Bab 1: Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Laporan Akhir Tahun ini disusun untuk memberikan gambaran implementasi PHKPKPD yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) pada tahun pertama, periode 1 Januari – 31 Desember 2011. Kebijakan Universitas Airlangga dalam pengembangan fakultas yang ada dalam lingkungannya diarahkan pada peningkatan kualitas yang didasari oleh kebutuhan nasional dan regional, maupun untuk menghadapi pasar global dalam menuju world class university. Dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan dan potensi diri, implementasi PHK-PKPD di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedoteran, adalah searah dengan road map pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Airlangga. Secara umum diharapkan program ini akan menerbitkan suatu model pendidikan untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi khusus, tercapainya peningkatan penelitian kegawatandaruratan maupun pemanfaatannya untuk pelayanan kesehatan masyarakat terkait masalah kegawatdaruratan. Salah satu indikator utama keberhasilan program dalam RIP tentang presentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi, merupakan ekspresi dari kepedulian Unair terhadap potensi generasi muda yang kurang mampu di area dengan masalah kesehatan, sehingga terpilih Madura sebagai sasaran target beasiswa penuh untuk tahun pertama. Selanjutnya model pendidikan dimulai dengan aktifitas pengembangan modul pembelajaran kegawatdaruratan pada tahun pertama. Sasaran pembelajaran diharapkan akan memberikan kompetensi khusus disesuaikan dengan kebutuhan aktual di lapangan terkait bencana medik mapun bencana alam. Modul integrasi yang diberikan berjenjang (multilevel) sejak semester 3 sampai tahap klinik, diharapkan menjadi model modul pembelajaran yang diakui nasional maupun internasional. Seiring dengan penyempurnaan modul diciptakan pula beberapa media ajar inovatif berbasiskan tehnologi informasi untuk mendukung pencapaian kompetensi tersebut di atas. Diharapkan model pendidikan ini dapat di HKI kan. Selanjutnya dilakukan upaya meningkatkan penelitian dan publikasi bertaraf internasional, sehingga (jumlah) HKI maupun kerjasama internasional merupakan dua indikator utama lainnya. 1.2.
Rancangan Global Program Tiga indikator utama dan berbagai indikator antara yang telah ditargetkan, akan diwujudkan melalui empat aktivitas besar yang telah dirancang dalam RIP tahun 2011, sebagai berikut: Aktivitas 1. Pengembangan Kurikulum Kegawatdaruratan yang Terintegrasi dengan SPGDT Aktivitas ini bertujuan untuk 1) terintegrasinya materi dan strategi pembelajaran kegawatdaruratan dengan SPGDT; 2) tercapainya pengembangan pengetahuan staf akademik tentang pengelolaan kegawatdaruratan terintegrasi SPGDT; 3) tercapainya pengembangan kemampuan staf akademik dalam pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran berbasiskan TI terkait kegawatdaruratan; dan 4) tercapainya penambahan kompetensi spesifik mahasiswa dalam bidang pengelolaan kegawatdaruratan terintegrasi SPGDT. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT Pada Tahap Akademik (Modul GELS 1 dan GELS 2); 2) Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT pada Tahap Klinik;
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011 |1
Bab 1: Pendahuluan
dan 3) Penyempurnaan Kurikulum Terkait Kegawatdaruratan Sesuai Perkembangan Kebutuhan Masyarakat. Aktivitas 2. Pengembangan Komunikasi Akademik dan Komunikasi Medik Berbasis TI Terintegrasi SPGDT dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Aktivitas ini bertujuan untuk 1) meningkatkan komunikasi akademik berbasiskan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran; 2) membangun pusat informasi komunikasi medik dalam kegawatdaruratan yang terintegrasi program SPGDT; dan 3) terbentuk peta pola penyakit kegawatdaruratan sebagai data base dan sarana pembelajaran. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Pengembangan Program Komunikasi Akademik Kegawatdaruratan Berbasis Teknologi Informasi (e-Learning); 2) Pengembangan Komunikasi Medik dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi Program SPGDT Berbasis TI; dan 3) Pengembangan TI dalam Pemetaan Pola Penyakit Kegawatdaruratan sebagai Sarana Pembelajaran dan Data base. Aktivitas 3. Penguatan Rekognisi Nasional dan Internasional Terkait Kegawatdaruratan Aktivitas ini bertujuan untuk 1) tercapainya peningkatan kerja sama (MoU) pada tingkat nasional dan internasional; 2) tercapainya peningkatan jumlah riset dan publikasi dosen, mahasiswa-dosen, nasional dan internasional terkait kegawatdaruratan; 3) tercapainya peningkatan program pertukaran mahasiswa dan dosen internasional; 4) adanya jurnal ilmiah FK Unair terkait kegawatdaruratan; 5) tercapainya peningkatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI); dan 6) terlaksananya persiapan akreditasi internasional dan sertifikasi internasional ISO 9001:2008. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Pengembangan program kerjasama terkait kegawatdaruratan; 2) Pembinaan riset dan publikasi dosen dan dosenmahasiswa terkait kegawatdaruratan; 3) Penguatan Diseminasi Hasil Penelitian Melalui Jurnal; 4) Akselerasi peningkatan Hak Karya Intelektual (HKI) untuk meningkatkan rekognisi FK di tingkat internasional; dan 5) Persiapan Akreditasi Internasional Program Studi dan Sertifikasi Internasional ISO 9001:2008. Aktivitas 4. Perluasan Akses Pendidikan Calon Mahasiswa Berpotensi dan Kurang Mampu dari Daerah Tertinggal melalui Airlangga Medical Full Scholarship Aktivitas ini bertujuan untuk 1) meningkatkan perimbangan antara jumlah mahasiswa keluarga kurang mampu dari daerah tertinggal dengan mahasiswa dari keluarga mampu perkotaan; dan 2) meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Sosialisasi Program Airlangga Medical Full Scholarship; 2) Seleksi Calon Mahasiswa; 3) Implementasi Pelaksanaan Beasiswa; dan 4) Penggalangan dan Perluasan Jejaring CSR. 1.3.
Implementasi program sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dan kesesuaiannya dengan RIP Sebagian besar aktivitas program yang direncanakan dalam RIP telah dilaksanakan, antara lain: Aktivitas 1. Pengembangan Kurikulum Kegawatdaruratan yang Terintegrasi dengan SPGDT Pelaksanaan kegiatan pengembangan kurikulum kegawatdaruratan pada tahun pertama PHK-PKPD ini sesuai dengan program yang telah dirancang pada RIP. Hanya saja terdapat pemunduran jadual pelaksanaan kegiatan, yang semula di RIP direncanakan mulai bulan Januari 2011, tetapi mundur dan baru dilaksanakan pada bulan April 2011.
2|Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011
Bab 1: Pendahuluan
A. Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT Pada Tahap Akademik (Modul GELS 1 dan GELS 2) Kegiatan ini diawali dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) : Identifikasi Materi Dasar yang Relevan dengan Pengelolaan Gawat Darurat Terpadu, yang bertujuan untuk identifikasi relevansi materi dasar yang ada dan kebutuhan tambahan materi yang relevan dengan pengelolaan gawat darurat terpadu yaitu dari ilmu-ilmu sosial dan kesehatan masyarakat. Pada pelaksanaannya narasumber (expert keilmuan kegawatdaruratan dan kelompok expert pelaksana kegawatdaruratan) diminta untuk merefleksikan pertanyaan yang diberikan oleh interviewer (moderator) dan boleh menanggapi atau menambahkan pendapat peserta lain. FGD yang dilaksanakan pada tanggal 13 April 2011 ini dilakukan sebagai pendekatan kualitatif untuk mendapatkan opini/pendapat/persepsi/pemikiran dari para expert dan stake holder terhadap materi. Hasilnya adalah tersusunnya identifikasi materi terkait kegawatdaruratan. Dalam rangka pengembangan kurikulum tersebut, juga diperlukan ketrampilan dosen dalam pengembangan modul yang didapatkan melalui Pendidikan Tak Bergelar dalam Bidang Medical Education di Maastricht. Tujuan dari mengikuti pelatihan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan dosen dalam penyusunan dan pengembangan modul. Penyelenggara pelatihan tak bergelar/workshop yang dipilih adalah institusi yang unggul di bidang medical education di tingkat internasional, yaitu di Maastricht University dalam kegiatan The Interactive Summer Course di Maastricht – Belanda, dengan topik : ”Expanding Horizons in Problem-Based Learning in Medicine, Health and Behavioural Sciences”. Kegiatan ini diselenggarakan pada 20 Juni sampai dengan 1 Juli 2011. Sebagai tindak lanjut, dilakukan kegiatan Pengembangan Materi Pembelajaran Modul GELS 1 dan GELS 2, Penyusunan Strategi Pembelajaran (SCL dan Belajar Mandiri) dan Assessment yang Sesuai dengan Karakteristik Materi. Pengembangan modul GELS (General Emergency Life Support) ini bertujuan agar lulusan mempunyai kompetensi mengelola kegawatdaruratan sehari-hari yang terutama mencakup kasus-kasus individual. Kegiatan penyusunan isi modul berlangsung dalam dua tahap, yaitu Tahap 1 Penyusunan isi modul GELS 1 yang dilaksanakan pada hari Senin, 25 Juli 2011 dan Tahap 2 Penyusunan isi modul GELS 2 yang dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Agustus 2011. Dengan disusunnya rancangan modul GELS 1 dan GELS 2 maka akan dilakukan tindak lanjut dengan rencana penerbitan buku bahan ajar Modul GELS 1 dan GELS 2 serta Implementasi Modul GELS tersebut dalam sistem pengajaran di FK Unair. Selanjutnya, dilakukan evaluasi atas program dan hasil pembelajaran modul tersebut. Pengembangan modul GELS akan menjadi dasar pengembangan pengetahuan staf akademik tentang pendekatan terpadu pengelolaan kegawatdaruratan yang terintegrasi dalam SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu). Pengembangan kemampuan dan wawasan dosen dalam pendidikan kedokteran terkini dan pengembangan modul, sekaligus peningkatan publikasi ilmiah dosen pada tingkat internasional dalam rangka rekognisi internasional khususnya dalam bidang medical education didapatkan melalui pertemuan ilmiah atau Seminar dalam Bidang Medical Education di Luar Negeri. Untuk itu, telah dilakukan pengiriman 2 orang staf akademik terseleksi yang akan menjadi anggota tim pengembangan modul GELS 1 dan 2 untuk mengikuti dan mempublikasikan hasil penelitiannya di bidang medical education dalam 6th Asian Medical Education Association (AMEA) yang mengambil topik ”Trends in Medical Education” di International Medical University (IMU) Kuala Lumpur – Malaysia pada 24 – 26 Maret 2011. Pengiriman 3 orang staf akademik terseleksi yang menjadi anggota tim pengembangan modul GELS untuk mengikuti Workshop dalam Bidang Kegawatdaruratan di Luar Negeri yaitu International Workshop di University of Massachusetts Boston: ”Innovation,
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011 |3
Bab 1: Pendahuluan
Diversity and Sustainable Development in Areas of Social Vulnerability” pada 17-18 Novermber 2011 juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan wawasan dosen dalam pengelolaan bencana. Peningkatan kapasitas staf secara keseluruhan diharapkan dapat meningkatkan implementasi model pendidikan kegawatdaruratan yang dikembangkan di FK Unair, meningkatkan rekognisi FK Unair dan diadopsi oleh institusi pendidikan kedokteran nasional maupun internasional B. Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT pada Tahap Klinik Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tahun kedua PHK-PKPD tahun 2012. C. Penyempurnaan Kurikulum Terkait Kegawatdaruratan Sesuai Perkembangan Kebutuhan Masyarakat Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tahun ketiga PHK-PKPD tahun 2013. Aktivitas 2. Pengembangan Komunikasi Akademik dan Komunikasi Medik Berbasis TI Terintegrasi SPGDT dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Program yang telah dirancang pada RIP untuk aktivitas ini adalah pengembangan komunikasi akademik dan komunikasi medik berbasis TI. Pada aktivitas ini kegiatan awal dilakukan sesuai dengan jadual, tetapi proses pelaksanaan kegiatan terlaksana lebih lama dari yang telah direncanakan. Beberapa kegiatan juga belum dapat dilaksanakan terkait dengan kendala yang dihadapi dalam procurement sehingga pelaksanaan program diluncurkan di tahun 2012. A. Pengembangan Program Komunikasi Akademik Kegawatdaruratan Berbasis Teknologi Informasi (e-Learning) Pada tahun pertama implementasi PHK-PKPD ini dilakukan pengembangan dan pemanfaatan media ajar yang berbasis teknologi informasi dalam kegawatdaruratan. Diawali dengan melakukan pengiriman empat tenaga kependidikan dalam Pelatihan Tak Bergelar bagi Programmer “Pelatihan E-Learning Studio for Academic” untuk pengembangan program komunikasi akademik (E-Learning) di ComLabs Unit Sumber Daya Informasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 21 Juli 2011. Empat tenaga kependidikan tersebut berasal dari berbagai departemen di lingkungan FK Unair, yaitu Departemen Anestesi, Bedah Plastik, Pediatri dan Psikiatri. Diharapkan kemampuan dan keterampilan programmer dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis TI ini didapat merata di berbagai departemen. Selain itu, telah dilakukan tahapan kegiatan dalam rangka Pengembangan Media Ajar Inovatif (CD Interaktif), antara lain dilakukan Expert Group Discussion (EGD) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kesesuaian materi/teori dalam penanganan kasus gawat darurat yang terkait dalam pengembangan media ajar inovatif, dilanjutkan dengan penyusunan skenario kasus sesuai materi yang telah ditentukan, konsultasi dan simulasi skenario serta penyusunan story board dan animation tree bersama dengan Tim ITS. Kegiatan ini terlaksana beberapa kali yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011, 25 Agustus 2011 dan 7 September 2011. Syuting dilaksanakan pada 16 dan 17 September 2011 di RS Pendidikan Unair dan dilanjutkan dengan proses produksi CD Interaktif tersebut. Program pengembangan kompetensi dalam Pengelolaan Kegawatdaruratan yang terintegrasi dengan SPGDT melalui pengembangan strategi evaluasi Computer-Based Test (CBT) kegawatdaruratan dengan komponen bank soal digital sangat ditunjang dengan kemampuan programmer yang kompeten dalam pembuatan sistem evaluasi CBT. Untuk itu, diselenggarakan Pelatihan bagi Programmer tentang Computer-Based Test (CBT) pada 7 Desember 2011. Peserta pelatihan adalah programmer yang telah bekerja di UppeDi (Unit Pengolahan Data Digital) FK Unair atau programmer baru yang kelak akan turut serta dalam proses pengembangan program ini.
4|Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011
Bab 1: Pendahuluan
B. Pengembangan Komunikasi Medik dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi Program SPGDT Berbasis TI Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tahun kedua PHK-PKPD tahun 2012. C. Pengembangan TI dalam Pemetaan Pola Penyakit Kegawatdaruratan sebagai Sarana Pembelajaran dan Data base Kegiatan ini belum dapat dilaksanakan terkait dengan kendala yang dihadapi dalam procurement sehingga pelaksanaan program diluncurkan di tahun 2012. Aktivitas 3. Penguatan Rekognisi Nasional dan Internasional Terkait Kegawatdaruratan Program yang telah dirancang pada RIP untuk aktivitas ini adalah berbagai kegiatan yang bertujuan untuk penguatan rekognisi nasional dan internasional terkait kegawatdaruratan. Pelaksanaan pada tahun pertama PHK-PKPD ini sesuai dengan program dan jadual yang telah dirancang pada RIP, tetapi beberapa kegiatan dilaksanakan mundur, tidak sesuai dengan RIP. A. Pengembangan program kerjasama terkait kegawatdaruratan Dalam pengembangan kerja sama terkait riset, telah dilaksanakan 2 macam kegiatan yang dijalankan secara pararel dalam waktu yang bersamaan pada 20 dan 21 September 2011 yaitu Simposium Neurosains diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bekerja sama dengan Indonesia Neuroscience Society dan Airlangga – Soetomo Neuroscience Society dan Workshop Stem Cell diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bekerja sama dengan Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo dan ITD Unair. Pada kegiatan Simposium dihadirkan pembicara dari Korea dan Australia. Dengan peningkatan keilmuan dosen FK UNAIR di bidang neurosains dan keterampilan penelitian terkait stem cell yang terkait kegawatdaruratan, diharapkan akan meningkatkan komitmen, sehingga tercapai konsolidasi secara vertikal dan horizontal untuk menyatukan langkah agar kemajuan pendidikan, pelayanan dan penelitian serta pengabdian masyarakat terkait bidang kegawatdaruratan mendapat respon yang efektif dari masyarakat dan penentu kebijakan. Dalam pengembangan kerja sama terkait pendidikan, dilakukan dengan mengirimkan mahasiswa dan staf akademik ke institusi mitra dan menerima dari institusi mitra yang telah memiliki MoU dengan FK Unair melalui kegiatan Student Exchange. Dari serangkaian proses seleksi selama Oktober sampai dengan Desember 2011 terpilih 2 (dua) orang mahasiswa yang mendapatkan dana beasiswa untuk biaya transportasi dan akomodasi selama 6-8 minggu dari PHK-PKPD FK Unair, serta 3 (tiga) orang mahasiswa yang mendapatkan dana beasiswa untuk biaya akomodasi selama 6-8 minggu dari PHK-PKPD FK Unair, akan diberangkatkan ke UMC Groningen pada tahun 2012. B. Pembinaan riset dan publikasi dosen dan dosen-mahasiswa terkait kegawatdaruratan Pada aktivitas ini telah dilakukan Penyusunan Road Map Penelitian Kegawatdaruratan FK Unair yang meliputi 3 tahap pelaksanaan, yaitu: (1) pertemuan brainstorming oleh para pakar baik dari basic science maupun dari klinisi terkait dengan konsep penyusunan roadmap kegawatdaruratan, yang terlaksana pada tanggal 4 Mei 2011; (2) pertemuan penentuan konsep pada tanggal 18 Mei 2011, yaitu pertemuan para pakar untuk menyusun dan mempresentasikan konsep kegawatdaruratan yang berdasar pada pertemuan brain storming; dan (3) pertemuan finalisasi road map pada tanggal 1 Juni 2011, dimana tim kecil yang terdiri dari para pakar mengembangkan konsep pada pertemuan kedua menjadi roadmap kegawatdaruratan. Hasil dari pertemuan ini adalah tersusunnya road map penelitian kegawatdaruratan FK Unair. Road map tersebut juga telah disosialisasikan ke semua departemen di lingkungan FK Unair pada tanggal 20 Juni 2011 sebagai pijakan riset staf dosen yang mengikuti kegiatan hibah penelitian. Pada pertemuan tersebut juga dilakukan tentang prosedur dan persyaratan untuk mengikuti kegiatan hibah penelitian.
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011 |5
Bab 1: Pendahuluan
Dalam rangka kegiatan Hibah Penelitian Dosen dan Dosen-Mahasiswa, dilakukan pembentukan tim reviewer yang akan menilai dan menyeleksi proposal penelitian yang diusulkan staf dosen antara tanggal 1 – 20 Juli 2011. Telah terkumpul 21 (dua puluh satu) proposal penelitian yang kemudian dipresentasikan oleh peneliti pada tanggal 1 – 3 Agustus 2011 sebagai proses seleksi pertama. Proses evaluasi proposal penelitian selanjutnya dilakukan oleh tim reviewer pada tanggal 4 – 16 Agustus 2011, hingga didapatkan 4 (empat) proposal penelitian terbaik yang dinilai memenuhi kriteria dan telah diumumkan pada 26 Agustus 2011. Proposal penelitian yang terpilih akan diberikan hibah penelitian sebesar Rp. 25.000.000,00 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) untuk tiap pemenang serta dimediasi untuk proses publikasi nasional dan internasional. Dan Insentif Publikasi Jurnal Internasional diberikan untuk meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas riset dan publikasi riset bagi para staf akademik antara lain yang melakukan riset terkait kegawatdaruratan dan bidang keilmuan lain yang terkait, dalam skala internasional. Melalui serangkaian proses penjaringan dan evaluasi oleh tim reviewer selama Juni sampai dengan Oktober 2011 didapatkan 2 (dua) artikel ilmiah yang lolos publikasi di skala internasional dan selanjutnya berhak atas insentif sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah) untuk tiap artikel. C. Penguatan Diseminasi Hasil Penelitian Melalui Jurnal Pada aktivitas ini telah dilakukan Pelatihan Tidak Bergelar Manajemen dan Pengelolaan Jurnal Kegawatdaruratan di FK Unair pada tanggal 27 – 28 Juni 2011 dengan mendatangkan beberapa narasumber internal dan eksternal Unair yang relevan dengan tema pelatihan tersebut. Peserta dari kegiatan ini adalah staf dosen FK Unair yang selama ini terlibat dalam berbagai jurnal ilmiah yang ada di lingkungan FK Unair dan selanjutnya akan dilibatkan dalam pengelolaan jurnal kegawatdaruratan yang akan dikembangkan di FK Unair. Salah satu aspek pengelolaan jurnal yang baik adalah adanya standar review serta penetapan mekanisme review, untuk itu diselenggarakan Pertemuan Koordinatif Mitra Bestari pada 5 November 2011 dengan mengundang tim Mitra Bestari dan peserta Pelatihan Manajemen dan Pengelolaan Jurnal Kegawatdaruratan yang lalu. Pada pertemuan ini juga dilakukan praktek review perdana atas draf Journal of Emergency yang kelak akan diluncurkan oleh tim PHK-PKPD FK Unair. Diharapkan dengan penyatuan visi dan misi dengan Tim Mitra Bestari,dapat terbentuk modul atau prosedur tetap mengenai pengelolaan jurnal yang sesuai kaidah penyusunan di FK UNAIR dan RSUD Dr Soetomo. D. Akselerasi peningkatan Hak Karya Intelektual (HKI) untuk meningkatkan kognisi FK di tingkat internasional Kegiatan ini dimulai dengan penyelenggaraan Lokakarya dalam Penatalaksanaan Kepengurusan HKI dengan mengundang Ketua Departemen dan Koordinator Penelitian dari setiap Departemen di FK UNAIR serta pengelola ”Journal of Emergency” pada 15 Desember 2011 dilanjutkan dengan Pembentukan Divisi Pengurusan HKI yang bertugas untuk menjaring hasil karya civitas akademika yang potensial untuk diusulkan HKI, serta memfasilitasi proses pengurusan HKI. Dalam rangka Fasilitasi Pengurusan HKI dilakukan penjaringan hasil karya civitas akademika pada Desember 2011 s.d. Januari 2012 dan didapatkan 7 (tujuh) hasil karya intelektual yang akan difasilitasi untuk mendapatkan hak cipta. Kegiatan fasilitasi pengurusan HKI ini juga akan dilanjutkan di tahun 2012 dan 2013. E. Persiapan Akreditasi Internasional Program Studi dan Sertifikasi Internasional ISO 9001:2008. Dalam rangka persiapan sertifikasi program studi pendidikan dokter untuk kriteria ISO 9001:2008, IWA 2 dan Malcom Baldrige, telah dilakukan pengiriman tiga staf dosen dalam pelatihan tak bergelar Assessment di bidang Medical Education dalam rangka penguatan sistem penjaminan mutu internal program studi yang diselenggarakan oleh Bagian Pendidikan Kedokteran FK UGM, Yogyakarta pada tanggal 30 Juni – 1 Juli 2011. Staf dosen yang
6|Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011
Bab 1: Pendahuluan
mengikuti pelatihan tersebut akan terlibat secara aktif pada kegiatan sertifikasi program studi yang diintegrasikan pada level institusi melalui program AIMS (Airlangga Integrated Management System). Audit eksternal untuk sertifikasi ini akan dilakukan oleh Badan Audit Eksternal yang independen, yang telah terlaksana pada bulan Nopember 2011. Aktivitas 4. Perluasan Akses Pendidikan Calon Mahasiswa Berpotensi dan Kurang Mampu dari Daerah Tertinggal melalui Airlangga Medical Full Scholarship Pelaksanaan kegiatan beasiswa pada tahun pertama PHK-PKPD ini sesuai dengan program yang telah dirancang pada RIP. Pada aktivitas ini juga terdapat pemunduran jadual pelaksanaan kegiatan, yang semula di RIP direncanakan mulai bulan Januari 2011, tetapi mundur dan baru dimulai pada bulan Mei 2011. A. Sosialisasi Program Airlangga Medical Full Scholarship Kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi calon mahasiswa berprestasi tetapi berasal dari keluarga kurang mampu agar memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan tingginya di Fakultas Kedokteran Unair. Diawali dengan pertemuan koordinatif tim pelaksana yang telah mendapatkan SK Dekan tentang Program Airlangga Medical Full Scholarship, untuk merancang kegiatan kerjasama dan sosialisasi beasiswa. Setelah itu dilaksanakan pengiriman surat permohonan penyelarasan program beasiswa ini dengan program Bidik Misi melalui jalur ujian SNMPTN kepada Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga dan pengiriman proposal program beasiswa ini kepada Kepala Dinas Pendidikan masing-masing Kabupaten di Madura. Pelaksanaan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Daerah dan SMA di daerah tertinggal setempat dalam hal ini di Pulau Madura dilakukan melalui pertemuan koordinasi untuk memperoleh informasi mengenai siswa berprestasi tetapi berasal dari keluarga kurang mampu, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi program yang diselaraskan dengan program Bidik Misi Unair melalui ujian SNMPTN. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan target kepala sekolah, guru, siswa berprestasi tetapi kurang mampu beserta orang tuanya. Kegiatan kerjasama dan sosialisasi program beasiswa pada tahun 2011 dipusatkan dan dilaksanakan di Kabupaten Pamekasan dan Bangkalan pada tanggal 11 Mei dan 17 Mei 2011, bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Bangkalan, SMUN 1 Bangkalan, dan SMUN 3 Pamekasan. Adapun materi sosialisasi yang diberikan adalah profil FK Unair dan Program Airlangga Medical Full Scholarship. Dari pertemuan koordinatif dan sosialisasi ini menghasilkan pemahaman dan meningkatkan motivasi kepada para siswa SMU tentang pendidikan tinggi di FK Unair dan perluasan kesempatan akses pendidikan FK Unair terutama ditujukan kepada siswa berprestasi tetapi kurang mampu, serta membantu para siswa dalam pengumpulan berkas untuk pendaftaran Bidik Misi maupun SNMPTN. B. Seleksi Calon Mahasiswa Seleksi awal calom mahasiswa ini dilakukan dengan survey data sosial ekonomi calon mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan oleh tim khusus dari FK Unair dengan melakukan supervisi ke tempat tinggal calon mahasiswa pada tanggal 28 Mei dan 19 Juni 2011 sebelum mereka melewati ujian seleksi masuk di FK Unair. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah mereka telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, dengan melakukan check list dari formulir 5 Bidik Misi dan wawancara di lingkungan sekitarnya. Supervisi ini dilakukan secara acak ke seluruh daerah tempat tinggal siswa tanpa sepengetahuan siswa dan orang tuanya atau pihak-pihak lain di Kabupaten setempat dan dilaksanakan pada waktu yang tidak ditentukan sebelumnya. Jumlah siswa yang disurvey sebanyak 9 orang. Dari hasil survey tersebut didapatkan kesesuaian antara data siswa dan hasil survey lapangan dan dinyatakan kesembilan siswa tersebut ditetapkan sebagai calon penerima beasiswa.
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011 |7
Bab 1: Pendahuluan
Setelah pengumuman SNMPTN Unair, didapatkan tiga calon mahasiswa yang berasal dari Pulau Madura yang memenuhi kriteria penerima beasiswa program Airlangga Medical Full Scholarship ini. Dua orang diantaranya berasal dari kabupaten Bangkalan dan satu orang dari Kabupaten Sumenep, yaitu: 1. Yusuf Agung Nugroho Asal : Blega – Bangkalan no ujian : 311-50-0178 2. Israna Asal : Arjasa – Sumenep no ujian : 311-50-05062 3. Alief Waitupu Asal : Burneh – Bangkalan no ujian : 111-50-02711 C. Implementasi Pelaksanaan Beasiswa Implementasi pemberian beasiswa dilaksanakan pada bulan September 2011 yang diawali dengan pembuatan kontrak pendidikan antara siswa calon penerima beasiswa dan FK Unair. Pada implementasi program ini, Unair membebaskan biaya SPP dan biaya masuk FK Unair bagi mahasiswa yang terpilih selama seluruh masa pendidikan kedokteran tepat waktu, sedangkan dana PHK-PKPD akan diberikan sebagai biaya hidup mahasiswa selama 3 tahun program ini berjalan. D. Penggalangan dan Perluasan Jejaring CSR Selama ini kegiatan penggalangan dan perluasan jejaring CSR (Corporate Social Responsibility) telah dikelola oleh Universitas. Dana inilah yang nantinya akan diberikan sebagai biaya hidup pada mahasiswa penerima beasiswa Program Airlangga Medical Full Scholarship, setelah program PHK-PKPD ini selesai.
8|Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK Unair Tahun 2011