BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri di Indonesia kian menunjukkan angka kemajuan, salah satunya adalah industri otomotif. Ini terbukti dari jumlah kendaraan yang kian bertambah banyak tiap waktunya, baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat. Oleh karena itu tuntutan akan permintaan dari konsumen pun semakin besar seiring jalannya persaiangan yang ketat antar industri sejenis.
Adalah cambukan bagi industri dalam memenuhi beragam keinginan konsumen, yang mana dituntut untuk dapat menjual produk dengan harga terjangkau dan memiliki fitur-fitur yang menunjang gaya hidup konsumen pada umumnya.
Dengan
demikian
kini
perusahaan–perusahaan
industri
giat
memikirkan strategi untuk mencapai keinginan pasar, salah satunya seperti yang dilakukan oleh perusahaan PT.Astra Daihatsu Motor, perusahaan ini mencoba untuk membuat mesin pencetak body mobil atau yang dalam bahasa tekniknya disebut Dies press secara in-house, dengan harapan dapat menekan harga produksi.
Dalam dunia manufacturing dikenal berbagai macam proses, salah satunya adalah sheet metal forming. Sheet metal forming dalam
1
2
Universitas Mercu Buana
manufacturing adalah proses pemberian tekanan pada plat datar menurut permukaan design die sampai pada titik deformasi plastis plat tersebut, sehingga terbentuklah komponen yang baru sesuai dengan design permukaan die (Siswanto,2003). Namun pada proses ini juga masih banyak ditemui fenomena cacat (forming defect) akibat deformasi.
Proses Bending merupakan salah satu proses sheet metal forming yang banyak digunakan pada industri manufaktur, terutama untuk menghasilkan komponen-komponen produk otomotif.
Pada proses Bending, kualitas produk sangat dipengaruhi oleh pola aliran material yang mengalir melalui die. Aliran yang berlebihan dapat menimbulkan cacat kerut (wrinkling) sedangkan kekurangan aliran material dapat menimbulkan cacat pecah (fracture). Jadi pemilihan material sangat berpengaruh untuk menghindari cacat-cacat tersebut. Blank holder/striper juga memegang peranan yang sangat besar dalam mengatur pola aliran material ini. Jika jumlah aliran material dapat dipilih yang sesuai, maka cacat-cacat tersebut dapat dihindari.
Diluar dari masalah-masalah defect yang sering muncul, masalah perencanaan suatu project merupakan salah satu faktor terpenting ketika kita memikirkan sebuah produk baru, dengan perencanaan yang baik dan matang, maka akan mampu menekan biaya produksi. Salah satunya adalah mengenai perencanaan size material yang akan digunakan untuk pembuatan sebuah produk. Oleh karena itu disini akan dibahas mengenai perencanaan size material dengan cara menghitung bentangan sebuah
Universitas Mercu Buana
produk, dan kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan software, guna memastikan bahwa penggunaan size material sudah dapat ditentukan secara akurat ketika masih dalam proses perencanaan suatu project atau dikenal dengan istilah MPP ( Master Plan Project ).
Dalam ilmu desain memiliki perhitungan-perhitungan dasar yang digunakan berdasarkan rumus-rumus, yang kemudian berkembang menjadi rumus-rumus turunan ( diferensial ). Namun disamping itu adapula rumusrumus yang tercipta oleh karena hasil uji coba, sehingga disebut dengan sebutan formula. Mr. Masaya Tanshin , beliau adalah merupakan tenaga ahli (expert) dibidang dies maker, khususnya pada bagian dies design selama kurang lebih 30 tahun di perusahaan Panasonic ( Japan ). Telah banyak penelitian lewat percobaan-percobaan yang beliau lakukan selama ini, salah satunya adalah mengenai rumus/formula perhitungan bentangan produk, hal itu bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kebutuhan material sebuah produk. Kini beliau bergabung dalam JODC (Japan Overseas Development Corporation) yang kemudian dipercayakan untuk terlibat menjadi advisor di Indonesia Mold & Die Industry Association (IMDIA) yang bertempat di PT. Global Panasonic – Depok (Jawa Barat) – Indonesia.
3
4
Universitas Mercu Buana
1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka; 1. Bagaimanakah
perumusan
dalam
memperoleh
data
yang
memberikan kepastian secara akurat dan terukur engenai perencanaan kebutuhan size material pada proses part bending ? 2. Bagaimanakah validitas perhitungan rumus dari Mr. Masaya Tanshin bila melalui pendekatan software Catia ?
1.3 Tujuan Masalah Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk
memberikan
solusi
mengenai
masalah
perencanaan
kebutuhan size material pada proses part bending dari seorang designer. 2.
Untuk membuktikan validitas perhitungan rumus dari Mr. Masaya Tanshin bila dibandingkan dengan menggunakan software Catia.
1.4 Pembatasan Masalah Agar tidak mengalami perluasan pembahasan pada tugas akhir ini,maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut : 1.
Simulasi Bentangan menggunakan CATIA.
2.
Analisis yang dilakukan yaitu meneliti bentangan sebuah produk setelah melalui proses bending dengan menggunakan rumus Mr. Masaya Tanshin, tanpa menjabarkan penanggulangan problemproblem pada proses bending secara sangat mendalam.
Universitas Mercu Buana
3.
Pada penelitian kali ini tidak membahas mengenai stuktur mikro pada material yang digunakan.
1.5 Manfaat Penelitian
2. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada proses pembuatan dies, terutama mengenai kebutuhan material sheet. 3. Mengetahui pendekatan rumus dari Mr.
Masaya Tanshin lewat
software CATIA.
1.6 Metode Penelitian
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, dibuat dalam suatu diagram alir penelitian. Diagram tersebut akan menjelaskan proses simulasi dari tahap penggambaran (desain model) dan simulasi yang dikerjakan dengan software CATIA, kemudian simulasi yang dikerjakan dengan CATIA akan dibandingkan dengan hasil perhitungan dari rumus Mr. Masaya Tanshin dengan cara menggunakan bantuan perhitungan uji beda lalu kemudian menyimpulkannya.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini penulis menyusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
5
6
Universitas Mercu Buana
BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan,
metode
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Berisi tentang penelitian dies Bending, teori dasar meliputi: sheet metal bending, teori elastisitas dan plastisitas plat, prinsip tegangan dan regangan pada kondisi plastis, plastisitas pada logam lunak, metode perhitungan bentangan rumus Mr. Masaya Tanshin ( JODC - Japan overseas development corporation ) dan program analisis simulasi CATIA ( bentuk geometeri ).
BAB III
PEMBAHASAN Berisi tentang pengertian die, jenis - jenis die dan proses pembuatan.die, proses-proses kerja die, proses perencanaan die, bagian-bagian die, Perhitungan bentangan produk proses bending ( L, Z dan U ). Berisi tentang teori percobaan perhitungan bentangan yang diambil dari 4 kasus berbeda, langkah- langkah pemodelan dengan program CATIA dan langkah - langkah simulasi dengan menggunakan program CATIA. Lalu kemudian hasil perhitungan bentangan dan hasil simulasi diolah dalam
Universitas Mercu Buana
perhitungan statistik sederhana yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga bisa memberikan simpulan dan saran secara akurat. . BAB IV
PENUTUP Berisi hasil olah data statistik dari analisis proses Bending dengan menggunakan software CATIA dan perhitungan mengguanakan rumus, berikut kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data-data statistik yang telah terkumpul dan diakhiri dengan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7