1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang mempunyai ciri khas yang saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan lawan dengan cara menarik, mendorong, membanting dan menjegal dengan tujuan posisi kedua bahu lawan menempel di atas matras, sehingga terjadilah touché kemenangan mutlak Gulat menurut PGSI (1980: 1) yaitu: Gulat adalah suatu kegiatan yang menggunakan tenaga didalamnya dimungkinkan mengandung suatu perkelahian, pertarungan yang sengit untuk mengalahkan lawan dengan saling menarik, mendorong, membanting dan mengunci. Mengacu pada pendapat di atas, jelas sekali bahwa olahraga gulat sering kali menggunakan tenaga lawan sebagai cara untuk menaklukan lawan. Atas dasar itu teknik-teknik gulat disesuaikan dengan gaya dan posisi pegulat pada waktu melaksanakan pergulatan. Menurut Prawirasaputra (1996: 1) bentuk latihan teknik di tinjau dari posisi adalah “Teknik gulat pada posisi berdiri dapat dilihat dari cara melaksanakannya dalam beberapa gerakan yaitu: tarikan, dorongan, angkatan, kaitan, kayang, kombinasi, dan bantingan. Sedangkan posisi parterre yaitu: tarikan, dorongan, angkatan, pitingan, kuncian, gulungan, kayang dan kombinasi.” Menurut Prawirasaputra (1993: 1) dalam olahraga gulat terbagi atas 3 (tiga) teknik dasar yaitu: “Teknik serangan, teknik pertahanan, dan teknik counter. Teknik serangan terbagi dalam beberapa gerakan yaitu: tarikan, dorongan, angkatan, kaitan, kayang,
kombinasi, dan bantingan. Sedangkan teknik
pertahanan terbagi dalam tiga posisi yaitu: posisi pertahanan atas, posisi pertahanan dalam posisi katak, dan posisi pertahanan dalam posisi telungkup.” Dengan demikian mengutip dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa teknik gulung termasuk salah satu teknik serangan dan counter attack pada posisi parterre. Seorang pegulat harus mempunyai serangan dan counter attack Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
yang baik. Dalam serangan gulat ada yang disebut teknik gulung, teknik gulung banyak bentuk dan jenisnya, diantaranya gulung dari depan, gulung pada dada, gulung pada pinggang, gulung pada paha dan gulung pada kaki. Teknik gulung tersebut dapat dikembangkan menjadi beberapa bagian. Pada teknik gulung ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap keberhasilan gulung dari depan. Berikut proses pelaksanaan teknik gulung dari depan adalah 1) Pada teknik gulung dari depan, pegulat terlebih dahulu menggepit (dalam posisi parterre) dari atas bagian leher lawannya dengan lengan kanan dan lengan kiri menarik dan menguasai lengan kanan lawan kearah depan sehingga lawan hilang keseimbangannya ke depan; 2) Kedua lengan, tangan penyerang berpegang satu sama lain dan kedua lutut diangkat dan diluruskan; 3) Pegangan dipererat supaya tidak lepas pada waktu berputar ke kiri dengan menggunakan putaran panggul sambil melakukan kayang; 4) Kepala mengenai matras dan kaki kiri disilangkan didepan kaki kanan; 5) Akibat kaki kiri disilang dan diputar panggul sekuatnya sehingga posisi badan terputar sampai telungkup dan kembali pada posisi awal. Posisi menggepit lawan dari awal tetap dipertahankan karena bisa dilakukan gulungan sampai 3 kali dalam satu ronde sehingga nilai yang diperoleh 6 poin. Apabila nilai/poin yang diperoleh kedua pegulat selisih 6 poin maka pertandingan diberhentikan oleh wasit, berarti pegulat menang muthlak. Seorang pegulat yang berhasil melakukan gulung dari depan satu kali dengan sempurna akan mendapatkan poin 2, apabila tidak sempurna namun berhasil mendapatkan poin 2 untuk lawan dan 1 untuk pegulat yang melakukan teknik, dan apabila pegulat terhenti sesaat pada waktu menggulung lawan maka posisi poin yang didapat adalah 2-2. Berdasarkan pengalaman menjadi atlet dan pengamatan dalam setiap pertandingan, sering terlihat para pegulat gagal menggunakan gulung dari depan. Gagalnya seorang pegulat dalam melakukan gulung dari depan disebabkan kurang baiknya teknik yang dimiliki juga disebabkan faktor kondisi fisik. Untuk dapat melakukan teknik dengan baik dalam latihan maupun bertanding tentu sangat memerlukan kemampuan fisik yang baik, teknik, taktik serta mental. Berkaitan Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
dengan hal tersebut Harsono (1988: 100) menjelaskan bahwa: “Untuk dapat meningkatkan keterampilan dan prestasi atlet yang maksimal, ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu (1) latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktik, dan (4) latihan mental.” Komponen kondisi fisik yang dominan harus dimiliki sesuai dengan konsep permasalahan yang akan diteliti yaitu kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul. Kekuatan menurut Harsono (1988: 200) adalah “Kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap tahanan.” Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot lengan untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap tahanan. Kekuatan lengan yang baik akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap hasil gulungan, ketika pegulat menguasai kepala lawannya dengan lengan kanan dan lengan kiri menguasai lengan kanan lawannya, gerak yang terjadi kuat sehingga lawan tidak bisa melepaskan diri, hal tersebut bisa dilakukan ketika pegulat mempunyai kekuatan/strength yang baik. Tidak hanya komponen fisik kekuatan tetapi fleksibilitas sendi panggul pun dibutuhkan untuk menunjang gerak menggulung dan memperbaiki sikap tubuh. Pada saat melakukan gulung dari depan, fleksibilitas sendi panggul diperlukan ketika pegulat yang akan menggulung memutar tubuhnya dengan cepat. Fleksibilitas menurut Harsono (1988: 163) adalah “Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi.” Sedangkan fleksibilitas menurut Matjan (2005: 28) adalah “Tingkat ruang gerak suatu persendian.” Menurut Nurhasan dan Cholil (2007: 176) adalah ”Kemampuan seseorang untuk menggerakan tubuh dan bagian bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami menimbulkan cedera pada persendian dan otot disekitar persendian itu.” Fleksibilitas sendi panggul adalah kemampuan sendi panggul untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi panggul yang seluas-luasnya. Fleksibilitas sendi panggul mempunyai peranan pada gerak menggulung, pada saat menggulung otot-otot dan sendi panggul bergerak dibantu oleh lengan dan kepala, Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
kemudian panggul melakukan gerak rotasi untuk menghasilkan gulung dari depan yang maksimal. Dari latar belakang di atas, kedua komponen fisik tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas kemampuan teknik gulung dari depan sehingga pegulat dapat melakukan teknik yang benar dan sempurna dan penulis mempunyai ketertarikan untuk melakukan penelitian pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.
B. Masalah Penelitian Dalam upaya mendapatkan temuan-temuan baru sering kali di hadapkan kepada berbagai macam permasalahan
yang muncul dan memerlukan
penyelesaian. Selanjutnya permasalahan ini di angkat ke dalam suatu penelitian ilmiah supaya mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan? 2.Apakah terdapat pengaruh yang signifikan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan? 3.Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan.
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang akan diungkap dan dirumuskan oleh penulis maka dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kekuatan otot lengan terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan.
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan.
D. Manfaat Penelitian Dalam setiap penelitian atau penulisan seseorang maupun kelompok diharapkan dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi atlet gulat. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Secara teoritis a. Secara teoritis hasil penelitian ini berguna untuk memberikan informasi ilmiah dalam bidang olahraga, khususnya olahraga gulat serta ilmu kepelatihan olahraga pada umumnya. b. Memberikan informasi ilmiah tentang berbagai macam teknik gulungan, khususnya teknik gulung dari depan. c. Memberikan informasi secara teoritis terutama yang berkaitan dengan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul yang berpengaruh pada keberhasilan teknik gulung dari depan. 2. Secara praktis a. Secara praktis hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada pembina olahraga atau pelatih khususnya cabang olahraga gulat. b. Sebagai salah satu bahan informasi, tentang pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan, sehingga dapat memberikan pola latihan yang sesuai untuk penerapan teknik gulung dari depan. c. Sebagai landasan untuk proses pembinaan dalam mencari bibit-bibit atlet gulat yang potensial.
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6
E. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam pelaksanaan dan pada tujuan yang akan dicapai, maka permasalahan dalam penelitian dibatasi sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian hanya ditujukan pada pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung dari depan. 2. Pengukuran dan pengujian terbatas pada unsur kekuatan otot lengan, fleksibilitas sendi panggul dan teknik gulung dari depan. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet gulat Jawa Barat. 4. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 14 orang. 5. Teknik yang digunakan adalah teknik gulung dari depan.
F. Penjelasan Istilah Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan. Menurut Harsono (1988: 200) kekuatan adalah “Kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap tahanan.” 2. Lengan. Menurut Damiri (1994: 54) lengan adalah “Merupakan alat gerak yang mempunyai fungsi menarik, mendorong, memindahkan, melempar benda dan lain sebagainya.” 3. Harsono (1988: 177) memaparkan tentang kekuatan otot lengan yaitu: Kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, disebabkan : - Oleh karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik. - Kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi otot/orang dari kemungkinan cedera. - Dengan kekuatan, atlet akan dapat lebih cepat memukul lebih keras, melempar dan membanting lebih efesien, membantu memperkuat fleksibilitas sendi-sendi.
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil suatu pengertian bahwa inti dari kekuatan lengan adalah kemampuan otot lengan untuk menghasilkan tegangan terhadap tekanan atau beban. 4. Fleksibilitas. Menurut Harsono (1988: 163) fleksibilitas adalah “Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi.” Feksibilitas juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot tendon dan legamen. Jadi berdasarkan uraian diatas maka fleksibilitas sendi panggul adalah kemampuan sendi panggul untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi yang seluas-luasnya. 5. Parterre. Menurut Gable (2010: 134) parterre adalah “Kedua pegulat bertarung tidak dalam posisi berdiri, secara literal berarti di atas tanah.”
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu