ARTESUNAT ARTESUNATE
1. IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA 1.1. Golongan Derivat terpinoid (1) (2) 1.2. Sinonim/Nama Dagang (3) (4) (5) (10) Asam artesunat; Asam butanedioat; Butanedioic acid; Artesunic Acid Mono(3R,5aS,6R,8aS,9R,10S,12R,12aR)–decahydro-3,6,9-trimethyl-3,12epoxy-12H-pyrano[4,3-j]-1,2-benzodioxepin-10-yl] Ester; (3R,5aS,6R,8aS,9R,10S,12R,12aR)-Decahydro-3,6,9-trimethyl-3,12-epoxy12H-pyrano(4,3-j)-1,2-benzodioxepin-10-ol hydrogen succinate. 1.3. Nomor Identifikasi 1.3.1. Nomor CAS
: 88495 – 63 – 0 (5) (6)
1.3.2. Nomor EC
: tidak diketahui (4)
1.3.3. Nomor RTECS
: tidak tersedia data (6)
1.3.4. Nomor UN
:-
2. PENGGUNAAN Obat anti malaria. (5) 2.1.
Indikasi (7) Secara Oral pengobatan malaria falciparum tanpa komplikasi di daerah di mana ada bukti klorokuin,pyretamine/sulfadoxine, mefloquine dan quinine resisten. Artesunate harus selalu di administrasikan bersama dengan mefloquine pada dosis terapi yang penuh.
Secara Parenteral Pengobatan untuk malaria falciparum yang parah dimana terdapat bukti dari quinin resisten. Pengobatan radikal (pengobatan yang bertujuan untuk penyembuhan total penyakit daripada bantuan untuk mengurangi gejala) lebih efektif menggunakan antimalaria oral 2.2.
Dosis Terapi (7) (8) Administrasi Oral Pada Kombinasi terapi pada dewasa dan anak-anak diatas enam bulan pada 5mg/kg pada hari pertama diikuti dengan 2.5mg/kg pada hari kedua dan ketiga (range dosis 2-10mg/kg; 200 mg/hari pada orang dewasa) kombinasi dengan mefloquine 15mg/kg dengan penggunaan single dose. Contoh Skema terapi selama tiga hari: Umur 1-6 Tahun 7-13 Tahun > 13 tahun
Jumlah Tablet/hari 1 Tablet (50mg/hari) 2 Tablet (100mg/hari) 4 Tablet (200 mg/hari)
Jika mungkin terjadi alergi, intoleran ataupun kontraindikasi dengan kombinasi agent, artesunat dapa digunakan secara tunggal (tidak selalu direkomendasikan):
Pada orang dewasa total dosis adalah 600-800 mg sebaiknya diberikan selama lima atau tujuh hari pengobatan
Pada anak-anak total dosis adalah 12 mg/kg sebaiknya diberikan selama lima sampai tujuh hari pengobatan
Contoh Skema monoterapi Umur 7-13 Tahun > 13 tahun
Jumlah Tablet/hari Hari Pertama Hari Selanjutnya 1 tablet dua kali sehari 1 Tablet sehari (50 mg x1) (50mgx2) 2 tablet dua kali sehari 1 Tablet dua kali sehari (50mg x2) (100mg x2)
Administrasi secara Parenteral Loading dose: 2mg/kg diikuti dengan 1mg/kg setelah 4 jam dan 24 jam. Kemudian dosis 1 mg/kg harus diberikan sampai pasien dapat mentoleransi
penggunaan
penggunaan selama 7 hari.
artesunat
secara
oral
atau
maksimum
3. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN 3.1. Organ Sasaran 3.2. Rute Paparan 3.2.1. Paparan Jangka Pendek (6) 3.2.1.1. Terhirup Berbahaya bila terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. 3.2.1.2. Kontak dengan Kulit Berbahaya bila terserap ke dalam kulit. Dapat menyebabkan iritasi kulit. 3.2.1.3. Kontak dengan Mata Dapat menyebabkan iritasi mata 3.2.1.4. Tertelan Kasus Overdosis tidak pernah dilaporkan, apabila terjadi overdosis yang harus dimonitor adalah kejadian efek samping yang mungkin muncul 3.2.2. Paparan Jangka panjang (4) 3.2.2.1. Terhirup Tidak tersedia data 3.2.2.2. Kontak dengan Kulit Tidak tersedia data 3.2.2.3. Kontak dengan Mata Tidak tersedia data 3.2.2.4. Tertelan Tidak tersedia data
4. TOKSIKOLOGI 4.1. Efek Samping (8) -
Gangguan peredaran darah dan limfatik Jarang terjadi: Neutropenia, nilai reticulocyte rendah, anemia
-
Gangguan Kardiovaskular Sering terjadi: Perubahan ringan Elektrokardiogram (EKG) (kenaikan QTc dan PR), ekstrasistol arteri, perubahan tidak spesifik gelombang T
Jarang Terjadi: Bradikardi Tidak diketahui: AV-Blok, kemungkinan perpanjangan QT -
Gangguan Gastro-Intestinal Sangat Sering Terjadi: Gangguan gastrointestinal (mual,muntah, nyeri perut, diare)
-
Gangguan Hepato-billiary
-
Jarang terjadi : kenaikan enzim hati
-
Gangguan Sistem Saraf Sangat Sering Terjadi: pusing Tidak diketahui: Tinitus, konvulsi
-
Gangguan Kulit Tidak diketahui: kemerahan, urtikaria
-
Gangguan umum Jarang terjadi : Reaksi Hipersensitivitas
4.2. Toksisitas 4.2.1. Data pada Hewan (9) LD50 oral-mencit 300 mg/kg; LD50 oral-kelinci 3200 mg/kg; LD50 oral-tikus 980 mg/kg 4.2.2. Data pada Manusia (4) Sebuah studi independen case control mengevaluasi 79 pasien yang diberikan artesunate dengan setidaknya 2 kelompok studi artesunat secara oral dalam 3 tahun sebelumnya dan 79 usia dan jenis kelamin dicocokkan pada subjek yang tinggal di daerah yang sama di perbatasan
Thailand
Burma.
Pemeriksaan
neurologis
klinis,
audiometri dan pengujian early latency auditory evoked response dilakukan. Tidak ada perbedaan yang konsisten antara kasus dan kontrol yang diidentifikasi. 4.3. Data Karsinogenik (10) Artesunate tidak dianggap akan menjadi karsinogen oleh IARC,ACGIH, NTP ataupun OSHA 4.4. Data Tumoregenik -
4.5. Data Teratogenik (10) Dicurigai
dapat
mengurangi/merusak
kesuburan
atau
keguguran.
Administrasi artemisinin pada hewan saat kehamilan awal dapat menyekan toksisitas pada janin ( kematian ataupun cacat lahir). Penggunaan terapi artamesinin pada trisemester kedua dan ketiga telah di amati disejumlah kehamilan, Tidak ada bukti hasil kehamilan yang merugikan dengan penggunaan terapi artemisinin selama trisemester kedua dan ketiga, dan hasil yang normal telah diamati pada sejumlah kehamilan yang diketahui terkena selama trimester pertama 4.6. Data Mutagenik -
5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN KERACUNAN 5.1. Terhirup (4) (11) (12) Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Jika tidak bernapas, berikan bantuan pernapasan. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, atau ikat pinggang. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 5.2. Kontak dengan Kulit (2) (4) Segera lepaskan semua pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun dan air yang banyak selama minimal 15 menit. Cuci pakaian dan sepatu yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Hubungi bantuan medis jika terjadi iritasi. 5.3. Kontak dengan Mata (1) (11) Segera cuci mata dengan air mengalir yang banyak, sekurang-kurangnya selama 15 menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bagian bawah sampai tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Jika nyeri masih terasa segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 5.4. Tertelan (4) (9) Jangan lakukan induksi muntah. Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri. Jika korban sadar, cuci mulut menggunakan air dan berikan 2-4 cangkir susu atau air. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
6. PENATALAKSANAAN PADA KORBAN KERACUNAN 6.1. Resusitasi dan Stabilisasi (13) 6.1.1.
Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara.
6.1.2.
Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
6.1.3.
Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
6.2. Dekontaminasi 6.2.1.
Dekontaminasi Mata (13) - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. - Secara perlahan, bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. - Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya. - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
6.2.2.
Dekontaminasi Kulit (termasuk rambut dan kuku (13) - Bawa segera pasien ke pancuran terdekat. - Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. - Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hatihati untuk tidak menghirupnya. - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. 6.2.3.
Dekontaminasi Gastrointestinal (3) - Kumbah lambung Kumbah lambung dapat dilakukan bila korban menelan bahan dalam jumlah yang diperkirakan dapat membahayakan korban (berpotensi menimbulkan kematian) dan umumnya dilakukan dalam jangka waktu 1 jam setelah menelan bahan. Namun perlu dipertimbangkan potensi komplikasi yang terjadi yaitu perdarahan atau perforasi. - Arang aktif Arang aktif dapat mengikat banyak bahan beracun dan dapat menurunkan absoprsi sistemik jika digunakan langsung setelah menelan bahan beracun. Bahan logam dan asam hanya sedikit terikat dan pasien yang menelan bahan ini tidak akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan arang aktif. Berikan arang aktif dalam bentuk suspensi (240 mL/30 g arang aktif). Dosis lazim: Dewasa
: 25 – 100 g
Anak-anak (1-12 thn) : 25 – 50 g Bayi (< 1 thn)
: 1 g/kg BB
- Pengenceran Segera encerkan dengan susu atau air minum. Pengenceran: Berikan 4 – 8 ons (120 – 240 mL) air minum atau susu (jangan melebihi 4 ons/120 mL pada anak-anak) 6.3. Antidotum Tidak tersedia informasi
7. SIFAT FISIKA KIMIA 7.1. Nama Bahan Artesunat
7.2.
Deskripsi (1) (2) (3) (5) (11) (14) Serbuk kristal putih halus atau hampir putih, tidak berbau; rumus molekul C19H28O8; berat molekul 384,42; titik leleh 131 – 135oC; titik didih 502,1oC pada 760 mmHg; konstanta disosiasi pKa 4,35; pH 3,5 – 4,5; tekanan uap 3x10-9 mmHg pada suhu 25oC. Kelarutan: sedikit larut dalam air (56,2 mg/L pada suhu 25oC); mudah larut dalam aseton, etanol dan DMSO (Dimetil Sulfoksida); sangat larut dalam diklorometan.
7.3. Tingkat Bahaya, Frasa Risiko dan Frasa Keamanan 7.3.1. Peringkat NFPA (Skala 0-4) (15) Kesehatan 0
= Tidak berbahaya bagi kesehatan
Kebakaran 0
= Tidak mudah terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
7.3.2. Klasifikasi EC (Frasa Risiko dan Frasa Kemanan) (4) (9) Xn
= Zat Berbahaya/ preparat yang berbahaya
R22
= Berbahaya jika tertelan
R20/21/22
= Berbahaya bila terhirup, kontak dengan kulit dan tertelan
R36/37/38
= Mengiritasi mata, sistem pernapasan dan kulit
S26
= Jika kontak dengan mata, bilas segera dengan banyak air dan hubungi dokter
S36/37
= Kenakan pakaian dan sarung tangan pelindung yang cocok
7.3.3. Klasifikasi GHS (Hazard and Precautionary statement) (15) (11) (6) Pernyataan Bahaya H302
= Berbahaya bila tertelan
H312
= Berbahaya bila kontak dengan kulit
H315
= Menyebabkan iritasi kulit
H319
= Menyebabkan iritasi mata serius
H332
= Berbahaya bila terhirup
H335
= Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan
H302+312
= Berbahaya bila tertelan atau kontak dengan kulit
Pernyataan Kehati-hatian P261
= Hindari menghirup debu/ asap/ uap/ gas/ kabut/
semprotan P264
= Cuci kulit secara menyeluruh setelah menangani bahan
P270
= Jangan makan, minum atau merokok saat bekerja dengan bahan ini
P271
= Selalu bekerja di tempat terbuka atau yang berventilasi baik
P280
= Gunakan sarung tangan/pakaian pelindung
P312
= Hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter/tenaga kesehatan jika merasa tidak sehat
P322
= Pengukuran spesifik (lihat pada instruksi pertolongan pertama)
P330
= Cuci mulut
P363
= Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali
P501
= Buang wadah bekas tempat bahan ke tempat pembuangan limbah yang sesuai
P301+P312
= Jika tertelan: Hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter/tenaga kesehatan jika merasa tidak sehat
P302+P352
= Jika kontak dengan kulit: Cuci dengan sabun dan air yang banyak
P304+P340
= Jika terhirup: Pindahkan korban ke tempat berudara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernapas
P305+P351+P338 = Jika kontak dengan mata: Cuci dengan hati-hati menggunakan
air
selama
beberapa
menit.
Lepaskan lensa kontak jika mudah dilakukan, lanjutkan mencuci mata
8. STABILISASI DAN REAKTIVITAS 8.1.
Reaktivitas (15) (12) Stabil bila disimpan pada kondisi yang sesuai.
8.2.
Kondisi yang Harus Di Hindari (9) (12)
Bahan tak tercampurkan, oksidator kuat, panas berlebih dan cahaya. 8.3.
Bahan Tak Tercampurkan (10) (9) (4) Oksidator kuat, basa kuat, asam, asetat anhidrida, asam klorida, karbon dioksida.
8.4.
Dekomposisi (15) (11) (9) Karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, gas & asap (yang beracun dan dapat mengiritasi), nitrogen, produk dekomposisi berbahaya yang terbentuk dibawah kondisi terbakar – karbon oksida.
8.5.
Polimerisasi (9) Tidak ada laporan.
9. BATAS PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI 9.1.
Ventilasi (11) (9) Gunakan sistem ventilasi penghisap udara setempat (lokal) atau umum atau kontrol teknik lainnya yang memadai untuk menjaga konsentrasi udara di bawah batas paparan yang diperbolehkan.
9.2.
Perlindungan Mata (10) Gunakan kacamata pengaman dengan pelindung bagian sisi wajah jika ada kemungkinan terpercik bahan kimia.
9.3.
Pakaian (15) Pilih pakaian pelindung yang tahan bahan kimia sesuai dengan jumlah dan konsentrasi bahan berbahaya di tempat bekerja.
9.4.
Sarung Tangan (4) Sarung tangan yang tahan bahan kimia
9.5.
Respirator (10) Bilamana respirator diperlukan untuk mengurangi atau mengendalikan paparan, kenakan respirator pelindung yang direkomendasikan NIOSH
10. DAFTAR PUSTAKA 1.
guide chemical corp. Guide Chemical website. http://img1.guidechem.com/msdspdf/88495-63-0.pdf.
[Online].
Available
from:
2.
Biomol (Biomolecul for research). Teuro University California. [Online]. [cited 2014 Mei. Available from: http://tws.tu.edu/webdocs/msds/ArtesunicAcid.pdf.
3.
US. National library of medicine. Toxnet (Toxicology Data Network). [Online].; 2006 [cited 2014 mei. Available from: http://toxnet.nlm.nih.gov/cgibin/sis/search2/f?/temp.
4.
SensaPharm Ltd. SensaPharm. [Online].; 2010 [cited 2014 Mei. Available from: http://www.sensapharm.eu/media/pdf/MSDS_REF_Artesunate.pdf.
5.
Holzel Biotech. Holzel laboratory website. [Online]. cited 2013. Available from: http:// http://www.hoelzel-biotech.com/media/import/pdf_manual/Adooq//A10087100__Manual.pdf.
6.
Sigma-Aldrich. Sigma Aldrich Website. [Online]. cited 2014. Available from: http://www.sigmaaldrich.com/MSDS/MSDS/DisplayMSDSPage.do?country=ID&langua ge=en&productNumber=A3731.
7.
World Health Organization. Essential Medicines and Health Products Information Portal. [Online]. cited 2014 Desember. Available from: http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Jh2922e/.
8.
WHO. World Health Organization Public Assessment Reports. [Online]. cited 2014 Desember. Available from: http://apps.who.int/prequal/whopar/whoparproducts/MA044part4v2.pdf.
9.
Clearsynth Lab. Clearsynth Inspiring Chemistry. [Online]. cited 2014 Mei. Available from: http://www.clearsynth.com/docs/MSD-CS-IS-04953.pdf.
10. USP. Pharmaceutical Chemistry-Songklo University. [Online]. cited 2014 Mei. Available from: http://chem.pharmacy.psu.ac.th/chemical/msds/artesunate.pdf. 11. Ark Pharm, Inc. Ark Pharmaceutical Website. [Online]. [cited 2014 Mei. Available from: http://www.arkpharminc.com/files/document/B_COA_MSDS/MSDS-AK128401.pdf. 12. TCI Laboratory Chemical. Spectrum Chemical MFG. [Online]. cited 2014 Mei. Available from: https://www.spectrumchemical.com/MSDS/TCI-A2191.pdf. 13. Sentra Informasi Keracunan (SIKERNas) dan Tim. Pedoman Penatalaksanaan Keracunan Untuk Rumah Sakit Keracunan SI, editor. Jakarta: Badan Pengawas Obat
dan Makanan; 2001. 14. WHO. World Health Organization. [Online]. cited 2014 Mei. Available from: http://www.who.int/medicines/areas/quality_safety/quality_assurance/Artesunatemono-QAS11-447_10082011.pdf. 15. Santa Cruz Biotechnology Inc. Santa Cruz Biotechnology website. [Online]. cited 2014 mei. Available from: http://datasheets.scbt.com/sc-201329.pdf.