BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1), pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Syah M, 2006 hal 1). Dalam keseluruhan proses pendidikan merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh mahasiswa sebagai anak didik (Slameto 2003, hal 1). Pendidikan juga mempunyai peran penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup manusia, karena pendidikan pada dasarnya merupakan upaya menyiapkan peserta didik dimasa mendatang. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dimana individu diberi pertolongan untuk mengembangkan kemampuan, minat, dan bakatnya. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal tersebut berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Belajar dipengaruhi oleh 1
2 berbagai faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi munculnya peserta didik yang berprestasi tinggi atau rendah atau mungkin gagal sama sekali (Syah M , 2010). Memasuki dunia perguruan tinggi berarti melibatkan diri dalam situasi hidup dan situasi akademis yang secara fundamental berbeda dengan apa yang dialami dalam lingkungan sekolah lanjutan atas. Sebagai konsekuensinya mahasiswa wajib mengadakan adaptasi dengan dunia baru yang penuh liku-liku dan seluk beluk serta penuh resiko, terutama adaptasi pola berfikir, belajar, berkreasi, dan bertindak/beramal dalam menggumuli kehidupan kampus (Salam, 2004). Pendidikan mempunyai peran penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan manusia, karena pendidikan pada dasarnya merupakan upaya menyiapkan peserta didik dimasa mendatang. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dimana individu diberi pertolongan untuk mengembangkan kemampuan, minat dan bakatnya. Kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi tidak terlepas dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu mendapatkan pendidikan, melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kedewasaan dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dapat tercapai apabila mahasiswa mengerahkan kemampuan dan kesempatan bagi dirinya. Dalam upaya ini diperlukan bimbingan dari dosen agar ia menjadi mahasiswa yang mandiri dalam kegiatan belajarnya sehingga ia berhasil menyelesaikan studinya (Silitonga, 2008).
3 Kesuksesan akademik mengacu pada keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan sejak semester awal hingga wisuda. Keberhasilan ini dapat dilihat dari indeks prestasi (IP). Pencapaian kesuksesan tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah yang terdapat pada diri seseorang termasuk kondisi fisiologis secara umum, kondisi panca indera, minat, intelegensi/kecerdasan, bakat, dan motivasi, sedangkan faktor eksternal yang terdapat di luar diri seseorang meliputi faktor lingkungan (Slameto, 2003). Perguruan tinggi memikul tanggung jawab dalam pembinaan mahasiswa untuk mencapaian kesuksesan yakni dengan cara mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan studi secara optimal, baik dalam perkuliahan dan kehidupan mahasiswa selama menjalani studi (Silitonga, 2008). Kenyataan menunjukkan belum banyak mahasiswa yang terbuka pada dirinya sendiri, mahasiswa sukar mengambil kebijakan yang tepat untuk dirinya terutama yang berhubungan dengan studinya. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa bantuan pelayanan kepada mahasiswa sangat diperlukan dengan cara mengefektikan bimbingan akademik melalui dosen pembimbing akademik (Ginting, 2003). Dosen pembimbing akademik (PA) adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan sebagai sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa. Bantuan yang diberikan oleh para dosen penasehat akademik kepada individuindividu mahasiswa dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan
4 pandangan, mengambil keputusan dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Dosen Pembimbing Akademik turut menentukan prestasi belajar mahasiswa, dosen diharapkan mampu untuk memberikan layanan bantuan kepada mahasiswa bimbingannya dalam upaya keberhasilan studi (Sulaiman, 2008). Menurut Mulyadi (2003, hal 195) Sehubung dengan tugasnya secara luas, dosen PA perlu bekerja lebih jauh, yaitu mengungkapkan masalahmasalah yang dialami mahasiswa baik melalui dialog, wawancara dengan menggunakan alat berstandar atau disusun sendiri oleh dosen PA. Dengan kata
lain,
dosen
PA
hendaknya
aktif
menghidupkan
hubungan
kepenasehatan akademik, tidak menunggu mahasiswa datang untuk mengemukakan
masalah
sehingga
mahasiswa
dapat
memanfaatkan
kepenasehatan seoptimal mungkin. Karena itu, penasehat akademik perlu menyusun jadwal pertemuan dan kegiatan dengan mahasiswa, misalnya pada awal atau akhir semester. Pendidikan berkualitas sangat dipengaruhi oleh kualitas raw input, proses belajar mengajar dan kualitas out put. Kualitas out put mahasiswa dapat dilihat dari hasil Indeks Prestasi Komulatif pada saat lulusan atau Indeks Prestasi (IP) pada setiap semester yang tertuang dalam Kartu Hasil Studi (KHS). Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari diri individu (internal) dan faktor dari luar (eksternal) (Purwanto, 2006). Sebagai deskripsi awal pada Akbid Hafsyah, hampir 30% mahasiswa mengatakan bahwa dosen PA tidak berperaan aktif dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dari data yang diperoleh dari bagian evaluasi
5 jurusan kebidanan, didapat bahwa IP tertinggi pada semester I adalah 3,64 dengan predikat sangat memuaskan, IP terendahnya adalah 2,60 dengan predikat tidak memuaskan. Pada semester II terdapat nilai IP tertinggi pada semester II adalah 3,85 dengan predikat sangat memuaskan, dan IP terendah adalah 3,04 dengan predikat sangat memuaskan. Pada semester III terdapat penuruan IP ,nilai IP tertinggi adalah 3,75 dengan predikat sangat memuaskan, dan IP terendah adalah 2,08 dengan predikat tidak memuaskan. Hal ini menunjukan adanya penurunan pencapaian IP mahasiswa. Terjadinya penurunan IP mahasiswa pada semester II ini menunjukkan suatu kesenjangan. Dengan dasar itulah penulis memilih mahasiswa jurusan kebidanan sebagai objek penelitian yang mana dalam semester II terjadi penurunan nilai IP. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akbid Hafsyah Medan Tahun 2013/2014.
B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II program studi kebidanan Hafsyah Medan”
6 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan peran dosen pembimbing akademik. dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah 2014. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mendeskripsikan peran dosen pembimbing akademik yang diberikan kepada mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. b. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. c. Untuk mengetahui hubungan antara peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 1. Manfaat Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengetahui mahasiswa yang terkait dengan prestasi belajar mahasiswa.
motivasi
7 2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi 1) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas bimbingan akademik yang dilakukan dosen pembimbing akademik. 2) Dapat digunakan sebagai acuan bagi Institusi program studi Kebidanan Hafsyah Medan. b. Bagi Mahasiswa Dapat menjadi rmasukkan mahasiswa Kebidanan Hafsyah Medan untuk meningkatkan prestasi belajar yang diharapkan. c. Bagi Dosen Pembimbing Akademik Memberi informasi bagi dosen akademi kebidanan tentang perhatian terhadap pelaksanaan tugas pembimbing oleh dosen pembimbing akademik dalam rangka membantu mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mahasiswa.