BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang Perguruan tinggi merupakan suatu penyelenggara pendidikan yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah, Sedangkan orang yang belajar di perguruan tinggi dikenal dengan mahasiswa (KBI, 1990 dalam Anton, 2007). Mahasiswa merupakan orang yang mendaftar
dan belajar di
perguruan tinggi, baik di universitas, institut ataupun akademi (Takwin, 2008). Mahasiswa harus menempuh masa studi minimal 4 tahun atau 8 semester sebelum akhirnya lulus sebagai sarjana. Mahasiswa yang sedang menempuh semester akhir dan telah menyelesaikan mata kuliahnya dituntut dan diwajibkan untuk membuat suatu karya ilmiah yaitu skripsi (Hidayat, 2008). Menurut Mansur & Maryaeni (2009) skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu persyaratan akhir kelulusan program pendidikan sarjana strata satu (S1). Sementara itu menurut Januarti (2009) skripsi merupakan tolak ukur sejauh mana tingkat pemahaman mahasiswa terhadap ilmu yang dimilikinya. Menyusun skripsi membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang. Bagi sebagian mahasiswa, menyusun skripsi merupakan hal yang menakutkan yang mau tidak mau wajib dijalani yang menimbulkan persepsi seperti merasa tidak mampu dan takut untuk menghadapi skripsi (Hasan, 2008). Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek
dan
gejala
disekitarnya.
Persepsi mahasiswa
diartikan
1 Universitas Sumatera Utara
2
sebagaimana mahasiswa melihat atau mengintepretasikan objeknya yaitu skripsi. Mahasiswa bertindak atas dasar persepsi, dengan mengabaikan apakah persepsi tersebut mencerminkan keyakinan seseorang yang sebenarnya atau tidak, dengan persepsi mahasiswa dapat memahami keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam dirinya sendiri. Persepsi dibagi menjadi 2 yaitu positif dan negatif, persepsi yang positif mahasiswa menganggap skripsi tidak sulit, sedangkan persepsi yang negatif menganggap skripsi itu sulit. Persepsi mahasiswa yang negatif terhadap tugas akhir skrispi akan menimbulkan kecemasan (Ikhsan, 2010). Kecemasan mengerjakan skripsi yang dialami oleh mahasiswa disebabkan oleh adanya pikiran-pikiran yang negatif yang diciptakan sendiri, dari pikiranpikiran negatif tersebut maka timbul perasaan tidak nyaman, perasaan tidak nyaman dalam hal ini adalah kecemasan. Kecemasan merupakan suatu hal yang wajar karena setiap individu menginginkan segala sesuatu berjalan dengan lancar. Reaksi yang mendasari kecemasan adalah kewaspadaan terhadap suatu hal yang mungkin terjadi (Purba, et al 2008).
Kecemasan mengerjakan skripsi dapat
merugikan mahasiswa karena dapat menghambat dalam penyelesaian skripsi, kecemasan mahasiswa timbul akibat mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi (Bolton, 2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mujiah (2001) diperoleh kendalakendala yang biasa dihadapi mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi. Kendala yang paling berpengaruh dalam penyusunan skripsi mahasiswa yaitu: kurangnya buku- buku referensi yang fokus pada permasalahan penelitian (53%),
Universitas Sumatera Utara
3
malas (40%), dosen yang sulit ditemui (36,7%), dan kurang jelas memberikan bimbingan (26,7%). Hasil penelitian Linayaningsih (2007), menyatakan mahasiswa mengalami kesulitan saat menyusun skripsi. Kesulitan– kesulitan tersebut diantaranya kesulitan menentukan judul skripsi, menemui dosen pembimbing, dan mencari bahan serta teori yang tepat untuk digunakan sebagai referensi. Kesulitan tersebut menyebabkan kecemasan pada mahasiswa sehingga kecemasan yang dirasakan berdampak pada keadaan fisik dan psikologis. Dampak keadaan psikologis diantaranya merasa tidak mampu, tidak tenang karena tuntutan orang tua, sering merasa sedih, merasa kesulitan dalam mengambil keputusan, rendah diri, kehilangan motivasi, hingga ada yang memutuskan menunda dan tidak menyelesaikan skripsi. Sedangkan dampak fisik dari kecemasan yaitu: pusing, mengalami gangguan tidur, jantung berdebar– debar, keringat berlebihan, dan sering buang air kecil. Hasil penelitian Perdana (2011) di dapatkan bahwa dari 62 orang mahasiswa yang menjadi responden, 48,4% (30 orang) mahasiswa mengalami kecemasan ringan, 43,5% (27 orang) mengalami kecemasan sedang, dan 8,1% (5 orang) mengalami kecemasan berat dalam menyusun skripsi. Atina (2013) menyebutkan bahwa di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN sunan kalijaga Yogjakarta, lama studi mahasiswa angkatan pertama tahun 2005 masih ada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi sebanyak 15 orang dari 44 mahasiswa. Pada angkatan 2006 ada 17 mahasiswa yang belum lulus dan angkatan 2007 lama studi kurang lebih 3 sampai 4 tahun, ada 40 mahasiswa yang
Universitas Sumatera Utara
4
belum lulus karena skripsi. Sedangkan dari Universitas Indonesia mencatat sebanyak 1704 orang mahasiswa S1 belum berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu yang memungkinkan mereka lulus. Salah satu Fakultas yang mempunyai jumlah mahasiswa S1 yang belum berhasil menyelesaikan studinya pada waktu yang telah ditetapkan adalah FMIPA UI (Hadzik, 1994 dalam Sundari, 2012). Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 10 mahasiswa yang sedang menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan USU 7 dari 10 mahasiswa menyatakan bahwa cemas harus menghadapi tugas akhir skripsi karena takut menghadapi dosen pembimbing dan juga khawatir karena sulitnya menemukan buku- buku referensi yang berkaitan dengan fokus permasalahan penelitian, sehingga membuat mahasiswa cemas dalam menghadapi tugas akhir skripsi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana “persepsi dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapai tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan USU”.
2. Rumusan Masalah Kecemasan mahasiswa dapat di pengaruhi oleh persepsi, yang mana persepsi dapat
menimbulkan
kecemasan
pada
mahasiswa.
Kecemasan-kecemasan
mahasiswa tersebut muncul karena mahasiswa mengalami kesulitan saat mengerjakan skripsi. Kesulitan- kesulitan yang sering di alami oleh mahasiswa adalah sulitnya menemukan buku- buku referensi yang fokus pada permasalahan penelitian dan faktor sulitnya menemui dosen pembimbing, hal ini membuat
Universitas Sumatera Utara
5
peneliti tertarik ingin mengetahui lebih rinci tentang “persepsi dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan USU tahun 2015”.
3. Pertanyaan Penelitian Bagaimana gambaran persepsi dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan USU tahun 2015?
4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan USU tahun 2015.
5. Manfaat Penelitian 5.1 Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang persepsi dan kecemasan dan mahasiswa dapat mengatasi kecemasan yang dihadapi saat mengerjakan tugas akhir skripsi. 5.2 Bagi Institusi Keperawatan Penelitian ini dapat memberikan informasi bagaimana persepsi dan kecemasan mahasiswa yang sedang menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan USU.
Universitas Sumatera Utara
6
5.3 Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat di jadikan dasar bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan persepsi dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan USU tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara