1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age) yang merupakan masa dimana anak mulai peka dan sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individu masa peka adalah masa terjadinya kematangan fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa sosial emosi agama dan moral. Perkembangan anak usia dini adalah masamasa kritis yang menjadi fondasi bagi anak untuk menjalani kehidupan dimasa yang akan datang. Masa-masa tersebut memberikan dampak terhadap kemampuan intelektual, karakter personal dan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak
secara
menyeluruh
atau
menekankan
pada
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. Lembaga PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan seperti kognitif, bahasa, sosial, emosi fisik dan motorik. 1 Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015
2
Sedangkan pendidikan anak usia dini (PAUD) Menurut UndangUndang pasal 1 ayat 14 Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Melalui
pendidikan anak usia
dini, anak diharapkan dapat
mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya seperti aspek kognitif, motorik, bahasa, nilai-nilai agama dan moral serta sosial emosi. Sosial emosi mencangkup sikap tenggang rasa, peduli, saling menghargai, saling menghormati, kerjasama, empati dan lain sebagainya. perkembangan sosial anak perlu dikembangkan, pada dasarnya setiap anak memerlukan bantuan orang lain dan akan hidup menjadi manusia sosial, namun dalam kenyataannya masih banyak anak yang tidak dapat bersosialisasi dengan orang lain. oleh karena itu anak harus memiliki perkembangan sosial pada dirinya. Perkembangan sosial merupakan bentuk perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan oleh individu ketika berinteraksi dengan orang lain disertai dengan ketetapan dan kecepatan sehingga memberikan kenyamanan dengan orang lain yang berada disekitarnya. Kurangnya seseorang memiliki perkembangan sosial menyebabkan kesulitan perilaku disekolah, kenakalan, tidak perhatian, penolakan rekan, kesulitan sosial emosi, kesulitan dalam
Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015
3
berinteraksi
dengan teman-temannya,
kegagalan akademik, kesulitan
konsentrasi, isolasi dari teman-teman sebaya dan depresi. Perkembangan sosial adalah kebutuhan primer yang perlu dimiliki anak-anak bagi kemandirian pada jenjang kehidupan selanjutnya, hal ini bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Mengingat perkembangan sosial emosi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya perkembangan sosial ditanamkan sedini mungkin. Perkembangan sosial pada anak dapat dikembangkan melalui berbagai metode diantaranya, metode bercerita, metode tanya jawab, metode karyawisata, metode bermain peran dan metode bermain, diantara berbagai metode yang dapat mengembangkan sosial emosi, metode bermain salah satu metode yang lebih efektif untuk mengembangkan empati anak dan kerjasama. Bermain adalah kegiatan yang berperan sangat besar dalam perkembangan sosial emosi, fisik dan kognitif anak. Bermain merupakan cara efektif bagi anak untuk belajar tentang diri, juga lingkungan sekitarnya. karena melalui bermain, anak dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan, melalui aktifitas bermain, anak melatih kemampuan fisik dan motoriknya serta mematangkan emosi dan meningkatkan sosialnya. Melalui bermain anak dapat meningkatkan kepekaan emosinya dengan cara mengenalkan bermacam perasaan, mengenalkan perubahan perasaan, membuat pertimbangan, menumbuhkan kepercayaan diri. Melalui bermain anak dapat meningkatkan sosialnya seperti membina hubungan dengan anak lain, bertingkah laku sesuai dengan tuntutan masyarakat,
Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015
4
menyesuaikan diri dengan teman sebaya, dapat memahami tingkah lakunya sendiri. Perkembangan sosial emosi akan lebih optimal jika orang tua tidak melarang, anak untuk bergaul dengan teman sebayanya, sehingga bila orang tua
mendukung
mereka
untuk
bergaul
dengan
teman-temannya
perkembangan sosial emosinya akan teroptimalkan. Berdasarkan hasil observasi pada semester genap tahun ajaran 20142015 di TK Pamardisiwi Kranji kelas B masih terdapat anak yang belum mampu mengembangkan kemampuan sosial emosi dengan baik, terlihat dari 20 peserta didik diperoleh data, pada kondisi awal ada 3 (15%) anak yang berkembang sesuai harapan, 3 (15%) anak yang mulai berkembang, dan 14 (70%) anak yang belum berkembang. Sehingga kondisi tersebut tidak mungkin dibiarkan oleh peneliti karena itu perlu di adakan tindakan lebih lanjut, guna memperbaiki atau meningkatkan perkembangan sosial emosi anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melalui metode bermain musang dan ayam dengan alasan permainan musang dan ayam mengandung nilai perkembangan sosial antara anak yang satu dengan yang lain. Melalui permainan musang dan ayam anak dapat kesempatan yang baik untuk menyesuaikan diri oleh banyak jumlah pemain. Dalam permainan ini anak belajar berlatih menaati peraturan bermain yang telah disepati bersama, belajar bekerjasama saling tolong menolong antar teman yang satu dan teman yang lain.
Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, untuk meningkatkan sosial emosi anak melalui metode bermain musang dan ayam dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah perkembangan sosial emosi anak TK Pamardisiwi Trisula Kranji Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun ajaran 2014-2015 dapat ditingkatkan melalui metode bermain musang dan ayam?”
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perkembangan sosial emosi anak melalui metode bermain musang dan ayam pada anak kelompok B TK Pamardisiwi Trisula Kranji Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Ajaran 2014-2015.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Anak Didik a. Meningkatkan perkembangan sosial emosi bagi anak didik b. Memberikan rasa percaya diri, tidak malu dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya c. Memberikan pengalaman belajar yang berkesan dan bermakna
Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015
6
2. Bagi Guru a. Mendorong guru untuk lebih berkreasi dalam memberikan pengajaran pada anak didik. b. Mendorong guru untuk mencari metode permainan yang sesuai dengan usia anak tingkat perkembangan anak didik. c. Meningkatkan peranan guru sebagai fasilator dan motifator dalam mendampingi anak didik melakukan kegiatan pembelajaran 3. Bagi Sekolah a. Dapat meningkatkan kreatifitas dan kinerja guru dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan kwalitas dan kwantitas pendidikan b. Dapat menyelsaikan masalah pembelajaran yang terjadi di sekolah c. Dapat meningkatkan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif 4. Bagi Masyarakat Masyarakat lebih mempercayakan putra/putrinya untuk bersekolah di lembaga/PAUD yang bermutu.
Upaya Meningkatkan Perkembangan..., Wida Dwi Anggarini, FKIP UMP, 2015