BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) merupakan suatu cara untuk menilai performa klinik (Norcini, 2005). Mini-CEX memerlukan tiga unsur dasar yaitu: adanya pengamatan langsung terhadap kinerja mahasiswa di klinik, adanya penilaian terhadap performa klinik berdasarkan komponen kompetensi, dan adanya sesi umpan balik segera setelah pengamatan (Norcini, 2005). Umpan balik didefinisikan sebagai tindakan memberikan informasi kepada mahasiswa dengan menjelaskan performa mereka setelah pengamatan (Ende, 1983; Cantillon & Sargeant, 2008). Hal-hal yang diperlukan untuk meningkatkan performa melalui umpan balik yaitu: pengamatan, penguatan terhadap performa yang baik, dan masukan untuk perbaikan (Cantillon & Sargeant, 2008). Efek dari umpan balik akan berdaya guna optimal apabila mahasiswa melakukan perbandingan antara penilaian diri sendiri (self assessment, reflection) dan umpan balik dari dosen (Eva & Regehr, 2005; McLaughlin et al., 2013). Tujuan dari pemberian umpan balik adalah menyediakan panduan dan masukan untuk meningkatkan performa dimasa depan sesuai dengan tujuan belajar yang diharapkan (McLaughlin et al., 2013). Ketimpangan antara tujuan belajar yang diharapkan dan performa yang sesungguhnya akan menciptakan motivasi kuat serta dorongan untuk belajar lebih dalam lagi (McLaughlin et al., 2010).
1
2
Penilaian berdasar pengamatan langsung pada performa klinik dengan pemberian umpan balik memiliki dampak kuat pada perubahan perilaku mahasiswa dan proses pembelajaran (Norcini & Burch, 2007; Burch et al., 2006). Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengamatan langsung dan penilaian formatif sering terlupakan pada seting klinik (Daelmans, 2005; Daelmans et al., 2006; Pulito et al., 2006). Lebih lanjut ditemukan pula bahwa umpan balik yang diberikan pada mahasiswa belumlah memadai (Daelmans et al., 2006). Faktor yang diduga mempengaruhi kurangnya pemberian umpan balik, baik secara lisan maupun tertulis yaitu kemampuan yang dimiliki pembimbing dalam memberikan umpan balik, format lembar penilaian (untuk umpan balik tertulis), dan proses penilaian dan pemberian umpan balik (Burch et al., 2006; Pelgrim et al., 2012; Hafflin et al., 2011). Beberapa instrumen penilaian terstruktur telah dikembangkan dan diterapkan untuk memfasilitasi penilaian performa di klinik (Burch 2006; Pelgrim et al., 2012; Haffling et al, 2011; Kogan et al., 2009). Kebanyakan dari instrumen tersebut meliputi aitem wawancara medis, pemeriksaan fisik, profesionalisme, keputusan klinis, penatalaksanaan, konseling, organisasi, kemampuan keseluruhan dan ruang untuk pemberian umpan balik serta rencana aksi secara tertulis. Sejak awal munculnya Mini-CEX, lembar penilaian Mini-CEX telah menyertakan ruang untuk menuliskan umpan balik dan rencana aksi (Norcini, 2005). Ruang umpan balik tersebut telah dibedakan menjadi dua yakni, hal yang sudah baik dan hal yang perlu ditingkatkan.
3
Pemberian umpan balik tertulis, refleksi dan rencana aksi pada Mini-CEX belumlah memuaskan dan spesifik, baik karena faktor format lembar penilaian maupun proses penilaian (Pelgrim et al., 2012). Upaya penggunaan lembar penilaian Mini-CEX yang dimodifikasi agar dapat meningkatkan jumlah dan kualitas umpan balik telah dilakukan oleh Pelgrim et al. (2012) dengan memodifikasi lembar penilaian Mini-CEX dengan menambahkan pertanyaan panduan pada ruang umpan balik dan ruang refleksi untuk merangsang pemberian umpan balik dan refleksi secara tertulis. Pengamatan penulis pada institusi pendidikan klinis menunjukkan bahwa penggunaan ruang untuk menuliskan umpan balik dan rencana aksi pada lembar penilaian Mini-CEX tidaklah memuaskan. Ruang umpan balik dan rencana aksi yang kosong ini meninggalkan pertanyaan tidak terjawab mengenai sesi umpan balik yang terjadi. Pencatatan umpan balik tertulis penting bilamana kita ingin melakukan evaluasi terhadap kemajuan mahasiswa berdasarkan catatan/dokumen tertulis dan untuk penyusunan portfolio mahasiswa (Haffling et al., 2010). Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka penulis akan melakukan modifikasi lembar penilaian Mini-CEX dengan penambahan ruang spesifik umpan balik dan refleksi pada lembar terpisah untuk mendorong peningkatan jumlah dan kualitas umpan balik dan rencana aksi serta mendorong terjadinya refleksi secara tertulis.
4
B. Perumusan Masalah Apakah modifikasi lembar penilaian Mini-CEX dengan penambahan ruang spesifik umpan balik dan refleksi pada lembar terpisah dapat meningkatkan jumlah dan kualitas umpan balik, rencana aksi, dan mendorong terjadinya refleksi secara tertulis?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jumlah dan kualitas umpan balik dan rencana aksi secara tertulis sebelum dan sesudah penggunaan lembar penilaian Mini-CEX yang dimodifikasi dengan penambahan ruang spesifik umpan balik dan refleksi pada lembar terpisah.
2. Tujuan Khusus 1) Memodifikasi lembar penilaian Mini-CEX dengan penambahan ruang spesifik umpan balik dan refleksi pada lembar terpisah untuk mendorong peningkatan jumlah dan kualitas umpan balik dan rencana aksi secara tertulis dalam Mini-CEX. 2) Mengetahui jumlah dan kualitas umpan balik dan rencana aksi secara tertulis sebelum dan sesudah penggunaan lembar penilaian Mini-CEX modifikasi.
5
3) Mengetahui jumlah dan kualitas refleksi yang dilakukan mahasiswa sesudah penggunaan lembar penilaian Mini-CEX modifikasi.
D. Manfaat Penelitian Dengan mengetahui perbandingan jumlah dan kualitas umpan balik, refleksi, dan rencana aksi secara tertulis sebelum dan sesudah penggunaan lembar penilaian Mini-CEX yang dimodifikasi dengan penambahan ruang spesifik umpan balik dan refleksi pada lembar terpisah, maka diharapkan dapat: 1) Melakukan perbaikan terhadap format lembar penilaian Mini-CEX yang dapat meningkatkan jumlah dan kualitas umpan balik, rencana aksi, dan mendorong terjadinya refleksi tertulis. 2) Mendukung proses pembelajaran klinik yang konstruktif dengan penilaian formatif yang berkualitas. 3) Memperoleh data mengenai kemajuan mahasiswa dalam pembelajaran klinik yang bermanfaat dalam penyusunan portfolio mahasiswa.
E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian mengenai modifikasi proses penelitian di klinik dan bentuk lembaran penilaian telah dilakukan, antara lain: 1) Burch et al. (2006) melakukan penelitian penggunaan lembar penilaian klinik dengan ruang umpan balik tertulis yang spesifik pada setiap komponen yang dinilai. Sampel berjumlah 155 mahasiswa klinik. Hasil penggunaan ruang umpan balik tertulis yang spesifik tersebut sangat
6
memuaskan. Hal ini diduga karena sebelumnya pembimbing telah mendapatkan pelatihan yang cukup tentang prinsip penilaian formatif. 2) Pelgrim et al. (2012) melakukan penelitian mengenai penggunaan lembar penilaian Mini-CEX yang dimodifikasi untuk melihat kespesifikan dan frekuensi umpan balik tertulis, refleksi dan rencana aksi. Lembar penelitian yang dianalisis berjumlah 485 yang diperoleh dari 54 mahasiswa. Didapatkan hasil bahwa frekuensi umpan balik lebih banyak daripada refleksi dan rencana aksi. Ia menyimpulkan bahwa daripada sekedar bentuk lembar penilaiannya, pengguna instrumen (pembimbing dan mahasiswa) lebih memiliki peran dalam peningkatan kualitas dan jumlah umpan balik tertulis, refleksi tertulis, dan rencana aksi tertulis. 3) Haffling et al. (2011) meneliti penggunaan proses penilaian dan instrumen yang dimodifikasi untuk menilai performa klinis secara umum dan menyeluruh (bukan hanya Mini-CEX). Sampel berjumlah 464 mahasiswa klinik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses penilaian dan instrumen yang sudah dimodifikasi mampu meningkatkan kespesifikan dari umpan balik. 4) Paukert et al. (2002), meneliti kepuasan mahasiswa terhadap pemberian umpan balik lisan dan tertulis dengan encounter card system. Encounter card system merupakan suatu sistem penilaian di klinik terhadap performa klinik mahasiswa. Sistem ini menggunakan kartu-kartu pertemuan (encounter) yang dapat digunakan untuk menilai domain-
7
domain
performa
klinik
secara
spesifik.
Penelitian
dengan
membandingkan antara data sebelum dan sesudah penggunaan encounter card system. Sampel berjumlah 51 orang dan data kartu yang terkumpul berjumlah 1789 kartu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kepuasan mahasiswa terhadap kualitas (kespesifikan) umpan balik dan proses pemberian umpan balik. Pada penelitian ini lembar penilaian Mini-CEX dimodifikasi seperti pada penelitian Burch et al. (2006) yang memberikan ruang umpan balik pada setiap komponen penilaian dan seperti pada penelitian Pelgrim et al. (2012) dengan membagi ruang umpan balik dan refleksi menjadi dua, yakni hal yang sudah baik dan hal yang masih kurang. Proses penggunaan lembar Mini-CEX dilakukan seperti pada penelitian Haffling et al. (2011) dan Paukert et al. (2002) dengan modifikasi sesuai teori dialog umpan balik reflektif untuk mendorong proses interaksi dalam sesi umpan balik. Hal yang baru dalam penelitian ini adalah penambahan ruang umpan balik dan refleksi di setiap komponen kompetensi Mini-CEX yang dinilai dan adanya lembar umpan balik dan lembar refleksi yang terpisah untuk mendorong interaksi pembimbing dan mahasiswa. Pendekatan analisis data seperti pada penelitian Pelgrim et al. (2012) untuk kajian kualitas umpan balik tertulis, rencana aksi tertulis, dan refleksi tertulis.