BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar bukan semata persoalan menceritakan! Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi kedalam benak siswa namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri.1 Artinya bahwa proses pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku peserta didik dalam ranah kognisi dan atau keterampilan saja, melainkan untuk mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, senang mendengarkan dan memberikan informasi, menghargai pendapat, saling belajar, gemar berorganisasi dan bekerjasama dalam satu kesatuan tim. Setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik. Mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perhatian yang berbeda-beda. Latar belakang keluarga, sosial ekonomi dan lingkungan, membuat peserta didik berbeda dalam aktifitas, kreatifitas, intelegensi dan kompetensinya.2 Dalam Undang-Undang RI N0.14 Tahun 2005 telah di sebutkan sebagai berikut. Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.3
1
Melvin L Silberman,penerjemah Raisul Muttaqien, Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif), (Bandung: Nusamedia, 2012), cet. Ke-4, h. 9. 2 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), h. 27. 3 Undang-Undang RI. No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Sisdiknas, (Bandung: Citra Umbara, 2006), h. 1.
1
2
Guru sebagai seorang pendidik senantiasa dituntut untuk menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar secara optimal.4 Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila metode dan strategi yang digunakan tepat, karena antara pembelajaran dengan metode saling berkaitan. Metode merupakan suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran.5 Pemilihan serta penggunaan strategi mengajar yang tepat merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang berperan membangun terciptanya interaksi dan aktivitas belajar siswa di kelas. Sebagaimana yang terdapat dalam alquran surah an-Nahl (16) ayat 125 yang berbunyi :
Cara belajar aktif merupakan suatu proses belajar mengajar yang aktif dan dinamis. Dalam proses ini peserta didik mengalami keterlibatan intelektual dan emosional di samping keterlibatan fisiknya. Dengan demikian maka proses pembelajaran di mana pendidik terlibat secara intelektual-emosional dapat
4
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), h. 25. 5 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 1.
3
direncanakan guru dalam suatu sistem instruksional yang efektif dan efisien, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai dengan baik. Lebih dari 2400 Tahun silam, filosof kenamaan dari cina Confucius menyatakan : “ yang saya dengar, saya lupa. “ yang saya lihat, saya ingat. “ yang saya kerjakan, saya pahami.6 Tiga pernyataan sederhana ini berbicara tentang perlunya cara belajar aktif yang melibatkan siswa untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, baik secara fisik maupun mental meskipun pelaksanaanya belum bisa secara maksimal. Strategi pembelajaran aktif yang dimaksud diantaranya adalah strategi True or False dan Card Sort. Strategi True or False dan Card Sort adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi. True or False dan Card Sort ini walaupun berbeda dalam pelaksanaanya tetapi sama-sama mempunyai level kognitif (berpikir) dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan kreatifitas dan menggunakan kartu sebagai media pembelajaran. Strategi True or False dan Card Sort bila diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Negeri bisa digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah siswa lebih menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar,
6
Melvin L Silberman, op. cit, h. 23.
4
guru harus membuat siswa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan, sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai. Pertimbangan lain bahwa Strategi True or False dan Card Sort mempunyai kelebihan masing-masing. Diantaranya kelebihan dari strategi True or False adalah siswa dapat belajar langsung tentang materi yang dipelajari, siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lain dalam hal pengetahuan tentang materi yang dipelajari dan siswa dapat mengungkapkan alasannya mengapa memilih jawaban benar dan salah. Sedangkan kelebihan dari strategi Card Sort adalah dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat terhadap pelajaran yang telah diberikan, dapat membina siswa untuk bekerjasama dan mengembangkan sikap saling menghargai pendapat, pelaksanaannya sangat sederhana dan siswa mudah dalam mengelompokkan kata yang sama sehingga mudah dalam memahami materi pelajaran.7 Melihat kelebihan dari strategi True or False dan Card Sort, serta proses pembelajaran siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri yang mempunyai cara belajar berbeda-beda. Diantaranya ada siswa yang lebih senang membaca, ada yang lebih senang berdiskusi dan ada juga yang senang praktek langsung. Sehingga untuk membantu siswa dalam belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar perlu diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam yang melibatkan indra belajar yang banyak, diantaranya yakni dengan menggunakan strategi True or False dan Card Sort.
7
Ibid, h. 169.
5
Adapun yang mendorong penulis memilih judul tersebut adalah melihat tujuan pembelajaran Fikih adalah untuk membekali siswa tentang pengertian syariat Islam serta kaitannya dengan kehidupan di dunia, siswa diharapkan dapat memahami aturan-aturan dalam hidup di dunia ini sesuai dengan tatanan syariat Islam serta karakteristik siswa yang senang terhadap pembelajaran yang menarik, menyenangkan, mengajaknya untuk aktif bergerak baik mental maupun fisik, mengajak belajar sambil
bermain,
sehingga
pembelajaran tidak
terasa
membosankan. Penerapan strategi True or False dan Card Sort dalam kegiatan belajar mengajar Fikih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Marabahan merupakan respon yang baik terhadap perkembangan strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran Fikih, yang merupakan mata pelajaran penting yang harus diketahui dan diamalkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pemilihan objek penelitian yaitu kelas VIIIB Madrasah Tsanawiyah Negeri karena pada umumnya siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri masih berada pada puncak masa transisi dari kondisi pubertas menjadi dewasa secara hakiki sehingga sikap dan perilaku mereka banyak terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Memilih strategi yang digunakan memang memerlukan keahlian tersendiri. Seorang pendidik harus pandai memilih strategi yang akan digunakan dan teknik tersebut harus dapat memotivasi serta memberikan kepuasan bagi peserta didiknya seperti aktivitas dan hasil belajar siswa yang semakin meningkat. Agar pembelajaran Fikih menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), dapat dilakukan melalui berbagai cara.
6
Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan strategi pembelajaran True or False dan Card Sort. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan strategi True or False dan Card Sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fikih. Hasil observasi awal dan wawancara dengan guru dan siswa kelas VIII BMadrasah Tsanawiyah Negeri Marabahan bahwa guru fikih mulai menggunakan strategi pembelajaran aktif khususnya True or False dan Card Sort untuk memotivasi siswa dalam belajar,sehingga informasi yang diberikan oleh guru dapat tersampaikan dengan baik dan bermakna sehingga siswa menganggap pembelajaran fikih bukan pembelajaran yang membosankan dan hasil yang dicapai sesuai dengan yang di inginkan. Sebelum menerapkan strategiTrue or False dan Card Sortdalam mata peajaran fikih hasil belajar siswa kurang baik, menurut guru pelajaran fikih setelah menggunakan strategi tersebut siswa menjadi antusias dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan. Diharapkan dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif khususnya strategi
True or False dan Card Sort dapat
meningkatkan hasil belajar bagi siswa dan siswi. Dalampenerapanstrategitersebutaktivitassiswaberupabertanyadanmenjawabsetiapp ertanyaan yang sudah di buat guru, mencatatrangkumandarimateri yang telahdiajarkan,
mencarikartu
samadarisetiaptemannyamenempelkartusortirkedepankelas.Hasilbelajar
yang yang
7
dinilaberupakeaktifanbertanyadanmenjawabsemuapertanyaandankekompakandari menjelaskansetiapkartusortir yang telahtempeldi depankelas. Melihat uraian latar belakang di atas, mendorong penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi skripsi dengan judul: “Strategi True or False dan Card Sort dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Fikih di Kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah Negeri Marabahan Kabupaten Barito Kuala”.
B. Penegasan Istilah Untuk menghindari berbagai penafsiran judul di atas, maka terlebih dahulu penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi di atas. 1.StrategiTrue or False dan Card Sort True or False artinya adalah benar atau salah sedangkan Card Sort artinya sortir kartu. Strategi True or False dan Card Sort yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sebagai macam dari strategi pembelajaran aktif yang merupakan suatu penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Marabahan pada Pembelajaran Fikih di kelas VIII B. 2.Aktivitas Belajar
8
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. 8
Dengan
demikian, aktivitas siswa merupakan keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Aktivitas yang dilakukan siswa berupa membaca pertanyaan dan siswa yang lain yang menjawab, mencatat rangkuman materi pelajaran yang telah di pelajari, menempelkan kartu dan mencari teman yang memiliki kartu yang sama. 3. Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaituberupa tes yang disusun secara terencana,
baik
tes
tertulis,
tes
lisan,
maupun
tes
perbuatan.9Denganmengadakanevaluasi, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepadasiswatentangkebaikandankelemahannya.Sedangkanuntukpengajarsendiri, denganadanyahasilbelajardapatdijadikanalatpengukur, apakahstrategipembelajaran
yang
digunakanberhasilatautidak.Dengandiketahuinyasebab-sebabkelemahanini, akanlebihmudahdicari carauntukmengatasinya. Yang dinilai dari strategi yang di gunakan adalah keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab semua pertanyaan dan kekompakan dalam menempelkan kartu sortir dan menjelaskan materi yang
8
Sardiman Am, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), h. 100. 9 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke- sebelas, h. 2.
9
telah ditempelkannya di depan kelas serta tugas berupa latihan- latihan dan pekerjaan rumah. 4.Pembelajaran Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran
yang
diinginkan,10diharapkan
siswa
dapat
menerapkan
dan
mengamalkan pengajaran yang diberikan dalam kehidupan sehari-harinya.
5.Mata Pelajaran Fikih Mata pelajaran Fikih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan
bimbingan,
pengajaran,
latihan,
pembiasaan.11Padapenelitiannantimateri
yang
penggunaan
pengalaman
dan
digunakanadalahMaterisemester
satuyaitusujudsyukurdansyahwi, puasadan zakat fitrahdan zakat maal. Adapun ruang lingkup pembahasan penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya membahas tentang Strategi True or False dan Card Sort yang diterapkan pada pembelajaran Fikih di kelas VIII BMadrasah Tsanawiyah Negeri Marabahan Kabupaten Barito Kuala.
10
Hamzah, B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 2. Depag RI, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam di Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama, 2008), h. 46. 11
10
2. Upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Fikih melalui penerapan Strategi True or False dan Card Sort.
C. Identifikasi Masalah Memperhatikan situasi di atas, kondisi pada saat ini adalah sebagai berikut: 1. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat. 2. Rendahnya aktivitas siswa untuk bidang studi Fikih, dilihat dari minat dan perhatian siswa yang kurang saat pembelajaran berlangsung.. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas oleh penulis dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menerapkan Strategi True or False dan Card Sort agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih? 2. Apakah aplikasi Strategi True or False dan Card Sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII BMadrasah Tsanawiyah Negeri Marabahan Kabupaten Barito Kuala pada pembelajaran Fikih?
E. Pemecahan Masalah Sehubungan dengan masalah di atas, maka dilakukan tindakan kelas untuk menyajikan materi pembelajaran Fikih yakni penerapan strategi True orFalse dan Card Sort, dengan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada bidang studi Fikih.
11
F. Hipotesis Tindakan Rumusan hipotesis tindakan berdasarkan pada cara memecahkan masalah dalam PTK ini: 1. Diterapkannya strategi True or False dan Card Sort dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Fikih. 2. Diterapkannya strategi True or False dan Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih.
G. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Sesuai dengan pemecahan masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1.
Diterapkannya strategi True or False dan Card Sort dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Fikih.
2.
Diterapkannya strategi True or False dan Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih.
H. SignifikansiPenelitian Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama: 1. Sekolah Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran Fikih. 2. Guru-guru
12
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru sekolah dalam pemilihan metode dan strategi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap mata pelajaran Fikih. 3. Penulis Mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis dibidang penelitian. Selain itu hasil penelian ini juga dapat dijadikan sebagai bekal bila sudah menjadi tenaga pendidik. I. SistematikaPembahasan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi skripsi ini, secara singkat dapat dilihat dalam sistematika pembahasan di bawah ini, dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab antara lain: Bab
I
pendahuluan
yang
terdiri
dari
latar
belakang
masalah,penegasanistilah, identifikasi masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian tindakan kelas, , signifikansi penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II kajian teori yaitu Pengertian Strategi Pembelajaran,faktor-fakor yang mempengaruhistrategipembelajan, macammacamstrategipembelajaranaktif,pengertian Strategi True Or False dan Card Sort,langkah-langkahdalampelaksanaanstrategiTrue or False danCart Sort,hakikathasilbelajardanaktivitassiswa. Bab III
metode penelitian ini berisi tentang setting penelitian, yang
meliputi; tempat, waktu dan siklus penelitian tindakan kelas. Persiapan penelitian
13
tindakan kelas, subjek, sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, indikator kinerja, analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV hasil dan pembahasan penelitian diuraikan dalam tahapan berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam tiga siklus dari siklus pertama sampai ketiga, meliputi rencana tindakan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Bab V penutup yang berisi tentang kesimpulan terhadap pembahasan data-data yang telah dianalisis dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan.