1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat termasuk juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat terselesaikan dengan cepat, mudah dan praktis. Konsep inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan pemerintah dalam kepentingan untuk melayani masyarakat. Salah satu bagian pemerintah yang memanfaatkan internet dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat adalah bagian perpajakan. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Semakin besarnya pengeluaran pemerintah dalam rangka pembiayaan negara menuntut peningkatan penerimaan negara yang salah satunya berasal dari penerimaan pajak. Menurut Liberti Pandiangan (2008:5) pelayanan cepat, mudah, murah dan akurat merupakan harapan masyarakat, demikian juga dengan perpajakan. Pada saat belum diterapkannya sistem e-Filing kondisi adminstrasi perpajakan kita adalah : 1. Pelayanan perpajakan disuatu kantor dilakukan oleh beberapa seksi (berdasarkan
jenis
pajak),
sehingga
masyarakat
terkadang harus
berhubungan dengan beberapa seksi terkait. 2. Akses dan perolehan informasi perpajakan dan ketentuaanya yang terkadang sulit, sehingga kondisi ini membuat tingkat pemahaman
2
masyarakat mengenai perpajakan menjadi kurang atau bahkan tidak tahu sama sekali. 3. Proses kerja yang dilakukan secara umum masih secara manual, sesuai dengan sarana kerja yang digunakan. 4. Pelaporan pajak yang dilakukan melalui SPT harus disampaikan langsung ke KPP atau dikirm melalui pos sehingga membutuhkan waktu dan biaya. Sistem administrasi yang manual ini akan meningkatkan tax compliance cost para Wajib Pajak dalam segi waktu (time cost) untuk menjalankan sistem administrasi perpajakan, terutama pada saat pengisisan SPT dan pelaporan, dikarenakan khususnya Wajib Pajak Badan harus mengalami tingkat kesulitan yang cukup tinggi ketika melakukan pengisian SPT yang memiliki transaksi dengan jumlah yang banyak dan mengalami antrian yang cukup panjang dan lama untuk menunggu pegawai pajak melakukan perekaman data SPT yang dilaporkan, begitu juga para pegawai yang mengalami kesulitan untuk melakukan perekaman data SPT yang dilaporkan dalam jumlah yang banyak. Adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih yang dalam hal ini ditandai dengan era digital menjadikan peluang sekaligus tantangan bagi Direktorat Jendral Pajak untuk senantiasa memberikan solusi terbaik terhadap permasalah administari perpajakan. Permasalahan yang terjadi selama ini adalah antrian penyampaian SPT dari Wajib Pajak yang memasuki jatuh tempo pelaporan dan petugas perekaman data SPT di KPP yang jumlahnya terbatas sehinnga proses perekaman menjadi lambat bahkan menjadi tunggakan perekaman.
3
Seiring dengan hal tersebut, Direktorat Jendral Pajak (DJP) melakukan beberapa pembaharuan sistem perpajakan yang merupakan solusi untuk mengatasi hal tersebut, dalam usahanya untuk meningkatkan pelayanan penerimaan pajak dari Wajib Pajak dan memudahkan para pegawai pajak untuk melaksanakan kewajibannya. Sistem yang dimaksud memberikan kemudahan kepada wajib pajak dan pegawai pajak, salah satunya dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Sistem ini dilakukan secara online melalui website Direktorat Jendral Pajak yaitu di www.pajak.go.id. Sistem ini dinamakan e-Filing Melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 secara resmi diluncurkan produk e-Filing atau Electronic Filing System. E-filing yaitu sistem penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan melalui sistem online dan real time melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak. Peraturan tersebut tertuang dalam Perdirjen No 36/PJ/2013 tentang Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik Melalui Penyedia Jasa Aplikasi (e-Filing). Menurut Dirjen Pajak Fuad Rahmany (2013), Wajib pajak badan dari kantor sudah bisa melakukan pendaftaran segala macam seperti memasukkan laporan pajak SPT Tahunan. Dan lampirannya semua dengan elektronik (eFiling). Fuad mengatakan, selama ini Wajib pajak badan cukup mengalami kesulitan dalam menyetor pajak kepada negara karena lampiran yang harus disertakan cukup banyak. Dan Sekarang Direktorat Jendral Pajak membuat aplikasi yang lebih besar sehingga lampiran yang tebal (banyak) bisa masuk lewat
4
elektronik. Aplikasi elektroniknya sudah lengkap di seluruh Kantor Cabang Pajak (KCP) se-Indonesia. Menurut Menteri Keuangan M Chatib, kebijakan perluasan e-Filing untuk memudahkan dunia ini akan berkontribusi dalam menaikkan ranking Indonesia dalam peringkat kemudahan usaha. Bayangkan saja setahun Wajib Pajak harus 12 kali membayar. Sekarang dengan sistem online Wajib Pajak jadi sekali. Jadi proses kemudahan perizinannya juga menurun dan akan membantu ranking kita juga, (Sindonews.com). Dengan adanya sistem e-Filing ini akan membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan melaporkan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. Namun dalam praktiknya, sistem ini bukan merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Bila dibandingkan dengan penyampaian SPT secara manual maka penerapan sistem e-Filing ini lebih unggul. Tetapi, proses perekaman SPT secara manual ke program e-Filing belum terintegrasi, sehingga data yang direkam secara manual tidak muncul dalam Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak. (Analisis http://www.ditjen.depkeu.go.id) Tujuan utama layanan pelaporan pajak ini adalah untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara online kepada Wajib Pajak sehingga Wajib Pajak Badan dapat melakukannya dari lokasi kantor atau usahanya. Pelaporan dapat berupa SPT masa PPN dan SPT masa PPh.
5
Adanya penerapan sistem e-Filing dalam membantu adminstrasi perpajakan ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak ini dapat tercermin dalam ketepatan waktu dalam menyampaikan SPT, berkurangnya denda atau penalti atas keterlambatan pembayaran angsuran pajak karena kesulitan pengisian formulir dan pada akhirnya kepuasan Wajib Pajak (WP) akan berimplikasi pada meningkatnya kepatuhan membayar pajak dan penerimaan pajak. (Mario Antonious, 2009). Menurut penelitian Zahra Bakti (2013), yang berjudul “Pengaruh Penerapan e-SPT dan e-Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Badan) dalam melaporkan SPT” hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penyampaian SPT wajib pajak badan secara manual Pengusaha Kena Pajak (PKP) cenderung tidak patuh, tetapi setelah ada program e-Filing PKP cenderung patuh dalam penyampaian SPT. Penelitian Risal C.Y (2013) yang berjudul “Pengaruh Prilaku Wajib Pajak terhadap Penggunaan e-Filing Wajib Pajak di Kota Manado” hasil penelitian ini adalah adanya penerapan e-SPT tidak berpengaruh terhadap tingkat ketepatan waktu wajib pajak badan dalam melaporkan SPT tahunan pajak PPh badan tetapi masih terdapat wajib pajak badan yang melaporkan SPT secara tepat waktu. Mengacu pada penelitian sebelumnya maka, penulis mencoba untuk meneliti kembali mengenai program pemerintah yang ada kaitannya dengan modernisasi perpajakan yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILING TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK” (STUDI KASUS KPP PRATAMA BANDUNG-TEGALLEGA).
6
1.2 Identifikasi Masalah Dengan memperhatikan latar belakang penelitian, Penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan e-Filing berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Bandung Tegallega. 2. Seberapa besar tingkat kepatuhan Wajib Pajak dengan adanya penerapan sistem e-Filing di KPP Pratama Bandung Tegallega.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah melakukan kajian yang mendalam tentang penerapan teknologi dalam administrasi perpajakan yang diwujudkan dengan pelaporan SPT melalui e-Filing. Sedangkan tujuan penelitian adalah : 1. Mengetahui penerapan e-Filing dan pengaruhnya terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Bandung Tegallega. 2. Mengetahui
besarnya
tingkat
kepatuhan
Wajib
Pajak
dalam
menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan adanya penerapan e-Filing di KPP Pratama Bandung Tegallega.
7
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi : 1. Penulis Diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang penerapan e-Filing dan pengaruhnya terhadap tingkat kepatuhan Waib Pajak. 2. Pembaca Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan referensi bagi penelitian sejenis dan menambah wawasan pembaca mengenai modernisasi sistem perpajakan. 3. Instansi Terkait Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan perpajakan secara benar dan konsisten dalam penerapan e-Filing untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak yang berimplikasi terhadap penerimaan negara.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini lakukan di Kantor Pajak Pratama Bandung-Tegallega yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Nomor 216 Bandung. Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober 2014 – Desember 2014.