ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PTK PENDIDIKAN MENENGAH
Surya Dharma, MPA, Ph.D Direktur Pembinaan PTK Dikmen DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DITJEN DIKMEN
SETDITJEN SETDITJEN
DITJEN DIKTI
PUSAT PENJAMINANAN MUTU PENDIDIKAN
SETJEN
PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK PUSAT PENEGMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN DIKDAS
DIT. PEMBINAAN PENDIDKAN KHUSUS DAN LAUANAN KHUSUS DIT. PEMBINAAN PENDIDIK dan TENAGA KEPENDIDIKAN DIKMEN
BPP BAHASA
DIT. PEMBINAAN SMK
BA LITBANG
DIT. PEMBINAAN SMA
DIT. PEMBINAAN PENDIDKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS DIT. PEMBINAAN PENDIDIK dan TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDAS
ITJEN
DIT. PEMBINAAN SMP
DIT. PEMBINAAN SD
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN PAUD, NF & IF
BADAN PSDM & PMP SET. BADAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIT. PEMBINAAN PTK DIKMEN PERUMUSAN KEBIJAKAN
PERENCANAAN KEBUTUHAN
EVALUASI
PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN
PENINGKATAN KUALIFIKASI PTK SMA, SMK, PAKET C, SMLB
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
PEMBINAAN SISTEM KARIR
KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
FASILITASI DAN BINTEK
PROGRAM UTAMA DIREKTORAT PEMBINAAN PTK PENDIDIKAN MENENGAH PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN PTK
PENINGKATAN KUALIFIKASI PTK
PEMBINAAN SISTEM KARIR PTK
KESEJAHTERAAN PTK
• Pemetaan PTK • Perencanaan PTK • Rekruitmen dan Seleksi PTK • SIMPTK Dikmen • Mapping Guru Bidang Studi SMA • Mapping Guru Bidang Keahlian SMK • Redistribusi PTK
• Peningkatan Kualifikasi Guru Ke S1 • Peningkatan Kualifikasi KS RSBI ke S2 • Peningkatan Kualifikasi Pengawas SekolahKe S2 • Kerjasama dgn LPTK untuk menghasilkan guru produktif SMK
• Penilaian Kinerja PTK • Angka Kredit PTK • Inpassing Guru Swasta • Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru PNS • Alih Keahlian Guru SMK
• Tunjangan Profesi • Tujangan Khusus • Tunjangan Fungsional • Maslahat Tambahan • Insentif Guru SILN
SMA, SMK, PENDIDIKAN KHUSUS DAN KESETARAAN PENDIDIKAN MENENGAH PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN • Pengembangan Sistem, Standar, Kriteria Penghargaan PTK • Pemberian Penghargaan PTK Berprestasi dan Berdedikasi • Advokasi Perlindungan PTK
KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT • Kerjasama dgn Lembaga di Dlm/Luar Negeri • Kerjasama dgn dunia Industri PTK SMK • Pertukaran PTK di Antar Kab/Kota utk Pemerataan Mutu
FASILITASI DAN BINTEK • Sosialisasi Produk2 Kebijakan • Bintek Induksi Guru Pemula • Bintek Penerapan Kebijakan • Piloting Penerapan Regulasi di Kab/Kota • Capacity Building Lembaga yg Terkait dgn PTK DIKMEN
EVALUASI • Evaluasi penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria kualifikasi dan karir serta evaluasi pemberian penghargaan dan pelindungan pendidik dan tenaga kependidikan • Evaluasi Dampak
PEMENUHAN KEBUTUHAN, PENGEMBANGAN KARIR, FASILITASI DAN KESEJAHTERAAN PTK DIKMEN
DISTRIBUSI
REKRUTMEN
MISMATCH
PERMASALAHAN GURU
KUALIFIKASI
KOMPETENSI & KARIR
CPD SERTIFIKASI
GURU SMA DAN SMK BERDASARKAN USIA JENJANG SMA SMK TOTAL
GURU SMA
<=30 th 31‐35 th 36‐40 th 41‐45 th 46‐50 th 51‐55 th 56 th
57 th
58 th
59 th
60 th
>60 th JUMLAH
45.211 40.638 39.850 49.211 41.421 25.200 3.093
2.491
2.137
1.418
1.455
2.262
254.387
33.176 28.658 26.201 28.597 23.326 12.661 1.625
1.301
1.223
879
925
3.084
161.656
2.297
2.380
78.387 69.296 66.051 77.808 64.747 37.861
56-60 TH 10,594 4%
Proyeksi Guru Pensiun 5 th ke depan
SIMNUPTK, 2010
>60 TH 2,262 1%
4.718
3.792
3.360
GURU TH SMK 56-60 5,953 4%
<56 TH 241,531 95%
5.346
416.043
>60 TH 3,084 2%
Proyeksi Guru Pensiun 5 th ke depan <56 TH 152,619 94%
PROSENTASE GURU SMA DAN SMK YANG AKAN PENSIUN DALAM 5 TAHUN MENDATANG PER PROPINSI KEPULAUAN RIAU SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGGARA MALUKU UTARA BENGKULU BANTEN RIAU PAPUA BARAT SULAWESI TENGAH PAPUA NUSA TENGGARA BARAT JAMBI KALIMANTAN TIMUR SUMATERA SELATAN KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN SELATAN LAMPUNG NUSA TENGGARA TIMUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GORONTALO NANGROE ACEH DARUSSALAM SUMATERA BARAT JAWA BARAT MALUKU SUMATERA UTARA SULAWESI SELATAN SULAWESI UTARA JAWA TIMUR BALI JAWA TENGAH DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
1.1% 1.9% 1.9% 2.0% 2.2% 2.3% 2.3% 2.3% 2.3% 2.4% 2.4% 2.6% 2.6% 2.7% 2.9% 3.2% 3.6% 3.7% 3.9% 4.0% 4.0% 4.1% 4.4% 4.7% 5.0% 5.4% 5.8% 5.9% 6.3% 7.3% 7.5%
SULAWESI BARAT MALUKU UTARA PAPUA BARAT NUSA TENGGARA BARAT PAPUA RIAU GORONTALO KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGGARA NANGROE ACEH DARUSSALAM KALIMANTAN TIMUR SULAWESI TENGAH JAMBI BENGKULU KALIMANTAN BARAT LAMPUNG SUMATERA UTARA NUSA TENGGARA TIMUR BANTEN SUMATERA BARAT KALIMANTAN SELATAN SULAWESI SELATAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SUMATERA SELATAN JAWA BARAT MALUKU JAWA TIMUR JAWA TENGAH SULAWESI UTARA BALI DKI JAKARTA 10.1% DI YOGYAKARTA 12.2%
SMA
0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0% 14.0%
0.0%
1.0% 1.2% 2.1% 2.3% 2.3% 2.3% 2.5% 2.6% 2.7% 2.8% 2.9% 3.0% 3.1% 3.9% 3.9% 4.0% 4.5% 4.5% 4.6% 4.6% 4.7% 4.8% 4.8% 5.2% 5.2% 5.6% 5.8% 5.8% 6.6% 6.9% 7.9%
SMK
9.5%
7 2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
10.7% 12.0%
USIA GURU SMLB DAN SLB JENJANG SMLB SLB KOMBINASI JUMLAH SMLB
<=55 TH 175 94%
>55 TH 11 6%
<=55 TH >55 TH JUMLAH 175 11 186 12.332 497 12.829 12.507 508 13.015 SLB KOMBINASI
<=55 TH 12,332 96%
Perlu pemetaan lebih lanjut mengenai jenjang pendidikan SMLB >55 TH 497 4%
KEBUTUHAN GURU SMAN 1 WONOGIRI
SMAN 1 PURWANTORO
SMAN 1 SUKOHARJO
SMAN 3 SUKOHARJO
Ada
4
1
6
4
Ideal
6
2
4
3
+/‐
‐2
‐1
+2
+1
BIDANG STUDI
BIOLOGI
KAB/KOTA Prov. JAWA TENGAH
‐3
+3 0
Dengan adanya OTONOMI DAERAH bisakah guru di Sukoharjo pindah ke Wonogiri untuk mengisi kekuragan guru
Jml Rombel x Jml jam rata2 per mgg KEBUTUHAN GURU = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Jam wajib mengajar guru
KEBUTUHAN GURU SMA NEGERI DAN SWASTA
KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI DAN SWASTA TAHUN 2011
GURU PRODUKTIF SMK Guru Produktif 35,057 22%
GORONTALO
12.8%
KALIMANTAN TENGAH
13.5%
LAMPUNG
13.7%
RIAU
15.4%
BANTEN
16.7%
KALIMANTAN BARAT
17.9%
KALIMANTAN TIMUR
18.4%
JAMBI
18.7%
BALI
18.9%
SULAWESI TENGGARA
19.0%
SUMATERA UTARA
Guru Normatif, Adptif 126,599 78%
Permendiknas No. 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan SMK terdapat : - 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN - 40 PROGRAM KEAHLIAN
- 121 KOMPETENSI KEAHLIAN
19.6%
DKI JAKARTA
20.3%
SULAWESI BARAT
20.4%
DI YOGYAKARTA
20.9%
JAWA BARAT
21.5%
BENGKULU
21.9%
SUMATERA SELATAN
22.1%
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
22.1%
JAWA TIMUR
22.6%
KALIMANTAN SELATAN
22.9%
SULAWESI SELATAN
23.5%
JAWA TENGAH
23.7%
PAPUA BARAT
23.7%
MALUKU UTARA
24.1%
NANGROE ACEH DARUSSALAM
24.2%
SULAWESI UTARA
24.3%
KEPULAUAN RIAU
25.7%
MALUKU
25.7%
SULAWESI TENGAH
26.3%
NUSA TENGGARA TIMUR
26.8%
PAPUA
27.4%
SUMATERA BARAT
28.7%
NUSA TENGGARA BARAT
29.4% 0%
5%
10% 15% 20% 25% 30% 35%
KEBUTUHAN GURU PRODUKTIF SMK 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GURU PROSES AKUMULASI KAB/KOTA
PROSES AKUMULASI SEKOLAH
PROSES PERHITUNGAN PER INDUVIDU DAN MAPEL
PROVINSI
KAB/KOTA
KAB/KOTA
SEKOLAH
SEKOLAH
…....
SEKOLAH
SEKOLAH
Dipenuhi dengan pengangkatan guru (Pola lama)
12 9
3 6
Dipenuhi dengan redistribusi guru Dengan beban mengajar 24 jam/minggu (Pola baru)
GURU SMA DAN SMK BERDASARKAN KUALIFIKASI JENJANG SMA SMK TOTAL
SMA
D1
D2
6.336
916
1.559
6.383
866
12.719
1.782
GURU SMA
>=S1 233,368 92%
Sumber : NUPTK 2010
S2
S3
JUMLAH
12.208 225.546
7.736
86
254.387
1.053
13.125 136.056
4.141
32
161.656
2.612
25.333
11.877
118
416.043
<S1 21,019 8%
D3
S1
361.602
GURU SMK
>=S1 140,229 87%
<S1 21,427 13%
PROSENTASE GURU SMA DAN SMK YANG BELUM S1 PER PROPINSI JAWA TIMUR SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI BARAT GORONTALO BENGKULU BALI JAWA TENGAH SULAWESI TENGGARA SUMATERA BARAT KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR DKI JAKARTA JAMBI RIAU KEPULAUAN RIAU JAWA BARAT MALUKU UTARA BANTEN PAPUA BARAT PAPUA NANGROE ACEH DARUSSALAM SUMATERA SELATAN DI YOGYAKARTA SULAWESI UTARA KALIMANTAN TENGAH SUMATERA UTARA NUSA TENGGARA TIMUR LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MALUKU 0.0%
1.5%
SMA
5.2% 5.3% 5.8% 6.0% 6.0% 6.2% 6.6% 6.7% 6.7% 7.2% 7.3% 7.9% 8.1% 8.3% 8.3% 8.7% 8.7% 9.1% 9.1% 9.3% 9.3% 9.8% 10.0% 10.0% 10.6% 10.8% 13.2% 13.6% 14.5% 14.8% 15.2% 15.4% 5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
JAWA TIMUR SULAWESI SELATAN SUMATERA BARAT SULAWESI TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT JAWA TENGAH GORONTALO BALI RIAU KALIMANTAN SELATAN DKI JAKARTA JAMBI DI YOGYAKARTA SULAWESI UTARA BANTEN KALIMANTAN TIMUR JAWA BARAT MALUKU UTARA BENGKULU KALIMANTAN TENGAH PAPUA NANGROE ACEH DARUSSALAM SULAWESI BARAT KEPULAUAN RIAU SUMATERA SELATAN SUMATERA UTARA NUSA TENGGARA TIMUR LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KALIMANTAN BARAT MALUKU
2.6%
SMK
8.9% 10.0% 10.4% 11.1% 11.2% 11.6% 11.7% 12.7% 12.8% 13.3% 13.4% 13.9% 14.2% 14.2% 14.2% 14.7% 14.9% 15.0% 15.3% 15.7% 15.9% 16.6% 16.8% 17.1% 19.4% 20.2% 20.2% 22.5% 22.8% 24.4% 24.4%
29.6% 0%
5%
10% 15% 20% 25% 30% 35%
KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SMLB DAN SLB SMA JENJANG SMLB 28 SLB KOMBINASI 1.661 JUMLAH 1.689
D1
D2 D3 S1 S2 16 12 127 3 192 2.779 1.186 6.854 153 192 2.795 1.198 6.981 156
SMLB <S1 56 30%
Perlu pemetaan lebih lanjut mengenai jenjang pendidikan SMLB
SLB KOMBINASI
>=S1 7,011 55% >=S1 130 70%
S3 TOTAL 186 4 12.829 4 13.015
<S1 5,818 45%
KUALIFIKASI GURU SMA DAN SMK DI DAERAH TERTINGGAL JENJANG
SMA
D1
D2
D3
S1
S2
S3
TOTAL
SMA
1.592
265
482
2.530
43.807
926
14
49.616
SMK
963
152
244
1.861
15.611
389
4
19.224
JUMLAH
2.555
417
726
4.391
59.418
1.315
18
68.840
Sesuai Permendiknas No. 7 Tahun 2010 , guru di daerah tertinggal memperoleh prioritas program peningkatan kualifikasi akademik ke S1/D‐ IV.
SULAWESI BARAT
8.5%
DKI JAKARTA
6.4%
SULAWESI SELATAN
6.3%
JAWA BARAT
6.3%
JAWA TIMUR
6.3%
BANTEN
6.2%
DI YOGYAKARTA
5.5%
RIAU
5.0%
KALIMANTAN TIMUR
4.3%
JAWA TENGAH
4.2%
SUMATERA BARAT
4.1%
GORONTALO
4.1%
SULAWESI TENGGARA
4.0%
KALIMANTAN SELATAN
3.1%
BALI
3.1%
SULAWESI UTARA
3.0%
BENGKULU
2.7%
SULAWESI TENGAH
2.7%
MALUKU UTARA
2.5%
JAMBI
2.4%
NUSA TENGGARA BARAT
2.2%
PAPUA BARAT
2.1%
KEPULAUAN RIAU
2.1%
LAMPUNG
S1 36,858 88%
1.9%
SUMATERA UTARA
1.7%
NANGROE ACEH DARUSSALAM
1.4%
MALUKU
1.4%
Sesuai Permendiknas No. 78 Tahun 2009 dan Penjaminan Mutu SBI, SMA dan SMK bertaraf internasional memiliki paling sedikit 30% pendidik yang berpendidikan S2 atau S3
1.0%
NUSA TENGGARA TIMUR
0.9%
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
0.8%
0.0%
<S1 2,982 7%
3.8%
SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
>=S2 1,919 5%
4.9%
PAPUA
KALIMANTAN BARAT
KUALIFIKASI GURU SMA DAN SMK RSBI YANG SUDAH S2
0.5% 2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
GURU DIKMEN SUDAH SERTIFIKASI
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU S1 & PPG
FORMASI GURU GURU CPNS (80 %)
PENGEMBANGAN KARIR
Kecukupan Angka Kredit
PROGRAM INDUKSI (1 -2 TAHUN)
PRA JABATAN
GURU PNS (100 %) GURU PERTAMA (IIIA)
GURU PROFESIONAL
1. Kesra 2. Harlindung
PKG
3. Tunj.Profesi
PKG : Penilaian Kinerja Guru PKR : Peningkatan Kinerja Rendah PKB : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
PKR
PKB
PERAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KOMPETENSI GURU •Kepribadian •Sosial •Pedagogik •Profesional
SISWA GURU
KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH •Kepribadian •Sosial •Manajerial •Supervisi •Kewirausahaan
PENGAWAS SEKOLAH
KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH • Kepribadian • Sosial • Supervisi Manajerial • Supervisi Akademik • Evaluasi Pendidikan • Penelitian dan Pengembangan
Maluku Utara Maluku Bangka Belitung PAPUA BARAT SUMATERA UTARA Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Lampung Kepulauan Riau J A M B I Sumatera Selatan Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Bengkulu Nanggroe Aceh Darussalam DI. YOGYAKARTA SUMATERA BARAT Papua Bali R I A U Gorontalo Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Jawa Tengah Jawa Barat Kalimantan Timur Banten JAWA TIMUR DKI Jakarta
0.0%
PENGAWAS SEKOLAH DIKMEN YANG SUDAH S2
0.0% 0.0% 2.5% 2.5% 2.6% 2.7% 3.4% 5.1% 6.4% 6.8% 6.9%
>=S2 946 16%
7.5% 7.9% 8.8% 9.3%
<S1 425 7%
N=5.851
9.5% 9.7% 9.9% 11.9% 13.0% 13.2% 14.0%
S1 4468 77%
15.6% 17.9% 17.9% 23.1% 31.0% 31.4% 32.8% 41.5% 49.4% 51.9% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0%
Sesuai Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Pengawas Sekolah Dikmen dituntut memiliki kualifikasi pendidikan S2
TANTANGAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH 80.0 75.0
69.5
SKOR KOMPETNSI
70.0
63.5
65.0
56.5
60.0 55.0
58.2 52.8
54.7
50.0 45.0 40.0
Kepribadian
Sosial
Supervisi Manajerial
Supervisi Akademis
Evaluasi Pendidikan
Penelitian Pengembangan
PENGAWAS SEKOLAH DIKMEN BERDASARKAN JENJANG KEPANGKATAN N=5.851 5000
4442
4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500
845
1000 500
36
19
20
72
III/A
III/B
III/C
342
72
3
IV/C
IV/D
0 III/D
IV/A
IV/B
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH (Permenpan dan RB No. 21/2010) Berstatus Guru dan memiliki sertifikat pendidik pengalaman mengajar paling sedikit 8 tahun atau kepala sekolah/madrasah paling sedikit 4 tahun sesuai dengan satuan pendidikannya masing‐masing; berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV bidang Pendidikan; memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang pengawasan; memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c; usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun; lulus seleksi calon Pengawas Sekolah; telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional calon Pengawas Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
PENGAWAS SEKOLAH DIKMEN BERDASARKAN JENIS KEPENGAWASAN N=5.851
Pengawas MP 737 13% Pengawas Kelompok MP 763 13%
Pengawas Satuan Pendidikan 4,351 74%
Sesuai PP No. 74 Tahun 2008 pasal 54 ayat 8, Pengawas terdiri dari pengawas satuan pendidikan, pengawas mata pelajaran atau pengawas kelompok mata pelajaran
TUGAS POKOK PENGAWAS (Permenegpan & RB No. 21 Tahun 2010) Penyusunan Program Pengawasan Pelaksanaan pembinaan Pemantauan Pelaksanaan 8 Standar Penilaian Pembimbingan dan pelatihan professional Guru Evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan Pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus
Pengawas Sekolah bertanggungjawab melaksanakan tugas pokok dan kewajiban sesuai dengan yang dibebankan
Kinerja guru Dalam Pembelajaran (AKADEMIK)
Kinerja Kep.Sek Dalam Mengelola Pendidikan (MANAJERIAL)
kepadanya
Permenegpan dan RB No. 21 Tahun 2010 pasal 6 ayat 2
Sasaran Pengawasan : TK dan SD
• paling sedikit 10 satuan pendidikan dan/atau 60 Guru
SMP dan SMA/SMK
• paling sedikit 7 satuan pendidikan dan/atau 40 Guru mata pelajaran/kelompok mata pelajaran;
SLB
• paling sedikit 5 satuan pendidikan dan/atau 40 Guru
Bimbingan dan Konseling
• paling sedikit 40 Guru bimbingan dan konseling.
Daerah Khusus
• paling sedikit 5 satuan pendidikan secara lintas tingkat satuan dan jenjang pendidikan.
KEBUTUHAN PENGAWAS MATA PELAJARAN/RUMPUN MATA PELAJARAN JENJANG SMA (CONTOH KASUS DI KOTA. METRO)
BIDANG STUDI
JML GURU SMA
Bhs. Indonesia
34
Bhs. Inggris
50
Bahasa Asing
10
Matematika
51
Fisika
33
Biologi
31
Kimia
31
Sejarah
26
Geografi
23
Ekonomi
52
Sosiologi
21
KEBUTUHAN PENGAWAS MAPEL
KEBUTUHAN PENGAWAS KELOMPOK MAPEL
1
1
1 2
1
2
BERDASARKAN RASIO MINIMAL GURU-PENGAWAS 1:40
Dibutuhkan Pengawas Mata Pelajaran dan Pengawas Kelompok Mata Pelajaran
JENJANG PANGKAT PENGAWAS SEKOLAH (Permenegpan dan RB No. 21 Tahun 2010)
z z z
32
Pengawas Sekolah Muda (III/c, III/d) Pengawas Sekolah Madya (IV/a, IV/b, IV/c) Pengawas Sekolah Utama (IV/d, IV/e)
jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan
UNSUR UTAMA JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS Pengawas wajib mengikuti kegiatan
Pendidikan
pengembangan profesi yg terdiri dari : • Pembuatan karya tulis dan atau karya ilmiah • Penerjemahan/ penyaduran buku dan atau karya ilmiah • Membuat karya inovatif 33
Pengembangan profesi
Pengawasan Akademik Dan Manajerial
PENINGKATAN KARIR GURU DITETAPKAN MELALUI PENILAIAN ANGKA KREDIT OLEH TIM PENILAI
PUSAT
a) b) c) d) e)
Unsur Kantor Kemennegpan dan RB Unsur Kementerian Agama Unsur BKN Unsur Kemdiknas Unsur Guru
PROPINSI
a) Unsur BKD Provinsi b) Unsur Dinas Pendidikan Provinsi c) Unsur Guru
KAB/KOTA
a) Unsur BKD Kab/Kota b) Unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota c) Unsur Guru
Leadership Matters!
“A highly effective school leader can have a dramatic influence on the overall academic achievement of students.” Michael Fullan 2005
‘Effective school leadership is essential to improve the efficiency and equity of schooling.’ (Improving School Leadership OECD, 2008)
Leading 21st Century Learners
Participating in teacher learning and development.
0.91
Leading teachers to base teaching decisions on formative evaluations
0.90
Planning, coordinating and evaluating teaching, curriculum and pedagogy (direct involvement, regularly visiting classrooms, formative feedback and feed forward) .
0.74
Ensuring teachers are intellectually 0.64 stimulated about current research informed practices .64
Elmore, 2006; Friesen & Jacobsen, 2009; Hattie, 2009; Leithwood, 2007; Marzano, 2006
Strategic resourcing, (aligning resource selection and allocation
0.60
Actively challenge status quo
0.60
Establishing goals and expectations
0.54
Maintaining an orderly supportive environment
0.49
HUBUNGAN LEADERSHIP DAN STUDENT ACHIEVEMENT
Strong
Student Academic Achevement
Medium
Low
Leadership Qualities
School Leader as Change Agent Consciously challenging the status quo Willing to lead change initiatives with uncertain outcomes Systematically considering new and better ways of doing things
Lesson Learned dari Negara Maju Mengenai Kepala Sekolah Di Malaysia pelatihan calon kepala sekolah berlangsung selama setahun (enam bulan teori, enam bulan praktik). Di Singapura pelatihan calon kepala sekolah dengan standar 16 bulan pelatihan Di Amerika, menetapkan lembaga pelatihan untuk mengeluarkan surat izin atau surat keterangan kompetensi.
KASUS TENTANG KEPALA SEKOLAH • Jelang Lengser, Bupati Sukoharjo mutasi 41 kepala sekolah secara mendadak (solopos.com, 25 Agustus 2010) • Puluhan Kepala Sekolah di Jambi Protes Pencopotan (klubguru.com, 27 Feb 2009) • Pergantian Kepala Sekolah Oleh Walikota Pematang Siantar Melalui Kepala Dinas Pendidikan Setempat Tidak Transparan. (Metro Hari Ini / Nusantara / Sabtu, 10 Februari 2007) • Kepala Sekolah di Ponorogo Sering dimutasi, Wali Murid Geruduk Sekolah (beritajatim.com, Selasa, 13 Juli 2010) • Kasus Periodisasi Kepala Sekolah Akan Dibawa ke Pengadilan (Harian Pikiran Rakyat, 02 Oct 2010 ) • Polemik Mutasi Kepala Sekolah (Kendari News – Kendari Pos Online, 25 September 2008) • Pergantian Kepala SMKN 1 Desa Gajah Berbuntut Panjang (Harian global, 05 Agustus 2010)
REAKSI &PERSEPSI TERHADAP PERMENDIKNAS 28/2010 Rabu, 03 November 2010 , 05:41:00
Pengangkatan Kepala Sekolah diambil alih Menteri Kemendiknas Atur Mutasi Kasek 3 November 2010
Bupati/Wali Kota Tak Boleh Lagi Mutasi Kepala Sekolah Kamis, 04-November-2010, 11:09:59
Pengangkatan Kepala Sekolah Diatur Pusat
PERMENDIKNAS NO. 28 TAHUN 2010
PERSIAPAN, SERTIFIKAT /LISENSI
PENILAIAN KINERJA
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KEPALA SEKOLAH BERKUALITAS DAN PROFESIONAL
MUTU SEKOLAH
PENYIAPAN CALON KS Guru Yang Memenuhi Persyaratan Diusulkan oleh Kasek dan/atau Pengawas Seleksi Calon KS Diklat Sertifikasi/LISENSI Pool Calon KS bersertifikasi/LISENSI
Pemda/ Kemenag Kepala dinas propinsi/kabupaten/kota dan kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya menyiapkan calon kepala sekolah/madrasah berdasarkan proyeksi kebutuhan 2 (dua) tahun
yang akan datang
ALUR PENUGASAN KS Pool Calon KS Bersertifikat Pemda/ Kemenag Pengangkatan 4 Tahun Pertama PKB Penilaian Kinerja ≥ Baik
Guru
< Baik 4 Tahun Kedua PKB
Penilaian Kinerja Amat baik
< Amat baik
4 Tahun Ketiga, dst
Guru tenggang waktu 1 masa tugas
Di sekolah yang memiliki nilai akreditasi lebih rendah dari sekolah sebelumnya
HARAPAN AKHIR DARI SUATU SISTEM PENDIDIKAN LULUSAN PENDIDIKAN YANG :
Creative Inovative Problem Solving Critical Thinking Entrepreneurship Berkarakter Santun
SISWA
GURU
KURIKULUM
KEPALA SEKOLAH
PENGAWAS SEKOLAH
SARANA PRASARANA, ANGGARAN
ORANG TUA
LINGKUNGAN
TEHNOLOGI
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn.” - Alvin Toffler
Who are 21st Century Learners?
Are They REALLY That Different?
“Children are native to cyberspace, and we, as adults, are immigrants.” Copyright © 2008 Cisco Systems, Inc. All rights reserved.
- Douglas Rushkoff
Charles Fadel
Our Students’ Lives
CHANGE
Singularity: Digital Technology
We are here
TIME
© 2005 Marc Prensky 50
How People Learn •A research-based synthesis consisting of 30 years of educational research indicates need for social participation.
Brown, Ann L, Cocking, Rodney R & Bransford , John D. How People Learn: Brain, Mind, Experience, and School. Washington: National Academies Press, 2000.
So What Does this Mean for Teachers and Schools?
Three Things Most Matter Based On The Experiences Of The Top School Systems 1) getting the right people to become teachers, 2) developing them into effective instructors and, 3) ensuring that the system is able to deliver the best possible instruction for every child.
McKinsey - How the World's Best Performing School System Come on Top
If we teach today as we taught yesterday, then we rob our children of tomorrow. ~John Dewey
So, teachers must be charged with changing how they guide students in learning the new curriculum (the pedagogy).
Transforming 21st Century Teacher
Well prepared and motivated teachers are the most important variable in ensuring reforms succeed.
21st Century “There is remarkable consensus among educators … on one key conclusion: we need
to bring what we teach and how we teach into the 21st Century.” TIME Magazine,
December 18, 2006
Learning Changes The Brain
Text
PARADIGMA Tradisional
Berfokus Pada Siswa
Hanya Penerima Informasi (Pengetahuan)
Pendidikan tidak hanya ibarat mengisi gelas kosong, sebagai target memenuhi kewajiban pengajaran
Tetapi
Aktif Mencari Informasi
Pendidikan lebih memberikan rangsangan agar siswa menjadi pembelajar yang aktif
MASA LALU: pembelajaran sering bersifat pendengar pasif dan duduk manis
TEACHER AND STUDENT WORDS
Context of the Lessons 100
Length of Lesson (in minutes)
90 80
70
70 60 50
45 41
45
46
47
50
51
40 30 20 10 0
Range = 39 – 120 minutes Median = 66 minutes 6
2
If you want different results, you need to change the system. The structure of a system determines its
behavior. To change the system’s behavior, you need to change the structure.
What’s Changed? Collaboration Communication Critical Thinking
Computers
21st Century Classroom
Dynamic Demanding Directed
Teaching the New Learner
much less emphasis on the amount of material memorized much more emphasis on making connections, thinking through issues, solving problems* 66
Copyright © 2008 Cisco Systems, Inc. All rights reserved.
Charles Fadel
67
Copyright © 2008 Cisco Systems, Inc. All rights reserved.
Charles Fadel
Learning = f(C, M,Ti) x Tech
C M Ti Tech
= Content = Motivation = Time = Technology
Teachers have a major role to play in educating the future generations. To do this effectively, they must:
Do on-going professional development Use ICT effectively Design for delivery on ICT Use ICT to provide support to students Become a facilitator/tutor Prepare students for the “Wisdom” era
Move to the Wisdom Era Agriculture age Industrial age Information age Knowledge age (21st Century) Wisdom age (21st Century)
