BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. •
Kesimpulan
Keterlibatan masyarakat atau warga di permukiman kumuh belum dimanfaatkan secara optimal dan proporsional, program selama ini hanya berorientasi proyek tanpa mempertimbangkan manfaat bagi masyarakat, keterlibatan masyarakat tidak didasari dengan sosialisasi dan pelatihan yang cukup, pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan pembinaan terhadap kelompok yang menangani operasional dan pemeliharaan sehingga prasarana sanitasi yang dibangun tidak berkesinambungan.
•
Pengelolaan Sanitasi di Kawasan Malabero dan Sentiong memberikan peran yang lebih luas pada masyarakat dengan perbedaan pada keterlibatan pihak kelurahan, hal ini disebabkan perbedaan pada status penduduk.
•
Mengoptimalkan potensi Retribusi, Pengelola Sanitasi dengan Pemerintah harus mengoptimalkan pengumpulan retribusi untuk memenuhi kebutuhan investasi dan penambahan biaya operasional yang dibutuhkan.
•
Sebagai sebuah proyek publik pembangunan prasarana sanitasi perlu dicarikan alternatif sumber pendanaan yang ringan dan tidak memberatkan masyarakat pengguna di masa datang.
•
Strategi kelembagaan yang dapat diambil antara lain adalah menggali lebih dalam potensi yang ada di masyarakat dan memberi peran yang lebih besar kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sanitasi. Salah satu contohnya adalah dengan membentuk kelompok – kelompok masyarakat berdasarkan profesi.
•
Pemerintah sebagai pengatur harus terus memberi bimbingan dan pembinaan pada kelompok ataupun perorangan yang ada di Kawasan Kumuh sebagai proses pemantapan kader dalam masyarakat, sehingga akan tumbuh kesadaran dan inisiatif dari
masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam program
perbaikan lingkungan. Pembinaan ini dilakukan secara instansional melalui
193
instansi terkait ataupun dengan memanfaatkan aparat kelurahan melalui kegiatan – kegiatan sosial dan rapat – rapat desa. •
Rasa kebersamaan dan saling memiliki merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam program perbaikan lingkungan, rasa ini timbul karena adanya kesamaan dalam asal – usul dan strata sosial masyarakat dalam satu kawasan.
•
Dalam melakukan perencanaan perbaikan maupun pembangunan prasarana sanitasi lingkungan di Kawasan Penelitian perlu pendekatan secara sosiologis masyarakat di Kawasan tersebut untuk menghindari timbulnya gejala dan konflik sosial.
6.2.
Saran
Untuk lebih meningkatkan pengelolaan sanitasi di tahun-tahun mendatang, ada beberapa saran untuk diperhatikan : •
Melanjutkan penelitian ini dengan titik berat pada komposisi sampah untuk mendapatkan alternatif-alternatif reduksi sampah dan potensi daur ulang sampah.
•
Perencanaan dan desain teknis prasarana sanitasi hendaknya selalu mengacu pada spesifikasi teknis dan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.
•
Membuat analisa tambahan mengenai keseimbangan antara biaya operasional (dengan penambahan daerah pelayanan) serta kontribusi Pemerintah Kota Bengkulu.
194
DAFTAR PUSTAKA Angreni (2003), Dilema Kawasan Informal Perkotaan, Pustaka Rakyat, Jakarta Budiharjo,E. dan Sujarto,D. (1999), Kota Berkelanjutan, Alumni, Bandung Biro Pusat Statistik Kota Bengkulu (2005), Bengkulu Dalam Angka, BPS Kota Bengkulu Bianpoen (1991), Penataan Kota dan Permukiman Buruk, JIIS, Nomor 1,9-22 Badan Standardisasi Nasional (BSN),(2000), Kumpulan SNI tentang Persampahan, Jakarta Cipta Karya, Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman, (1987), Rencana Sistem Tangki Septik, Jakarta Cotton dan Franceys (1991), Aspek – aspek penting dalam Prasarana Permukiman, Dalton, Jakarta Daldjoni, M. (1982), Seluk Beluk Masyarakat Kota, Alumni Bandung Departemen PU, Dirjen Cipta Karya (1999), Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Ke – PLP-an di Perkotaan dan Perdesaan, Jakarta Departemen PU, Dirjen Cipta Karya (1996), Pedoman Teknis Pelaksanaan Pembangunan Komponen Prasarana dan Sarana Dasar (PSD), Jakarta Departemen PU, Dirjen Cipta Karya (1994), Pedoman dan Standar Prasarana Perkotaan dan Perdesaan , Jakarta Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Bengkulu (2002), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bengkulu Tahun 2002, Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Bengkulu. Dinas Pekerjaan Umum, Subdin Cipta Karya, Proyek Peremajaan Permukiman Kumuh Kota Bengkulu ( 2001), Bengkulu Departemen PU (1991), Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia, SK SNI S – 04-1991-03, Yayasan LPMB, Bandung Departemen PU (1990), Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah, SK SNI T – 13 1990-F, Yayasan LPMB, Bandung
195
Departemen PU (1999), Teknik Perumahan dan Lingkungan Permukiman, Pesbiktek Kimpraswil, Bandung Departemen PU, Dirjen Cipta Karya (1999), Petunjuk Teknis Perencanaan, Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Ke-PLP-an Perkotaan dan Perdesaan , Jakarta Departemen PU, Dirjen Cipta Karya (2000), Pedoman Teknis Program PPKT, Jakarta Departemen PU, Dirjen Cipta Karya (2000), Pedoman Teknis Program PPK, Jakarta Dinas Kebersihan Kota Bengkulu (1999), Studi Kelembagaan Dalam Rangka Penelitian Alternatif Bentuk Lembaga Pengelola Kebersihan, Bengkulu Water Supply and Sanitation – Institution Stregthening Project, Bengkulu Dinas Kebersihan Kota Bengkulu (2005), Perencanaan dan Pengembangan Prasarana Persampahan Kota Bengkulu, Bengkulu Dinas ESDM Kota Bengkulu (2005), Laporan Pemetaan Daerah Rawan Gempa Bumi Daerah Sukaraja dan sekitarnya, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu , Bengkulu DPRD Bengkulu (2006), Laporan Tahunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bengkulu, Bengkulu Hasan, M.I. (2002), Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta Judohusodo, S. (1990), Rumah untuk seluruh rakyat, Yayasan Padamu Negeri, Jakarta Judohusodo, S. (1991), Tumbuhnya Permukiman – Permukiman Liar di Kawasan Perkotaan, JHS, Nomor 1. Laporan Ibukota Kecamatan Sanitation Improvement Programme (1987), Human Waste Disposal, DHV Consulting Engineering – The Nederlands. Metcalf and Eddy, (1991), Waste Water Engineering – Treatment, Disposal and Reuse, McGraw – Hill, Inc. Mujiati,T (2004), Evaluasi Pengelolaan Air Limbah di Permukiman Kumuh Kota Bengkulu,ITS. Surabaya. Pemerintah Republik Indonesia (1992), Undang – Undang No.4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman, Jakarta.
196
Pemerintah Republik Indonesia (1997), Undang – Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta. Pemerintah Kota Bengkulu (2005), Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bengkulu, Bappeda Kota Bengkulu, Bengkulu. PDAM Kota Bengkulu ( 2004 ), Laporan Keuangan PDAM Kota Bengkulu, Bengkulu Purwadarminta (2002), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Griya Pustaka, Jakarta Rekaprima Konsultan (2000), Proyek Peningkatan Kualitas Lingkungan : Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kumuh Kota Bengkulu, Rekaprima Konsultan, Bengkulu. Riduwan (2004), Metodologi dan Riset Data, Alumni, Bandung Sanulingga, B.D. (1999), Sejumlah Masalah Permukiman Kota : Suatu Catatan Sosiologis tentang Kemerosotan Tertib membangun dan Kesadaran Lingkungan Indonesia,Alumni, Bandung. Silas J. (1996), Kampung Surabaya Menuju Metropolitan, Yayasan Keluarga bhakti Surabaya, Surabaya. Silas J. (2003), Dilema Pengelolaan Sampah di Surabaya, Masalah dan kejanggalan pemahaman, Proceeding Seminar Nasional, Sampah Kota Masalah, Solusi dan Prospeknya, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, 14 Januari.. Siregar A.B, Samadhi T.A, (1987), Manajemen, Institut Teknologi Bandung Sutrisno, L (1999), Sejunlah Masalah Permukiman Kota : Suatu Catatan Sosiologis Tentang Kemerosotan Tertib Membangun dan Kesadaran Lingkungan di Indonesia, Alumni, Bandung. Sub Dinas Pengairan Dep. PU Kota Bengkulu (2005),DED Jaringan Irigasi Air Seluma Kabupaten Seluma, Bengkulu Suparlan, P (1993), Kemiskinan di Perkotaan, yayasan Obor Indonesia, Jakarta Tcobanoglous, G ; Theisen,H ; Vigil, S.A. (1993), Integrated Solid Waste Management : Engineering Principles and Management Isues, Mc. Graw-Hill, New York, pp 193 –354. Zahnd, M (1999), Perencanaan Kota Terpadu, Kanisius dan Soegijapranata University Press
197
PENDAFTARAN THESIS Yang bertanda tangan di bawah ini
:
Nama
:
Iwan Kurniawan
Nrp
:
3305 202 709
Judul Thesis
:
Penyusunan Sanitasi
Strategi
Kawasan
Perbaikan
Sistem
Permukiman
Kumuh
Sentiong, Bengkulu Usulan Dosen pembimbing
:
1. Prof. Dr. Ir. Happy Ratna Santosa 2. Dr. Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Msc
Surabaya, 4 April 2006
( Iwan Kurniawan )
198