APARTE ME N DI BITUNG “FRACTA L GEOMETRY” Disusun Ol eh: Stenly Hasan g 1), Fri ts O.P Si regar2), Dedy E rdi on o2 ) Jurusan Arsitektur, Fakultas Tekni k, Universit as Sam R atul angi Manado Email :st enlyhasang@yahoo. com ABS T RAK Kota Bitung merupakan salah satu kot a yang ada di Provi nsi Sulawesi Ut ara. Sebagai Kota Pelabuhan, Bit ung menjadi pi ntu masuk bagi para w isat awan dan perdagangan barang dan jasa di wilayah Indonesi a timur. Seiri ng waktu berj alan, pembangunan kot a Bit ung terus berkembang. Di bidang ekonomi, Bitung mengalami peningkat an yang cukup pesat. Sering berkembangnya kota, pert umbuhan penduduk dalam kot a juga terus meni ngkat. Juml ah penduduk yang t erus bertambah mengakibatkan kebutuhan akan l ahan unt uk huni an j uga i kut meni ngkat, apalagi di t engah kot a yang memili ki ket erbat asan lahan dan nilai jual lahan yang cukup tinggi. Hal seperti ini merupakan permasalahan yang sel alu dijumpai di kot a-kota besar at au kot akot a yang sudah berkembang. Apart emen menjadi solusi untuk memecahkan masal ah pemuki man yang ada dalam kot a. Konsep apart emen yaitu perumahan massal yang ditumpuk ke at as, menjadi penj awab kebutuhan akan hunian di tengah kota yang memiliki ket erbatasan lahan. Fract al geometry sebagai t ema perancangan memberi inovasi baru dan berbeda dal am sebuah perancangan. T erl ebih khusus untuk apartemen sebagai bangunan komersial yang membutuhkan konsep perancangan yang mampu menci ptakan karakt er/citra yang kuat dari apart emen sehingga dapat meningkat kan daya tarik bagi konsumen. Kata K un ci : Bitu ng, permasal ahan kota, apartemen, fract al geometry 1. PE NDAHULUAN 1.2 Latar Bel akang Kota Bit ung merupakan daerah yang memili ki banyak pot ensi, itu sebabnya Bit ung dijul uki sebagai Kot a Serba Dimensi, yaitu Kot a Indust ri, Kota Perdagangan, Kot a Pari wi sat a, dan Kota Pel abuhan. W ilayah Kota Bitung terdiri dari wil ayah daratan di bawah kaki gunung Duasudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. M emiliki let ak yang strategis, membuat Bit ung dij adikan sebagai Kota P el abuhan yang menj adi pi ntu masuk bagi para wisat awan dan perdagangan barang dan jasa di wil ayah Indonesia ti mur. Sei ring dengan berkembangnya Kot a Bitung, maka juml ah penduduk Kota Bit ung juga t erus meningkat dari t ahun ke t ahun. Dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang t erus meningkat, maka kebutuhan masyarakat akan fasilit as penunjang kehidupannya seperti hunian di tengah kot a meningkat, kebutuhan l ahan unt uk perumahan juga ikut meni ngkat, t erut ama di t engah kot a yang memiliki ket erbatasan dan nil ai l ahan yang tinggi. Hal t ersebut merupakan kendala sehingga dengan perkembangan teknologi konst ruksi yang ada memungki nkan berkembangnya perumahan massal yang bert umpuk ke at as yaitu apartemen. Hal ini merupakan salah satu pemanfaat an ruang kosong di udara yang berlimpah. 1.3 Ru mu san Masalah Bagaimana desai n Bangunan Apartemen yang mampu menjadi hunian yang menci ptakan suasana yang nyaman, aman sekaligus dapat mewadahi aktivi tas penghuni dengan menyedi akan fasilit as yang mampu menj awab kebutuhan penggunannya. 1.4 Maksu ddanTuju an
1)
MahasiswaJurusan Arsitektur UNSRAT StafPengajarJurusan Arsitektur UNSRAT
2)
118
Merencanakan suatu wadah hunian yang mampu menj awab t antangan pembangunan memasuki era globalisasi dengan memberikan bent uk – bent uk pelayanan huni an yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. 2. MET ODE PERANCANGAN • PendekatanperancanganApartemen Di Bitung meliputi ti ga aspek utama perancangan yait u : 1. Tipologi Obj ek 2. Pendekat an Tematik (Fractal Geomet ry) 3. Pendekat an Tapak dan Li ngkungan • Proses berpiki r yang di gunakanyaitu j alur spi ralisti k yang penuh dengan l ompatan dari sat u masal ah ke masal ah yang lai n, dari satu forward ke feedback, dari al ur maju ke al ur mundur, dan sebaliknya, secara t erus-menerus dan berdasarkan pertimbangan pemikiran dan pengal aman perancang. • Prosesperancangan yang di pakai disini mengarah pada model desain generasi ke II yang di kembangkan ol eh John Zei zel (1981), di mana proses desai n merupakan suat u proses yang berulang-ul ang terus menerus (cyclical/spiral). Model desain seperti ini dipili h sebagai proses perancangan karena meodel desain ini cenderung tidak membatasi permasalahan sehingga desai n nantinya bisa optimal sesuai maksud dan tuj uan perancangan. 3. KAJIAN PE RANCANGAN 3.1 Deskrip si Objek Apartemen di Bit ungmerupakan B angunan t empat tinggal secara verti kal yang t erdi ri dari beberapa unit huni an dan memil iki fasilitas – fasilit as penunjang yang dapat memuaskan kebut uhan dari penghuninya yang berada di Kot a Bi tung. Perancangan sebuah apartemen perl u memperhatikan t arget pengguna dan aktivit as yang di wadahi didalamnnya. P ada dasarnya, apart emen adalah suatu wadah untuk aktivit as penghunian bangunan. Ol eh karenanya, kegiat an yang berlangsung pada bangunan i ni secara umum sama dengan kegiat an pada suatu pemukiman. Meski pun demiki an perancangan sebuah apart emen membutuhkan perti mbangan-perti mbangan yang berbeda dengan perancangan sebuah huni an bi asa. Hal i ni terutama disebabkan oleh adanya perbedaan tuntutan penghuni yang mempunyai lat ar budaya, sosi al, dan ekonomi yang berbeda pul a 3.2 Lokasi dan Tapak Lokasi perencanaan apart emen berada di Kabupaten bit ung yang merupakan kot a di propinsi sul awesi ut ara memiliki l uas 340km2 dengan popul asi 175. 137 ji wa pada t ahun 2010 dengan kepadat an 576,11 jiwa/ kmkot a i ni di namakan kota i ndustri khussusnya i ndust ri perikanan kot a dengan perkembangan yang cepat karna t erdapat pel abuhan l aut yang mendorong percepat an pembangunan
G ambar 1. Peta Lokasi Tapak
119
G ambar2.Benoit Mandelbrot (Father of Fractal)
4. TEM A PERANCANGAN 4.1 Pen gerti an fractal Geometry Kat a frakt al (fractal ) pertama kali di cetuskan oleh Mandelbrot pada t ahun 1975, ketika makal ahnya yang berjudul “ A Theory of Fract al Set “ dipubli kasikan. Sedangkan akar kat a fract al berasal dari kata l atin ”frangere” yang berart i terbelah menjadi fragmen-fragmen yang tidak t eratur. Fraktal adal ah sebuah objek geometri s yang dihasil kan oleh adanya pengulangan pola, dal am proses rekursi f maupun
G ambar3.-H impunan Mandelbrot
iterati f. Bentuk yang dihasilkan dapat dibagi menj adi beberapa bagi an, yang pada masi ng-masing bagi annya memiliki kemiripan bent uk satu sama lain (self-si mil arit y). Frakt al memiliki det ail yang t ak terbatas, atau dalam pengertian bahwa pada penyusunan peli patgandaan t ersebut tidak t erikat pada suatu at uran ori ent asi, bahkan cenderung meli uk l iuk dengan ukuran yang beragam mulai dari keci l hingga besar.
Gambar 5. Fraktal yang terlihat pada bekas salju
G ambar 4. Brokol yang merupakan Fraktal alami
Fraktal ini banyak dit emukan di al am, seperti pada pol a yang terdapat di daun dan rant ing pohon, pada sayur brokoli, di gugusan awan puti h, dal am ri ak ombak, pada det ail yang bisa kit a li hat di kepi ngan salju, dan banyak l agi bila kita mencoba memperhat ikan secara telit i di sekit ar kit a. Berikut adal ah cont oh frakt al yang ditemukan di al am 4.2. Kon sep Fraktal Dalam lingkup Arsitektu r (Pal mer Hou se – Fran k Llyod W righ t)
G ambar 6. Rumah P almer
G ambar 7. Segitiga denganKesamaan diri di balik Rumah P almer
Pada abad ke-20 juga sudah ada arsitek t erkenal yang meneliti t ent ang kesamaan di ri (self -si mil arit y). Misalnya F rank Llyod W right (1867-1959), pada hasil karyanya yang terakhi r yaitu P almer House. Terl et ak di Ann Arbor, Michigan (1950-1951). Pal mer House adalah rumah yang digunakan sebagai tempat singgah bagi para peziarah. 120
Pada denah Rumah Pal mer menggunakan beberapa kesamaan di ri dari bent uk segitiga sama si si. Bentuk-bent uk frakt al dapat diamati pada dua titik dal am Rumah P al mer, yakni jalan masuk dan perapi an. Disi ni ti dak hanya dit emukan satu segiti ga yang utuh, t etapi juga t ersi rat bentuk segiti ga yang dipotong. Pada pint u masuk sel ai n t ersusun ornamen kerami k segiti ga, terdapat juga lampulampu yang memil ki bent uk segitiga. Rumah Palmer merupakan suatu hasil karya arsit ekt ur berkualit as, berangkat dari konsep frakt al yang didesain secara spesi fik dan sadar desai n. 5. ANALISIS PE RANCANGAN Dal amperancanganApart emen di Bit ung ini dilakukanbeberapaanalisaperancangansebagai beri kut : 5.1 An alisisProgram Dasar Fungsion al Program P el aku Kegiat an, Akti vitas Pemakai, Kebutuhan R uang, Fungsi Ruang, dan Besaran Ruang. Beri kut adal ah pembagi an fasilit as pada perancangan Apart emen di B itung berdasarkan fungsinya; 1. Fasilitas Ut ama (unit hunian) Terbagi dal am 3 tipe unit huni an, yaitu; Tipe St udi o (75 unit ), Tipe 2 Kamar Tidur (7 unit ), dan Tipe 2 Kamar Tidur (12 unit ) 2. Fasilitas Penerimaan & Administ rasi 3. Fasilitas Penunj ang 4. Fasilitas Servis 5.2 An alisis Tapak 1. Aksesibilitas Dal am perancangan Apart emen di Bit ung dipertimbangkan berbagai aspek yang menjadi penunj ang nil ai jual dari apart emen ini sendi ri, sal ah satunya adal ah aksesibil itas/ Lokasi site. Lokasi sangat strat egi s, yakni berada di pusat kot a dan dilalui oleh kendaraan umum karena dekat dengan jal an raya. Berikut wakt u t empuh dari lokasi menuju ke t empat-t empat penting yang dibutuhkkan bagi pengguna apart emen; 2 menit ke RSU Budi Muli a 2 menit kekawasanperbel anj aanpusatkot a 2 menit kepel abuhan 2 menit kekawasankuliner 10 menit ke Pol res
Gambar 8. Ukuran Site
2. Luasan Site Tinjauan Kapabilit as Tapak dapat dilihat pada perhi tungan beri kut : 3. Anali sa Klimatol ogi Untuk memini malisi r t erpaan angi n t erhadap bangunan maka al ternatif yang digunakan yait u penanaman vegetasi berupa pohon sebagai bari er t erhadap tiupan angin t erhadap obj ek.B erdasarkan dat a di at as maka dapat disi mpulkan bahwa orient asi mat ahari t erhadap si te t erj adi secara langsung, hal ini juga berpengaruh t erhadap obj ek, penempat an bukaan-bukaan pada objk merupakan sal ah sat u upaya untuk memanfaatkan si nar mat ahari sebagai pencahayaan alami, namun pada bagi an t ertent u mat ahari dapat mengganggu aktivi tas di dal am objek, unt uk it u penambahaan overst eak pada bangunan di samping dapat memi nimali sir sinar mat ahari yang mengganggu j uga sebagai est eti ka pada fasad bangunan. 4. Anali saTopologi / Hidrol ogi Kondisi permukaan tanah site yang cenderung dat ar dapat mengakibatkan genangan pada saat turun hujan, unt uk it u solusi yang dil akukan adalah dengan menaikan perbukaan lantai bangunan guna mengurangi dampak penggenangan t ersebut. 121
6. KONSEP-KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Aplikasi T emati k Dal am perancangan Apart emen Di Bitung dengan Konsep Fractal Geometrydigunakan pada aspek - aspek sebagai berikut : 1. Pol a Sirkul asi 2. Gubahan B ent uk dan Tata Masa 3. Ruang Luar 6.2 Konsep Perancangan Perletakan Entrance, Parkir, d an Sirkul asi T apak 1. Konsep Sirkulasi Gam bar 9. Konsep Sirkulasi Terdapat S atu pi ntu masuk dah sat u pint u kel uar yang bert ujuan dapat mengat ur si rkul asi kendaraan yang masuk dan keluar dan dapat mengont rol seti ap kendaraan yang masuk dan keluar .penempatan l oadi ng dock / drop off unt uk barang ditempat kan di bel akang agar tidak menganggu sirkulasi kendaraan penghuni sert a tujuan penempat an area tersebut juga di perti mbangkan oleh pengunaan fasilitas servis untuk pengi si an bahan bakar genset sert a menjadi t empat unt uk pengambil an limbah dari sampah.
Gambar 10. Konsep Parkir
2. KonsepP arkir Penempatan area Parki r di depan dan dibel akang bangunan tujuannya agar dapat menuj ang seti apfungsi fasilit as yang ada serta penguna yang ada. 6.3 Konsep Gub ahanB entu kdanMasad ariPerancanganAp artemen Di Bi tun g 1. Konsep Gubahan Bentuk Konsep bent uk bangunan ol ahraga i ni berawal dari bentuk S egiti ga sesuai dengan Geometri F rakt al Sebagai tema dengan mengacu pada bentuk Sit e dan ti pologi bentuk
Gambar 11.KonsepGubahan Bentuk
122
2. Konsep Tat a Masa Bangunan terdi ri dari satu Massa yang dil engkapi dengan fasilitas penunj ang obj ek dan fasilit as servi ce guna mendukung kegi at an yang berlangsung dal am tapak maupun obj ek mengi ngat bahwa obj ek merupakan bangunan komersi al.
Gambar12.KonsepPerletakanMasaBangunan
3. Konsep Sirkul asi Ruang Dalam Konsep si rkul asi bangunan untuk penyedi aan j al ur evakuasi disediakan 2 masi ng masi ng fasilit as sehingga j arak yang dit empu masih sesuai st andar yaitu 30 m dengan menempatkan area core dit engah dan disedi akan beberapa tangga juga sebagai cadang untuk j alur evakuasi dengan mengunakan t angga yang diberi kode warna hij au.
G ambar13.KonsepSirkulasi Ruang D alam
6.4 Konsep Struktu r dan Utilitas 1. StrukturB awah(l ower structure) 1. Pondasi yang akan dipakai adal ah pondasi Tiang Pancang Apartemen sebagai st andard untuk syst em strukt ur bangunan berti ngkat banyak dan dengan adanya t i ang pancang di dasar bangunan mak a bangunan seakan-akan mempunyai ‘ akar’ yang mengi kat t anah di seki tar ti ang pancang. Juml ah Hambat an P elekat (JHP ) membuat bangunan menj adi lebi h kokoh dan stabil 2.
G ambar14.KonsepSirkulasi Ruang D alam
123
2 Struktur Tengah (main st ruct ure) dan St ruktur Atas (upper structure) Sistem struktur tengah pada umumnya di gunakan kol om dan balok sebagai penopang dan di nding sebagai pembat as. Strukt ur utama bangunan Ut ama i ni akan menggunakan sistem strukt ur B aj a dengan bet on bertul ang, sel ain itu t erdapat core sebagai penopang st ruktur sekaligus sebagai j alur evakuasi yang didal am nya t erdapat Core w all adal ah dinding geser yang t erlet ak di dal am wil ayah inti pusat dal am gedung, yang bi asanya diisi t angga at au poros li ft. Dinding yang terl etak di kawasan inti pusat memili ki fungsi ganda dan dianggap menjadi pili han ekonomis.
G ambar15.KonsepSirkulasi Ruang D alam
Utilitas Teknol ogi i novati f j uga dapat disematkan pada sist em utilit as, terkait konsep modern kontemporer. S ehi ngga nantinya berdampak pada penggunaan fasilit as secara opti mal. Sebagaimana konsep di at as yang menggambarkan penggunaan t eknologi untuk menunjang sist em utilit as sesuai tema F ract al Geometry, misal nya penggunaan kol am dal am bangunan yang dapat menampung ai r huj an dan penggunan t andon-t andon yang dil et akkan di at as bangunan sebagai persedi aan ai r bersi h at au t erkait dengan penghawaan dal am ruang. Selai n itu ada juga berupa voi d yang t erhubung langsung dengan area l uar untuk pencahayaan dalam ruang yang lebi h optimal. Penambahan vegetasi dan di nding bat a yang di apli kasi kan dengan sususan berpori juga merupakan strat egi penghawaan al ami guna sebagai bari er unt uk memfilter udara yang nantinya akan masuk kedal am bangunan 6.5Konsep Lu ar Ruan g Konsep Ruang l uar yang hanya t aman pada seti ap si si sirkulasi kendaraan dengan dit empatkan pohon pohon sebagai peneduh sekaligus sebagai penunjuk arah
G ambar 16. Konsep Ruang Luar
124
Hasil Peran cangan Lay Out Pl an dan Denah Hasil akhi r perancangan i ni merupakan produk dari konsep-konsep dan anal isa yang sudah diurai kan sebel umnya. Hasil akhi r t el ah mel alui beberapa kali perubahan proses, namun sampai pada tahap “decisi on to stop” karena ket erbat asan waktu perancangan. Karena itu penulis menganggap hasil akhi r i ni bel um optimal dan bisa saj a dikembangkan menj adi l ebih baik l agi kedepannya. Di bab ini akan dij el askan sebagian dari hasil yang t el ah di capai. Penempatan Area F asilit as P ubli k di bagi an bawah bertuj uan sebagai pel ayanan kepada pengunj ung dan penghuni sert a berfungsi sebagai area pengontrol Penempatan Area F asilit as P enunjang dibagian lt.2 bertuj uan sebagai area pembat as / pemisah ant ara fasilit as huian dan fasilitas pel ayanan Penempatan Area Huni an dit empatkan lt. 3 dan set erusnya agar t ercipt a suasana yang lebih private dan khusus lt.3 -6 terdapat huni an tipe studi o 66 unit Huni an ti pe apart emen 2 kamar tidur 8 unit Area hunian pad alt 7-12 t erdapat 3 tipe hunian yang di dominasi ol eh ti pe apart emen 2 kamar ti dur dan tipe penthouse dan l antai paling at as didomi nasi ol eh huni an penthouse
G ambar 17. Lay O ut Plan dan D enah
Site Pl an Penempatan Massa bangunan di t engah t engah sit e bert ujuan agar dapat mengopti malkan pengunaan sit e secara merata disampi ng it u mengejar vi ew dan pencahayaan al ami pada semua sisi bangunan dengan menerapkan pola segiti ga. G ambar 18. Site Plan
125
Hasil perancangan beri kutnya t erlihat pada tampak bangunan. Fasade bangunan dominan menggunakan material beton dengan penggunaan mat eri al kaca pada jendela dan pintu pada at ap mengunakan materi al seng dan di bentuk segi ti ga sesuai dengan t ema pada perancangan. Bentuk bangunan ini dit opang dengan sist em strukt ur yang kokoh dengan penggunaan materi al bet on bert ul angan dengan pondasi tiang pancang dan juga basemen sebagai bagian dari pondasi penompang st rukt ur. Perancangan ruang luar di maksi malkan dengan penambahan fasilit as penunj ang yaitu berupa parkir kendaraan dan ruang publik terbuka hij au dengan penamhana elemen ruang l uar yaitu vocal poi nt sebagai daya t arik bangunan. El emen ruang luar berupa pohon merupakan barri er dari polusi sert a kebisingan j uga sebagai filt er udara yang masuk kedal am bangunan.
G ambar 19. Tampak & P otongan
Interi or pada bangunan di sesuikan dengan denah yang ada yait u type st udio.dua kamar tidur dan penthause yang mana set iap t ype mempuyai karakt er ruang yang di sesuaikan besaran ruang sehingga menberikan kenyamanan pada seti ap penghuni dapa apart emen itu sendi ri.
G ambar 20. Eksterior
Gambar 21. Int eri or 126
8. PE NUT UP 8.1. Kesi mpul an Kota Bitung merupakan kota i ndustry dimana banyak pabrik pabri k yang ada dikot a Bitung dan posisi kot a Bitung yang st rat egis, sebagai pi ntu gerbang eksport -import dari dan keluar negeri khususnya wil ayah Indonesi a ti mur, sert a pot ensi wisat a dan sumber daya laut dan peri kanan yang pot ensi al, menj adi alasan para i nvestor Indonesi a maupun mancanegara meli ri k kot a Bit ung sebagai l ahan subur unt uk berinvest asi. Sehingga F asilitas Apart emen menurut sudut pandang dari penulis, akan menj adi i nvestasi yang baik dengan meli hat letak kot a Bit ung yang st rat egis dan banyaknya pekerj a yang ada dikota bit ung bi sa menj adi wadah unt uk menj adi sumber devisa baru sehingga mampu merangsang pertumbuhan perekonomian di kot a Bit ung. Proyek pembangunan Apartemen mengunakan t ema Geomet ri F ract al merupakan tema yang sangat cocok dengan obj ek perancangan namum di balik kecocokan t ema tersebut Apartemen memiliki banyak persyarat an dan standart ruang ant ar fasilit as yang ada. Namun penuli s t elah mengupayakan sebisa mungkin yang dapat di lakukan. Dan hasil perancangan i ni masih dapat dikembangkan lebih jauh untuk mendapat kan hasil akhir yang lebih baik. Unt uk itu penulis dengan terbuka meneri ma kritik, saran-saran dan masukannya 8.2. Saran Berdasarkan perancangan Apartemen dengan tema Geomet ri F ract al yang dit ulis ol eh penulis ada beberapa hal yang harus diperhati kan agar memperoleh hasil akhi r yang lebih baik: 1. Desai n Apart emen diharapkan mampu meningkat kan devisa daerah sert a mewadahi masyarakat kot a bitung untuk memiliki hunian yang bai k. 2. Perlu adanya st udi hubungan antar fasilit as dan ruang yang baik. 3. Perl u diperhatikan utilitas ai r bersih dan listrik, sert a perlu diperhatikan tentang limbah yang penanganannya harus dil akukan dengan baik dan j alur evakuasi bil a terj adi kebakaran . 4. Konsep Geometri Fract al dirasa perlu dikembangkan untuk menghasil kan konsep-konsep desain yang l ebi h bai k.
DAFT AR PUST AKA Data Statistik Daerah Kot a Bit ung Bitung dal am angka 2014 Budi hardjo Eko. 1984. Sej uml ah Masal ah Pemukiman Kot a. B andung. Marli na Endy. 2008. P anduan Perancangan Bangunan Komersi al. Andy, Yogyakart a Majal ah Estat e, edisi 5 . Januari 2005 Kamus B esar Bahasa Indonesi a Ensikl opedi Nasi onal Indonesi a Haki m A. Ridwan. 1998. Hukum Kondomini um dal am Tanya Jawab. Ghali a, Yulianto S umalyo. Arsitektur Modern akhi r Abad XIX dan Abad XX. Gaj ah Mada University W iryomart ono A, Bagus P. 1994. Seni Bangunan dan S eni Bi na Kot a di Indonesia. Al umni Bandung. Richard Unterman. Robert Small, P erencanaan Tapak Untuk P erumahan. Int ermedi a. B andung. Joseph de Chiara, Julius P anero, Marti n Zelni k. 1995. Time Saver Standars for Housi ng and Resident ial Development. Int ernati onal Editions Majal ah P roperty. Agustus 2005 Handbook Tamansari Lagoon Bookl et Tamansari Lagoon Terzi dis Kostaz. 2006. Al gorit hmi c Archit ecture. Holme Audun. 2010. Geomet ry – Our Cult ural Heritage Edisi Ke-2.
127