1
Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1.1
Persiapan Instalasi Sistem operasi DEPDIKnux adalah sistem operasi yang dibuat dari Debian Linux serta di kustomisasi khusus untuk ICT Center yang terhubung dengan Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional). Sistem ini khusus dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan minimal bagi masing-masing ICT, serta telah memasukkan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan oleh ICT Center. Aplikasi-aplikasi tersebut adalah:
Web Server
Proxy Server
Bandwidth Limiter
Bandwidth Monitoring
Firewall
FTP Server
Selain hal tersebut, karena sistem operasi ini berbasis open source, maka dapat dilakukan penambahan aplikasi tambahan yang sesuai dengan keinginan tiap-tiap ICT Center. 1.1.1
Spesifikasi alat dan bahan Spesifikasi minimal yang dibutuhkan untuk menginstall dan mengoperasikan sistem operasi DEPDIKnux adalah: 1. Processor minimal Intel Pentium 2 2. Memori minimal 128 Mb 3. Hard Disk minimal 20 Gb (untuk keperluan server ICT) 4. CDROM Drive
i
5. Ethernet card dengan jumlah sesuai dengan konfigurasi LAN dan WAN yang akan dibangun 1.1.2
Pengaturan BIOS Pengaturan BIOS yang dilaksanakan sebelum melakukan instalasi DEPDIKnux adalah mengatur agar CPU booting dari CDROM Drive. Setiap jenis BIOS memiliki menu dan langkah sendiri dalam mengatur urutan boot. Di bawah ini adalah contoh cara mengatur BIOS agar booting dari CDROM Drive. 1. Pada saat booting awal (proses menyalakan komputer), tekan tombol DEL untuk masuk kedalam menu BIOS (pada beberapa jenis komputer, yang ditekan adalah tombol F1 atau kombinasi beberapa tombol, silakan lihat buku manual masing-masing)
Gambar 1. Tampilan awal boot
ii
2. Setelah itu, kita akan masuk pada tampilan utama BIOS. Tampilan ini amat bervariasi sesuai dengan jenis BIOS yang dimiliki.
Gambar 2. Tampilan menu awal AWARD BIOS
3. Untuk mengubah urutan boot, masuk pada menu Advanced BIOS Features (khusus untuk AWARD BIOS) 4. Setelah itu, ubah urutan boot pada menu Boot Sequence menggunakan tombol PgUp dan PgDn, sehingga booting awal akan dilakukan dari CDROM.
Gambar 3. Mengubah urutan boot
iii
1.2
Langkah Instalasi 1
Masukan CD instalasi DEPDIKnux pada drive CDROM
2
Boot dengan menggunakan CD tersebut
3
Tekan tombol ENTER pada keyboard apabila muncul tampilan boot: pada layar anda, tunggu sampai muncul layar installasi awal.
4
Pada layar akan muncul tampilan keterangan dan instalasi DEPDIKnux. Setelah itu, tekan tombol enter untuk melanjutkan.
Gambar 4. Tampilan keterangan instalasi DEPDIKnux
iv
5
Kemudian akan muncul menu utama instalasi pada layar anda. Untuk memilih menu, gunakan tombol panah atas [ ] dan panah bawah [ ] pada keyboard anda. Dan untuk memilih menu yang diinginkan, tekan tombol Enter.
Gambar 5. Menu utama instalasi
6
Untuk melanjutkan, kita harus mempersiapkan hard disk kita untuk instalasi. Untuk mempersiapkan hard disk, silakan memilih menu ke 3 – Partisi
Gambar 6. Mempartisi hard disk
v
7
Selanjutnya, silakan memilih partisi harddisk yang akan diinstal dengan sistem operasi DEPDIKnux dengan memberikan tanda silang [ x ] melalui penekanan tombol SPASI pada harddisk yang diinginkan.
Gambar 7. Memilih hard disk yang akan dipartisi
8
Selanjutnya tekan tombol enter atau Alt – N untuk melanjutkan
9
Selanjutnya akan muncul menu cfdisk pada layar anda.
Bagian Perintah
Gambar 8. Tampilan cfdisk
Bagian Partisi
vi
10
Menu cfdisk ini terdiri atas 2 bagian utama, yaitu bagian partisi hard disk dan bagian command atau perintah.
11
Bagian partisi terdiri dari sebuah tabel dengan beberapa field yang terdiri dari:
Name = Berisi nama partisi yang ada pada hard disk. Contoh : hda1 (Berarti partisi pertama pada hard disk yang terpasang pada primary master)
Flag = Berisi identitas partisi
Part Type = Berisi informasi tentang jenis partisi (lihat catatan)
FS Type = Berisi tipe file system yang digunakan
Label = Berisi label identitas partisi
Size (MB) = Berisi informasi mengenai ukuran partisi dalam satuan Mega Byte (MB)
Catatan: Hard disk memiliki 2 struktur, yaitu struktur fisik dan logis (physical and logical structure). Struktur fisik pada hard disk terdiri dari sector, cylinder dan track, sedangkan struktur logis terdiri dari partisi.
vii
Linux mengenali struktur logis hard disk dengan penamaan yang disesuaikan terhadap posisi, jenis dan cara pemasangan hard disk. Jenis Device IDE
Posisi Kabel / Controller Primary SEcondary
SCSI
1 2 . x
Posisi Jumper Master Slave Master Slave
Penamaan hda hdb hdc hdd sda sdb sdx
Mempartisi adalah sebuah proses membagi hard disk menjadi beberapa bagian agar siap digunakan. Meskipun seluruh kapasitas hard disk hendak digunakan dalam 1 partisi saja, tapi proses mempartisi tetap harus dilakukan agar sistem operasi dapat mengenali partisi tersebut. Partisi atas 3 jenis, yaitu: 1. Primary 2. Extended 3. Logical Sebuah hard disk hanya dapat memiliki maksimum 4 partisi utama yang disebut dengan primary partition. Namun dalam perkembangannya, kebutuhan terhadap jumlah partisi terkadang lebih dari 4, sehingga salah satu partisi utama, dapat dijadikan partisi tambahan (extended partition). Di dalam partisi tambahan, kita dapat memasang beberapa partisi logis (logical partition). Sehingga dalam 1 hard disk dapat terdiri dari: a. 4 primary partition saja, atau; b. 3 primary partitin dan 1 extended partition, atau; c. 2 primary partition dan 1 extended partition, atau; d. 1 primary partition dan 1 extended partition, atau; e. hanya 1 primary partition saja.
viii
Primary
Extended
Logical
Linux mengenali partisi ini dengan menggunakan kode angka di belakang kode penamaan hard disk. Primary partition dengan angka 1 – 4, Logical 5, 6 dan seterusnya. Mengapa extended tidak memiliki kode angka ? Karena di dalam extended ada logical partition, dan yang digunakan adalah logical partitionnya, bukan extended partition tersebut. Contoh: hda3 = primary partition ke 3 yang berada pada hard disk yang terpasang pada primary master IDE hdd7 = logical partition ke 3 yang berada pada hard disk yang terpasang pada secondary slave IDE 12
13
Bagian command atau perintah terdiri dari:
Bootable = Berfungsi untuk mengatur sebuah partisi agar dapat menyimpan file-file yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem operasi
Delete = Berfungsi untuk menghapus partisi
Help = Berfungsi untuk menampilkan menu bantuan pengoperasian cfdisk
Print = Berfungi untuk mencetak informasi partisi
Quit = Berfungsi untuk keluar dari program cfdisk
Type = Berfungsi untuk mengatur tipe partisi
Units = Berfungsi untuk mengatur ukuran partisi menjadi blok
Write = Berfungsi untuk menulis pengaturan partisi pada hard disk Upayakan hard disk yang digunakan belum memiliki partisi. Apabila masih ada partisi pada hard disk tersebut maka hapus partisi dengan cara memilih partisi yang ix
ingin dihapus dan pilih delete pada menu command. Apabila hard disk yang digunakan tidak memiliki partisi, silakan lanjut pada langkah 17. 14
Hapus seluruh partisi hingga tampilan yang muncul mirip dengan tampilan berikut, yang berarti seluruh partisi pada hard disk telah terhapus
Gambar 9. Tampilan apabila partisi telah terhapus
15
Buat partisi baru dengan memilih menu New pada bagian command, kemudian pilih primary.
Gambar 10. Membuat partisi baru
x Gambar 11. Membuat primary partition
16
Partisi pertama yang akan kita buat adalah partisi swap (Swap Partition) Catatan: Untuk menginstal DEPDIKnux, kita membutuhkan minimal 2 partisi, yaitu partisi swap dan partisi root/utama (/) Partisi Swap adalah partisi yang disiapkan untuk membantu memori fisik (RAM) dalam menyimpan informasi apabila memori tersebut sudah tidak mencukupi lagi. Sedangkan partisi root atau partisi utama adalah partisi tempat menyimpan sistem utama dan direktori linux Struktur direktori linux adalah:
xi
17
Kemudian, masukkan ukuran partisi swap yang diinginkan (rumus yang digunakan adalah 2 x kapasitas memori komputer, misal memori kita adalah 256 Mb, maka besar partisi swap adalah 2 x 256 Mb = 512 Mb) dalam satuan Mb.
Gambar 12. Menentukan ukuran partisi
Gambar 13. Menambahkan partisi
18
Setelah partisi linux pertama kita telah atur, maka pilih menu type pada bagian command untuk mengatur jenis/ tipe partisi kita. xii
Gambar 14. Memilih tipe partisi
19
Maka akan tampil menu pilihan berbagai jenis filesystem. Untuk partisi ini, kita ketik nomor 82 (Linux Swap / Solaris) pada isian : Enter Filesystem type:
Gambar 15. Memilih jenis partisi
xiii
20
Setelah itu, maka cfdisk akan kembali ke menu awal yang telah menampilkan 1 partisi yang telah kita buat.
Gambar 16. Tampilan setelah partisi swap selesai dibuat
21
Arahkan kursor anda pada partisi yang kosong untuk membuat partisi berikutnya dan pilih menu New
22
Kemudian pilih primary partition
Gambar 17. Membuat partisi kedua
xiv
23
Selanjutnya masukkan ukuran hard disk atau langsung menekan tombol Enter untuk menggunakan seluruh kapasitas hard disk yang tersisa
Gambar 18. Memasukkan nilai partisi kedua
24
Kemudian, pada menu utama yang kembali tampil, pilih menu type pada bagian command untuk mengatur filetype
Gambar 19. Memilih jenis partisi
25
Kemudian, ketik nomor 83 (Linux) pada isian : Enter Filesystem type: xv
26
Apabila seluruh langkah mempartisi telah selesai anda lakukan, maka tampilan di layar anda akan seperti berikut
Gambar 20. Tampilan setelah partisi kedua selesai dibuat
27
Untuk menyimpan seluruh partisi, pilih menu write dengan cara menyorot menu tersebut dan menekan tombol enter
Gambar 21. Menuliskan tabel partisi ke harddisk
28
Selanjutnya akan muncul pertanyaan : Are you sure you want write the partition table to disk ? (yes or no): pada bagian ini, ketiklah yes xvi
Gambar 22. Konfirmasi penulisan
29
Setelah itu, maka partisi yang telah di set akan dituliskan pada hard disk. Untuk keluar dari aplikasi cfdisk, silakan pilih menu Quit dan kita kembali akan dihadapkan pada menu utama instalasi.
Gambar 23. Keluar dari program cfdisk
30
Langkah berikut setelah mempartisi hard disk adalah mulai mengkonfigurasi sistem. Untuk mengkonfigurasi sistem, pilih menu pertama, konfigurasi (Membuat konfigurasi baru) xvii
Gambar 24. Membuat konfigurasi untuk instalasi DEPDIKnux
31
Setelah itu, pilih partisi untuk menginstall DEPDIKnux dengan cara menyorot pada partisi yang diinginkan dan menekan tombol spasi pada keyboard dan menekan tombol enter
Gambar 25. Memilih partisi untuk instalasi
32
Setelah memilih partisi yang diinginkan, silakan memilih tipe sistem yang akan diinstall. Namun, secara otomatis xviii
pilihan yang dilakukan adalah pada sistem Debian, karena DEPDIKnux merupakan varian dari Debian.
Gambar 26. Memilih tipe sistem
33
Setelah tipe sistem yang diinginkan telah dipilih, maka menu selanjutnya adalah menu pemilihan type filesystem. Pada menu ini akan tampil 3 jenis filesystem yang dapat digunakan, yaitu ext3, reiserfs dan jfs. Dalam instalasi DEPDIKnux ini, filesystem yang digunakan adalah ext3. Silakan memilih menu ext3 dengan cara memberi tanda silang [ x ] pada ext3 menggunakan tombol spasi, kemudian tekan enter.
Gambar 27. Memilih jenis file system
xix
Catatan: File sistem adalah metode penyimpanan dan pengorganisasian file pada media penyimpan.
34
Selanjutnya masukkan password untuk user root atau password untuk administrator, lalu tekan tombol enter
Gambar 28. Memasukkan password root
35
Dalam memasukkan password root, perlu dilakukan verifikasi, dengan cara memasukkan password sekali lagi.
Gambar 29. Memasukkan ulang password root
xx
Catatan: Penjelasan tentang konsep user pada linux
36
Langkah berikutnya adalah memasukkan nama host atau nama komputer anda. Dalam memasukkan nama host, jangan menggunakan spasi atau tanda-tanda baca, serta diupayakan menggunakan huruf non kapital (huruf kecil). Contoh dalam modul ini adalah depdiknux
Gambar 29. Memasukkan nama host
37
Tahapan terakhir pada bagian konfigurasi adalah menentukan lokasi instalasi boot loader (grub). Pada menu ini, pilihlah pada mbr atau master boot record, dan selanjutnya silakan tekan tombol enter
xxi Gambar 29. Memilih lokasi boot loader
38
Setelah langkah di atas selesai dilaksanakan, maka kita akan kembali ke menu utama
39
Pada menu utama, kita masuk ke menu mulai (memulai instalasi), dan menekan tombol enter.
Gambar 29. Memulai instalasi
40
Selanjutnya kita akan menghadapi layar konfirmasi instalasi yang menampilkan konfirurasi yang telah kita set sebelumnya. Pada menu ini, silakan anda memilih Yes
xxii Gambar 30. Pengecekan ulang konfigurasi
41
Tampilan berikutnya adalah proses instalasi DEPDIKnux. Tampilan ini akan berlangsung cukup lama, bergantung pada spesifikasi komputer anda
Gambar 31. Proses pemformatan hard disk
Gambar 32. Proses pengcopyan file
42
Apabila proses instalasi telah selesai, maka akan muncul pesan seperti di bawah ini, tekan tombol enter untuk melanjutkan
xxiii
Gambar 32. Pesan keberhasilan instalasi
43
Setelah itu maka sistem akan reboot ulang. Ambil CD instalasi dari CDROM Drive dan tekan tombol enter.
44
Tunggulah sistem sampai menampilkan tampilan untuk login
45
Uji coba masuk ke sistem dengan menggunakan username yang telah anda buat sebelumnya atau menggunakan user root. Jangan lupa untuk memasukkan password yang telah anda masukkan pada saat instalasi.
46
Apabila sistem telah menampilkan prompt dengan nama host anda, maka proses instalasi telah selesai root@depdiknux:#
47
Untuk mematikan sistem, poweroff atau init 0
maka
gunakan
perintah
xxiv