BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai (Sudjana, 2006). Menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang dibuat. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru (Sartika, 2013). Dalam analisis butir soal terdapat dua istilah yang digunakan yaitu karakteristik dan spesifikasi butir soal. Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris (Supriadi, 2007). Dalam menentukan karakteristik butir soal, pada umumnya dipertimbangkan tiga hal, yaitu: (1) tingkat kesukaran, (2) daya beda, dan (3) berfungsi tidaknya pilihan jawaban atau pengecoh (Ratnaningsih, 2011). Karakter-karakter butir soal tersebut sangat menentukan kualitas butir soal. Mengukur tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh diharapkan akan mampu memberikan informasi yang akurat tentang kemapuan siswa yang sebenarnya. Pengukuran tingkat pengecoh soal dipergunakan pada analisis soal pilihan ganda yang memiliki alternatif jawaban lebih dari satu, sedangkan pada soal uraian tidak memiliki pengecoh soal. Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi suatu mata pelajaran. Sudijono (2005) mengatakan, tes prestasi hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian peserta didik. Melalui soal UAS guru akan lebih mudah mengetahui atau mengukur tingkat kemampuan siswanya. Kualitas butir soal UAS akan sangat berpengaruh pada informasi yang didapatkan oleh guru tentang kemampuan siswanya, karena soal yang berkualitas baik akan
1
memberikan informasi yang lebih akurat pada guru. Ratnaningsih (2011) mengatakan, soal ujian yang bermutu dapat membantu siswa meningkatkan pembelajaran dan memberikan informasi dengan tepat tentang capaian kompetensi yang diperoleh siswa. Sebuah tes yang baik, akan bisa mengungkapkan keadaan sebenarnya tentang kemampuan siswa. Lababa (2008) mengatakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pendidikan selama selang waktu tertentu, maka eksistensi tes menjadi sangat penting. Kegiatan menganalis soal UAS akan mengukur sejauh mana kualitas soal yang diujikan kepada peserta tes. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya, di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru (Amalia & Widawati, 2012). Menganalisis soal ini penting dilaksanakan, karena dengan analisis soal akan menghasilkan soal yang bermutu pada pembuatan soal berikutnya, akan tetapi kegiatan menganalisis soal masih sangat jarang dilakukan. Kedudukan evaluasi dalam proses belajar mengajar sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Demikian juga, agar proses evaluasi itu berfungsi dengan semestinya dan sesuai tujuan, maka alat evaluasi itu sendiri harus baik. Hal ini seringkali dilupakan oleh para praktisi pendidikan di lapangan, mereka hanya berhenti pada pelaporan hasil evaluasi tanpa merasa perlu untuk mengetahui seberapa baik alat evaluasi yang telah mereka gunakan. Alat evaluasi yang dimaksud adalah tes hasil belajar yang berisi butir-butir soal (item soal). Menurut Adiputra (2011) pelaksanaan ujian akhir semester di Kabupaten Gianyar hanya penyusunan soal saja yang terkoordinir dengan baik. Selanjutnya bagaimana hasilnya, apakah soal yang digunakan sudah memenuhi standar yang disyaratkan tidak pernah diadakan pengujian lebih lanjut. Semua diserahkan kepada sekolah masing-masing, sehingga yang terjadi hanyalah penyeragaman soal saja tanpa pemikiran yang lebih mendalam tentang bagaimana sebuah tes harus di buat, dilaksanakan, dan dianalisis agar menjadi tes yang memenuhi syarat untuk dijadikan tes dengan standar tertentu.
2
Rahmawati (2012) juga mengatakan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa selama ini kegiatan analisis butir-butir soal jarang dilakukan Itulah sebabnya materi, konstruksi soal, bahasa, validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal yang terdiri dari tingkat kesukaran, daya pembeda, dan distraktor soal sering dikatakan rendah. Lebih tepatnya kualitasnya tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan hasil observasi penulis selama mengikuti kegiatan Program Pengalaman Lapangan di SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang sering dilakukan tahap evaluasi pembelajaran melalui tes tulisan, akan tetapi kegiatan menganalisis soal tes ini jarang dilakukan sehingga kualitas dari soal tidak diketahui secara pasti. Hasil wawancara dengan salah satu guru pemangku mata pelajaran matematika di MTsN Andilan juga menjelaskan, kegiatan menganalisis soal juga jarang dilaksanakan. Kegiatan evaluasi hasil pembelajaran hanya sampai pada pemberian skor pada peserta didik. Rahmawati (2012) menjelaskan bahwa Faktor kualitas tes yang belum diketahui, akan berpengaruh terhadap kemampuan testee dalam mengerjakan tes. Kelemahan ini akan berdampak pada sulitnya menentukan kemampuan testee yang sebenarnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan penjelasan bahwa soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya, penulis merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah reliabilitas butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015 memiliki kategori yang baik? 2. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015? 3. Bagaimana daya pembeda butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015? 4. Apakah pengecoh butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015 berfungsi baik? 5. Apakah butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015 berkategori valid?
3
C. Pembatasan Masalah Penelitian yang baik bukan terletak pada keluasan masalahnya, tetapi terletak pada kedalaman kedalaman pengkajian pemecahan masalahnya. Agar pengulasan masalah dapat terjawab dan bisa dikaji secara mendalam, maka permasalahan dibatasi pada: 1. Butir soal yang diteliti adalah soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015. 2. Butir soal yang dianalisis dikhususkan pada soal pilihan ganda. 3. Lembar jawaban siswa yang digunakan dalam menganalisis butir soal untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, daya deda, efektifitas pengecoh, dan validitas soal adalah lembar jawaban siswa kelas IX MTsN Andilan. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Kategori reliabilitas butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015. 2. Tingkat kesukaran butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015. 3. Daya pembeda butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015. 4. Efektif atau tidaknya pengecoh butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015. 5. Valid atau tidaknya butir soal matematika ujian akhir semester ganjil kelas IX di MTsN Andilan tahun ajaran 2014-2015.
4
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi pihak yang terkait antara lain: 1. Bagi Dinas Pendidikan dan Departemen Agama Kabupaten Pasaman, dapat menjadi masukan untuk memperbaiki kekurangan dimasa yang akan datang dan menentukan kebijakan yang dipandang efektif di bidang pendidikan, terutama yang berhubungan dengan evaluasi. 2. Bagi Guru, hasil penelitian ini dijadikan sebagai pertimbangan agar analisis butir soal dilakukan dimasa yang akan datang sehingga dapat menyempurnakan atau memperbaiki kualitas butir soal yang kurang baik dan sebagai referensi dalam memilih soal-soal yang baik. Sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk peningkatan atau perbaikan hasil belajar siswa pada periode berikutnya. 3. Bagi Siswa, dengan analisis butir soal akan menghasilkan soal yang baik pada pembuatan soal berikutnya sehingga kemampuan siswa akan dapat diketahui dengan baik. 4. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya menjadi masukan agar lebih memperhatikan tentang kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru.
5