BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya terkandung cara tekhnis bagaimana melakukan hasil dari pemahaman itu, maka daripadanya dituntut suatu keabsahan dan keterandalan dari cara dan data, dimana dan kapan hal itu dilakukan. Oleh karena itu di dalam tahap ini dijelaskan mengenai :
3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan asosiatif dengan jenis penelitian survey, adalah jenis penelitian yang merinci dan menganalisa mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan dibandingkan dengan teori. Dengan penelitian asosiatif dapat diketahui hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen. Sumber data penelitian ini diperoleh dari karyawan yang ada di dalam perusahaan, yang dilakukan dengan wawancara dan hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga cross-sectional.
30
31
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Penelitian
T–1
Deskriptif
Survey
Unit Analisis
Time Horizon
Individu
=
Cross sectional
=
Cross sectional
=
Cross sectional
=
Cross sectional
=
Cross sectional
=
Cross sectional
=
Cross sectional
karyawan T–2
Deskriptif
Survey
Individu karyawan
T–3
Deskriptif
Survey
Individu karyawan
T–4
Asosiatif
Survey
Individu karyawan
T-5
Asosiatif
Survey
Individu karyawan
T-6
Asosiatif
Survey
Individu karyawan
T-7
Asosiatif
Survey
Individu karyawan
Sumber : penulis
32
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Instrumen pengukuran yang digunakan adalah : Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
Sub Variabel
Indikator
Ukuran
Pengujian
X1. Kreativitas
1. Dimensi proses
1. karya baru
Data
Skala likert
2. pemberian manfaat
Ordinal
3. penyelesaian
yang
masalah
ditransform
1.terbuka terhadap
menjadi
pengalaman baru
data
2. percaya diri
Interval
2. Dimensi person
3. luwes dalam berpikir dan bertindak X2.Gaya
1. Authocratic
Kepemimpinan
1. kurang perhatian
Data
pada bawahan
Ordinal
2. mementingkan
yang
penyelesaian tugas
ditransform
3. aktivitas ditentukan
menjadi
atasan
data
4. komunikasi satu
Interval
arah 2. Democratie
1. melibatkan bawahan 2. memperhatikan bawahan
Skala likert
33
3. komunikasi 2 arah 4. terbuka 3. Laissez-faire
1. kaku dalam berkomunikasi 2. bertindak sesuai prosedur 3. tunduk pada peraturan 4. karyawan dapat mengambil keputusan dalam situasi tertentu
X3. Kompetensi
1. Behaviourist
2. Constructivist
3. SMR Viewpoint
1. pencapaian kinerja
Data
2. deskripsi tugas
Ordinal
3. hasil pekerjaan
yang
1. kualitas
ditransform
2. konsep diri dan
menjadi
nilai-nilai
data
3. perilaku
Interval
Skala likert
1. pengetahuan 2. ketrampilan 3. kinerja diatas ratarata
Y.Kepuasan Karyawan
kerja
1.Need fulfillment
1. rasa aman
Data
( pemenuhan
2. kepuasan terhadap
Ordinal
kebutuhan )
atasan
yang
Skala likert
34
3. kompensasi
ditransform
2. Discrepancies
1. pekerjaan berbeda
menjadi
( perbedaan )
dari sebelumnya
data
2. promosi
Interval
3. supervisi 3.Value
1. benefit
attainment
2. reward
(pencapaian nilai)
3. peraturan
4.Equity
1. Coworkers
(keadilan)
2. Nature of work 3. komunikasi
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan cara wawancara ( interview ), salah satu cara untuk mendapatkan data dengan jalan mengadakan tanya jawab kepada pihak-pihak yang mengetahui tentang objek penelitian. Dalam hal ini diadakan tanya jawab dengan pimpinan dan staff perusahaan yang berada di dalam divisi HRD. 2. Data Sekunder
35
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui pihak lain yang berkaitan denga permasalahan yang akan diteliti. Dalam hal ini perusahaan data dengan penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mempelajari literature dan sumber bacaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.
3.4 Tekhnik Pengumpulan Data Tekhnik yang digunakan penulis untuk memperoleh data yang akurat dan sesungguhnya menggunakan tekhnik pengumpulan data, yaitu : -
Riset lapangan Yaitu dengan mengadakan penelitian langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data, informasi dan keterangan lainnya yang diperlukan.
-
Wawancara ( interview ) Yaitu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui pertanyaan terstruktur, dalam hal ini dengan manajemen sumber daya manusia pada PT. INTERDATA BHAKTI MULYA mengenai manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan kreativitas, gaya kepemimpinan, kompetensi terhadap kepuasan kerja karyawan.
-
Wawancara tak terstruktur Yaitu tekhnik pengumpulan data melalui pertanyaan tidak terstruktur, dengan para staff PT. INTERDATA BHAKTI MULYA untuk mendapatkan informasi mengenai struktur organisasi perusahaan dan gambaran umum perusahaan.
-
Riset kepustakaan
36
Yaitu tekhik pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti melalui buku-buku, literatur, internet dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Riset kepustakaan yang dilakukan terutama yang berhubungan sumber daya manusia. -
Kuisioner Dalam menyusun kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang akan diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi subvariabel atau indikator. Apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur, sebenarnya kuisioner telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam
memahami
masalah
penelitian,
mengembangkan
variabel
penelitian, serta menyusun kuisioner
3.5 Tekhnik Pengambilan Sampel Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data dengan menggunakan : -
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Nazir ( 2004 ) mengatakan bahwa, “ populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya”. Menurut Nawawi ( 2003 ) menyebutkan bahwa, “ populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun
37
kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap ”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik simpulan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Ada dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas : a. populasi terbatas populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. b. populasi tak terbatas populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batasan-batasnnya sehingga relatif
tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk jumlah. Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen. a. populasi homogen sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. b. populasi heterogen sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
38
Dalam
suatu
penilaian
populasi
adalah
hampir
tidak
mungkin
melakukan
pengambilan data dari suatu keseluruhan populasi, oleh karena itu penulis menggunakan sampel dalam jumlah yang cukup dari suatu populasi, di mana sampel tersebut relatif berjumlah kecil dibanding keseluruhan populasi namun dapat dianggap mewakil keseluruhan populasi. Populasi penelitian yang dilakukan oleh SDM PT. INTERDATA BHAKTI MULYA yang terdiri dari berbagai SDM dengan berbagai latar belakang dan pekerjaan yang berbeda. Penarikan sampel untuk penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009 dengan membagi sejumlah kuisioner kepada SDM yang bekerja di PT. INTERDATA BHAKTI MULYA.
3.6 Tekhnik Pengolahan Sampel Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan tekhnik sampel Slovin, dimana populasinya adalah SDM pada PT. INTERDATA BHAKTI MULYA. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada rumus penentuan ukuran sampel untuk dengan menggunakan tingkat kepercayaan 1 – d = 95 % dan jumlah populasi sebesar 50 orang ( SDM pada PT. INTERDATA BHAKTI MULYA ) yang sudah terbagi kepada latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda, seperti bagian accounting, bagian HRD, dan marketing).
N n= 1+N(e)²
Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi
39
e = nilai kritis Dengan demikian didapat nilai e = 5 % ( 0,05 ) sehingga didapatkan e² = 0,0025. Maka berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel sebagai berikut : n=
50 1 + 50 ( 0,0025 )
n = 44,44 ≈ 45 responden Setelah didapatkan jumlah responden, maka penelitian mulai dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 45 responden, yakni karyawan pada PT. INTERDATA BHAKTI MULYA.
3.7 Metode Analisis Hasil dari penyebaran kuisioner akan menjadi masukan untuk mengelola dan menganalisis tekhnik pengukuran pengaruh kreativitas, gaya kepemimpinan, kompetensi terhadap kepuasan kerja karyawan, untuk tercapainya tingkat kepuasan kerja karyawan yang diinginkan oleh karyawan yang bekerja di PT. INTERDATA BHAKTI MULYA. Untuk itu, dalam penulisan dan penelitian ini, tekhnik analisis data yang digunakan dalam pengukuran kepuasan kerja karyawan, penulis menggunakan metode path analisis atau sering disebut analisis jalur, dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, dan dengan pengukuran skala likert. Berikut metode-metode yang akan digunakan akan dibahas secara meluas. 1. Uji validitas Menurut Simamora ( 2004, pp.58-59 ), validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh
40
data yang tepat dari variabel yang akan diteliti. Misalnya meteran dapat mengukur tinggi badan dengan tepat ( dalam hal ini tinggi badan adalah variabel penelitian). Dalam menyusun kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang akan diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi subvariabel atau indikator. Apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur, sebenarnya kuisioner telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu validitas logis sangat sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah penelitian, mengembangkan variabel penelitian, serta menyusun kuisioner. Validitas logis belum memiliki bukti empiris. Sebuah kuisioner yag disusun secara hati hati dan dapat dipertimbangkan valid logis, ada baiknya diuji untuk mengetahui validitas empirisnya. Untuk menguji tingkat validitas empiris instrument, peneliti dapat melakukan try – out dengan memakai responden terbatas dahulu. Dari Try – out ini, ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu dengan : validitas eksternal dan validitas internal a.Validitas Eksternal Validitas instrumen dapat dicapai apabila data yang dihasilkan dari intrumen tersebut sesuai dengan 2005,
p.185
data atau informasi lain mengenai variavel yang diteliti. Menurut Umar ( ),
validitas
eksternal
adalah
validitas
yang
diperoleh
dengan
cara
mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur eksternal,yang berupa alat ukur yang sudah valid. b.Validitas Internal Menurut Simamora ( 2004, p.59-60 ), validitas internal dapat dicapai apabila terdapat kesesuain antara bagian-bagian kuisoner dengan kuisioner secara keseluruhan. Dengan kata lain, apabila setiap bagian didalam kuisioner mendukung “ misi ” kuisioner secara
keseluruhan,
yaitu
mengungkap
variabel
penelitian
yang
telah
ditentukan
sebelumnya. Bagian kuisioner dapat berupa butir-butir pertanyaan secara sendiri-sendiri,
41
dapat pula berupa faktor, yaitu kumpulan beberapa butir yang memiliki keterkaitan, sehubungan dengan kenyataan ini, maka dikenal ada nya validitas butir dan validitas faktor. Dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas internal dengan menggunakan teknik validitas butir, tekhnik ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir-butir pertanyaan ( sebagai variabel X ) dengan skor total ( sebagai variabel Y ). Menurut Masrun (1979) sebagaimana dikutip oleh Sugiyono ( 2005, p.124 ), syarat suatu pertanyaan dianggap valid adalah bila korelasi antara butir dengan skor total lebih dari 0,3. Jadi bila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam intrumen tersebut dinyatakan tidak valid 2. Uji Reliabilitas Menurut Umar ( 2005, p.194 ), reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunujukkan suatu konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Menurut Simamora (2004, p.63-69), reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang reliabel adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang–ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama, Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. a. Reliabilitas Eksternal Secara garis besar, reliabilitas eksternal adalah reliabilitas yang diperoleh dengan membandingkan hasil dua kelompok data. Ada dua jenis cara untuk menguji relialibilitas eksternal, yaitu dengan tekhnik parallel dan tekhnik ulang. b. Reliabilitas Internal
42
Reliabilitas internal diperoleh dengan menganalisis data yang berasal dari suatu pengujian kuisioner. Adapun tekhnik reliabilitas internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Alpha.
3.7.1
Uji Validitas dan Reliabilitas
1.
Uji Validitas Validitas artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat ( instrumen )
dapat menjawab tujuan penelitian Arif Pratisto ( 2005,p.241 ). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS 12.0. Langkah-langkah operasional pengujian validitas adalah sebagai berikut : 1. Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang diukur dari literatur yang ditulis para ahli. 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada jumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, skor ( nilai ) akan lebih mendekati kurva normal. 3. Menentukan nilai r tabel Dari tabel r, untuk df ( degree of freedom ) = jumlah responden – 2 atau, dalam penelitian ini df = 45 – 2 = 43. tingkat kesalahan 5%. Dalam penelitian ini mendapat angka 0.25 4. Mencari r hitung. Disini r hitung untuk tiap item ( variabel ) dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Dasar Pengambilan Keputusan : • Jika r hasil positif dan r hitung > r tabel, variabel tersebut valid. • Jika tidak memenuhi r hitung positif dan r hasil < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
43
2.
Uji Reliabilitas Reliabel artinya konsisten atau stabil Arif Pratisto ( 2005, p.241 ). Dalam penelitian
ini yang digunakan adalah Cronbach’ Alpha. Merupakan rata-rata dari semua koefisien belah dua yang dihasilkan dari beberapa cara membelah skala item-item. Koefisien-koefisien tersebut bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai senesar 0.6 atau kurang menyatakan bahwa konsistensi internal reliabilitas tidak memuaskan. Rumus Cronbach’ Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Dasar Pengambilan Keputusan tersebut adalah sebagai berikut : • Bila r hitung > 0.6 maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel • Bila r hitung < 0.6 maka kuisioner tersebut dinyatakan tidak reliabel
3.7.2
Skala Likert Menurut sumber Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2007, p.20 )
mengemukakan
skala
likert
banyak
digunakan
dalam
riset-riset
pemasaran
yang
menggunakan metode survey dan dapat dikategorikan sebagai skala interval. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariabel kemudian subvariabel diajabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut :
44
Tabel 3.3 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan
Penilaian
Sangat Setuju ( SS )
5
Setuju ( S )
4
Netral ( N )
3
Tidak Setuju ( TS )
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber Data : Riduwan dan E.A Kuncoro ( 2007 )
Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. untuk mengetahui range maka selisih antara bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, untuk mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan rumus sebagai berikut: R i= K =
4 5
=
0,8
Keterangan : R = Range ( rentang kelas ) K = Jumlah interval kelas i = Besar interval kelas Berdasarkan ketentuan diatas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
45
3.7.3 Pembobotan Nilai Skala Likert Tabel 3.4 Batas-batas penelitian Batasan
Keterangan
1 – 1,8
Sangat Tidak Setuju
1,81 – 2,61
Tidak Setuju
2,62 – 3,42
Netral
3,43 – 4,23
Setuju
4,24 – 5,04
Sangat Setuju
Sumber : Andi Supangat ( 2007 )
3.7.4 Transformasi Data Mentransformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik karena data setidak-tidaknya berskala interval. Dalam hal ini penulis menggunakan perhitungan manual untuk mentransformasi data ordinal menjadi interval. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2007, p.30-36 ). Langkahlangkah transformasi data ordinal menjadi interval sebagai berikut : 1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan 2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1 sampai 5 yang disebut sebagai frekuensi 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut sebagai proporsi 4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor 5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh
46
6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh ( dengan menggunakan tabel tinggi densitas ) 7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus : ( Densitiy at Lower Limit ) – ( Density at Upper Limit ) NS = ( Area Below Upper Limit ) – ( Area Below Lower Limit ) 8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS + [ 1 + NS min ] ]
3.7.5
Menguji Normalitas Data Uji normalitas data dan uji varians adalah hal yang lazim sebelum sebuah metode
statistik diterapkan. Uji normalitas sebuah sampel data dilakukan dengan bantuan alat uji KOLMOGOROV-SMIRNOV, serta gambar NORMAL PROBABILITY PLOTS. Menurut Singgih Santoso ( 2007, p.154 ), menjelaskan output test of normality, ada pedoman pengambilan keputusan : •
Nilai sig atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0.05, distirbusi adalah tidak normal.
•
Nilai sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0.05, distribusi adalah normal.
•
Selain itu, pada gambar Q-Q Plot terlihat ada garis lurus dari kiri ke kanan atas. Garis itu berasal dari nilai z. Jika berdistribusi data normal, maka data akan tersebar di sekeliling garis.
47
3.7.6
Analisis Korelasi Pearson Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2007, p.61-62 ),
Korelasi Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas ( independent ) dengan variabel terikat (dependent ). Rumus yang digunakan Korelasi PPM ( sederhana ) :
n ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) . ( ∑ Y )
rxy =
√ [ n . ∑ X² - ( ∑ X )² ] . [ n. ∑ Y² - ( ∑ Y )²
Korelasi PPm dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga ( -1 ≤ r ≤ + 1 ). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2007, p62 ), arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut : Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan ( 2005:136 )
48
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut : KP = r² X 100% Dimana : KP = Nilai koefisien diterminan r = Nilai koefisien korelasi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2007, p.62 ), pengujian signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan Variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikasi sebagai berikut : Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan : •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [ 0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.8 Path Analysis ( Analisis Jalur ) Model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variable bebas ( eksogen ) terhadap variabel terikat ( endogen ). Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2007, p.115 ), tekhnik analisis jalur akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan ( kontribusi ) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2, X3 terhadap Y.
49
Berikut analisis jalur yang digunakan : X1
X2
Y
X3
Gambar 3.1 : sub struktur 1. Hubungan Kausal X1, X2, dan X3 ke Y dengan menggunakan path analysis Sumber : Data diolah berdasarkan analisis jalur Dimana : X1 = kreativitas X2 = gaya kepemimpinan X3 = kompetensi Y = kepuasan kerja karyawan
3.8.1 Langkah-langkah pengujian Path Analysis Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ( 2007, p.116-118 ), ada beberapa langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan
50
Hipotesis : Naik turunnya variabel endogen ( Y ) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen ( X1,X2,dan X3 ). b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. c.
Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan •
Kaidah pengujian signifikasi : SPSS
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [ 0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
d. Menghitung koefisien jalur secara individu Untuk mengetahui signifikasi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [ 0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [ 0,05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
e. Meringkas dan menyimpulkan
51
3.9 Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah sebesar 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar ( a ) = 5% = 0.05 Dasar Pengambilan Keputusan Sig > 0.05 = Ho diterima atau Ha ditolak Sig < 0.05 = Ho ditolak atau Ha diterima Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : X1 = Kreativitas X2 = Gaya Kepemimpinan X3 = Kompetensi Y = Kepuasan Kerja Karyawan • Uji koefisien jalur Variabel X1 dengan Variabel Y Ho : Variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Variabel Y Ha : Variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap Variabel Y • Uji koefisien jalur Variabel X2 dengan Variabel Y Ho : Variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Variabel Y Ha : Variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap Variabel Y • Uji koefisien jalur Variabel X3 dengan Variabel Y Ho : Variabel X3 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Variabel Y Ha : Variabel X3 berkontribusi secara signifikan terhadap Variabel Y • Uji koefisien jalur secara simultan Variabel X1,X2,X3 dengan Variabel Y Ho : Variabel X1,X2,X3 dan Y tidak berkontribusi secara simultan maupun individual dan signifikan terhadap Variabel Y
52
Ha : Variabel X1,X2,X3 dan Y berkontribusi secara simultan maupun individual dan signifikan terhadap Variabel Y
3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan Implikasi Hasil Penelitian yaitu setelah semua data dan hasil analisis selesai dilakukan, maka selanjutnya dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada individu karyawan PT. INTERDATA BHAKTI MULYA akan didapatkan gambaran bagaimana pengaruh kreativitas, gaya kepemimpinan, dan kompetensi terhadap kepuasan kerja karyawan. Dalam hal ini maksudnya adalah pengaruh kreativitas, gaya kepemimpinan, kompetensi. Gambaran mengenai apakah ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan atau tidak. Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah bahwa PT. INTERDATA BHAKTI MULYA dapat mengetahui apakah sumber daya yang perusahaan miliki sudah tepat atau belum misalnya seperti kreativitas yang dimiliki oleh karyawan perusahaan, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh perusahaan sudah baik atau belum, kemudian kompetensi yang sudah diraih oleh perusahaan, dan apakah karyawan yang bekerja di PT. INTERDATA BHAKTI MULYA sudah mencapai kepuasan kerja atau tidak. Sehinnga perusahaan dapat mengetahui bagaimana penilaian karyawan terhadap perusahaan tersebut. Apabila semua sudah tercapai dan berjalan dengan baik, sehingga dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan PT. INTERDATA BHAKTI MULYA tersebut. Diharapkan dari hasil implikasi penelitian ini dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi pihak perusahaan dan kinerja karyawan dapat meningkat sehingga dapat berdampak positif terhadap peningkatan kinerja PT. INTERDATA BHAKTI MULYA.