JURNAL DIGIT, Vol. 4 No.1 Mei 2014, pp.41~52 ISSN : 2088-589X
41
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PEMETAAN SMA DAN SMK DI KOTA CIREBON Lena Magdalena1, Kusnadi2, Anton Gunawan3 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) CIC Cirebon Jln. Kesambi No 202 Telp 220250 Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Dinas Pendidikan kota Cirebon belum memiliki sistem informasi pemetaan penyebaran SMA dan SMK yang berada di wilayah kota Cirebon. Saat ini informasi peta yang diperoleh masih manual dalam bentuk kertas biasa, tanpa menyertakan database yang menunjukan atribut dari setiap objek yang ada dalam peta tersebut. Hal ini mengakibatkan peta yang dibaca kurang memberikan informasi objek peta yang lengkap dan sulit untuk diperbaharui data objeknya. Berdasarkan hal di atas, maka penyusun membuat sebuah Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Pemetaan SMA Dan SMK Di Kota Cirebon. Keberadaan SIG ini dapat digunakan sebagai daya dorong pengguna untuk mencari dan mendapatkan informasi yang cepat dan akurat. Selain dapat memberikan informasi spasial dan non spasial, SIG juga dapat digunakan sebagai sarana pendukung dalam pengambilan tindakan di lingkup perencanaan untuk pengembangan SMA dan SMK bagi Pemda kota Cirebon. Kata Kunci : Dinas Pendidikan, SIG, Pemetaan Abstrack Cirebon city Education Department does not have mapping information system deployment and vocational high school located in the city of Cirebon. Currently map information obtained is still manual in the form of plain paper, without including a database that shows the attributes of each object in the map. This results in less readable maps provide a complete map objects and difficult to update the data object. Based on the above, the authors make an application Geographic Information Systems (GIS) for mapping of high school and vocational school in Cirebon. The presence of GIS can be used as an impetus users to search and get information quickly and accurately. In addition to providing spatial and nonspatial information, GIS can also be used as a means of support in taking action in the scope of planning for the development of SMA and SMK for Cirebon city government. Keywords: Department of Education, GIS, Mapping
1.
Pendahuluan Saat ini Dinas Pendidikan kota Cirebon belum memiliki sistem informasi pemetaan penyebaran SMA dan SMK yang berada di wilayah kota Cirebon. Saat ini informasi peta yang diperoleh masih manual dalam bentuk kertas biasa, tanpa menyertakan database yang menunjukan atribut dari setiap objek yang ada dalam peta tersebut. Hal ini mengakibatkan peta yang dibaca kurang memberikan informasi objek peta yang lengkap dan sulit untuk diperbaharui data objeknya. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem identifikasi lokasi-lokasi SMA dan SMK yang dapat memberikan informasi berbasis komputer yang mudah dicerna dan saling terintegrasi baik bagi petugas pada Dinas Pendidikan kota Cirebon maupun bagi masyarakat yang ingin mengetahui peta SMA dan SMK lengkap berserta atributatributnya. Berdasarkan uraian masalah diatas, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya suatu sistem informasi yang cepat, akurat, mudah dicerna dan saling terintegrasi kepada petugas Dinas Pendidikan agar semua SMA dan SMK yang ada dikota Cirebon dapat dikenali oleh masyarakat luas dan
JURNAL DIGIT Vol. 4, No. 1 Mei 2014:41-52
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
42
dikembangkan dengan tepat sasaran dan sebaik-baiknya, selain itu juga agar proses manajemen yang dilakukan Dinas Pendidikan terhadap lokasi-lokasi SMA dan SMK yang ada akan lebih terkordinir. Sistem Informasi Geografis (SIG) muncul sebagai penawaran solusi dari permasalahan diatas. Keberadaan SIG ini dapat digunakan sebagai daya dorong pengguna untuk mencari dan mendapatkan informasi yang cepat, akurat, saling terintegrasi mengenai informasi SMA dan SMK dikota Cirebon agar lebih representatif. Selain dapat memberikan informasi spasial dan non spasial, SIG juga dapat digunakan sebagai sarana pendukung dalam pengambilan tindakan di lingkup perencanaan untuk pengembangan SMA dan SMK bagi Pemda kota Cirebon. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas penyusun mengambil judul yaitu “Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Pemetaan SMA Dan SMK Di Kota Cirebon “.
1.1. a. b.
c. d.
1.2. A. B. C. D.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah adalah sebagai berikut : Bagaimana menciptakan sistem informasi di Dinas Pendidikan kota Cirebon yang dapat menampilkan visualisasi SMA dan SMK dikota Cirebon dan data atributnya? Bagaimana merancang dan membuat aplikasi sistem informasi geografis untuk mempermudah petugas Dinas Pendidikan kota Cirebon dalam mempresentasikan SMA dan SMK dikota Cirebon kepada pengunjung? Bagaimana agar aplikasi ini dapat memberikan informasi objek peta yang lengkap dan mudah untuk diperbaharui data objeknya? Bagaimana agar penggunanya mendapatkan informasi yang cepat, akurat, saling terintegrasi mengenai informasi SMA dan SMK di kota Cirebon?
Tujuan Penelitian Tujuan dibangunnya sistem informasi geografis ini adalah : Menyediakan data dan informasi SMA dan SMK kota Cirebon di Dinas Pendidikan kota Cirebon. Memudahkan petugas Dinas Pendidikan dalam meng-update informasi lokasi SMA dan SMK kota Cirebon. Memudahkan petugas Dinas Pendidikan kota Cirebon dalam mempresentasikan SMA dan SMK kota Cirebon. Memberi kemudahan bagi petugas Dinas Pendidikan pada saat mencari informasi SMA dan SMK kota Cirebon.
1.3
Batasan Masalah Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah, maka perlu ditentukan batas permasalahan. Adapun batasan masalahnya adalah karena luasnya ruang lingkup kajian, maka untuk lebih memfokuskan pembahasan yang menjadi batasan dalam sistem informasi geografis ini adalah bahwa pembahasan di fokuskan pada tata letak SMA dan SMK yang terletak di kota Cirebon, adapun uraian lebih jelasnya mengenai batasan lainnya adalah : a. Aplikasi ini diterapkan diruang informasi pada Dinas Pendidikan kota Cirebon. b. Aplikasi ini menampilkan visualisasi SMA dan SMK di kota Cirebon lengkap dengan data atributnya. c. Menyediakan informasi objek peta SMA dan SMK di kota Cirebon yang mudah dimengerti pengunjung . d. Informasi tentang SMA dan SMK yang tersedia untuk penggunanya adalah nama sekolah, alamat, telepon, nama kepala sekolah, tahun berdiri, jumlah siswa, jumlah kelas, program jurusan dan kegiatan ekstrakulikuler.
Aplikasi sistem informasi geografis (sig) untuk pemetaan sma dan smk di kota cirebon -(Lena Magdalena ,Kusnadi, Anton Gunawan)
JURNAL DIGIT 2.
ISSN : 2088-589X
43
Kajian Pustaka
2.1. Pengertian Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, Analisis dan Disain, 2001, hal 1). 2.1.1.
Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran (objective) atau tujuan (goal). (Jogiyanto, Analisis dan Disain, 2001, hal 3). 2.1.2 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini: 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sitem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sitem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sitem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. (Jogiyanto, Analisis dan Disain, 2001, hal 6-7). 2.2. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. (Jogiyanto, Analisis dan Disain, 2001, hal 8).
JURNAL DIGIT Vol. 4, No. 1 Mei 2014:41-52
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
44
2.2.1.
Siklus Informasi Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan menbuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. (Jogiyanto, Analisis dan Disain, 2001, hal 9). 2.2.2. Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umunya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. (Jogiyanto, Analisis dan Disain, 2001, hal 11). 2.3. Sistem Informasi Geografis (SIG) SIG merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data yang bereferensi atau geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan. (Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis, 2002, hal 12)
2. 3.
Perancangan Sistem
3.1. Flowchart Sistem Admin Flowchart sistem admin ini menggambarkan alur proses aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin yaitu: untuk masuk ke menu utama admin harus melakukan proses login terleih dahulu, di dalam menu utama admin dapat melakukan proses pengolahan data atribut.
Gambar 1. Flowchart Sistem Admin
Aplikasi sistem informasi geografis (sig) untuk pemetaan sma dan smk di kota cirebon -(Lena Magdalena ,Kusnadi, Anton Gunawan)
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
45
3.2. Flowchart Sistem User Flowchart sistem user ini menggambarkan alur proses aktifitas yang dapat dilakukan oleh user yaitu : mulai dari menu utama user dapat melihat peta dan mencetak data atribut SMA dan SMK kota Cirebon. start
Menu utama
Lihat Peta ?
Y
Tampil Peta
Y
Form cetak Informasi Sekolah
T Cetak Informasi Sekolah ? T
end
Gambar 2. Flowchart Sistem Admin
3.3. Diagram Konteks Diagram ini menggambarkan siklus sistem secara garis besar meliputi : 1. Admin Admin bertugas menginputkan data atribut. Admin dapat melakukan pengeditan, penghapusan dan pencetakan data atribut . 2. User User hanya bisa melihat Peta tata letak dan fasilitas beserta data atribut. User juga dapat mencetak data atribut dari aplikasi SIG ini.
Gambar 3. Diagram Konteks 3.4. Data Flow Diagram Level 0 Admin melakukan pengolahan data dan bisa melihat peta dan informasi sekolah. Sedangkan user hanya bisa melihat peta dan informasi SMA dan SMK kota Cirebon. User juga dapat mencetak laporan yang diambil dari database.
JURNAL DIGIT Vol. 4, No. 1 Mei 2014:41-52
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
46
Gambar 4. Diagram Level 0
3.5. DFD Level 1.0 Proses Pengolahan Peta Dan Data Sekolah
Gambar 5. DFD Level 1.0 Proses Pengolahan Peta Dan Data Sekolah Admin dapat melakukan penginputan, perubahan, penghapusan letak dan data sekolah yang ada pada MapInfo dan database (tabel sekolah). 3.6. Perancangan Tabel Basis Data Ketika akan membuat satu layer pada mapinfo maka harus membuat satu tabel baru. Berikut adalah perancangan tabel yang akan dibuat. 1. Tabel Sekolah Tebel ini berisi data atribut sekolah-sekolah di kota Cirebon.
Aplikasi sistem informasi geografis (sig) untuk pemetaan sma dan smk di kota cirebon -(Lena Magdalena ,Kusnadi, Anton Gunawan)
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
File Name nama_sekolah
Text
alamat
Text
Telp
Text
kepsek
Text
th_berdiri
Text
jmlh_siswa
Text
jmlh_kelas
Text
prog_jurusan
Text
ekskul
Text
rute_angkot
Text
akreditasi
Text
prestasi
Text
passing grade
Text
47
Tabel 1. Tabel Sekolah Data Type Keterangan Digunakan untuk menyimpan nama-nama sekolah Digunakan untuk menyimpan data alamat sekolah Digunakan untuk menyimpan data no.telp sekolah Digunakan untuk menyimpan data nama kepala sekolah Digunakan untuk menyimpan data tahun berdiri sekolah Digunakan untuk menyimpan data jumlah siswa yang dimiliki sekolah Digunakan untuk menyimpan data jumlah kelas yang dimiliki sekolah Digunakan untuk menyimpan data program jurusan yang dimiliki sekolah Digunakan untuk menyimpan data ekskul yang dimiliki sekolah Digunakan untuk menyimpan data rute angkot yang melalui sekolah Digunakan untuk menyimpan data akreditasi sekolah Digunakan untuk menyimpan data prestasi sekolah Digunakan untuk menyimpan data passing grade sekolah
3.6.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebuah diagram yang berhubungan atau menggambarkan model relasi antar rancangan data tersimpan. Model relasi ini diperlukan untuk menggambarkan struktur data dari relasi antar data. Model ini digunakan untuk menentukan hal pemilikan dan pemakai data serta merupakan komunikasi yang efektif dengan administrator database.
Gambar 6. ERD 4. Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan hasil tampilan dari aplikasi yang telah dibuat mengacu kepada perancangan sistem dan perancangan tampilan program pada tahap sebelumnya.
JURNAL DIGIT Vol. 4, No. 1 Mei 2014:41-52
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
48
4.1. Implementasi Halaman Menu Utama
Gambar 7. Menu Utama Pada implementasi ini menampilkan halaman menu utama dimana user dapat memasuki program tanpa melakukan login terlebih dahulu. User dapat data melihat peta dan melakukan pencarian informasi sekolah. 4.2. Implementasi Halaman Login
Gambar 8. Login Admin Pada implementasi ini menampilkan halaman login untuk admin. Dimana admin dapat melakukan proses pengeditan, menginputkan dan penghapusan data baik data atribut maupun data spasial. Adanya form login ini untuk menjaga keamanan data agar tidak dirubah atau di hapus oleh orang yang tidak bertanggunga jawab. 4.3. Implementasi Halaman Form Tambah Admin
Gambar 9. Implementasi Form Tambah Admin Aplikasi sistem informasi geografis (sig) untuk pemetaan sma dan smk di kota cirebon -(Lena Magdalena ,Kusnadi, Anton Gunawan)
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
49
Pada halaman implementasi form tambah admin ini, admin dapat menambahkan atau menghapus nama dan password yang akan digunakan untuk login program aplikasi. 4.4. Implementasi Halaman Form Ganti Password
Gambar 10. Implementasi Form Ganti Password Pada halaman implementasi form ganti password ini, admin dapat menggati password admin yang digunakan pada saat login. 4.5. Implementasi Halaman Olah Data Sekolah
Gambar 11. Olah Data Sekolah Pada implementasi ini menampilkan halaman form olah data sekolah dimana form ini hanya dapat diakses oleh admin untuk mengolah data sekolah. 4.6.Implementasi Halaman Olah Peta
JURNAL DIGIT Vol. 4, No. 1 Mei 2014:41-52
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
50
Gambar 12. Olah Peta Pada implementasi ini menampilkan halaman olah peta dimana admin dapat melakukan pengolahan peta. Didalam form olah peta terdapat empat pilihan untuk mengedit peta yaitu edit sekolah, edit jalan, dan edit fasilitas umum. Edit sekolah digunakan untuk mendigitasi dan memasukan info sekolah berdasarkan data terbaru sekolah tersebut. Edit jalan digunakan untuk mendigitasi jalan dan menginputkan data atribut jalan. Edit fasilitas umum digunakan untuk mendigitasi dan memberikan obyek bangunan serta menginputkan data atribut fasilitas umum. 4.7. Implementasi Halaman Lihat Peta
Gambar 13.Lihat Peta Pada implementasi ini menampilkan halaman lihat peta dimana user dapat melihat peta, letak posisi, lokasi sekolah dan melakukan pencarian sekolah beserta informasinya. Fungsi dari form peta ini yaitu untuk mengetahui informasi-informasi mengenai letak geografis dan data informasi SMA dan SMK kota Cirebon.
Aplikasi sistem informasi geografis (sig) untuk pemetaan sma dan smk di kota cirebon -(Lena Magdalena ,Kusnadi, Anton Gunawan)
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
51
4.8. Implementasi halaman cetak informasi sekolah
Gambar 14. Form Cetak Informasi Sekolah Pada implementasi ini menampilkan laporan informasi sekolah yang dicari pada form lihat peta. Fungsinya adalah untuk mencetak informasi sekolah yang dicari oleh user. 4.9. Tampilan Output Laporan Informasi Sekolah
Gambar 15. Laporan Informasi Sekolah Tampilan ini adalah output dari form cetak sekolah, menampilkan informasi sekolah yang dicari dalam format onenote. 5. Kesimpulan Dan Saran 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari laporan tugas akhir teknik informatika ini berdasarkan dari setiap pengembangan-pengembangan yang terjadi baik dari analisis, desain dan maupun implementasi . Kesimpulan akhir dari tahapan pembuatan laporan tugas akhir teknik informatika ini adalah : 1. Dengan menggunakan program aplikasi ini, petugas ruang informasi dinas pendidikan dapat dengan mudah mempresentasikan lokasi dan informasi SMA serta SMK kota Cirebon kepada pengunjung dinas pendidikan. 2. Aplikasi ini dapat membantu user mengetahui lokasi dan informasi SMA serta SMK kota Cirebon dengan mudah menggunakan peta tematik. 5.2. Saran Saran pada laporan tugas akhir teknik informatika merupakan rangkuman atau gambaran singkat dari produk yang dihasilkan. Saran ini diharapkan bisa ditindaklanjuti untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. 2.
Program ini hanya berjalan di stand alone PC. Lebih baik jika dapat dikembangkan menjadi menjadi aplikasi client-server atau bahkan website. Akan lebih baik apabila Aplikasi ini bisa ditanamkan pada handphone.
JURNAL DIGIT Vol. 4, No. 1 Mei 2014:41-52
JURNAL DIGIT
ISSN : 2088-589X
52
Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Dr. Hasanuddin Z Abidin, Konsep Dasar Pemetaan, 2003. Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis, Jakarta : Salemba Empat, 2002. Ir. Fatansyah, “Basis Data”, INFORMATIKA Bandung, 1999. Ir. Harianto Kristanto, “Konsep Perancangan Database”, Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET, 1994. Jogiyanto H.M, “Analisis dan Desain”, Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET, 2001. Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET, 2005. Kusrini & Andri Koniyo, “Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server”, Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET, 2007. Mulyadi, ”Sistem Akuntansi”, Jakarta : Salemba Empat, 2001. Nana Suarna, ST, “Pedoman Panduan Praktikum Microsoft Access 2002”, YRAMA WIDYA, Bandung, 2004. Yuswanto, “Pemograman dasar Microsoft Visual Basic 6.0”, Surabaya : PT. Prestasi Pustaka Publisher, 2003.
Aplikasi sistem informasi geografis (sig) untuk pemetaan sma dan smk di kota cirebon -(Lena Magdalena ,Kusnadi, Anton Gunawan)