.
2
Mahasiswa akuntan merupakan calon-calon akuntan yang akan banyak berhadapan dengan masalah-masalah etika. Pelanggaran-pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan sedikit banyak dipengaruhi oleh sikap mereka pada saat menjadi mahasiswa. Untuk menciptakan mahasiswa yang beretika, diperlukan suatu kurikulum pendidikan akuntan yang memadai. Kurikulum akuntansi tersebut hendaknya mengandung muatan-muatan etika. Di
Indonesia,
berbagai
pihak
merasakan
perlunya
perbaikan
pendidikan tinggi akuntansi. Perbaikan kurikulum pendidikan dan proses belajar mengajar sangat mendesak untuk dilakukan oleh semua pihak yang berhubungan dengan pendidikan akuntansi (Machfoadz, 1999). Pendidikan akuntansi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai profesi dan etika akuntan pada mahasiswa. Dalam upaya mengembangkan pendidikan akuntansi yang berlandaskan etika ini dibutuhkan adanya umpan balik mengenai kondisi yang sekarang, yaitu apakah pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup membentuk nilai-nilai positif mahasiswa akuntansi. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mereplikasi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yulianti dan Fitriany (2005) dimana penelitian sebelumnya mengambil sampel Mahasiswa Baru dan pada saat mereka akan menyelesaikan pendidikan akuntansi (mahasiswa tingkat akhir) dan pada mahasiswa jurusan non akuntansi (Manajemen dan pembangunan). Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel Mahasiswa Akuntansi S1, yang masih berstatus mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir dari dua universitas di Yogyakarta. Sampel yang
3
diambil yaitu: Mahasiswa Akuntansi program S1 pada Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini persepsi mahasiswa. Seperti halnya menurut Gaa dan Thorne (2004) mengatakan bahwa pendidikan akuntansi selama ini memfokuskan pada dimensi pilihan kebijakan tetapi tidak memperlihatkan nilai dan kredibilitas yang mempengaruhi pilihan tersebut. Kemudian Gaa dan Thorne (2004) menyebutkan bahwa pada dasarnya akuntan memilih tindakan berdasarkan nilai yang ada dalam pikiran mereka. Pendapat ini diperkuat oleh Kiger (2004) yang menyebutkan bahwa pendidikan akuntansi di kelas seharusnya tidak difokuskan pada etika dalam subyek-subyek akademis melainkan pada sensitivitas etika itu sendiri. Karena itulah pembentukan nilai-nilai moral dan etika dalam pola pikir seseorang akuntan sangat penting, dan hal ini dapat dicapai melalui sosialisasi nilai-nilai moral dan etika dalam pendidikan akuntansi secara memadai. Sehingga dalam penelitian ini variabel dependen menggunakan etika mahasiswa akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengambil judul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan Laporan Keuangan”. Terhadap mahasiswa baru dan pada saat mereka akan menyelesaikan pendidikan
akuntansi
(berstatus
mahasiswa
akhir),
dengan
program
pendidikan S1 pada Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
4
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai salah saji dalam laporan keuangan? 2. Apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai pengungkapan informasi dalam perusahaan? 3. Apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai cost-benefit pengugkapan informasi? 4. Apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai tanggung jawab (responsibility) terhadap pengguna laporan keuangan?
1.3. Batasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan terarah maka penulis membatasi permasalahan yang ada sebagai berikut: Yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswa baru dan mahasiswa pada saat mereka sudah akan menyelesaikan pendidikan akuntansi (berstatus mahasiswa tingkat akhir). Pada mahasiswa jurusan akuntansi dengan program S1 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
5
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui adanya perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai salah saji dalam laporan keuangan. 2) Mengetahui adanya perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai pengungkapan informasi dalam perusahaan. 3) Mengetahui adanya perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai cost-benefit pengungkapan informasi. 4) Mengetahui adanya perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir terhadap etika penyusunan laporan keuangan mengenai tanggung jawab (responsibility) terhadap pengguna laporan keuangan.
1.5. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi kepada kalangan akademisi mengenai kadar etika mahasiswa jurusan akuntansi untuk dijadikan dasar penyusunan kurikulum akuntansi dalam mewujudkan Good Corparate Governance. Selain itu juga memberikan informasi kepada Ikatan Akuntan Indonesia khususnya kompartemen akuntan pendidik mengenai etika
6
mahasiswa akuntansi sebagai dasar menentukan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan mutu akuntan Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan sebagai bagian dari Good Corporate Governance.