BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian berdasarkan pada tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan pada Kereta Api Prambanan Ekspres rute Kutoarjo-Yogyakarta-Solo adalah sebagai berikut: 1. Karaketristik penumpang Berdasarkan hasil dari perhitungan data karakteristik penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres, diperoleh data hubungan antara frekuensi perjalanan dengan data karakteristik penumpang (jenis kelamin, usia, pekerjaan, maksud perjalanan, asal dan tujuan stasiun) sebagai berikut: a. Mayoritas penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres untuk frekuensi perjalanan jarang (hanya sesekali) (183 orang), 103 orang adalah laki-laki,116 orang berusia 21-30 tahun, 105 orang adalah mahasiswa, 70 orang melakukan perjalanan dengan maksud wisata, 80 orang berasal dari stasiun Solo, dan 98 orang bertujuan ke stasiun Solo. b. Mayoritas penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres untuk frekuensi perjalanan 1 kali dalam seminggu (70 orang), 41 orang adalah wanita, 33 orang berusia dibawah sampai dengan 20 tahun, 53 orang adalah mahasiswa, 51 orang melakukan perjalanan dengan maksud belajar, 33 orang berasal dari stasiun Solo, dan 37 orang bertujuan ke stasiun Solo. c. Mayoritas penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres untuk frekuensi perjalanan 2 kali seminggu (75 orang), 41 orang adalah laki-laki, 31 orang berusia dibawah sampai dengan 20 tahun, 52 orang adalah mahasiswa, 48 orang melakukan perjalanan dengan maksud belajar, 35 orang berasal dari stasiun Solo, dan 39 orang bertujuan ke stasiun Solo. d. Mayoritas penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres untuk frekuensi perjalanan 3 kali dalam seminggu (12 orang), 7 orang adalah laki-laki, 5 orang berusia 31 sampai dengan 50 tahun, 5 orang adalah mahasiswa, 5 orang melakukan perjalanan dengan maksud melakukan bisnis atau bekerja ,6 orang berasal dari stasiun Solo, dan masing-masing 6 orang bertujuan ke stasiun Yogyakarta dan Solo.
80
81 e. Mayoritas penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres untuk frekuensi perjalanan lebih dari 3 kali seminggu (60 orang), 34 orang adalah laki-laki, 30 orang berusia 31 sampai dengan 50 tahun, 25 orang adalah pegawai swasta, 48 orang melakukan perjalanan dengan maksud melakukan bisnis atau bekerja, 43 orang berasal dari stasiun Yogyakarta, dan 46 orang bertujuan ke stasiun Solo. 2. Evaluasi pelayanan Kereta Api Prambanan Ekspres dari sisi penumpang Berdasarkan hasil perhitungan dari survei dengan menggunakan kuesioner kepada 400 responden didapatkan hasil sebagai berikut: a. Hasil evaluasi pelayanan berdasarkan penumpang yang jarang menggunakan Kereta Api Prambanan Ekspres 1) Berdasarkan hasil penelitian yang harus diprioritaskan untuk perbaikan dalam pemberian pelayanan menurut responden adalah kurangnya jumlah kereta yang ada dan penumpang merasa tidak nyaman karena harus berdesak-desakan didalam kereta. 2) Berdasarkan hasil penelitian harus diperbaiki namun tidak prioritas adalah kurangnya ketersedian tempat duduk untuk penumpang, kurangnya jumlah kipas angin pada setiap gerbongnya, dan adanya petunjuk yang mengatur ketertiban seperti tulisan: dahulukan penumpang turun. 3) Berdasarkan hasil penilitian hal-hal ini sudah dirasa baik dari sisi pelayanan namun tidak dianggap penting yaitu adanya informasi mengenai stasiun-stasiun yang dilewati, adanya petugas untuk menjaga ketertiban didalam kereta, pelayanan yang ramah dari petugas loket, kesesuaian harga tiket terhadap fasilitas yang diberikan, dan rute yang dilewati sekarang sudah cukup 4) Berdasarkan penelitian yang dilakukan hal-hal ini dirasa sudah baik dan memuaskan dari sisi pelayanan yang diberikan dan merupakan faktor yang dirasa penting bagi responden adalah keterjaminan kesalamatan dan keamanan didalam kereta, waktu keberangkatan atau kedatangan kereta yang sesuai jadwal, gerbong berudara segar (tidak memiliki aroma yang tidak sedap), tempat duduk dalam keadaan bersih, dan kondisi kursi yang dalam keadaan baik
82 b. Hasil evaluasi pelayanan berdasarkan penumpang yang sering (≥1 kali dalam seminggu) menggunakan Kereta Api Prambanan Ekspres 1) Berdasarkan hasil penelitian yang harus diprioritaskan untuk perbaikan dalam pelayanan menurut responden adalah kurangnya jumlah kereta yang ada dan penumpang merasa tidak nyaman karena harus berdesakdesakan didalam kereta. 2) Berdasarkan hasil penelitian harus diperbaiki namun tidak prioritas adalah kurangnya ketersedian tempat duduk untuk penumpang, dan kurangnya jumlah kipas angin pada setiap gerbongnya 3) Berdasarkan hasil penilitian hal-hal ini sudah dirasa baik dari sisi pelayanan namun tidak dianggap penting yaitu adanya informasi mengenai stasiun-stasiun yang dilewati, pelayanan yang ramah dari petugas loket, rute yang dilewati sekarang sudah cukup, kondisi kursi yang ada, dan adanya petunjuk yang mengatur ketertiban seperti tulisan: dahulukan penumpang turun 4) Berdasarkan penelitian yang dilakukan hal-hal ini dirasa sudah baik dan memuaskan dari sisi pelayanan yang diberikan dan merupakan faktor yang dirasa penting bagi responden adalah keterjaminan kesalamatan dan keamanan didalam kereta, waktu keberangkatan atau kedatangan kereta yang sesuai jadwal, gerbong berudara segar (tidak memiliki aroma yang tidak sedap), tempat duduk dalam keadaan bersih, kesesuaian harga tiket terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan pihak pengelola, dan adanya petugas didalam kereta api untuk menjaga ketertiban c. Hasil evaluasi pelayanan berdasarkan total penumpang yang dijadikan sebagai responden 1) Berdasarkan hasil penelitian yang harus diprioritaskan untuk perbaikan dalam pelayanan menurut responden adalah kurangnya jumlah kereta yang ada dan penumpang merasa tidak nyaman karena harus berdesakdesakan didalam kereta. 2) Berdasarkan hasil penelitian harus diperbaiki namun tidak prioritas adalah kurangnya ketersedian tempat duduk untuk penumpang, dan kurangnya jumlah kipas angin pada setiap gerbongnya, dan adanya petunjuk yang mengatur ketertiban seperti tulisan: dahulukan penumpang turun 3) Berdasarkan hasil penilitian hal-hal ini sudah dirasa baik dari sisi pelayanan namun tidak dianggap penting yaitu adanya informasi
83 mengenai stasiun-stasiun yang dilewati, pelayanan yang ramah dari petugas loket, rute yang dilewati sekarang sudah cukup, kondisi kursi yang ada, kesesuaian harga tiket terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan pihak pengelola, dan adanya petugas didalam kereta api untuk menjaga ketertiban 4) Berdasarkan penelitian yang dilakukan hal-hal ini dirasa sudah baik dan memuaskan dari sisi pelayanan yang diberikan dan merupakan faktor yang dirasa penting bagi responden adalah keterjaminan kesalamatan dan keamanan didalam kereta, waktu keberangkatan atau kedatangan kereta yang sesuai jadwal, gerbong berudara segar (tidak memiliki aroma yang tidak sedap), tempat duduk dalam keadaan bersih 3. Hubungan frekuensi perjalanan-data responden dengan IPA a. Hubungan antara frekuensi perjalanan-jenis kelamin dengan IPA Menurut data hubungan frekuensi perjalanan dengan jenis kelamin bahwa mayoritas responden adalah laki-laki dan menurut hasil analisis IPA bahwa penumpang merasa tidak nyaman akibat berdesak-desakkan maka dari itu untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pelecehan seksual terhadap penumpang wanita yang merupakan minoritas, untuk itu perlu untuk meningkatkan keamanan gerbong khusus wanita agar tidak terdapat penumpang laki-laki di dalamnya. b. Hubungan antara frekuensi perjalanan-maksud perjalanan dengan IPA Menurut data hubungan frekuensi perjalanan dengan maksud perjalanan yang mayoritas melakukan perjalanan dengan tujuan belajar dan bekerja dan hasil analisis IPA menunjukan bahwa kereta yang ada saat ini tidak cukup maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut diperlukan penambahan gerbong tambahan pada jam-jam puncak. c. Hubungan antara frekuensi perjalanan-usia dengan IPA Menurut data hubungan frekuensi perjalanan yang mayoritas berusia dibawah 30 tahun bahwa tidak selalu mendapatkan tempat duduk penting untuk memprioritaskan tempat duduk untuk penyandang cacat, ibu hamil, manula, dan ibu dan anak. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya kursi prioritas dengan tulisan-tulisan yang disertai gambar seperti, prioritaskan penyandang cacat, ibu hamil, manula, dan ibu dan anak gerbongnya.
pada setiap
84 4. Solusi yang ditawarkan adalah: a. Butir-butir pernyataan yang termasuk dalam kuadran A 1) Jumlah kereta yang ada sudah mencukupi (butir 3) Menurut responden butir ini masih berada di bawah rata-rata tingkat kepuasan namun berada di atas tingkat rata-rata maka dari itu butuh diadakan gerbong tambahan pada jam-jam puncak. Hal ini dapat dilihat dari data pertumbuhan rata-rata
penumpang per-rute perjalanan pada
tahun 2008-2013 sebesar 9.3%. 2) Tidak pernah merasa berdesak-desakan didalam kereta (butir 13) Menurut responden butir ini masih berada di bawah rata-rata tingkat kepuasan namun berada di atas tingkat rata-rata. Hal ini diselesaikan dengan menambahkan gerbong yang ada hanya pada jam-jam puncak, karena pada saat selain jam puncak penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres ini sendiri cenderung memiliki tidak begitu banyak penumpang. b. Butir-butir pernyataan yang termasuk dalam kuadran C 1) Kipas angin yang ada saat ini sudah cukup di setiap gerbongnya (butir 12) Menurut responden butir ini masih berada di bawah rata-rata tingkat kepuasan dan begitu juga tingkat kepentingan oleh karena itu kipas angin yang ada saat ini perlu ditambahkan atau dioptimalkan penggunaanya 2) Selalu mendapatkan tempat duduk (butir 4) Menurut responden butir ini masih berada di bawah rata-rata tingkat kepuasan dan begitu juga tingkat kepentingan hal ini dapat diperbaiki dengan memperbaiki butir 3 dan butir 13 3) Ada petunjuk (seperti tulisan: dahulukan penumpang turun) di pintu (butir 5) Menurut responden butir ini masih berada di bawah rata-rata tingkat kepuasan dan begitu juga tingkat kepentingan petunjuk ini diperlukan untuk mengatur ketertiban agar penumpang yang naik dan yang turun tidak saling mendahului atau bertabrakan 6.2 Saran Berdasarkan hasil analisis data yang disimpulkan pada kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan dari penulis adalah sebagai berikut: a. Perlu dilakukan peningkatan dan pengembangan kualitas pelayanan yang telah ada menjadi lebih baik lagi yang dapat memenuhi keinginan masyarakat daerah
85 jawa tengah yang merupakan mayoritas penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres agar dapat menarik minat masyarakan dalam menggunakan Kereta Api Prambanan Ekspres ini. b. Untuk pihak pengelola Kereta Api Prambanan Ekspres ini sebaiknya kereta api yang sekarang ditingkatkan kembali kualitas pelayanan yang ada saat ini serta perlu ditingkatkan keamanan gerbong khusus wanita, dan perlu adanya gerbong tambahan pada jam-jam puncak, dan perlu adanya kursi prioritas untuk penyandang cacat, ibu hamil, manula, dan ibu yang membawa balita di setiap gerbongnya. c. Perlu dilakukan penilitian yang lebih lanjut mengenai pelayanan ini dengan aspek-aspek dan variabel lain yang lebih mendetail sehingga dapat diketahui dengan lebih jelas mengenai apa yang diinginkan penumpang.