APLIKASI SISTEM PARALEL MENGGUNAKAN PROSESOR HOST 486 BERBASIS LINUX DEBIAN (APPLICATION OF PARALLEL SYSTEM USING HOST PROCESSOR 486 BASED ON DEBIAN)
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Di Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Disusun Oleh :
BAGUS IRAWAN AJINAGORO 111000136
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG 2005
ABSTRAKSI
Sistem paralel menggunakan prosesor 486/33MHz ini dibuat sebagai salah satu solusi pembelajaran optimalisasi pemrograman paralel yang hemat biaya. Sistem ini dibuat diskless agar mempermudah dalam proses penambahan node clientnya, dikarenakan penyetingan tambahan hanya dilakukan pada node server saja. Selain itu dengan pemrograman paralel kita dapat mengetahui lebih jelas kinerja dari prosesor yang sedang menjalankan suatu proses, baik itu proses sekuensial maupun proses paralel. Seperti kita ketahui bahwa pemrograman paralel dibuat untuk meningkatkan kinerja pemrosesan. Dibandingkan dengan satu prosesor seharusnya kinerja paralel prosesor memiliki waktu eksekusi yang lebih cepat. Karena itu tugas akhir ini untuk membuktikan apakah pemrograman paralel dengan prosesor 486/33MHz juga akan mempercepat kinerja pemrograman atau malah memperlambatnya. Dengan sistem ini diharapkan dapat memberdayakan kembali komputerkomputer lama yang sudah tidak terpakai lagi, menjadi sebuah komputer yang berguna
untuk
mempelajari
pemrograman
pembelajaran optimalisasi pemrograman paralel.
paralel.
Khususnya
untuk
ABSTRACT
Parallel system using 486/33MHz processor is build for one way of learning optimalization parallel programing with a low cost budget. This system is diskless in purpose to easier the adding of the client node process, besause the setting is being done only on the server node. Beside of it, with parallel programing we can know clearly the performance of a processor running a process, on the sequential or the parallel process. We all know that the parallel programing is build to increase the performance of processing. Compare with the work of one processor, the work of parallel prosessing have a faster on execution time. Because of it, the thesis is made to prove if the performance of parallel programing using 486/33MHz processor, is faster or even slower the work of programing. With this system, we hope to rebuild the olds computers that isn t being used anymore, to be a usefull computer to learn about parallel programing. Specially for learning the optimalization of parallel programing.
DAFTAR ISI ABSTRAKSI
...................................................................................................... i
ABSTRACT
..
... ii
KATA PENGANTAR
.. iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH BAB I
.............................................................................................. x ........................................................................................... xi
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
... 1 .
1.3 Perumusan Masalah
... 2 ...
... 2
1.4 Batasan Masalah 1.5 Metode Penelitian
2 ..
1.6 Sistematika Penulisan BAB II
3 ...
4
LANDASAN TEORI 2.1 Open Dedicated Clustering
...
... 5
2.2 Sistem Monitoring
....
... 7
2.3 SNMP (Simple Network Management Protocol)
..
... 8
2.3.1 Overview TCP/IP
.
... 9
2.3.2 Komponen SNMP
.
... 9
.
... 10
.
... 11
.. .
... 11
..
... 12
2.3.3 MIB (Management Information Base) 2.3.3.1 Struktur ISO dan CCITT obyek 2.3.3.2 MIB standar internet 2.3.4 Agen SNMP
..
2.4 RRDTOOL (Round Robin Database) BAB III
..
..
... 14
PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem
..
3.1.1 Kebutuhan Fungsional 3.1.2 Kebutuhan Tambahan 3.2 Arsitektur Sistem 3.2.1 Arsitektur Fungsional
... 15
..
..
... 16
.
..
... 17
..
... 17
........
... 18
..
... 18
3.2.2 Arsitektur Komunikasi Perangkat lunak .
3.3.1 Perancangan Proses
.
3.3.1.1 Context Diagram
. .
15
..
.
3.3 Perancangan Sistem
...
... 19
.
..
... 19
3.3.1.2 Proses pembentukan dan menampilkan data monitoring ke web browser
BAB IV
19
3.3.1.3 Diagram alir proses
..
... 22
3.3.2 Perancangan tampilan layar
.......
... 27
..
... 29
IMPLEMENTASI DAN ANALISA SISTEM 4.1 Implementasi Sistem
..
.
4.1.1 Implementasi interface sistem monitoring
..
.. 30
4.1.2 Iimplementasi pada perangkat lunak
34
4.1.2.1 Security dalampenyimpanan
37
data sistem monitoring 4.1.3 Ujicoba sistem 4.2 Analisa Sistem
.
..
.
... 38
...
.
... 39
4.2.1 Analisis performance sistem monitoring 4.3 Kelemahan dan keunggulan Sistem 4.3.1 Keunggulan Sistem
.
..
.
... 39
.
... 44
.
... 44
4.3.2 Kelemahan Sistem BAB V
. ...
.
... 45
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
..
.
... 47
5.2 Saran
..
.
... 48
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A Proses instalasi LAMPIRAN B Identifikasi object object manajemen jaringan sebagai object monitoring LAMPIRAN C Sumber daya cluster LAMPIRAN D Grafik monitoring sistem untuk masing-masing node LAMPIRAN E Log hasil ujicoba sistem LAMPIRAN F Source code sistem monitoring
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Komputasi parallel umumnya diterapkan untuk permasalahan yang secara sekuensial tidak mampu diselesaikan dalam jangka waktu yang pantas , dan membutuhkan banyak sekali memory. Komputasi parallel telah dipergunakan selama lebih dari 40 tahun. Gagasan dasar dari pemrograman parallel adalah memiliki lebih dari satu pemroses yang semuanya memiliki kemampuan untuk bekerja dalam saat bersamaan. Penggunaan beberapa pemroses ini tentu menyebabkan munculnya persyaratan tambahan, seperti kemampuan penggunaan data bersama-sama dan kemampuan untuk berkomunikasi antar pemroses. Karena itu dibutuhkan suatu program yang dapat mengatur pembagian kerja untuk mempercepat pekerjaan tersebut. Dengan parallel processing, pekerjaan berat yang seharusnya dikerjakan oleh sebuah komputer yang membutuhkan waktu yang lama, sekarang pekerjaan tersebut dengan pemrograman parallel dapat dikerjakan secara cepat dengan cara mengikat beberapa server agar menjadi suatu sistem tunggal sumber daya komputasi yang melakukan pekerjaan besar. Komputer lama dengan prosesor x486 sudah tidak dipakai lagi, telah menjadi menjadi sampah elektronik. Karena itu untuk mendayagunakan komputer lama khususnya dengan prosesor x486 diperlukan suatu sistem yang dapat menjalankan kembali komputer tersebut, agar dapat digunakan menjadi suatu sistem yang berguna. Karena itu penulis berpikir untuk menggabungkan beberapa komputer dengan prosesor x486 menjadi suatu sistem untuk pemrograman paralel.
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Membuat komputer paralel dengan menggunakan client prosesor x486 secara diskless, sebagai alternatif penggunaan prosesor lama. 2. Mengimplementasikan komputer paralel menggunakan prosesor x486 melalui jaringan LAN, yang menggunakan sistem pemrograman MPI dengan satu node server (athlon 1GHz) dan tiga node client (prosesor x486 diskless). 3. Menganalisa performansi pemrosesan paralel dalam sistem MPI dengan prosesor x486 (1 sampai 4 node), 1 node server (prosesor x486) dan campuran (1 node server prosesor 1GHz dengan 1 sampai 3 node procesor x486), berdasarkan waktu pemrosesan.
1.3 Perumusan Masalah Pada Tugas Akhir ini dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat suatu parallel komputer menggunakan prosesor x486 secara diskless yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pemrograman parallel. 2. Bagaimana Pembagian cluster yang terjadi dalam parallel komputasi. 3. Apakah Komputer Parallel dengan client prosesor 486 akan mempercepat penyelesaian pemrograman paralel atau tidak.
1.4 Batasan Masalah Ruang lingkup dalam pembahasan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Perancangan Komputer Paralel menggunakan client prosesor 486 secara diskless. 2. Operating system dalam parallel komputasi ini adalah Debian (Linux). 3. Program Komputasi Paralel menggunakan sistem MPI. 4. Tidak membahas secara mendalam mengenai bagaimana merancang dan membuat aplikasi dengan menggunakan berbagai macam algoritma dan fungsi pemrograman paralel.
5. Client yang digunakan adalah prosesor x486 sebanyak kurang lebih 3 buah.
1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi literatur, yaitu dengan melakukan studi berdasarkan referensi dan berbagai diskusi pembahasan baik dengan dosen pembimbing maupun dengan orang yang berkompeten pada kasus ini. 2. Pembuatan Sistem Parallel Prosesor, yang meliputi tahapan terstruktur sebagai berikut : a. Model Jaringan : Implementasi sistem yang digunakan pada parallel komputer empat node (1 node server prosesor 1Ghz, 3 node client diskless prosesor x486) dengan jaringan LAN ethernet 10 Mbps dan interkoneksi menggunakan switch dan topologi star dengan jaringan TCP/IP. b. Perangkat keras
Gambar 1.1 Arsitektur Sistem Komputer Paralel
i. Server
:
1 buah PC lengkap {Motherboard, memory, prosesor, VGA, Hardisk, CDRom, floppy disk, Ethernet card 2 buah (untuk koneksi ke Host dan ke jaringan luar)}, dengan monitor. ii. Host dengan prosesor 486 :
1 buah CPU tanpa Harddisk {Motherboard, memory, prosesor, floppy disk, Ethernet card 1 buah (untuk koneksi ke server)}. c. Perangkat Lunak : 1. Menggunakan MPI untuk software Parallel komputer. 2. Untuk interkoneksi antar komputer dengan menggunakan aplikasi ssh / rsh (remote komputer pada linux). d. Uji Coba : Waktu proses parallel yang diukur dari waktu eksekusi alogaritma paralel 3. Analisa Sistem, Analisa dan eksplorasi terhadap sistem yang telah diimplementasikan dalam tugas akhir ini sesuai dengan parameter yang ditentukan. 4. Mengambil Kesimpulan a. Apakah terdapat perbedaan dari segi kecepatan dan waktu pekerjaan dari yang menggunakan 1 prosesor 1GHz dengan yang menggunakan komputer paralel dengan prosesor x486. b. Apakah segala pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan parallel prosesor atau tidak. 5. Studi Pengembangan Aplikasi yang
bertujuan untuk menentukan
metodologi pengembangan Perangkat Lunak yang digunakan dengan pendekatan terstruktur. 6. Analisa sistem, dengan melakukan ujicoba 7. Mengambil kesimpulan
1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penulisan, perumusan masalah dan batasannya, metodologi penyelesaian masalah yang digunakan, serta sistematika penulisan yang memuat susunan penulisan Tugas Akhir ini.
BAB II
Landasan Teori Dalam bab ini menguraikan landasan teori yang mendukung dan mendasari penulisan Tugas Akhir ini, yaitu mengenai sistem komputasi paralel serta penerapan aplikasinya.
BAB III
Perancangan dan Implementasi sistem Bab ini berisi tentang proses implementasi sistem komputasi paralel dalam lingkungan MPI (Message Passing Interface), jaringan interkoneksi, pemilihan software dan hardware yang akan digunakan untuk membangun sistem. Dibahas juga perancangan sistem permasalahan yang akan digunakan untuk menguji sistem.
BAB IV
Pengujian Performansi dan Analisa Sistem Bab ini berisi implementasi dan analisa sistem. Implementasi program paralel yang dibuat dan analisa sistem yang meliputi Kecepatan pemrosesan menggunakan node client (prosesor 486 1 sampai 4 node), node server (1 prosesor 1GHz), node campur (1 prosesor 1 GHz dengan prosesor 486 1 sampai 4 buah)
BAB V
Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari serangkaian kegiatan terutama pada bagian implementasi dan analisa hasil pengukuran yang didapat. Selain itu saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut dari tugas akhir yang telah dibuat dituliskan pada bab ini.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Komputasi Paralel 2.1.1 Definisi [5][12] Komputasi Paralel[5] merupakan metode komputasi yang membagi beban komputasi ke dalam beberapa bagian kecil sub proses komputasi, dimana sub komputasi tersebut dijalankan pada prosesor yang berbeda secara bersamaan dan saling berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan satu permasalahan komputasi. Komputasi paralel telah dipergunakan selama lebih dari 40 tahun. Gagasan dasar dari pemrosesan paralel adalah memiliki lebih dari satu pemroses yang semuanya memiliki kemampuan untuk bekerja dalam saat yang bersamaan. Penggunaan beberapa pemrosesan ini tentu menyebabkan munculnya persyaratan tambahan, seperti kemampuan penggunaan data bersama-sama dan kemampuan untuk berkomunikasi antar pemroses. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa algoritma untuk pemrosesan paralel umumnya lebih kompleks dari algoritma sekuensial. Komputasi paralel[12] umumnya diterapkan untuk permasalahan yang secara sekuensial tidak mampu diselesaikan dalam jangka waktu yang pantas , misalnya peramalan cuaca global, dan pemodelan struktur DNA. Untuk meramalkan cuaca pada 10 hari kedepan dengan interval 10 menit, suatu komputer yang beroperasi pada 100 Mflops akan membutuhkan waktu 107, atau lebih dari 100 hari.Sedangkan dengan menggunakan komputer paralel permasalahan ini dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih cepat.
2.1.2 Komputasi Paralel pada Diskless Node[[3], 10], [11]
Gambar 2.1 Diskless Sistem
Pada umumnya koneksi client pada sistem cluster ada dua macam yaitu diskless client dan non-diskless client . Pengertian Diskless client adalah memungkinkan client yang tidak dilengkapi dengan media penyimpanan dapat mengaktifkan sistem operasi (LINUX). Dalam konfigurasi diskless client,
server menyediakan segala jenis file yang
dibutuhkan oleh client. Keuntungan utama dari sistem diskless client ini adalah fleksibilitas untuk menambah beberapa node baru dan mengatur administrasi cluster. Karena pada node client tidak terdapat informasi lokal apapun, ketika menambah node baru hanya memodifikasi beberapa file pada server atau menjalankan script. Kerugian dari diskless client adalah meningkatnya traffic di NFS (Network File System). Apabila sistem diskless client ini dipergunakan, berarti dibutuhkan disket floppy atau bootROM dari kartu jaringan untuk proses booting (inisialisasi awal). Komputer diskless umumnya berjalan di atas sistem operasi linux. Contoh software package untuk sistem diskless adalah Fully Automatic Installation (FAI) dan Linux Terminal Server Project (LTSP). Pada tahap awal, komputer yang diskless akan mencari IP address dan nama file boot image dari BOOTP server, kemudian dengan menggunakan TFTP untuk mendownload boot image dari server yang mungkin saja berbeda-beda dan memulai prosesnya dari server yang telah ditemukan tersebut.
Karena selanjutnya BOOTP berkembang menjadi DHCP maka proses pemerolehan bootable image dari server adalah hanya terjadi dalam dua tahap besar yaitu tahap pertama adalah proses booting menggunakan network booting
boot loader didownload dan dijalankan
dan kemudian
tahap kedua adalah proses download dari file image kernel (umumnya memiliki nama vmlinuz) dan selanjutnya sistem operasi pada komputer diskless dapat mulai dijalankan. Untuk sebuah PC, bagian yang signifikan adalah Network Interface Card (NIC) harus mampu mengidentifikasi dirinya sebagai bootable device dan terdaftar di motherboard BIOS. Dan apabila telah ditentukan bahwa NIC tersebut sebagai boot device maka NIC tersebut harus mampu untuk me-donwload boot loader dan menjalankannya. Agar hal tersebut dapat terjadi maka harus memilih NIC yang telah memiliki boot ROM built-in atau memasukkan sendiri boot ROM yang sesuai ke dalam NIC tersebut. Bisa juga, proses boot dimulai dari floppy atau lokal hard disk yang telah mengandung boot ROM image. Namun, pada umumnya untuk sebuah sistem
yang
diskless
tidak
mendukung
berbagai
bentuk
tempat
penyimpanan lokal (local persistent storage), termasuk diantaranya: hard disk drives, floppies, dan CD-ROMs. Hal ini mengakibatkan bahwa hanya pilihan menggunakan network booting adalah satu-satunya yang tersisa sebagai alternatif untuk proses boot pada komputer yang diskless. Image kernel dapat diperoleh oleh komputer client dengan menggunakan TFTP server. Setelah suatu NIC dari komputer client pada tahap network booting berhasil menemukan komputer server maka proses download image kernel dilakukan. Selanjutnya komputer client melakukan mounting file system dan melakukan semua proses inisialisasi sebuah sistem operasi yang diperlukan dan akhirnya terbentuklah sebuah sistem operasi yang serupa (homogen) dengan komputer server pada komputer client. Sistem operasi yang terbentuk tersebut sebenarnya merupakan sistem operasi komputer server dengan display yang dialihkan ke komputer client. Agar hal tersebut dapat berjalan maka file system, serta konfigurasi yang diperlukan untuk sebuah sistem operasi harus dapat diperoleh oleh
komputer client dari komputer server dengan memanfaatkan fasilitas NFS server, yaitu server telah membuka permission bagi komputer lain untuk menggunakannya suatu file system miliknya. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem diskless tersebut terkadang digabungkan dengan pengembangan sebuah sistem cluster. Khususnya pada cluster yang ditujukan untuk komputasi ilmu pengetahuan. Pada komputasi ilmu pengetahuan, umumnya komputasi yang dijalankan hanya membutuhkan kinerja CPU yang tinggi dan dengan didukung oleh ketersediaan memory yang memadai. Peranan tempat penyimpanan yang permanen untuk masing-masing node sungguh sangat kecil, diperlukan pun umumnya hanya satu atau dua buah persistent storage untuk node tertentu saja. Hal tersebut menyebabkan para pengembang sistem cluster memilih memanfaatkan kelebihan sistem diskless dengan alasan untuk mengurangi overhead dari biaya yang dikeluarkan dan bahkan lebih menguntungkan karena sama sekali tidak mengganggu kinerja dari sistem cluster sendiri. Biaya yang dikeluarkan kecil karena sistem diskless terbentuk hanya dengan melakukan instalasi software package saja tanpa memerlukan device tambahan.
2.1.3 Message Parsing Interface (MPI)[10]
Gambar 2.2 Model Sistem Message Parsing
Message Parsing Interface (MPI) adalah perangkat lunak yang memungkinkan sekumpulan komputer yang heterogen terlibat seperti satu sistem komputer paralel dan dapat digunakan sebagai sebuah sumber daya komputasi yang koheren. Komputer tersebut bisa berupa workstation, multiprocessor, specialized grapich engine sampai dengan vector supercomputer yang dihubungkan dengan jaringan. MPI memungkinkan eksekusi program pada setiap mesin dapat dikendalikan oleh user dan menjadi lingkungan komputasi yang powerfull. MPI digunakan
untuk komputasi paralel dalam sistem yang
terdistribusi. Pengguna MPI dapat menuliskan programnya dengan bahasa C, C++, FORTRAN77, dan FORTRAN90 untuk menjalankannya secara paralel dengan memanggil rutin library yang sesuai. Karena datanya terdistribusi, biasanya komputasi pada suatu proses akan membutuhkan suatu nilai data yang di copy dari proses lainnya. Oleh karena itu, bila proses A membutuhkan nilai data X yang disimpan pada memori di data B, maka program tersebut harus memasukan suatu baris seperti :
if (I am processor A) then call MPI_Send (X) else if (I am processor B) then call MPI_Recev (X) end
Jelas bahwa untuk mengeksekusi sebuah program paralel yang menggunakan MPI akan terlihat berbeda dengan bila menggunakan versi sekuensial. Pengguna harus membagi data masalah ke beberapa proses, menulis ulang algoritma untuk membagi kerja ke beberapa proses dan menambah beberapa program untuk mengirimkan nilai yang dibutuhkan dari sebuah proses dimana data tersebut berada ke sebuah proses yang membutuhkan nilai tersebut.
MPI dikembangkan pada tahun 1993-1994 oleh sekelompok peneliti yang berasal dari kalangan pemerintahan, industri dan akademia. MPI merupakan salah satu standar pertama untuk menjalankan program paralel prosesor, dan yang merupakan pelopor dalam basic message parsing.
2.2 Fully Automatic Installation (FAI)[7] FAI merupakan sistem yang non-interaktif untuk menginstal sistem operasi Debian GNU/Linux pada sebuah komputer atau pada seluruh cluster. Sebuah komputer baru (lengkap) diaktifkan dan setelah beberapa menit Linux telah terinstall, terkonfigurasi dan berjalan pada sebuah sistem cluster, tanpa ada interaksi yang banyak. Selain itu, komputer tersebut dapat di-update atau diinstall kembali. FAI menggunakan distribusi Debian GNU/Linux, beberapa shell dan skrip perl untuk dapat menjalankan proses instalasinya. Perubahan konfigurasi file dalam operating sistem bisa dilakukan oleh cfengine, shell, perl dan expect script. Group target dari FAI adalah sistem administrator yang menginginkan untuk menginstal Debian kedalam sebuah ataupun ratusan komputer. Karena tujuan utama dari FAI adalah alat bantu instalasi, FAI dapat juga digunakan untuk menginstal Beowulf Cluster, laboratorium linux, atau kelas komputer. Penginstallan jaringan Linux berskala besar dengan perangkat keras yang berbeda atau kebutuhan instalasi yang berbeda juga dapat diterapkan oleh FAI. Pokok utama FAI : 1. Install Server Yaitu host dimana paket dari FAI di instalasi. Install server menyediakan beberapa servis dan data untuk semua install client 2. Install Client Yaitu host dimana FAI akan diinstal dan dikonfigurasi dari install server. 3. Konfigurasi Berisi keterangan lebih lanjut mengenai bagaimana melakukan instalasi pada client. Termasuk informasi mengenai:
Susunan Harddisk File sistem lokal (local filesystem), mount point dan mount optionnya Paket perangkat lunaknya Susunan Keyboard, time zone, NIS, konfigurasi Xfree86, file sistem remote , account pengguna, printer 4. nfsroot nfsroot adalah sebuah sistem file yang terdapat pada install server dan juga sistem file lengkap untuk install client dalam proses instalasi. Semua client memiliki nfsroot yang sama, yang di-mount read only . Install client yang akan diinstall menggunakan FAI, booting melalui disket floppy atau melalui kartu jaringan. Saat booting install client akan mendapatkan Alamat IP dan membooting kernel linux yang akan me-mounts file sistem root melalui NFS yang berasal dari install server. Setelah sistem operasi berjalan, skrip startup FAI melakukan instalasi secara otomatis yang tidak membutuhkan interferensi dari pengguna. Pertama, Hardisk pada install client akan terpartisi, sistem file terbentuk dan paket software akan terinstalasi. Setelah itu, sistem operasi yang baru terinstalasi akan dikonfigurasikan menurut setingan menggunakan skrip, dan sistem operasi yang baru akan dapat booting melalui lokal harddisknya sendiri. FAI juga dapat digunakan sebagai sistem penyelamatan jaringan. Dengan menggunakan metode diskless client.
2.3 Network Information Service (NIS) NIS (Network Information Service) adalah sebuah servis yang menyediakan informasi. Informasi tersebut harus dikenali oleh seluruh mesin (komputer) pada jaringan. Umumnya NIS mendistribusikan informasi berupa[4] : Login names/passwords/home directories (/etc/passwd) Group information (/etc/group)
Sebagai contoh, apabila password login userA telah terekam pada NIS passwd database, maka userA dapat login pada semua jaringan yang program NIS clientnya sedang berjalan. Semula NIS dikenal dengan Sun Yellow Pages (YP). Karena sejarahnya maka banyak perintah NIS diawali dengan yp. Perintah-perintah ini dipakai untuk membuat konfigurasi informasi yang konsisten melalui jaringan. Karena linux berpegang pada standar NIS, maka dengan mudah dapat berinteraksi dengan versi UNIX lain, baik sebagai server ataupun client. Pada NIS, host master digunakan oleh semua file administrasi sistem dan database. Semua informasi disebarkan ke semua host yang ada melalui jaringan. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi ke dalam database yang disebut maps. NIS menggunakan protokol RPC (Remote Procedure Call)
[4]
.
RPC ini memungkinkan sebuah host melakukan perintah-perintah secara remote seolah-olah itu adalah perintah lokal. RPC menggunakan library prosedur dan standar jaringan untuk mengatur byte dan struktur data.
2.4 Network File System (NFS) Network File System (NFS)[6] adalah sarana untuk menghubungkan diskdisk pada sistem jarak jauh dengan sistem lokal, serta memvisualisasikan penempatan disk tersebut seakan pada lokasi fisik yang sama. Dengan demikian memungkinkan untuk melakukan mount file-file dari komputer yang berbeda melalui jaringan TCP/IP. NFS merupakan prokol tak bertempat. Setiap permintaan dari client dan server bersifat unik atau berlaku untuk dirinya sendiri. Artinya NFS memiliki sifat yang mapan. Bila server down, client tidak harus reboot. Berdasarkan desainnya, NFS termasuk lingkungan yang tidak aman. Bila ingin berbagi data atau ruang disk dengan aman, perlu pertimbangan lain sebagai alternatif NFS. Ada 3 komponen dasar dari NFS [6]: 1. Serangkaian protokol TCP/IP 2. Server yang menggunakan proses mengekspor sistem file (NFS Server) 3. Client yang bisa di-mount otomatis dengan file /etc/fstab saat booting (NFS Client)
2.5 Debian Mirror Debian mirror merupakan folder yang berisi kumpulan paket-paket dari debian. Tujuan dari dibuatnya debian mirror adalah, apabila terdapat update atau paket-paket baru debian yang tidak terdapat pada CDROM, maka paket-paket tersebut dapat ditaruh di debian mirror, dan dapat diambil apabila ingin menginstall paket tersebut. Sebelumnya harus menuliskan alamat dari debian mirror tersebut pada etc/apt/source.list dan melakukan apt-get update agar isi dari paket-paket di dalam debian mirror terdaftar. Debian mirror dapat diakses dengan berbagai cara, seperti : 1. Melalui Akses Internet Debian mirror dapat diakses melalui http dan ftp, di Indonesia juga menyediakan paket-paket debian dalam debian mirror: 2. Melalui Local Debian Mirror Apabila di dalam jaringan terdapat local debian mirror, juga dapat mengaksesnya (lebih cepat dibandingkan dengan akses dari internet). Apabila local debian mirror tersebut terhubung via NFS, maka hanya perlu me-mount-kannya.
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan implementasi sistem untuk analisa sistem kerja dan performansi sistem Message Passing Interface pada jaringan TCP/IP dengan 1 buah node server (prosesor 1 GHz) dan 2 buah node client (prosesor x486 diskless)
3.1 Arsitektur Sistem 3.1.1
Spesifikasi Kerja Sistem Sistem Paralel Processing menggunakan prosesor x486 sebagai
diskless client yang diimplementasikan dan dianalisis dalam tugas akhir ini dirancang terdiri dari empat node karena keterbatasan ketersediaan perangkat prosesor 486. Konfigurasi sistem yang digunakan dalam tugas akhir ini terdiri dari empat node :
Gambar 3.1 Arsitektur Hardware Sistem Diskless
Pengujian dilakukan menggunakan 1 komputer Server dan 3 komputer client diskless. Pengujian dilakukan baik untuk komputasi sekuensial maupun paralel. Komputer server bertindak sebagai node server
untuk diskless client dan juga node server untuk menjalankan program paralel.
3.1.1.1 Desain Aplikasi Pengujian Permasalahan yang akan digunakan sebagai topik pengujian yaitu : 1. Menguji prosesor 486 dalam menjalankan pemrograman paralel. 2. Melakukan performansi test, untuk mengetahui kemampuan dari prosesor 486 dalam menerima parallel task.
2.1.1.2 Desain Analisa Pengujian Dari pengujian-pengujian diatas akan dianalisa performansi dari program tersebut bila dijalankan secara sekuensial ataupun paralel. Adapun analisa-analisanya berupa : 1. Paralel Menjalankan program paralel tersebut untuk setiap node, dua node dan tiga node diskless client. 2. Sekuensial Menjalankan program tersebut pada server (Perbandingan)
3.1.2 Pengambilan Data Selama pengujian dilakukan monitoring terhadap waktu dari program sekuensial dan paralel yag dijalankan. Pengambilan data untuk analisis dilakukan dengan : Menintegrasikan fungsi waktu dalam menjalankan program untuk proses sekuensial dan paralel lalu mengambil nilai tengah (mean) dari hasil tersebut. Grafik data yang berupa performansi pengerjaan paralel prosesing yang dibuat dengan menggunakan gnuplot yang merupakan paket program dari debian dan grafik dari microsoft excel. 3.2 Implementasi Sistem 3.2.1
Implementasi Perangkat keras (Hardware)
3.2.1.1 Spesifikasi Node Sistem paralel yang menggunakan client diskless prosesor x486 direncanakan terdiri dari empat buah node (1 node server dengan prosesor 1GHz dan 3 node client dengan prosesor x486).
Spesifikasinya :
Tabel 3.1 Spesifikasi lipi00
Peripheral
Server
Prosesor
AMD Athlon 1GHz
Memory
SDRAM Visipro 256 MB PC 133
Hardisk
Seagate Baracuda 40 GB 7200 rpm
NIC
RTL 8139 PCI Slot 10/100Mbps
Motherboard
Abit KT-7A
Floppy Disk
1.4 M
Cdrom
Asus
Tabel 3.2 Spesifikasi lipi01
Peripheral
Client1
Prosesor
i 486 DX / 33MHz
Memory
12 MB
Hardisk
Tidak Ada (Diskless)
NIC
SMC Ultrachip 83C790QFP ISA Slot 10Mbps
Motherboard
ACER 486
Floppy Disk
1.4 M
Cdrom
Tidak Ada
Memory Cache
256 kBps Tabel 3.3 Spesifikasi lipi02
Peripheral
Client2
Prosesor
i 486 DX / 33MHz
Memory
12 MB
Hardisk
Tidak Ada (Diskless)
NIC
SMC Ultrachip 83C790QFP ISA Slot 10Mbps
Motherboard
ACER 486
Floppy Disk
1.4 M
Cdrom
Tidak Ada
Memory Cache
64 kBps
Tabel 3.4 Spesifikasi lipi03
Peripheral
Client3
Prosesor
433 S / 33MHz
Memory
20 MB
Hardisk
Tidak Ada (Diskless)
NIC
3COM Etherlink ISA Slot 10Mbps
Motherboard
ACER 486
Floppy Disk
1.4 M
Cdrom
Tidak Ada
Memory Cache
64 kBps
3.2.1.2 Interkoneksi Jaringan Interkoneksi jaringan dengan media transmisi UTP dengan link 10 Mbps, dihubungkan oleh Switch 8081 ALLNET 10/100 Mbps. Protokol yang digunakan adalah TCP/IP. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dalam komunikasi data.
Application Layer Transport Layer Network Layer Network Interface Layer Gambar 3.2 Model Arsitektur TCP/IP[7]
Dengan prinsip ini maka tugas masing-masing protokol menjadi
jelas
dan
sederhana,
sehingga
mudah
untuk
diimplementasikan dan dikembangkan. Selain itu TCP/IP juga dapat diimplementasikan di seluruh perangkat dan perangkat lunak jaringan. IP addressing dilakukan secara manual bukan dari DHCP server. Tabel 3.5 Konfigurasi IP Host
Konfigurasi
Server
Client1
Client2
Client3
IP address
10.0.0.254
10.0.0.1
10.0.0.2
10.0.0.3
Subnet
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
Host Name
lipi00
lipi01
lipi02
lipi03
MAC Address
00:08:54:07:D3:33 00:00:C0:F1:03:99
3.2.2
00:00:C0:87:3B:9D 00:A0:24:1B:E7:B0
Implementasi Perangkat Lunak (Software)
Proses instalasi dapat dilihat pada lampiran A,B,C,D 3.2.2.1 Sistem Operasi[12] [lampA] Sistem operasi yang digunakan dalam pembuatan komputer paralel adalah Debian GNU/linux Sarge 3.1, pemilihan sistem operasi ini didasarkan oleh beberapa pertimbangan sebagai berikut : 1. Free software, artinya
dapat mengambil source program
GNU/Linux tanpa Dikenai Biaya. 2. Open source, artinya semua listing program dari source code OS tersebut dapat lihat dan dapat dimodifikasi tanpa adanya larangan dari siapa pun. 3. Kestabilan dari program-program GNU/Linux yang telah teruji. Sistem tidak akan mengalami hang walaupun telah menjalankan program tersebut sebulan atau lebih dan tidak perlu melakukan restart. 4. tentu pernah menonton Titanic, Proses pembuatan efek animasi dan renderingnya yang tentu saja membutuhkan komputasi yang
cukup kompleks dan sangat rumit, ternyata menggunakan bantuan GNU/Linux. 5. GNU/Linux Merupakan OS cross platform yang dapat dijalankan pada hampir semua jenis/tipe komputer yang ada saat ini. 3.2.2.2 Sistem Diskless [lampB] Yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem diskless untuk client : 1. FAI Untuk Membuat Environment pada client, dengan mensetup root image yang akan mount oleh client, dan juga membuat kernel linux yang diadaptasi dari kernel linux yang di instal (dalam hal ini Debian 2.4.27) 2. Local Debian Mirror Untuk mendownload apa saja yang dibutuhkan oleh server dalam pen-setup-an FAI untuk membuat root image client. (harus dibuat, karena FAI dalam pensetupannya tidak dapat mengambilnya dari Cdrom) 3. NFS Untuk Men-share apa-apa saja yang dibutuhkan oleh client dari Directory server. Jadi client tinggal Memountkan directory Tersebut. 4. Bootpd Semacam dhcp, untuk hubungan inisialisasi awal antara server dan client, yang berisi informasi-informasi IP, hardware address, alamat rootnya, Kernel linux pada client, konfigurasi server, dsb. 5. BootFloppy Untuk Membuat disket booting yang dapat disetting sesuai kebutuhan. 3.2.2.3 Sistem Paralel [LampC] 1. MPICH
Suatu Environment paralel yang di dalamnya berisi banyak sistem-sistem paralel seperti MPI, MPE, PVM, LAM, dsb untuk berbagai macam mesin dan Operating System. 2. Bahasa Pemrograman Rutin antarmuka pemakai yang tersedia dalam library MPI memudahkan pembuatan program paralel. MPI mendukung C, C++, FORTRAN77, dan FORTRAN90 semuanya berorientasi pada
object
oriented
programing.
Penggabungan
library
antarmuka MPI ini dalam bahasa C/C++ diinplementasikan sebagai fungsi, yang mengikuti aturan umum yang dipergunakan pada kebanyakan sistem C, termasuk sistem operasi berbasis UNIX. Dapat diamati argumen fungsi merupakan gabungan dari parameter nilai dan pointer, serta hasil fungsi mengindikasikan keluaran suatu panggilan. 3.2.2.4 Sistem Pendukung [LampD] 1. Apache2 Untuk dapat memberikan akses local debian mirror melalui web, memudahkan dalam pen-download-an paket.
2. NIS Untuk
memberikan
informasi
mengenai
host-host
dalam
/etc/hosts, /etc/netgroup, dengan membuat map konfigurasi. 3. Gnuplot Untuk memplotkan data yang telah tertulis di dalam file ke dalam suatu grafik.
BAB IV PENGUJIAN PERFORMANSI DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini akan dibahas hasil yang diperoleh dari pengukuran yang telah dilakukan. Data-data yang telah diperoleh, akan diolah untuk mendapatkan parameter-parameter performansi yang dicari. Agar diperoleh hasil data yang cukup valid dilakukan pengambilan data secara berulang. Analisa dilakukan berdasarkan kasus yang dilakukan selama proses pengukuran. Sistem komputasi paralel yang dianalisa dalam tugas akhir ini ada 4 node, 1 node server (AMD 1 GHz) dan 3 node client (prosesor 486 /33MHz) Pengujian performansi sistem yang telah dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu menjalankan sebuah program paralel (cpi) yang telah disediakan oleh MPI, yaitu penyelesaian matematika perhitungan pi dengan membaginya ke beberapa proses dan program untuk mengukur performansi MPI dengan cara mengirimkan paket-paket data dan dilihat waktu pemrosesannya. Dengan spesifikasi sistem sebagai berikut : Tabel 4.1 Spesifikasi Hardware Setiap Node lipi 00
lipi01
lipi02
lipi03
athlon 1GHz
i486DX/33Mhz
i486DX/33Mhz
I433 S/33Mhz
Mem:256Mb
Mem:12 Mb
Mem:12 Mb
Mem: 20Mb
cache : 256K
cache : 64K
cache : 64K
NIC:SMC
NIC:SMC
NIC:3COM
NIC RTL8139
4.1 Pengujian Sistem Menggunakan Program Parallel cpi Pengujian pertama yang dilakukan adalah menguji apakah komputer paralel yang telah dibuat dapat menjalankan program paralel pada sistem paralel yang telah dibuat. Pengujian program paralel menggunakan program cpi, yaitu program paralel untuk perhitungan pi. Contoh pelaksanaan program paralel tersebut : Host: lipi01, lipi02, lipi03 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 4 cpi
Password: Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 3 on lipi03.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231245, Error is 0.0000083333333314 wall clock time = 0.147007
Dan dilakukan percobaan dari satu node sampai 3 node, hasil yang diperoleh adalah sbb :
Tabel 4.2 Waktu Rata-Rata Pengujian Untuk Setiap Node Host
Lipi00
lipi01
lipi02
lipi03
Percobaan 1
0.053701
0.100571
0.115774
0.099462
Percobaan 2
0.056088
0.108491
0.116962
0.116295
Percobaan 3
0.053334
0.116759
0.118012
0.107154
Percobaan 4
0.053508
0.09481
0.119407
0.115791
Percobaan 5
0.053882
0.089162
0.100234
0.1075
Percobaan 6
0.053691
0.096959
0.104693
0.107276
Percobaan 7
0.053771
0.112512
0.101111
0.116487
Percobaan 8
0.053442
0.108629
0.104654
0.112816
Percobaan 9
0.053619
0.117295
0.120959
0.107742
Percobaan 10
0.055817
0.113973
0.107083
0.116404
0.0540853
0.1059161
0.110889
0.1106927
Rata-rata
Tabel 4.3 Waktu Rata-Rata Pengujian Untuk 2 Sampai 3 Node Host
lipi01.02
lipi02.03
lipi01.03
lipi01.02.03
Percobaan 1
0.134096
0.131051
0.120298
0.143847
Percobaan 2
0.129254
0.133558
0.134976
0.147007
Percobaan 3
0.127664
0.134102
0.136904
0.147193
Percobaan 4
0.135638
0.133225
0.133223
0.132384
Percobaan 5
0.13013
0.131521
0.129402
0.144168
Percobaan 6
0.128649
0.1243
0.127737
0.141911
Percobaan 7
0.135106
0.137416
0.13665
0.131475
Percobaan 8
0.121083
0.128807
0.128347
0.12652
Percobaan 9
0.126568
0.126456
0.125132
0.148936
Percobaan 10
0.136551
0.135243
0.127664
0.139035
0.1304739
0.1315679
0.130033
0.1402476
Rata-rata
Pada hasil diatas menunjukkan bahwa program paralel dapat dijalankan pada sistem yang telah dibuat.
4.2 Pengujian dan Analisa Performansi Sistem Pada percobaan kedua, dilakukan suatu performansi test (dijalankan dengan menggunakan program parallel mpptest yang telah disediakan oleh MPI pada folder examplenya), dijalankan untuk melihat kinerja dari sistem paralel prosesor yang telah dibuat. Selain itu juga untuk melihat apakah perbedaan hardware dari masing-masing client dapat mempengaruhi proses kecepatan waktu eksekusi.
Gambar 4.1 Perf test Pada Node Server
Gambar 4.2 Perf test pada node client
Analisa performansi antara client (prosesor 486/33MHz )dengan server prosesor (1GHz): Dapat dilihat gambar 4.2 dan gambar 4.1, perbedaan prosesor antara keduanya sangat berpengaruh pada kinerja prosesor tersebut. Untuk
menjalankan perf test, dengan beban paket antara 0-1024 Byte, untuk server hanya diperlukan waktu sekitar 26-30µs sedangkan untuk clientdiperlukan waktu sekitar 950-2700µs. Terjadi perbedaan sekitar 35-80 kali lipat.
Analisa performansi pada node client: Tabel 4.4 Spesifikasi Hardware lipi01
Peripheral
lipi01
Prosesor
486 DX / 33MHz
Memory
12 MB
Hardisk
Tidak Ada (Diskless)
NIC
SMC Ultrachip 83C790QFP ISA Slot 10Mbps
Motherboard
ACER 486
Floppy Disk
1.4 M
Cdrom
Tidak Ada
Memory Cache
256 kBps
Tabel 4.5 Spesifikasi Hardware lipi02
Peripheral
lipi02
Prosesor
486 DX / 33MHz
Memory
12 MB
Hardisk
Tidak Ada (Diskless)
NIC
SMC Ultrachip 83C790QFP ISA Slot 10Mbps
Motherboard
ACER 486
Floppy Disk
1.4 M
Cdrom
Tidak Ada
Memory Cache
64 kBps
Tabel 4.6 Spesifikasi Hardware lipi03
Peripheral
lipi03
Prosesor
433 S / 33MHz
Memory
20 MB
Hardisk
Tidak Ada (Diskless)
NIC
3COM Etherlink ISA Slot 10Mbps
Motherboard
ACER 433 S
Floppy Disk
1.4 M
Cdrom
Tidak Ada
Memory Cache
64 kBps
a) Dilihat dari memory cached: Memori cached pada lipi00 dengan lipi02 memang dibuat berbeda (dengan spesifikasi hardware yang lainnya sama) Tabel 4.4. Lipi01 memiliki memori cached sebesar 256Kbyte, sedangkan lipi02 memiliki memori cached sebesar 64Kbyte. Hal ini bertujuan untuk menguji performansi antara lipi01 dengan lipi02 dengan cached yang berbeda. Pada gambar 4.2 diatas terlihat bahwa performansi lipi01 lebih baik dibandingkan dengan performansi lipi02, dikarenakan oleh memori cached pada lipi01 jauh lebih besar dibandingkan dengan lipi02 perbedaannya sekitar 100µs.
b) Dilihat dari jenis prosesor dan besar memori: Memori pada lipi02 sebesar 12 MB dan prosesornya seri 486DX/33MHz, sedangkan memori pada lipi03 sebesar 20 MB dan prosesornya seri 433S/33MHz (Tabel 4.4). Apabila dilihat dari perbedaan spesifikasi hardwarenya dilihat bahwa lipi02 lebih baik pada prosesornya sedangkan untuk besar memori lipi03 lebih baik. Pada gambar 4.2 diatas terlihat bahwa performansi awal lipi03 lebih baik dibandingkan dengan lipi02 dikarenakan oleh memori pada lipi03 (20MB) lebih besar dibandingkan dengan lipi02 (12MB) yang mempercepat proses awal, tetapi secara berkala kinerja lipi03 mulai dilewati oleh lipi02, dikarenakan lipi02 (486DX/33MHz) mempunyai prosesor lebih baik dibandingkan dengan lipi03 (433S/33MHz). Perbedaan kinerja antara lipi02 dan lipi03 tipis, hanya sekitar 50µs c) Analisa akhir antar node untuk proses sekuensial Perbedaan spesifikasi hardware mempengaruhi kinerja sebuah komputer dalam menjalankan suatu program. Perbedaan memori chaced (100µs) memberikan performansi yang cukup besar dibandingkan dengan
perbedaan memori fisik (50µs). Dan kinerja prosesor memberikan tingkat kestabilan dalam pemrosesan. Karena itu untuk mempercepat proses paralel, dibutukan memori fisika yang besar untuk inisialisasi awal, memori cached, dan prosesor yang besar untuk kestabilannya.
Gambar 4.3 Perf test Pada 2 Node
Gambar 4.4 Perf test Pada 3 Node (lipi01+lipi02+lipi03)
Dari gambar 4.3 terlihat kinerja antara lipi01,03 dan lipi01,02 lebih baik dibandingkan dengan kinerja antara lipi02,03. Hal ini dipengaruhi oleh proses sekuensial lipi01 lebih baik dibandingkan dengan lipi02 dan lipi03 dikarenakan oleh memori cached pada lipi01 yang besar yang memberikan kinerja yang baik dibandingkan lipi02 dan lipi03, seperti terlihat pada gambar 4.2. Sehingga saat menjalankan program paralel untuk 2 node, kinerja antara lipi01 dengan lipi03 dan lipi01 dengan lipi02 akan lebih baik dibandingkan dengan kinerja antara lipi02 dengan lipi03.
Analisa kinerja Node:
lipi01 lipi01+03
960
864
768
672
576
480
384
288
192
96
lipi01+02+03
0
Time (us)
2486 2390 2294 2198 2102 2006 1910 1814 1718 1622 1526 1430 1334 1238 1142 1046 950 Size (bytes)
Gambar 4.5 Perbandingan Kinerja 1,2,3 Node
Dari gambar 4.5 diatas terdapat lipi01, lipi01+03 dan lipi01+02+03 yang merupakan kinerja terbesar di masing-masing klasifikasi nodenya. Terdapat perbedaan pada awal terlihat bahwa waktu rata-rata performansi :
lipi01
< lipi01+03
980.24µs < 985.01µs
< lipi01+02+03 < 1004.73µs
Tetapi terjadi perubahan, kinerja lipi01+02+03 dan lipi01+03 mulai melewati lipi01 pada besar paket antara 384-448byte, sehingga pada akhir grafik didapat bahwa waktu pemrosesan
lipi01+02+03
<
lipi01+03
< lipi01
2428.35µs
<
2438.44µs
< 2453.92µs
Dapat dilihat bahwa pemrograman paralel pada prosesor 486/33MHz akan mempercepat waktu pemrosesan (dibandingkan dengan proses sekuensial dari prosesor 486/33MHz), dengan syarat :
{ Waktu inisialisasi Jaringan + Proses Kerja Paralel } < Proses Kerja Sekuensial
Semakin baik inisialisasi jaringan maka semakin cepat pula kinerja paralel komputer. Karena itu pada paralel prosesor banyak yang menggunakan Gigabit switch dan Gigabit ethernet yang berguna untuk memperkecil proses inisialisasi awal. Semakin tinggi spesifikasi hardware maka kinerja komputer paralel akan semakin baik dan cepat. Apakah dengan menggunakan prosesor 486/33MHz dapat melewai kinerja sekuensial komputer seperti 1GHz ? Tentu saja dapat, apabila terdapat banyak sekali komputer paralel dengan prosesor 486. Mungkin apabila terdapat 100 buah komputer paralel dengan prosesor 486/33MHz maka akan dapat melewati kinerja prosesor 1 GHz.
4.3 Keunggulan dan Kelemahan Sistem Pada suatu sistem pasti ada keuntungan dan kekurangannya. Untuk itu selalu ada perkembangan teknologi dari masa ke masa. 4.3.1 Keunggulan Keunggulan sistem paralel dengan prosesor 486/33MHz adalah: 1. Biaya pembuatan lebih murah. 2.
dapat menganalisa perbedaan hardware terhadap kinerja proses paralel lebih jelas.
3. Pengunaan sistem komputer paralel secara diskless sehingga penambahan pada node paralel hanya cukup melakukan setingan terhadap diskless server saja. 4. Dengan menggunakan FAI untuk diskless, dapat menginstal software paket apa saja yang terdapat pada debian untuk menyeting client.
4.3.2 Kelemahan Kelemahan dari sistem paralel dengan prosesor 485/33MHz adalah: 1. Waktu pemrosesan memakan banyak waktu dibandingkan prosesor saat ini. 2. Pembuatan Etehrnet boot untuk diskless client lebih sulit, karena susah mencari etherboot untuk slot ISA. 3. Koneksi antara masing-masing client cukup lama, dikarenakan kecepatan kartu jaringannya hanya 10MBps.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini adalah: 1. Sistem komputasi paralel secara diskless terdiri dari empat node dengan 1 node server diskless client dan 3 node client yang menggunakan FAI sebagai sistem diskless dan metoda yang digunakan adalah metoda message parsing interface berhasil digunakan untuk menjalankan program MPI paralel cpi dan performance test. 2. Dilihat dari performance test dengan menggunakan prosesor 486/33MHz bila dilihat dari kinerjanya terjadi peningkatan kerja prosesor dari pemakaian satu sampai tiga node apabila : { Waktu inisialisasi Jaringan + Proses Kerja Paralel } < Proses Kerja Sekuensial
Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan besar paket, kinerja program paralel mulai meningkat cepat dan mendahului kinerja sekuensial. 3. Kinerja tiga buah prosesor 486/33MHz (950-2700µs) dalam melakukan penyelesaian pemrograman paralel (perftest) terdapat perbedaan waktu yang besar dengan penyelesaian program paralel tersebut menggunakan satu buah prosesor 1GHz (26-30µs). Perbedaan waktu yang didapat sekitar 40-80 kali lebih lama. Apabila sebuah prosesor 1GHz harus mengeluarkan waktu yang lama untuk proses rendering, apalagi untuk kinerja 3 prosesor 486/33MHz akan membutuhkan waktu yang lama sekali, dan dimungkinkan terjadi hang/kerusakan sebelum selesai rendering tersebut. 4. Memori cached lebih mempercepat kinerja dibandingkan dengan memori fisik dari sebuah komputer (khususnya komputer dengan prosesor 486 / 33MHz) bisa dilihat bahwa memori chaced dengan perbedaan 64Kb dan 256Kb menghasilkan perbedaan waktu 100µs sedangkan untuk memori
fisik dengan perbedaan 12MB dan 20MB mempunyai perbedaan waktu 50µs.
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Pemrograman paralel yang bisa dilakukan pada komputer paralel dengan prosesor 486/33MHz adalah program paralel yang murni berhitung, dikarenakan keterbatasan kemampuan prosesor dalam menerima job yang besar dan yang memerlukan storing data. 2. Jumlah client minimal agar dapat berjalan dalam waktu yang sesuai untuk prosesor 486/33MHz dilihat dari performansi dan analisa diatas adalah 810 buah.
LAMPIRAN A KONFIGURASI SISTEM OPERASI 1. Instalasi Debian Debian Yang digunakan pada sistem ini adalah Debian Sarge 3.1 050221, diambil dengan cara Mendownload dari http://www.kambing.vlsm.org/ sebanyak 14 CD. Atau dapat memesan melalui website tersebut (yang di kelola oleh Fasilkom UI) Yang perlu diperhatikan dalam penginstalan Debian adalah Penyetingan : a. Pengaturan Space Harddisk : Yang Dibutuhkan : 1. Space untuk Master (± 5 giga) / 2. Space untuk Home (± 1 giga) /home 3. Space untuk Debian mirror (± 10 giga) /files 4. Space Untuk Swap (± 2xBesar memory) b. Konfigurasi-Konfigurasi Jaringan : (Untuk eth0
akses keluar)
1. DNS (Domain Name Server) : (clusterlipi) 2. IP : (10.0.0.254) 3. Subnet Mask : (255.255.255.0) 4. Gateway : (10.0.0.254) 5. Host : (lipi00) 6. etc c. Pengambilan source yang akan di install : Ada beberapa cara dalam pengambilan source yang akan di install, seperti : 1. Melalui CD Scan setiap CD debian (14 cd) agar komputer dapat mengetahui package-package yang akan di install di setiap cd (nantinya akan tertulis di /etc/apt/source.list) 2. Melalui HTTP/FTP
Dengan cara memasukkan alamat debian yang akan di download, untuk
proses
instalasi.
(biasanya
tidak
digunakan,
karena
membutuhkan waktu yang lama untuk mendownload sourcenya) 3. Melalui jaringan (Via NFS) Apabila di dalam jaringan telah terdapat debian mirror, maka dapat mengambil package-package debian melalui jaringan (apabila di server debian tersebut telah diaktifkan nfs-kernel-server, yang berguna untuk mensharing suatu folder di dalam linux, agar dapat digunakan oleh komputer lain dalam satu jaringan) d. Penyetingan Hardware (Monitor, VGA, Mouse, dsb) Apabila tidak mengetahuinya, lebih baik menggunakan default setting dari debian tersebut, dengan cara menekan tombol Esc (yang akan otomatis menyetingnya dengan default) pada saat
disuruh memilih
hardware tersebut. (untuk VGA defaultnya = VESA, dan monitor gunakan GENERIC) e. Untuk memilih apa yang akan di install untuk default (mengaktifkan xserver) di harus mencentang pilihan web-environment, untuk yang lainnya dapat di install apabila memerlukannya.
LAMPIRAN B KONFIGURASI SISTEM DISKLESS
1.
Instalasi FAI Program fai dan fai-kernels telah tersedia di dalam CD debian GNU/Linux
Sarge 3.1. Jadi
hanya perlu mengambil paket tersebut dan menginstallnya.
Dengan perintah: # apt-get install fai fai-kernels
apabila ingin sekalian menginstall paket yang telah direkommendasikan oleh fai, seperti ssh, debmirror, mknbi, apt-move, mkinitrdcd, grub, maka dapat melakukan prosees ini : # aptitude -r install fai fai-kernels
Atau juga dapat mendownload versi terbarunya di alamat : http://www.informatik.uni-koeln.de/fai/download dan menggunakan perintah dpkg untuk menginstallnya # dpkg
i fai fai-kernels
Setelah proses penginstalan selesai, maka tahap selanjutnya yang harus kila lakukan adalah mengedit beberapa file di dalam folder fai, agar sesuai dengan yang di inginkan. 1. Edit fai.conf : # cd /etc/fai/ # pico fai.conf
Tampilan isi dari fai.conf sbb: # $Id: fai.conf,v 1.79 2004/07/08 12:33:40 lange Exp $ # /etc/fai/fai.conf -- configuration for FAI (Fully Automatic Installation) # installserver must be the name seen by the install clients installserver=lipi00 =>Ganti Dengan Nama Host Server Utama Kamu # the name of the Debian mirror mirrorhost=$installserver # Don't use the variable FAI_SOURCES_LIST any more. # Instead use /etc/fai/sources.list # Access to Debian mirror via NFS mounted directory
# If FAI_DEBMIRROR is defined, install clients $MNTPOINT #FAI_DEBMIRROR=$mirrorhost:/files/scratch/debmirror
mount
it
to
=> Hilangkan Tanda # pada FAI_DEBMIRROR bila ingin mengambil paketpaket Debian via NFS # if your install server has multiple ethernet device, use this one to # determine its hostname. Default eth0. Set to the interface to which # the Beowulf clients are connected. SERVERINTERFACE=eth0 =>Tuliskan nama ethernet yang terhubung ke jaringan
dimana diskless client berada. # LOGUSER: an account on the install server which saves all logfiles # and which can change the kernel that is booted via # network. Configure .rhosts for this account and PAM, so that root can # log in from all install clients without password. This account # should have write permissions for /boot/fai. For example, you can use # write permissions for the group linuxadm. chgrp linuxadm # /boot/fai;chmod g+w /boot/fai. If the variable is undefined, this # feature is disabled LOGUSER=fai =>Nama user yang mempunyai ijin untuk masuk ke dalam
diskless client # use ssh or rsh for copying log files to user fai and for changing # tftp symbolic link FAI_REMOTESH=rsh FAI_REMOTECP=rcp
=> Pemilihan proses untuk masuk ke dalam root diskless client bisa juga menggunakan ssh dan scp # set protocol type for saving logs, default is rcp/scp. Set to ftp if desired. FAI_LOGPROTO= # Name of log-server. If undefined, the install server will be used. LOGSERVER= # writable directory on remote server, when using FTP protocol LOGREMOTEDIR="upload" # password for login to log server, when using FTP protocol LOGPASSWD= # the configuration space on the install server FAI_CONFIGDIR=/usr/local/share/fai
=> Tempat dimana apabila konfigurasi
penginstalan
ingin menambah script-script baru untuk debian
melalui
FAI
ke
client-client
(tidak digunakan oleh saya) # the location of the config space, as seen by the install client # it can also be overwritten with T170 via BOOTP FAI_LOCATION=$installserver:$FAI_CONFIGDIR # the following variables are read only for most users # mount point where the mirror will be mounted MNTPOINT=/mnt2 # directory on the install server where the nfsroot for FAI is # created, approx size: 160MB, also defined in bootptab or dhcp.conf NFSROOT=/usr/lib/fai/nfsroot
=> Tempat dimana virtual root i386 akan dibuat, yang akan di mount oleh client # the local configuration directory on the install client FAI=/fai # the type of operating system (linux, sunos) OS_TYPE=`uname -s | tr /A-Z/ /a-z/`
Setelah pengeditan, untuk keluar lalu save tekan ctrl+x lalu ketik Y dan Enter 2. Edit make-fai-nfsroot : # pico make-fai-nfsroot
Tampilan isi dari make-fai-nfsroot sbb: # these variables are only used by make-fai-nfsroot(8) # here you can use also variables defined in fai.conf (like $mirrorhost) # Add a line for mirrorhost and installserver when DNS is not available # on the clients. This line(s) will be added to $nfsroot/etc/hosts. NFSROOT_ETC_HOSTS="10.0.0.254 lipi00"
=>yang akan diisi di /etc/hosts nya client di folder ../nfsroot untuk authetifikasi bahwa lipi00 dengan ip 10.0.0.254 merupakan host client tsb. FAI_DEBOOTSTRAP="sarge http://lipi00/debian"
=>Apabila
ingin mengambil paket via http local jaringan (lebih stabil,
dibandingkan dengan yang memakai FAI_DEBMIRROR
#FAI_DEBOOTSTRAP="sarge file:/files/scratch/debmirror/debian"
=> hilangkan tanda # apabila tadi memilih memakai FAI_DEBMIRROR # your extra packages which will be installed into the nfsroot, space separated NFSROOT_PACKAGES="expect" # this local repository holds your local packages that can be installed to # the install clients. Don't forget to create the index file Packages.gz! FAI_LOCAL_REPOSITORY="deb file:/fai/files packages/"
=> Tempat dimana apabila ada paket tambahan yang ingin di install tetapi tidak terdapat pada local debian mirror
# the encrypted root password on all install clients during # installation process; used when log in via ssh; pw is: fai FAI_ROOTPW="56hNVqht51tzc"
=>Default untuk mengaktifkan semua root client menggunakan password fai
# this kernel package will be used when booting the install clients KERNELPACKAGE=/usr/lib/fai/kernel/kernel-image-2.4.27fai_1_i386.deb
=>Kernel paket, tergantung dari kernel apa yang di gunakan saat ini di linux # location of a identity.pub file; this user can log to the install # clients in as root without a password; only useful with FAI_FLAGS="sshd"
=>Salah satu command saat booting floppy untuk mengaktifkan sshd (ssh daemon) agar dapat mengirim data ke root client / server yang lain #SSH_IDENTITY=/home/admin/.ssh/identity.pub
=>hilangkan tanda # apabila ingin log in ke client tanpa password # which of DHCP and/or BOOTP should the server create setups for. # Default are to create setups for both FAI_BOOT="bootp"
=> Pemilihan setingan untuk inisialisasi jaringan diskless via floppy boot # export $NFSROOT to this netgroup or this range of IP addresses # (eg. FAICLIENTS="192.168.1.0/24") FAICLIENTS="10.0.0.0/255.255.255.0"
=> mengeksport../nfsroot/ ke setiap netgroup atau client yang terseting diatas # - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - # following lines should be read only for you when you are using fai on i386 FAI_DEBOOTSTRAP_OPTS="--arch i386 --exclude=pcmciacs,ppp,pppconfig,pppoe,pppoeconf,dhcp-client,exim4,exim4base,exim4-config,exim4-daemonlight,mailx,at,fdutils,info,modconf,libident,logrotate,exim" nfssize="250MB" purpose
#
size
of
the
nfsroot.
Only
informational
# FAI needs these packages that are install into the nfsroot packages="module-init-tools dhcp-client ssh file rdate hwinfo portmap bootpc rsync wget rsh-client less dump reiserfsprogs usbutils ext2resize hdparm smartmontools parted raidtools2 lvm2 dnsutils ntpdate dosfstools cfengine cvs jove xfsprogs xfsdump sysutils dialog discover mdetect libnet-perl netcat libapt-pkgperl"
=>Instal paket yang bisa di tambah untuk diinstall di nfsroot untuk client diskless. Tambahlah paket sesuai kebutuhan. Untuk menjalankan MPI diperlukan NFS di client agar bisa mensharing Data mpi yang telah terinstall, dan juga dibutuhkan ssh, rsh. Di masukkan di dalam kutip; Contohnya : 3. Edit source.list: # pico source.list
Tampilan Dalamnya sbb: # These lines should work in some way # A more comprehensive example can be found in /usr/share/doc/fai/examples/etc deb http://lipi00/debian sarge main contrib #deb http://ftp.de.debian.org/debian sarge-proposed-updates main contrib non-free
#deb http://ftp.de.debian.org/debian-non-US sarge/non-US main contrib non-free #deb http://ftp.de.debian.org/debian-non-US sarge-proposedupdates/non-US main contrib non-free #deb http://security.debian.org/debian-security sarge/updates main contrib non-free # nfs access (mirror created by mkdebmirror) # don't forget to set FAI_DEBMIRROR and MNTPOINT in fai.conf
deb file:/files/scratch/debmirror/debian sarge main contrib # deb http://security.debian.org/ testing/updates main contrib
=>Masukkan alamat-alamat paket-paket debian yang akan di download, agar tertulis di ../nfsroot Nb : jangan memasukkan sembarang nama, karena nanti saat setup, apabila failed, maka setup akan terputus, harus install ulang lagi, jadi masukkan yang dianggap fix jaringannya
Sebelum melakukan fai-stup, yang harus dilakukan adalah melakukan langkahlangkah pada nomer selanjutnya. Setelah itu baru lakukan dibaawah ini : # fai-setup
=>Menginstall FAI, apabila sukses, maka pada akhir instalasi akan tertulis : . . . make-fai-nfsroot finished properly. . . . FAI setup finished
Nb: Untuk pesan peringatan mengenai dpkg depedency problem bisa dihiraukan Apabila ada masalah, bisa mentrace eror dengan melakukan setup pada makefai-nfsroot saja. Caranya : # make-fai-nfsroot
r
v | tee instal.log
=> -r untuk recover apa yang eror, -v untuk melihat semua proses instalasi. Apabila terlalu cepat dan banyak dapat melihatnya di instal.log
2. Instalasi Local Debian Mirror Pembuatan local debian mirror dibutuhkan oleh FAI dalam pembuatan Root File System Diskless Client. Ada banyak cara dalam pembuatan Local debian mirror, seperti: a. Dengan cara mendownload Via ftp dan http Banyak sekali script yang dibuat untuk mengambil paket-paket dalam pembuatan debian mirror. Contoh script seperti yang telah disediakan oleh FAI sendiri, anda dapat mengambilnya melalui alamat :
http://www.informatik.uni-koeln.de/fai/download/mkdebmirror Untuk membuat mirror yang mengambil semua paket-paket tergantung arsitektur yang dipakai. Untuk sebuah mirror sarge dan berarsitektur i386 membbutuhkan space harddisk sekitar 10GB. http://www.informatik.uni-koeln.de/fai/download/fai-mirror Untuk membuat mirror yang hanya mengambil paket-paket yang hanya digunakan dalam proses instalasi. Sebuah mirror yang digunakan dalam simple examples membutuhkan space harddisk kurang lebih 500MB. Nb: Saya tidak menggunakan pilihan download dikarenakan : Keterbatasan bandwith di tempat pengujian, untuk mendownload sekitar 10GB dirasa membutuhkan waktu yang banyak. Karena di tempat pengujian menggunakan proxy, jadi untuk setiap proses keluar dibutuhkan authetication user dan password. Jadi harus ddiubah scroptnya b. Dengan cara menggkopi dari CDROM Langkah ini dipilih oleh saya, karena lebih effisin dan tidak mmerlukan waktu yang terlalu lama. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Siapkan sebuah folder atau membuat suatu prtisi baru hanya untuk local debian mirror, agar apabila ingin menginstall ulang debian tidak perlu membuat ulang local debian mirrornya. 2. Copy semua isi cdrom ke satu folder (apabila ada data yang sama, tindih saja) # cp r * /media/cdrom /files/scratch/debmirror/debian 3. Setelah selesai, langkah selanjutnya adalah menscan semua paket yang ada di folder deebian tersebut, agar smua paket terlist dan bisa diambil pada saat proses instalasi FAI Di CD, terdiri dari 2 paket debian, yang satu Main dan yang satunya lagi Contrib, jadi harus menscan dua-duanya, caranya : # dpkg-scanpackages /files/scratch/debmirror/debian/pool/main /dev/null > /files/scratch/debmirror/debian/dists/sarge/main/binary-i386/Packages
# dpkg-scanpackages /files/scratch/debmirror/debian/pool/contrib /dev/null > /files/scratch/debmirror/debian/dists/sarge/contrib/binary-i386/Packages Pen-scan-annya memang membutuhkan waktu yang lama, karena ada ribbuan paket yang dengan total size 9.8 giga. Tunggu saja, jangan anda kira folder tersebut rusak. 4. Setelah di scan langkah selanjutnya adalah men-zip paket tersebut dalam bentuk .gz, dengan perintah : # gzip /files/scratch/debmirror/debian/dists/sarge/main/binary-i386/Packages # gzip /files/scratch/debmirror/debian/dists/sarge/contrib/binary-i386/Packages
5. Debian mirror siap digunakan (tinggal taruh pada web
install apache2
atau menggunakan NFS)
3. Instalasi NFS NFS atau Network File System sebenarnya berguna untuk mensharing folder adar bisa dipakkai di komputer lain atau tempat lain yang terkoneksi oleh jaringan.
Cara mensetingnya adalah : Install NFS Kernel Server # apt-get install nfs-kernel-server
Edit pada bagian export apa yang ingin di edit # pico /etc/exports
tampilannya : # /etc/exports: the access control list for filesystems which may be exported # to NFS clients. See exports(5). /usr/local/src 10.0.0.0/255.255.255.0(rw,async) /files/scratch/debmirror/debian 10.0.0.0/255.255.255.0(rw,async) /home 10.0.0.0/255.255.255.0(rw,async)
keterangan : /directory
machine(option,option)
=> /directory merupakan folder yang ingin di share keluar => machine adalah komputer dengan ip berapa saja yang dapat mengakses file yang akan di share => option adalah pilihan untuk akses permitnya ro (read only), rw (read write) cth : /home
10.0.0.1(ro) 10.0.0.2(rw)
/share 10.0.0.1/255.255.255.0(rw) jadi directory home dari server bisa di mount oleh 10.0.0.1 dengan akses read only dan 10.0.0.2 dengan akses read write dan untuk folder share diberikan akses read write untuk semua komputer yang memiliki ip 10.0.0.1-255 Selain itu apabila ingin menambah strict lagi permission, maka perlu mengedit /etc/hosts.allow dan /etc/hosts.deny (bila jaringan tidak tehubung keluar tidak perlu melakukan ini). Untuk memountnya dari komputer lain yang diberikan akses perintahnya : # mount 10.0.0.254:/home /mnt/home
akan memount folder /home milik komputer dengan ip 10.0.0.254 ke folder /mnt/home milik yang memountnya # mount lipi00:/share
/mnt/share
akan memount folder /share milik komputer dengan host lipi00 ke folder /mnt/share milik yang memountnya. Apabila
ingin selalu di mount folder
tersebut maka hanya perlu menambah perintah di fstab : # pico /etc/fstab
tampilannya: # /etc/fstab: static file system information. # #
<mount point> <pass> 10.0.0.254:/home /mnt/home nfs rw 0
0
Untuk merestart kembali NFSnya tinggal mengetikkan perinta : # /etc/init.d/nfs-kernel-server reload/restart
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di buku-buku atau website mengenai NFSHOWTO
4. Instalasi BOOTP Instal bootp:
# apt-get install bootp
edit bootp # pico/etc/bootptab
tampilannya : .faiglobal:\ :ms=1024:\ :hd=/boot/fai:\ :hn:bs=auto:\ :rp=/usr/lib/fai/nfsroot: .failocal:\ :tc=.faiglobal:\ :sa=lipi00:\ =>Boot server address :ts=lipi00:\ =>time server :T172="sshd verbose createvt":\ => task untuk bootfloppy :sm=255.255.255.0:\ => subnet mask :gw=10.0.0.254:\ => dateway addres :dn=clusterlipi:\ =>domain name :ds=10.0.0.254:\ =>list dari nameserver :ys=lipi00:yd=clusterlipi:\ => NIS Server dan NIS Domain :nt=lipi00: =>list dari NTP server # ys,yd,nt opsi tambahan saja # install clientnya lipi00:ha=0x00085407D333:bf=lipi00:tc=.failocal:T172="verbose createvt sshd debug": lipi01:ha=0x0000C0F10399:bf=lipi01:tc=.failocal:T171="sysinfo":T172="ssh d": ha = hardware address bf = bootfile T171 = FAI_ACTION => tidak digunakan (kareena hanya memamfaatkan diskless) T172 = FAI_FLAGS cth verbose, debug, reboot, sshd (sshd untuk mengaktifkan ssh)
Untuk mengaktifkannya, edit di inet.d # pico /etc/inetd.conf hilangkan tanda # pada bootp #:BOOT: Tftp service is provided primarily for booting. Most sites # run this only on machines acting as "boot servers." bootps dgram udp wait root /usr/sbin/bootpd bootpd -i t 120
apabila ingin melihat apakah semua yang di edit benar apa tidak dengan cara mengetik perintah ini : # bootpd
d7
untuk merestart bootp dengan cara : # /etc/init,d/inetd restart
5. Instalasi Boot Floppy
Kelebihan FAI dari diskless lainnya adalah pembuatan floppynya, FAI tidak perlu mencari secara detail mengenai tipe ethernet-cardnya hampir semua jenis tipe ethernetcardnya. Pemilihan FAI khususnya dikarenakan hal ini, karena pembuatan disknya mendukung ethernet dengan slot isa.
Cara membuatnya : default # make-fai-bootfloppy
=> merupakan default, dari sini maka default light grub akan meenuju ke bootp, dan tapi apabila ingin menambahnya sendiri, bisa menambahnya dengan : # make-fai-bootfloppy
db
F
FAI_FLAGS=sshd
untuk keterangan lebih lanjut, bisa melihat manual page make-fai-bootfloppy # man make-fai-bootfloppy
LAMPIRAN C KONFIGURASI SISTEM PARALEL
1. Instalasi MPICH
Langkah pertama dalam penginstalan MPICH adalah mendownload software programnya
secara
gratis
di
alamat
http://www-
unix.mcs.anl.gov/mpi/mpich/downloads/mpich.tar.gz Besarnya lebih kurang 15MB Untuk user manual bisa di download di alamat : http://www-unix.mcs.anl.gov/mpi/mpich/docs/mpichman-chp4.pdf Secara umum, cara untuk menginstallnnya : Ekstrak file mpich.tar.gz : # tar
zxvf mpich.tar.gz
Masuk ke dalam folder file ekstrakannya dan lakukan konfigurasi # cd mpich-1.2.7 # ./configure
prefix=/usr/local/src/mpich | tee konfigurasi.log
Apabila terjadi error dapat mellihat proses konfigurasi di konfigurasi.log Make MPICH : # make | tee make.log
Proses make dilihat di make.log Untuk dapat dipergunakan secara publik, maka dapat menginstallnya #
make install
Akan diinstall ke tempat dimana prefix tersebut disetting
Untuk menjalankan program example, caranya: Edit mesin untuk menjalankan paralel programing: # pico /usr/local/src/mpich/share/machine.xxx
xxx = merupakan nama mesin yang akan meng eksekusikan, didalamnya terdapat host-host lipi00 lipi01 lipi02 lipi03 masukkan host-host yang akan melakukan pekerjaan paralel Masuk ke dalam program example : # cd /usr/local/src/mpich/example
Make CPI =program paralel example dari MPI untuk menghitung pi denan cara paralel # make cpi
Jalankan program cpinya # /usr/local/share/mpich/bin/mpirun
arch xxx
np 4 cpi
Artinya : /mpirun => menjalankan program MPI -arch => mesin yang akan di jalankan yang berisi host-host (defaultnya machine.LINUX) -np => jumlah prosesor untuk menjalankannya : n-1 (karena 1 nya otomatis server process 0) contoh hasil keluarannya adalah seperti : lipi00:/usr/local/src/mpich/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 4 cpi Password: Password: Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 3 on lipi03.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231245, Error is 0.0000083333333314 wall clock time = 0.147007
Untuk menginstall MPI di client : Pada saat setup FAI, sebelumnya harus menambah paket-paket yang diperlukan di dalam make-fai-nfsroot seperti nfs-common nfs-kernel-server rsh-server, gunanya adalah saat menjalankan perintah mpirun pada server, mereka meminta akses folder MPI milik client, karena kliennya tidak diinstal MPI, jadi saya berpikir untuk memountkannya dari server dan dengan menginstal nfs-kernelserver, berarti dapat menseting NFS pada client agar dapat diakses kembali oleh server untuk proses menjalankan MPI Langkah-langkah pensetingan MPI ada di LAMPIRAN B. Setingan dalam client : Edit export : # pico /usr/lib/fai/nfsroot/etc/exports
pada server diskless tambahkan : /usr/local/src
10.0.0.0/255.255.255.0(rw,async)
/home
10.0.0.0/255.255.255.0(rw,async)
edit fstab agar dapat memountnya saat masuk # pico /usr/lib/fai/nfsroot/etc/fstab
pada server diskless tambahkan: 10.0.0.254:/usr/local/src
/usr/local/src nfs defaults 0 0
Selain itu untuk setiap klien dapat mengenal masing-masing host client yang lain, harus mengedit hostsnya juga : :# pico /usr/lib/fai/nfsroot/etc/hosts
Pada server diskless tambahkan 10.0.0.254
lipi00
lipi00.clusterlipi
10.0.0.1
lipi01
lipi01.clusterlipi
10.0.0.2
lipi02
lipi02.clusterlipi
10.0.0.3
lipi03
lipi03.clusterlipi
. . .
edit seterusnya, nama host yang ada pada jaringan
Ini adalah proses minimal agar dapat menjalankan program MPI, untuk lebih lengkap dan lebih detail dapat melihatnya pada alamat di halaman pertama lampiran ini.
LAMPIRAN D KONFIGURASI SISTEM PENDUKUNG
1. Instalasi Aphace2 Apache dalam sistem ini berguna untuk memberikan akses pada local debian mirror melalui web. Sangat berguna, dan untuk client lain yang ingin memakai local debian mirror tinggal mendownload saja dari web (koneksi melalui jaringan) Langkahnya : Install apache2 : # apt-get install apache2 Seting apache2 di /etc/apache2/ sesuai kebutuhan Huhbungkan link dari debian ke var/www ( space default dari apache) # ln s /files/scratch/debmirror/debian /var/www/debian jadi untuk mengaksesnya, melalui web server seperti Mozila atau konqueror, dengan mengetik http://xxx/debian xxx : untuk server sendiri bisa localhost xxx : untuk client bisa nama host server atau nomor ip server penyedia local debian mirror tersebut. Jangan lupa menambahkannya di sourc.list, baik untuk pemakaian sendiri ataupun untuk instalasi FAI: # pico /etc/apt/source.list # pico /etc/fai/source.list
tambahkan : deb http://lipi00/debian sarge main contrib dan lakukanlah update, agar paket da[at di masukkan kedalam list # apt-get update
2. Instalasi NIS NIS atau network information system sebenarnya untuk menyediakan layanan informasi jaringan, group, user, dsb. Ini sebenarnya hanya tambahan, tanpa NIS sudah dapat berjalan juga. Cara instalasinya adalah: Instal NIS : # apt-get install nis
masukkan nama nis domain name seesuai dengan keinginan (kalau saya sama dengan domain name servernya clusterlipi ) edit :
1. /etc/hosts; pastikan semua hosts telah dimasukkan kedalam NIS cth: 127.0.0.1
localhost.localdomain
localhost
# the master sever, MPICH internal network 10.0.0.254 lipi00.clusterlipi lipi00 # The following lines are desirable for IPv6 capable hosts ::1 ip6-localhost ip6-loopback fe00::0 ip6-localnet ff00::0 ip6-mcastprefix ff02::1 ip6-allnodes ff02::2 ip6-allrouters ff02::3 ip6-allhosts # The cluster nodes 10.0.0.1 lipi01.clusterlipi 10.0.0.2 lipi02.clusterlipi 10.0.0.3 lipi03.clusterlipi 10.0.0.4 lipi04.clusterlipi 10.0.0.5 lipi05.clusterlipi 10.0.0.6 lipi06.clusterlipi 10.0.0.7 lipi07.clusterlipi 10.0.0.8 lipi08.clusterlipi 10.0.0.9 lipi09.clusterlipi 10.0.0.10 lipi10.clusterlipi
lipi01 lipi02 lipi03 lipi04 lipi05 lipi06 lipi07 lipi08 lipi09 lipi10
2. /etc/default/nis; ubah NISSERVER=Master, NISCLIENT=False, agar proses bind untuk mencari server dihilangkan cth: # Are we a NIS server and if so what kind (values: false, slave, master) NISSERVER=master # Are we a NIS client (i.e. start ypbind?) NISCLIENT=false
3. /etc/ypserv.securenets, edit akses untuk semua, menjadi terbatas hanya utk jaringan atau ip tertentu cth: # This line gives access to everybody. PLEASE ADJUST! 255.255.255.0 10.0.0.0
4. /etc/netgroup, kumpulan host-host , tambahkan sesuai kebutuhan cth : # MPICH cluster punya :p
lipi00 (lipi00,,) lipi01 (lipi01,,) lipi02 (lipi02,,) lipis lipi01 lipi02 lipi03 # used for script all_hosts allhosts lipi00 lipis clusterlipi lipis lipi00 homeclients clusterlipi # this definition grants permission for every host # faiclients (,,) faiclients clusterlipi workstations
5. /etc/nsswitch.conf edit apabila belum ada nis akses di netgroup dan hosts cth: passwd: group: shadow:
compat compat compat
hosts: networks:
files nis dns files
protocols: services: ethers: rpc:
db db db db
netgroup:
nis
files files files files
6. Menggenerate NIS (yp) database atau map, di server di jalankan perintah: # /usr/lib/yp/ypinit
m
# /var/yp; make atau # make
C /var/yp
ini merupakan konfigurasi simple, untuk lebih jelas, lihat pada manual atau pada doc di : # man nis # cd /usr/share/doc/nis/
]
2. Instalasi Gnuplot Berguna untuk memplotkan hasil percobaan kedalam bentuk grafik, biasanya keluaran data psds *.mpl dan setingan grafik pada *.gpl # apt-get install gnuplot
LAMPIRAN E DATA HASIL PERCOBAAN Data Hasil Keluaran Program cpi 1. Dengan menggunakan 1 node (sekuensial): Host: lipi00
lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi00 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi00.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.054129 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi00 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi00.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.054141 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi00 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi00.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.053601 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# Host: lipi01 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi01 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.089774 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi01 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.096962 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi01 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.108012 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# Host: lipi02 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi02 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi02.clusterlipi
pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.116487 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi02 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.112816 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi02 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.116504 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# Host: lipi03 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi03 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.109162 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi03 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.094810 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch lipi03 -np 2 cpi Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231241, Error is 0.0000083333333309 wall clock time = 0.116759 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# 2. Dengan menggunakan 2 node Host: lipi01,lipi02 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.135130
lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.131051 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.133580 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.134102 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# Host lipi02,lipi03 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi02.clusterlipi Process 2 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.135298 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 2 on lipi03.clusterlipi Process 1 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.134976 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi02.clusterlipi
Process 2 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.136904 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# Host lipi01,lipi03 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.135638 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.134096 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 3 cpi Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231249, Error is 0.0000083333333318 wall clock time = 0.129254 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# 3. Dengan menggunakan 3 node Host: lipi01,lipi02,lipi03 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 4 cpi Password: Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 3 on lipi03.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231245, Error is 0.0000083333333314 wall clock time = 0.147007 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 4 cpi Password: Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi
Process 2 on lipi02.clusterlipi Process 3 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231245, Error is 0.0000083333333314 wall clock time = 0.147193 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# /usr/local/src/mpich1.2.7/bin/mpirun -arch test -np 4 cpi Password: Password: Password: Process 0 on lipi00.clusterlipi Process 1 on lipi01.clusterlipi Process 2 on lipi02.clusterlipi Process 3 on lipi03.clusterlipi pi is approximately 3.1416009869231245, Error is 0.0000083333333314 wall clock time = 0.132384 lipi00:/usr/local/src/mpich-1.2.7/examples# Tabel waktu rata-rata pengujian program cpi Host lipi00 lipi01 lipi02 lipi03 lipi01.02 lipi02.03 lipi01.03 Percobaan1 0.053701 0.100571 0.115774 0.099462 0.134096 0.131051 0.120298 Percobaan2 0.056088 0.108491 0.116962 0.116295 0.129254 0.133558 0.134976 Percobaan3 0.053334 0.116759 0.118012 0.107154 0.127664 0.134102 0.136904 Percobaan4 0.053508 0.09481 0.119407 0.115791 0.135638 0.133225 0.133223 Percobaan5 0.053882 0.089162 0.100234 0.1075 0.13013 0.131521 0.129402 Percobaan6 0.053691 0.096959 0.104693 0.107276 0.128649 0.1243 0.127737 Percobaan7 0.053771 0.112512 0.101111 0.116487 0.135106 0.137416 0.13665 Percobaan8 0.053442 0.108629 0.104654 0.112816 0.121083 0.128807 0.128347 Percobaan9 0.053619 0.117295 0.120959 0.107742 0.126568 0.126456 0.125132 Percobaan10 0.055817 0.113973 0.107083 0.116404 0.136551 0.135243 0.127664 Rata-rata 0.0540853 0.1059161 0.1108889 0.1106927 0.1304739 0.1315679 0.1300333
Data Hasil Keluaran Program Perftest (Performance Test) 1. Dengan menggunakan 1 node (sekuensial): Host : lipi00 #p0 p1 dist len ave time (us) rate 0 1 1 0 26.080000 0.00 0 1 1 32 26.340000 1.215e+6 0 1 1 64 26.440000 2.421e+6 0 1 1 96 26.230000 3.660e+6 0 1 1 128 26.570000 4.817e+6 0 1 1 160 26.460000 6.047e+6 0 1 1 192 26.530000 7.237e+6 0 1 1 224 26.960000 8.309e+6 0 1 1 256 26.850000 9.534e+6 0 1 1 288 26.810000 10.742e+6 0 1 1 320 26.840000 11.923e+6 0 1 1 352 26.880000 13.095e+6 0 1 1 384 27.040000 14.201e+6 0 1 1 416 27.050000 15.379e+6 0 1 1 448 27.240000 16.446e+6 0 1 1 480 27.600000 17.391e+6 0 1 1 512 27.380000 18.700e+6
lipi01.02.03 0.143847 0.147007 0.147193 0.132384 0.144168 0.141911 0.131475 0.12652 0.148936 0.139035 0.1402476
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 Host : lipi01 #p0 p1 dist 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 Host : lipi02 #p0 p1 dist 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
544 576 608 640 672 704 736 768 800 832 864 896 928 960 992 1024
27.690000 27.770000 27.600000 27.650000 27.710000 28.110000 27.930000 28.100000 28.300000 28.170000 28.590000 28.540000 28.420000 28.510000 28.890000 29.040000
19.646e+6 20.742e+6 22.029e+6 23.146e+6 24.251e+6 25.044e+6 26.352e+6 27.331e+6 28.269e+6 29.535e+6 30.220e+6 31.395e+6 32.653e+6 33.672e+6 34.337e+6 35.262e+6
len 0 32 64 96 128 160 192 224 256 288 320 352 384 416 448 480 512 544 576 608 640 672 704 736 768 800 832 864 896 928 960 992 1024
ave time (us) rate 980.240000 0.00 1001.560000 31.950e+3 1029.670000 62.156e+3 1111.680000 86.356e+3 1149.770000 111.327e+3 1196.240000 133.752e+3 1242.670000 154.506e+3 1292.340000 173.329e+3 1334.700000 191.803e+3 1382.380000 208.336e+3 1429.040000 223.927e+3 1473.270000 238.924e+3 1519.670000 252.686e+3 1567.030000 265.470e+3 1619.520000 276.625e+3 1662.090000 288.793e+3 1707.290000 299.890e+3 1755.470000 309.889e+3 1804.770000 319.154e+3 1847.470000 329.099e+3 1897.710000 337.249e+3 1945.510000 345.411e+3 1992.960000 353.243e+3 2038.970000 360.967e+3 2087.570000 367.892e+3 2131.900000 375.252e+3 2171.590000 383.129e+3 2225.380000 388.248e+3 2267.860000 395.086e+3 2312.130000 401.362e+3 2360.510000 406.692e+3 2410.170000 411.589e+3 2453.920000 417.292e+3
len 0 32 64 96 128
ave time (us) rate 1133.120000 0.00 1158.960000 27.611e+3 1181.860000 54.152e+3 1211.240000 79.258e+3 1266.930000 101.032e+3
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 Host : lipi03 #p0 p1 dist 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
160 192 224 256 288 320 352 384 416 448 480 512 544 576 608 640 672 704 736 768 800 832 864 896 928 960 992 1024
1329.800000 1384.000000 1426.330000 1473.900000 1521.400000 1567.310000 1612.740000 1650.850000 1702.780000 1749.300000 1795.390000 1841.050000 1892.350000 1934.270000 1983.640000 2032.640000 2079.170000 2125.100000 2176.010000 2220.210000 2266.570000 2301.270000 2343.800000 2387.230000 2436.730000 2490.350000 2547.030000 2594.500000
120.319e+3 138.728e+3 157.046e+3 173.689e+3 189.299e+3 204.171e+3 218.262e+3 232.607e+3 244.306e+3 256.102e+3 267.351e+3 278.102e+3 287.473e+3 297.787e+3 306.507e+3 314.861e+3 323.206e+3 331.279e+3 338.234e+3 345.913e+3 352.956e+3 361.539e+3 368.632e+3 375.330e+3 380.838e+3 385.488e+3 389.473e+3 394.681e+3
len 0 32 64 96 128 160 192 224 256 288 320 352 384 416 448 480 512 544 576 608 640 672 704 736 768 800 832 864
ave time (us) rate 1044.130000 0.00 1081.480000 29.589e+3 1152.970000 55.509e+3 1218.640000 78.776e+3 1272.600000 100.581e+3 1322.630000 120.971e+3 1375.230000 139.613e+3 1418.050000 157.963e+3 1468.880000 174.282e+3 1519.150000 189.580e+3 1570.740000 203.726e+3 1616.280000 217.784e+3 1662.610000 230.962e+3 1713.470000 242.782e+3 1768.560000 253.313e+3 1815.040000 264.457e+3 1870.650000 273.702e+3 1918.420000 283.567e+3 1965.530000 293.051e+3 2017.950000 301.296e+3 2069.060000 309.319e+3 2114.610000 317.789e+3 2167.180000 324.846e+3 2214.830000 332.305e+3 2265.740000 338.962e+3 2314.880000 345.590e+3 2366.470000 351.579e+3 2411.300000 358.313e+3
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
896 928 960 992 1024
2. Dengan menggunakan 2 Host : lipi01,lipi02 #p0 p1 dist len 0 2 2 0 0 2 2 32 0 2 2 64 0 2 2 96 0 2 2 128 0 2 2 160 0 2 2 192 0 2 2 224 0 2 2 256 0 2 2 288 0 2 2 320 0 2 2 352 0 2 2 384 0 2 2 416 0 2 2 448 0 2 2 480 0 2 2 512 0 2 2 544 0 2 2 576 0 2 2 608 0 2 2 640 0 2 2 672 0 2 2 704 0 2 2 736 0 2 2 768 0 2 2 800 0 2 2 832 0 2 2 864 0 2 2 896 0 2 2 928 0 2 2 960 0 2 2 992 0 2 2 1024 Host : lipi01,lipi03 #p0 p1 dist len 0 2 2 0 0 2 2 32 0 2 2 64 0 2 2 96 0 2 2 128 0 2 2 160 0 2 2 192 0 2 2 224 0 2 2 256 0 2 2 288 0 2 2 320 0 2 2 352 0 2 2 384 0 2 2 416
2461.860000 2500.500000 2556.580000 2619.920000 2674.230000
363.952e+3 371.126e+3 375.502e+3 378.638e+3 382.914e+3
node: ave time (us) rate 997.550000 0.00 1022.760000 31.288e+3 1053.730000 60.737e+3 1113.830000 86.189e+3 1163.120000 110.049e+3 1209.290000 132.309e+3 1254.300000 153.073e+3 1298.230000 172.543e+3 1345.150000 190.313e+3 1391.910000 206.910e+3 1443.210000 221.728e+3 1484.660000 237.091e+3 1529.690000 251.031e+3 1579.210000 263.423e+3 1632.040000 274.503e+3 1674.090000 286.723e+3 1722.020000 297.325e+3 1767.800000 307.727e+3 1813.920000 317.544e+3 1862.840000 326.383e+3 1907.550000 335.509e+3 1953.840000 343.938e+3 1998.090000 352.336e+3 2044.370000 360.013e+3 2093.770000 366.802e+3 2137.590000 374.253e+3 2174.180000 382.673e+3 2219.940000 389.200e+3 2259.750000 396.504e+3 2303.960000 402.785e+3 2350.140000 408.486e+3 2377.340000 417.273e+3 2422.220000 422.753e+3 ave time (us) rate 985.010000 0.00 1009.350000 31.704e+3 1041.840000 61.430e+3 1123.480000 85.449e+3 1157.730000 110.561e+3 1209.010000 132.340e+3 1250.500000 153.539e+3 1298.470000 172.511e+3 1342.570000 190.679e+3 1385.860000 207.813e+3 1435.210000 222.964e+3 1473.960000 238.812e+3 1516.760000 253.171e+3 1562.550000 266.231e+3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
448 480 512 544 576 608 640 672 704 736 768 800 832 864 896 928 960 992 1024
1616.250000 1659.600000 1701.160000 1752.040000 1794.980000 1838.560000 1884.580000 1933.610000 1982.020000 2022.420000 2069.920000 2113.520000 2153.520000 2201.310000 2241.780000 2287.410000 2336.840000 2392.150000 2438.440000
277.185e+3 289.226e+3 300.971e+3 310.495e+3 320.895e+3 330.694e+3 339.598e+3 347.536e+3 355.193e+3 363.920e+3 371.029e+3 378.515e+3 386.344e+3 392.494e+3 399.682e+3 405.699e+3 410.811e+3 414.690e+3 419.941e+3
3. Dengan menggunakan 3 node: Host : lipi02,lipi03 #p0 p1 dist len ave time (us) rate 0 2 2 0 1157.580000 0.00 0 2 2 32 1182.240000 27.067e+3 0 2 2 64 1196.660000 53.482e+3 0 2 2 96 1225.680000 78.324e+3 0 2 2 128 1298.230000 98.596e+3 0 2 2 160 1353.690000 118.195e+3 0 2 2 192 1399.910000 137.152e+3 0 2 2 224 1453.740000 154.085e+3 0 2 2 256 1501.190000 170.531e+3 0 2 2 288 1547.480000 186.109e+3 0 2 2 320 1593.530000 200.812e+3 0 2 2 352 1638.330000 214.853e+3 0 2 2 384 1682.920000 228.175e+3 0 2 2 416 1723.760000 241.333e+3 0 2 2 448 1782.360000 251.352e+3 0 2 2 480 1819.620000 263.791e+3 0 2 2 512 1870.870000 273.669e+3 0 2 2 544 1921.980000 283.041e+3 0 2 2 576 1969.350000 292.482e+3 0 2 2 608 2016.170000 301.562e+3 0 2 2 640 2061.160000 310.505e+3 0 2 2 672 2112.480000 318.110e+3 0 2 2 704 2161.140000 325.754e+3 0 2 2 736 2206.220000 333.602e+3 0 2 2 768 2255.680000 340.474e+3 0 2 2 800 2305.000000 347.072e+3 0 2 2 832 2351.220000 353.859e+3 0 2 2 864 2401.330000 359.801e+3 0 2 2 896 2452.980000 365.270e+3 0 2 2 928 2485.710000 373.334e+3 0 2 2 960 2538.880000 378.119e+3 0 2 2 992 2572.410000 385.631e+3 0 2 2 1024 2629.970000 389.358e+3 Host : lipi01,lipi02,lipi03 #p0 p1 dist len ave time (us) rate
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
0 32 64 96 128 160 192 224 256 288 320 352 384 416 448 480 512 544 576 608 640 672 704 736 768 800 832 864 896 928 960 992 1024
1004.730000 1021.920000 1052.320000 1112.670000 1169.750000 1207.490000 1259.630000 1300.600000 1340.720000 1384.880000 1430.260000 1473.350000 1521.230000 1563.240000 1613.440000 1653.980000 1706.020000 1745.330000 1790.610000 1833.520000 1879.460000 1924.460000 1973.860000 2019.510000 2061.030000 2107.230000 2145.540000 2189.970000 2236.730000 2285.710000 2329.220000 2378.610000 2428.350000
0.00 31.314e+3 60.818e+3 86.279e+3 109.425e+3 132.506e+3 152.426e+3 172.228e+3 190.942e+3 207.960e+3 223.736e+3 238.911e+3 252.427e+3 266.114e+3 277.668e+3 290.209e+3 300.114e+3 311.689e+3 321.678e+3 331.603e+3 340.523e+3 349.189e+3 356.662e+3 364.445e+3 372.629e+3 379.645e+3 387.781e+3 394.526e+3 400.585e+3 406.001e+3 412.155e+3 417.050e+3 421.686e+3
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.