BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai pemilihan lokasi
aman gempa di Kota Bengkulu sebagai berikut : Berdasarkan hasil analisis skoring, lahan yang strukur bebatuannya kuat dan mempunayai kemiringan tanah 8–15% sangat baik untuk lokasi permukiman sesuai dengan mitigasi bencana. Kriteria-kriteria penentu lokasi permukiman aman gempa adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya lahan untuk evakuasi dan lokasi yang produktif 2. Tersedianya lahan yang struktur batuannya sangat kuat 3. Tersedianya lahan yang memiliki kemiringan tanah yang baik Tersedianya sarana (Pendidikan, kesehatan, perdagangan, transportasi) dan prasarana (air bersih, sanitasi, tempat sampah drainase) permukiman. 4. Tersedianya lokasi yang bebas dari gangguan/ancaman bencana alam 5. Tersedianya jalur evakuasi Dari seluruh hasil penelitian diperoleh konsep untuk mendukung pemilihan lokasi aman gempa di Kota Bengkulu dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pemilihan lokasi permukiman yang memiliki lokasi untuk evakuasi dan lokasi
yang
berpotensi
produktif
berdasarkan
sumberdaya
yang
dimilikinya berpengaruh terhadap berbagai kegiatan baik ekonomi dan interaksi sosial masyarakat di Kota Bengkulu. Lokasi produktif seperti terdapat di kelurahan Tanah Patah yang merupakan sentra sayuran, kelurahan Anggut yang merupakan sentra makanan dan kerajinan khas Bengkulu. 2. Pemilihan lokasi permukiman melalui kesesuaian lahan yang struktur batuannya sangat kuat dan memiliki kemiringan tanah 8–15% dapat
1
meredam getaran gempa berada pada wilayah Kelurahan Pematang Gubernur, Bentiring dan Nakau di Kota Bengkulu 3. Pemilihan lokasi permukiman berdasarkan suatu kesatuan fungsional dengan ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan untuk keterpaduan kepentingan dan keselarasan pemanfaatan sebagai lingkungan kehidupan masyarakat di Kota Bengkulu. Di Kota Bengkulu sarana dan prasaran jalan raya dan jalan lingkungan sangat dibutuhkan saat ini mengingat banyaknya kerusakan-kerusakan pada jalan dan banyaknya jalan lingkungan yang belum beraspal. 4. Pemilihan lokasi permukiman yang memberikan perlindungan bagi masyarakat dari ancaman bencana melalui pengembangan pembangunan kota berkelanjutan dan berwawasan mitigasi bencana oleh pemerintah Kota Bengkulu dan partisipasi masyarakat untuk memilih tinggal di lokasi yang bebas/aman dari gangguan/ancaman bencana alam. Permukiman bisa diarahkan pada daerah Bentiring dan Nakau yang saat terjadi gempa bumi terdahulu tidak mengalami kerusakan berat dan mempunyai struktur batuan yang kuat. 5. Pemilihan lokasi permukiman yang telah dilengkapi dengan jalur-jalur untuk menuju lokasi evakuasi dengan jalur yang telah didentifikasi sebelumnya, bebas rintangan dan dapat ditempuh dalam waktu yang cepat. Di Kota Bengkulu daearh Nakau tepatnya di Simpang 4 Nakau merupakan lokasi evakuasi, jalur evakuasinya adalah Jl. Raya Betungan dan Jl. Dua Jalur Simpang Kandis. Daerah-daerah yang di evakuasi di lokasi ini adalah Kelurahan tanjung Agung, Kelurahan Tanjung Jaya, Kelurahan Semarang, dan Kelurahan Surabaya. Gambar 6.1 berikut memperlihatkan overlay peta daerah aman gempa
2
KEMIRINGAN LAHAN: : 0-3 % : 3-8 % : 8-15 % : 15-40 %
DAERAH AMAN GEMPA: 1. KEL. PEMATANG GUBERNUR 2. KEL. BENTIRING 3. NAKAU (KEL. SURABAYA)
Gambar 6.1 Overlay Peta Daerah Aman Gempa Sumber : Hasil Analisa 2010
6.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat rekomendasi yang
diberikan antara lain : 1. Membentuk forum baik berupa workshop/lokakarya maupun sarasehan mengenai mitigasi bencana di Kota Bengkulu untuk melihat 3
kemampuan serta komitmen organisasi/pihak yang terkait dengan mitigasi bencana, serta memperkirakan kebutuhan yang akan datang dari mitigasi bencana 2. Mengevaluasi dan merevisi Rencana Tata Ruang Kota Bengkulu, dengan mempertimbangkan aspek mitigasi bencana. 3. Diperlukan studi lanjut mengenai studi kelayakan untuk mitigasi bencana dengan standar lingkungan aman dan sehat seta konstruksi baru dan melakukan penyesuaian konstruksi untuk bangunan lama.
4
DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku
Bakornas PBP, (2002), ArahanKebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di Indonesia, Bakornas, Jakarta Budi Rahardjo, Eko, (1997), Arsitektur dan Kota Di Indonesia, Alumni, Bandung. Dardak, Hermanto, (2006), Peranan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sebagai Instrumen Mitigasi Bencana, Paper, Disampaikan Pada Seminar Nasional dalam pengendalian Pemanfaatan Ruang Sebagai Instrumen Mitigasi Bencana, Surabaya. Darjosanjoto, Endang T.S, (2006), Penelitian Arsitektur di Bidang Perumahan dan Permukiman, ITS Press, Surabaya. Departemen Pekerjaan Umum, (2005), Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum, (2009), Fasilitasi Penyusunan Materi Teknis,
Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya,
Direktorat
Perkembangan Permukiman . Doxiadis, Constantinos A, (1968), Ekisticks an Introduction To The Science Of Human Settlement. Gulo, W, (2002), Metodologi Penelitian, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Jayadinata, J.T, ( 1992), Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan & Wilayah, ITB,Bandung. Komarudin, (1997), Menelusuri Pembangunan Perumahan Dan Permukiman, PT. Rakasi ndo, Jakarta Kaiser, Edward J, David R. Godschalk and F. Stuart Chapin, 1995, Urban Land . Use Lanning, Urbana and Chicago, University of Illinois Press.
5
Newmark, Norma L. dan Thompson, Patricia J. (1977), Self, Space & Shelter an Introducting to Housing, Happer and Row Publisher Inc, New York. Patton, Moslow, 1990, Qualitative Evaluation and Research Method, California : Sage Publication Pemerintah Kota Bengkulu, (2007), Buku Rencana Pembangunan Kawasan Rawan Bencana, Bappeda Kota Bengkulu. Pemerintah Kota Bengkulu, (2008), Kota Bengkulu Dalam Angka. Pemerintah Kota Bengkulu, (2007), Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pemerintah Kota Bengkulu. Pemerintah Kota Bengkulu, (2008), Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bengkulu. Rachmat, Agus, (2002), Manajemen Dan Mitigasi Bencana, Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Rapoport, Amos, (1980), Human Aspect of Urban Form, Pergamon Press, Oxford. Rayes, Luthfi, (2006), Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan, Andi Yogyakarta.Riduwan, (2004), Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung Sastra
M
Suparno,
(2005),
Perencanaan
dan
Pengembangan
Perumahan, Andi, Yogyakarta. Singarimbun,
(1989),
BAB
III
Metode
Penelitian,
(http://www.geocities.com) Sinulingga, Budi.D, (1999), Pembangunan Kota, Tinjauan Regional dan Lokal, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Surakhmad, Winarno, (1994), Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik,Transito, Bandung. Tarigan, Robinson, (2005), Perencanaan Pembangunan Wilayah, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
6
Widiatmika, Sarwono.H, (2007), Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tata Guna Lahan, Gadjah Mada Uneversity Press, Jogyakarta Yunus,
Hadi
Sabari,
(2008),
Dinamika
Wilayah
Peri-Urban
Determinan Masa Depan Kota, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
B. Bahan Kuliah Masyuhur, (2003), Catatan Kuliah Pengantar Rekayasa Gempa ITB, Bandung. Office Of Emergency Services, 2004, Disaster Recovery and Mitigation Handbook, California. Widodo, Amin, 2008, Usulan Pemetaan Kawasan Beresiko Disekitar Tanggul Lumpur : Kasus Lumpur Panas Sidoarjo, ITS Pres : Surabaya.
C. Tesis Carolina, Rosita, (2008), Pemilihan Lokasi Pasar Induk Agribisnis Di Propinsi Jawa Timur, Tugas Akhir, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS, Surabaya Suganda, Bombom Rachmat (2000), Identifikasi Tingkat Resiko Kawasan Rawan Bencana Alam Letusan gunung Gede di Kabupaten Cianjur, ITB, Bandung
D. Internet hhtp://www.tempo.co.id/hg/stokfoto/2005/01/10/stf,20050110127,id.html di akses pada tanggal 1 Juli 2009 Jam 12.45 WIB) hhtp://rovicky.multiply.com(journal/item/138 diakses pada tanggal 8 Mei 2009 Jam 11.45 WIB) hhtp://www.tempo.co.id/hg/stokfoto/2005/01/10/stf,20050110127,id.html di akses pada tanggal 1 Juli 2009 Jam 12.45 WIB).
7
(www.siaga bencana.lipi.go.id/index.php?q=node/18 diakses pada 10 Mei 2009 pada jam 20.00 WIB). (www.waspada.co.id/index.php?option diakses pada 15Maret 2010 jam 13.41 WIB) (http://search.sweetim.com/search.asp?src 1&q=geologi+lingkungan diakses pada 25 maret 2010 jam 10.00 WIB) (www.waspada.co.id/index.php?option diakses pada 15 Maret 2010 jam 13.41 WIB)
8
LAMPIRAN
1. Kuesioner kriteria-kriteria pemilihan lokasi permukiman aman gempa di Kota Bengkulu. 2. Kuesioner kesesuain lahan terhadap pemilihan lokasi permukiman aman gempa di Kota Bengkulu. 3. Data kuesioner analisis skoring.
9
10