DA’WAH dan TARBIYAH
Ayat tentang Da’wah dan Tarbiyah Ayat tentang da’wah
نواشدمع كإنلى نر كبننك نونلا تن م... كون ن نن كمنن ال شممششكرككينن
“dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekalisekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. ” (QS Al Qoshosh : 87) Ayat tentang tarbiyah
ن ك ك ك ك ك ك م م م م م م ب تا ك ش ل ا م ك م ل ع ي و م ك كي ز ي و نا ت يا آ م ك ي ل ع لو ت ي م ك من ل ل سو ر م ك في نا ش ل س ر ن ن ن ن ش ن ن ن ن ن ن ن م م ش ن ن م م ش ش ن ش ش ن م ك ننما أ ش ن ن كم نما ل نشم تن م نوال شكحك شنمنة نوي منعلك نمم م كومنوا ش تنشعل نممونن
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS Al Baqoroh : 151)
Definisi Da’wah Secara bahasa : berarti teriakan, seruan, tuntutan. “da’atun fulanan” : maksudnya aku berteriak dan memanggilnya, Sungguh jika digabungkan dengan huruf jar (ila) sehingga yang dimaksudkan dengannya adalah anjuran untuk mengerjakan sesuatu, maksudnya : menganjurkannya sesuai dengan maksudnya, seperti : mengajaknya menuju perang, mengajaknya untuk sholat, mengajaknya menjalani agama, serta kepada madzhab : menganjurkannya untuk meyakininya
Definisi Da’wah Secara Syar’i Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Da’wah adalah da’wah menuju iman kepada-Nya, dan kepada misi yang dibawa oleh rasul-Nya, dengan membenarkannya mereka terhadap apa yang dikabarkan kepada mereka, ketaatan mereka terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka. DR Sayyid Muhammad Al Wakil Da’wah adalah mengumpulkan manusia pada kebaikan, memberi petunjuk mereka menuju kelurusan, dengan memerintahkan kebaikan kepada mereka dan melarang mereka dari perbuatan mungkar. Allah ta’ala berfirman :
خيشكر نوينأ شمممرونن كبال شنمشعمرو ك نول شتن م عكن ال شممنك نكر نوأ مشونلـكئنك مهمم عونن كإنلى ال ش ن كن كنمنك مشم أ م نمةة ينشد م ف نوينن شنهشونن ن حونن ال شممشفلك م Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran : 104)
Definisi Da’wah Secara Syar’i Syaikh Fathi Yakan Da’wah adalah peruntuhan dan pembangunan. Meruntuhkan kejahiliyahan dalam segala bentuk dan macamnya, baik berupa kejahiliyahan berpikir, jahiliyah akhlak, maupun jahiliyah undangundang dan syariat. Dari sana kemudian membangun masyarakat muslim berdasarkan kaidah-kaidah Islam dengan segala bentuk dan isinya, dalam keadaan terang-benderang dan nerkilauan, di dalam aturan hukumnya dan pola kehidupannya, dalam penampakan aqidahnya terhadap alam semesta, manusia dan kehidupannya. Komentar DR As Sayyid Muhammad Nuh tentang definisi da’wah : Inilah lima definisi da’wah, semuanya bertutur seputar kandungan yang sangat penting, yakni da’wah tidak terbatas hanya pada mengenalkan dan menyampaikan saja, akan tetapi sampai kepada membangun dan membentuk.
Definisi Tarbiyah Secara bahasa 1. Tumbuh, bertambah dan tinggi Bila dikatakan “rabba as-syaik yarbu rubuwwan wa raba-an” maksudnya bertambah dan tumbuh. Sedangkan “arbiyatuhu” maksudnya pertumbuhannya. QS 2 : 276, 2 : 265, 22 : 5, 69 : 10 2. Penumbuhan dan pemberian suplai makanan Pemberian suplai makanan lebih umum karena makanan yang diberikan bisa saja berupa materi maupun secara kejiwaan. “rabautu fi bani fulanin wa rabaytu” maksudnya aku tumbuh di tengah-tengah mereka. “wa rabbiyatuhu tarbiyatan” Sedangkan “tarbiyatuhu” maksudnya pemberian makanan terhadapnya. Ini berlaku untuk semua yang tumbuh, seperti anak, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. QS 26 : 18 Menurut kami, kedua makna ini tidak bertentangan satu dengan yang lain. Makna yang kedua adalah jalan dan sebab yang biasa digunakan untuk mencapai makna yang pertama, karena penumbuhan dan pemberian makanan akan menghasilkan pertumbuhan, pertambahan, dan peningkatan.
Definisi Tarbiyah Secara syar’i DR As Sayyid Muhammad Nuh Suatu amal yang terwujud dengan berlainan cara dan perantara yang tidak bertentangan dengan syariat Islam untuk melindungi manusia dan memeliharanya sehingga menjadi pemimpin (saayid) di dunia ini, untuk memimpin negeri dengan peribadatan yang sempurna kepada Allah Pemelihara sekalian alam. DR Ali Abdul Halim Mahmud Cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (berupa kata-kata) maupun secara tidak langsung (berupa keteladanan, sesuai dengan sistem dan perangkat yang khas), untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik. Ringkasnya, tarbiyah islamiyah adalah proses penyiapan manusia yang shalih, yakni agar tercipta suatu keseimbangan dalam potensi, tujuan, ucapan, dan tindakannya secara keseluruhan.
Hubungan Da’wah dan Tarbiyah Dalam arti umum dan menyeluruh Da’wah berarti mengenalkan dan menyampaikan terhadap para pembantah, penentang dan orang-orang yang keras kepala ..., namun bisa berarti pula membangun dan membentuk pada orang yang mau menerima. Dalam arti khusus
Da’wah bermakna mengenalkan dan menyampaikan Tarbiyah bermakna membangun dan membentuk
Hubungan Da’wah dan Tarbiyah Yang hendak kami katakan pada kesempatan ini adalah : da’wah terhadap para pembantah, penentang dan orang-orang yang keras kepala adalah memperkenalkan dan menyampaikan, sedangkan terhadap orang-orang yang mau menerima dari kalangan pemilik fitrah yang sehat dan akal yang lurus adalah pembangunan dan pembentukan (tarbiyah). Maknanya, kalau kita memindahkan pembangunan dan pembentukkan (tarbiyah) terhadap orang-orang yang menentang dan keras kepala sesudah memperkenalkan dan menyampaikan, berarti kita telah melanggar batas-batas da’wah. Kita hanya akan menghadapkannya kepada pembuangan percuma dan keterlantaran yang sia-sia. Sedangkan bila saat berda’wah kepada orang-orang yang mau menerima dari kalangan pemilik fitrah yang selamat dan akal yang lurus hanya berhenti pada pengenalan dan penyampaian saja, lalu tidak melanjutkan langkah sampai pada pembangunan dan pembentukan (tarbiyah), berarti kita telah membatasi sesuatu yang sebenarnya luas, lalu kita menghadapkan mereka kepada kehancuran dan kebinasaan.
Hubungan Da’wah dan Tarbiyah Karena da’wah merupakan makna umum dari tarbiyah, dan tarbiyah adalah bagian dari da’wah, maka alasan mengapa harus mentarbiyah dapat dijelaskan dengan memaparkan penjelasan dari alasan mengapa perlunya berda’wah.
Mengapa Perlu Berda’wah? 1. Besarnya pahala para da’i عكمنل نصاكلحا ل نونقانل كإن نكني كمنن ال شممشسلككمينن عا كإنلى الل نكه نو ن نونمشن أ نشحنسمن نقشول ل كنم نمن ند ن {33} Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orangorang yang menyerah diri?" (QS Al Fushilat : 33) Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz Al Aidan : Kalimat istifham (pertanyaan) dalam ayat ini mengandung arti nafy (peniadaan), maka maknanya tidak ada satu pun yang lebih baik ucapan, langkah, dan kedudukannya di sisi Allah swt daripada orang yang berda’wah di jalan-Nya
Mengapa Perlu Berda’wah? 1. Besarnya pahala para da’i
Rasulullah saw bersabda, " نفنوالل نكه لكأ نشن ينشهكدني الل نمه كبنك نرمجل ل نواكحلدا نخيشةر ل ننك كمشن محشمكر الن ننعكم “Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melaluimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah” (HR Muttafaqun ‘alaih)
Mengapa Perlu Berda’wah? 1. Besarnya pahala para da’i Syarah Hadits :
Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa melunakkan hati orang kafir hingga masuk Islam adalah lebih utama daripada segera membunuhnya Ini adalah warna unta yang sangat disukai. Dikatakan, itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah lalu engkau bersedekah dengannya. Pendapat yang lain mengatakan, engkau mengambilnya dan memilikinya. Unta jenis inilah yang dibanggabanggakan oleh orang Arab Ibnu Hajar Al Asqolani, Fathul Baari : Penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari, Pustaka Azzam
Mengapa Perlu Berda’wah? 1. Besarnya pahala para da’i
Rasulullah saw bersabda, عا اكنلى مهلدى نكانن ل نمه كمنن ال شا نشجكر كمثشمل ا ممجشوكر نمشن تنكبنعمه نلا نمشن ند ن ينن شمقمص نذلكنك كمشن ا ممجشوكركهشم نشيشةئا “Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi dari pahala-pahala mereka itu sedikit pun” (HR Muslim)
Mengapa Perlu Berda’wah? 1. Besarnya pahala para da’i Syarah hadits : Taruhlah engkau berda’wah kepada satu orang manusia saja, hingga dengan perjuanganmu itu ia bisa menempuh jalan hidayah dan beristiqomah di dalamnya, “Yakinlah, sekalipun engkau tidur di saat ia shalat malam; engkau berbuka di saat ia shaum; engkau tinggal di rumah di saat ia berhaji; dan engkau tak turut bergabung di saat ia berjihad di jalan Allah, pahalanya tetap mengalir untukmu, sebanding dengan pahala orang itu, tanpa dikurangi sedikit pun. Bagaimana lagi jika engkau berhasil membimbing manusia lebih dari satu orang? Bagaimana lagi jika engkau berhasil mengarahkan manusia lebih dari sepuluh? Sungguh engkau akan mendapat berlipat-lipat pahala!” Abdul Malik Al Qosim, Laisa ‘alaika Wahsyah, hlm 10
Mengapa Perlu Berda’wah? 1. Besarnya pahala para da’i
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah, malaikat-Nya, serta penduduk langit dan bumi, hingga semut yang ada di dalam lubangnya, dan ikanikan yang ada di laut, (semuanya) bershalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR Tirmidzi)
Mengapa Perlu Berda’wah? 2. Da’wah Memanjangkan Usia Lihatlah penyebutan yang manis dan cerita yang indah sepanjang perjalanan sejarah dalam setiap rentang masa tentang kemuliaan para sahabat, keagungan para ulama dan para da’i, serta kibaran kegemilangan para mujahidin. ... Harumnya sejarah hidup dan panjangnya ‘usia’ mereka yang tetap berpengaruh hingga sampai saat ini, tentu tidak akan terjadi begitu mengakar dan mengesankan jika saja mereka tidak menunaikan kewajibannya terhadap agama dan umatnya, yang berupa : Kewajiban menuntut ilmu dan menyiarkannya di kalangan manusia Berda’wah di jalan Allah di setiap tempat dan waktu Amar ma’ruf dan nahi mungkar Menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak manusia dengan cara-cara dan langkah-langkah yang sesempurnasempurnanya
Mengapa Perlu Berda’wah? 2. Da’wah Memanjangkan Usia Salah seorang aktivis da’wah berkata, “Ketika aku hidup untuk kepentingan diri sendiri semata, aku merasakan hidupku begitu pendek lagi hina; hidup ini hanya dimulai sejak aku mampu berpikir dan akan berakhir begitu saja seiring jatah usiaku yang telah habis! Tapi, ketika aku mulai peduli terhadap orang lain, dengan pemikiran yang mulia dan risalah yang luhur, mengenai keilmuan, da’wah, dan jihad bersama mereka, aku merasakan hidup yang panjang dan sangat jauh. Hidupku rasanya dimulai semenjak penciptaan manusia pertama, Nabi Adam as, dan akan bertahan sampai perpisahan manusia dengan muka bumi ini. Sesungguhnya usia kita benar-benar akan beruntung dan mendapat berlipat-lipat keuntungan jika berada dalam posisi ini. Hiasilah hidupmu dengan aktivitas da’wah, niscaya engkau akan merasakan semakin panjangnya detik-detik kehidupanmu. Hidup itu bukanlah hitungan usia semata, tetapi ia adalah kumpulan perasaan-perasaan.
Mengapa Perlu Berda’wah? 3. Manusia Menantikan Da’wahmu Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz Al Aidan menulis : Sesungguhnya manusia di zaman ini, sekalipun mengalami kemajuan material yang luar biasa di segala bidang kehidupannya, ... Namun, bersamaan dengan itu semua, hidup mereka diliputi kegelisahan, kesedihan, gundah gulana, kesumpekan, serta aneka penyakit kejiawaan, kebobrokan akhlak, serta penyimpangan perilaku sosial lainnya. Sedangkan kejujuran dan nilai-nilai luhur sekadar terdapat dalam dunia khayal dan fantasi belaka. Pertanyaannya, mengapa fakta menyedihkan itu menimpa manusia, padahal mereka sedang berada dalam pusaran kemegahan dan kesenangan? Serta menikmati fenomena peradaban dan perkembangannya? Jawabannya yang kami yakini dan telah sama-sama dipahami oleh setiap muslim yang merasakan nikmatnya berada dalam keislaman, yakni dikarenakan orang-orang itu hidup tanpa agama dan aqidah yang benar, tak punya tujuan hidup, dan tak punya rasa tanggung jawab mengubarkan risalah. Bahkan mereka hidup bagaikan binatang, sekadar untuk makan, minum, menikah, dan bereproduksi belaka, tanpa memikirkan bagaimana nasibnya kelak setelah kematiannya. ... Karena itulah wahai saudaraku, orang-orang di zaman sekarang ini, luar biasa dahaganya dan besar kebutuhannya kepada da’wah Islamiyah yang benar, lebih daripada zaman-zaman yang telah lalu. ...
Mengapa Perlu Berda’wah? 4. Musuh-musuh Allah Senantiasa Merongrong Kita Robert Maks, salah seorang tokoh kristenisasi, mengatakan, “Upaya kita mengkristenkan kaum muslimin, tak akan pernah berhenti sampai salib berkibar di kota Makkah dan pelaksanaan misa hari Ahad ditegakkan di kota Madinah”. Gladstone, Perdana Menteri Inggris, di masa lalu, berkata, “Selama kaum Muslimin masih memegang Al Qur’an di tangan mereka, maka Eropa tidak akan mampu mencengkramkan kekuasaannya di negeri-negeri Timur.”
Mengapa Perlu Berda’wah? 4. Musuh-musuh Allah Senantiasa Merongrong Kita William Jefward, salah seorang misionaris Kristen, dengan muka menyeringai, mengatakan, “Jika negeri Arab dipisahkan dari Al Qur’an dan kota Makkah, maka ketika itu kita akan menyaksikan orang-orang Arab secara berangsur-angsur akan mengikuti peradaban Barat dan menjauh dari ajaran Muhammad serta kitab yang dibawanya”. Pemimpin terbesar lembaga-lembaga misionaris Kristen, Samuel Zoemr, dalam muktamar suci yang dilaksanakan pada tahun 1935, menyeru kepada sekalian penginjil yang hadir, “Sesungguhnya target utama yang diharapkan oleh pemerintahan Masehi dalam merongrong negara-negara Islam, bukanlah agar mereka berpindah agama mennjadi Kristen yang justru merupakan sebuah bimbingan dan kehormatan bagi mereka! Namun, yang terpenting adalah agar setiap muslim keluar dari keislamannya hingga menjadi manusia yang tak punya ikatan dengan Allah, dan selanjutnya lunturlah akhlak mulia yang senantiasa mereka pegang dalam kehidupannya
Mengapa Perlu Berda’wah? 4. Musuh-musuh Allah Senantiasa Merongrong Kita Oleh karena itulah, Syaikh Abdul Aziz bin Baz pernah berkata, “Kebutuhan umat Islam untuk menjalin kerja sama, bahu membahu, dan saling menopang kekuatan demi berjalannya gerakan da’wah di zaman sekarang, sungguh lebih besar kebutuhannya dibanding zaman sebelumnya. Sebab, musuh-musuh Allah swt begitu semangat saling bahu-membahu dengan segala cara untuk menghalanghalangi umat Islam dari kebenaran dan menanamkan keraguan di dalam agamanya. Serta menyeru manusia terhadap perkara-perkara yang dapat mengeluarkan mereka dari tuntunan Allah swt. Maka wajib bagi umat Islam untuk melawan aktivitas orang-orang kafir dengan akivitas keislaman dan gerakan da’wah Islamiyah pada tataran optimal, dengan menggunakan semua sarana dan segala cara yang memungkinkan. Inilah sebuah bentuk pengamalan kita terhadap kewajiban da’wah yang Allah bebankan kepada hamba-hamba-Nya
Mengapa Perlu Berda’wah?
5. Tersebarnya kemusyrikan dan kekafiran di permukaan bumi ini membahayakan kaum muslimin, baik dengan secara cepat atau lamban
كإ نن ال نكذينن تننو نفامهمم ال شنملكئك نمة نظالككميي أ نن شمفكسكهشم نقاملوا ش كفينم مكنتمشم نقاملوا ش ك م ننا ممشستنشضنعكفينن كفي ال نشركض نقاملويا ش أ نل نشم تنك مشن أ نشرمض الل نكه نواكسنعلة ت نمكصيرا ل نفتمنهاكجمروا ش كفينها نفأ مشونلـكئنك نمأ شنوامهشم نجنهن نمم نونساء ش Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri[342], (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?." Orangorang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, (QS An Nisa : 97)
Mengapa Perlu Berda’wah?
5. Tersebarnya kemusyrikan dan kekafiran di permukaan bumi ini membahayakan kaum muslimin, baik dengan secara cepat atau lamban
Para ahli tafsir mengatakan tentang ayat ini, bahwa ayat ini diturunkan kepada siapa saja yang berada di daerah yang bukan Islam, sedang dia mampu berpindah ke tempat lain, maka apabila dia masih tinggal di daerah itu sedang dia tidak bisa melaksanakan ajaran agamanya, maka berarti dia telah menzhalimi dirinya dan telah mengerjakan sesuatu perbuatan yang diharamkan menurut ijma. (Tafsir Ibnu Katsir) Imam Malik berkata, “Tinggalkanlah negeri yang penuh perbuatan mungkar, sedang mereka tidak lagi segan-segan mengerjakan kemungkaran itu.” Jadi berdasarkan demikian, berda’wah kepada orang-orang yang musyrik adalah memberikan kebaikan (berda’wah) kepada kaum muslimin, sehingga mereka terhindar dari kejahatan dari orang-orang yang kafir itu.
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya a. Juru da’wah yang pertama Juru da’wah yang pertama semenjak agama Islam diturunkan adalah Rasulullah saw sendiri. Allah swt berfirman : “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS 33 :45 – 46) Di dalam Al Qur’an banyak ditemui ayat-ayat yang memerintahkan Rasulullah saw melaksanakan tugas da’wahnya secara kontinyu : “Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS 28 : 87)
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya b. Da’wah dan tugas Rasul
م ن ك ش ش ...ت غو طا ال ا بو ن ت ج وا ه ل ال ا دو ب ع ا ن أ ل ل سو ر ة م نول ننقشد بننعثشننا كفي ك م ن كل أ ة م ن ك ن ن ن ن شمم ن ن ن ش م م Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", ... (QS 16:36) Sebenarnya berda’wah adalah merupakan tugas pokok para rasul, dan memang mereka dibangkitkan untuk berda’wah. Para rasul-rasul tanpa terkecuali ditugaskan berda’wah kepada kaumnya, dan memang mereka diutus untuk menyeru kaumnya, agar mereka beriman kepada Allah, dan beribadah kepada-Nya, seperti yang digariskan dalam syariat yang mereka bawa.
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya c. Ummat berkewajiban membantu para Rasul dalam menyampaikan da’wah Dalam uraian terdahulu, telah kami terangkan bahwa juru da’wah yang pertama adalah rasul, dan juga telah kami kemukakan ayat-ayat yang memerintahkan rasul-rasul itu berda’wah dan perintah itu juga sebenarnya mencakup perintah yang ditujukan kepada seluruh umat Islam. Karena itu, kendatipun nampaknya perintah itu ditujukan kepada Rasulullah, namun perintah itu juga mencakup kepada umat Islam seluruhnya, ... Dari apa yang telah kami terangkan di atas, nyatalah orang yang bertugas berda’wah adalah setiap muslim, laki-laki dan perempuan – karena umat Islam itu sendiri terdiri dari dua golongan ini – dan setiap orang yang baligh lagi berakal dari umat Islam, mereka dibebankan kewajiban bertugas berda’wah baik laki-laki maupun perempuan dan tidak ditentukan apakah ia ulama atau bukan ulama, kerena kewajiban berda’wah adalah kewajiban yang dibebankan kepada mereka seluruhnya. Hanya para alim ulama lebih ditekankan dalam penyampaian perincian-perincian ajaran agama, karena luasnya pengetahuan mereka dalam hal ini. ...
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya c. Ummat berkewajiban membantu para Rasul dalam menyampaikan da’wah Dalam menjalankan tugas da’wah, pada umumnya tugas itu dibebankan kepada umat seluruhnya tanpa terkecuali, dan beban ini ditimpakan setelah Allah swt memberikan kehormatan kepada Rasul dan umat Islam untuk melaksanakan da’wah.
ت كلل نناكس تنأ شمممرونن كبال شنمشعمرو ك ... عكن ال شممنك نكر ف نوتنن شنهشونن ن مكنتمشم نخيشنر أ م نمةة أ مشخكرنج ش
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, ... (QS 3 : 110)
Ayat di atas, memberi dua pengertian : Menerangkan tentang kebaikan umat, dan Kebaikan umat itu karena tugasnya menyuruh dan mengajak berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan tugas ini adalah tugas Rasulullah saw dan juga tugas para rasul-rasul yang terdahulu. Dan yang termasuk dalam tugas pokok amar ma’ruf dan nahi mungkar ialah berda’wah, berusaha mengikis mengikis kemusyrikan dalam semua macam bentuk dan manifestasinya.
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya c. Ummat berkewajiban membantu para Rasul dalam menyampaikan da’wah Bahkan Al Qur’an menetapkan, berda’wah itu adalah sifat setiap orang yang beriman, bahkan sebaliknya orang-orang yang munafik selalu berusaha menghalang-halangi agama Allah dan menyeru kepada selain dari jalan Allah. “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf ...” (QS At Taubah (9) : 67) “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, ...” (QS 9 : 71) Al Qurthubi berkata tentang ayat di atas, bahwa Allah swt telah menjadikan amar ma’ruf nahi mungkar adalah sebagai pembeda antara golongan orang yang beriman dan golongan orang yang munafik. Dan orang-orang yang beriman selalu menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, dan puncaknya ialah menyeru manusia ke jalan agama Allah. (Tafsir Al Qurthubi)
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya d. Allah telah mengutus Muhammad saw sebagai rasul-Nya untuk seluruh umat manusia
... مقشل نيا أ ني نمنها ال ننامس كإكنني نرمسومل الل نكه كإل ني شك مشم نجكميعا ل
Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, ...” (QS 7 : 158)
نونما أ نشرنسل شننانك كإ نلا نرشحنملة لك نل شنعال نكمينن
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS 21 : 107)
عنلى ال نناكس نوي ن م نوك ننذلكنك نجنعل شنناك مشم أ م نملة نونسطا ل لك نتن م عل ني شك مشم نشكهيدا ل نونما كونن ال نرمسومل ن كومنوا ش مشنهنداء ن عكقبني شكه عنلى ن ب ن ت ن نجنعل شننا ال شكقبشل ننة ال نكتي مكن ن عل ني شنها كإل ن لكن نشعل ننم نمن ي نت نكبمع ال نرمسونل كم نمن نيننقلك م ...ن Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot, ... (QS 2 : 143) Kaum muslimin sebagai penerus da’wah Rasulullah kepada seluruh manusia dan menjadi saksi atas perbuatan mereka sampai hari kiamat.
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya e. Pihak yang bertugas berda’wah (pribadi) حانن الل نكه نونما أ نن نا ش كمنن مقشل نهـكذكه نسكبيكلي أ نشد م عو كإنلى الل نكه ن عنلى بنكصينرةة أ نن نا ش نونمكن ات نبننعكني نومسبش ن ال شممششكرككينن Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik." (QS Yusuf (12) : 108) Ibnu Al Qoyyim berkata, “Tidaklah seseorang itu murni sebagai pengikut Muhammad saw sampai ia mau menda’wahkan apa-apa yang dida’wahkan oleh beliau dengan dasar ilmu yang mendalam”.
Mengapa Perlu Berda’wah? 6. Da’wah Merupakan Perintah Allah dan Rasul-Nya e. Pihak yang bertugas berda’wah (organisasi)
خيشكر نوينأ شمممرونن كبال شنمشعمرو ك نول شتن م عكن ال شممنك نكر نوأ مشونلـكئنك عونن كإنلى ال ش ن كن كنمنك مشم أ م نمةة ينشد م ف نوينن شنهشونن ن حونن مهمم ال شممشفلك م “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS Ali Imran (3) : 104) Ibnu Katsir berkata, “ Hendaklah ada di antara kalian sekelompok umat yang menunaikan perintah Allah swt untuk berda’wah kepada kebaikan, dan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar), sekalipun da’wah itu wajib pula bagi setiap individu muslim”.
Mengapa Perlu Berda’wah?
7. Berda’wah berarti menghindarkan kaum muslimin dari kebinasaan dan dari azab Allah
عل نمموا ش أ ن نن الل ننه نوات نمقوا ش كفتشن نلة ل ن تمكصيبن نن ال نكذينن نظل نمموا ش كمنك مشم ن خآ نصلة نوا ش {25} ب نشكديمد ال شكعنقا ك
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya. (QS Al Anfal : 25)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Zainab binti Jahasy, dia pernah mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, apabila kami akan binasa juga sedang ada di antara kami orang-orang yang masih berbuat baik? Rasulullah saw menjawab, “Ya, apabila telah merata kejahatan”.