Audinesia Audi News and Trends | Mei–Agustus 2009
Essentials History of Audi Best concept cars of all time
Views Audi’s first & early models Audi A4 Allroad quattro
Motorsport Glorious Le Mans: from R8C to R15
notes
100 tahun evolusi & revolusi Di masa lampau, pada tahun 1899, seorang August Horch hanya bercita-cita untuk dapat menghadirkan alat transportasi sederhana dan fungsional bagi publik, saat ia mendirikan perusahaan otomotif pertama miliknya, Horch & Cie. Demikian pula ketika ia harus ‘pecah kongsi’ dan mendirikan Audi pada tahun 1909. Harapannya tetap sama, yaitu bagaimana ia dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam wujud alat transportasi. Dengan menjadi pelopor produsen kendaraan roda empat yang berkualitas dan kuat. Bahwa hanya dalam waktu singkat August sukses membawa nama Audi sebagai salah satu produsen otomotif terbaik di Jerman, sekaligus berhasil mengukir prestasi di ajang reli, tentu saja itu merupakan buah atas kerja keras dan dedikasi yang telah dicurahkan oleh August Horch. Bahkan, rasanya, ia akan terkejut jika dapat melihat evolusi dan revolusi yang telah dilalui oleh Audi, hingga saat ini. Karena Audi yang saat ini kita kenal bukan lagi sekedar alat transportasi sederhana nan fungsional. Namun telah menjelma menjadi pasangan hidup yang serasi bagi berbagai jenis karakter individual manusia. Seperti apapun karakter Anda, pasti Anda dapat menemukan sebuah varian Audi yang paling sesuai menemani dan menunjang gaya hidup Anda. Bahkan, seluruh dunia mengakui keunggulan berbagai varian lini produk Audi. Ragam penghargaan dari berbagai media massa sedunia seolah mengiringi perjalanan tiap-tiap model dilansir. Namun, itu semua tak lantas membuat kami berpangku tangan. Sebaliknya, seolah memacu kami untuk terus mencurahkan kreatifitas dan dedikasi. Karena, kami harus terus merefleksikan logo lingkaran Audi yang merupakan simbol terhadap keabadian, keberlanjutan dan kesinambungan. Menjadi alasan pula bagi kami, untuk melakukan proses revolusi terhadap Audinesia. Seiring perjalanan usia, tentu kami harus terus berevolusi menjadi lebih baik. Sebagaimana Audi, yang terus menggugah publik seantero dunia melalui berbagai hasil karya, sepanjang 100 tahun perjalanannya. Dan kini kami tampil dalam format baru; lebih besar, lebih tebal, sekaligus diperkaya dengan berbagai rubrikasi baru yang dapat Anda temukan mulai edisi reguler selanjutnya. Sebagaimana August Horch, kami bercita-cita untuk dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia dalam wujud bacaan memikat yang sarat informasi dan hiburan. Dan kami akan terus melakukan perubahan demi perubahan, seiring perjalanan waktu. Hingga saat itu tiba, kini kami ucapkan selamat menikmati dan selamat membaca edisi spesial perayaan 100 tahun Audi yang sedang Anda genggam….
Best regards, Board of Editorial
Superior technology demands expert service. editorial
Fascinating technology is at the core of Audi’s philosophy. Take this V10 engine, which uses FSI® injection to boost engine performance while keeping fuel consumption down. A masterpiece of engineering
Editorial Head Imelda Muhidin
[email protected] Editor A.P. Wanny Bhakti
[email protected]
in every last detail, it demands the highest level of expertise – and deserves the very best care. Therefore we recommend that you only
Subscription & Customer Enquiries
[email protected] Editorial & Design
Herry Noverino
[email protected]
entrust your Audi to the properly qualified technicians at your Audi Service® Partner. After all, they understand our technology better than anyone. Your Audi Partner will provide competent answers to
Audinesia is owned and published by PT. Garuda Mataram Motor. This quarterly magazine is available through subsricption, Audi dealership, Audi workshop and direct contact to above listed enquiries address. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, retransmitted in any possible forms or restored in retrieval systems. The publisher assume no responsibility for any errors or omissions or any other consequences of reliance on this publication.
all of your questions – and service that puts you first. 100 % Audi. 100 % Service.
Enquiries PT. Garuda Mataram Motor Wisma Indomobil I, 3rd Floor Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 8 Jakarta – 13330 Phone: (+62 21) 8191588 Fax: (+62 21) 8191587 www.audi.co.id
Audi Service 03
contents
03. Notes 100 Tahun evolusi & revolusi 04. Letters Saran, komentar dan kritik Anda 06. News Peluncuran Audi A5 Pameran bertema 100 tahun Audi Nonton bareng “The International” Teknologi ramah lingkungan dari Audi 08. Essentials Story of the “four rings” Kisah perjalanan Audi dan sang pendiri, August Horch 10. Essentials Story of the “quattro” Sejarah teknologi quattro dan legenda Audi Quattro 12. Essentials
18
Milestones: 100 years of innovations Inovasi, kreasi, serta momen-momen terpenting sepanjang 100 tahun perjalanan Audi
22. Motorsport
16. On The Cover First & early models Cikal bakal Audi, mulai Audi Type A hingga Audi 72 18. Views One of the latest models Audi A4 Allroad quattro
16
08 “Der Kaiser” Kejayaan Audi di ajang Le Mans melalui Audi R8C hingga Audi R15 24. Essentials Audi 100 years anniversary! Ragam aktifitas dan pesta perayaan menyambut seabad usia Audi
22
24
26. Guidances 20. Views The concept(s) parade Mobil konsep terbaik Audi sepanjang dua dekade terakhir
letters Kirimkan saran, komentar dan kritik Anda melalui:
[email protected] Setiap surat yang dimuat akan mendapatkan bingkisan menarik
04
Format & ukuran Dear Audinesia, sebagai salah seorang pembaca setia yang rutin mendapatkan edisi terbaru Audinesia melalui bengkel resmi Audi, ada beberapa hal yang ingin saya ajukan sebagai saran dan masukan. 1. Apakah mungkin jika majalah Audinesia diubah ukurannya menjadi lebih besar, setidaknya seukuran majalahmajalah lain? Sehingga memudahkan untuk dibaca dan tidak membuat mata cepat letih, karena harus menelisik hurufhuruf yang bagi saya terasa terlalu kecil. 2. Ukuran compact ala Audinesia memang terbukti nyaman digenggam, sekaligus terasa sangat handy. Namun, kompensasinya ukuran foto-foto indah di dalam majalah terpaksa berukuran lebih kecil. Akibatnya, jadi lebih susah untuk dapat menikmati detil foto-foto indah tersebut. Sayang, kan….
Panduan memilih dan memiliki jajaran lini produk Audi
3. Terakhir, pastinya saya berharap suatu saat Audinesia dapat terbit dengan frekuensi dan jumlah halaman yang jauh lebih banyak. Rasanya, kok, seperti terlalu lama kalau harus menunggu tiap 4 bulan sekali, sudah begitu jumlah halamannya pun hanya belasan saja. Padahal, saya yakin ada banyak materi seputar Audi di seluruh dunia yang bisa menjadi topik artikel menarik. Sekian dari saya, salam dan semoga sukses bagi Audinesia…. Adrian Stephanus, via email 1. Harapan Anda terwujud mulai edisi Audinesia yang saat ini sedang Anda genggam. Kini kami hadir dalam format ukuran lebih besar, demi memanjakan Anda dan para penikmat Audinesia lain di seluruh Indonesia. 2. Terkait format dan ukuran Audinesia yang baru, tentu saja kini setiap
detil foto-foto indah dapat Anda simak lebih seksama tanpa harus mengernyitkan mata. Semoga, bias lebih memuaskan Anda. 3. Soal frekuensi lebih banyak, tentu saja telah berulangkali kami pertimbangkan. Doakan saja, semoga dalam waktu dekat Audinesia bias terbit dalam frekuensi lebih banyak. Nah, khusus jumlah halaman, kini kami terbit 28 halaman pada setiap edisi, untuk dapat menampung lebih banyak informasi penting dan menarik.
More rubrications please…. Seiring perkembangan jaman, rasanya, kok, membaca Audinesia terasa sedikit hambar, ya, bagi saya. Mungkin karena rubrikasinya melulu hanya seputar
Audi? Adanya sebuah rubrik yang kerap bertopik seputar kuliner itu, terasa belum ‘menggigit’, karena komposisinya hanya sebuah saja dibandingkan rubrikasi seputar Audi yang menjadi dominasi utama. Bagaimana kalau untuk selanjutnya ditambahkan dengan berbagai jenis rubrikasi lain, katakanlah, seputar dunia teknologi informasi, gadget, elektronik, wisata, hiburan, bahkan mungkin resensi buku, sinopsis film, musik dan lain sebagainya? Rasanya menurut saya hal tersebut di atas tidak berlebihan, malah akan membuat Audinesia kian semarak dan menarik dibaca, sekaligus layak dinanti. Karena menghadirkan berbagai informasi umum di luar topik seputar Audi. Saya harap tim redaksi Audinesia dapat mempertimbangkan masukan saya. Terima kasih dan sukses selalu! Nadya Calista, via email
Dear Nadya, terima kasih atas saran dan masukannya. Kebetulan saat ini memang kami sedang dalam proses perubahan. Sebagaimana bisa Nadya lihat, mulai edisi ini Audinesia terbit dalam ukuran lebih besar, sekaligus dalam jumlah halaman lebih banyak. Soal rubrikasi umum, tentu saja telah kami pertimbangkan. Kebetulan, di edisi ini kami sedang merayakan hari jadi Audi ke100. Sehingga kami menampilkan tematis Audi 100th Anniversary sebagai sajian spesial pada Audinesia kali ini. Namun, pada edisi reguler selanjutnya, kami akan menyajikan beberapa rubrikasi baru, di antaranya adalah; Talk, Living, Getaway dan Lifestyle. Nah, soal seperti apa kira-kira penampilan dan topik dari rubrik baru tersebut, nantikan saja di edisi Audinesia selanjutnya. Sengaja tidak kami deskripsikan lebih lengkap, sehingga dapat menjadi kejutan spesial! 05
news
Pameran bertema 100 Tahun Audi
Audi catat pertumbuhan positif Krisis ekonomi global yang melanda berbagai sektor industri sejak triwulan ketiga tahun 2008, ternyata tidak menghalangi sepak terjang Audi. Berdasarkan pencatatan European Carmakers’ Association ACEA, pada triwulan pertama tahun 2009, Audi berhasil memperoleh peningkatan market-share di wilayah Eropa Barat menjadi 4.6% dari 4.1% pada periode yang sama tahun 2008. Salah satu strategi yang ditempuh Audi untuk dapat menduduki posisi teratas segmen brand premium tersebut, antara lain adalah dengan terus mengeluarkan varian baru, yaitu A5 Cabriolet dan A4 Allroad quattro, serta A5 Sportback yang akan segera diluncurkan. Meskipun tak dipungkiri bahwa pendapatan dan laba operasional Audi mengalami penurunan sebagai dampak terjadinya krisis global. Axel Strotbek, Board of Management for Finance and Organization AUDI AG, tetap optimis bahwa pencapaian yang telah dilakukan oleh perusahaan pada triwulan pertama ini akan menciptakan pondasi yang kuat bagi pertumbuhan revenue tahun 2009. Demi mendukung pencapaian target tersebut, AUDI tidak ragu melakukan investasi sebesar 2 Miliar Euro, dalam rangka pengembangan produk yang inovatif dan efisien.
Menyambut peringatan seabad usia Audi pada tahun 2009 ini, PT. Garuda Mataram Motor, selaku agen tunggal pemegang merek Audi di Indonesia, turut menyiapkan berbagai perayaan menyambut hari jadi Audi ke-100. Salah satu ‘gong’-nya diawali dengan eksibisi Audi 100 th Anniversary di Senayan City, Jakarta. Tepatnya mulai tanggal 21 April 2009, hingga tanggal 10 Mei lalu. Berbagai lini kendaraan Audi, termasuk model terbaru, Audi A5 3.2 FSI quattro, menjadi sajian utama dalam pameran bernuansa perayaan 100 tahun Audi ini. Tematik historis, serta momen-momen istimewa Audi sepanjang 100 tahun berkiprah di dunia otomotif, turut menghiasi area pameran yang menghuni lantai dasar Senayan City. Sepintas, mengesampingkan unit-unit mobil menawan dipajang, terkesan bagai memasuki sebuah galeri seni. Menurut Armand Fadillah, Branch Manager Audi Center MT. Haryono, pameran sejenis memang kerap dilakukan di berbagai kota pada berbagai mal-mal bergengsi. Namun, kali ini terasa lebih spesial karena bertepatan rangkaian perayaan seabad usia Audi. Itu sebabnya, Senayan City yang merupakan salah satu mal bergengsi dengan lokasi strategis di Jakarta, dijadikan pilihan utama. “Pada pameran ini, kami menampilkan 5 varian Audi, yakni A4, A6, A8, Q7 dan A5. Kesemuanya mendapat sambutan positif dari pengunjung, sementara yang menjadi primadona utama adalah A4. Dari sekian banyak unit terjual sepanjang eksibi, A4 membukukan penjualan terbanyak,” tutur Armand. Dalam eksibisi 100 tahun ini, para pengunjung tak hanya dapat menikmati berbagai kendaraan premium berslogan “Vorsprung durch Technik” semata. Sembari menyimak product knowledge e maupun bernegosiasi dengan para salesman n Audi, pengunjung pun dapat bersantai menikmati hidangan dan mendengarkan alunan live music dari grup musik lokal dan luar negeri. Salah satunya, The Time Wap, grup musik chamberr asal Jerman.
A4 paling efisien Bagi Audi, menciptakan produk ramah lingkungan telah menjadi bagian dari komitmen perusahaan sejak dahulu. Salah satu wujud komitmen tersebut ditampilkan melalui produksi kendaraan premium dengan konsumsi bahan bakar yang efisien. Mengikuti kesuksesan tiga model ‘e’ terdahulu, pada pertengahan tahun 2009 ini Audi akan meluncurkan Audi A4 2.0 TDI e. Hadir dengan mesin 2.000 cc TDI berdaya 136 dk, varian teririt A4 ini hanya butuh seliter solar untuk menempuh 21,7 km. Sementara, emisi gas buangnya pun sangat rendah dengan figur 119 g/km. Meski begitu, tidak sampai mengorbankan performa, dengan kemampuan menembus 0-100 km/jam dalam 9,5 detik dan kecepatan puncak 215 km/jam. Adapun kunci dari keramahan lingkungan A4 ‘e’ ini adalah teknologi start-stop system. Dimana saat persneling dimasukkan ke netral dan pedal kopling dilepas, maka mesin akan mati secara otomatis. Hasilnya, mampu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 0,2 liter per 100 km atau setara dengan pengurangan emisi sebanyak 5 gram CO2/km. Selain itu, A4 ini juga dibekali girboks baru dengan rasio lebih tinggi yang membuat putaran mesin tetap rendah saat melaju pada kecepatan tinggi. Di Eropa, A4 2.0 TDI e ini sudah dapat dipesan dengan harga 30.800 euro. Juga tersedia dalam model bodi Avant (station wagon). 06
Peluncuran Audi A5 Nonton bareng “The International” Sukacita segenap jajaran PT. Garuda Mataram Motor dalam menyambut perayaan 100 tahun Audi tentu belum lengkap tanpa berbagi kebahagiaan bersama rekan-rekan jurnalis dari berbagai media nasional. Karena kunci keberhasilan dan kesuksesan Audi di Tanah Air tak lepas dari peran-serta rekan-rekan media di Indonesia. Di saat sama, teater The Premiere di Senayan City XXI sedang menayangkan film laga “The Internationall ”. Film ini menceritakan tentang agen Interpol yang terjebak dalam kasus penjualan senjata ilegal antar negara. Film ini pun turut disemarakkan oleh kehadiran Audi 80 Avant (B4-basis) dan Audi A8. Seusai menyaksikan pemutaran film, berlanjut dengan presentasi sejarah Audi, di area pameran Audi lantai dasar Senayan City. Di susul dengan sosialisasi menyambut perayaan akbar yang dirayakan serentak di dunia pada 16 Juli 2009 mendatang. Serangkaian aktifitas spektakuler telah disiapkan, yaitu; Audi 100th Photography Competition bagi rekan-rekan media, menyaksikan langsung Audi Cup 2009 di Jerman, serta kualifikasi turnamen golf Audi quattro Cup 2009.
Awal April 2009 lalu, PT. Garuda Mataram Motor meluncurkan Audi A5 untuk pasar Indonesia. Coupe e bernuansa desain anggun ala Audi ini, dibekali unit mesin 3,2 liter FSI yang sangat bertenaga. Disertai sistem penggerak empat roda quattro dan transmisi Multitronic. A5 merupakan gambaran yang jelas dan unik dari kendaraan sporti sekaligus anggun. Di saat sama, A5 menawarkan pengalaman berkendara dengan performa dinamis, disertai kenyamanan luar biasa untuk perjalanan jauh. Coupe e anyar yang stylish h dan powerfull ini merupakan penguatan visi Audi tentang konsep mobil masa depan. Bagi penggemar mobil coupe, emosi memainkan peranan penting dalam pemilihan sebuah mobil. Karena, alasan penting untuk membeli mobil, khususnya mobil sporti dua pintu, adalah desain. Audi A5 membawa bahasa desain progresif dan stylish h ke tingkat yang lebih tinggi. “Audi A5 adalah mobil terindah yang pernah saya rancang,” tutur Walter de’Silva, Head of Volkswagen Group Design. “Audi A5 diharapkan dapat mengisi segmen pasar gaya hidup di dunia otomotif yang sebelumnya sudah diisi oleh Audi TT. Segmen penggemar mobil ini memang sangat kecil, tapi kami berusaha memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin mengaktualisasikan diri dengan mobil yang dikendarainya”, ujar Imelda Muhidin, General Manager PT. Garuda Mataram Motor. 07
essentials History
Story y of the “four rings”
The four rings. Gabungan dari Audi, DKW, Horch dan Wanderer August Horch, pendiri Audi (kiri) dan mobil pertama yang dibuatnya (bawah)
Cincin atau lingkaran merupakan simbol dari keabadian, keberlanjutan dan kesinambungan. Itulah mengapa, banyak pihak yang memilih salah satu dari komponen bentuk dasar ini sebagai bagian dari identitas perusahaan, dengan harapan entitas yang mereka dirikan akan dapat terus bertahan menghadapi berbagai tantangan. Filosofi keberlanjutan itu pula yang telah mewarnai perjalanan Audi sebagai salah satu perusahaan otomotif terkemuka di dunia yang menggunakan lambang empat lingkaran sebagai brand & corporate identity. Kisah perjalanan Audi berawal dari cita-cita seorang August Horch (1868 – 1951), salah satu pelopor industri otomotif di Jerman. Berbekal latar belakang pendidikan di bidang teknik dan pengalaman bekerja dengan Karl Benz yang merupakan pendiri Mercedes Benz, Horch mendirikan sebuah perusahaan otomotif dengan nama Horch & Cie pada tahun 1899. Hanya berselang tiga tahun dari pendiriannya, Horch kemudian memindahkan perusahaannya dari distrik Cologne ke Zwickau, Saxony, dan selanjutnya melakukan reorganisasi kepemilikan saham pada tahun 1904 dalam rangka pengembangan usaha. Kondisi tersebut ternyata juga tidak bertahan lama. Pada tahun 1909, terjadi perpecahan antara para pemegang saham dan jajaran manajemen Horch & Cie yang menyebabkan Horch memilih ‘hengkang’. Ironisnya, Horch ‘dilarang’ menggunakan namanya sebagai merek dagang karena sudah dipatenkan oleh Horch & Cie. Tak mau melepaskan mimpinya pada dunia otomotif, Horch pun tidak kehilangan akal dan mendirikan perusahaan keduanya dengan brand “Audi” pada tahun 1909 tersebut. Pemilihan nama ini tidaklah sembarangan. Dan pastinya, Audi bukanlah singkatan Auto Union Deutchland Ingolstadt melainkan diambil dari bahasa Latin yang berarti “mendengar”. Dimana, horch h sendiri adalah bahasa Jerman untuk kata yang sama. Melalui Audi, August mulai mewujudkan mimpinya untuk menjadi pelopor produsen kendaraan roda empat yang kuat dan berkualitas. Tak butuh waktu lama, nama Audi pun segera dikenal sebagai salah satu produsen otomotif terbaik di Jerman yang berhasil mengukir berbagai prestasi, antara lain sejumlah kemenangan pada ajang Austrian Alpine Rallies (1911-1914), hingga keberhasilan produksi mesin enam silinder yang pertama.
08
M e s k i p u n pada tahun 1920 akhirnya August Horch memutuskan untuk mundur dari manajemen Audi, namun perusahaan yang ditinggalkannya ini tetap mewarisi komitmen dalam menciptakan kendaraan yang inovatif dan berkualitas. Tetap menjadi prinsip utama bagi Audi. Salah satu titik penting dalam perjalanan Audi adalah keberhasilannya membuat mobil ber setir kiri pada tahun 1921. Dengan posisi pengemudi terletak di sisi kiri mobil, maka akan menciptakan pandangan mengemudi yang lebih nyaman dan aman sesuai dengan tata tertib lalu lintas yang berlaku di negara tersebut. Bagaikan deja vu, setelah berjalan sendirisendiri selama 23 tahun, akhirnya Audi dan Horch pun disatukan oleh takdir. Bahkan, perkawinan ini tidaklah hanya meliputi mereka berdua. Pada tahun 1932 Audi melakukan merger dengan Horch, DKW dan Wanderer, untuk membentuk Auto Union. Proses merger tersebut yang kemudian menginspirasi terciptanya logo ‘empat lingkaran’, yang masingmasing mewakili entitas yaitu Audi sebagai lingkaran pertama, lingkaran kedua mewakili DKW, lingkaran ketiga Horch dan yang keempat adalah Wanderer. Ah, sweet revenge e bagi August Horch. Memasuki era Perang Dunia II, seperti halnya perusahaan Jermain lainnya, Auto Union pun terlibat produksi mesin perang Hitler. Dimana, produk dihasilkan Auto Union adalah Sd-KFZ 222 dan Kraftfahrzeug (KFZ11). Sebagai akibatnya, begitu Jerman kalah perang dan dikuasai oleh Sekutu, operasi Auto Union pun sempat dihentikan sesaat oleh Uni Soviet sepanjang periode 1945 – 1948. Baru pada tahun 1949, Auto Union kembali dibentuk di distrik Ingolstadt, Bavaria, dan kembali melanjutkan produksi mobil berpenggerak roda depan dan bermesin 2-tak. Hanya saja, brand d ditonjolkan bukanlah Auto Union, melainkan DKW. Diambil alihnya kepemilikan Auto Union oleh Volkswagen pada 1964 membawa babak baru
Atas: aksi mobil-mobil pertama Audi dalam Alpine Rally tahun 1911. Bawah: Tahun 1969, keluarga Audi bertambah dengan bergabungnya NSU
dalam perjalanan Audi. Sadar akan menurunnya popularitas mesin 2-tak, Volkswagen memutuskan untuk men-drop p nama DKW dan menggantinya dengan Audi. Ini dilanjutkan dengan bergabungnya NSU pada 1969. Dari sinilah legenda Audi yang kita kenal pun lahir. Legenda merek yang mampu melahirkan mobil-mobil berteknologi terdepan dibandingkan rival-rivalnya. Audinesia 09
essentials
Ide quattro berawal dari sebuah pemahaman bahwa sebuah kendaraan yang dapat mendistribusikan tenaga secara merata pada keempat rodanya, pasti akan memiliki high lateral locating forces yang lebih baik
History
Story the h “ “q Berbicara mengenai Audi,
3 maret 1980, teknologi quattro diperkenalkan di ajang Geneva Motor Show
10
tidaklah lengkap tanpa membahas teknologi quattro. Sesuai nama yang berasal dari bahasa Italia yang berarti empat, pada prinsipnya quattro adalah teknologi gerak empat roda yang dikembangkan oleh Audi. Seperti halnya sistem 4WD pintar lainnya, quattro bekerja dengan cara membagi torsi pada keempat roda dan mengaturnya sesuai kebutuhan traksi dan kondisi p g pengendaraan. Tentu,, kita tak bisa berpikir p sistem 4WD ala mobil off-roaderr. Jalanan yang licin, plus tuntutan akan kesempurnaan ride & handling, membuat sistem 4WD dipandang sebagai solusi untuk mendapatkan traksi dan grip p maksimal. Kisah quattro sendiri diawali pada 29 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 3 Maret 1980. Dalam ajang Geneva Motor Show w, teknologi ini muncul untuk pertama kalinya lewat sosok bernama Audi Quattro. Penampilan perdana ini sekaligus membuka lembaran baru dalam sejarah industri otomotif dunia yang mencatat keberhasilan produsen otomotif dalam mengemas unsur traction, emotive appeal, safety driving dan dynamism dalam sebuah kendaraan berkonsep all-wheel drive e (AWD). Proyek pengembangan quattro sebenarnya telah dimulai sejak musim semi tahun 1977. Ide awal pengembangan proyek ini dilontarkan oleh tiga teknisi muda Audi, yaitu Jorg Bensinger, Walter Treser dan Dr. Ferdinand Piech, dengan berbekal sebuah pemahaman bahwa sebuah kendaraan yang dapat mendistribusikan tenaga secara merata pada keempat rodanya, pasti akan memiliki high lateral locating forces yang lebih baik,
dibandingkan mobil yang hanya mengendalkan gerak ro oda a depan atau belakang. Kejelian dalam memahami teori dasar fisika inilah yang y g kemudian membuat Audi berhasil menciptakan produk AWD, yang menjadi cikal bakal pengembangan berbagai produk unggulan Audi lainnya di masa mendatang. Tidak lama berselang sejak kemunculan pertamanya, Audi Quattro pun segera menunjukkan kebolehannya dengan mencetak prestasi cemerlang di berbagai ajang balap Amerika dan Eropa. Michele Mouton, Stig Blomqvist, Hannu Mikkola dan Walter Rohrl, merupakan deretan pembalap yang sempat menghirup nikmatnya aroma kemenangan bersama Audi Quattro pada era tahun 1980-an. Prestasi di ajang balap ini terus berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya. Bahkan ketika memasuki dekade 1990-an, lewat catatan kemenangan Audi A4 quattro Super Touring, yang mendominasi tujuh kejuaraan touring nasional pada tahun 1996. Selain pada ajang balap, kehadiran Audi Quattro juga menarik perhatian kalangan pecinta mobil sport di berbagai belahan dunia. Hingga tahun 2004 saja, Audi telah memproduksi 1.815.396 unit quattro yang dihadirkan dalam wujud mobil-mobil seperti Audi Coupe, Audi 80/90, Audi 100/200, Audi S2 Coupe, Audi A4, Audi A6, Q5 dan Q7,
h gga su hin supe perc pe rcar rc arr R8. R8. Ada hal menarik dalam penamaan quattro. Demi menghormati g Quattro Q orisinal yyang g diluncurkan tahun 1980, dan untuk membedakan mana yang nama mobil dan yang sistem penggerak, diputuskanlah bahwa Quattro dengan ‘Q’ merupakan hak Audi Quattro (lazim disebut
ur-Quattro atau Quattro orisinal). Dimana, quattro yang mengacu pada nama sistem penggerak diawali dengan huruf ‘q’. Seiring perkembangan waktu, quattro telah menjelma menjadi magnet bagi konsumen pasar premium. Tentu, ini sebagai akibat kedigdayaan sistem ini yang mampu menghadirkan performa, kedinamisan dan keselamatan yang tiada tara. Hal ini merupakan bagian dari strategi Audi untuk tidak sekedar menciptakan kendaraan “cepat”, namun juga menjadi refl eksi dari selera dan gaya hidup sang pemilik. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan menampilkan iklan produk yang spektakular, baik dari sisi ide, visual maupun teknik pembuatannya. Melalui iklan “berkelas” tersebut, Audi berupaya menciptakan emotive appealss bagi para penggemar Audi yang menyukai adrenalin, sekaligus premium lifestyle e lewat teknologi quattro. Audinesia
11
essentials Milestones
of f innovations nno Berikut rikut kami mi sajik sajikan n milestone stone iinovasi, ovasi, kr kreasi, as serta momen-momen terpenting pen sepan sepanjang ng 100 0 tahu tahun perjala perjalanan A Audi....
12
1899
August Horch mendirikan A. Horch & Cie Motorwagenwerke, di Cologne, Jerman.
1901
Kendaraan Horch yang pertama mulai hadir di tengah pasar dengan mengusung sistem power transmission berbasis teknologi cardan shaft.
1904
August Horch memindahkan lokasi operasional perusahaannya ke Distrik Zwickau, Saxony, serta melakukan perubahan kepemilikan saham.
1909
August Horch meninggalkan A. Horch & Cie Motorwagen, karena terjadi ketidakcocokan dengan jajaran manajemen dan segera mendirikan perusahaan otomotif berlabel “Audi”.
1911
Audi Type A diluncurkan.
1921
Audi menjadi produsen pertama kendaraan stir kiri di Jerman.
1932
Merger antara Audi, DKW, Horch dan Wanderer, yang selanjutnya membentuk Auto Union AG, dan menggunakan logo “the four interlinked rings”.
1934
Auto Union menjadi salah satu supplier kendaraan perang untuk tentara Jerman pada era Perang Dunia II.
1945
Pabrik Auto Union AG di Saxony ditutup oleh pihak Soviet.
1949
Pembentukan kembali Auto Union menjadi Auto Union Gmbh, yang segera melakukan produksi DKW RT 125 W dan DKW F 89.
1961
Pabrik Dusseldorf sepenuhnya diambil alih oleh Daimler-Benz dan seluruh kegiatan produksi Auto Union sepenuhnya dipusatkan di Ingolstadt.
1965
Auto Union mengeluarkan produk pertama dengan brand “Audi” berupa kendaraan bersistem mesin 4-tak. Auto Union Gmbh melakukan merger dengan NSU Motorenwerke AG dan berubah nama menjadi Audi NSU Auto Union AG.
1969
1971
Vorsprung durch Technik menjadi slogan resmi perusahaan. Audi meluncurkan produk Audi 80 yang merupakan pelopor kendaraan dengan teknologi self-stabilizing steering roll radius.
1972
Peluncuran Audi quattro yang merupakan mobil pertama berteknologi All Wheel Drive.
1980
1985
Audi NSU Auto Union AG berubah nama menjadi Audi AG.
1986
Audi menjadi produsen pertama yang memproduksi fully galvanized body secara massal.
1992
Peresmian Audi Center di Ingolstadt untuk semakin mewujudkan komitmen orientasi kepada pelanggan. Pada tahun yang sama, Audi 80 memperoleh rekor dunia untuk kategori economy driving.
1994
1998
2001
Quantum Leap Audi secara revolusioner melalui peluncuran Audi A8 yang menggunakan alumunium Audi Space Frame (ASF). Audi mengambil alih Cosworth (Great Britain) dan Lamborghini.
Audi mendirikan anak perusahaan “Audi Electronics Venture Gmbh” yang bergerak dalam bidang pengembangan inovasi teknologi elektronik.
2003
Peresmian Concept Design Munich yang selanjutnya akan mengembangkan konsep kreatif untuk seluruh brand Audi.
1950
Pabrik Auto Union di Dusseldorf memulai proses produksi mobil penumpang DKW.
2007
Dimulainya kegiatan produksi Audi di Brussels dan Aurangabad (India) dalam rangka ekspansi pasar.
1958
Sebagian saham Auto Union Gmbh dibeli oleh DaimlerBenz AG.
2008
1959
Pabrik Auto Union di Ingolstadt mulai beroperasi. Pabrik inilah yang menjadi cikal bakal pabrik Audi hingga saat ini.
Audi memecahkan rekor penjualan perusahaan dengan berhasil menjual 1.003.469 unit mobil kepada konsumen. Pada tahun ini Audi juga berhasil mencatat rekor produksi hingga mencapai 1.029.041 kendaraan.
13
100 years of Audi. A century of new thinking. Right from the outset, there was more to Audi than just a belief in the technically possible. There was a desire to actually transform new thinking into reality. This led to numerous innovations over the last 100 years which have not only revolutionised our technology but have also influenced the entire world of automotive engineering. So now, whenever we look back at the past, there’s one thing that always shines through – our blueprint for the future. 14 14
15 1 5
on the cover History
First & ea early models Banyak pakar yang menyatakan, bahwa sebuah brand d akan melewati
Other first models
Berikut, beberapa produk legendaris Audi yang mewakili eranya masing-masing….
Audi Type A Inilah mobil yang sejatinya pantas mendapat predikat sebagai Audi pertama di dunia. Diluncurkan tahun 1911, dua tahun setelah Horch mendirikan Audi. Sosok bernama Type A ini hadir dengan bodi beratap terbuka layaknya tren kendaraan pada era itu. Dimana mesin 26 dk miliknya mampu membawa Type A melesat hingga 75 km/jam.
16
Auto Union Type C Jika pada abad ke-21 ini Audi memiliki mobil balap R10 TDI yang begitu digdaya, maka adalah Auto Union Type C yang layak disebut rajanya balap era 1930-an. Hingga tahun 1937, Type C mampu menjuarai 32 dari 54 balapan yang diikutinya! Mengandalkan unit 6.000 cc V16 supercharge dengan daya 520 dk, spesifikasi Type C sangatlah menggetarkan hati di masanya.
DKW F89 DKW Meisterklasse atau juga dikenal dengan DKW F89, merupakan kendaraan penumpang pertama yang diproduksi oleh Auto Union AG setelah pembentukannya kembali pada tahun 1949. DKW F89 ini sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari varian DKW F8 yang diproduksi pada antara tahun 1939 – 1942.
siklus pertumbuhan yang bervariasi. Mulai dari tahap perkenalan (introduction), perkembangan (growth), pendewasaan (mature) dan penurunan (decline). Hal serupa juga dialami oleh brand d Audi. Sejak awal didirikan oleh August Horch pada tahun 1909, Audi tidak lantas serta merta menjadi produsen kendaraan premium ternama seperti layaknya ia dikenal saat ini. Hasil peleburan dengan merek Horch, DKW dan Wanderer, membuat tradisi Audi sangatlah kaya. Masing-masing merek memiliki sejarah yang bisa diurut hingga tahun 1901. Demikian halnya saat bergabungnya NSU ke dalam ‘kerajaan’ Audi pada tahun 1969. Akan tetapi, terdapat satu model yang patut disebut sebagai cikal bakal Audi modern seperti yang kita kenal saat ini. Cerita pun dimulai pada dekade 1960-an. Adalah model berkode F103 yang kembali membuka lembaran kejayaan Audi sebagai sebuah brand d kendaraan premium bagi masyarakat Jerman saat itu. Adapun alasan di balik kembalinya brand d Audi ini adalah penggunaan nama DKW yang dirasa sudah tidak sesuai dengan tren saat itu. Ini disebabkan image e kendaraan bermesin 2-tak yang begitu melekat pada DKW. Meski begitu, spesialisasi DKW sebagai produsen mobil berpenggerak depan membuat Auto Union Gmbh memutuskan untuk tetap menggunakan DKW F102 sebagai basis kendaraan generasi baru ini. Dan hasilnya bisa dinikmati pada tahun 1965. Di saat kosmonot Alexei Leonov melakukan ‘jalan kaki’ di luar angkasa, di saat Israel menjalin hubungan diplomatik dengan Jerman Barat dan juga di saat film legendaris “ The Sound of Music” dirilis, muncul mobil baru bernama “Audi”. Awalnya, the first Audi ini hadir tanpa embel-embel apapun di belakang. Akan tetapi, hal ini jelas tidak selaras dengan strategi perkembangan pasar manapun. Untuk itu, berdasarkan spesifikasi mesin 1.695 cc berdaya 72 dk ini, mobil pun dinamai “Audi 72”. Dengan segera, mobil dilengkapi lampu depan bermodel quasi-rectangular ini pun direspons secara positif oleh konsumen. Dalam perkembangan selanjutnya, popularitas Audi pertama ini pun segera memancing program diversifikasi produk dengan memperkenalkan sejumlah varian baru. Bodi masih serupa, namun dipersenjatai opsi mesin dengan power output yang berbeda. Audi 80 dan Audi Super 90 Sports Saloons dilansir pada tahun 1966 bagi para pecinta gaya hidup elegant sporty. Sedangkan sang adik bungsu, Audi 60, diproduksi pada tahun 1968. Dengan spesifikasi mesin 1.500 cc dan daya 60 dk, babyy Audi F103 ini sangat cocok untuk para konsumen dinamis yang juga ingin tampil berkelas dengan produk keluaran Audi, namun tidak membutuhkan mesin pembangkit adrenalin layaknya pembalap. Tak hanya dalam bentuk sedan, keluarga Audi 60, 72 dan 75, juga hadir dalam bentuk station wagon n 3 pintu. Diproduksi mulai September 1965 hingga Juli 1972, total sebanyak 416.853 unit keluarga Audi F103 ini berpindah ke tangan konsumen. Model ini digantikan Audi 80 yang berbasis platform B1 pada tahun 1972. Itulah awal cerita terlahirnya sebuah legenda…. Legenda yang terus beranak-pinak, hingga kini telah melahirkan sedan-sedan eksklusif dan eksekutif terbaik di dunia; A4, A6, hingga A8…. Audinesia 17
views
One of the e latest model
Audi A4 Allroad quattro
Kehadiran over-fender berwarna hitam dan pelindung bagian bawah membuat penampilannya laksana SUV sejati
Detection, yang mampu mendeteksi kondisi permukaan jalan dan menyesuaikan kontrol stabilisasi, untuk menjaga Allroad tetap mampu melaju dengan mulus. Dipadu dengan Audi Drive Select dan Audi Dynamic Steering, memberikan A4 Allroad quattro kemampuan berkendara yang sulit ditandingi, baik itu di jalan raya maupun di medan off-road. Untuk pilihan mesin, tersedia dua jenis teknologi mesin Audi yang tak perlu lagi diragukan efisiensi maupun performanya. Dari kubu bensin, terdapat varian 2.0 TFSI dengan mesin berdaya 211 dk dan torsi 350 Nm. Sementara, kubu diesel diwakili 2.0 TDI (170 dk) dan 3.0 TDI dengan daya 240 dk. Transmisi sendiri juga sudah menggunakan unit S-Tronic dengan kopling ganda, yang bisa dipaketkan dengan mesin 2.0 TFSI ataupun 3.0 TDI. Lebih seru lagi, model 3.0 TDI ini mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 6,4 detik! Dimana, model 2.0 TDI telah dipersenjatai teknologi energy recovery, start-stop system, dan on-board computer baru (lihat halaman news, Red.) sehingga mampu membukukan konsumsi BBM sehemat 15,6 km/liter. Dengan segala kelebihannya tersebut, jelaslah bahwa mobil yang dijual di Eropa mulai dari harga 37.100 Euro ini, merupakan satu dari sedikit kendaraan di dunia yang mampu memenuhi gaya hidup progresif Anda. Kenyamanannya mampu membuai dan membuat Anda rileks saat beraktifitas seharihari. Performa dan stabiltasnya mampu membangkitkan adrenalin dan membuat akhir pekan Anda lebih hidup. Serta, kemampuan segala medannya yang tak kenal batas, bakal membuat Anda yakin merencanakan liburan paling nyeleneh sekalipun. Bahkan, kalau perlu, meninjau lokasi tambang batu bara di pedalaman! Dan yang terakhir, kapasitas bagasi sebesar 1.430 liternya memberikan Anda keleluasaan untuk melakukan hobi-hobi seperti bersepeda ataupun surfing. Audinesia
Padatnya aktifitas dan beragamnya kebutuhan masyarakat modern seperti tidak mengenal batas. Kapanpun dan di manapun, kita harus siap menerima tantangan, yang terkadang datang tak henti bagaikan gelombang tsunami. Terlebih dalam era konektivitas dan online e seperti belakangan ini. Dunia pun seolah kian menyempit. Akan tetapi, ketika berbicara mengenai kendaraan ideal yang mampu menemani
Specifications Engines: 2.0 TFSI, 211 HP – 350 Nm 2.0 TDI, 170 HP – 350 Nm 3.0 TDI, 240 HP – 500 Nm Transmissions: 6-speed manual 7-speed S-Tronic Drivetrain: quattro permanent all-wheel drive Dimension: 4.721 x 1.841 x 1.495 mm Featured highlights: Electromechanical tailgate, electromechanical parking brake, on-board recuperation system, Off road Detection (ORD) technology, Bang & Olufsen sound system
18
Anda mengarungi semua aktifitas ini, tidaklah semudah membalik telapak tangan. Sebagai sosok pribadi dinamis, tentu Anda butuh kendaraan yang dapat menunjang segala aktifitas harian. Baik itu daily activityy, mulai dari ke kantor, bertemu relasi, hingga hangout akhir pekan. Ataupun saat special occation, seperti berlibur ataupun meninjau proyek di luar kota. Dengan segala kebutuhan tersebut, rasanya tepat bila menjatuhkan pilihan pada sosok Audi A4 Allroad quattro. Berbasis A4 Avant, sejatinya A4 Allroad quattro pantas disebut sebagai spesies yang berbeda. Rangka bodi boleh serupa, namun A4 Allroad ini pada kenyataannya lebih gagah, kekar, sekaligus lebih besar ketimbang Avant. Dimensi panjangnya 4,72 m, berselisih 20 mm dibanding Avant. Sementara, ground clearance e setinggi 180 mm mengesankannya ala off-roaderr sejati. Ditambah kehadiran over-fender berkelir gelap serta underbody guard terbuat dari stainless steell, untuk melindungi bagian bawah mobil saat melintasi medan off-road, serta velg alloyy palang tujuh berdiameter 17 inci. Kehadiran sistem penggerak quattro yang sudah terkenal keampuhannya itu, membuat Allroad memiliki kemampuan handling layaknya A4 Avant. Yang lebih hebat lagi, A4 Allroad quattro juga bukan sekedar station wagon yang berpenampilan ala crossoverr dengan bermodalkan wajah maskulin. Terdapat fitur canggih bernama Offroad
Mohon maaf, ini bukan sekadar A4 Avant yang ikut-ikutan tren crossover. Siap melahap medan seberat apapun berkat kehadiran quattro dan teknologi Off road Detection
19 1 9
essentials Concept cars
The concept(s) p parade
Audi Steppenwolf (2001)
The first SUV Jauh sebelum kelahiran Q7 pada tahun 2006, sebuah studi akan SUV telah dilakukan Audi yang hadir dalam wujud konsep Steppenwolf. Diperkenalkan pada Paris Motor Show 2001, Steppenwolf merupakan visi Audi akan compact crossoverr SUV. Dimana, sebagai basisnya menggunakan platform PQ34 yang juga dipakai A3 dan TT. Mesinnya, menggunakan 3.200 cc V6 dengan sistem penggerak quattro. Fitur teknologinya pun canggih, seperti kehadiran suspensi udara milik Allroad quattro, atap dari serat karbon serta rem parkir elektronik. Sayang, batal masuk jalur produksi karena beberapa alasan.
Selaras dengan napas Vorsprung Durch Technik, inovasi demi inovasi terus diluncurkan Audi sejak kebangkitannya kembali pada tahun 1965. Mulai dari teknologi quattro di tahun 1980, mesin TDI, rangka Audi Space Frame, hingga mesin TDI dan FSI yang legendaris. Dan tentu, tak ada wahana yang lebih tepat untuk menampilkan teknologi-teknologi tersebut selain dalam wujud mobil konsep. Berikut kami pilihkan beberapa produksi mobil konsep Audi sepanjang dua dekade terakhir. Mohon maaf jika kami tidak dapat menampilkan kesemuanya, mengingat jumlahnya begitu banyak dan keterbatasan halaman kami. Please enjoy….
Audi Duo (1989)
The first hybrid Jauh sebelum demam hybrid melanda dunia pada akhir dekade 1990-an, Audi telah memperkenalkan konsep kendaraan hibrida dengan dua mesin. Dinamai Audi Duo, memanfaatkan 100 Avant quattro sebagai basis. Dimana, mesin 2.300 cc bensin dipadukan dengan motor listrik 12,6 dk pada roda belakang. Terlepas tingginya biaya pengembangan, Audi tetap ‘tancap gas’ dengan memperkenalkan Duo generasi kedua, Duo II serta Duo III.
Audi RSQ (2004)
The movie star! Setiap movieholicc dijamin akan langsung mengenali sosok yang satu ini. Ya, inilah kendaraan setia yang mengantar Will Smith dalam “I, Robot ” produksi 2004. Dengan mengambil setting-tema Chicago tahun 2035, RSQ memberikan gambaran singkat akan apa saja kemampuan mobil di masa depan. Banyak tantangan yang dihadapi tim desainer RSQ. Pertama, mobil harus futuristis, namun tetap hadir dengan DNA desain Audi yang dikenal saat ini. Dan sebagai solusinya, dipakailah bahasa desain single frame
trapezoidal grille serta sistem interface e MMI yang menjadi ciri Audi modern. Paling dahsyat, bahwa RSQ tidak sekedar manekin! Namun, betul-betul dapat dikemudikan oleh Will Smith, sang bintang utama….
Audi Rosemeyer (2000)
The super-Audi Dinamai seperti Bernd Rosemeyer, pembalap legendaris Auto Union era 1930-an, Audi Rosemeyer pantas disebut sebagai visi Audi akan sebuah supercar. Lihatlah penampilannya yang mampu menggugah emosi, bernuansa kenangan akan kejayaan mobil-mobil balap Auto Union. Warnanya pun diberi kelir perak, sesuai tema Silver Arrows
Audi Avus quattro (1991)
The futuristic supercar Pada Tokyo Motor Show 1991, Audi mengentak perhatian publik dengan memperkenalkan sosok supercarr yang tampil bagaikan mobil dari era Star Trek. Bentuknya begitu streamline, hi-tech dan berbau science-fiction. Namanya pun begitu elegan dan karismatik, yakni Audi Avus. Akan tetapi, hal yang mencengangkan adalah apa yang tersimpan di balik kecantikan Avus. Mulai dari kehadiran bodi terbuat dari aluminium, yang membuat konstruksinya begitu ringan namun tetap kuat. Hingga rencana penggunaan mesin 6.000 cc 12 silinder dengan daya 502 dk! 20
diusung Auto Union. Spesifikasi teknisnya terbilang ‘gila’. Dipersenjatai mesin 16 silinder dengan daya 700 dk yang dipadu sistem penggerak quattro. Jangan tanya soal performa, karena dijamin mampu mengasapi semua supercar yang ada di pasaran saat itu. Hanya saja, kepemilikan Lamborghini dan Bugatti oleh Volkswagen-Audi Group, membuat mobil ini urung diproduksi.
Audi Cross Coupe Concept (2007)
Preview of the next Audi’s SUV Menyusul jejak Steppenwolf sebagai compactt SUV dan didasari kesuksesan Q7 di pasar, Audi pun kembali menggebrak lewat konsep bernama Cross Coupe Concept pada Shanghai Motor Show w 2007. Memiliki dimensi kompak sepanjang 4,38 m, Cross Coupe merupakan jawaban akan tren SUV kompak yang mulai melanda dunia. Ya, suka tidak suka, kegagahan penampilan SUV dan utilitas serta fleksibilitasnya, membuat kategori satu ini semakin digandrungi. Hanya saja, konsumen tidak lagi berminat pada SUV raksasa dan boros BBM. Tak mau tampil begitu saja, desain Cross Coupe pun dibuat semenarik mungkin. Lihat saja garis atap landai yang menyerupai coupe, serta wajah depan khas Audi yang begitu agresif dan mempesona. Mesinnya, menggunakan unit 2.000 cc TDI yang dijamin super-efisien. Berbeda dengan Steppenwolf yang masuk ‘kotak’, Audi telah mengumumkan bahwa Cross Coupe akan dilepas ke pasar dengan nama Q3 pada tahun 2011.
Audi R8 TDI (2008)
The first diesel supercar Kesuksesan R10 TDI pada balap Le Mans telah menginspirasikan Audi untuk mencangkokkan mesin V12 TDI ke dalam mobil jalan raya. Bukan SUV, melainkan pada supercarr R8. Ya, Audi ingin membuktikan bahwa mesin yang dulunya identik ‘kuda beban’ ini juga layak dipertimbangkan untuk mengisi ruang mesin mobil berperforma tinggi. Dan hasilnya begitu spektakuler. Mesin V12 berkapasitas 6.000 cc ini mampu menyemburkan daya sebesar 500 dk dan torsi
1.000 Nm. Untuk menjamin pengendaraan, torsi raksasa ini dialirkan menuju ke-4 roda via sistem penggerak quattro. Performa? Jangan tanya, karena dapat menembus 0-100 km/jam dalam 4,2 detik dan meraih kecepatan puncak 325 km/jam. Siap untuk mengalahkan eksotika Italia manapun. Hanya saja, lesunya perekonomian dunia dan tingginya biaya pengembangan membuat jajaran manajemen Audi memutuskan untuk menunda produksi R8 TDI. 21
motosport
hasilnya, muncul R8R dan R8C, yang keduanya sama-sama mengusung mesin 3.600 cc V8 turbo dengan daya 600 dk. Debut keduanya pun menghadirkan cerita unik tersendiri. Problem aerodinamika yang melanda R8C membuat mobil satu ini tidak dapat mengimbangi kompetitor LMGTP lainnya. Lebih parah lagi, mobil ini dilanda kerusakan girboks terus-menerus. Akibatnya, kedua R8C yang diterjunkan lewat tim Audi Sport UK ini terpaksa mundur sebelum balapan usai. Untungnya, kisah ini tidak dialami R8R. Ikut mengalami masalah girboks, namun pada akhirnya kedua R8R yang diturunkan berhasil finish pada posisi ketiga dan keempat. Berangkat dari pengalaman ini, Audi pun hanya fokus pada penerus R8R. Tahun 2000, munculah R8. Tanpa embel-embel R maupun C. Penampilannya berbeda total dengan R8R maupun R8C. Mesin digunakan, 3.600 cc V8 yang telah dilengkapi sistem pasokan BBM nan sakti bernama FSI (Fuel Stratified Injection). Daya dihasilkan sebesar 610 dk. Audi sadar, bahwa Le Mans bukan melulu soal kecepatan. Untuk mampu menjadi yang pertama menempuh 24 jam, mobil juga harus mampu minum bensin lebih hemat, untuk mengurangi jumlah kunjungan ke pit. Disinilah teknologi FSI menunjukkan perannya. Tak hanya berhasil mendongkrak tenaga, konsumsi BBM-nya pun terbilang irit untuk standar mobil balap kelas satu. Dan ini pun segera dibuktikan Audi dengan memenangkan
Le Mans from R8C to R15
“Der Kaiiser” Inilah versi terakhir sports prototype Audi R15 yang menjuarai Sebring 12H. Next stop: Le Mans!
Sehebat-hebatnya dan sepopuler-populernya balap Formula 1, sejatinya masih ada satu balapan lagi yang lebih dahsyat dan menuntut ketangguhan fisik baik dari pembalapnya, maupun dari sisi kendaraan. Ajang balap dimana manusia dan mesin ‘dipaksa’ untuk bertarung selama 24 jam non-stop dengan kecepatan rata-rata di atas 200 km/jam dan menempuh jarak lebih dari 5.000 km! Memenangkan Le Mans tidaklah mudah. Sudah banyak pabrikan yang mencoba peruntungannya di sini. Mengandalkan sportscar, baik dalam wujud prototipe maupun upgrade produksi massal, pabrikan-pabrikan dunia silih berganti memenangkan Le Mans. Tercatat Porsche yang berhasil membuktikan dirinya sebagai dewa Le Mans dengan memenangkan sebanyak 16 kali gelar juara. Akan tetapi, belakangan ini gelar dewa Le Mans justru lebih layak disematkan ke tangan Audi. Turun pertama kali pada tahun 2000, hingga detik ini Audi berhasil membukukan tak kurang dari tujuh gelar juara umum Le Mans…! Seperti pepatah ‘bersakit-sakit dahulu dan bersenang-senang kemudian’, perjalanan Audi menuju dominasi di Le Mans tidaklah berlangsung seratus persen mulus. Tahun 1997 1999, bisa dibilang popularitas Le Mans tengah berada pada puncaknya. Pabrikan-pabrikan besar dunia seperti Mercedes-Benz, Toyota, Nissan, hingga BMW, berlomba menurunkan prototipe-prototipe eksotis demi menjadi yang terbaik. Muncul dilema pada waktu itu. Awalnya Audi berencana menurunkan mobil balap beratap terbuka yang masuk dalam kategori LMP (Le Mans Prototipe). Akan tetapi, superioritas kelas LMGTP (Le Mans GT Prototipe) membuat Audi berpikir untuk melakukan sebuah langkah yang luar biasa. Mengapa tidak terjun dalam dua kategori berbeda saja sekalian? Dan sebagai 22
R10, diesel pertama yang memenangkan Le Mans
Le Mans tiga kali berturut-turut sepanjang 2000 – 2002. Sempat disela oleh Bentley Speed 8 yang sejatinya merupakan R8 dalam wujud LMGTP, Audi kembali merajai Le Mans pada 2004 dan 2005. Sepanjang karirnya pada 2000 – 2006, R8 tetap berhasil membukukan 63 kemenangan dari total 79 balapan yang diikutinya! Seakan tidak mau berpuas diri, pengembangan pun terus dilakukan. Dan kali ini, teknologi yang dilirik Audi tak lain dan tak bukan adalah mesin diesel. Sempat disebut sebagai mesinnya ‘kuda beban’, milenium baru ini menjadi saksi kebangkitan mesin diesel di Eropa. Selain lebih irit bahan bakar, torsi raksasanya membuat performanya tak kalah jauh mesin bensin. Hal inilah yang coba dibuktikan oleh Audi lewat prototipe sportscar bernama R10 TDI. Diperkenalkan pada 13 Desember 2005, R10 TDI kembali membuktikan bahwa Audi tetaplah yang terbaik dalam dunia balap sportscar. Mengusung mesin 5.500 cc V12 TDI dengan torsi raksasa 1.000 Nm, R10 melanjutkan dominasi Audi di Le Mans dengan menjuarai balap tahun 2006 hingga 2008. Semakin ketatnya kompetisi membuat perjalanan R10 tidaklah selama R8. Tahun ini, Audi menurunkan sportscar prototipe terbaru yang dinamai R15 TDI. Yang kali ini mengandalkan V10 dengan daya 600 dk, serta torsi raksasa 1.050 Nm. Sama seperti pendahulunya, debut R15 TDI pun berlangsung spektakuler dengan langsung menjuarai Sebring 12 Hours, terlepas gempuran dari Peugeot dan Acura. Tentu, bakal menarik untuk melihat bagaimana R15 bertarung melawan Peugeot dan Aston Martin pada Le Mans 24 Hours Juni ini. Serunya lagi, teknologi di balik kejayaan Audi di Le Mans ini bisa kita nikmati bersama di jalan raya. Yakni dalam wujud FSI dan TDI. Sistem pasokan BBM FSI ini telah terdapat pada setiap line-up p Audi yang dijual di Indonesia. Sementara, untuk yang TDI terdapat pada Q7. Dan seperti kampiun-kampiun Le Mans tersebut, baik FSI maupun TDI ini membuat efisiensi BBM maupun performa Audi di jalan raya sulit ditandingi rival-rivalnya. Audinesia
R8C, upaya perdana Audi di Le Mans tahun 1999 23
essentials Ceremony
Audi 100 ye years
ann niversary! i
Ikut dimeriahkan brand ambassador Audi pianis Lang Lang (kiri) dan aksi band terpopuler Jerman, Die Fantastischen Vier
Angka seratus sering dikenal sebagai angka yang mewakili kesempurnaan. Hasil perkalian sepuluh kali sepuluh tersebut juga melambangkan sebuah prestasi. Terlebih, tak banyak pabrikan besar dunia yang berhasil bertahan lebih dari satu abad. Untuk itu, pantaslah kiranya bila Audi menyelenggarakan berbagai eventt istimewa dalam rangka merayakan satu abad eksistensinya pada bulan Juli 2009 yang akan datang. Mengusung tema “Vorsprung durch Technik”, pada momentum seratus tahun ini Audi ingin kembali menampilkan komitmen inovasi produk berteknologi tinggi dalam kemasan desain atraktif yang menjadi ciri khasnya. Rangkaian acara spektakuler akan dimulai dengan ajang Opening Ceremony pada tanggal 16 Juli 2009. Pada acara yang rencananya akan dihadiri oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Rupert Stadler selaku Chairman of the AUDI AG Board of Management, akan memperkenalkan model terbaru Audi di hadapan sekitar 2.500 tamu undangan. Ajang seremonial ini akan menampilkan pianis Lang Lang sebagai brand ambassador Audi sejak tahun 2006. Selain itu, para tamu undangan juga akan menikmati penampilan the Neue Philharmonie, yang salah satunya akan memainkan aransemen khusus musisi Jerman, Leslie Mandoki, dalam rangka 100 tahun Audi. Pada keesokan harinya, tanggal 17 Juli 2009, Audi akan kembali menggelar acara perayaan berupa konser musik di the Audi Piazza yang akan menampilkan salah satu band d papan atas Eropa yaitu Die Fantastischen Vier. Pada konser tersebut, band d yang 24
Bagi penggemar musik klasik juga ada suguhan dari Czech Philharmonic Choir of Brno arahan Peter Altrichter dengan “Beethoven’s Ninth Symphony”
beranggotakan empat penyanyi rap asal Stuttgart tersebut akan menampilkan hiburan secara live e dan diprediksi akan menyedot perhatian ribuan pengunjung. Ajang lain yang juga sudah dinantikan oleh para penggemar balap adalah Historic Donau Ring, yang akan diselenggarakan di kota tua Ingolstadt. Pada ajang yang juga merupakan bagian dari tradisi Audi tersebut, hampir seluruh jenis kendaraan balap keluaran Audi akan melakukan hot lap p di hadapan para pengunjung. Salah satunya adalah produk legendaris Audi R8 dan R10 TDI, yang berhasil memenangkan Le Mans 24 Hours sebanyak 6 kali. Selain itu, para pengunjung juga bisa melihat secara langsung penampilan perdana mobil balap Le Mans Prototype, Audi R15 TDI, yang merupakan inovasi terbaru dari divisi sport Audi. Kemeriahan acara perayaan belum berhenti di situ. Manajemen Audi akan mengundang seluruh karyawan dan masyarakat Ingolstadt untuk menyaksikan pertunjukan Beethoven’s Ninth Symphony, yang akan digelar di Ingolstadt’s Klenze Park pada tanggal 19 Juli 2009. Pihak Audi menyelenggarakan acara ini sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan untuk turut melestarikan seni budaya klasik di kalangan masyarakat Jerman.
Selaras dengan napas Audi yang selalu mengusung nilai premium, Audi juga ingin melestarikan seni budaya tingkat tinggi yang merupakan bagian dari peninggalan sejarah Eropa. Konser ini juga akan dimeriahkan oleh pertunjukan kembang api dengan iringan musik dari Czech Philharmonic Choir of Brno dan The Philharmonic Orchestra of Brno. Sebagai wujud semangat sportivitas yang juga menjadi bagian dari komitmen Audi dalam menghadapi berbagai tantangan kompetisi industri otomotif dunia, Audi juga akan menyelenggarakan The Audi Cup pada tanggal 29 – 30 Juli 2009, yang sekaligus menjadi acara penutup dari seluruh rangkaian perayaan. Turnamen sepak bola yang akan diselenggarakan di Munich Allianz Arena ini akan menampilkan FC Bayern Munchen, AC Milan, Manchester United dan Club Atletico Boca Juniors. Ajang ini juga diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen jangka panjang Audi untuk mendukung perkembangan dunia olah raga, khususnya sepak bola. Sungguh sebuah rangkaian perayaan yang sangat pantas untuk mengapresiasi 100 tahun yang penuh dengan tantangan, kerja keras dan prestasi cemerlang…. Herzlichen Gluckwunsch zum Geburtstag! Audinesia
25
guidances Audi line up
Discover your Audi models Audi A3 Sportback 2.0 Turbo FSI® · Inline 4-cylinder DOHC 200 HP and 280 Nm · 6-speed S-Tronic with shift paddles · ESP, ASR, ABS, EBD and Hydraulic Brake Assist
· · · ·
Driver Information System Electromechanical power steering Xenon headlights Genuine leather seats
TDI from Audi: Created for the road. Revolutionized for the racetrack.
Audi A4 New Saloon 1.8 Turbo FSI® · Inline 4-cylinder DOHC 160 HP and 250 Nm · 8-speed multitronic with shift paddles · Audi Drive Select · ESP, ASR, ABS, EBD and Hydraulic
Brake Assist · Servotronic and electromechanical parking brake · Xenon plus LED daytime running light band · Audi Parking System Plus
Audi A5 3.2 FSI quattro® · · · · ·
Audi Drive Select Audi Parking System Plus Audi Magnetic Ride Bang & Olufsen Sound System Driver Information System (DIS) with color display · Electronic Stabilization Programme (ESP) incl EDL and ASR · Electric seat adjustment for both front seats
· 2-stage front airbags, side airbags, SIDEGUARD® · Leather covered multi function steering wheel 3-spoke with shift paddles · Preparation for mobile phone ( bluetooth ) · Multi Media Interface (MMI) · Bi-Xenon headlights with jet washers
Audi A6 2.0 Turbo FSI® · Inline 4-cylinder DOHC 170 HP and 280 Nm · 7-speed multitronic · ESP, ASR, ABS, EBD and Hydraulic Brake Assist
· Servotronic and electromechanical parking brake · Multi Media Interface · Audi Parking System Plus
Audi A8 2.8 FSI® · V6 DOHC 210 HP and 280 Nm · 7-speed multitronic · ESP, ASR, ABS, EBD and Hydraulic Brake Assist · Adaptive Air Suspension
· · · · ·
Audi Space Frame Electromechanical parking brake Bose Surround Sound Xenon headlights Sunroof
· Inline 4-cylinder DOHC 200 HP and 280 Nm · 6-speed S-Tronic with paddle shifter · ESP, ASR, ABS, EBD and Hydraulic Brake Assist
· · · ·
Audi Space Frame Bi-Xenon headlights Retractable rear spoiler Bluetooth car phone preparation
Audi Q7 3.0 TDI quattro®
Audi Q7 4.2 FSI quattro®
· · · · · · · · ·
· · · · · · · · · · · ·
Audi TT 2.0 Turbo FSI®
26
V6 diesel DOHC 235 HP and 500 Nm 6-speed tiptronic with DSP Adaptive Air Suspension Audi Parking System Plus Audi Symphony sound system Bluetooth car phone preparation Multi Media Interface Open Sky System 19-inch wheels
*2 Years Warranty & 2 Years Free Service
V8 DOHC 350 HP and 440 Nm 6-speed tiptronic with DSP Adaptive Air Suspension Adaptive Cruise Control Audi Parking System Plus Advanced Key Bose Surround Sound with DSP Car Phone Dual-Band GSM Multi Media Interface Open Sky System TV Reception 20-inch wheels
We’re celebrating the Audi R10 TDI’s spectacular victory at Le Mans. A new dawn of power. A power that reminds us of the unique history of TDI from Audi. A power that points the way ahead. A power that for seventeen years has aff orded us the richest experience on the road through dynamic performance, reliability, and fuel economy. Each and every day. And especially on a day diff erent from all others: the 24 hours of Le Mans. That’s where the Audi R10 TDI’s spectacular victory has rewritten racing history. TDI from Audi: Created for the road. Revolutionized for the racetrack
Vorsprung durch Technik What’s true of Audi is also true of golfers: you will only take the lead if you keep improving. So it’s hardly surprising that we have been sponsoring this highly technically demanding sport for decades – and that we’ll keep on doing so in future. There are many more years of “Vorsprung durch Technik” to look forward to – both on and off the green.
Come and join the Audi quattro Cup at Jakarta, August 16th, 2009