BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju yang kaya akan berbagai ilmu, teknologi, kebudayaan dan beberapa hal lainnya. Hal yang paling menonjol di bidangnya adalah teknologi yang sangat berkembang pesat di dunia. Tidak hanya teknologi, di sisi lain seluruh negara di dunia juga dapat melihat perkembangan ilmu yang turut mendukung kelangsungan majunya negeri Sakura. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa Jepang merupakan bahasa nasional negara Jepang.
Banyak orang asing yang
mempelajari bahasa Jepang demi berbagai tujuan. Bahasa adalah alat komunikasi bagi setiap orang yang menginginkan suatu hubungan terjalin diantara kedua belah pihak. Dan untuk tercapainya suatu hubungan tersebut, orang-orang mempelajari bahasa
dengan tekun.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), bahasa adalah alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Keraf juga beragumentasi bahwa suatu bahasa memiliki fungsifungsi sebagai berikut. 1. Bahasa adalah sebagai alat untuk mengekspresikan diri. 2. Bahasa sebagai alat komunikasi. 3. Bahasa sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu. 4. Bahasa sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. 1
Berbagai alasan kuat bagi orang asing untuk mempelajari suatu bahasa, misalnya untuk kepentingan dan tujuan tertentu bahkan sekedar hobi dan kesenangan belaka. Begitu juga halnya dalam mempelajari bahasa Jepang.
Seseorang ingin bisa
menguasai bahasa Jepang agar dapat melakukan interaksi dengan orang Jepang. Banyak orang yang berpendapat bahwa, bahasa Jepang cukup mudah untuk dimengerti. Tapi sebagian orang berkata, tidaklah mudah untuk mempelajari suatu bahasa orang lain. Dibutuhkan ketekunan untuk mempelajari suatu bahasa asing. Banyak pemebelajar yang sering salah mengerti dalam mempelajari suatu bahasa asing. Salah satu faktor terjadinya kesalahan dalam mempelajari bahasa asing adalah adanya perbedaan budaya yang mengakibatkan orang asing sukar mengerti dan menguasai suatu bahasa tersebut. Orang asing mempelajari bahasa Jepang untuk melakukan interaksi dengan orang Jepang. Interaksi yang terjalin dapat divisualisasikan dengan berkomunikasi. Tidak mudah bagi orang asing untuk berkomunikasi kepada orang Jepang.
Agar
komunikasi tersebut berjalan dengan baik, maka kita harus benar-benar memahami dan menguasai bahasa tersebut sebaik mungkin. Komunikasi yang baik adalah jika kedua hal tersebut saling menyatu. Maksud saling menyatu adalah antara penutur dan petutur mengerti pembahasan yang dibicarakan.
Kemudian kalimat-kalimat
yang digunakan dapat dimengerti antara kedua belah pihak, baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Hal ini sangat penting karena, akan mendukung proses terbentuknya suatu komunikasi yang lancar dan dapat saling mengerti tentang pembahasan yang dibicarakan, sehingga tidak ada terjadi kesalahpahaman dalam penyampaian pesan.
2
Bagi pemebelajar bahasa Jepang, perlu mengetahui linguistik bahasa Jepang. Dalam ilmu linguistik, banyak kajian yang dapat dibahas berdasarkan pembahasan kalimat, kosakata, bunyi pelafasan, hingga pada sosio-cultural yang mempengaruhi masyarakat dalam penggunaan bahasa tersebut.
Dari kajian tersebut terbagilah
cabang linguistik yang dapat dipelajari untuk pemebelajar. Dedi Sutedi (2004 : 6) membagi cabang linguistik, sebagai berikut.
1. Fonetik (音声学) 2. Fonologi (音韻論) 3. Morfologi (形態論) 4. Sintaksis (統語論) 5. Semantik (意味論) 6. Pragmatik (語用論) 7. Sosiolinguistik (社会言語学) 8. Linguistik kognitif (認知言語学) 9. Psikolinguistik (心裡言語学)
Gramatikal bahasa Jepang terdapat sepuluh kelas kata.
Delapan diantaranya
termasuk ke dalam jiritsugo, yaitu verba (doushi), adjektive-I (keiyoushi), adjektiveNa (keiyoudoushi), nomina (meishi), adverbia (fukushi), prenomina (rentaishi), konjungsi (setsuzokushi), interjeksi (kandoushi). Sedangkan sisanya termasuk ke dalam fuzokugo, yaitu verba bantu (jodoushi) dan partikel (joshi). Dalam fuzokugo juga ada kelas kata yang dapat mengalami perubahan yang disebut dengan jodooshi sedangkan yang tidak mengalami perubahan disebut joshi (Sudjianto, 1996 : 33). 3
Dalam mempelajari bahasa Jepang, banyak kita jumpai bentuk-bentuk joshi. Joshi memiliki banyak ragam, bentuk dan fungsi dari masing-masing tiap kalimat. Masing-masing
para
pakar
bahasa
Jepang
memiliki
argumentasi
dalam
mengklasifikasikan jenis-jenis joshi. Istilah joshi dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah postposisi. Kemudian joshi dapat diartikan sebagai partikel. Istilah particle adalah hasil terjemahan dari kata joshi ke dalam bahasa Inggris yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Pembahasan skripsi ini mengenai joshi, yang menitik beratkan pada shuujoshi. Penulisan skripsi ini akan membahas mengenai salah satu bentuk partikel di dalam bahasa Jepang, yaitu partikel tomo yang termasuk ke dalam jenis shuujoshi. Penulis memilih judul “Analisis Penggunaan Fungsi Joshi Tomo Pada Novel Kokoro Karya Natsume Soseki” karena ingin mengetahui fungsi yang berkaitan dengan partikel tomo dan menambah pengetahuan lebih banyak tentang partikel dalam bahasa Jepang. Pemebelajar bahasa Jepang kebanyakan, sedikit sekali pembahasan mengenai partikel tomo. Oleh karena itu, penulis memilih penulisan skripsi dengan membahas partikel tomo. Pada penelitian ini penulis memilih novel yang berjudul Kokoro karya Natsume Soseki sebagai bahan analisis. Kemudia penulis akan mengkaji fungsi partikel tomo dengan menghubungkan beberapa teori yang akan mendukung pernyataan penulis. Beberapa teori yang digunakan sebagai penguat pernyataan penulis pada analisa adalah teori sintaksis, teori joshi, shuujoshi, teori tomo beserta fungsinya.
4
1.2 Rumusan Permasalahan Penulis merumuskan masalah penelitian mengenai fungsi partikel tomo pada sebuah novel.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan pada penelitian ini merujuk pada fungsi partikel tomo dalam novel Kokoro karya Natsume Soseki. Pada novel Kokoro ini penulis akan membedah satu persatu fungsi dan pemakain dari partikel tomo. Dari masingmasing fungsi dan penggunaan partikel tomo akan dihubungkan dengan teori yang ada.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kejelasan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan partikel tomo dan fungsi-fungsi dan penggunaan partikel tomo yang baik dan benar. Penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat serta memberikan wawasan bagi penulis sendiri maupun para pembelajar yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Manfaat lainnya adalah menambah pengetahuan lebih banyak tentang partikel bahasa Jepang.
1.5 Metode Penelitian Pada bagian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian kepustakan dan metode deskriptif analitis. Novel yang berjudul Kokoro karya Natsume Soseki akan menjadi korpus data untuk penelitian ini. Untuk sumber data, penulis menggunakan 5
dan memanfaatkan perpustakan Japan Foundation, perpustakaan Universitas Bina Nusantara (SALLC), buku-buku pribadi dan internet untuk mengumpulkan data-data serta teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan di analisis. Penulis menggunakan beberapa teori untuk membantu dalam hal menganalisis. Hubungan teori dan analisis adalah untuk menguatkan dan mendukung pernyataan penulis dalam menganalisis serta untuk membenarkan pernyataan penulis.
1.6 Sistematika Penelitian Sistematika yang terdapat pada penelitian ini terdiri dari lima bab yang akan dijelaskan dibawah ini sebagai berikut : Bab 1, dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2, dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai landasan-landasan teori yang digunakan dalam penelitian.
Teori-teori yang diguanakan adalah sebagai
berikut, teori sintaksis, teori joshi, teori shuujoshi, teori tomo serta mencangkup fungsi penggunaannya. Bab 3, dalam bab ini, penulis akan menguraikan analisis permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang terdapat dalam bab dua. Bab 4, dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai simpulan dan saran hasil analisis data dari teori-teori yang sudah terkumpul. Diharapkan kesimpulan dan saran ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
6
Bab 5, dalam bab ini merupakan ringkasan dari seluruh isi skripsi dari bab satu sampai dengan bab empat, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi tulisan ini. Skripsi ini juga ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.
7