ANALISIS TEKNIK PERMAINAN GITAR AKUSTIK PADA KOMPOSISI “PERMATA BIRU” KARYA CONCERTO GUITAR Ilham Budi Prasetyo Mahasiswa S1 Pendidikan Sendratasik
[email protected] Agus Suwahyono Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik
[email protected]
Abstrak Gitar merupakan alat musik petik yang sudah ada sejak jaman Klasik. Gitar yang dikenal di era moderen pun beragam, mulai dari gitar akustik, gitar klasik, gitar folk, gitar elektrik, gitar flamenco, gitar akustik-elektrik, gitar sunyi atau silent guitar, dan gitar bass. Selain macamnya yang beragam, bentuk gitar yang ada pada saat ini juga bervariatif. Salah satu jenis gitar yang dikenal di lingkungan masyarakat Indonesia adalah gitar akustik. Terbukti dengan banyak diadakannya kompetisi gitar akustik di tingkat nasional, bahkan internasional. Salah satu cara seseorang dalam menuangkan ide adalah dengan membuat komposisi musik. Concerto Guitar adalah salah satu kelompok musik dengan format ensambel campuran yang menciptkan komposisi “Permata Biru”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, tetapi mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan tentang teknik permainan gitar akustik pada komposisi “Permata Biru” karya Concerto Guitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik permainan gitar akustik yang digunakan dalam komposisi “Permata Biru” karya Concerto Guitar berdasarkan pengamatan, wawancara mendalam, dan pemanfaatan dokumen, bukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil dari penelitian ini adalah teknik permainan gitar akustik pada komposisi “Permata Biru” karya Concerto Guitar mengacu pada teknik permainan gitar klasik yaitu right hand dan left hand. Teknik pada right hand menggunakan apoyando dan tyrando, dan pada left hand menggunakan teknik slur, arpeggio, skipping, dan sweeping. Kata Kunci : Teknik Permainan, Gitar Akustik, Permata Biru, Concerto Guitar
1
Abstract Guitar is a stringed instrument that has existed since the Classical era. Guitars are known in the modern era is also diverse, ranging from acoustic guitar, classical guitar, folk guitar, electric guitar, flamenco guitar, acoustic-electric guitar, silent guitar or silent guitar, and bass guitar. In addition to the variety, the form of guitar that exist at this time also varied. One type of guitar that is known in the community of Indonesia is an acoustic guitar. Evidenced by the many holding of acoustic guitar competition at national, even international level. One of the artist are Concerto Guitar with mixed ensamble who create “Permata Biru” This study uses a qualitative approach, because the issues discussed in this study are not related to the numbers, but describe, describe and describe the technique of acoustic guitar playing on the composition of “Permata Biru" by Concerto Guitar. The purpose of this research is to know the acoustic guitar technique used in "Permata Biru" composition by Concerto Guitar based on observation, in-depth interview, and document utilization, not to know the relationship between variables. The result of this research is the technique of acoustic guitar playing on "Gem Blue" composition by Concerto Guitar referring to classical guitar technique that is right hand and left hand. Techniques on right hand using apoyando and tyrando, and on left hand using slur technique, arpeggio, skipping, and sweeping. Keyword: Playing Technique, Accoustic Guitar, Permata Biru, Concerto Guitar
2
komposisi “Permata Biru” karya
PENDAHULUAN Gitar merupakan alat musik
Concerto Guitar.
petik yang sudah ada sejak jaman METODE PENELITIAN
Klasik. Gitar yang dikenal di era
Penelitian
moderen pun beragam, mulai dari
metode
gitar klasik, gitar folk akustik, strings
mendeskripsikan, menguraikan, dan
yang
menggambarkan teknik permainan
beragam, bentuk gitar yang ada pada
gitar akustik pada komposisi “
saat ini juga bervariatif.
Permata
Salah satu jenis gitar yang
adalah
gitar
permainan
yang
Guitar
bukan
yang
komposisi
karya
berdasarkan
Menurut
klasik adalah “Permata Biru” karya
Concerto
pengalaman
langsung
komposisi
Moloeng
(2014:
6)
penelitian kualitatif adalah penelitian
Concerto Guitar. Nuansa permainan
yang bermaksud untuk memahami
gitar akustik pada komposisi ini lebih
fenomena tentang apa yang dialami
mengarah seperti alur cerita. Untuk
oleh
tingkat kesulitan permaianan gitar
subjek
perilaku,
akustik pada komposisi ini adalah
penelitian persepsi,
misalnya motivasi,
tindakan, dll., secara holistik, dan
mixed difficult, artinya memiliki
dengan cara deskripsi dalam bentuk
tingkat kesulitan yang beragam pada
kata-kata dan bahasa, pada suatu
posisi jari di tiap tekniknya sehingga
konteks khusus yang alamiah dan
penulis tertarik untuk meneliti teknik akustik
akustik
tersebut dan pemanfaatan dokumen.
menggunakan teknik permainan gitar
gitar
Biru”
memainkan
diciptakan untuk gitar akustik namun
permainan
Concerto
dalam
“Permata
nasional, bahkan internasional. Salah musik
gitar
digunakan
kompetisi gitar klasik di tingkat
karya
karya
adalah untuk mendeskripsikan teknik
klasik.
Terbukti dengan banyak diadakannya
satu
Biru”
Guitar. Tujuan dari penelitian ini
dikenal di lingkungan masyarakat Indonesia
karena
dengan angka-angka akan tetatpi
sunyi atau silent guitar, dan gitar macamnya
kualitatif
penelitian ini tidak tidak berkenaan
flamenco, gitar akustik-elektrik, gitar
Selain
menggunakan
permasalahan yang dibahas pada
acoustic guitar, gitar elektrik, gitar
bass.
ini
dengan
pada
metode 3
memanfaatkan alamiah.
berbagai
Berdasarkan
penjelasan
tersebut
pendekatan
Berdasarkan kajian tersebut subjek
kualitatif lebih cocok digunakan
penelitian
dibandingkan
akustik komposisi “Permata Biru”
dengan
pendekatan
kuantitatif karena penelitian berupa
gitar
akustik
partitur
Data penelitian ini adalah data
pada
primer dan sekunder. Data primer
komposisi “Permata Biru” karya
berupa
Concerto
komposisi “Permata Biru”
Guitar
gitar
karya Concerto Guitar.
deskripsi tentang analisis teknik permainan
adalah
dengan
partitur
gitar
akustik karya
menggunakan observasi partisipasif
Concerto Guitar. Data sekunder
dan pemanfaatan dokumen dalam
berupa video rekaman Concerto
memperoleh data.
Guitar.
Artikel yang dikaji sebagai
Observasi
lengkap
dalam
data pendukung dalam penelitian ini
penelitian ini artinya peneliti terlibat
adalah artikel dari Magallanes, J. dan
langsung
Martinez, S. (1989); Abel Carlevaro
komposisi “Permata Biru” karya
Guitar
Concerto
Masterclass,
Volume
IV.
dalam
Guitar.
memainkan
Data
yang
Artikel tersebut ditulis dalam bahasa
diperoleh dari lapangan jumlahnya
Inggris, sehingga sebelum peneliti
cukup banyak, untuk itu maka perlu
mengkaji artikel tersebut peneliti
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti
menerjemahkannya kedalam bahasa
telah dikemukakan, semakin lama
Indonesia.
peneliti
peneliti ke lapangan, maka jumlah
menganalisis data-dat tersebut dan
data akan semakin banyak, kompleks
hasilnya
dan rumit. Untuk itu perlu segera
Selanjutnya
akan
digunakan
dalam
menyusun laporan penelitian tentang
dilakukan
analisis
gitar
reduksi data (Sugiyono, 2012: 247).
akustik pada komposisi “Permata
Dalam penelitian ini, data yang
Biru” karya Concerto Guitar.
dihasilkan dari observasi, wawancara
teknik
permianan
Menurut Suharsimi Arikunto (1986)
subjek
data
melalui
mendalam, dan dokumentasi dicatat
adalah
dan dirangkum, memilih hal-hal
benda, hal, atau orang tempat data
yang pokok, dan memfokuskan pada
untuk variabel penelitian melekat,
hal-hal yang penting, sehingga data-
dan
data yang dirasa tidak dibutuhkan
yang
penelitian
analisis
dipermasalahkan. 4
dapat
dibuang
agar
data
yang
gitar klasik pada tangan kiri maupun
dianalisis tidak terlalu banyak dan
pada tangan kanan yang digunakan
data-datanya terfokus pada pokok
dalam komposisi “Permata Biru”
permasalahan, yaitu terkait dengan
karya Concertu Guitar.
teknik permainan gitar akustik pada
Kesimpulan
awal
yang
komposisi “Permata Biru” karya
dikemukakan
Concerto Guitar.
sementara, dan akan berubah bila
masih
bersifat
Dengan mendisplaykan data,
tidak ditemukan bukti-bukti yang
maka akan mempermudah untuk
kuat yang mendukung pada tahap
memahami
pengumpulan
apa
merencanakan
yang
kerja
terjadi,
selanjutnya
(Sugiyono,
data 2012:
berikutnya 252).
Dalam
berdasarkan apa yang telah dipahami
penelitian tentang teknik permainan
tersebut. Dalam penelitain kualitatif,
gitar
penyajian data bisa dilakukan dalam
“Permata
bentuk
bagan,
Guitar, setelah dilakukan conclution
hubungan antar kategori, flowchart
drawing, maka dihasilkan bahwa
dan sejenisnya (Sugiyono, 2012:
teknik permainan gitar klasik yang
248).
digunakan
analisis
uraian
Dalam
singkat,
penelitian
teknik
dalam
Biru”
komposisi
karya
dalam
Concerto
lagu
tersebut
gitar
terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
akustik dalam komposisi “Permata
Teknik permainan gitar klasik pada
Biru” karya Concerto Guitar. Setelah
tangan
data hasil penelitian disajikan, maka
petikan Apoyando, Teknik petikan
dihasilkan bahwa analisis teknik
Tirando,
permainan
dalam
Sedangkan teknik permainan gitar
komposisi ”Permata Biru” dibagi
pada tangan kiri meliputi; Slurs,
dalam dua bagian yaitu mengacu
Skipping, Sweeping.
gitar
permainan
tentang
akustik
akustik
kanan
dan
meliputi;
Teknik
Teknik
Arpeggio.
pada teknik permainan gitar klasik
Proses yang digunakan dalam
pada tangan kanan, dan teknik
pemeriksaan keabsahan data ialah
permainan gitar klasik pada tangan
dengan
kiri. Dengan hasil tersebut maka
Moelong (2007: 330) “triangulasi
langkah
adalah
selanjutnya
adalah
mengelompokkan teknik permainan
triangulasi.
teknik
Menurut
pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan 5
sesuatu yang lain diluar data itu
Pada
bagian
gambar
1
untuk keperluan pengecekan atau
sebaiknya dimainkan pada posisi sul
sebagai pembanding terhadap data
potincello (dekat dengan bridge)
tersebut”. Menurut Sugiyono (2008:
memberikan suara dengan karakter
83)
“triangulasi
adalah
pengumpulan data
teknik
treble pada frase tersebut.agar suara
yang bersifat
yang dihasilkan lebih kuat dan tegas.
menggabungkan dari beberapa teknik
Teknik
apoyando
pengumpulan data dari sumber data
dimainkan pada:
juga
dapat
yang telah ada”. Triangulasi berarti peneliti
menggunakan
teknik
pengumpulan data yang berbeda-
Gambar 2. Bar 36-41
beda yaitu menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk mendapatkan
Gambar 3. Bar 70-71
data dari sumber yang sama. Teknik Permainan Tirando HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik
Tangan
Kanan
Tirando adalah teknik petikan dengan menggunakan jari tangan
(Right
Hand Technique)
kanan dengan arah petikan menjauhi
Teknik Petikan Apoyando
senar atau mengayun ke bagian 52 teknik
telapak tangan. Teknik petikan ini
petikan dengan menggunakan jari
juga sering disebut dengan istilah
tangan kanan dengan arah petikan
alaire
sejajar dengan posisi senar sehingga
“Permata Biru” 67% menggunakan
jari langsung bersandar pada senar
petikan
berikutnya setelah memetik. Berikut
memainkan
merupakan
melodi.
Apoyando
adalah
bagian-bagian
dalam
teknik
free
stroke.
tirando, akor,
Dalam
yaitu
untuk
arpeggio,
dan
Dalam “Permata Biru” banyak
Chaconne yang dapat dimainkan menggunakan
atau
sekali bagian-bagian yang berupa
petikan
akor. Akor-akor tersebut dimainkan
Apoyando:
dengan
petikan
merupakan Gambar 1. Bar 13-16 6
tirando.
contoh
Berikut akor-akor
dimainkan dengan teknik petikan tirando
yang
digunakan
dalam
“Permata Biru”: Gambar 11. Bar 109-106
Gambar 4. Bar 6-12 Gambar 12. Bar 117-126
Gambar 5. Bar 17-20 Gambar 13. Bar 128-133 Gambar 6. Bar 24-27
Gambar 14. Bar 134-141 Gambar 7. 30-35
Gambar 15. Bar 150-155 Gambar 8. Bar 46-51
Gambar 16. Bar 160-165 Gambar 9. Bar 54-59
Gambar 17. Bar 172-179
Gambar 10. Bar 72-84 Gambar 18. Bar 180-183 7
ditanggapi berdasarkan tinggi-rendah
Arpeggio Arpeggio
adalah
teknik
atau naik turunnya. Dapat merupakan
permainan musik dimana nada–nada
satu bentuk ungkapan penuh, atau
dibunyikan tidak serentak tetapi satu
hanya berupa penggalan ungkapan
per satu dengan tempo cepat, seperti
(Soeharto, 1992:80).
pada harpa, biasanya dari bawah ke
Dalam
“Permata
Biru”,
atas, (Prier, 2009: 11). Menurut
terdapat banyak melodi yang lebih
Kristianto (2007: 7), arpeggio adalah
dominan dimainkan dengan petikan
“akor yang dimainkan not per not
tirando.
secara
kebanyakan melodi tersebut lebih
berurutan
dalam
pola
Dengan
petikan
tirando
tertentu”. Arpeggio berasal dari kata
ringan,
“arpa” atau harpa karena mirip
dimainkan. Melodi tersebut tidak
dengan gaya petikan harpa. Untuk
memungkinkan
memainkannya dalam gitar klasik,
dengan petikan apoyando karena
teknik arpeggio dilakukan dengan
jarak melodi tersebut dengan nada-
cara menggunakan petikan tirando
nada iringan atau bas terlalu dekat,
pada tangan kanan secara bergantian
atau
antara jari p, i, m, a. Dalam ermata
memainkan melodi tersebut dengan
Biru” terdapat beberapa variasi yang
cepat
seluruh bagiannya dimainkan dengan
apoyando. Melodi tersebut adalah
arpeggio adalah sebagai berikut :
sebagai berikut:
Gambar 20. Bar 63-69
dan
tidak
nyaman
untuk
dimainkan
memungkinkan
menggunakan
Gambar 22. Bar 22-27
Gambar 21. Bar 101-108
Gambar 23. Bar 28-35
Melodi dengan Tirando Melodi adalah rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi, yang
Gambar 24. Bar 46-51 8
untuk
petikan
dimainkan dan suara yang dihasilkan tidak
lagi
dibutuhkan.
Teknik
tersebut dapat dilakukan dengan Gambar 25. Bar 53-59
menggunakan jari-jari pada tangan kanan yaitu p (ibu jari), i (jari telunjuk), m (jari tengah), dan a (jari manis), atau dapat pula dilakukan
Gambar 26. Bar 117-126
dengan menggunakan jari-jari pada tangan
kiri.
Berikut
contoh
beberapa
merupakan
bagian
dalam
“Permata Biru” yang menggunakan teknik damper:
Gambar 27. Bar 128-133
Gambar 31. Bar 74-82
Gambar 28. Bar 136-142
Teknik Tangan Kiri (Left Hand Technique) Gambar 29. Bar 152-157
Teknik Slur Slur adalah garis lengkung yang menyatakan agar beberapa not dimainkan atau dinyanyikan secara
Gambar 30. Bar 160-165
bersambung, dan disebut juga garis legato (Soeharto, 1992: 123). Dalam
Teknik Damper (Rest)
instrumen
Damper atau apagados (dalam
dimainkan
nada-nada dengan staccato. Teknik
dengan
dipukul
menggunakan tangan kiri (slur naik),
tersebut berfungsi untuk memainkan atau
slur
pertama ditekan dan nada berikutnya
memainkan rest (tanda istirahat), dan
pendek
klasik,
dimainkan dengan mekanisme nada
bahasa spanyol) adalah teknik untuk
nada-nada
gitar
atau dengan melepas jari dengan
untuk
sedikit menarik senar dengan tangan
mematikan nada-nada yang telah 9
kiri (slur turun), (Meguro, 1991: 20).
Teknik Barre
Berikut merupakan beberapa contoh
Teknik
ini
adalah
teknik
bagian-bagian dalam “Permata Biru”
dimana jari telunjuk memainkan
yang menggunakan teknik slur:
lebih dari satu nada dalam seluruh senar atau sebagian senar. Apabila jari telunjuk memainkan sebagian nada (lebih dari satu), namun masih
Gambar 32
ada
Nada-nada tersebut dimainkan dengan
ascending
slur.
nada
lain
yang
dimainkan
dengan menggunakan jari lain atau
Dimana
dalam posisi terbuka, maka disebut
setelah nada pertama dimainkan
dengan
dengan dipetik, nada berikutnya
half
merupakan
dimainkan dengan memukulkan jari
dalam
dengan lembut pada nada yang
barre.
contoh
“Permata
Berikut
bagian-bagian Biru”
menggunakan teknik barre maupun
diinginkan.
half barre: Teknik Trill Trills
adalah
hiasan
yang
berupa perulangan cepat dari sebuah Gambar 33. Bar 5-9
nada yang diselingi dengan nada terdekat
diatasnya.
Dapat
berlangsung lama, lebih dari satu hitungan
(Soeharto,
1992:
137). Gambar 34. Bar 11-12
Dalam gaya barok, trills dimainkan dimulai dari nada terdekat diatas dari nada
yang
merupakan
yang
tertulis.
Berikut
bagian-bagian
dalam Gambar 35. Bar 72
Chaconne yang menggunakan teknik trills:
Gambar 36. Bar 95-100
Gambar 33. Bar 4 dan 171
10
pertimbangan
dalam
menentukan
teknik permainan gitar yang akan digunakan dalam memainkan sebuah karya
Gambar 37. Bar 170-176 Penelitian teknik
tentang
permainan
gitar
Guitar
ini
dalam penelitian ini dibagi menjadi
dalam
dua bagian berdasarkan tangan yang digunakan untuk memainkan teknik
berupaya
tersebut yaitu; right hand technique
mendeskripsikan teknik permainan gitar
yang
digunakan
(teknik
dalam
tangan
adalah kajian teknik permainan gitar
menjelaskan
bahwa
Tirando,
teknik-teknik
gitar
Damper,
pada
tangan
permainan kanan
yang
ditemukan dalam “Permata Biru”
tentang
karya Concerto Guitar antara lain;
teknik permainan dari Aaron Shearer
teknik petikan apoyando, teknik
menurut peneliti kurang tepat, karena
petikan tirando, dan teknik damper.
setelah dilakukan penelitian, teknik-
Kajian dari Aaron Shearer yang
teknik yang dijelaskan oleh Aaron
dapat digunakan sebagai landasan
Shearer bukan merupakan teknik
untuk menentukan pada bagian mana
permainan gitar, namun aplikasi dari
saja teknik petikan apoyando dan
teknik-teknik permainan gitar yang
teknik petikan tirando digunakan
harus diperhatikan, sehingga dapat
berdasarkan faktor speed, power, dan
mendukung skill permainan gitar, digunakan
teknik
Teknik-teknik
penelitian yang telah dijelaskan pada
dapat
dan
Slurs, Trill, dan Barre.
ketahanan fisik. Berdasarkan hasil
atau
teknik
klasik pada tangan kiri meliputi;
colour, economic movement, dan
kajian
meliputi;
sedangkan teknik permainan gitar
antara lain; speed, power, tone
sebelumnya,
kanan
petikan Apoyando, teknik petikan
yang
permainan dalam instrumen gitar
bab
tangan
Teknik permainan gitar klasik pada
yang dipakai dalam penelitian ini
Shearer
pada
(teknik permainan pada tangan kiri).
teori tentang teknik permainan gitar
Aaron
permainan
kanan) dan left hand technique
komposisi musik tersebut. Landasan
dari
Teknik-teknik
permainan gitar yang ditemukan
analisis
komposisi “Permata Biru” karya Concerto
musik.
tone colour.
sebagai 11
Faktor speed dipakai sebagai pertimbangan
dalam
lelah
apabila
untuk
memainkan
menentukan
melodi-melodi cepat dan panjang
teknik petikan yang akan digunakan
yang terdapat dalam “Permata Biru”
dalam memainkan beberapa bagian
karya Concerto Guitar.
dalam “Permata Biru karya Concerto
Dilihat dari faktor speed,
Guitar yang menuntut kecepatan,
terdapat
beberapa
antara lain; melodi-melodi dengan
“Permata
Biru”
not sepertigapuluhdua yang terdapat
mengharuskan
dalam “Permata Biru” menuntut
menggunakan teknik petikan tirando
kecepatan
pemain.
dan tidak mungkin untuk dimainkan
Kebanyakan pemain gitar akustik
dengan petikan apoyando. Bagian-
dapat
bagian tesebut adalah bagian-bagian
petikan
dari
memainkan
tersebut
bagian-bagian
menggunakan
petikan
yang
harus
bagian yang
pemain
dimainkan
dalam memang untuk
secara
apoyando, namun beberapa pemain
arpeggio, dan tidak memungkinkan
gitar akustik tidak dapat memainkan
untuk dimainkan dengan petikan
bagian-bagian
dengan
apoyando, karena ruang gerak pada
tersebut
menggunakan
teknik
apoyando,
tangan kanan terlalu sempit untuk
karena teknik
petikan
apoyando
memainkan bagian tersebut dengan
dirasa lebih berat untuk dimainkan
cepat
dan lebih cepat lelah dibandingkan
apoyando yang membutuhkan ruang
dengan teknik petikan tirando yang
gerak yang lebih lebar dibandingkan
dianggap
untuk
dengan
untuk
menentukan teknik petikan yang
menentukan teknik petikan yang
akan digunakan dalam memainkan
akan digunakan dalam memainkan
“Permata
melodi-melodi
Guitar, juga harus memperhtikan
lebih
dimainkan,
kecepatan dengan
ringan
sehingga
yang
tersebut
kecepatan
menuntut disesuaikan
petikan
menggunakan
petikan
Biru”
tirando.
karya
petikan
Dalam
Concerto
faktor power.
yang
Pada dasarnya suara yang
dikuasai dari pemain, namun peneliti
dihasilkan
menyarankan untuk mengembangkan
apoyando lebih keras dibandingkan
kecepatan teknik petikan tirando,
dengan
karena lebih ringan dan tidak cepat
sehingga untuk memainkan bagian12
dari
teknik
teknik
petikan
petikan
tirando,
bagian dengan dinamik ff (sangat
untuk
keras) dalam “Permata Biru” karya
petikan apoyando, bagian tersebut
Concerto Guitar dapat menggunakan
lebih
teknik petikan apoyando, dan teknik
namun apabila tidak memungkinkan
petikan tirando dapat digunakan
untuk
untuk
petikan apoyando, dapat digunakan
memainkan
bagian-bagian
dimainkan
mudah
dengan
untuk
dimainkan
ditonjolkan,
dengan
teknik
dengan dinamik pianissimo (sangat
teknik
lembut) dalam “Permata Biru” karya
dimainkan pada posisi sul ponticello
Concerto Guitar. Dalam beberapa
(dekat dengan bridge), maka suara
bagian dengan dinamik forte tidak
yang
memungkinkan
dibandingkan
untuk
dimainkan
petikan
teknik
tirando
dihasilkan
namun
lebih
keras
memainkan
teknik
dengan teknik petikan apoyando
petikan tirando pada posisi tangan
karena
dimainkan
kanan diatas soundhole. Bagian lain
dengan teknik tersebut, maka dapat
yang menuntut power yang keras
digunakan teknik petikan tirando
adalah nada-nada dengan aksen,
namun dimainkan pada posisi sul
maka
ponticello, sehinggga suara yang
dimainkan dengan teknik petikan
dihasilkan dapat lebih keras. Selain
apoyando. Selain power, tone colour
dinamik, terdapat pula faktor lain
juga menjadi bahan pertimbangan
yang menuntut pengaturan power
dalam menentukan teknik petikan
seperti subjek dan melodi dalam
yang akan digunakan.
terlalu
sulit
bagian
“Permata Biru”
tersebut
dapat
Menurut Wicaksono (2004:
Subjek dalam “Permata Biru”
10),
“teknik
memproduksi
nada
yang dalam beberapa bagian harus
dalam permainan gitar dipengaruhi
ditonjolkan,
dibutuhkan
oleh beberapa faktor, yaitu kuku jari
power yang lebih, maka bagian
tangan kanan, posisi menekan fret
tersebut dapat dimainkan dengan
pada jari kiri, posisi tangan kanan
teknik petikan apoyando. Melodi
pada waktu memetik dan tentu saja
juga
bagian
kualitas dari alat musik itu sendiri”.
menonjol
Teknik memproduksi nada dalam
dibandingkan dengan rhythm dan
permainan gitar klasik antara lain;
bass, maka apabila memungkinkan
petikan
harus
tersebut
sehingga
diperhatikan,
harus
lebih
13
apoyando,
dan
petikan
tirando. Faktor yang mempengaruhi
Tone colour yang dihasilkan
warna suara pada permainan gitar
dari kedua teknik petikan tersebut
akustik tersebut adalah; bentuk kuku,
sangat berbeda. Pada dasarnya warna
posisi tangan waktu memetik (sul
suara yang dihasilkan dari petikan
tasto
dan
apoyando lebih bulat dan tebal
mekanisme petikan (point of touch
dibandingkan dengan warna suara
dan point of release).
yang dihasilkan dari petikan tirando
dan
sul
ponticello),
Pembagian tone colour atau warna
suara
dalam
yang tipis dan lebih treble, namun
memainkan
warna suara tersebut dapat berubah
dilakukan
dipengaruhi dari posisi tangan kanan
dengan menggunakan 2 jenis petikan
dalam melakukan petikan tersebut
tangan kanan yang berbeda yaitu
yaitu; Sul ponticello adalah cara
petikan
petikan
memetik dengan posisi tangan kanan
apoyando. Hampir semua bagian
di dekat bridge, dan sul tasto cara
dalam “Permata Biru dimainkan
memetik dengan posisi tangan kanan
dengan
berada di ujung fingerboard sebelah
“Permata Biru”
dapat
tirando
petikan
dan
tirando,
karena
dalam “Permata Biru” pergerakan
kanan. Petikan pada
nadan-danya
tidak
ponticello warna suaranya lebih tipis
dimainkan
dan trebel dibanding dengan petikan
dengan teknik apoyando. Namun
pada posisi sul tasto yang lebih tebal
tetap terdapat beberapa bagian dalam
dan lembut. Dalam “Permata Biru”
“Permata
terdapat
kebanyakan
memungkinkan
untuk
Biru”
yang
dapat
beberapa
posisi
bagian
yang
dimainkan dengan teknik apoyando,
membutuhkan
yaitu nada-nada dari melodi yang
suara dilihat dari tanda dinamik (f
berdiri sendiri, dan bagian-bagian
dan p) dalam permainan gitar klasik
yang tidak dapat dimainkan dengan
dimainkan dengan petikan apoyando
tempo cepat menggunakan teknik
atau petikan tirando pada posisi
tirando. Bagian-bagian tersebut telah
tasto.
dipaparkan
mendukung teknik permainan gitar
dalam
penjelasan
sebelumnya mengenai analisis teknik
Faktor
pengaturan
sul
lain
yang
warna
dapat
adalah economic movement.
permainan dalam “Permata Biru”
Economic movement adalah pengaturan 14
fingering
dan
posisi
tangan kiri dalam memainkan sebuah
dan
karya musik pada instrumen gitar.
teknik permainan gitar klasik pada
Faktor tersebut sangat mendukung
tangan kiri meliputis slurs, trill, dan
dalam
barre.
memainkan
teknik-teknik
teknik
damper.
Sedangkan
permainan gitar pada tangan kiri SARAN
yang ditemukan dalam “Permata
Berdasarkan
Biru” karya Concerto Guitar. Teknik
penjelasan
penelitian ini dapat disimpulkan
permainan gitar pada tangan kiri
bahwa dalam “Permata Biru” karya
yang ditemukan dalam “Permata
Concerto Guitar terdapat bagian-
Biru” antara lain; slurs, trill, barre,
bagian dengan not yang menuntut
dan harmonic.
kecepatan
dalam
memainkannya,
petikan tirando disarankan untuk
PENUTUP
digunakan dalam memainkan bagianSIMPULAN
bagian cepat tersebut karena dengan
Berdasarkan hasil penelitian
petikan tirando akan terasa lebih
tentang analisis teknik permainan gitar
akustik
“Permata
pada
Biru”
karya
ringan
komposisi Concerto
Guitar, maka dapat disimpulkan bahwa
teknik
permainan
gitar
klasik
Concerto
teknik
dengan
petikan
memainkan
bagian
cepat
tersebut dengan baik. Disarankan pula untuk melatih teknik
(teknik
arpeggio,
etude-etude dalam
permainan gitar klasik pada tangan meliputi;
dibandingkan
dapat
permainan pada tangan kiri). Teknik
kanan
tercapai
kecepatan dari petikan tirando agar
Guitar
permainan pada tangan kanan) dan technique
dapat
pemain gitar akustik perlu melatih
yaitu, right hand technique (teknik
hand
diharapkan
bagian cepat tersebut. Maka seorang
yang
dikelompokkan menjadi 2 bagian
left
yang
digunakan dalam memainkan bagian-
digunakan komposisi “Permata Biru” karya
kecepatan
apoyando yang berat dan sulit untuk
gitar
akustik yang mengacu pada teknik permainan
dan
menggunakan
arpeggio,
“Permata
karena
Biru”
di
karya
Concerto Guitar terdapat variasi
petikan
panjang yang seluruhnya dimainkan
apoyando, teknik petikan tirando,
dengan teknik arpeggio. 15
DAFTAR RUJUKAN Kristianto, J. (2007). Gitarpedia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Magallanes, J. dan Martinez, S. (1989). Abel Carlevaro Guitar Masterclass, Volume IV, J.S. Bach Chaconne BWV 1004. UK : Chantrelle Verlag Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Prier, K. E. (2009). Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi. Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta : PT. Grasindo. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D.Bandung : CV. Alfabeta. _________(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta Wicaksono, H. Y. (2004). Praktik Individual Mayor I Gitar. Yogyakarta: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. __________________(2007). Ilmu Bentuk dan Analisis Musik Dasar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
16