BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Balikpapan merupakan salah satu kota yang terletak di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Timur. Balikpapan terdiri dari 5 kecamatan, diantaranya kecamatan Balikpapan Utara, kecamatan Balikpapan Barat, kecamatan Balikpapan Selatan, kecamatan Balikpapan Tengah, dan kecamatan Balikpapan Timur. Sebagian wiliyah Balikpapan berada dalam Kawasan Teluk Balikpapan.
Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan 2006-2015
Wilayah Kota Balikpapan dibatasi oleh : Sebelah Utara
: Kabupaten Kertanegara
Sebelah Timur
: Selat Makasar
Sebelah Selatan
: Selat Makasar
Sebelah Barat
: Kabupaten Pasir
1
Balikpapan adalah salah satu kota yang sedang berkembang dan pada saat ini kota Balikpapan mulai mengadakan pembangunan di berbagai wilayah secara merata. Kota Balikpapan juga dikenal dengan sebutan kota Minyak atau kota Industri karena di Balikpapan terdapat kilang minyak yang cukup besar. Selain itu di kota Balikpapan juga banyak terdapat perusahaanperusahaan asing yang bergerak dalam bidang gas atau perminyakan, industri tambang dan alat berat, serta pergudangan. Di wilayah Balikpapan juga banyak terdapat perkantoran untuk industri-industri kecil atau ringan.
Permukiman
Kawasan Industri
Kawasan Industri
Bandara
Kawasan Perumahan Pelabuhan
Gambar 1.2 Peta kawasan budidaya darat kota Balikpapan Sumber: RTRW Kota Balikpapan 2006-2015
Letak kota Balikpapan yang strategis membuat pemerintah kota Balikpapan mendirikan fasilitas transportasi, seperti bandara dan pelabuhan yang setara dengan kelas internasional. Hal ini merupakan salah satu sarana pendukung untuk pembangunan kota Balikpapan. Dengan adanya pelabuhan dan bandara Internasional dapat memudahkan pendatang atau wisatawan yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, yang ingin
2
berkunjung maupun bekerja di Balikpapan. Selain digunakan sebagai tempat untuk bekerja, kota Balikpapan juga digunakan sebagai tempat berlibur yang dilengkapi dengan fasilitas tempat wisata dan tempat-tempat bersejarah, seperti pantai Manggar, pantai Lamaru, pantai Batakan, pantai pasir putih, goa jepang, tugu Australia atau MONPERA, penangkaran buaya, dan lainlain.
Gambar 1.3 Peta kawasan wisata kota Balikpapan Sumber: RTRW Kota Balikpapan 2006-2015
Banyaknya
pendatang
yang
berasal
dari
berbagai
daerah,
mengakibatkan jumlah kebutuhan permukiman atau penginapan meningkat dari tahun ke tahun. Persebaran permukiman di wilayah Balikpapan belum merata, permukiman penduduk kota Balikpapan terpusat di tengah kota Balikpapan. Sedangkan kawasan industri dan kawasan wisata terdapat di wilayah pinggiran kota Balikpapan. Banyaknya pendatang yang berasal dari luar daerah Kalimantan dan berdomisili di kota Balikpapan menyebabkan kebudayaan tradisional
3
tersebut menjadi pudar. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya penduduk yang bertempat tinggal di wilayah Balikpapan dan tidak mengetahui tentang kebudayaan adat istiadat tradisional Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur (tradisional Dayak).
1.2
Rumusan Masalah Bagaimana merancang kompleks rumah sewa di pinggir pantai Batakan Balikpapan yang dapat mewadahi berbagai macam aktifitas, sehingga kompleks rumah sewa dapat dijadikan sebagai sarana pendukung yang aman dan dapat memenuhi kebutuhan penghuni rumah sewa tersebut serta lingkungan yang ada disekitarnya dengan menggunakan arsitektur tradisional Dayak.
1.3
Tujuan Merancang kompleks rumah sewa di pinggir pantai Batakan Balikpapan yang dapat mewadahi berbagai macam aktifitas, sehingga kompleks rumah sewa dapat dijadikan sebagai sarana pendukung yang aman dan dapat memenuhi kebutuhan penghuni rumah sewa tersebut serta lingkungan yang ada disekitarnya dengan menggunakan arsitektur tradisional Kalimantan yaitu arsitektur Dayak.
1.4
Sasaran -
Melakukan studi tentang komplek rumah sewa
-
Melakukan studi tentang daerah pinggir pantai
-
Melakukan studi tentang fasilitas pantai atau pelindung pantai
-
Melakukan studi tentang daerah Batakan
-
Melakukan studi tentang aktifitas sosial
-
Melakukan studi tentang aktifitas pribadi
-
Melakukan studi tentang tempat peristirahatan
-
Melakukan studi tentang arsitektur tradisional Dayak
4
1.5
Lingkup •
Kompleks rumah sewa yang dibatasi dengan tipe atau jenis rumah.
•
Pinggir pantai dibatasi dengan ombak laut, erosi pantai dan bangunan pinggir pantai.
•
Daerah Batakan dibatasi dengan kondisi site yang akan digunakan sebagai kompleks rumah sewa.
•
Aktifitas sosial dibatasi dengan taman bermain.
•
Aktifitas pribadi dibatasi dengan ruang bekerja, ruang tidur, ruang keluarga, dan dapur.
•
Tempat peristirahatan dibatasi dengan kenyamanan ruang yang dipengaruhi oleh interior ruang, bahan atau material bangunan.
•
Arsitektur tradisional Dayak dibatasi dengan bentuk bangunan, bahan material bangunan, dan peruangan pada rumah adat tradisional Dayak.
1.6
Metode 1.6.1 Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara. Ditujukan kepada penduduk yang bermukim di kawasan Batakan, dan pemerintah kota Balikpapan khususnya di bagian tata ruang kota Balikpapan.
2. Kuesioner. Diberikan kepada masyarakat Balikpapan dan karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang terdapat di wilayah Batakan dan sekitarnya.
3. Observasi. Melakukan
survei
pada
beberapa
lokasi
kompleks
perumahan atau rumah sewa yang terdapat di Balikpapan dan juga yang terdapat di pinggir pantai, serta perumahan atau rumah sewa yang memiliki desain arsitektur tradisional Dayak. Selain 5
itu, melakukan pengamatan tentang berbagai situasi kondisi yang melingkupi keadaan pinggir pantai.
4. Studi Pustaka. Mempelajari buku-buku yang memiliki tema tentang perumahan, rumah sewa, atau rumah susun baik itu perumahan atau rumah sewa yang terdapat di tengah kota maupun di pinggir pantai, serta perumahan yang memiliki arsitektur tradisional Dayak. Kemudian, melakukan pemahaman lebih jauh tentang daerah pinggir pantai terkait dengan beberapa aspek yang menjadi ruang lingkup pembahasan.
5. Studi Banding. Melihat secara langsung (turun ke lokasi) bangunan rumah tinggal yang mengadopsi arsitektur tradisional Dayak di Balikpapan. Di sisi lain, akan dilakukan perbandingan teori dan desain berdasarkan literatur-literatur arsitektur sebagai kajian pustaka penelitian.
1.6.2 Metode Analisis Data 1. Kuantitatif Berdasarkan hasil perolehan data dari kuesioner yang telah disebarkan, maka diperoleh jumlah responden (pengguna) yang ingin diberikan fasilitas perumahan atau rumah sewa, yaitu:
Tabel 1.1 Hasil Perolehan Data Kuesioner (Sumber: Pengamatan pribadi) No
Status
Nama Perusahaan
Lajang
Berkeluarga
Total
1
PT. KPSI
5 Orang
12 Orang
17 orang
2
PT. Pamapersada
15 Orang
25 Orang
40 orang
3
PT. MTU Indonesia
8
20 Orang
28 orang
Orang
6
2. Kualitatif Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
masyarakat
Balikpapan dan beberapa perusahaan beserta dengan karyawannya, diperoleh informasi bahwa jumlah masyarakat, perusahaan dan karyawan yang ingin mendapatkan fasilitas perumahan relatif banyak. Hal ini disebabkan karena alasan yang hampir serupa dari masing-masing
karyawan
perusahaan,
yaitu
mereka
ingin
mendapatkan fasilitas tempat tinggal yang dekat dengan lokasi dimana mereka bekerja. Hal ini tentunya untuk memudahkan para karyawan dalam menghemat waktu perjalanan menuju kantor. Selain itu, para karyawan ingin mendapatkan kemudahan dalam menghemat biaya dan tenaga. Oleh karena itu, diharapkan kerja sama yang baik dari berbagai pihak khususnya pemerintah kota Balikpapan sebagai pihak penentu perijinan dalam pembangunan kompleks perumahan, rumah sewa, atau permukiman jenis lainnya.
1.7
Metoda Perancangan Menggunakan prinsip-prinsip perancangan seperti : -
Memberikan beberapa fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam perencanaan dan perancangan sebuah kompleks perumahan atau rumah sewa, seperti tempat beribadah, gedung atau lapangan olahraga,
pusat perbelanjaan, tempat bermain, taman, rumah
makan dan lain- lain.
-
Konsep arsitektur tradisional Dayak yang digunakan pada perancangan kompleks perumahan atau rumah sewa, seperti bentuk rumah panggung khas Dayak, tiang atau kolom pada bangunan, dan ukiran-ukiran yang sering digunakan pada rumah adat tradisional Dayak.
7
1.8
Sistematika Penulisan. Bab. 1. PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metoda dan sistematika penulisan.
Bab. 2. TINJAUAN KOMPLEKS RUMAH SEWA DAN PANTAI BATAKAN DI BALIKPAPAN Mengungkapkan potensi dan tipe-tipe perumahan dan rumah sewa yang ada di Balikpapan, beserta fasilitasnya seperti open space pada perumahan. Bangunan pelindung pantai, panjang dan tingginya gelombang di pantai Batakan Balikpapan.
Bab. 3. TINJAUAN TEORITIS BANGUNAN KOMPLEKS RUMAH SEWA YANG TERLETAK DI PINGGIR PANTAI DAN ARSITEKTUR TRADISIONAL DAYAK SEBAGAI ACUAN PERANCANGAN Mengungkapkan dengan design requirement perumahanperumahan seperti kebutuhan ruang pada rumah tinggal, saluran sanitasi, dan lain-lain. Sedangkan pada arsitektur tradisinal dayak meliputi bentuk-bentuk arsitektur tradisional Dayak, bahan material yang digunakan pada arsitektur tradisional Dayak, dan ruang-ruang yang terdapat pada rumah adat tradisional Dayak.
Bab. 4. ANALISIS
MENUJU
KONSEP
PERENCANAAN
DAN
PERANCANGAN KOMPLEKS RUMAH SEWA DI PINGGIR PANTAI BATAKAN BALIKPAPAN Dengan
mengemukakan
ide-ide
perencanaan
dan
perancangan melalui metoda-metoda tertentu yang di aplikasikan pada lokasi, seperti sirkulasi dan open space.
8
Bab. 5. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SEWA DI PINGGIR PANTAI BATAKAN BALIKPAPAN Dengan mengungkapkan konsep-konsep yang akan di transformasikan ke dalam rancangan fisik seperti bentuk rumah, bentuk atap, dan bahan bangunan yang akan digunakan.
9