BAB 6 SERVICE HTTP SUBAB MATERI
Apache Web Server Virtual Host Konfigurasi akses Apache PHP MysQl Server
Key Terms
Apache MysQl PHP Virtual Host Httpd Firewall
Apache Web Server Web Server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari World Wide
Web (WWW). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti netscape navigator, Internet Explorer, modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar disebut dengan format SGML (Standard General Markup Language). Data yang berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser itu. Contohnya ialah bila data yang dikirim berupa data gambar, browser yang hanya mampu menampilkan text (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkannya dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja. Web Server, untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser) mempunyai protokol sendiri yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol). Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan clientnya (browser) dapat saling dimengerti dan lebih mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, format data pada world wide web adalah SGML. Tapi para pengguna internet saat ini lebih banyak menggunakan format HTML (hypertext markup language) karena penggunaannya lebih sederhana dan mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa seorang pengguna internet dengan web browsernya dapat membuka dan membaca dokumen-dokumen yang ada dalam komputernya atau bahkan jauh tempatnya sekalipun. Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halamanhalaman dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang
terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya. Macam - macam Web Server: Apache Web Server - The HTTP Web Server 1. Apache Tomcat 2. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS) 3. Lighttpd 4. Sun Java System Web Serverp 5. Xitami Web Server 6. Zeus Web Server IIS – Internet Information Server : adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengelola web, File Transfer Protocol (FTP), Ghoper, dan NNTP. Komponen IIS terdapat pada sistem operasi Windows NT ,Windows 2000, Windows XP dan Windows Server 2003. Komponen pendukung IIS antara lain : 1) Protocol jaringan TCP/IP. 2) Domain Name System (DNS). 3) Direkomendasikan untuk menggunakan format NTFS demi keamanan. 4) Software untuk membuat situs web, salah satunya Microsoft FrontPage.
AMPPS- merupakan aplikasi webserver ciptaan Softaculous dan bisa digunakan baik sebagai Webserver localhost ataupun di Onlinekan, karena AMPPS sudah mendukung banyak pengaplikasian, control panel yang sudah dapat diakses melalui browser dan sudah terintegrasi dengan segala pengaturan seperti hosting panel dan juga dapat langsung mengatur domain setting dan sebagainya. Softaculous Auto installer juga sudah termasuk disini, meskipun untuk memanfaatkan Auto installer ini diharuskan mempunyai koneksi internet. XAMPP Control Panel- adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows.
Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang versi untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR LINUX. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi.
WAMPServer- WAMP adalah singkatan untuk Windows, Apache, MySQL, dan PHP (atau Perl atau Python). Ini adalah platform pengembangan Web yang mendefinisikan Sistem Operasi (Windows), Web Server (Apache), database (MySQL), dan bahasa scripting (PHP, Perl, atau Python). WAMP adalah sebuah installer yang akan menginstall paket aplikasi yang terdiri dari Apache, PHP , MySQL , PHPmyadmin, SQLitemanager, Wampserver service manager, secara bersamaan serta sekaligus mengkonfigurasinya sehingga dapat langsung digunakan.WAMP menyediakan suatu lingkungan untuk mengembangkan aplikasi web programming yang bersifat server side, sehingga anda dapat menjalankan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemorgraman PHP dan database MySQL, dengan server Apache, di atas sistem operasi Windows, secara lokal. Spesifikasi WAMPP untuk di install : o Kapasitas file installer : 1,04 o Processor speed : 200Mhz o Memory : 64 Mb RAM o Hardisk : 32 Mb free disk space
Cara kerja web server : Prinsip kerja program web server adalah memberikan informasi yang diminta oleh komputer client dan melayani setiap permintaan yang datang dari manapun. Informasi akan dikirimkan oleh komputer server dan akan diterima dan dibaca oleh komputer client melalui program browser. Cukup sederhana untuk dipahami, karena pada dasarnya tugas web server hanya ada 2 (dua), yaitu: 1) Menerima permintaan (request) dari client, dan 2) Mengirimkan apa yang diminta oleh client (response).
1. Client disini dapat berupa komputer desktop dengan minimal memiliki browser dan terhubung ke web server melalui jaringan (intranet atau internet). 2. Komputer yang berfungsi sebagai server, dimana didalamnya terdapat perangkat lunak web server. Agar komputer ini dapat diakses oleh client maka komputer harus terhubung ke jaringan (intranet atau internet). Dalam jaringan internet, komputer ini bisa saja bernama www.google.com, www.bl.ac.id, atau memiliki kode komputer (disebut IP Address) seperti 202.10.20.10 dan 200.100.50.25. 3. Pertama‐tama, client (user) akan meminta suatu halaman ke (web) server untuk ditampilkan di komputer client. Misalnya client mengetikkan suatu alamat (biasa disebut URL) di browser http://www.google.com. Client menekan tombol Enter atau klik tombol Go pada browser. Lalu apa yang terjadi? Melalui media jaringan (bisa internet, bisa intranet) dan melalui protokol http, akan dicarilah komputer bernama www.google.com.
Jika ditemukan, maka seolah‐olah terjadi permintaan, “hai google, ada client yang minta halaman utama nich, ada dimana halamannya?”. Inilah yang disebut request. 4. Sekarang dari sisi server (web server). Mendapat permintaan halaman utama google dari client, si server akan mencari‐cari di komputernya halaman sesuai permintaan. Namanya juga mencari, kadang ketemu, kadang juga tidak ketemu. Jika ditemukan, maka halaman yang diminta akan dikirimkan ke client (si peminta), namun jika tidak ditemukan, maka server akan memberi pesan “404. Page Not Found”, yang artinya halaman tidak ditemukan. Salah satu perangkat lunak yang dipergunakan secara luas pada sistem operasi Linux adalah Apache webserver (http://www.apache.org). Pengembangannya yang dimulai dari tahun 1995 oleh sekelompok kecil pemrogram yaitu Apache Software Foundation incorporated, tahun 1999 mulai berkonsentrasi untuk mendukung projek Apache HTTP server. Dengan berbasis jumlah pengguna lebih dari 25 juta server di seluruh dunia, membuat Apache HTTP server mempunyai keunggulan dari sisi fleksibilitas dan performansi. Untuk fitur lain yang ditawarkan, adalah sebagai berikut:
Tingkat stabilitas yang tinggi.
Aplikasi secara keseluruhan, dan modul-modul tambahan bersifat opensource dengan masing-masing lisensi dari aplikasi.
Bekerja pada berbagai macam platform arsitektur dan sistem operasi.
Menghadirkan tingkat keamanan yang lebih baik.
Dapat diintegrasikan dengan berbagai modul seperti PHP, MySQL, yang dapat menambah fungsionalitas dari webserver.
Apache sendiri sebenarnya merupakan suatu web server yang dapat dikategorikan sederhana dalam implementasinya. Dan ini sesuai dengan tujuan awalnya sebagai penyedia layanan untuk halaman Internet. Beberapa web server komersial menyediakan berbagai macam fasilitas dalam lingkup web server, tetapi apabila ditelaah lebih lanjut malah akan menimbulkan celah keamanan yang cukup serius. Kesederhanaan dan desain bersifat modular dari server HTTPD Apache membawa sejumlah aspek sekuritas yang tinggi dan hasil survey telah menunjukkan bahwa apabila dilakukan perbandingan kinerja akan
menunjukkan banyak hal yang lebih baik, seperti yang telah dijelaskan pada bagian atas dari modul ini. Modul Apache Bagian penting yang membuat aplikasi server Apache fleksibel dan tinggi fungsionalitas yang tinggi adalah karena dapat dilengkapi dengan tambahan modul. Apache sendiri secara standar disertai berbagai macam modules yang secara otomatis akan di-install. Untuk penjelasan lebih lanjut, dapat membuka alamat http://modules.apache.org. Terdapat berbagai informasi mengenai modul serta cara penginstallan yang perlu dilakukan. Beberapa contoh modul yang tersedia adalah sebagai berikut: 1. mod_digest Mengaktifkan layanan autentikasi digest. 2.
mod_cgi Menyediakan fasilitas untuk mengeksekusi skrip CGI pada web server.
3. mod_php4 Fitur berikut ini adalah agar dapat mengeksekusi skrip PHP4 pada web server. 4.
mod_php5 Fitur berikut ini adalah agar dapat mengeksekusi skrip PHP5 pada web server.
5. mod_perl Menyediakan fasilitas agar administrator dapat mengaktifkan interpreter Perl ke dalam web server apache. 6.
mod_aspdotnet Menyediakan antar muka ASP.NET berbasis layanan Microsoft ASP.NET
7. mod_ssl Menyediakan figur kriptografi mellui protokol Secure Socket Layer (SSL) dan Transport Layer Security (TLS). 8. mod_ssi Mengaktifkan layanan yang mendukung Server Side Includes (SSI). 9. mod_auth Modul ini akan mengaktifkan layanan HTTP basic authentication (nama pengguna dan password).
Virtual Host Pada webserver apache ada fitur menarik yang dikenal dengan istilah virtual host.
Secara singkat virtual host merupakan metode yang digunakan untuk menunjukkan sebuah server atau PC yang menangani beberapa server HTTP. Misalnya terdapat dua domain yang berbeda tetapi hanya mempunyai satu server saja dan agar dua domain tersebut mempunyai website yang isinya berbeda, maka dengan menggunakan virtual host hal ini dapat terwujud. Jika server dihubungi dengan nama atau alamat IP tertentu maka server akan menanggapi dengan tanggapan yang berbeda jika server dihubungi dengan nama atau alamat IP lain. Fitur virtual host merupakan fitur bawaan dari apache sehingga tidak perlu untuk menginstalnya kembali tetapi cukup mengkonfigurasinya. Penerapan virtual host pada apache dibedakan menjadi dua yaitu virtual host berdasarkan nama atau Name-based virtual host dan virtual host berdasarkan alamat IP atau IP-based virtual host. Virtual host dikenal sebagai shared web hosting, virtual hosting memungkinkan pemilik website untuk memiliki situs web host pada server yang digunakan bersama-sama dengan situs-situs lain. Secara sederhana, virtual server perusahaan hosting akan mengalokasikan keluar layanan hosting dan bandwidth untuk lebih dari satu situs. Virtual web hosting adalah pilihan hosting yang lebih murah karena Anda tidak perlu membayar untuk sebuah server didedikasikan hanya host situs Web tersebut.
Gambar: Ilustrasi Virtual Host
Jenis Virtual Host 1) Name based Virtual Host Name based virtual host menggunakan beberapa nama host untuk webserver yang sama alamat IP. Dengan web browser yang mendukung HTTP(seperti hampir semua sekarang lakukan), setelah tersambung ke suatu server web, browser mengirimkan alamat yang diketik pengguna ke dalam bar alamat browser (dengan URL). Server dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan situs web, serta halaman, untuk menunjukkan pengguna. Browser menentukan alamat dengan mengatur HostHTTP header dengan host yang ditentukan oleh pengguna. Host header yang diperlukan dalam semua permintaan HTTP. Misalnya, server dapat menerima permintaan untuk dua domain, www.site1.com dan www.site2.com, keduanya menyelesaikan ke alamat IP yang sama. Untuk www.site1.com, server akan mengirimkan file HTML dari direktori /var/www/user/Joe/situs/ , sementara permintaan www.site2.com akan membuat server melayani halaman dari /var/www/user/Maria/situs/. Contoh: Sebuah blog dapat di hosting server menggunakan basis Nama hosting.www.blog1.blogserver.com dan www.blog2.blogserver.com. Kekurangan dari name based adalah jika Domain Name Sistem (DNS) tidak benar berfungsi, itu menjadi jauh lebih sulit untuk mengakses virtual-host situs. Pengguna dapat mencoba untuk kembali menggunakan alamat IP untuk menghubungi sistem, seperti dalam http://10.23.45.67/. Sebuah solusi dalam hal ini adalah dengan menambahkan alamat IP dan nama host untuk sistem klien. Pengguna harus berhati-hati ketika melakukan hal ini, Namun, seperti perubahan apapun yang benar pemetaan antara nama host dan alamat IP akan ditulis oleh pengaturan lokal. Masalah lain dengan virtual hosting adalah ketidakmampuan untuk host beberapa situs Web aman berjalan secure socket atau SSL. Karena SSL handshake terjadi sebelum nama host yang diharapkan dikirim ke server, server tidak tahu mana yang sertifikat yang ada saat terkoneksi. Salah satu solusi adalah dengan menjalankan beberapa program server web, masing-masing masuk dari tempat berbeda yang masih memungkinkan sistem hanya menggunakan satu alamat IP.
Contoh konfigurasi minimal Virtual host dengan Name-based : Listen 80 NameVirtualHost *:80
DocumentRoot path_webserver ServerName nama_situs
Apabila mempunyai dua domain yaitu websatu.com dan webdua.com dan ingin membuatnya menjadi web dapat mengkonfigurasi apache seperti berikut:
NameVirtualHost *:80
ServerName www.websatu.com DocumentRoot /www/web1 ServerName www.webdua.com DocumentRoot /www/web2
Dengan konfigurasi seperti diatas, apache akan menjalankan 2 buah virtual host websatu dan webdua. Request client ke URL http://www.websatu.com akan diarahkan ke directory /www/web1 sedangkan request client ke URL http://www.webdua.com akan diarahkan ke directory /www/web2. Untuk mode Name-based perlu ditambahkan konfigurasi “NameVirtualHost *:80″ yang fungsinya untuk mendefinisikan Name-based virtual host dengan IP * (sembarang) pada port 80.
2) IP Based Virtual Host Di IP based virtual hosting setiap situs (baik sebuah DNS hostname atau kelompok yang bertindak DNS hostname sama) menunjuk ke alamat IP yang unik. Web server dikonfigurasikan dengan beberapa antarmuka jaringan fisik, antarmuka jaringan virtual pada antarmuka fisik yang sama atau beberapa alamat IP pada satu antarmuka. Web server dapat memperoleh alamat koneksi TCP ini dimaksudkan untuk menggunakan standar API (American Petroleum Institute) dan menggunakan ini untuk menentukan situs web untuk melayani. Klien tidak terlibat dalam proses ini dan karena itu (berbeda dengan nama yang didasarkan virtual hosting) tidak ada masalah kompatibilitas. Kekurangan dari jenis ip based adalah server memerlukan alamat IP yang berbeda untuk setiap situs web yang berarti biaya lebih tinggi situs web hosting dan mengarah ke alamat IP. Contoh konfigurasi minimal Virtual Host dengan IP-based : Listen 80
DocumentRoot path_webserver ServerName nama_situs
Jika terdapat sebuah server dengan dua kartu jaringan masing-masing IP 192.168.1 dan 192.168.1.9 maka kita bisa mengkonfigurasi sebagai berikut: Listen 80
DocumentRoot /www/web1 ServerName www.websatu.com DocumentRoot /www/web2 ServerName www.webdua.com
Dengan konfigurasi seperti diatas, apache akan menjalankan 2 buah virtual host pada 2 buah IP 192.168.1.1 dan 192.168.1.9 Request client ke 192.168.1.1 akan diarahkan ke directory /www/web1 sedangkan request client ke IP 192.168.1.9 akan diarahkan ke directory /www/web2. Konfigurasi “Listen 80″ akan memerintahkan apache untuk melayani request pada port 80 (port http).
3) Port-based Virtual Host Nomor port default untuk HTTP adalah 80. Namun, sebagian besar webservers dapat dikonfigurasi untuk beroperasi di hampir semua nomor port, asalkan nomor port tidak digunakan oleh program lain di server. Sebagai contoh, server mungkin host website www.example.com.Namun, jika ingin mengoperasikan situs kedua, tidak memiliki akses ke konfigurasi nama domain untuk nama domain atau tidak memiliki alamat IP lain yang bisa digunakan untuk melayani situs tersebut bisa dengan menggunakan nomor port lain, misalnya www.example.com:81untuk port 81, atau www.example.com:8000 untuk port 8000. Kekurangan pada jenis ini adalah kebanyakan orang tidak akrab dengan non-standar menggunakan nomor port, dan nomor port yang lebih rumit mungkin lebih sulit untuk diingat. Kebanyakan webcrawlers berasumsi port 80 (default) saat mencoba merangkak situs dan begitu mungkin kehilangan non-standar nomor port. Manusia juga mungkin tidak menyadari non-standar nomor port dan mungkin tidak menyadari ke mana untuk melihat untuk mencari situs web. Non-standar menggunakan nomor port juga dapat dilihat sebagai tidak profesional dan tidak menarik bagi pengguna. Beberapa firewall, baik hardware atau software, blok semua tapi port yang paling umum. Ini akan menyebabkan situs non-host pada port standar untuk muncul tidak tersedia untuk beberapa pengguna. Namun, non-standar nomor port telah menemukan aplikasi pada perangkat lunak berbasis HTTP backends seperti Bit Torrent tracker mengumumkan script, yang merupakan bagian dari perangkat lunak backend dan biasanya tidak sepenuhnya dapat dilihat oleh pengguna. Jenis ini biasanya hanya digunakan untuk situs-situs "rahasia" seseorang atau sebuah perusahaan. Dan juga perlu diingat bahwa port tersebut dalam keadaan terbuka. Secara ringkas, format virtual host berdasar port ini adalah sebagai berikut:
Listen xx Listen xxx NameVirtualHost yyy.yyy.yyy.yy:xx NameVirtualHost yyy.yyy.yyy.yy:xxx
DocumentRoot path_webserver ServerName nama_situs DocumentRoot path_webserver ServerName nama_situs
Apabila terdapat dua domain seperti contoh di atas dan ingin menggunakan virtual host based port, maka konfigurasinya sebagai berikut: Listen 80 Listen 8080 NameVirtualHost 192.168.1.1:80 NameVirtualHost 192.168.1.9:8080
DocumentRoot /www/web1 ServerName www.websatu.com DocumentRoot /www/web2 ServerName www.webdua.com
Konfigurasi Akses Apache Untuk melakukan konfigurasi akses apache ini. Pada CentOS 6.5 packet apache nya
ialah httpd. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Installkan packet apache terlebih dahulu dengan syntax berikut: [root@server ~]# yum install httpd
Ketika proses instalasi akan muncul permintaan seperti berikut maka pilih y kemudian enter.
2. Setelah packet terinstall, lalu restart http dengan perintah: root@server ~]# service httpd httpd
Apabila ketika melakukan restart failed seperti gambar di atas jangan khawatir karena itu wajar. Berarti packet http sebelumnya belum aktif . Maka, lakukan restart kembali dan akan berhasil.
3. Selanjutnya, masuk ke file konfigurasi httpd.conf dengan syntax berikut ini root@server ~]# nano /etc/httpd/conf/httpd.conf
Lalu, tekan tombol Ctrl+W untuk mencari line ServerName www.example.com:80 Tambahkan script berikut ini:
Kemudian save konfigurasi dengan Ctrl+O dan Enter. 4. Lalu, restart httpd dengan perintah betikut ini: root@server ~]# service httpd restart
5. Setelah itu, jalankan syntax berikut ini untuk memastikan jika packet httpd telah up atau berjalan. Dengan perintah berikut ini: root@server ~]# chkconfig httpd on
6. Karena, CentOS memiliki tingkat kemanan yg cukup baik. Tidak sembarang port akan terbuka hanya port-port tertentu saja. Maka, untuk itu terlebih dahulu melakukan konfigurasi firewall untuk membuka port bagi service httpd ini. Port untuk httpd ini adalah port80 (https:443). Konfigurasi dapat dilakukan di file /etc/sysconfig/iptables dengan menjalankan syntax berikut ini: root@server ~]# nano /etc/sysconfig/iptables
Di dalam fil tersebut tampilanya seperti berikut ini: # Firewall configuration written by system-config-firewall # Manual customization of this file is not recommended. *filter :INPUT ACCEPT [0:0] :FORWARD ACCEPT [0:0] :OUTPUT ACCEPT [0:0] -A INPUT -m state --state ESTABLISHED,RELATED -j ACCEPT -A INPUT -p icmp -j ACCEPT -A INPUT -i lo -j ACCEPT -A INPUT -m state --state NEW -m tcp -p tcp --dport 22 -j ACCEPT -A INPUT -j REJECT --reject-with icmp-host-prohibited -A FORWARD -j REJECT --reject-with icmp-host-prohibited COMMIT
Tambahkan menjadi seperti berikut ini: # Firewall configuration written by system-config-firewall # Manual customization of this file is not recommended. *filter :INPUT ACCEPT [0:0] :FORWARD ACCEPT [0:0] :OUTPUT ACCEPT [0:0] -A INPUT -m state --state ESTABLISHED,RELATED -j ACCEPT -A INPUT -p icmp -j ACCEPT -A INPUT -i lo -j ACCEPT -A INPUT -m state --state NEW -m tcp -p tcp --dport 22 -j ACCEPT -A INPUT -m state --state NEW -m tcp -p tcp --dport 80 -j ACCEPT -A INPUT -m state --state NEW -m tcp -p tcp --dport 443 -j ACCEPT -A INPUT -j REJECT --reject-with icmp-host-prohibited -A FORWARD -j REJECT --reject-with icmp-host-prohibited COMMIT
Lalu, save konfigurasi dengan Ctrl+O dan Enter.
7. Lalu, restart iptables dengan perintah: [root@server ~]# service iptables restart iptables: Setting chains to policy ACCEPT: filter
[
OK
]
iptables: Flushing firewall rules:
[
OK
]
iptables: Unloading modules:
[
OK
]
iptables: Applying firewall rules:
[
OK
]
8. Kemudian, cek pada browser apakah konfigurasi yang dilakukan berhasil. Jika ia tampilan pada browser saat diakses akan seperti ini: http://[alamat ip address]
Berikut merupakan tampilan halaman welcome home dari CentOS. 9. Sedangkan untuk menampilkan DocumentRoot pada browser. Konfigurasi pada file /etc/httpd/conf.d/welcome.conf seperti berikut ini: root@server ~]# nano /etc/httpd/conf.d/welcome.conf
Tampilan awalnya adalah sebagai berikut: # This configuration file enables the default "Welcome" # page if there is no default index page present for # the root URL.
To disable the Welcome page, comment
# out all the lines below. #
Options -Indexes ErrorDocument 403 /error/noindex.html
Lalu. Edit menjadi seperti ini: Tambahkan tanda pagar (#) pada line
hingga # This configuration file enables the default "Welcome" # page if there is no default index page present for # the root URL.
To disable the Welcome page, comment
# out all the lines below. # #
# #
Options -Indexes ErrorDocument 403 /error/noindex.html
#
Lalu, save konfigurasi dengan Ctrl+O dan Enter. 10. Lalu, restart httpd dengan perintah betikut ini: root@server ~]# service httpd restart Stopping httpd:
[
OK
]
Starting httpd:
[
OK
]
11. Kemudian, cek pada browser apakah konfigurasi yang dilakukan berhasil. Jika ia tampilan pada browser saat diakses akan seperti ini: http://[alamat ip address]
12. Dan untuk menampilkan halaman dengan berbasis html dapat dilakukan dengan melakukan konfigurasi seperti berikut ini. Pertama, masuk ke di rektori /var/www/html lalu buat file index.html da nisi file index html tersebut sesuai dengan format. Berikut adalah syntax nya: root@server ~]# cd /var/www/html root@server html]# touch index.html root@server html]# ls index.html root@server html]# nano index.html
Tekan Enter untuk nano index.html, lalu akan muncul tampilan nya dan ketikan scrypt berikut ini:
Test Selamat datang di Institut Teknologi Bandung
Lalu, save konfigurasi dengan Ctrl+O dan Enter. 13. Lalu, restart httpd dengan perintah betikut ini: root@server ~]# service httpd restart Stopping httpd:
[
OK
]
Starting httpd:
[
OK
]
14. Kemudian, cek pada browser apakah konfigurasi yang dilakukan berhasil. Jika ia tampilan pada browser saat diakses akan seperti ini: http://[alamat ip address]
PHP PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. Karena penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis, maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya http://www.php.net. PHP ditulis menggunakan bahasa C. Keunggulan PHP
PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih dari pada kemampuan CGI. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan Open BSD), Microsoft Windows, Mac OS, RISC OS. PHP juga mendukung banyak Web Server, seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netcape and iPlanet servers, Oreilly Website Pro Server, audium, Xitami, OmniHTTPd, dan masih banyak lagi lainnya, bahkan PHP dapat bekerja sebagai suatu CGI Processor. PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML (Hyper Text Markup Language). PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movie flash. PHP juga dapat menghasilkan text seperti XHTML dan file XML lainnya.
Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP yakni dukungannya terhadap banyak database seperti Adabas D, dBase, Direct MS-SQL, Empress, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, Interbase, MSQL, MySQL, ODBC, Oracle, Ovrimos, PostgrSQL, Solid, Sybase, Unix DBM dan Velocis. Umumnya database MySQL digunakan untuk bekerja sama dengan PHP. PHP memiliki 8 tipe data, yaitu: 1) Boolean 2) Integer 3) Float/ Double 4) String 5) Array 6) Object 7) Resource 8) NULL Karakteristik script PHP dapat diuraikan sebagai berikut : 1. file PHP disimpan dengan extensi filenya yaitu : *.php3, *.php4, *.php 2. Script PHP biasanya diawali dengan tag ‘’ atau ‘’ 3. File PHP dapat menginduk atau disisipkan pada bahasa script lainnya atau dapat berdiri sendiri. Contoh skrip PHP yang disisipkan pada HTML :
Contoh
Sedang bentuk skrip PHP yang berdiri sendiri :
NB : echo(), berfungsi untuk menampilkan output. Selanjutnya, untuk melakukan pengkonfigurasian di CentOS 6.5 ini dapat dilakukan dengan melakukan langkah-langkah berikut ini : 1. Installkan terlebih dahulu packet php dengan menggunakan perintah berikut ini: [root@server ~]# yum install php php-mysql
Ketika proses instalasi akan muncul permintaan seperti berikut maka pilih y kemudian enter.
2. Setelah packet terinstall, untuk menampilkan informasi dari php yang sudah diinstalkan tersebut di browser. Buatlah test page untuk memeriksa apakah apache, php dan modul php berjalan dengan semestinya. Dengan mengetikan perintah berikut ini: [root@server ~]# nano /var/www/html/test.php
Kemudian akan tampil sebuah halaman dan buatlah script sebagaimana berikut ini:
Lalu, save file tersebut dengan menekan tombol Ctrl+ O kemudian Enter.
3. Setelah itu, restart httpd dengan perintah berikut ini: [root@server ~]# service httpd restart Stopping httpd:
[
OK
]
Starting httpd:
[
OK
]
4. Kemudian buka browser dan periksa apakah konfigurasi yang dilakukan berhasil atau
tidak. Dengan mengetikan pada browser seperti berikut ini: http://[alamat ip address]/test.php
Apabila berhasil maka tampilan nya kan seperti berikut ini: http://[alamat ip address]/test.php
MysQl Server MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan
paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database managemen sistem (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan. Ulf Micheal Widenius adalah penemu awal versi pertama MySQL yang kemudian pengembangan selanjutnya dilakukan oleh perusahaan MySQL AB. MySQL AB yang merupakan sebuah perusahaan komersial yang didirikan oleh para pengembang MySQL. MySQL sudah digunakan lebih dari 11 millar instalasi saat ini. Informasi-informasi terbaru mengenai MySQL dapat diperoleh dengan mengunjungi http://www.mysql.com/ .
Kelebihan MySQL Berikut ini beberapa kelebihan MySQL sebagai database server antara lain : 1) Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis. 2) Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit. 3) Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah. 4) MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multiCPU. 5) Didukung programprogram umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, dsb. 6) Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi). 7) Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database. 8) Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host. 9) Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows. 10) Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi. MySQL dan PHP merupakan sistem yang saling terintegrasi. Maksudnya adalah pembuatan database dengan menggunakan sintak PHP dapat di buat. Sedangkan input yang di masukkan melalui aplikasi web yang menggunakan script serverside seperti PHP dapat langsung dimasukkan ke database MySQL yang ada di server dan tentunya web tersebut berada di sebuah web server. Untuk melakukan konfigurasi MysQl sebelumnya installkan packet mysql terlebih dahulu dengan menggunakna perintah berikut ini: 1. Menginstall packet mysql [root@server ~]# yum install mysql
Ketika proses instalasi akan muncul permintaan seperti berikut maka pilih y kemudian enter.
2. Lalu, aktifkan packet mysql dengan menjalankan perintah berikut ini: [root@server ~]# service mysqld start Starting mysqld:
[
OK
[root@server ~]#
3.
Kemudian, untuk masuk ke mysql menggunakan perintah berikut ini: [root@server html]# mysql -u root -p Enter password: Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g. Your MySQL connection id is 6 Server version: 5.1.73 Source distribution Copyright (c) 2000, 2013, Oracle and/or its affiliates. All rights reserved. Oracle is a registered trademark of Oracle Corporation and/or its affiliates. Other names may be trademarks of their respective owners. Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the current input statement. mysql>
]
Saat diminta password tekan Enter saja. Untuk menampilkan database nya gunakan peritnah berikut ini: mysql> show databases; +--------------------+ | Database | +--------------------+ | information_schema | | mysql | | test | +--------------------+ 3 rows in set (0.00 sec) mysql>