ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW Rini Agustina Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak
[email protected] ABSTRACT This study focuses on lyrics If the work Meely Goeslow . The approach used is a micro-structural approach focuses on the aspects of lexical and grammatical aspects . The results showed that grammatical elements contained in the lyrics of the song if it was that the reference ( reference ) , deletion ( Ellipsis ) , and the coupling ( conjungtion ) . Lexical items contained in the song If are reps ( repetitions ) , synonymy ( equivalent words) , and the antonym ( opposite ) . Keywords : lexical , grammatical , songs
ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada lirik lagu Jika karya Melly Goeslow. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan mikrostruktural yang menitikberatkan pada aspek leksikal dan aspek gramatikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur gramatikal yang terkandung di dalam lirik lagu jika adalah pengacuan (referensi), pelesapan (Ellipsis), dan perangkaian (conjungtion). Unsur leksikal yang terdapat dalam lagu Jika adalahrepetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), dan antonimi (lawan kata). Kata kunci: leksikal, gramatikal, lagu
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
PENDAHULUAN Manusia
merupakan
makhluk
alat ucap manusia. Bahasa merupakan
sosial yang tidak bisa hidup sendiri oleh
suatu
karena itu untuk berinteraksi dengan
mempergunakan
makhluk yang lain memerlukan suatu alat
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang
yang disebut dengan bahasa. Seperti yang
dapat
diungkapkan oleh Gorys Keraf (1997 : 1)
badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol
yang mengatakan bahasa adalah alat
karena rangkaian bunyi yang dihasilkan
komunikasi antara anggota masyarakat
oleh alat ucap manusia harus diberikan
97
sistem
diperkuat
komunikasi
yang
simbol-simbol
vokal
dengan
gerak-gerik
98 makna tertentu pula. Simbol adalah tanda
memikirkan si pembaca, mereka hanya
yang diberikan makna tertentu, yaitu
berfokus pada keinginan mereka sendiri.
mengacu kepada sesuatu
yang dapat
Seorang penulis dapat menungkan
diserap oleh panca indra. Berarti bahasa
pikirannya melalui berbagai media satu
mencakup dua bidang, yaitu vokal yang
diantaranya melalui lirik lagu. Banyak
dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti
penulis lagu membuat karya-karya mereka
atau
antara
berdasarkan perasaan yang sedang mereka
rangkaian bunyi vokal dengan barang atau
alami. Selain berdasarkan pengalaman
hal yang diwakilinya, itu. Arti yang
pribadi
terkandung dalam suatu rangkaian bunyi
lingkungan sekitar mereka, seperti kisah
bersifat arbitrer atau manasuka.
hidup keluarga, saudara, dan teman.
makna
yaitu
hubungan
Menurut Felicia (2001 : 1) dalam
ada
Seni
juga
tidak
yang
bisa
berdasarkan
terlepas
dari
berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat
kehidupan manusia, sebab seni tumbuh dan
yang paling sering digunakan adalah
berkembang ditengah-tengah kehidupan
bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa
manusia. Pada dasarnya seni bersumber
tulis. Bahasa sebagai sarana komunikasi
dari
mempunyai
sebagai
senang, marah, kecewa, cinta atau perasaan
penyampaian pesan atau makna oleh
lainnya yang berhubungan dengan naluri
seseorang kepada orang lain. masyarakat.
kita masing-masing sebagai manusia.
fungsi
utama
Melalui bahasa kita dapat menyatakan
perasaan
Semua
manusia
perasaan
seperti
itu
sedih,
dapat
secara terbuka segala sesuatu yang tersirat
diungkapkan oleh pencipta atau pelaku
di dalam dada dan pikiran kita. Misalnya
seni melalui media bunyi, atau suara,
seperti seorang penulis buku, mereka akan
gerak, rupa, kata-kata, tingkah laku secara
menuangkan segala seseuatu yang mereka
tepat
pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa
dirasakan oleh pencipta dan pengamat seni.
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
sehingga
dapat
diterima
dan
99 Seni merupakan bagian dari musik atau
hubungan semantis yang ada dalam suatu
bisa dikatakan bahwa musik adalah cabang
teks.
seni, mengapa dikatakan seperti hal diatas
Menurut
Oktafianus
(2006:53),
karena musik dan seni memiliki hubungan
kohesi akan muncul apabila interpretasi
yang erat bahkan erat dengan sejarah
suatu unsur tergantung pada unsur lain
peradaban manusia.
dalam suatu teks atau wacana. Kohesi
Menurut Kosashi (1994:418) menyatakan
dibagi menjadi dua bagian, yaitu kohesi
bahwa:
gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi
“Musik merupakan tempat dimana manusia
gramatikal terdiri dari referensi, substitusi,
mencurahkan
elipsis,
perasaan
hati,
tempat
konjungsi,
sedangkan
kohesi
melukiskan getaran jiwa khayal yang
leksikal terdiri dari repetisi, sinonim,
timbul dalam pikiran yang mana tidak
antonim, hiponim, dan kolokasi. Menurut
dapat dicetuskan dengan perantaran kata-
Halliday
kata, perbuatan atau dengan perantaraan
1987:97-103), pembagian kohesi tersebut
suatu bidang seni lain
dibagi menajadi lima aspek sarana kohesi
Lagu yang akan dianalisis dalam tulisan
ini
adalah
lagu
jika
yang
yaitu
dan
Hasan
pronomina,
(dalam
substitusi,
Trigan,
elipsis,
konjungsi, dan kohesi leksikal.
dinyanyikan Melly Goeslow dan Ari Laso, dan diciptaan oleh Melly Goeslow. Lagu
METODE PENELITIAN
ini akan di analisis dari aspek kohesi
Penelitian
leksikal
dan
gramatikalnya.
ini
menggunakan
Kohesi
pendekatan mikrostruktural yang berupa
merupakan aspek-aspek yang membentuk
kohesi leksikal dan kohesi gramatikal.
sebuah wacana sehingga wacana tersebut
Bentuk penelitian ini adalah deskripsi
menjadi utuh. Menurut Halliday (dalam
kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu
Oktafianus, 2006:53) kohesi merupakan
lirik lagu Jika karya Melly Goeslow.
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
100 Teknik pengumpulan. Data dalam kajian
analisis lirik lagu “Jika” ini, hanya
ini dianalisis dengan menggunakan teknik
terdapat satu jenis pengacuan, yakni
catat.
pengacuan persona. Pada lirik lagu “Jika” terdapat
PEMBAHASAN
dua jenis pengacuan persona, yakni
Analisis Aspek Gramatikal
pronomina
pertama
tunggal
dan
Aspek gramatikal wacana dalam
pronominal kedua tunggal. Pengacuan
analisis lagu “Jika” ini meliputi pengacuan
persona pronominal pertama tunggal
(reference),
(subtitution),
terdapat dalam kutipan lirik sebagai
perangkaian
berikut.
pelesapan
penyulihan (ellipsis),
dan
(conjungtion).
1) Apakah sama yang kurasa {8}
a. Pengacuan (referensi)
2) Kan kudengar caci dan puji
Sumarlam (2008: 29) mengatakan referensi atau pengacuan adalah salah
dirimu padaku. {13} 3) Maafkan daku ingin kembali.
satu jenis kohesi gramatikal yang
Penggunaan kata ku pada kutipan
berupa satuan lingual tertentu yang
(1) dan (2), adalah pronominal persona
menunjuk
yang
pertama tunggal bentuk terikat. Kata ku
atau
dalam lirik tersebut juga merupakan
adalah
pengacuan endofora karena yang diacu
hubungan antara simbol dengan benda
dalam lirik tersebut berada di dalam
yang diacu (Ogden dan Richards dalam
teks, yaitu mengacu pada orang yang
Oktafianus, 2006:53). Dalam aspek
sedang bernyanyi. Kata daku pada
gramatikal
jenis
kutipan (3) merupakan pronominal
pengacuan, yakni pengacuan persona,
persona pertama tunggal bentuk bebas.
demonstratif, dan komparatif. Dalam
Kata daku juga merupakan pengacuan
satuan
lingual
mendahului mengikutinya.Referensi
terdapat
tiga
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
101 endofora, karena yang diacu dalam kata
kutipan
tersebut berada di dalam tekas, yaitu
pengacuan endofora karena yang diacu
orang yang sedang bernyanyi.
dalam lirik tersebut berada di dalam
Sedangkan pengacuan persona pronominal kedua tunggal dalam lagu ini terdapat di dalam kutupan lirik
teks,
tersebut
yaitu
juga
mengacu
merupakan
pada
lawan
bernyanyinya. b. Pelesapan (Ellipsis)
berikut ini.
Elipsis merupakan peniadaan kata
4) Jika teringat tentang dikau {1},{6}, {17}, {20}.
dapat diramalkan dari konteks bahasa
5) Kan kudengar caci dan puji dirimu padaku. {13} Penggunaan
atau satuan lain yang wujud asalnya
atau konteks luar bahasa (Kridalaksana, 1984: 45). Menurut Sumarlam (2008:
kata
dikau
dan
38) Elipsis merupakan salah satu jenis
dirimu pada kutipan (4) dan (5) adalah
kohesi
pronominal persona kedua tunggal
penghilangan
bentuk bebas. Kata dikau dan dirimu
tertentu
dalam lirik tersebut juga merupakan
sebelumnya.
pengacuan endofora karena yang diacu
penghilangan satuan lingual tertentu
dalam lirik tersebut berada di dalam
sering digunakan para pencipta lagu
teks,
untuk tujuan estetika. Lagu “Jika” juga
yaitu
mengacu
pada
lawan
bernyanyinya.
yang
unsur
yang
telah
berupa
(konstituen) disebutkan
Pelesapan
atau
memuat lirik-lirik yang mengalami
6) Tak ada niat untuk berpisah denganmu {10} dan {22} Penggunaan
gramatikal
kata
–mu
pelesapan.
Pelesapan
dalam
lagu
tersebut dapat ditemukan pada kutipanpada
kutipan berikut.
kutipan (6) adalah pronominal kedua
7) Sempat terfikir #tuk kembali {3}
tunggal bentuk terikat. Kata –mu pada
-
Sempat terfikir untuk kembali
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
102 8) Walau #beda akan #ku jalani {4} -
Walau berbeda akan aku jalani
9) T##ak ada niat untuk selamanya pergi {5} dan {19} -
Menurut Sumarlam (2008: 40)
Tidak ada niat untuk selamanya
Konjungsi merupakan salah satu kohesi
pergi.
gramatikal yang dilakukan dengan cara
10) Apakah sama yang #ku rasa# {8} -
menghubungkan
unsur
yang
satu
Apakah sama yang aku rasakan.
dengan unsur yang lain dalam wacana.
11) Ingin #jumpa walau ada # segan
Konjungsi adalah yang dipergunakan
{9} -
untuk menggabungkan kata dengan Ingin berjumpa walau ada rasa
kata, frase dengan frase, klausa dengan
segan.
klausa, kalimat dengan kalimat, serta
12) T##ak ada niat untuk berpisah
-
paragraf
dengan
paragraf
1984:
105).Bentuk
denganmu {10} dan {22}
(Kridalaksana,
Tidak ada niat untuk berpisah
perangkaian terdapat dalam lirik lagu
denganmu.
“Jika”.
13) Jika memang masih bisa mulutku #
Terdapat
perangkaian
atau
lima konjungsi,
bentuk yaitu
berbicara {11},{23}, {29}, dan {30}.
konjungsi walau yang menunjukkan
-
Jika memang masih bisa mulutku
perangkaian kosesif, konjungsi untuk
untuk berbicara.
yang menunjukkan perangkaian tujuan,
14) #kan #ku dengar# caci# dan puji#
-
c. Perangkaian (conjungtion)
konjungsi dan yang menggambarkan
dirimu padaku {13}, {25}, {31}, dan
perangkaian
{37}
dengan kata, konjungsi yang, yang
Akan
aku
dengarkan
cacian
dan
makian dirimu padaku.
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
menghubungkan
kata
menunjukan perangkaian atributif dan jika yang menggambarkan perangkaian
103 syarat. Lima bentuk konjungsi tersebut
(padan kata), kolokasi (sanding kata),
dapat dilihat pada kutipan berikut.
hiponimi (hubungan atas bawah), dan
15) Walau beda akan kujalani
antonimi (lawan kata).
16) Ingin jumpa walau ada segan
a. Repetisi (Pengulangan)
17) Sempat terfikit tuk kembali
Menurut Oktafianus (2006:63),
18) Tak ada niat untuk berpisah denganmu
yang sama yang mengacu ke makna
19) Tak ada niat untuk selamanya pergi
yang
sama
Sedangkan
20) Kan kudengar caci dan puji ditimu padaku
{1},{6}, {17}, {20}. memang
dalam
suatu
menurut
wacana. Sumarlam
(2008;43) repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi, suku kata, kata,
21) Jika teringat tentang dikau
22) Jika
repetisi merupakan pemunculan bentuk
maupun bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam
masih
bisa
sebuah konteks yang sesuai.Wacana
mulutku berbicara {11}, {32},
berupa lagu sering ditemukan bentuk
{29}, dan{35}
repetisi di dalamnya, terutama repetisi
23) Apakah sama yang kurasa
bait atau refren. Pada lagu “Jika”
24) Satu kata yang ingin terucap
ditemukan repetisi bait yakni pada larik {1dan2} yang diulang pada lagi pada larik {6 dan7}, {17 dan 18} dan {20
Analisis Aspek Leksikal Aspek
leksikal
wacana
dan 21}. Selain itu repetisi bait juga
menitikberatkan pada segi makna atau
terdapat pada larik {5 dan 10} yang
struktur batin sebuah wacana. Aspek
mengalami repetisi pada larik {14 dan
leksikal wacana dalam lirik lagu “Jika”
22}. Bait tersebut dapat dilihat sebagai
meliputi repetisi (pengulangan), sinonimi
berikut.
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
104 25) Jika
memang
masih
bisa
mulutku berbicara
dalam lirik lagu “Jika”. Pengulangan larik dapat dicontohkan sebagai berikut
26) jika memang masih
bisa
35) Tak ada niat untuk selamanya
mulutku berbicara
pergi {5}
27) Satu kata yang ingin terucap 28) Kan kudengar caci dan puji dirimu padaku 29) Kita
masih
Larik di atas berada pada baris {5} dalam lagu tersebut, kemudian mengalami repetisi pada baris {19}.
muda
dalam
36) Tak ada niat untuk berpisah
mencari keputusan
denganmu {10}
30) Maafkan daku ingin kembal 31) Seumpama ada jalan untuk kembali
Larik di atas berada pada baris {10} kemudian mengalami repetisi pada baris {22}.
Pengulangan refren dalam lagu
Pengulangan
ini terjadi empat kali pengulangan yaitu
“Jika”
pada bait {23-40}. Selain itu juga
berikut
terdapat pengulangan pada lirik,
37) Jika
32) Kita
masih
muda
dalam
mencari keputusan
34) Seumpama ada jalan untuk kembali lirik
atas
terjadi
pengulangan lagi pada lirik {41-43}. Pengulangan larik
dijabarkan
teringat
lagu
sebagai
tentang
dikau
{1},{6}, {17}, {20}.
berbicara {11} Berdasarkan data di atas, maka dapat
di
pada
38) Jika memang masih bisa mulutku
33) Maafkan aku ingin kembali
Pada
dapat
kata
juga
ditemukan
dilihat
bahwa
kata
jika
mengalami lima kali pengulangan. b. Sinonimi (Padan Kata) Sinonimi
atau
padan
kata
merupakan alat kohesi leksikal dalam
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
105 wacana yang menunjukkan pemakaian
Pada teks di atas, morfem bebas dikau
lebih dari satu bentuk bahasa yang
bersinonim dengan morfem terikat -mu
secara semantik memiliki kesamaan
41) Kan kudengar caci dan puji dirimu
atau
kemiripan
(Sumarlam,
2008:47).Sinonim persamaan
arti
merupakan tetapi
memiliki
bentuknya berbeda. Kekayaan budaya
padaku 42) Maafkan daku ingin kembali Pada teks di atas, morfem terikat kubersinonim dengan morfem bebas daku
dan intensitas kontak dengan bahasa lainnya
menentukan
persinoniman
dalam
(Oktafianus,
2006:64).
warna
suatu
c. Antonimi (Lawan Kata)
bahasa
Antonim adalah lawan kata.
Sinonimi
Suatu wacana yang dinamis juga sering
merupakan salah satu aspek leksikal
menempatkan kohesi leksikal secara
yang mendukung kepaduan wacana.
fleksibel
Sinonimi berfungsi sebagai penjalin
mempertentangkan
hubungan makna yang sepadan antara
berlawanan
satuan lingual tertentu dengan satuan
Antonimi atau lawan kata disebut juga
lingual lain dalam wacana.
dengan oposisi makna. Oposisi makna
dan
variatif
dengan
makna
(Oktafianus,
yang
2006:64).
Lagu “Jika” memuat dua
merupakan konsep yang betul-betul
sinonimi, yakni sinonimi morfem
berlawanan sampai kepada yang hanya
dan sinonimi kata.
kontras
39) Jika teringat tentang dikau {1},{6}, {17}, {20}.
oposisi
saja.Berdasarkan makna
dapat
dibedakan menjadi lima macam, yaitu
40) Kan kudengar caci dan puji dirimu padaku
sifatnya,
makna
oposisi mutlak, oposisi kutub, oposisi hubungan, oposisi hirarkial, dan oposisi majemuk.
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
106 Dalam
lagu
terdapat
gramatikal dan unsur leksikal. Adapun
beberapa antonim, adapun antonim
unsur gramatikal yang terkandung di
tersebut
dalamnya adalah pengacuan (referensi),
akan
“Jika”
dipaparkan
sebagai
berikut. 43) Jauh di mata dekat dihati Pada lirik di atas morfem bebas jauh
pelesapan
(Ellipsis),
dan
perangkaian
(conjungtion). Unsur leksikal yang terdapat dalam
lagu
“Jika”
adalahrepetisi
berantonim dengan morfem bebas dekat.
(pengulangan), sinonimi (padan kata), dan
44)
Jika teringat tentang dikau
antonimi (lawan kata)
45)
Maafkan daku ingin kembali Pada lirik di atas, morfem bebas dikau,
berantonim dengan morfem bebas daku 46)
Sempat terfikir tuk kembali
47)
Tak ada niat untuk selamanya pergi Berdasarkan contoh lirik di atas maka
morfem bebas kembali, berantonim dengan morfem bebas pergi 48)
Kan kudengar caci dan puji dirimu
padaku Pada lirik di atas menunjukkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA Dewa, I Putu Wijana dan M.Rohmadi. 2009. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kosasih, H.E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV. Yrama Widya Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode, & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.
puji.
Oktafianus. 2006. Analisis Wacana Lintas Bahasa. Padang: Andalas University Press.
PENUTUP
Sumarlam. Ed. 2008. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.
morfen caci berantonim dengan morfem
Lagu “Jika” ciptaan Melly Goeslow ini merupakan lagu yang mempunyai unsur
Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1
Tarigan, H. G. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Penerbit Angkasa.