Aplikasi TeknikNuklir Dalam Kesehatan MasaKini (JohanS. Masjhur)
/SSN/4//- 348/
APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM BIDANG KESEHA TAN MASA KINI
Johan S. Masjhur Fak. Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung ABSTRAK. APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM BIDANG KESEHATAN MASA KINI. Salah satu cabang ilmu kedokteran yang berkembang pesat sejak berakhimya Perang Dunia Kedua adalah kedokteran nuklir berikut aplikasinya dalam pelayanan kedokteran. Ilmu kedokteran nuklir mempelajari proses fisiologi clan biokimia yang terjadi dalam organ tubuh manusia dengan menggunakan perunut bertanda radioaktif. Aplikasinya meliputi studi in vivo, in vitro atau in vivitro clan terapi radionuklida. Perkembangan dalam berbagai disiplin ilmu clan teknologi pendukungnya telah mampu meningkatkan produksi lebih banyak jenis radionuklida clan radiofarmakanya, mulai dari senyawa bertanda iodium radioaktif, kemudian dengan 99mTcclan 201Tl serta radiofarmaka berwaktu para pendek produksi siklotron seperti senyawa bertanda 1231,18F, 11C, 13Nclan 82Ru. Begitu pula dalam hat peralatan telah dirancang clan mampu diwujudkari peralatan deteksi mulai dari skener rektilinear, kamera gamma clan yang lebih mutakhir seperti kamera SPECT clan PET. Bertumpu pada berbagai perangkat terse but teknologi kedokteran nuklir telah dimampukan memberi kontribusi yang berarti dalam pelayanan kesehatan clan penelitian kedokteran dasar clan terapan. Kata kUDCi: kedokteran nuklir, radiofarmaka,
SPECT, PET
CURRENT APPLICATION OF NUCLEAR TECHNIQUES IN HUMAN HEALTH. Nuclear medicine in one of medical sciences developed rapidly after the end of Second World War followed by its application in medical services. The science of nuclear medicine 'covers the studies on physiological and biochemical processes happen in Diajukan pada : Seminar Sehari nASPEK KESELAMATAN OPERASIONAL REAKTOR RISET DAN PENDAYAGUNAANY An Puslibang Teknik Nuklir-BA TAN. Bandung, 20 Juni 2000.
ABSTRACT.
29
Jumal Sainsdan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal ofNuclearScienceand Technology Vol. I, No.2, Agustus2000: 29 -42
/SSN/4//- 348/
the human body using radiolabelled tracers. The studies can be done by in vivo, in vitro or invivitro and radionuclidic therapy method. Development in various fields of its supporting sciences and technologies have led up to the production of many kinds of radionuclides as well as their radiopharmaceuticals. It was started from labelled compounds of radioiodine, followed by 99mTcand 201TIand cyclotrone produced radiopharmaceuticals labelled with short half life radionuclides such as 1231,18F, l1C, 13Nand 82Ru. So was in the field of instrumentation, complicated designs followed by establishment of sophisticated detecting instrumentation has been developed. Rectilinear scanner was preliminary to using for gamma, SPECT and PET cameras. Based on those developments, it has been enable for nuclear medicine to give remarkable contributions in human health services and in basic or applied medical researches. Key words: nuclear medicine, radiopharmaceuticals,
SPECT, PET.
PENDAHULU AN Salah satu cabang ilmu kedokteran sejak berakhirnya berikut
aplikasinya
nuklir
mempelajari
organ
tubuh
(radiolabelled buatan.
yang berkembang
pesat
Perang Dunia Kedua adalah ilmu kedokteran nuklir dalam pelayanan
kedokteran.
proses fisiologi clan biokimia
manusia
menggunakan
perunut
yang terjadi dalam bertanda
tracery yang berasal dari disintegrasi
Radiasi yang digunakan
Ilmu kedokteran
inti
dalam kedokteran
radioaktif
radionuklida
nuklir
terse but
disebut juga sebagai radiasi dari sumber terbuka (open atau unsealed source), berbeda dengan sumber radiasi
tertutup
(sealed
bidang
demikian,
source) yang kecuali
digunakan
penggunaan
dalam sumber
radiasi
atau terbungkus radiologi.
Dengan
terbungkus
untuk
terapi, semua prosedur diagnostik clan terapi penyakit serta penelitian
30
Aplikasi TeknikNuklir Dalam Kesehalan Masa Kini (JohanS. Masjhur)
kedokteran
ISSN1411 -3481
yang menggunakan
sumber radiasi
terbuka,
termasuk
dalam domain ilmu kedokteran nuklir. Keunikan
prosedur
kemampuannya
sehingga tidak
terletak
pada
berlebihan
kalau
seorang pakar
nuklir terkemuka daTi Jerman, Prof. Dr. L.E. Feinendegen,
mengungkapkan bahwa "nuclear biochemically transparent " Dalam aplikasinya diagnostik
nuklir
mempelajari proses fisiologi daD biokimia pada tingkat
sel daD molekul, kedokteran
kedokteran
klinik
medicine
makes the living
dikenal : (1). studi
yang dilakukan
body
in vivo, yaitu prosedur
dengan memberikan
radiofarmaka
(farmaka bertanda radioaktif; farmakon : obat) ke dalam tubuh pasien (secara oral atau parenteral) untuk mempelajari morfologi daD fungsi organ
atau
sistem
menggunakan
tubuh;
teknologi
(2).
nuklir
studi
untuk
in
vitro
atau
menganalisis
in
vivitro,
spesimen yang
berasal daTi tubuh pasien seperti darah, urin, feses, daD saliva; Berta (3). terapi
radionuklida
atau
disebut
pula
sebagai terapi
radiasi
internal. Dari pencitraan serial,
studi
in vivo dapat
diperoleh
(imaging) atau non-pencitraan
maupun
statik.
Mengingat
mengevaluasi perubahan-perubahan
studi
informasi
yang
bersifat
(non-imaging) baik dinamik, in
vivo pada
dasarnya
fungsi clan biokimia yang terjadi
tingkat sel atau molekul, maka sering dikatakan
bahwa studi in vivo
adalah studi (morfologi) fungsional. Sturn in vivo dinamik akan mengukur kinerja suatu sistem atau organ tubuh, diukur
baik secara kualitatif
adalah jumlah
maupun kuantitatif.
clan distribusi
perunut,
Variabel yang
yang akan berubah
31
Jurnal Sainsdan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal ofNuclearScienceand Technology Vol. I. No.2. Agus/us2000: 29 -42
sesuai dengan
faktor
waktu.
Ketiga variabel
dasar dari pencitraan
dinamik,
informasi
tentang
retensi,
kuantitatif dan
lain-lain.
kompartemental
/SSN/4/ / -348/
dan dari ketiganya laju
penurunan
Model-model
atau linear,
tersebut,
dapat diperoleh
kuantitas
matematik,
diperlukan
merupakan
untuk
perunut,
seperti
menyusun
model program
clan menganalisis hasil studio Walaupun yang digunakan berasal dari
sarna-sarna menggunakan dalarn kedokteran
disintegrasi
radiofisika
Kalau -anatomi,
atau merupakan terjadi
dalarn
umumnya sewaktu
sinar-X
maka pencitraan
organ.
nuklir
radiokimia
Selanjutnya
perlu
perubahan mengarnati
-fisiologi
ditekankan
lebih rendah
prosedur
diagnostik
dari radiasi radiologi
yang bahwa
pasien melalui studi in vivo kedokteran
sarna bahkan menjalani
mengarnati
kedokteran
refleksi dari perubahan
radiasi yang diterima
sinar X atau sinar
dalarn radiologi) berasal dari elektron kulit
pencitraan
suatu
radiasi
(sinar garnma clan beta)
inti atom, sedangkan
Rontgen (yang digunakan ekstranuklir.
nuklir
radiasi pengion,
nuklir,
yang diterima
dengan sinar-X
/
Rontgen yang selarna ini telah digunakan secara luas. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN NUKLIR Ilmu disiplin
kedokteran
ilmu
clan
mikroelektronika informatika,
nuklir
teknologi
clan
terutama ilmu-ilmu
daTi perkembangan
pendukungnya
alat-alat
biologi, farmasi
labir
deteksi
clan tentunya
seperti
radiasi,
berbagai
fisika
inti,
komputerjsistem
ilmu kedokteran
sendiri
biomedik. Kemampuan memproduksi radionuklida
yang bio-friendly, perkembangan
dalam radiobiologi clan radiofarmasi,
32
Ap/ikasi reknit Nuk/ir Da/am Kesehalan Masa Kini (JohanS. Masjhur)
instrumentasi molekular,
kemajuan
ISSN /411-
detektor radiasi, Berta ilmu-ilmu
sistem informatikajkomputer,
biomedik
ilmu kedokteran nuklir
merupakan
348/
biologi
pendorong
bagi
sampai mencapai tahap yang
dikenal sekarang. Pencitraan peluruhan
dari
radiasi
yang
dipancarkan
pada
waktu
suatu unsur yang tidak stabil diperoleh secara kebetulan
clan ditemukan
oleh Henri Becquerel pada tanggal 29 Februari 1896.
Pierre Curie kemudian merancang suatu alat yang mampu mengukur arus
listrik
merupakan
lemah
yang ditimbulkan
di udara
oleh radiasi,
yang
prototip dari kamar ionisasi (ionization chamberj.
Penemuan
radionuklida
buatan
pertama,
yaitu
32P oleh
pasangan suami istri Jean Frederic Joliot clan Irene Joliot-Curie tahun
1934 merupakan
pemanfaatan seperti
revolusi
teknologi
yang mengawali
teknik nuklir dalam berbagai bidang kehidupan manusia
dalam
bidang
kedokteran.
Dalam
dilengkapi
dengan
tabung
suatu
pada
Geiger-Muller
industri,
pertanian,
irigasi,
biologi,
clan
bidang kedokteran, penemuan tersebut kemudian dirancangnya
alat-alat
deteksi
(GM tube), pencacah sintilasi,
radiasi
seperti
scanner, probes,
kamera gamma planar clan SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) Perkembangan clan
clan
PET
(Positron
Emission
Tomography).
lainnya adalah dalam teknologi penandaan
radiofarmasi,
infonnatika,
kamera
yang
radiobiologi, membawa
imunologi, para
ahli
clan
medis
(labelling)
komputer j sistem kepada
ilmu
clan
teknologi kedokteran nuklir seperti yang dikenal sekarang ini. Tampak di
Bini bagaimana
perkembangan
clan pendekatan
multidisiplin
bennuara pada satu disiplin ilmu barn yakni ilmu kedokteran nuklir.
33
Jurnal Sainsdan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal of NuclearScienceand Technology Vol.I, No.2,Agustus2000: 29 -42
ISSN 1411 -3481
George C. de Hevessy dianggap sebagai Bapak Ilmu Kedokteran Nuklir
karena
dialah
mengembangkan
yang
konsep
pertama kali menerapkan mempelajari
absorpsi
meletakkan
metabolisme
clan translokasi
(1923); menggunakan
mengukur
air tubuh
mempelajari
pada
perunut
makhluk
prinsip perunut menggunakan
tumbuhan
untuk
prinsip
Pb nitrat
hidup.
Dia
212Pbuntuk
pada
tumbuh-
isotop stabil (deuterium oxide) untuk
clan tumover-nya berbagai
clan
(1935); menggunakan
masalah
biologik
(1935),
32P
meletakkan
dasar analisis aktivasi neutron (1936-1938), serta penandaan eritrosit in
vitro
untuk
menyatakan
mengukur
volume
darah
(1942).
De
Hevessy
"by adding radioactive isotope to the atoms or molecules,
we can label these and follow their path. That the labeling device was bound to find a very extended field
of applications was clearly already
in 1923 when it was first applied". De Hevessy mendapat hadiah Nobel pada tahun 1943 clan Atoms for Peace pada tahun 1959. Pionir Livingston
lainnya
adalah
perancang
(1923), serta pendiri
(1942).
Untuk
alat-alat
deteksi
pemetaan
reaktor nuklir
deteksi,
kelenjar
siklotron
tiroid
Benedict yang
Lawrence
pertama
Fermy dkk.
Cassen merancang merupakan
clan
cikal
alat bakal
rectilinear scannner (1949), dan Hal Anger yang merancang kamera gamma pada tahun 1957. Kamera gamma (sering disebut juga sebagai kamera
Anger) merupakan
instrumen
andalan
kedokteran
nuklir
sampai sekarang. Penemuan
Teknesium-99m
(99mTc)oleh Perrier dan Segre serta
penggunaannya
dalam bidang biologik oleh Harper (1961) merupakan
suatu
sejarah
tonggak
yang
sangat penting
bagi perkembangan
34
Ap/ikasi reknit Nuk/ir Da/amKesehatan MasaKini (JohanS. Masjhur)
ISSN/4//
kedokteran nuklir. 99mTcmerupakan karena
sifat-sifat
fisik
-348/
kuda tunggang kedokteran nuklir
clan kimianya
yang
sangat
ideal
untuk
digunakan dalam berbagai tujuan klinik. Dengan generator 99Mo_99m Tc (yang dirancang kedokteran
oleh Powell
nuklir
di
Richards)
manapun
dengan
memperoleh
mudah
unit-unit
99mTc setiap
kali
dibutuhkan. Dalam
studi
in vitro tercatat
nama
Solomon Berson clan
Rosalyn Yalow yang meletakkan dasar-dasar teknik radioimmunoassay (RIA) atau disebut juga sebagai competitive-binding assay. Teknik RIA pertama
kali
digunakan
untuk
menentukan
kadar
insulin
dalam
plasma. Teknik RIA dikenal sebagai teknik analisis yang ajek dengan spesifisitas
clan sensitivitas
yang tinggi sehingga digunakan
gold standard bagi teknik-teknik
analitis lain.
sebagai
Dengan teknik ini titer
atau kadar berbagai hormon, antibodi, antigen, enzim clan obat dalam darah atau cairan ketelitian
yang
digunakan ilmuwan
tu huh lain dapat diukur
sangat tinggi.
Dasar-dasar
pula dalam berbagai teknik
dengan' ketepatan teknik
non-isotopik
clan
RIA kemudian lainnya.
Kedua
terse but menerima hadiah Nobel untuk karya mereka pada
tahun 1977. Facia awalnya senyawa bertanda digunakan yang
relatif
mempakan dikhususkan
untuk tinggi
radiofarmaka iodium
yang banyak
radioaktif
seperti
digunakan
adalah
131NaI yang temtama
evaluasi isotopik kelenjar tiroid. Karena energinya dengan
pemancar
waktu
para yang cukup
beta clan gamma, maka
panjang
1311sekarang
clan lebih
untuk radioterapi internal.
35
Jurnal Sainsdan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal of NuclearScienceand Technology Vol.I. No.2,Agustus2000.. 29 -42
Pada tahun yang memiliki di kIinik.
1960-an berhasil
diproduksi
radionuklida
99mTc,
sifat-sifat fisik dan kimia yang ideal untuk penggunaan
99mTcmerupakan
dengan waktu untuk
/SSN /4//-348/
pemancar gamma mumi,
parD tidak
terlalu
panjang
energi rendah,
(6 jam) cukup
memadai
menilai fungsi organ, Berta bervalensi banyak sehingga dapat
disenyawakan
dengan berbagai bahan kimia lain. Melalui
generator
99Mo_99mTc dengan harga yang relatif murah, 99mTc dapat diperoleh dengan
mudah
kedokteran
nuklir
merupakan
untuk
keperluan
di manapun.
radiofarmaka
sehari-hari
Saat ini
di
kIinik-kIinik
sediaan bertanda
yang paling banyak digunakan
99mTc
untuk sturn
in vivo. Tahun produksi
siklotron
diagnostik antibodi antara
1970-an
digunakan
mampu
halnya
untuk
clan fragmennya, lain
penggunaan
menandai
sedangkan
untuk
studi
Dalam periode ini pula menghasilkan
CT scan. Tahun
radionuklida
dengan
radionuklida
seperti 1231clan 201TI. 1231menggantikan
clan digunakan
miokardium. yang
ditandai
citra
peptida,
201TI (suatu' analog perfusi
clan menilai
diperkenalkan dari berbagai
1980-an mulai
pemancar positron
protein,
1311untuk
produksi
kalium) viabilitas
kamera SPECT potongan
diperkenalkan siklotron
serta
seperti
penggunaan
seperti 18F, 11C,
13N, 150, clan 82Rb dengan waktu paroh pendek (hanya beberapa menit sampai jam). Radionuklida
ini memancarkan
yang berjalan
berlawanan
arab
masing-masing
511 keV. Untuk mendeteksi raton terse but digunakan
kamera molekular
positron
atau
(radiasi
PET, yang
sepasang raton gamma
anihilasi)
digunakan
dengan
untuk
energi
pencitraan
,
36
Ap/ikasi Teknik Nuklir Da/am Kesehatan Masa Kini (Johan S. Masjhur)
ISSN 1411 -3481
BEBERAPA CONTOH APLIKASI KLINIK KEDOKTERAN NUKLIR Secara teoritis dengan menggunakan radiofarmaka yang spesiflk clan alat deteksi yang sesuai, hampir semua organ clan sistem tubuh manusia dapat dievaluasi dengan teknik kedokteran nuklir. klinik dewasa ini, teknik kedokteran bidang kardiologi, di samping
penelitian-penelitian kedokteran
nuklir banyak digunakan
onkologi, tiroidologi,
di berbagai
bidang
nuklir
neurosains,
kedokteran
biomedik.
Beberapa
di bawah ini
Di dalam dalam
clan pulmonologi,
lainnya contoh
serta
untuk
aplikasi
klinik
dapat menggambarkan
arab clan
potensi kedokteran nukir dalam menunjang pelayanan kedokteran. Dalam bidang onkologi, 99mTcsestamibi selain digunakan untuk sturn perfusi ekspresi
miokard,
pompa
berkaitan
telah dikembangkan
p-glikoprotein
sel-sel tumor
mendeteksi
tertentu,
yang
dengan respons sel-sel ganas terhadap kemoterapi.
dengan ekspresi p-glikoprotein kemoterapi sestamibi
pada
pula untuk
clan tidak negatif),
berlebihan biasanya resisten terhadap
mampu
menangkap
clan sebaliknya.
Studi
untuk meneliti keampuhan bahan-bahan p-glikoprotein
(contohnya
dengan
radiofarmaka
reseptor
estrogen
memprediksi
derivat
keberhasilan
MIBI (pencitraan tersebut juga
kanker
99mTc
digunakan
inhibitor kompetitif
siklosporin,
18F-estradiol pada
Tumor
terhadap
PSC).Pencitraan
digunakan
untuk
payudara,
sehingga
PET
mendeteksi mampu
pengobatan dengan obat-obat penghambat
reseptor estrogen, seperti tamoxifen. Reseptor dideteksi
dopamine
pada
dengan menggunakan
metilspiperon,
yang
selanjutnya
tumor pengikat akan
kelenjar
pituitaria
reseptor dopamine menentukan
pilihan
dapat llC-Ncara
37
Jurnal Sainsdan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal of Nuclear Scienceand Technology Vol./. No.2. Aguslus2000: 29 -42
/SSN/4/ / -348/
pengobatan. Dengan Illln-DTPA oktreotid, reseptor somatostatin
dapat divisualisasikan;
yang memiliki reseptor somatostatin Contohnya payudara. dapat
adalah
tumor
reumatoid,
clan berbagai
jaringan
divisualisasikan Dalarn
tiroid
limfoma
reseptor penyakit
maligna,
(activated
leucocytes)
somatostatin; autoimun
penyakit
seperti
clan orbita pada penyakit
clan
artritis
Graves
dapat
dengan 1IIIn-oktreotid. bidang
menegakkan
dapat dideteksi dengan teknik ini.
yang diaktivasi
mengekspresikan
granulomatosis
beberapa tumor tertentu
neuroendokrin,
Selain itu leukosit
pula
jaringan yang mengandung
neurosains,
99mTc-HMPAO digunakan
untuk
diagnosis penyakit Alzheimer, stroke, clan TIA (transient
ischemic attack). Pencitraan neuroseptor muskarinik
M 1 clan M2 dapat
dilakukan
atau
dengan
1231-kuinuklinidil-iodo-benzilat
deksetimid,
reseptor doparnin D2 dengan 1231-IBZM,reseptor benzodiazepin dengan 1231 flumazenil, sedangkan
reseptor
serotonin
S2
dengari
1231-ketanserin,
sistem reseptor opiat dengan 1231-dipemorfin. Tomografi
cerebral blood flow (CBF) clan cerebral blood volume (CBFjCBV) dengan karnera PET clan SPECT digunakan
dalam penelitian
akut
gangguan
clan
stroke,
epilepsi
fokal,
gerak,
ten tang trauma demensia
clan
diagnosis banding dengan depresi. Studi perfusi clan metabolisme miokard merupakan perkembangan
aplikasi klinik kedokteran nuklir.
201Tlatau radiofarmaka
contoh lain
Sidik perfusi dengan
lain seperti 99mTc-sestamibi, 99mTc-tetrofosmin,
clan 99mTc-teboroksim digunakan
untuk menilai perfusi clan viabilitas
miokard penderita penyakit jantung koroner. Selain itu, 1311-MIBGjuga digunakan
untuk
pencitraan
reseptor
adrenergik
jantung.
Untuk
38
Ap/ikasi TeknikNuk/ir Da/amKesehatan Masa Kini (JohanS. Masjhur)
KEDOKTERAN
ISSN 1411 -3481
NUKLIR MOLEKULAR
Dalam dua dekade ini berkembang yaitu
ilmu
kedokteran
perkembangan datang.
disiplin
molekular, ilmu-ilmu
yang menjadi kedokteran
Beranjak
dari
konsep
terapi
clan
pemantauan
diagnosis,
pesat disiplin
ilmu
ilmu baru
acuan dasar bagi
masa kini
kedokteran penyakit
clan masa
molekular akan
maka
berdasarkan
molekular. Terjadinya perubahan cara pandang terhadap penyakit dari organ (organ oriented) menjadi molekular keunikannya
ilmu kedokteran
nuklir
kedokteran molekular, yang melahirkan
(molecular oriented). Dengan
banyak bersinggungan
dengan
paragdima baru yaitu tentang
kedokteran nuklir molekular. Kalau pada masa lalu fokus pelayanan kedokteran terletak pada penyaringan
(data digunakan untuk menentukan
clan diagnosis, clan
maka sekarang dengan makin berkembangnya
teknologi
pengambilan
/ memilah penyakit)
kedokteran
keputusan
mengoptimasikan
pendekatannya
klinik
lebih
(data diperlukan
pengobatan)
serta
meramalkan
tertuju untuk
ilmu pada
memilih/
kemungkinan
hasilnya.
Perkembangan
ilmu
kedokteran
nuklir
sejalan
dengan
perubahan pendekatan tersebut, karena sturn-sturn kedokteran nuklir
~Q
:hnolo?,
Jurna/ Sainsdan 7ekn%gi Nuklir Indonesia Indonesian Jollrnalof NlIc/ear Science and 7 Vol/. No 2. Agll.'ilu.'i 2000.. 29.42
mampu memberikan keputusan
klinik
akan dilakukan.
/SSN/4// -348/
sumbangan
ataupun
informasi
dalam memprediksi
Bidang garapan kedokteran
pada studi ten tang metabolismefbiokimia, seperti
clan proses pengambilan basil intervensi nuklir
yang
lebih mengarah
imunologi,
Berta reseptor
reseptor endokrin, tumor, clan neurotransmitter.
'Slices of life'
dari molekul yang diperoleh melalui teknik kedokteran nuklir bersama dengan
histopatologi
mendiagnosis nuklir
biokimia,
merupakan
salah
satu
clan memahami patofisiologi penyakit.
merupakan
memadukan
akan
contoh
kemajuan
dari
suatu
disiplin
pesat teknologi
Berta 'menerjemahkan'
ilmu-ilmu
cara
untuk
Ilmu kedokteran
ilmu
yang berhasil
clan biologi molekular
clan
biomedik ke dalam bentuk
aplikasi klinik. Akhir-akhir dikembangkan memperluas terutama
ini
semakin
radiofarmaka
barn
yang
untuk kamera gamma, SPECT maupun PET, sehingga lingkup
aplikasinya.
digunakan
dimanfaatkan
banyak
dalam
untuk
Kamera PET yang pacta awalnya
penelitian,
pelayanan
sekarang
kedokteran.
Studi
mulai
banyak
in vivo dengan
kamera PET pacta umumnya
dapat berupa (1) studi aliran regional; (2)
sturn
substrat;
ten tang metabolisme
pengenal Kamera
(recognition PET dan
sites) kimiawi,
clan (3) sturn tentang termasuk
SPECT dengan radiofarmaka
tapak
reseptor dan enzim. yang sesuai akan
menjadi andalan kedokteran nuklir masa datang.
PENUTUP Terbuka teknologi
peluang
kedokteran
yang luas untuk nuklir
mengembangkan
dalam pelayanan kedokteran.
aplikasi Misalnya,
40
Aplikasi TeknikNuklir Dalam Kesehalan Masa Kini (JohanS. Masjhur)
PET akan hubungan
sangat
ISSN 1411 -3481
berguna
memahami
clan mengevaluasi
antara hormon atau neurotransmitter
dengan reseptornya
serta dalam menentukan aterosklerosis,
untuk
kelainan
clan trombosis.
sel pada kardiomiopati,
PET juga
dapat berperan
mengevaluasi plak arteri koroner yang tidak stabi1; identifikasi clan regresi lesi aterosklerotik;
serta mempelajari
obatan
Perkembangan
pada organ sasaran.
bidang
onkologi
radioterapi
(radioimunosintigrafi,
progresi
farmakokinetik
lainnya
adalah
obatdalam clan
(studi metabolisme
neurotransmitter
serta farmakokinetik
obat-obatan
otak, perubahan
tingkah laku, clan kasus psikiatri).
nuklir
keunikannya
merubah
dalam
radioimunoterapi,
paliatif) serta bidang neurosains
dengan
aritrnia,
cara
clan
pada kasus
lesi
Ilmu kedokteran
pendekatan
dalam
pengelolaan penyakit, sebagaimana diungkapkan
oleh Prof. Dr. Henry
N. Wagner, Jr., pakar ilmu kedokteran
dari Johns Hopkins
University,
nuklir
USA dengan kata-kata sebagai berikut
:
Nuclear medicine does not just provide new tests for old diseases, but new ways of defining diseases. It answers questions such as whether or not a lesion is metabolically
active, or whether
it
contains certain (recognition' sites as marker of disease.
DAFTAR PUSTAKA 1. WAGNER Jr. H.N.,
The new molecular medicine. J. Nucl. Med.,
~(1993)165-166. 2 .STRAUSS
H.W., Nuclear medicine at the crossroad. Eur. J. Nucl
Med. ~(1996)697-704.
41
Jurnal Sainsdan TeknologiNuklir Indonesia IndonesianJournal of NuclearScienceand Technology ~"ol.I,No.2,Aguslus2000: 29 -42
/SSN/4//- 348/
3. WAGNER Jr. H.N., Clinical PET: Its time has corne. J. Nucl. Med. ~(4)(1991)561-564. 4. POSTEMA P.T.E., KWEKKEBOOM
D.J., VAN HAGEN P.M., and
KRENNING
EP.
Somatostatin-receptor
scintigraphy
orbitopathy.
Eur. J. Nucl. Med. ~(1996)615-617.
in
Graves'
5. ELL P.J. Nuclear medicine. Postgrad Med. J. 68(1992)82-105. 6. GOLDSTEIN positron
R.A., and
WILLERSON J.T.,
emission tomography
The clinical
for cardiology
role of
in the 1990s and
beyond. J. Nucl. Med. ~(4)(1991)606-609. 7. WAGNER
Jr.
H.N.,
Nuclear
Medicine
in
neurosciencess.
Proceedings of the 5th AOCNMB, (1992)33-35.
Kembali ke Jurnal
42