BAB I: PENDAHULUAN A. LANDASAN PEMIKIRAN Membumikan alQur‟an yang nyaris menjadi kata kunci tujuan semua aktivitas pembelajaran al-Qur‟an merupakan upaya total dan komprehensif menanamkan kesadaran Qur‟ani di segala aspek kehidupan manusia. Atas dasar itu, proyek besar ini tidak hanya terbatas pada penyebaran keilmuan atau pengetahuan tentang al-Qur‟an, tetapi juga mencakup kesadaran kognitif manusia sebagai manusia dan sebagai makhluk ber-Tuhan, yang didasari oleh pengetahuan tentang al-Qur‟an yang berorientasi kemanusiaan. Tidak hanya itu, proyek membumikan al-Qur‟an juga meliputi upaya terarah dan sistematis agar nilai-nilai al-Qur‟an dapat selalu menjadi kebutuhan dan bagian internal dari perbendaharaan nilai-nilai lokal dan universal. Persoalan ini semakin kompleks dengan cepatnya perubahan yang berproses di tengah masyarakat. Posisi dunia secular vis à vis dunia religious, misalnya, semakin menganga dan siap menelan siapapun yang tidak siap dengan perubahan ini. Dalam konteks ini, perbedaan inheren antara ilmu-ilmu umum dan ilmu agama semakin sulit dijembatani. Sebagai bagian ilmu agama, penafsiran al-Qur‟an, misalnya, di satu pihak, selalu berangkat dari keyakinan untuk mencari pembenaran, sementara ilmu umum di pihak lain senantiasa diawali dengan sikap skeptis dan akhirnya harus dijelaskan secara rasional. Mengatasi problem-problem seperti ini, pada akhirnya dibutuhkan infrastruktur yang tidak sedikit seperti lembaga pendidikan terbaik, penyajian materi yang sistematis, tenaga pengajar yang dapat diandalkan, fasilitas perpustakaan yang memadai, dan sebagainya. Hal yang paling krusial adalah langkanya sosok mufasir yang memiliki orientasi kemanusiaan yang tinggi. Banyak mufasir yang hanya menjalankan rutinitas sebagai mufassir, yang hanya menafsirkan dan mengajarkan al-Qur‟an, tanpa dibekali orientasi masa depan yang penuh tantangan. Namun, mufasir yang siap atau disiapkan menghadapi berbagai tantangan dan perubahan serba cepat di masa mendatang, nyaris tidak ditemukan. Ketidaksiapan menghadapi perubahan, akan menggiring siapapun pada posisi marginal. Dalam suasana kekhawatiran seperti inilah, Pusat Studi al-Qur‟an mencoba menawarkan ide dan program yang dapat sedikit banyak memberi alternatif
terbaik dalam rangka megaproyek membumikan al-Qur‟an, tanpa menciptakan atau mengafirmasi ketegangan baru antara dunia secular dan dunia religious. Pusat Studi al-Qur‟an adalah sebuah institusi yang konsen dalam pengembangan studi al-Qur‟an dengan varian kegiatan. Pengembangan studi al-Qur‟an dengan penguatan pada studi tafsir merupakan salah satu program unggulan dari institusi ini, mengingat urgensi pemahaman dan penghayatan nilai-nilai al-Qur‟an dalam kehidupan. Pendidikan Kader Mufassir (PKM) adalah sebuah program yang bertujuan melahirkan kader-kader mufasir yang berkualitas dan menjadi ujung tombak pengkajian dan sosialisasi nilai-nilai al-Qur‟an. Program ini dimaksudkan untuk melahirkan ilmuwan tafsir yang moderat, toleran, damai, dan mencerahkan. B. PENGERTIAN PROGRAM PKM Program Pendidikan Kader Mufassir (disingkat: PKM) adalah program kursus dibidang pemahaman tafsir al-Quran yang berbasis pada dua kegiatan utama yakni adanya bimbingan penulisan tesis/disertasi dan program tutorial (pendalaman materi kajian yang sudah ditentukan oleh PSQ). C. TUJUAN PROGRAM Program Pendidikan Kader Mufassir bertujuan: 1. Melahirkan kader ulama yang profesional di bidang tafsir dan studi al-Qur‟an. 2. Membekali kader mufasir dengan kapabilitas mumpuni dalam mengadaptasi perkembangan studi al-Qur‟an yang modern. D. SASARAN PROGRAM 1. Mahasiswa S.2 dan S.3 yang sedang menulis Tesis/Disertasi dibidang kajian alQuran. 2. Peneliti (dosen/kalangan profesional) dibidang kajian tafsir dan `ulum al-Quran E. WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM Pelaksanaan program Pendidikan Kader Mufassir (PKM) berlangsung selama jangka waktu 6 (enam) bulan, dilaksanakan 1 tahun sekali. Jadual kuliah diatur dari hari senin – jumat dimulai pukul 09.00 – 17.00. F. PROSES PENDIDIKAN Proses pendidikan dapat dibagi dalam tiga proses: masa rekrutmen, masa perkuliahan, dan masa evaluasi.
Masa rekrutmen dilaksanakan selama jangka waktu 2 (dua) bulan sebelum kegiatan dilaksanakan. Kegiatan rekrutmen meliputi (1). penyebaran informasi program melalui surat ke lembaga Perguruan Tinggi Islam Negeri/Swasta, maupun penyebaran informasi melalui jejaring sosial media, website, dan informasi langsung kepada alumni mengenai dibukanya program rekrutmen PKM. (2). Kegiatan tes dan wawancara. Kegiatan ini untuk mengetahui kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta PKM yaitu kemampuan bahasa arab, utamanya telaah literatur kitab-kitab turats. Kesiapan peserta PKM dalam aspek penulisan dilihat dari uji proposal tesis/disertasi, dan psikotes, untuk mengukur tingkat perkembangan peserta secara mental. Masa perkuliahan meliputi dua macam kegiatan, pertama kegiatan bimbingan penulisan tesis/disertasi, dan kedua kegiatan tutorial pendalaman materi. Perkuliahan (bimbingan maupun tutorial) dilaksanakan 2 (dua) kali sebulan. Pendekatan yang digunakan dalam proses pendidikan untuk kegiatan tutorial lebih banyak ditekankan pada pemahaman konsep, penugasan mandiri, problem solving problem keagamaan secara umum ditilik dari tinjauan al-Quran, dan diskusi mandiri. Sementara kegiatan bimbingan penulisan titik tekannya adalah pada metodologi penulisan tesis/disertasi, baik ditinjau dari sudut metodologi maupun kedalaman isi tulisan. Evaluasi ditekankan pada dua hal, pertama evaluasi program, evaluasi ini dilakukan untuk menilai sejauhmana program berjalan, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan ataukah tidak, sejauhmana tingkat efektifitas programnya, dan bagaimana dengan efisiensi anggarannya. Kedua, evaluasi pada peserta programnya khususnya perkembangan tulisan tesis/disertasi, apakah peserta dapat menyelesaikan target penulisan diatas 65%. Jika peserta ketika diterima sudah menyelesikan penulisan tesis/disertasinya, maka dilihat pada bobot isi dari tulisan atau penelitiannya. G. INDIKATOR KESUKSESAN PROGRAM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
95% Peserta mengikuti seluruh kegiatan yang dijadualkan. Peserta mampu membuat makalah kaidah tafsir dan mampu menjelaskannya Peserta mampu memahami minimal 20 kaidah tafsir beserta contohnya Peserta mampu menyelesaikan 65% dari penulisan tesis/disertasi Peserta mampu menjelaskan peta literatur tafsir dengan baik. Tenaga pengajar hadir sesuai dengan yang dijadualkan. Partisipasi peserta atas program di atas 90%
H. PROFILE PROGRAM PKM 1. Pengantar Pusat Studi al-Qur‟an (PSQ) adalah sebuah institusi yang konsen dalam pengembangan studi al-Qur‟an dengan varian kegiatan. Pengembangan studi al-Qur‟an dengan penguatan pada studi tafsir merupakan salah satu program unggulan dari
institusi ini, mengingat urgensi pemahaman dan penghayatan nilai-nilai al-Qur‟an dalam kehidupan. Pendidikan Kader Mufassir (PKM) adalah sebuah program yang bertujuan melahirkan kader-kader mufasir yang berkualitas dan menjadi ujung tombak pengkaji alQur‟an. Program ini dimaksudkan untuk melahirkan ilmuwan tafsir yang moderat, toleran, damai, dan menyegarkan. Program Pendidikan Kader Mufassir (PKM) bertujuan melahirkan kader yang profesional di bidang tafsir dan studi al-Qur‟an. Dengan program PKM ini, PSQ mencitakan mampu membumikan al-Qur‟an di tengah masyarakat yang toleran, moderat, dan visioner. Kader mufasir yang dihasilkan juga diharapkan mampu mengembangkan studi al-Qur‟an secara ilmiah dan membumi dengan mengadaptasi perkembangan modern dan kemajuan ilmiah. 2. Peserta PKM (dari angkatan I tahun 2005 s.d angkatan VIII tahun 2012) STATISTIK PESERTA PKM TAHUN 2005 – 2012 A. Aspek Latar Belakang Pendidikan Peserta No
Tahun
Angkatan
01.
2005
I
02.
2006
03.
2007
04.
Latar Belakang Pendidikan
Jumlah
S.2
S.3
4
-
4
-
-
-
II
12
3
15
2008
III
10
-
10
05.
2009
IV
9
7
16
06.
2010
V
5
8
13
07.
2011
VI
15
3
18
08.
2011
VII
14
3
17
09.
2012
VIII
14
-
14
83
24
107
Jumlah
16 14 12 10 8
S.2
6
S.3
4 2 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2011 2012 Tabel 1: Statistik Peserta PKM Th. 2005-2012 (Aspek Latar Belakang Pendidikan Peserta)
B. Partisipasi Peserta ditinjau dari apek jenis kelamin No
Tahun
Angkatan
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09.
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2011 2011 Jumlah
I II III IV V VI VII VIII
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 4 15 10 15 1 12 1 12 6 14 3 9 5 91 16
Jumlah 4 15 10 16 13 18 17 14 107
16 14 12 10 8
Laki-laki
6
Perempuan
4 2 0 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2011
2012
Tabel 2: Statistik Peserta PKM Th. 2005-2012 (Aspek Jenis Kelamin)
a. Peserta PKM angkatan pertama (10 Januari – Juni 2005) No.
NAMA
1.
Ali Fahruddin
2.
Syahrullah Iskandar
JUDUL PENELITIAN Pengaruh Perbedaan Qiraat dalam Istinbath Hukum (Studi Tentang Ayat-ayat Jender) -
3.
Wachju Widajana
Ruh dan nafs dalam al-Quran
4.
Mas‟ud Halimin
Amar dalam Surat Al-Baqarah (Suatu Analisis Tematik)
b. Angkatan Kedua (Februari – Juli 2007) Angkatan kedua program PKM dilaksanakan dalam bentuk Sandwich ke Mesir, diikuti oleh 15 peserta, kerjasama PSQ-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program ini akan berlangsung selama 6 bulan dari tanggal 7 Februari 2007 sampai dengan 20 Agustus 2007 dengan ketentuan sebagai berikut :
1. 4 bulan di Mesir 2. 2 bulan di Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta Bentuk kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Pra-keberangkatan ke Mesir Sebelum mengikuti program bimbingan dan penyelesaian disertasi di Mesir, para peserta akan mengikuti orientasi keilmuan dan budaya dari dewan pakar PSQ dengan materi antara lain; a. Wawasan Studi Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran (Prof. Dr. M. Quraish Shihab) b. Metode penelitian ilmu-ilmu agama (Prof. Dr. Mastuhu) c. Peta literatur tafsir klasik dan modern (Dr. Muchlis M. Hanafi) d. Khazanah Intelektual Islam di Mesir/Peta Perpustakaan e. Pengantar Bahasa dan Budaya Mesir (Dr. M. Syaerozi Dimyathi) 2.
Selama di Mesir a. Pada dua bulan pertama, sambil menyelesaikan penulisan disertasi peserta akan memperoleh bimbingan dan pencerahan wawasan Studi Tafsir dan Ulumul Quran dari para guru besar. Bimbingan/konsultasi dilakukan sekurang-kurangnya 4 kali dalam sebulan, demikian pula pencerahan wawasan. b. Selama masa 2 bulan pertama, para peserta akan didampingi oleh 2 orang mahasiswa pascasarjana (asal Indonesia) di Universtas Al-Azhar yang akan berfungsi sebagai penerjemah jika dibutuhkan. c. Pada masa 2 bulan berikutnya, para peserta berkonsentrasi dalam penyelesaian penulisan disertasi
3.
Di Pusat Studi al-Quran (PSQ) Jakarta
a.
Setelah mengikuti program selama 4 bulan di Mesir dan kembali ke tanah air, para peserta diberi kesempatan berlibur bersama keluarga selama 2 minggu. Setelah itu diharuskan kembali ke asrama yang telah disediakan oleh PSQ
b.
Selama di PSQ peserta akan mendapat bimbingan/konsultasi dari para dewan pakar PSQ dan fasilitas-fasilitas lain seperti pemanfaatan kepustakaan, internet dan komputer
Dewan pakar yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: 1. Di Mesir
a.
Prof. Dr. Abdul Hayy al-Farmawi Guru besar Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Fak. Ushuluddin Al-Azhar Kairo
b.
Prof. Dr. Jamal Musthafa al-Najjar Guru besar Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Fak. Ushuluddin Al-Azhar Kairo
c.
Prof. Dr. Hasan Hanafi Guru besar Filsafat Fakultas Sastra Universitas Kairo
d.
Prof. Dr. Effat al-Syarqawiy Guru besar Tafsir dan Studi Islam Fak. Sastra, Univ. Ain Syams Kairo
e.
Prof. Dr. Muhammad Daud Guru Besar Sastra Arab Universitas Qanat Sues Ismailiyya
2.
Di PSQ Jakarta a. Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA b. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed c. Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA d. Dr. Muchlis M. Hanafi, MA e. Dr. M. Syaerozi Dimyathi, M.Ed
7
Sesi Kuliah peserta PKM angkatan II di Mesir dengan Prof. Hassan Hanafi
Peserta program PKM di Mesir No 1. 2.
Nama Peserta Syamsu Alam Darwis M. Saifuddin
3.
Salahuddin Ayyub Fachruddin
4.
Sutrisno Hadi
5.
Agus Beddu Malla
Judul Penelitian Kitab “al-Qur`an : nadzmuhu wa ta‟alimuhu wa syahadatuhu lil Kutub alMuqaddasah” lil musytasyriq William Muir, Dirasah Naqdiyyah Dakhil dalam tafsir Imam Tsa'labi (W. 427 H) mulai awal Surat Fatihah sampai Akhir Surat Al-Baqarah. Trend tafsir di Indonesia semenjak masa kemerdekaan R.I Al-Qur'an ditinjau dari aspek Qira'ah: Studi Fonologi
maupun aspek Lahjahnya (dialek suku bangsa arab). 6.
Khairun Ni`at
7. 8.
Arif Budiono Asif Trisnani
9.
Nur Faizin Muhith
10.
Abdul Aziz Teo
11.
Muhammad Widus
12.
Ishlahuddin
Dakhil dalam tafsir Imam Tsa'labi (W. 427 H) mulai awal Surat Qasash sampai Akhir Surat Fushsilat. Pengulangan dalam Al-Quran Tafsir adabi menurut Sayid Kutub. Kritik pandangan liberalis seputar al-quran, Ulumul quran, dan tafsir di indonesia Komparasi Sunah-Syiah dalam hal Lafal Musytarak. Sikap Al-Quran atas Ijtihad Rasul Saw Kesatuan tema Al-Qur'an menurut Sa'id Hawwa
c. Angkatan Ketiga (tahun 2008) d. Angkatan keempat (tahun 2008) Angkatan ketiga dan keempat dilangsungkan di Syiria.
e. Angkatan Kelima (Maret – Agustus 2009) No.
NAMA
1.
Ali Romdhoni
2.
Andi Rosadisastra
3.
M. Thohar al-Abza
4.
Musholli Ready
5.
Norhidayat
6.
Syamsuni
7.
Adib Sami‟un Jazuli
8.
Ahmad Luthfi Hidayat
9.
Fathullah Munadi
10.
Wardani
11.
Islahuddin
JUDUL PROPOSAL Al-Quran & Literasi Arab: Kajian Tentang Pengaruh al-Quran Terhadap Perkembangan Literasi Arab. Kedudukan “Makna Substantif alQuran” dalam Penetapan Hukum Islam. Kontekstualitas al-Quran; Studi Kritis atas Metodologi & Pandangan Muhammad Syahrur tentang Asbabun Nuzul dalam Penafsiran al-Quran. Potret Hermeneutika dalam Tafsir al-Quran. Kajian Atas Penafsiran Ayat-ayat Gender dalam Kitab Lathaif alIsyarat karya Imam al-Qusyairi. Israiliyyat dan Penafsiran Bias Gender: Kajian Terhadap Tafsir atThabari. Corak Haraki dalam Tafsir alQuran Pemikiran Abdul Muta‟al al-Jabri tentang Nasikh-Mansukh (Studi atas kitab La Naskha fi al-Quran) Penafsiran al-Quran di Kalimantan; Analisa Penafsiran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dalam karya-karyanya. Kontroversi Naskh al-Quran; Kajian Analitis-Kritis Terhadap Kasus “Ayat Pedang” (Ayat alSayf). Teori “al-Wahdat al-Mudhu‟iyyah li al-Quran al-Karim” dalam Penafsiran Sa‟id Hawwa (Telaah
12.
13.
Arif Budiono
Sarmida Hanum
Atas Penafsiran Surah al-Fatihah dan al-Sab‟ al-Thiwal dalam Kitab “al-Asas fi al-Tafsir”) Tikrar Ayat al-Quran dan Relevansinya Terhadap Perubahan Makna (Kajian Perbandingan Pendapat Para Mufassir pada Ayat-ayat Yang Beredaksi Mirip) Penafsiran Progresif al-Thabari Tentang Ayat-ayat Jender
f. Angkatan Kelima (Juni – Nopember 2010)
Peserta PKM Angkatan V
Peserta program PKM angkatan kelima tahun 2010 sebagai berikut:
No. 1.
Nama Zainal Abidin
2.
Mawardi Abdullah
3.
Muhammad Ulinnuha
4.
5.
6. 7.
Shihabudin
Nur Arfiyah Mursal Sah Susilawati
Judul Proposal Leksikologi al-Quran dan Metode MQS dlm menjelaskan kosakata Juz „Amma (Telaah atas Tafsir alMishbah Vol 15) Pemahaman Mufassir Indonesia tentang Ayat2 Pengentasan Kemiskinan Tafsir Esoterik dlm “Tafsir Marah Labid” Karya Syekh Nawawi alBantani Pendekatan Susastra dan Rasionalitas Tafsir (Studi Analisis Terhadap Pemikiran Susatra M. Abduh) Ekologi Islam dalam Perspektif Relasi Gender (Analisis Terhadap Penafsiran Ayat2 Ekologi dalam alQuran). Kesehatan Mental dalam Perspektif al-Quran Metode Tafsir al-Quran Kontemporer; Kajian Pemikiran
8.
Rindom Harahap
9. Khumaini Rosadi
10.
Abdul Rozak
11. Armainingsih
Fazlur Rahman Metode Istinbath Hukum Izzat Darwaza dalam Tafsir al-Hadis Korelasi Manajemen Pembelajaran UQ & Motivasi Bhs Arab Thdp Mobilisasi Tafsir (Studi Kasus Perkembangan tafsir al-Quran di Indonesia) Hubungan Antar-umat Beragama (Studi Analisis tafsir Tematik Lajnah pentashih Mushaf al-Quran Depag RI) Klasifikasi Surah2 al-Quran Berdasarkan Kronologi Pewahyuan (Studi Kasus atas Tafsir Al-Wadhih karya „Abid alJabiri) Diskursus Munasabah al-Quran dalam Tafsir al-Mishbah: Upaya Kontekstualisasi Penafsiran alQuran di Indonesia
12.
Hasani Ahmad Syamsuri
13.
Halimah Bashiri
Konsep Ukhuwwah dalam alQuran
14.
Kurdi
Hermeneutika al-Quran Kajian Metodologi Penafsiran Imam alSyatibi
15.
Malkan
Tafsir Ilmi dalam Tafsir al-Sya‟rawi
16. Abdul Rauf
17.
Irfan Salim
Corak Pemikiran Tasawuf Tafsir al-Azhar & Pengaruhnya Thdp Masyarakat Indonesia (Kajian Thdp Ayat2 yg Berdimensi Tasawuf) Kemunduran Tradisi Keilmuan Dunia pada Abad X-XII (Studi terhadap Ayat2 Hasyiyah Tafsir alBaydhawi)
Calon peserta PKM Devi Faizah Yuliana sedang mengikuti Sesi Tes proposal tesis bersama Prof. Dr. Hamdani Anwar, MA
g. Angkatan Keenam (2010)
1.
2.
3.
4.
5. 6. 7. 8.
Devi Faizah Yuliana
M. Syakur
Abdul Aziz Matnur
Abdul Muiz
Lukluk Surayya
Pengaruh Politik dalam Penafsiran alQur‟an (Studi Kritik ayat-ayat tentang Imamah Perspektif Syi‟ah) Faktor-faktor Pendidikan dalam alQur‟an (Kajian Tafsir Tematik dengan Pendekatan Content Analysis) Metode Penafsiran Sayid Qutub terhadap Kisah di dalam Fi Zilal alQur‟an Pendidikan Ekologi menurut al-Qur‟an (Kajian terhadap Tafsir al-Misbah dan Tafsir al-Qur‟an al-Karim lil Imamaini Jalalaini) Mengkaji Hakikat Amtsal dalam alQur‟an (Telaah atas Teori alZamakhsyari)
Aik Iksan Anshori
Hermeneutik Sufisme Tafsir Ishari Abd al-Qadir al-Jaylani
Faiqotul Mala
Krisis Otoritas Ajaran Islam dalam Perspektif Qur‟an dan Hadits Konsep Teologi Yahudi dalam alQur‟an dan Problema Takfir terhadap Yahudi
Mulawarman Hannase
9. 10.
11.
12. 13.
14.
15.
16.
17.
18.
Siswadi Iswatin Hasanah
Taufikkurrahman
Faisal Kunhi Devi Efrianita
Uun Yusufa
Mohammad Fauzi
Musnif Istiqomah
Sumpah dalam al-Qur‟an Mitos-mitos dalam Penafsiran al-Qur‟an (Telaah Isra‟illiyyat Ibn Abbas sebagai Sumber Penafsiran) Penafsiran Ayat-ayat Kauniyah (Kajian atas Tafsir Mafatih al-Ghayb Karya alRazi) Penafsiran Wahbah Zuhaili tentang Ayat-ayat yang Berhubungan dengan Korupsi dalam Tafsir Munir Hubbullah dalam Tafsir Ruh al-Ma‟ani (Analisis terhadap Tafsir Shufiy) Tafsir al-Qur‟an Akademik di Indonesia: Analisis Metode Tematik dalam Disertasi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Desakralisasi al-Qur‟an (Studi Kritis Pemikiran Islam Liberal) Pendekatan Linguistik dalam Penafsiran al-Qur‟an (Studi atas Pendekatan Linguistik Muhammad Syahrur dalam al-Kitab wa al-Qur‟an; Qira‟ah Mu‟asirah)
Erisia Rodhini
Tahqiq Nurul A‟lam bi Infir‟ad Ati al„Arba‟ah al-A‟lam Karya Mustafa ibn „Abd al-Rahman al-Azmiri
Akhmad Wahyudin
Model Pembelajaran Kontekstual melalui Strategi Diskusi Mata Pelajaran al-Qur‟an Hadits pada Kelas RMBI Di MTsN Model Brebes
h. Angkatan Ketujuh (2011)
No
Nama Peserta
Judul Tesis/Disertasi
01.
Ali Mursyid
02.
Deden Syamsul Hidayat
Perlindungan dan Pembangunan Tempat Ibadah Non Muslim Persfektif Tafsir Klasik dan Kontemporer Esoterik dan Perenial Tafsir Al-Jilani
03.
Eva Nugraha
Living Mushaf
04.
Musholli Ready
Hegemoni Ideologi Penafsiran: Studi Komparatif Tafsir Syiah Sunni
05.
Ahmad Fatoni
Konsep Tauhid Menurut Said Hawwa dalam Al-Asas Fi Al-Tafsir
06.
Anwar Hafidzi
07.
Atiyah Ulfah Suriani
08.
Bukhori
Problematika Ilmu Hadits, Sirah Nabawi Sebagai Upaya Pencarian Metodologi Kritik Hadits Kajian Tafsir Semantik dalam Studi tentang Manusia Menurut Al-Qur`an: Analisa `Aisyah Abdurrahman Bintu Syati` Pengaruh Ibnu Asyur Terhadap Tafsir Al-Mishbah M. Quraish Shihab
09.
Deden Muhammad Makhyaruddin
Revitalisasi Asbab Al-Nuzul (Kritik Terhadap Metodologi Tafsir)
10.
Lutfi Hilman
11.
Moh. Bakir
12.
Mohamamd Nur Salim
Tafsir Kontekstual Fazlur Rahman: Metodologi Alternatif Penafsiran AlQur`An Kontemporer Hermeneutika Muhammad Syahrur dalam Buku “Al-Kitab Wa Al-Qira`ah Mu`asirah” Sifat Manusiawi Para Rasul Dalam Persfektif Alquran (Studi Kritis Atas Keyakinan Sifat Ma`shum Para Rasul)
13.
Sofyan Efendi
Qira`ah dalam Kitab Jami` li Ahkam AlQur`an (Analisa Tentang Pengaruhnya Terhadap Penafsiran Al-Qurtubi dalam Farsy Al-Hurf pada Surah Al-Baqarah) Metode Penafsiran Teks
14.
Zaenal Abidin
15.
Siti Rif`a Tussa`adah Sitorus Pane
Sifat dan Kepribadian Maryam dalam Al-Qur‟an Surah ‟Ali Imran (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan AlMisbah)
16.
Juli Julaiha P
Konsep Agama dalam Al-Qur`an
17.
Nazaruddin
Konsep Takdir dalam Al-Qur`an
i. Angkatan Kedelapan (2012) No
Nama Peserta
Judul Tesis/Disertasi
18.
Mufham Al-Amin
Konsep Manusia Dalam Al-Qur'an Kajian Tafsir Tematik
19.
Akhmad Rusydi
20.
Arsyad Abrar
21.
Iffaty Zamimah
22.
Iffa Nurul Laili
Huruf Waw dan Pengaruhnya dalam penafsiran Al-Qur'an antara Itsbat dan ta'wil ayat - ayat Mutasyabihat sifat sifat Allah ( Studi surah al-Imran ayat 7 ) Nabi Perempuan dalam Al-Qur'an ( Kajian terhdap al-Jami li Ahkam Alqur'an al-Qurtubi ) Penafsiran Al-Tabari Terhadap Qira'at Nafi' Riwayat Warsy dan Qiraat Asim Riwayat Hafs ( Studi Kasus QS AlFatihah dan Al- Baqarah ) Jihad Dalam Perspektif Al-Tabataba'I ( Studi Kitab Ayat-ayat Jihad dalam AlMizan fi Tafsir Al-Qur'an )
23.
Asep Syarifudin
Wasiat dalam Al-Qur'an ( Studi Ayat 180 Surat Al-Baqarah )
24.
Abdul Holid
Konsep Akidah Tafsir Al-Azhar ( Studi Tafsir Al-An'am)
25.
M. Yusuf Qardlawi
Kisah - Kisah Israiliyyat dalam surah Yusuf ( Studi Kitab Tafsir Ibnu Katsir )
26.
Imam Zaki Fuad
Tafsir dan Pluralisme Pesantren: Studi Analisis Terhadap Hashiah Al-Sawi
27.
Zahrul Athriah
Pribumisasi dan Penafsiran Studi Ragam Tafsir Ahmad Sanusi
28.
Aceng Abdul Kodir
29.
Makhrus
30.
Reni Rahmawati
31.
Andi Satriyaningsih,
Aqsam Al-Qur'an Menurut Muhammad Asad ( Studi Analisis Linguistik Atas Tafsir The Message of the Qur'an ) ‟Adalah Ashohabah ‟Inda Muhammad Husain Athaba‟thaba‟i fi Tafsirihi AlMizan (Dirasat Tahliliyah Naddiyah) Konsep Penafsiran modern (Studi komparatif penafsiran Fazlur Rahman dan Rasyid Ridha) Persfektif Al-Qur`an Tentang Berkah (Kajian Tafsir Tematik)
C. Aspek Perguruan Tinggi Tempat Kuliah Peserta PKM No
Tahun
Angkatan
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09.
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2011 2012
I II III IV V VI VII VIII
Jumlah
A 4 15 10 15 6 7 7 4 68
Perguruan Tinggi Tempat Kuliah B C D E F G
JML
-
-
-
-
-
-
1 1 2 4 8
3 4 3 -
1
1 2
2
-
-
-
2* 3* 2*
4 15 10 16 13 18 17 14
16
10
1
3
2
7
107
*No. 6 (1). Univ Malaya Malaysia, (2). STAIN Jember *No. 8 -> IAIN Medan * No. 9 -> (1). STAI Al-Barakoh, (2). UIN Alauddin Makassar
Keterangan: A. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta B. IIQ Jakarta C. PTIQ Jakarta D. IAIN Wali Songo Semarang E. UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta F. IAIN Sunan Ampel Surabaya G. Lainnya
16 14 12 Axis Title
10 8 6 4 2 0 UIN Jakarta
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
4
15
10
15
6
7
7
4
1
1
2
4
8
3
4
3
IIQ Jakarta PTIQ Jakarta IAIN Walisongo Semarang UIN Kalijogo Yogya
1 1
IAIN Sunan Ampel Sby Lainnya
2 2
2
3
2
Tabel 3: Statistik Peserta PKM Th. 2005-2012 (Aspek PT Tempat Kuliah)
I. PROFILE LULUSAN PROGRAM PKM 1. 2. 3. 4.
Setelah mengikuti program ini, peserta diharapkan: Peserta mampu menjelaskan seputar tafsir al-Quran dan ilmu-ilmu al-Quran Peserta mampu menjawab persoalan kekinian dengan pendekatan al-Quran Peserta mempunyai minimal 1 karya tulis dibidang kajian al-Quran Peserta mampu mengaplikasikan keilmuannya dalam segala aspek kehidupan.
BAB II : STRUKTUR KURIKULUM, JABARAN SILABUS MATA KULIAH A. Struktur Kurikulum Kurikulum program Pendidikan Kader Mufassir (PKM) PSQ terbagi dalam dua rumpun, rumpun bimbingan penulisan dan metodologi penelitian, dan kedua rumpun tutorial dan pendalaman materi.
B. Rumpun 1 : Bimbingan Penulisan Tesis/Disertasi Rumpun bimbingan penulisan dan metodologi penelitian untuk karya tulis Tesis/Disertasi dibimbing oleh dua orang Guru Besar, dimana masing-masing Guru Besar tersebut harus memenuhi target tatap muka sebanyak 12 x / program. C. Rumpun 2 : Tutorial dan Pendalaman Materi Rumpun tutorial dan pendalaman materi adalah penguasaan pada materi-materi tertentu yang dianggap penting dan menjadi keahlian sebagai seorang calon mufassir al-Quran. Jumlah tatap muka sejauh ini fleksibel melihat kebutuhan peserta, dengan 1x tatap muka 45 menit. Materi-materi tersebut meliputi : 1. Ulum Al-Quran 2. Kajian Literatur tafsir 3. Metode kritik tafsir 4. Ilmu Qira`ah 5. Balaghah Al-quran 6. Pembacaan al-Qur`an Kontemporer 7. Kaidah Tafsir 1 (Analisis Kebahasaan) 8. Kaidah Tafsir 2 9. Kaidah Tafsir 3 10. Hadits dan ilmu hadits 11. Kuliah Umum 1 12. Kuliah Umum 2 13. Pembelajaran Al-Quran berbasis ICT 14. Pembelajaran Hadits dengan multimedia
: 12 sesi : 2 sesi : 2 sesi : 2 sesi : 6 sesi : 2 sesi : 12 sesi : 6 sesi : 6 sesi : 12 sesi : 4 sesi : 2 sesi : 2 sesi : 2 sesi Jumlah 72 sesi
Deskripsi dan Muatan Kurikulum: 1. Bimbingan Penulisan dan Metodologi Penelitian a. Deskripsi Mata Kuliah. Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan memberikan bimbingan kepada peserta terkait metodologi penelitian dan esensi tulisan Tesis/Disertasi. Diampu oleh dua orang Guru Besar Tafsir Prof. Hamdani Anwar dan Prof M. Yunan Yusuf yang secara bergantian memberikan bimbingan kepada peserta. b. Muatan Mata Kuliah.
Muatan mata kuliah ini bersifat memberikan saran, masukan terbaik terkait tulisan atau penelitian peserta program. Metode pembelajaran adalah dengan presentasi hasil penelitiannya, atau proposal yang hendak diajukannya ke Kampus, kemudian para peserta lainnya memberikan feedback baik yang bersifat memperkuat, mengkoreksi, maupun mempertanyakan konsep yang dibangun oleh peserta, dari diskusi yang terjadi, kemudian dirangkum oleh Dosen Pembimbing untuk diberikan penjelasan seputar diskusi yang berkembang. 2. `Ulum Al-Quran a. Deskripsi Mata Kuliah Mata Kuliah ini memuat wawasan standar tentang pemahaman ilmu-ilmu alQuran. Kitab yang dijadikan rujukan adalah kitab Nuruddin Itr, `Ulum Al-Quran alKarim (Damsyiq: Matba`ah Al-Syibah,1996). b. Muatan Mata Kuliah Tatap Muka 1
Topik Pengantar umum perkuliahan: Pengertian umum kajian `ulum al-Quran Pengertin al-Quran dan wahyu Mengungkap rahasia turunnya al-Quran Pembagian kelompok penulisan makalah diskusi
2
Bab 4 : Pembahasan tentang ayat al-Quran yang pertama kali turun dan ayat yang terakhir turun. Bab 5 : tartib ayat dan surat dalam al-Quran Bab 6 : Sebab-sebab turunnya al-Quran Bab 7 : makki dan madani (ayat makkiyah dan madaniyah)
3
Bab 8 : seputar pengertian tafsir Bab 9 : tafsir isyari (tafsir sufistik) Bab 10 : tafsir fiqhiy (tafsir dengan corak hukum)
4
5
Bab 15 : Al-Ahruf Al-Sab`ah Bab 16 : membahas seputar pengertian al-Qira`ah dan Qurra` Bab 17 : membahasa tentang ayat yang menjadi pembuka surah dalam al-Quran Bab 18 : Seputar periodesasi pengumpulan al-Quran
Bab 11 : Perkembangan tafsir pada masa kontemporer Bab 12 : mengupas persoalan terjemah al-Quran Bab 13 : muhkam dan Mutasyabih Bab 14 : persoalan nasyik dan mansyuk
6
Bab 18 : seputar menghafal al-Quran Bab 19 : rasm (tulisan) al-Quran Bab 20 : kemukjizatan al-Quran
7
Bab 20 : mukjizat kebahasaan al-Quran (uslub al-Quran) Taswir fi al-Quran
8
Al-Kaun fi al-Quran Tafsir ilmiy (tafsir pendekatan sains)
9
Kisah-kisah dalam al-Quran Ilmu gharib al-Quran
10
Keutamaan dan etika (adab) terhadap al-Quran
11
Review materi diskusi
12
Review materi diskusi
3. Kajian Literatur Tafsir a. Deskripsi materi Materi ini memuat penjelasan seputar peta literatur kajian tafsir, utamanya memotret kitab tafsir yang pernah hadir pada masa klasik, modern dan kontemporer. b. Muatan materi Materi ini mengupas literatur tafsir pada masa klasik, modern dan kontemporer, karakteristik dan model penafsirannya, kecenderungan penafsirannya, serta ulasan tokoh-tokoh penulisnya.
4. Ilmu Qira`ah a. Deskripsi materi Materi ini mengajarkan tentang ragam bacaan al-Quran b. Muatan materi Materi ini menjelaskan tentang ragam bacaan al-Quran,dengan mengacu pada buku matan Syatibiyah, sejarah sampainya bacaan al-Quran, cara membaca dan model bacaan al-Quran, memahami makna al-Quran. Menjelaskan pula tentang ahruf sab`ah, asanid al-qir`ah, tahrir al-qir`ah, jam`u al-qira`ah, tawjih al-qira`ah, dan imam-imam qurra` . Imam-imam qira`ah yang tujuh meliputi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
nafi` riwayat warash dan qalun; abdullah bin katsir riwayat qanbil dan bazi; abi umar riwayat abi hafas abdullah bin amr riwayat hasyim asyim riwayat hafas hamzah ziyad riwayat khilad bin hasyim kisa`i riwayat hafas
Menjelaskan pula qira`ah syaddah, qira`ah maudhu`ah,dan qira`ah mudarrijah. 5. Balaghah Al-Quran a. Deskripsi materi Materi ini membahas tentang ilmu stilistika atau gaya bahasa al-Quran (uslub). Tujuannya supaya peserta mampu memahami pesan-pesan al-Quran lewat pendekatan kajian kebahasaan. b. Muatan materi Mengupas tentang persoalan seputar balaghah dalam al-Quran, ma`ani, ilmu bayan, dan ilmu badi`. 6. Pembacaan Al-Quran Kontemporer a. Deskripsi materi Materi ini memuat topik-topik kajian tentang ragam pendekatan kontemporer dalam memahami al-Quran. b. Muatan materi Materi yang disampaikan adalah pembahasan tentang hermeneutika sebagai salah satu metode memahami al-Quran, tafsir isyari, model-model tafsir kontemporer yang diusung oleh cendekiawan islam 7. Kaidah Tafsir 1 a. Deskripsi materi Kaidah tafsir 1 adalah materi yang ditekankan pada pemahaman al-Quran dengan pendekatan kajian kaidah-kaidah kebahasaan. b. Muatan materi materi ini lebih banyak pada penugasan pembuatan makalah yang bersumber dari resume kitab-kitab yang telah ditentukan. Topik-topik yang bahas meliputi: 1. Al-Istirak al-Lafdzi fi al-Quran (kajian tentang lafad yang punya makna ganda/polisemi dalam al-Quran) 2. Al-Madzh wa al-Dham fi al-Quran (lafad dengan redaksi pujian dan cacian dalam al-Quran) 3. Al-Huruf al-Jarr (fungsi huruf jer / kata sambung dalam al-Quran) 4. Al-Tadhad fi al-Quran (kalimat sumpah dalam al-Quran)
5. Menjelaskan tentang perbedaan-perbedaan makna yang terjadi akibat perbedaan susunan kalimat dalam uslub taqdim dan takhir. 6. Dzikr wa al-Hadf 7. Asrar al-Tikrar di al-Quran (rahasia kalimat yang diulang-ulang dalam alQuran) 8. Pengaruh ragam bacaan (qira`ah) terhadap produk hukum. 9. Dhamir (penggunaan kata ganti) dalam al-Quran 10. Ma`ani al-hurf (rahasia makna dibalik huruf-huruf) dalam al-Quran. 8. Kaidah Tafsir 2 Topik-topik kajian dalam materi ini didasarkan pada kitab karya Khalid bin Utsman AlSabt, Qawaid al-Tafsir: Jam`an wa Dirasatan (Beirut: Dar Ibnu Affan, 1421 H). Jilid 1. Topik-topik kajian sebagai berikut: 1. Pengertian kaidah dan tafsir 2. Perbedaan antara tafsir dan kaidah tafsir 3. Perbedaan kaidah tafsir dan `ulum al-Quran 4. Perbedaan kaidah tafsir dan kaidah kebahasaan secara umum 5. Kaidah yang berhubungan dengan sebab turunnya al-Quran 6. Kaidah yang berhubungan dengan tempat turunnya al-Quran (di Mekkah atau di Madinah) 7. Kaidah yang berhubungan dengan huruf-huruf al-Quran, cara membaca (qira`ah) al-Quran. 8. Seputar tertib surah dalam al-Quran 9. Metode penafsiran (a. tafsir al-Quran dengan al-Quran, b. al-Quran dengan sunnah, c. tafsir al-Quran dengan perkataan/pendapat sahabat nabi, d. tafsir alQuran dengan perkataan/pendapat tabi`in, e. tafsir al-Quran dengan analisis kebahasaan, tafsir bir ra`yi). 10. Kaidah kebahasaan 9. Kaidah Tafsir 3 Topik-topik dalam materi ini didasarkan pada kitab karya Khalid bin Utsman Al-Sabt, Qawaid al-Tafsir: Jam`an wa Dirasatan (Beirut: Dar Ibnu Affan, 1421 H). Jilid 2. Topik-topik kajian sebagai berikut: 1. Perintah dan larangan (amr dan nahi) 2. Kalimat peniadaan (nafi fi al-Quran) 3. Kata tanya (istifham) 4. Kalimat umum dan khusus (`am dan khas) 5. Mutlak dan tertentu (mutlaq dan muqayyad) 6. Tekstual dan kontekstual (mantuq dan mafhum) 7. Muhkam dan mutasyabih 8. Kata-kata pengulangan dalam al-Quran 9. Nasikh-mansukh 10. Ilmu munasabah (kohesi dan koherensi dalam al-Quran) 11. Kaidah secara umum
Catatan: Dalam pandangan Prof. Dr. M. Quraish Shihab, kaidah-kaidah tafsir secara umum dibagi dalam tiga kelompok: 1. Kaidah tafsir yang bersumber dari analisis kebahasaan 2. Kaidah tafsir yang bersumber dari ilmu-ilmu syari`ah (ushul fiqh, kaidah fiqh) 3. Kaidah tafsir yang bersumber dari yang biasa digunakan dalam al-Quran 10. Hadits ilmu Hadits Topik-topik yang dibahas dalam materi ini antara lain: 1. Perkembangan ilmu hadits 2. Pentingnya membahas ilmu hadits 3. Seputar Hadits shahih 4. Berdalil dengan bersandar pada hadits shahih. 5. Metode para ulama (cendekiawan hadits) dalam memahami hadits 6. Hadits mursal 7. Diskusi para tokoh hadits tentang hadits riwayat Bukhari-Muslim 8. Seputar syiah dan sunnah 9. Hadits gharib 11. Kuliah Umum 1 Penekanan kuliah umum 1 ini adalah pada isi dan pemahaman konsep dalam tesis/disertasi yang sedang ditulis oleh peserta. Namun secara umum materi ini memberikan keleluasaan pada peserta untuk bertanya apa saja seputar problem keislaman ditinjau dari pemahaman al-Quran. Metode yang digunakan adalah tanya jawab, diasuh langsung oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab. 12. Kuliah Umum 2 Kuliah umum 2 lebih pada peningkatan wawasan dibidang perkembangan ragam penafsiran. Topik yang diangkat antara lain seputar tafsir isyari, hermeneutika dan tafsir, dan tema-tema yang sedang trend dalam bidang penafsiran. 13. Pembelajaran Al-Quran Berbasis ICT Topik ini memberikan pemahaman aplikatif pada peserta bagaimana menjadikan internet sebagai media belajar al-Quran yang menyenangkan. Ada tiga topik yang diangkat dalam materi ini antara lain: 1. Digital Library of Al-Quran 2. Penelusuran referensi keislaman berbasis internet (informasi di internet) 3. Riset di internet 14. Pembelajaran Hadits dengan Multimedia Materi ini bertujuan mengenalkan peserta dengan hadits berbasis multimedia.
D. Non Kurikuler
Kegiatan non kulikuler adalah kegiatan rihlah ilmiah, yaitu suatu kegiatan kunjungan pada suatu tempat untuk menambah wawasan dan keilmuan terkait al-Quran para peserta PKM. kunjungan tersebut misalnya dilakukan ke Museum Bayt Al-Quran, Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Quran, ke penerbit-penerbit al-Quran supaya peserta mengetahui bagaimana proses cetak al-Quran dan alur distribusinya, dan sebagainya. E. Jabaran Mata Kuliah No 1
Aspek Tafsir/U.Q uran
Topik Kisi-Kisi Peta - Sejarah Literatur perkembangan Tafsir tafsir dari masa ke masa - Karya-karya tafsir klasik - Karya-karya tafsir modern
Narasumber Referensi Muchlis M. - Al-Tafsir wa Hanafi Rijâluhu, alFadhil Ibnu Asyur - Al-Tafsir wal Mufassirûn, al-Dzahabi - Târîkh alTurâts alArabiy, Fuad Sizqin
2
U. Qur`an
3
Balaghah al-Qur`an
Peta Faizah Ali - Sejarah Literatur perkembangan Syibromalisi U. ulumul Qur`an Quran - Karya-karya ulumul Qur`an klasik dan modern - Tinjauan umum atas tiga karya U. Qur`an ; AlBurhan, Al-Itqan dan Manahil alIrfan 1. HD. Hidayat - Perkembangan Bahasa bahasa Arab Alsebelum turun alQur`an Qur`an - Syair-syair praIslam - Dialek/lahjah bahasa Arab dan pengaruhnya terhadap bahasa al-Qur`an - Unsur-unsur asing dalam
Al-Burhan, AlZarkasyi - Al-Itqan, al-Suyuthi - Manahil alIrfan, alZarqani - Mabahits fi Ulum alQur`an, Subhi Shaleh -
- Al-I`jaz fi Dirasat alSabiqin (Abdul Karim al-Khathib) - Tsalats Rasa`il fi I`jaz al-Qur`an (AlRummani, alKhattabi, alJurjani) - Mu`tarak alAqran fi I`jaz
Kompetensi - Peserta memahami sejarah perkemban gan tafsir - Peserta mengenal karakteristi k karyakarya tafsir klasik dan kodern - Peserta memahami sejarah perkemban gan ulumul Qur`an - Peserta mengenal karya-karya otoritatif di bidang ulumul Qur`an - Peserta memahami sejarah perkemban gan bahasa Arab dari masa ke masa - Peserta mengetahui dialek bahasa Arab dan
4
bahasa al-Qur`an 2. I`jaz al- Makna I`jaz dan Qur`an perkembanganny a - Teori-teori dalam i`jaz - Aspek-aspek kemukjizatan 3. bahasa al-Qur`an Balagha h al- Majaz, isti`arah, Qur`an musytarak dll dalam al-Qur`an Ilmu Hadits 1. - Mengenal Takhrij macam-macam Hadits buku hadis - Cara mentakhrij hadis dan atsar sahabat dan tabi`in
Syahabuddin
Shahabuddin 2. Metode penilaia n kualitas hadis/ atsar
5
Tafsir
Metode Kritik Tafsir I
Mengetahu cara menghukumi sanad sebuah riwayat
- Definisi dan sejarah perkembangan dakhîl dalam tafsir - Sumber-sumber otentik penafsiran
Muchlis M. Hanafi
al-Qur`an (alSuyuthi)
pengaruhny a terhadap bahasa alQur`an - Peserta mengenal aspekaspek keindahan bahasa alQur`an dan karakteristi knya
- Thuruq Takhrij alHadits (Dr. Abdul Muhdi Abdul Qadir)
- Peserta mengenal buku-buku hadis dan cara mentakhrijn ya, terutama yang terdapat dalam Tafsir bil Ma`tsur
- Peserta dapat menilai kualitas hadis/ riwayat terutama yang terdapat dalam tafsir bil ma`tsur - Al-Dakhil fi al- - Peserta Tafsir, Prof. dapat Ibrahim membedak Khalifah an antara tafsir benar - Al-Ittijâhât aldan yang Munharifah fi keliru Tafsîr alQur`an, M. - Peserta Husein aldapat
Metode Kritik Tafsir II
Alquran a. Bi-l-Ma'tsûr; batasanbatasan penerimaan tafsir bi-lma'tsur yang berupa penafsiran ayat dengan Muchlis M. Hanafi ayat, ayat dengan hadits Nabi, ayat dengan qaul Shahâby dan tâbi'iy b. Bi-l-ra'yi; penafsiran dengan ijtihad yang dapat diterima Beberapa sebab kekeliruan dalam tafsir a.Bi-l-Ma'tsur; menggunakan riwayat-riwayat yang tidak dapat dipertanggungjaw abkan kesahihannya seperti, hadits dha'if, mawdhu', isrâîliyyât dan qaul Shahâby atau tâbi'iy, meskipun sahih, yang bertentangan dengan akal. b. Bi-l-ra'yi; "memaksakan kehendak" terhadap Alquran tanpa memperhatikan kontek ayat dan
Dzahabi
mengetahui sebabsebab kekeliruan dalam tafsir
kaidah-kaidah kebahasaan. c. tidak memahami kaidah-kaidah dalam menyikapi ayat-ayat "yang terkesan kontradiksi". d. Tidak memiliki atau kurang memenuhi prasyarat keilmuan seorang mufassir.