APLIKASI METODE BINARY SEARCH UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT TROPIS Astry Limas Yuliati, M. Zen Samsono Hadi, Mike Yuliana Mahasiswa Dosen Jurusan Telekomunikasi – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
ABSTRAK Penyakit tropis merupakan penyakit menular dan sangat berisiko tinggi bagi manusia. Terlebih pada negara berkembang seperti Indonesia, penyakit tropis sendiri banyak sekali macamnya dan hanya sebagian yang dominan dan sering ditemui di lingkungan masyarakat. Macam-macam penyakit tropis yaitu Tuberculosis (TBC), Typhus, Influenza, Diare dsb. Penyakit tropis ini dapat menular karena disebabkan adanya bakteri yang ada di udara,makanan atau pada tubuh kita sendiri. Penyakit tropis ini tersebar (menular) terutama dari orang ke orang melalui menghirup udara terinfeksi selama kontak dekat. Oleh karena itu penyakit ini dapat dikenali dengan menganalisa berbagai macam gejala yang ada. Pada Tugas akhir ini akan dibuat aplikasi pendeteksi penyakit tropis yang menggunakan algoritma pencarian binary yang pengaplikasiannya pada handphone android. Alasan penggunaan binary searching adalah waktu eksekusi pencarian ini lebih cepat dibandingkan dengan algoritma lain dan data harus terurut. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pengujiaan eksekusi aplikasi penyakit tropis dan pengujian eksekusi binary search didapatkan bahwa aplikasi ini bisa dijalankan sesuai dengan keinginan atau berjalan dengan baik. Keberhasilan pengujian metode binary search secara manual dan program sama dan data yang dicari berhasil ditemukan. Dan dari hasil pengujian pula dapat dikatakan bahwa sistem aplikasi ini berhasil digunakan dan pada pengujian keberhasilan eksekusi untuk kode kombinasi penyakit tropis secara acak juga berhasil. Ini dikarenakan jaringan koneksi client-server baik sehingga server dapat mengambil database yang akan dikirimkan pada client.
Kata Kunci : Penyakit Tropis, Binary Searching, Client-server ABSTRACT Tropical diseases are infectious diseases and very high risk to humans. Especially in developing countries such as Indonesia, tropical diseases alone an awful lot of that stuff and just some of the dominant and are often found in the environment of the community. A variety of tropical diseases, namely Tuberculosis (TBC), Typhus, Influenza, Diarrhea etc. Tropical diseases can be transmitted due to the presence of bacteria that caused in the air, food or on our own body. Tropical disease (contagious) is spread mainly from person to person through breathing infected during close contact. Therefore this disease can be recognized by analyzing a variety of symptoms. In this final Task will be created a tropical disease detection applications using a binary search algorithm in mobile android. The reason the use of binary searching is search execution time is faster compared to other algorithms and data has to be ordered. From the testing can be concluded that execution the application of tropical diseases and testing execution binary searches get that the application of this can be executed according to desire or going well . success method of testing binary searches manually and the same programs and data sought was found . and from the testing again to be said that system of this application successfully used and in testing the success of execution for the combination tropical diseases also succeed at random . this is because of a network connections client server developed that server can take a database to be mailed on client .
Keyword : Tropical diseases, Binary searching, Client-Server
1
1. PENDAHULUAN 1.1
6.
Latar Belakang
Penyakit tropis adalah penyakit yang sering di alami masyarakat Indonesia pada umumnya. Penyakit tropis ini merupakan jenis penyakit yang mudah menular dan sangat beresiko tinggi bagi manusia. Sedangkan untuk penyakit tropis sendiri yaitu penyakit yang lazim atau unik untuk daerah tropis dan subtropis. Penyakit kurang lazim di daerah beriklim sedang, sebagian karena terjadinya musim dingin, yang mengontrol populasi serangga dengan memaksa hibernasi. Serangga seperti nyamuk dan lalat yang jauh pembawa penyakit yang paling umum, atau vektor. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus yang menular kepada manusia dan hewan. Paling sering penyakit ini ditularkan oleh "menggigit" serangga, yang menyebabkan transmisi agen menular melalui pertukaran darah subkutan. Algoritma pencarian (searching algorithm) adalah algoritma yang menerima sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah tertentu akan mencari rekaman dengan kunci tersebut. Setelah proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang dicari ditemukan (successful) atau tidak ditemukan (unsuccessful). 1.2
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada proyek ini adalah : Database yang digunakan adalah Filetext Penyakit yang dideteksi adalah penyakit tropis. Referensi tentang Penyakit tropis diperoleh dari literatur/buku medis, internet dan pakar/dokter. Dalam membandingkan input user dengan database Text menggunakan metode Binary Search OS yang digunakan adalah ANDROID. 1.5 METODOLOGI Dalam mengerjakan proyek akhir ini metodologi yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1.5.1 Perancangan Sistem Perancangan sitem meliputi perancangan sistem sisi client, perancangan sistem sisi server dan perancangan database. Perancangan sistem sisi client adalah dengan membuat tampilan pada handphone dengan platform android berupa menu-menu dan masukkan untuk dapat memilih mengakses aplikasi melalui internet. Sedangkan perancangan sisi server, hanya di perlukan sebagai tempat untuk mengakses database yang di letakkan pada server. Untuk perancangan database, berisi mengenai informasi acara yang ada untuk di akses client tersebut. 1.5.2 Implementasi Pada tahap ini di lakukan implementasi menggunakan emulator Android Development Tools (ADT) untuk mengetahui realisasi desain aplikasi agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan. 1.5.3 Pengujian Integrasi Sistem Pada tahap ini dijelaskan langkahlangkah yang dilakukan saat mengeksekusi program. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa masing-masing bagian dari sistem ini dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Aplikasi harus di pastikan selalu terkoneksi pada internet. 1.5.4 Analisa dan Kesimpulan Analisa yang dilakukan meliputi hasil pengujian sistem dengan parameter-parameter keberhasilan sesuai dengan dasar teori, apakah aplikasi sudah berjalan sesuai rencana atau masih terdapat kekurangan-kekurangan. Dengan itu
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat Sistem Aplikasi Pendeteksi penyakit tropis yang sering diderita masyarakat indonesia berbasis Android, sehingga penderita tidak perlu datang langsung ke puskesmas atau rumah sakit yang membutuhkan biaya dan waktu.
1.3
Permasalahan Permasalahan yang dijadikan pengembangan proyek akhir ini yaitu : 1. 2.
3. 4.
5.
Bagaimana membuat koneksi antara pemrograman Java agar bisa searching teks pada suatu file Text yang terdapat pada suatu domain.
objek
Bagaimana membuat sebuah program binary search Bagaimana membuat aplikasi pendeteksi penyakit tropis berbasis android sehingga penderita dapat mengetahui dengan cepat gejala penyakit yang dialami. Bagaimana membuat koneksi client server pada android Bagaimana merancang sebuah sistem informasi tentang aplikasi diagnosa penyakit tropis dengan metode binary searching pada pemrograman ANDROID yang nantinya akan diakses dengan menggunakan GPRS. Bagaimana membangun sebuah aplikasi Java untuk diagnosa penyakit tropis yang bisa “ditanam” atau support pada HP.
2
akan di peroleh kesimpulan mengenai hasil dari pengujian integrasi sistem dari perangkat keras dan lunak, serta bisa di gunakan untuk memberi saran bila proyek ini diaplikasikan ke sistem yang nyata.
2. TEORI PENUNJANG 2.1
Umum Pada subbab ini akan diberikan teori penunjang yang menunjang permasalahan dan penyelesaiannya yang diangkat pada proyek akhir ini. Teori penunjang meliputi penyakit tropis, aplikasi diagnosa penyakit dan pemakaiannya, Android, PHP, dan Binary Search.
2.2 Penyakit Tropis Penyakit tropis adalah penyakit yang lazim atau unik untuk daerah tropis dan subtropis. Serangga seperti nyamuk dan lalat yang jauh pembawa penyakit yang paling umum. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus yang menular kepada manusia dan hewan dan penyebarannya saat ini semakin merata. Yang termasuk dalam kategori penyakit tropis antara lain adalah : Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB.’Mycobacterium Tuberculosis’. Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan demam dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Tifus merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri 'Salmonella typhi'. Bakteri ini dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar.
2.3 Aplikasi Diagnosa Penyakit Saat ini sudah bisa ditemui beberapa aplikasi yang khusus menangani masalah kesehatan. Dimana fungsinnya tidak lain adalah sebagai alternatif lain untuk mengetahui secara dini tentang penyakit yang diderita oleh seseorang. Akan tetapi jenis dari penyakit itu sendiri banyak sekali macamnya sehingga aplikasi diagnosa penyakit yang ada masih belum mampu untuk mencakup kesemuanya melainkan hanya dapat manangani satu jenis penyakit saja. Misalkan saat ini terdapat aplikasi DIAGNOSA PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR yang merupakan karya Susanto Heru yaitu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Pada aplikasi ini hanya menangani satu penyakit saja dan menggunakan metode Certainty Factor untuk proses diagnosanya. Berdasarkan hal tersebut dapat dikembangkan aplikasi sejenis dengan cakupan penyakit yang lebih luas dalam hal
2.2.1 Penyakit Tropis Pencegahan dan Pengobatan penyakit tropis Beberapa strategi untuk mengendalikan penyakit tropis meliputi :
pakaian, kulit, bangunan, habitat serangga, dan kelambu. Penggunaan kelambu di atas tempat tidur (juga dikenal sebagai "kelambu") untuk mengurangi penularan malam hari, karena beberapa jenis nyamuk tropis pakan terutama di malam hari. Penggunaan air sumur, dan / atau penyaringan air, filter air, atau air pengobatan dengan tablet air untuk menghasilkan air minum bebas dari parasit. Pengembangan dan penggunaan vaksin untuk mempromosikan kekebalan penyakit. Farmakologis pra-pajanan (untuk mencegah penyakit sebelum pajanan terhadap lingkungan dan / atau vektor). Farmakologis profilaksis pasca pajanan (untuk mencegah penyakit setelah terpapar lingkungan dan / atau vektor). Terapi farmakologis (untuk mengobati penyakit setelah infeksi atau infestasi). Membantu dengan pembangunan ekonomi di daerah endemik. Misalnya dengan memberikan kredit mikro untuk memungkinkan investasi di bidang pertanian lebih efisien dan produktif. Hal ini pada gilirannya dapat membantu subsisten pertanian menjadi lebih menguntungkan, dan keuntungan-keuntungan ini dapat digunakan oleh penduduk setempat untuk pencegahan penyakit dan pengobatan, dengan manfaat tambahan mengurangi angka kemiskinan.
Pengeringan lahan basah untuk mengurangi populasi serangga dan vektor lainnya. Aplikasi insektisida dan / atau penolak serangga) pada permukaan strategis seperti:
3
ini adalah panyakit tropis dan dengan metode yang lain pula yaitu Binary search. Dengan demikian diharapkan adanya pengembangan aplikasi ini dapat meningkatkan efektifitas dan lebih tepat guna serta merata dalam menangani masalah kesehatan seperti sekarang ini. 2.4 Binary Searching Binary Search adalah algoritma pencarian yang lebih efisien daripada algorima Sequential Search. Hal ini dikarenakan algoritma ini tidak perlu menjelajahi setiap elemen dari tabel. Kerugiannya adalah algoritma ini hanya bisa digunakan pada tabel yang elemennya sudah terurut baik menaik maupun menurun. Binary search (Pencarian biner) dapat dilakukan jika data sudah dalam keadaan urut. Dengan kata lain, apabila data belum dalam keadaan urut, pencarian biner tidak dapat dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita juga sering menggunakn pencarian biner. Misalnya saat ingin mencari sesuatu kata dalam kamus.
2.5.2 Fitur Android Adapun beberapa fitur yang tersedia di Android saat ini meliputi : Framework Aplikasi, yang memungkinkan dan penggantian komponen. Dalvik virtual machine, dioptimalkan untuk perangkat mobile. Integrated browser, didasari open source engine WebKit. Grafis yang di optimalkan dan didukung oleh Library grafis 2D yang terkustomisasi, grafis 3D berdasarkan spesifikasi OpenGL ES 1,0 (Opsional akselerasi hardware). SQLite untuk penyimpanan data. Media support, yang mendukung audio, video, dan gambar diam format (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF) GSM Telephony Bluetooth, EDGE, 3G, and WiFi Camera, GPS, compass, and accelerometer Rich development environment, terdapat perangkat emulator, perangkat untuk debugging, memori dan profil kinerja, dari sebuah plugin untuk IDE Eclipse
2.5 Android Android menyediakan platform yang bersifat open source bagi para pengembang untuk menciptakan sebuah aplikasi. Android SDK menyediakan alat dan API yang diperlukan untuk memulai pengembangan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java, yaitu kode Java yang terkompilasi dengan data dan file resources yang dibutuhkan aplikasi dan digabungkan oleh aapt tools menjadi paket Android. File tersebut ditandai dengan ekstensi .apk. File inilah yang didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstall pada perangkat mobile.
2.5.3 Komponen Aplikasi Android Android memiliki empat komponen meliputi activity, services, broadcast receiver, dan content provider. Komponen aplikasi dapat disebut juga sebagai elemen-elemen aplikasi yang bisa dikembangkan pada platform Android. Perlu diketahui bahwa untuk membangun sebuah aplikasi pada Android bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java, seperti halnya J2ME(Java 2 Micro Edition) yang digunakan untuk membangun aplikasi pada perangkat mobile, Java yang dikembangkan pada sistem android memiliki struktur yang tersendiri. Program aplikasi yang dikembangkan pada android tidak memiliki fungsi main. Karateristik lain adalah bahwa semua aplikasi di Android dapat menggunakan object yang dibangun oleh aplikasi yang lain. Contoh jika ingin menggunakan sebuah object scrollbar, tidak harus membuatnya sendiri, namun bisa saja memanggil object yang berada di aplikasi lainnya.
2.5.1 Pembuatan GUI Pada Android Komponen user interface ini disebut widget. Beberapa widget dasar adalah : TextView, Button, Image, EditText, CheckBox, RadioButton. TextView Untuk menampilkan label. Beberapa contoh property dari TextView adalah android:textSize, android:textStyle, android:textColor.
2.5.4 Aplikasi Fundamental Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java. Kode Java dikompilasi - bersama dengan file data dan sumber daya yang dibutuhkan oleh aplikasi - dipaketkan dengan alat aapt ke dalam
Hasilnya:
4
paket Android, file arsip ditandai oleh akhiran APK. File ini adalah file yang digunakan untuk penyebaran aplikasi dan menginstal pada perangkat mobile. Semua kode di sebuah file APK tunggal, dianggap sebagai satu aplikasi. Dalam hal ini, masing-masing aplikasi Android memiliki ranah sendiri meliputi: Secara default, semua aplikasi berjalan dalam prosesnya sendiri Linux-nya. Android memulai proses ketika salah satu kode aplikasi harus dijalankan, dan menutup proses ketika itu tidak lagi diperlukan dan sumber daya sistem yang dibutuhkan oleh aplikasi lain. Setiap proses memiliki virtual machine (VM) sendiri, maka kode aplikasi berjalan secara terpisah dari kode dari semua aplikasi lainnya.
3.1.2 Eclipse IDE Eclipse merupakan komunitas open source yang bertujuan menghasilkan platform pemrograman terbuka. Eclipse terdiri dari framework yang dapat dikembangkan lebih lanjut, peralatan bantu untuk membuat dan mengatur perangkat lunak sejak awal hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung oleh ekosistem besar yang terdiri dari vendor tekonologi, start-up inovatif, universitas, riset institusi serta individu. Banyak orang mengenal Eclipse sebagai IDE (integrated development environment) untuk bahasa Java, tapi Eclipse lebih dari sekedar IDE untuk Java. Maksud dari IDE itu sendiri yaitu ketika hanya membuat aplikasi yang berskala kecil, mungkin kurang dari 10 file source code, dengan 100 baris per file nya, metode di atas masih bisa dilakukan. Tapi, jika project yang akan dikerjakan adalah project besar, terdiri dari ratusan file source code dan ratusan ribu baris kode dengan puluhan library, maka membutuhkan tools yang bisa mengatur semua itu dengan baik dan menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah dalam membangun aplikasi. Perangkat itulah yang disebut sebagai Integrated Development Environment (IDE). Pada aplikasi ini yang digunakan adalah Eclipse Helios.
3. PEMBUATAN PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN 3. 1 BAHAN DAN ALAT Pada bagian ini dilakukan perencanaan dari aplikasi ini terdiri dari sebuah personal computer (PC) , software Eclipse dan sebuah ponsel berplatform Android. 3.1.1 SDK Android Merupakan sebuah tool development yang memungkinkan pembuatan aplikasi untuk platform Android. Android SDK sendiri mencakup dari sampel project dengan kode sumbernya, tool development, sebuah emulator, dan library atau file pendungkung yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi Android. Aplikasi ini ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java, dan dijalankan pada Dalvik Debug Monitor Server (DDMS), yang merupakan mesin virtual yang dirancang khusus untuk penggunaan embedded yang berjalan di atas kernel Linux. Android SDK merupakan syarat utama yang harus diinstall jika ingin bereksplorasi lebih jauh dengan ponsel Android. Dengan bantuan Android SDK nantinya akan dapat melakukan kontrol penuh terhadap ponsel Android, selain itu dengan bantuan tool ini juga bisa mencoba menggunakan sistem operasi Android dengan bantuan emulator.
Gambar 3.2 Eclipse IDE 3.1.3 Ponsel Android Pada aplikasi ini digunakan ponsel dengan platform Android yaitu Samsung Galaxy Fit GT-S5670 dengan Android versi Froyo 2.2. Aplikasi diinstal dan dijalankan pada ponsel Android.
Gambar 3.3 Samsung Galaxy Fit GT-S567 Gambar 3.1 Emulator Android
5
3.1.4 Perencanaan Perangkat Lunak Yang Digunakan
Daftar Gejala Terurut /tidak
1. Java Standard Development Kit (JDK™) version 6.21dan Java Runtime Environment (JRE). Seperangkat tool (kit) yang berisi kompiler dan interpreter java. Ini merupakan development kit untuk dapat bekerja pada lingkungan Java.
Database / File Text
String dikonversi ke integer dan terurut dalam bentuk nilai indeks
Gambar 3.4 Proses Pembuatan Database 3.2.1 Persiapan Pada tahap ini dilakukan study literatur tentang teori metode searching, dan split yang digunakan. Selain itu juga dilakukan persiapan perangkat lunak dan perangkat keras. Persiapan perangkat keras dilakukan dengan mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian, sedangkan persiapan perangkat lunak dilakukan dengan melakukan instalasi software-software yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem ini.
2.Eclipse IDE (Integrated Development Environment) Helios Aplikasi Pendeteksi penyakit Tropis yang akan dibuat nantinya diaplikasikan menggunakan Java Eclipse agar dapat memiliki tampilan yang menarik dan untuk melakukan perancangan GUI yang memakai konsep layout secara mudah. 3. Android SDK dan AVD Manager Merupakan emulator yang digunakan untuk menyimulasikan device di dalam computer sehingga aplikasi yang dibuat bisa dijalankan tanpa harus di-instal ke perangkat mobile.
4. IMPLEMENTASI DAN ANALISA SISTEM Pada bagian ini membahas tentang pengujian dan analisa perangkat lunak, dimana pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah perangkat lunak yang dibuat telah sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengujian ini dilakukan secara bertahap pada tiap bagian sistem yaitu :
4. Android Development Tools (ADT) Android membuat kostum plugin untuk IDE Eclipse, sehingga dengan adanya ADT ini memberikan kemudahan dalam pengembangan aplikasi, membuat tampilan antarmuka aplikasi, menambahkan komponen yang diperlukan, mendebug aplikasi dengan menggunakan perangkat SDK Android, dan bahkan membungkus aplikasi yang telah dikembangkan untuk di distribusikan. Adapun ADT yang digunakan adalah ADT 10.0.0
4.1 Implementasi Sistem Pengujian pada implementasi sistem ini merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan apa yang direncanakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil-hasil yang dicapai selama pengujian sistem. Selain untuk mengetahui apakah sistem sudah bekerja secara efektif sesuai dengan yang diharapkan, pengujian juga bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang dibuat.
3.2 CARA KERJA Perancangan sistem didasarkan pada pembuatan basis data standar yang berisi kumpulan kombinasi gejala yang positif (+) penyakit tropis yang disimpan pada file teks(.txt). Metode pencarian yang digunakan adalah Binary yang mengharuskan data (yang diolah) sudah dalam kondisi terurut atau yang disebut leksikon. Pada pembuatan aplikasi ini tidak menggunakan metode sorting untuk mengurutkan kombinasi gejala tersebut, tetapi kombinasi-kombinasi tersebut (string) akan dikonversi menjadi index yang otomatis terurut (integer) untuk selanjutnya dilakukan proses perhitungan pencarían posisi dengan rumus binary. Sehingga daftar kombinasi gejala (string) pada basisdata harus terurut. Kesemuanya itu akan dihubungkan ke dalam satu interface yang dibuat menggunakan Eclipse, dan akan dijalankan dengan emulator.
4.1.2 Koneksi Android-PHP Koneksi antara Android dengan PHP sangat diperlukan karena pada sistem ini metode Binary search menggunakan program PHP. Sehingga dibutuhkan koneksi dari android agar bisa mengakses program yang berada di web server. 4.1.3 Koneksi PHP-File Pada sistem ini file text berfungsi sebagai database yang berupa kumpulan kombinasi gejala positif (+) penyakit tropis mulai dari TBC, Influenza, Diare dan Tifus. Sedangkan agar file ini bisa diakses dan diproses oleh file PHP yang berisi program metode Binary search. Maka diperlukan perintah pemrograman PHP untuk membuka dan membaca dari file text.
6
4.14 Pembuatan Program Binary Search Program untuk metode binary search dibuat dalam bahasa pemrograman PHP. Sehingga program ini masih dalam satu file dengan program akses file PHP dengan file text yang sudah dibahas pada subbab sebelumnya.
4.2.3 Pengujian Metode Binary Search Pengujian Waktu Proses Pencarian Binary Search dengan Localhost dan Koneksi Client-Server Menggunakan Emulator dan Ponsel. Tabel 4.1 Waktu rata-rata koneksi Localhost dan Client-Server Gejala Waktu Waktu Penyakit Localhost Client(microsecond) Server (ms) TBC 25,16 16,2 Influenza 18,64 13,2 Diare 18,88 14,36 Tifus 24,88 15
4.2 Analisa Data 4.2.1 Keberhasilan Sistem Pada subbab ini akan dibahas tentang keberhasilan sistem secara keseluruhan mulai dari tampilan GUI pada Android, pengiriman data kombinasi dari Android ke file server PHP. Berikut akan ditampilkan tiap langkah dalam pengoperasian aplikasi MyHealth sekaligus pengujian keberhasilan. 1. Saat membuka aplikasi akan dihadapkan pada tampilan marquee atau tulisan berjalan yang berfungsi sebagai pembuka halaman pembuka. 2. Selanjutnya tekan tombol Masuk untuk masuk ke menu utama. 3. Bilamana user masih belum paham mengenai penggunaan aplikasi dapat dipilih menu Petunjuk Aplikasi terlebih dahulu. Tetapi jika telah paham dapat langsung melakukan diagnosa dengan memilih menu Diagnosa Penyakit Anda. 4. Pilih gejala sesuai dengan sakit yang anda derita dengan cara mencentang tiap-tiap gejala. Lanjut untuk memilih halaman berikutnya dengan pilih tombol Next untuk memilih gejala lain bila memang ada yang diderita. 5. Setelah memilih gejala lakukan diagnosa untuk koneksi ke server dan dilakukan pencarian data dengan Binary Search. Jika sukses terhubung dengan server akan tampak layar dengan pesan berupa HASIL DIAGNOSA yang berisi keterangan apakah user positif (+) atau negatif (-) terkena penyakit tropis. Jika positif akan ditampilkan pesan berupa saran yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama. Sebaliknya jika negatif akan ditampilkan pesan berupa konsultasi ke nomor telp dokter yang telah ditentukan.
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Localhost dan Client-server Pada gambar grafik diatas menunjukkan perbandingan kecepatan waktu antara local host dan client-server. Dimana ternyata koneksi clientserver waktu pencariannya lebih cepat dibandingkan denagn localhost. Dan pencarian waktu terlama pada gejala penyakit TBC yaitu 25,16 ms sedangkan pencarian waktu tercepat ditunjukkan pada gejala penyakit influenza yaitu 13,2 ms. 4.2.4 Pengujian Waktu Pencarian Berdasarkan Looping Program Binary Search Tabel 4.2 Perbandingan waktu pencarian ratarata berdasarkan loop Binary Banyak Waktu Waktu Ponsel Loop Emulator (microsecond) Binary (microsecond) 1 23,2 25 2 34,4 35,2 3 35,6 30,2 4 37,4 34,8
4.2.2 Keberhasilan Algoritma Binary Search Sebelum program dari algoritma binary search berjalan dilakukan perubahan data terlebih dahulu dari bentuk deretan string menjadi nilai integer. Data diambil dari database file text yang berisi kumpulan kombinasi positif (+) penyakit tropis.
Dari tabel 4.2 diperoleh grafik pada gambar 4.2 dimana dapat dilihat bahwa waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam proses pencarian antara emulator dengan ponsel tidak ada perbedaan yang signifikan atau dapat dikatakan selisih waktu rata-rata tidak jauh
7
berbeda. Tetapi jika ditinjau dari segi banyaknya looping yang harus dilakukan oleh program maka akan sangat terlihat perbedaannya. Ini dapat dilihat bahwa pencarian waktu pada emulator lebih cepat dibanding ponsel yaitu 23,2 ms.
untuk diaplikasikan ke masyarakat yang ditunjukkan dengan angka 83%. Dan Para dokter juga berpendapat bahwa dengan adanya aplikasi MyHealth ini cukup membantu dokter dalam mengetahui diagnosa awal gejala penyakit tropis yang sering diderita masyarakat indonesia, pada grafik ditunjukkan dengan angka 67%. Dan ketertarikan menggunakan aplikasi ini me sebesar 100%. Dan untuk kemudahan menggunakan aplikasi ini sebesar 79%. Sedangkan pendapat masyarakat yang terbantu dengan aplikasi ini sebasar 100%. Jadi aplikasi ini memang sangat layak untuk digunakan masyarakat umum terutama masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari puskesmas ataupun rumah sakit.
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Waktu rata-rata Loop Binary
6. REFERENSI [1] Mike Yuliana, ”Dasar Pemrograman Java”. PENS-ITS. 2009. [2] Muhammad Zen S. Hadi, ”Internet Programming”. T Modul ANDROID, PENS- ITS,2010. [3] Nur Afifah, ” Pembuatan Kamus Elektronik Kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa untuk Aplikasi Mobile Menggunakan Interpolation Search”. Proyek akhir PENS-ITS, 2010. [4] Ery Cahya S ,” Sistem Pakar Penyakit Demam Berdarah Dengue Menggunakan SMS Gateway”, POLINEMA,Malang, Juli 2010. [5] Mike Yuliana, “Pendahuluan Android”. PENS-ITS.2010. [6] Yuliana, “ Panduan Android “. PENSITS.2010 [7] Liem, Inggriani. (2003). Catatan Kuliah Algoritma dan Pemrograman. Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. [8] Bucknall,Julian (2001). Algorithms and Data Structures. Wordware Publishing.
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian dan analisa pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa perbandingan kecepatan pencarian waktu berdasarkan localhost dan client-server sangat jauh berbeda. Dimana pengujian client-server lebih cepat dibandingkan localhost. Ini berdasarkan bahwa waktu eksekusi terhadap gejala penyakit diare yaitu 14,36 ms dan 15 ms yang ditunjukkan pada emulator dan ponsel. 2. Rata-rata waktu yang diperlukan dalam proses pencarian Loop Binary memiliki karakteristik yang hampir sama antara menggunakan Emulator ataupun ponsel, karena pada dasarnya pencarian yang dilakukan prosesnya tidak dalam pemrograman Android melainkan proses pencarian berada pada sisi server dengan bahasa pemrograman berbasis PHP, Meski demikian selisih waktu pencarian dengan binary search dapat diketahui disaat program tersebut mencari sebuah data dimana data yang dicari yaitu dengan waktu terlama 16,64 ms pada ponsel dan 13,2 ms waktu tercepat yang ditunjukkan pada emulator. Sehingga waktu pencarian terlama yaitu pada proses 4 kali loop. 3. Pada hasil survey dapat disimpulkan bahwa Pengaplikasian MyHealth ini sangat layak
8