Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
APLIKASI LAUNDRY ‘BETAWI’ BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN TOOLS KNACK Yuli Karyanti1), Yulia Chalri2), Anita Puspita Sari3) 1,2,3)
Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok, Jawa Barat
[email protected],
[email protected],
[email protected]
kebutuhan di masa kini. Perkembangan yang pesat dari teknologi informasi menjadikan penggunanya lebih mudah dalam melakukan proses komunikasi dan pertukaran informasi. Proses tersebut kini dapat berlangsung dalam suatu jaringan secara realtime dan online, contohnya adalah penggunaan internet di kalangan masyarakat. Penggunaan internet dalam kehidupan masyarakat menjadi suatu tren yang tidak dapat dicegah, bahkan menjadikan internet sebagai kebutuhan dalam beraktifitas. Hal ini secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pola perilaku masyarakat, contohnya pada bidang penyebaran informasi.
Abstrak Banyak kalangan bisnis yang saat ini mulai menggunakan teknologi internet sebagai pengelola data. Kemudahan seperti mobilitas, efektifitas, skalabilitas, efesiensi ruang dan waktu, menjadi daya jual utama teknologi ini. Cloud computing merupakan gabungan teknologi internet dan komputer yang dapat digunakan tanpa proses instalasi. Salah satu contoh penerapannya adalah cloud storage, yang merupakan sebuah media penyimpanan berbasis internet atau cloud, semua data disimpan di server cloud, sehingga tidak akan membebani memori komputer pengguna. Melihat kemudahan yang ditawarkan, Betawi Laundry, sebuah usaha jasa laundry, tertarik untuk memanfaatkan teknologi ini khususnya dalam hal penyimpanan data. Karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan sebuah aplikasi penyimpanan berbasis cloud, yang diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di Betawi Laundry.
Saat ini banyak perusahaan atau instansi yang lebih memilih penggunaan internet sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasi. Kemudahan yang ditawarkan oleh jaringan internet telah membuat perusahaan atau instansi untuk berpikir ulang mengenai manajemen informasi sehingga tidak sedikit yang menggunakan teknologi internet untuk berbagi informasi. Hal ini membuat para pengembang aplikasi untuk menciptakan aplikasi yang dapat mendukung kebutuhan dalam penyebaran informasi.
Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil 80% pengguna aplikasi merasa puas pada aplikasi yang dikembangkan dan 20% merasa sangat puas. Adapun penelitian dimulai dengan melakukan diskusi mengenai spesifikasi pengguna dan spesifikasi sistem awal. Dilanjutkan dengan menganalisis masalah yang menjadi latar belakang pengembangan aplikasi ini. Lalu merancang alur dengan struktur navigasi dan membuat rancangan database. Dan yang pada akhirnya dilakukan pengembangan aplikasi menggunakan tools Knack sesuai rancangan yang dibuat dan menguji coba aplikasi, untuk mengetahui kesesuaian dengan tujuan yang diharapkan.
Munculnya istilah Cloud Computing dalam dunia internet, menjadi salah satu contoh perkembangan teknologi informasi saat ini. Cloud Computing sendiri merupakan gabungan pemanfaatan dari teknologi komputer dan perkembangan teknologi internet[1]. Layanan Cloud Computing juga dapat berupa Cloud Storage, yang merupakan fasilitas penyimpanan online tanpa harus membebani kapasitas memori internal pengguna[2]. Layanan Cloud Storage seperti Google Drive, Dropbox, SkyDrive dan SugarSync, menjadi sangat popular sebagai sarana penyimpanan online. Pengguna hanya perlu memiliki identitas digital seperti nama pengguna (username) dan kata kunci (password) untuk menggunakan layanan tersebut. Kelebihan layanan cloud adalah dapat diakses dimana dan kapan saja selama masih terhubung dengan jaringan internet karena data terpusat pada server sehingga dapat berbagi sumber daya secara efisien [3].
Kata Kunci : cloud computing, cloud storage, black box testing, likert. 1.
Pendahuluanan
Perkembangan teknologi di Indonesia telah membawa kemudahan bagi penggunanya. Kemajuan teknologi digital yang disertai dengan kemampuan telekomunikasi dikenal sebagai teknologi informasi menjadi suatu
5.2-25
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
Penyimpanan online (Cloud Storage) menjadi suatu daya tarik tersendiri di masa yang serba digital ini. Kebutuhan akan sebuah tempat penyimpanan yang memiliki kapasitas besar tetapi tidak membebani memori internal komputer pengguna, menyebabkan penggunaan cloud storage meningkat dengan cepat[4]. Hal ini membuat Betawi Laundry menggunakan fasilitas cloud storage sebagai sarana penyimpanan data mereka. Penggunaan fasilitas ini sangat dibutuhkan oleh Betawi Laundry, dikarenakan banyaknya cabang toko mereka yang tersebar di beberapa daerah. Keterbatasan waktu membuat penanggung jawab setiap cabang merasa kesulitan dalam melakukan tatap muka, sedangkan data pelanggan diharuskan sesuai dengan toko pusat.
Gambar 1. Struktur navigasi aplikasi secara umum Pada gambar.1 ditampilkan bahwa saat melakukan login ke aplikasi, dibagi menjadi dua hak akses yaitu sebagai staff atau admin. Jia pengguna sukses melakukan login, pengguna akan terhubung ke halaman aplikasi yang sesuai dengan profil pengguna. Jika saat melakukan login, pengguna tidak dapat mengingat password dari akunnya, maka pengguna dapat melakukan forget password, dimana sistem akan mengirimkan email berisikan link untuk mereset password dari akun yang digunakan
Berdasarkan masalah yang telah dijabarkan, penulis mencoba membangun aplikasi berbasis cloud seperti yang dibutuhkan oleh Betawi Laundry menggunakan Knack yang bertujuan untuk menghasilkan suatu aplikasi penyimpanan berbasis teknologi cloud yang dapat digunakan untuk penyebaran dan penyimpanan data di Betawi Laundry. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu arus penyebaran data, yang sebelumnya dilakukan secara manual, menjadi lebih cepat dan mudah. 2.
Pada saat sukses melakukan login, pengguna dengan hak akses sebagai staff, akan langsung terhubung ke dalam aplikasi. Dalam aplikasi ini, hak pengguna dibatasi pada menu yang berkaitan dengan kegiatan operasional di Betawi Laundry. Menu–menu yang berkaitan dengan itu antara lain: menu member, menu transaksi dan menu produk. Pada menu produk, staff hanya dapat melihat jenis produk yang ada di Betawi Laundry.
Pembahasan
Tahap Perancangan Tahap perancangan adalah tahapan sebelum melakukan pembuatan aplikasi, dimana pada tahap perancangan ini termasuk perancangan struktur navigasi dan rancangan database. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh aplikasi pernyimpanan berbasis cloud ini akan dibedakan menjadi dua fungsi aktifitas pada sistem, yaitu aktifitas pengguna sebagai staff dan aktifitas admin. Struktur Navigasi Tahapan perancangan ini diawali dengan merancang struktur navigasi untuk aplikasi yang akan dikembangkan. Struktur navigasi ini masih dibangun secara umum baik dari sisi staff atau admin. Secara umum, hubungan struktur navigasi aplikasi penyimpanan seperti yang ditampilkan pada gambar 1.
Gambar 2. Struktur navigasi staff
Admin di dalam aplikasi ini adalah pengguna yang memiliki jabatan sebagai manajer atau di atasnya, yang memiliki wewenang untuk menambakan staff ke dalam kantor Betawi Laundry. Manajer juga dapat melakukan 5.2-26
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
pekerjaan seperti staff, oleh karena itu pada aplikasi ini manajer memiliki akses ke seluruh menu aplikasi. Berikut ini akan disajikan struktur navigasi untuk admin.
Gambar 5. Proses sistem penyimpanan aplikasi Sebelumnya buka terlebih dahulu situs Knack di www.knackhq.com, lalu buat akun yang akan digunakan untuk me-login kedalam situs Knack. Karena aplikasi yang akan dibuat ini masih berupa sample, maka pilih free trial yang berlaku untuk 14 hari. Lalu akan muncul formulir pembuatan akun sepertiyang ditampilkan pada gambar 6.
Gambar 3. Struktur navigasi admin
Rancangan Basis Data Rancangan basis data ini dibuat sesuai dengan kebutuhan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Perancangan basis data dibuat dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD). Rancangan ERD aplikasi ini akan ditampilkan pada gambar 4.
Gambar 6. Pembuatan akun di Knack Isi formulir tersebut dengan lengkap. Akun yang didaftarkan ini bukanlah akun untuk me-login ke aplikasi yang akan dikembangkan nanti. Akun ini digunakan untuk melakukan login ke dalam Knack. Setelah selesai mendaftarkan akun, secara otomatis sistem akan menampilkan halaman builder, yaitu halaman dimana penulis akan mengembangkan aplikasi penyimpanan ini.
Gambar 4. Rancangan ERD aplikasi Adapun dalam prosesnya digambarkan pada gambar 5. Pengguna aplikasi dapat mengakses aplikasi penyimpanan ini melalui tempat yang berbeda. Dikarenakan aplikasi penyimpanan ini berada di dalam cloud, sehingga dalam hal penggunaan aplikasi tidak perlu di install di komputer pengguna dan data yang dimasukkan dalam aplikasi ini akan disimpan di pusat data center Knack.
Pembuatan Database Knack sudah mempeunyai fitur untuk membuat database yang diinginkan oleh penggunanya. Sehingga pengguna Knack hanya butuh membuat tabel yang akan dikoneksikan dengan antarmuka aplikasi. Dalam membuat tabel di database Knack ini, pilih menu [+ADD] yang terletak disamping kolom [OBJECTS]. Lalu beri nama tabel tersebut dengan nama tabel yang ingin dibuat, dalam gambar 7.
5.2-27
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
Gambar 7. Pembuatan tabel baru Untuk membuat tabel transaksi, produk dan toko, lakukan langkah yang sama seperti di atas, hanya saja isi Object Name dan nama tabel disesuaikan dengan kebutuhan yang ingin dibuat.
Gambar 10. Pengaturan tampilan transaksi detail
Gambar 8. Menambahkan daftar tabel member Setelah itu, atur tampilan daftar tersebut dengan memilih Table members. Atur sehingga pada tabel hanya ditampilkan No, Member, Toko Cabang dan Nama Pelanggan. Lalu tambahkan kolom Member Details dan Hapus Member pada tabel dengan cara memilih LINKS. Member Details akan berisi informasi pelanggan yang dipilih dengan lebih lengkap. Gambar 9. adalah tampilan dari pengaturan daftar pelanggan.
Gambar 11. Pengaturan tampilan daftar produk (role staff)
Gambar 12. Tampilan add user Analisis Kepuasan Pengguna Gambar 9.. Pengaturan tampilan member details
5.2-28
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
Setelah aplikasi diputuskan layak digunakan, aplikasi akan dinilai oleh pengguna. Dimana kepuasan pengguna terhadap aplikasi yang telah dibuat akan diukur melalui sebuah kuisioner. Hasil dari kuisioner akan dihitung dengan menggunakan skala Likert. Kuisioner dibagikan kepada 10 orang perwakilan pengguna yang berasal dari cabang pusat Betawi Laundry. Kuisioner tersebut terdiri dari 20 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban. Adapun hasil dari kuisioner yang sudah dibagikan dapat dilihat dalam tabel 1. Tabel 1. Tabel hasil respon kuisioner
7.
Keterangan : Kategori sikap sangat positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil 3 dan skor maksimal. (Kuartil 3 ≤ x ≤ skor maksimal) yaitu (80– 100) Kategori sikap positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh median dan kuartil 3. (Median ≤ x < Kuartil 3) yaitu (60 – 79) Kategori sikap negatif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil 1 dan median. (Kuartil 1 ≤ x < Median) yaitu (40 – 59) Kategori sikap sangat negatif, yaitu daerah yang dibatasi oleh skor minimal dan kuartil 1. (Skor minimal ≤ x < kuartil 1) yaitu (20 – 39) Membuat tabel distribusi frekuensi sikap tiap responden terhadap kepuasan aplikasi yang telah dibuat. Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi Sikap Kategori Sikap Sikap Sangat Positif Sikap Positif Sikap Negatif Sikap Sangat Negatif
Keterangan: SS : Sangat Setuju, bernilai 5 S : Setuju, bernilai 4 C : Cukup, bernilai 3 TS : Tidak Setuju, bernilai 2 STS : Sangat Tidak Setuju, bernilai 1 Berdasarkan data dari tabel di atas, untuk mengetahui kepuasan tiap responden terhadap aplikasi ini, dibutuhkan beberapa langkah dalam menghitungnya, yaitu berupa: 1. Menentukan skor maksimal, yang didapatkan dari skor jawaban terbesar dikali banyak pertanyaan. Sehingga didapatkan : skor maksimal = 5 x 20 = 100 2. Menentukan skor minimal, yang didapatkan dari skor jawaban terkecil dikali jumlah pertanyaan. Sehingga didapatkan: Skor minimal = 1 x 20 = 20 3. Menentukan nilai median, didapatkan dari hasil skor maksimal ditambah skor minimal lalu dibagi dua. Median = (100 + 20) / 2 = 60 4. Menentukan nilai kuartil 1 (K1), ang merupakan hasil dari skor minimal ditambah nilai median, lalu dibagi dua. K1 = (20 +60) / 2 = 40 5. Menentukan nilai kuartil 3, yang merupakan hasil dari skor maksimal ditambah nilai median, lalu dibagi dua. K2 = (100+60) / 2 = 80 6. Membuat skala interval dan mencari batas skor untuk masing-masing kategori sikap.
Kategori Skor 80–100
Frekuensi
60–79 40–59 20–39
8 -
80
10
100
2
Presentasi (%) 20
Berdasarkan langkah – langkah yang sudah dilakukan, didapatkan hasil seperti pada tabel 2, tampak bahwa sikap tiap responden terhadap aplikasi ini tersebar pada kategori sikap sangat positif sebanyak 20% dan sikap positif sebanyak 80%. Presentasi ini memberikan arti bahwa sebanyak 2 orang (20% dari keseluruhan responden) sangat puas terhadap aplikasi ini dan sebanyak 8 orang (80% dari keseluruhan responden) puas terhadap aplikasi ini. 3.
Kesimpulan
Aplikasi penyimpanan berbasis cloud ini telah selesai dibuat dengan menggunakan webtools Knack. Berdasarkan hasil uji coba fungsionalitas yang dilakukan penulis selama proses pengembangan aplikasi ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa secara umum, dari sisi fungsionalitas yang ada, aplikasi ini sudah mampu memenuhi tujuan yang akan dapat membantu kinerja klien (Betawi Laundry) khususnya dalam hal penyimpanan data secara online. Klien yang diwakili oleh 10 orang pengguna dari toko pusat, juga puas terhadap aplikasi yang sudah dibuat dan hal ini juga ditunjukkan dalam perhitungan yang sudah dilakukan
5.2-29
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
dimana 80% menunjukkan sikap puas dan 20% sangat puas dengan aplikasi ini. Dalam proses pengembangan aplikasi, webtool Knack sangat membantu pada proses pembuatan database dan interface dari aplikasi ini. Proses pembuatan aplikasi dengan menggunakan Knack dapat dilakukan dalam waktu yang cukup singkat. Selain itu, dalam proses pembuatan ini, pengguna tidak harus terbebani dengan menyewa server karena semua sudah tercakup di dalam Knack. Daftar Pustaka [1]. Assagaf, Naufal, Layanan Cloud Storage. Cloud Indonesia. http://www.cloudindonesia.or.id/layanancloud-storage.html (tanggal akses: 14 September 2014) [2]. Wikipedia, “Cloud Storage”. http://en.wikipedia. org/wiki /Cloud_storage (Tanggal Akses : 14 September 2014). [3]. Samsu Wardana, Radika, Achmad Basuki, Eko Sakti Pramukantoro, Analisis dan Implementasi Distributed Cloud Strorage Server dangan Jaringan Peer-to-Peer, Fakultas Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, 2014, [4]. AlZain, Mohammed., Eric Pardede., Ben Soh., and James A. Thom, Cloud Computing Security: From Single to Multi-Clouds. 45th Hawaii International Conference on System Sciences, 2012,
Biodata Penulis Yuli Karyanti, memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKomp) Program Studi Manajemen Informatika pada STMIK Gunadarma lulus tahun 1988. Tahun 1996 memperoleh gelar Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI) dari Program Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Memperoleh gelar Doktor 2010. Saat ini sebagai staf pengajar di lingkungan Universitas Gunadarma. Yulia Chalri, memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKomp) Program Studi Manajemen Informatika pada STMIK Gunadarma lulus tahun 1995. Tahun 1998 memperoleh gelar Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI) dari Program Manajemen Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Saat ini sebagai staf pengajar di lingkungan Universitas Gunadarma. Anita Puspita Sari, adalah mahasiswa tingkat akhir pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma.
5.2-30
ISSN : 2302-3805