BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL “ Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Radin Inten II Lampung “
1.2. DEFINISI DAN PEMAHAMAN JUDUL
1.2.1. Definisi Perancangan : Pengertian perancangan menurut bin Ladjamudin (2005:39) yaitu tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistembaru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative sistem yang terbaik”. Perancangan menurut Kusrini dkk (2007:79) yaitu proses pengembangan spesifikasi
sistem
baru
berdasarkan hasil
rekomendasi
analisis
sistem.
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwaperancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru. Pengembangan : Menurut Kamus Bahasa Indonesia pengertian pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang beru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 1 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
Terminal : Menurut Kamus Bahasa Indonesia pengertian Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi darat untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, sementara berdasarkan PP 41 Tahun 1993 , terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi Bandara Internasional: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bandara khusus tempat pesawat terbang diperkenankan mendarat dan berangkat langsung ke luar negeri. Bandara Internasional merupakan sebuah bandara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangnan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri. Suatu bandar udara internasional merupakan sebuah bandar udara yang
dilengkapi
dengan
fasilitas Bea
dan
Cukai dan imigrasi untuk
menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Bandara sejenis itu umumnya lebih besar, dan sering memiliki landasanlebih panjang dan fasilitas untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan internasional
atau
antarbenua.
Bandara
internasional
sering
menangani
penerbangan domestik (penerbangan yang terjadi di satu negara) juga penerbangan internasional. Di beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara merupakan internasional, sehingga konsep suatu "bandara internasional" memiliki makna kecil. Di negara-negara tersebut, terdapat sebuah sub-kategori bandar udara internasional terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas pada tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran bandara sipil/militer.1
1
http://serangkab.go.id/web/index.php/post/read/145 / diunduh 10 September 2015
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 2 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
Radin Inten II: Radin Inten II lahir pada tahun 1834. Ia adalah putra tunggal Radin Inba II, penguasa Keratuan Negara Ratu, suatu daerah di provinsi Lampung yang sekarang. Selama beberapa tahun Radin Inten II melaukukan perlawanan bersenjata terhadap Belanda yang berusaha menguasai seluruh wilayah Lampung. Raden Inten II tewas karena pengkhianatan yang dilakukan oleh orang sebangsanya dalam usia sangat muda, yakni 22 tahun dalam sebuah perlawanan. Pada tahun 1986 Pemerintah Republik Indonesia menganugerahinya gelar pahlawan nasional ( surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 082 Tahun 1986 tanggal 23 Oktober 1986)2
Lampung : Lampung merupakan sebuah provinsi paling selatan di pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu and Sumatera Selatan. Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semaka adalah Kota Agung (Kabupaten Tanggamus), dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu, Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah "Radin Inten II", yaitu nama baru dari "Branti", 28 Km dari Ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat berada
1
Ensiklopedia tokoh Indonesia
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 3 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
antara : 103º 40' - 105º 50' Bujur Timur Utara - Selatan berada antara : 6º 45' - 3º 45' Lintang Selatan3 Konsep: Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (Soedjadi, 2000). Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff (dalam Amin, 1987), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan definisi pembentukan konsep, Woodruff menyarankan bahwa suatu pernyataan konsepsi dalam suatu bentuk yang berguna untuk merencanakan suatu unit pengajaran ialah suatu deskripsi tentang sifat-sifat suatu proses, struktur atau kualitas yang dinyatakan dalam bentuk yang menunjukkan apa yang harus digambarkan atau dilukiskan sehingga siswa dapat melakukan persepsi terhadap proses, struktur atau kualitas bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini, Woodruff ( Amin, 1987 ) telah mengidentifikasi 3 macam konsep yaitu (1) konsep proses: tentang kejadian atau perilaku dan konsekuensi konsekuensi yang dihasilkan bila terjadi, (2) konsep struktur: tentang objek, hubungan atau struktur dari beberapa macam, dan (3) konsep kualitas: sifat suatu objek atau proses dan tidak mempunyai eksistensi yang berdiri sendiri.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung/ diunduh 10 september 2015
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 4 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
1.2.2. Pemahaman Judul Perancangan dan pengembangan terminal penumpang Bandara Radin Inten II Bandar Lampung sebagai bandara Internasional sendiri adalah perancangan kembali guna menyempurnakan serta melengkapi kekurangan bandara tersebut agar memenuhi syarat standar sebagai bandara internasional pada mestinya dengan memanfaatkan kekuatan alam pada bangunan bandara. 1.3. LATAR BELAKANG MASALAH
1.3.1. Potensi Pengguna Jasa Penerbangan di Provinsi Lampung Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang mengalami laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Semakin besar jumlah penduduk, pergerakannya pun akan semakin tinggi sehingga dibutuhkan prasarana dan sarana yang memadai agar mobilitas kegiatan penduduk dapat berlangsung dengan lancar. Secara konseptual, bandar udara adalah suatu tempat/area yang memiliki fasilitas dan peralatan untuk menampung kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat terbang beserta penumpang dan barang yang diangkutnya. Namun jika dikaji lebih lanjut, saat ini bandar udara sudah merupakan suatu kawasan tersendiri baik dilihat dari sudut operasi penerbangan, sudut sosial ekonomi maupun sudut pertahanan dan keamanan negara. Produksi suatu bandar udara dilihat dari indikator-indikator yang dihasilkan seperti jumlah pesawat yang berangkat dan datang, penumpang yang berangkat, datang maupun transit, serta bagasi, barang dan pos/paket yang dibongkar dan dimuat di suatu bandar udara. Makin tinggi tingkat aktifitas yang terjadi di suatu bandar udara, akan tergambarkan melalui indikator karena semakin besar tingkat produksi, demikian pula dengan tingkat utilisasi fasilitas bandar udara tersebut.
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 5 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
Tabel 1.3.1.A Kedatangan Pesawat, Penumpang, Barang, dan Bagasi di Bandara Radin Inten II Lampung, 2011-2013
Kedatangan Penerbangan Tahun
Pesawat
Penumpang
Barang
Bagasi
(unit)
(orang)
(kg)
(kg)
(1)
(2)
(3)
(4)
2011
4.829
516.444
1.449.283
3.589.841
2012
5.086
594.219
2.430.262
3.314.254
2013
5.082
590.547
2.228.870
3.953.351
Sumber: Bandara Radin Inten II
Kinerja bandar udara untuk penerbangan disajikan pada Tabel 4. 1, mulai dari pesawat, penumpang, barang, dan bagasi. Data di Tabel 4.1. menunjukkan bahwa pada tahun 2013 kedatangan penumpang di Bandar Udara Radin Inten II sebanyak 590.547 orang, barang 2.229 ton, dan bagasi 3.953 ton. Kedatangan penumpang mengalami penurunan 0,62 persen, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2012), diikuti barang sebesar 8,29 persen, sedangkan untuk bagasi mengalami kenaikan sekitar 29,28 persen. Pertumbuhan kedatangan penumpang pada lima tahun terakhir (2009- 2013) tumbuh 15,36 persen per tahun. Pertumbuhan kedatangan penumpang pada periode tersebut diiringi pula oleh pertumbuhan jumlah kedatangan barang dan bagasi. Kedatangan barang rata-rata tumbuh mencapai 15,93 persen, diikuti pertumbuhan kedatangan bagasi yang dibongkar sebesar 28,34 persen per tahun. Tabel 1.3.1.B Keberangkatan Pesawat, Penumpang, Barang, dan Bagasi di Bandara Radin Inten II Lampung, 2011-2013
Keberangkatan Penerbangan Tahun
Pesawat
Penumpang
Barang
Bagasi
Penumpang
(unit)
(orang)
(kg)
(kg)
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
2011
4.829
517.606
1.019.371
3.112.554
58,02
2012
5.085
606.447
1.914.215
2.700.790
17,16
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 6 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
2013
5.065
587.349
1.117.984
3.404.698
(3,15)
Sumber: Bandara Radin Inten II
Data di Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2013 keberangkatan penumpang dari Bandar Udara Radin Inten II sebanyak 587.349 orang, barang 1.117.984 ton, dan bagasi 3.404.698 ton. Keberangkatan penumpang dan barang dari Bandar Udara Radin Inten II, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2012), mengalami penurunan 3,15 persen dari 606.447 orang menjadi 587.349 orang dan 41,60 persen untuk barang. Sementara itu,muat bagasi mengalami peningkatan sebesar 26,06 persen dari 2.700.790 kg menjadi 3.404.698 kg. Pertumbuhan keberangkatan penumpang dari Bandar Udara Radin Inten II pada lima tahun terakhir (2009-2013) tumbuh 15,25 persen per tahun. Pertumbuhan keberangkatan penumpang pada periode tersebut diiringi pula oleh pertumbuhan jumlah keberangkatan barang dan bagasi yang dimuat. Pertumbuhan barang dan bagasi yang dimuat, masing-masing tumbuh sebesar 34,82 persen dan 13,94 persen per tahun.4 Tabel 1.3.1.C Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang, Muat dan Bongkar Barang di Bandar Udara Radin Inten II, 2009-2013 (ribu orang)
Uraian
Tahun / Year
Description
2009
2010
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
( 6)
Penumpang berangkat
276
356
517
606
587
Penumpang datang
276
358
516
594
590
Muat
1.991
2.615
3.516
4.615
4.618
Bongkar
2.435
3.243
4.465
5.744
6.358
Penumpang (ribu orang)
Barang (ton)
Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Lampung
4
Departemen Perhubungan Udara Bandara Radin Inten II
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 7 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
1.3.2. Peranan Bandara Radin Inten II di Provinsi Lampung Secara umum peran Bandara Radin Inten II Bandar Lampung adalah memperkokoh kehidupan politik, pengembangan ekonomi, sosial dan budaya serta keamanan dan pertahanan di Provinsi Lampung. Di bidang pengembangan ekonomi, sosial dan budaya, angkutan udara memberikan kontribusi yang cukup besar antara lain, di bidang transportasi, pengembangan ekonomi daerah, pertumbuhan pariwisata dan ketenagakerjaan daerah setempat. Bandar udara Radin Inten II memiliki peran penting di Provinsi Lampung, antara lain sebagai :
Peran Bandara Radin Inten II di bidang ekonomi Provinsi Lampung
Peran Bandara Radin Inten II di bidang politik Provinsi Lampung
Peran Bandara Radin Inten II di bidang pariwisata Provinsi Lampung
Peran Bandara Radin Inten II
di bidang Haji dan Umroh di Provinsi
Lampung
1.3.3. Syarat menjadi Bandar Udara Internasional Syarat sebuah bandar udara dapat disebut bandar udara internasional antara lain jika bandara tersebut memiliki fasilitas pelayanan berupa :
Pabean (Custom)
Imigrasi (Immigration)
Karantina (Quarantine)
Bandar udara internasional pada suatu Negara merupakan gerbang masuk bagi Negara tersebut. Gerbang masuk bagi orang, barang maupun tumbuhan dan hewan. Setiap Negara mempunyai wewenang untuk menentukan siapa saja dan apa saja yang boleh masuk maupun keluar dari negaranya. Oleh karena itu di tiap bandara internasional di berikan suatu counter khusus yaitu counter CIQ atau pabean,imigirasi dan karantina. CIQ mempunya tugasnya masing-masing.
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 8 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
1.3.4. Rencana Pengembangan Bandara Radin Inten II Bandar Lampung Untuk membangun sebuat daerah yang maju, dibutuhkan pula moda transportasi yang mencukupi semua aspek, seperti kenyamanan, kecepatan serta kemudahan
dalam
penggunaannya.
Lalu
timbul
pertanyaan
“mengapa
mengembangkan bandara Radin Inten II Bandar Lampung ?”. Provinsi Lampung memiliki banyak potensi daerah yang belum dapat dioptimalkan karena kurang memadainya transportasi di provinsi tersebut. Potensi di sektor industri, perkebunan, perikanan, maupun pariwisata di provinsi Lampung sangat menjanjikan. Provinsi Lampung berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sumatera Selatan memiliki Bandara yang bernama Sultan Mahmud Badaruddin II, yang sudah berstandar internasional sejak tahun 1970. Sedangkan Provinsi Bengkulu memiliki bandara yang belum memiliki standar internasional, yang bernama Bandara Fatmawati Soekarno. Rencanan pengembangan bandara diperkuat dengan rencana pemerintah Provinsi Lampung untuk menjadikan bandara Radin Inten II untuk menjadi embarkasi haji, alasan ini diungkapkan Pemprov Lampung karena semakin bertambahnya jumlah masyarakat yang berangkat Umroh atau Haji dari Provinsi Lampung. Selama ini calon haji harus transit di Bandara Soekarno-Hatta karna belum memadainya bandara Lampung untuk mendaratkan pesawat internasional. Berdasarkan syarat standar sebuah bandar udara dapat di katakan menjadi bandar udara internasional, Bandara Radin Inten II Bandar Lampung belum memenuhi. Ini terlihat dari tidak adanya fasilitas CIQ (Custom, Immigration, Quarantine) pada Bandara Radin Inten II, yang menjadi syarat utama agar dapat dikatakan menjadi bandara internasional. Ditambah belum memadainya fasilitas bandara seperti runway, apron dan terminal penumpang yang memungkinkan pesawat berbadan besar untuk mendarat di bandara tersebut. Oleh karna itu Pemerintah Provinsi Lampung merencanakan akan melakukan pengembangan bandara sesuai standar dari Departemen Perhubungan Udara, agar dapat menjadi bandara internasional. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan Konsorsium PT BakrieCardig menjalin nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) pengembangan Bandara Radin Inten II, menjadi bandara tujuan wisata dan Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 9 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
kawasan industri terpadu. Penandatangan MoU antara Pemprov Lampung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Berlian Tihang, sedang Konsorsium BakrieCardig diwakili oleh Direktur Infrastruktur PT Bakrie Ade Erlangga itu berlangsung di Asrama Haji Rajabasa Bandarlampung.5 1.4. STIMULAN PERMASALAHAN Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, dapat ditarik beberapa stimulan permasalahan, yaitu: a. Kapasitas bandara yang tidak dapat menampung dengan nyaman para penumpang, terutama di jam padat dan hari libur. b. Masih terbatasnya prasarana bandara Radin Inten II untuk memenuhi standar penerbangan Internasional. c. Peningkatan minat masyarakat menggunakan moda transportasi udara sebagai sarana utama untuk keluar atau menuju kota Bandar Lampung. d. Kurang optimalnya sumberdaya di daerah sekitarnya, yang diakibatkan oleh kurang mendukungnya transportasi penghubung dari bandara menuju lokasi - lokasi tersebut. e. Site bandara yang terletak dipinggir kota Bandar Lampung dan beriklim tropis
1.5. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN
1.5.1
Permasalahan “Bagaimana konsep perancangan dan pengembangan Terminal Penumpang
Bandara Internasional Radin Inten II Bandar Lampung “. 1.5.2
Persoalan Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka persoalan perancangan
arsitektur yang akan dipecahkan adalah sebagai berikut :
5
Departemen Perhubungan Udara Bandara Radin Inten II
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 10 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
a. Bagaimana pengolahan bangunan bandar udara saat ini dan konsep pengolahan sirkulasi didalam dan diluar bangunan Bandara Radin Inten II yang efektif dan fungsional berdasarkan pada standar bandar udara internasional. b. Bagaimana konsep program ruang yang sesuai dengan standar international Standards and Recommended Practices (SARPs) di Bandara Radin Inten II Bandar Lampung. c. Bagaimana konsep bentuk massa yang membangun image bandara sebagai pintu gerbang dan titik pusat kota Bandar Lampung yang sesuai dengan standart penerbangan. d. Bagaimana konsep bentuk struktur bangunan Bandara Internasional Radin Inten II yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan bandar udara.
1.6. TUJUAN DAN SASARAN
1.6.1 Tujuan Tujuan dari perancangan konsep ini adalah mendapatkan konsep perancangan dan pengembangan terminal penumpang Bandara Internasional Radin Inten II yang memiliki fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan operasional dan pengguna, dengan berorientasi pada standar kelayakan sebuah bandar udara internasional.
1.6.2 Sasaran Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Radin Inten II di Lampung yang terdiri dari : a.
Konsep Perencanaan Konsep Peruangan yang berupa kegiatan, kebutuhan ruang, program ruang dan tata ruang Konsep Penentuan Site
b.
Konsep Perancangan Konsep Pengolahan Site Konsep Bandar udara internasional Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 11 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
Konsep
Sistem Bangunan yang terdiri dari konsep struktur dan konstruksi
bangunan serta konsep utilitas bangunan.
1.7. BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN 1.7.1
Batasan Pembahasan konsep ini ditekankan pada masalah-masalah dalam lingkup
disiplin ilmu arsitektur dan non-arsitektural sesuai dengan tujuan dan sasaran. Pembahasan di luar lingkup disiplin ilmu arsitektur akan dibahas sebatas menunjang dan memberi kejelasan pada pembahasan bangunan dan fungsi Bandara Internasional Radin Inten II Bandar Lampung. Secara spesifik batasan – batasan tersebut adalah: a.
Pengolahan lokasi yang sesuai dengan kegiatan yang direncanakan dan mampu menunjang kegiatan kedepannya. Selain nyaman bagi user bandara dan lingkungan sekitar sesuai dengan pertimbangan ekologis lingkungan.
b.
Tentang penerapan konsep perancangan ulang kedalam desain bandara Radin Inten II Lampung.
c.
Terkait fungsi, aktivitas dan urgensi bandara tersebut serta bedanya dengan bandara lain pada umumnya.
d.
Penyempurnaan fasilitas dan kebutuhan ruang sesuai standar bandar udara internasional
1.7.2 Lingkup Pembahasan Pembahasan ditekankan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur sesuai dengan tujuan dan sasaran. Pembahasan di luar lingkup disiplin ilmu arsitektur akan dibahas sebatas menunjang dan memberi kejelasan pada pembahasan bangunan dan fungsi bangunan Bandar Udara Radin Inten II Lampung.
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 12 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
1.8. METODA PENYELESAIAN Secara umum untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, metoda penyelesaian (prosedur, cara dan teknik serta alat) menggunakan metoda pemrograman arsitektur yang dimulai dari gagasan awal, penelusuran dan rumusan permasalahan, pencarian data (referensi, preseden, dan teoritik), pengolahan data dan informasi, pendekatan perumusan konsep perencanaan (building performance concept), dan konsep perancangan (programming and design criteria) dan transformasi rancang bangun arsitektur. 1.
Untuk mendapatkan materi / substansi pemahaman konsep of (dalam ranah arsitektur) pada tahap pemahaman judul / objek, metode yang digunakan dengan cara kajian / ekplorasi internet (google.com, academia.edu, wikipedia dll).
2.
Kajian Pustaka. Dalam tahap perumusan masalah dan persoalan, menggunakan cara : Merumuskan tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan. Menyusun latar belakang berdasarkan pengembangan dari pemahaman obyek
melalui kajian: (a)makro yaitu kajian umum kondisi dan
kebutuhan kegiatan penerbangan, (b)mezo yaitu kebutuhan dan perlunya perancangan kembali terminal penumpang bandara untuk memenuhi standart internasional, (c)mikro yaitu gambaran umum obyek Bandara Radin Inten II Bandar Lampung yang dapat memberikan fasilitas saat ini dan kebutuhan 30 tahun yang akan datang. Dari penelusuran/analisis latar belakang dapat dirumuskan permasalahan (problem) dan persoalan desain untuk masa yang akan datang. 3.
Mendapatkan Data dan Informasi sebagai raw-material mencapai tujuan dan sasaran. Data primer diarahkan dan diinventarisir dari kajian pemahaman : (a)pengukuran tapak/site yang telah ditunjuk, (b) potensi dan kendala fisik dan non fisik tapak/site, (c) data pengguna (manusia dan barang) hasil dari studi empiris dan pengembangan pihak manajemen. Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 13 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
Informasi sekunder diarahkan kepada substansi penunjang dan pelengkap proses: (1) peraturan bangunan setempat, (2) standar-standar teoretik, (3) konteks sosial. 4.
Perumusan Konsep Perencanaan atau Building Performance Concept Dari kajian/analisis tahap sebelumya yaitu (a) definisi atau pemahaman dalam ranah arsitektur, (b)tujuan dan sasaran, (c) permasalahan dan persoalan, (d)lingkup dan batasan maka akan didapat gambaran umum tentang obyek (Konsep Perencanaan atau Building Performance Concept).
5.
Pendekatan Perumusan Konsep Perancangan atau Building Performance Criteria Pendekatan perumusan konsep perancangan melalui metoda induktif yaitu pendekatan berdasarkan pengetahuan empirik: untuk memperoleh gambaran mengenai Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Radin Inten II, dan metoda deduktif yaitu pendekatan berdasarkan teoritik yang membantu mengarahkan pembahasan sesuai dengan perencanaan yang diinginkan. Cara yang digunakan adalah:
a. Analisis Menggunakan metoda pemrograman arsitektur bahwa system bangunan merupakan sistem dari beberapa komponen rancangan yang diprogramkan. Metoda penguraian dan pengkajian dari data-data dan informasi yang kemudian digunakan sebagai data relevan bagi perencanaan dan perancangan. Pada tahap ini dilakukan dengan analisis data menggunakan metoda analisis deskriptif yaitu melalui penguraian data dan informasi yang disertai gambar sebagai media berdasar pada teori normatif yang ada. Tahapan analisa akan dikelompokan berdasarkan program fungsional, performansi, dan arsitektural. 1) Program Fungsional bertujuan untuk mengidentifikasi pengguna Bandara Radin Inten II yang direncanakan yaitu user, kegiatan user dan alur kegiatan user, dan lain-lain. 2) Program Performansi menerjemahkan secara skematik kebutuhan calon pengguna Bandara Radin Inten II. Dalam hal ini membahas persyaratan kinerja setting ruang yaitu kebutuhan ruang, persyaratan ruang, dan program ruang dalam bangunan. Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 14 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
3) Analisis Arsitektural merupakan tahap penggabungan dari hasil identifikasi kedua analisis sebelumnya (fungsional dan performansi). Dalam proses ini akan menganalisis masalah pengolahan site, massa, citra bangunan, tampilan, peruangan, utilitas dan struktur bangunan yang menyatukan akan kebutuhan pengguna dengan persyaratan yang ada. b. Rumusan/Sintesis Merupakan tahap penggabungan dari referensi (preseden, teoritik, dan pengolahan empiris) dan fakta yang telah dikaji pada tahap analisis tersebut diolah dan disimpulkan untuk mendapatkan pendekatan konsep perancangan yang sesuai, kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk ungkapan fisik yang direncanakan melalui building criteria design dengan menganalisis sesuai pendekatan program fungsional, program performansi, dan program arsitektural.
6.
Perumusan Konsep Perencanaan dan Konsep Perancangan merupakan sintesis dari analisis pendekatan sebelumnya, sehingga didapatkan Rumusan: A. Konsep Perencanaan (Building Performance Concept) B. Konsep Perancangan atau Building Performance Criteria yang memuat rumusan Program Perancangan dan Kriteria Perancangan : (1). Konsep Penataan Tapak/Site (2). Konsep Sistem Peruangan (kebutuhan ruang dan program ruang; persyaratan ruang; zonning dan organisasi ruang. (3). Konsep Bentuk : Unit dan Image keseleruhan kestuan bentuk. (4). Konsep Struktur dan Konstruksi : Struktur sesuai bentuk, konstruksi sesuai persyaratan/kriteria pada unit kegiatan (5). Konsep Utilitas : Jaringan-jaringan infrastruktur (6). Konsep detail spesifik di dalam menjawab rumusan persoalan desain
7.
Untuk mendapatkan gambaran skematik idea desain dalam transformasi desain : Tranformasi disain dimaksudkan untuk merubah Konsep Perencanaan dan Konsep Perancangan (program dan kriteria rancangan) melalui tindakan
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 15 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
Analisis dan Sintesis sehingga didapat gambaran Skematik (embrio) yang mengarah kepada idea dan alternatif pengembangan desain 8.
Untuk dapat mepresentasikan sesuai format gambar disain yang jelas, benar, terukur dan dapat dipertanggung jawabkan. Gambaran skematik desain hasil analisis dan sintesis tranformasi disain akan dapat diwujudkan pada presentasi gambar wujud arsitekturnya : (1) Site plan dan block plan (2) Denah (3) Potongan : menggambarkan Arsitektur dan Struktur/konstruksi (4) Tampak dan/atau tampak potongan. (5) Detail arsitektur: menjawab persoalan desain (6) Perspektif : menggambarkan suasana yang mewakili Konsep.
9.
Untuk dapat memberikan Laporan Perancangan yang dapat memberikan umpan balik “kesesuaian” antara Konsep dan Desain dengan cara mendeskripsikan hasil desain dan konsep yang dirumuskan.
1.9. SISTEMATIKA PENULISAN
1.9.1
Perumusan Konsep Perencanaan dan Perancangan
Tahap I
: Pendahuluan; berisi tentang penjelasan latar belakang, masalah, tujuan dan awal dari penulisan proses perencanaan dan perancangan.
Tahap II
: Tinjauan Pustaka; berisi tentang teori-teori dan data klasifikasi konsep sebuah perancangan bandar udara yang diambil atau dikutip melalui berbagai sumber pustaka yang diperkirakan akan dibutuhkan dalam proses perencanaan dan perancangan.
Tahap III : Tinjauan Data dan Informasi; proses dalam pengumpulan data klasifikasi informasi yang telah ditemukan, yang kemudian di kelompokan dalam subtansi-subtansi yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan berikutnya. Padatahap ini akan Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 16 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
dikemukakan pula berbagai data mengenai tinjauan lokasi secara umum, serta keadaan dan data fisik mengenai bandar udara Radin Inten II Lampung yang berhasil diperoleh di lapangan maupun dari sumber pustaka atau internet dalam bentuk tinjauan bangunan tentang bandara dan kota Bandar Lampung. Tahap IV : Gambaran Umum Konsep Perencanaan Obyek Yang Direncanakan; adalah tindak lanjut dari pemahaman konsep perencanaan yang menjadi ide dalam penulisan dan proses desain ini, kemudian pada tahap ini mulai muncul rumusan atau gambaran dari konsep perencanaan dalam tahap awal sesuai dengan misi dan prediksi yang ada. Tahap V
: Analisis Pendekatan Konsep Perancangan; ini adalah kelanjutan dari bab sebelumnya, bagaimana penjabaran lebih lanjut tentang pendekatan konsep perencanaan menuju tahap perancangan, di mana ditunjukan dengan analisa-analisa pendekatan rumusan kriteria-kriteria konsep perancanaan dan perancangan arsitektur.
Tahap VI : Konsep Perencanaan dan Perancangan; di sini lah nantinya tahap penjabaran dari hasil olah data dan informasi yang telah ada pada bab-bab sebelumnya. Kemudian bagian inilah yang menjadi pamungkas dari penulisan konsep perencanaan dan perancangan desain yang dimaksud.
Skema Kerangka Pola Pikir Secara umum kerangka pola pikir yang akan digunakan dalam “Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Radin Inten II Bandar Lampung” adalah sebagai berikut:
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 17 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung
1.10. ORIGINALITAS KARYA Berisi tentang macam-macam referensi makalah, laporan atau jurnal karya orang lain yang relevan dengan judul yang diangkat, kemudian dijabarkan dalam bentuk tabel untuk menghindari unsur plagiasi dalam penyusunan konsep perencanaan dan perancangan Bandara Internasional Radin Inten II .
Nama
Judul
Tabel I.1. Daftar Originalitas Karya Pendekatan Tahun Lokasi
Ernst Neufert Data Arsitek Jilid II
Institusi
2002
Keterangan Berisi tentang perancangan bandara dari segi arsitektur yang benar
Robert
Planning and Design
Horonjeff
of Airports, Fifth
perancangan
Edition
bandara secara
2010
Berisi tentang
Prancis
standart internasional. Zainudin
Selintas Pelabuhan
Achmad
Udara
1983 Indonesia
Berisi tentang penjelasan fungsi setiap bagian ruang dari bandara
Galih
Airport Development
Saprilantu
Reference Manual
2004
Geneva
IATA
Berisi tentang standarisasi internasional sebuah bandara
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Konsep Perancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang I - 18 Bandara Internasional Radin Inten II Lampung