ANALISIS STRUKTUR PORTAL 3D SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS TERHADAP BEBAN GEMPA KUAT
INDAH PUSPITA SARI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN L GK G FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INST T T PERTANIAN BOGO 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris terhadap Beban Gempa Kuat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2013 Indah Puspita Sari NIM F44090053
ABSTRAK INDAH PUSPITA SARI. Analisis Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris terhadap Beban Gempa Kuat. Dibimbing oleh SUTOYO dan MUHAMMAD FAUZAN. Perencanaan struktur rumah yang aman dan nyaman dari segala bahaya, termasuk bencana alam, seperti gempa sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak buruk yang terjadi. Penelitian bertujuan merancang struktur portal 3D simetris dan tidak simetris serta membandingkan kekuatannya terhadap beban gempa kuat berdasarkan SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-2003. Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu studi pustaka, pemodelan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris menggunakan program SAP 2000 versi 14, pembuatan spektrum gempa berdasarkan peta hazard gempa Indonesia 2010, dan pengujian struktur terhadap beban gempa kuat menggunakan program SAP 2000 versi 14. Hasil penelitian adalah struktur portal 3D simetris dan tidak simetris 2 lantai, lebar 8 m, panjang 10.5 m, dimensi kolom 0.5 m x 0.5 m, dimensi balok 0.45 m x 0.3 m, untuk semua kombinasi pembebanan nilai pergeseran struktur, reaksi perletakan, dan jumlah tulangan struktur portal 3D tidak simetris lebih besar dari struktur portal 3D simetris. Kata kunci: gempa bumi, SNI 03-1726-2003, SNI 03-2847-2002, struktur portal 3D simetris dan tidak simetris ABSTRACT INDAH PUSPITA SARI. Analysis Of The Frame Structure 3D Symmetrical and Not Symmetrical of Strong Earthquake Loads. Supervised by SUTOYO and MUHAMMAD FAUZAN. Safe and convenient house design from all hazards is indispensable, nonetheless including the earthquake disaster to minimize its impact. The purpose of this research is to design the frame structure 3D symmetrical and not symmetrical and compare his strength with respect to the burden of strong earthquake based on SNI 03-2847-2002 and SNI 03-1726-2003. Research methods to be performed consists of several stages, namely a study library, creation of the frame structure 3D symmetrical and not symmetrical using SAP 2000 program version 14, making the spektrum of earthquake based on seismic hazard map of Indonesia 2010, and testing the structure against strong earthquake loads using SAP 2000 program version 2. Research results is the frame structure 3D symmetrical and not symmetrical 2 floor, wide 8 m, long 10.5 m, the dimensions of a column of 0.5 m x 0.5 m, the dimensions of a beam 0.45 m x 0.3 m, for all loads combination, the value of shear structure, reaction force, and concrete reinforcement of the frame structure 3D not symmetrical is greater than the frame structure 3D symmetrical. Keywords: earthquake, SNI 03-1726-2003, SNI 03-2847-2002, the frame structure 3D symmetrical and not symmetrical
ANALISIS STRUKTUR PORTAL 3D SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS TERHADAP BEBAN GEMPA KUAT
INDAH PUSPITA SARI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungn
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN L GK G FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INST T T PERTANIAN BOGO 2013
Judul Skripsi : Analisis Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris terhadap Beban Gempa Kuat Nama : Indah Puspita Sari NIM : F44090053
Disetujui oleh
Sutoyo, S.TP., M. Si Pembimbing I
M. Fauzan, S.T., M.T Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr. Yudi Chadirin, S.TP., M.Agr Plh. Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini adalah struktur dan infrastruktur, dengan judul Analisis Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris terhadap Beban Gempa Kuat. Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Sutoyo, S.TP., M.Si dan bapak Muhammad Fauzan, S.T., M.T selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, solusi, dan motivasi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu, kakak, seluruh keluarga, dan semua teman-teman atas segala doa, motivasi, dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2013 Indah Puspita Sari
DAFTAR ISI PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Struktur Bangunan
2
Pembebanan
7
Perencanaan Struktur terhadap Gempa
8
METODE
12
Tempat dan Waktu
12
Bahan
12
Alat
13
Prosedur Penelitian
13
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
Perencanaan Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris
15
Pemodelan Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris
18
Pembuatan Spektrum Gempa
19
Pembebanan Struktur
21
Analisis Struktur
24
SIMPULAN DAN SARAN
29
Simpulan
29
Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
29
DAFTAR TABEL Table 1 Rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton
3
Table 2 Tebal minimum pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung
3
Tabel 3 Koefisien periode pendek,
11
Tabel 4 Koefisien periode 1.0 detik,
11
Tabel 5 Reaksi perletakan kuda-kuda
18
Tabel 6 Berat struktur portal 3D simetris
21
Tabel 7 Berat struktur portal 3D tidak simetris
22
Tabel 8 Nilai beban gempa nominal statik ekuivalen simetris
22
Tabel 9 Nilai beban gempa nominal statik ekuivalen tidak simetris
22
Tabel 10 Gaya-gaya dalam maksimum dan penulangan balok
27
Tabel 11 Gaya-gaya dalam maksimum dan penulangan kolom
28
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tegangan-regangan teoritis lentur penampang persegi empat
4
Gambar 2 Diagram regangan, tegangan, dan gaya dalam penampang kolom
6
Gambar 3 Peta wilayah gempa Indonesia (T = 1,0 dtk)
9
Gambar 4 Peta wilayah gempa Indonesia (T = 0,2 dtk)
10
Gambar 5 Bentuk tipikal respon spektra desain di permukaan tanah
12
Gambar 6 Diagram alir pelaksanaan penelitian
14
Gambar 7 Sketsa denah struktur simetris lantai dasar
15
Gambar 8 Sketsa denah struktur simetris lantai 1
16
Gambar 9 Sketsa denah struktur tidak simetris lantai dasar
16
Gambar 10 Sketsa denah struktur tidak simetris lantai 1
17
Gambar 11 Pemodelan struktur portal 3D simetris
19
Gambar 12 Pemodelan struktur portal 3D tidak simetris
19
Gambar 13 Peta wilayah gempa Bengkulu (T = 1.0 dtk)
20
Gambar 14 Peta wilayah gempa Bengkulu (T = 0.2 dtk)
20
Gambar 15 Bentuk tipikal respon spektra desain di permukaan tanah untuk wilayah Provinsi Bengkulu
21
Gambar 16 Nilai spektrum gempa pada SAP 2000 versi 14
23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a Pemodelan struktur kuda-kuda dan panjang setiap batang kudakuda
31
Lampiran 1b Panjang setiap batang kuda-kuda
31
Lampiran 2a Perhitungan pembebanan struktur atap
32
Lampiran 2b Perhitungan dimensi gording
32
Lampiran 3a Nilai gaya batang pada struktur kuda-kuda
35
Lampiran 3b Pemodelan struktur kuda-kuda perletakan 1 dan perletakan 3
35
Lampiran 3c Pemodelan struktur kuda-kuda perletakan 2
36
Lampiran 3d Perhitungan dimensi kuda
36
Lampiran 4 Desain spektrum gempa
41
Lampiran 5a Perhitungan beban geser dasar nominal (V) dan beban gempa nominal statik ekuivalen (Fi) untuk struktur portal 3D simetris
42
Lampiran 5b Perhitungan beban geser dasar nominal (V) dan beban gempa nominal statik ekuivalen (Fi) untuk struktur portal 3D tidak simetris
42
Lampiran 6 Titik-titik join lantai 1 dan lantai atap untuk struktur simetris
43
Lampiran 7a Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 1
44
Lampiran 7b Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 2
44
Lampiran 7c Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 3
45
Lampiran 7d Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 4
45
Lampiran 7e Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 5
46
Lampiran 7f Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 6
46
Lampiran 7g Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 7
47
Lampiran 7h Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 8
47
Lampiran 7i Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 9
48
Lampiran 7j Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 10
48
Lampiran 7k Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 11
49
Lampiran 7l Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 12 Lampiran 8
Titik-titik join lantai 1 dan lantai atap untuk struktur tidak simetris
49 50
Lampiran 9a Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 1
51
Lampiran 9b Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 2
51
Lampiran 9c Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 3
52
Lampiran 9d Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 4
52
Lampiran 9e Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 5
53
Lampiran 9f Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 6
53
Lampiran 9g Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 7
54
Lampiran 9h Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 8
54
Lampiran 9i Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 9
55
Lampiran 9j Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 10
55
Lampiran 9k Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 11
56
Lampiran 9l Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 12
56
Lampiran 10 Titik-titik join lantai dasar struktur simetris
57
Lampiran 11a Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 1
58
Lampiran 11b Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 2
58
Lampiran 11c Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 3
58
Lampiran 11d Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 4
59
Lampiran 11e Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 5
59
Lampiran 11f Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 6
59
Lampiran 11g Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 7
60
Lampiran 11h Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 8
60
Lampiran 11i Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 9
60
Lampiran 11j Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 10
61
Lampiran 11k Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 11
61
Lampiran 11l Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 12
61
Lampiran 12 Titik-titik join lantai dasar struktur tidak simetris
62
Lampiran 13a Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 1
63
Lampiran 13b Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 2
63
Lampiran 13c Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 3
63
Lampiran 13d Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 4
64
Lampiran 13e Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 5
64
Lampiran 13f Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 6
64
Lampiran 13g Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 7
65
Lampiran 13h Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 8
65
Lampiran 13i Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 9
65
Lampiran 13j Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 10
66
Lampiran 13k Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 11
66
Lampiran 13l Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 12
66
Lampiran 14a Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti struktur simetris
67
Lampiran 14b Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris
67
Lampiran 14c Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur simetris
67
Lampiran 15a Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti struktur simetris
68
Lampiran 15b Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris
68
Lampiran 15c Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan respon spektrum struktur simetris
69
Lampiran 16a Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti struktur tidak simetris
70
Lampiran 16b Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur tidak simetris
70
Lampiran 16c Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur tidak simetris
70
Lampiran 17a Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti struktur tidak simetris
71
Lampiran 17b Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris
71
Lampiran 17c Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan respon spektrum struktur tidak simetris
72
Lampiran 18a Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti struktur simetris
73
Lampiran 18b
Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris
73
Lampiran 18c Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur simetris
73
Lampiran 19a Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti struktur simetris
74
Lampiran 19b Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris
74
Lampiran 19c Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur simetris
75
Lampiran 20a Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti struktur tidak simetris
76
Lampiran 20b
Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur tidak simetris
76
Lampiran 20c Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur tidak simetris
76
Lampiran 21a Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti struktur tidak simetris
77
Lampiran 20b Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur tidak simetris
77
Lampiran 20c Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur tidak simetris
78
Lampiran 22 Balok lantai 1 dan lantai atap pada struktur simetris
79
Lampiran 23a Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 1
80
Lampiran 23b Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 2
81
Lampiran 23c Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 3
82
Lampiran 23d Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 4
83
Lampiran 23e Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 5
84
Lampiran 23f Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 6
85
Lampiran 23g Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 7
86
Lampiran 23h Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 8
87
Lampiran 23i Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 9
88
Lampiran 23j Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 10
89
Lampiran 23k Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 11
90
Lampiran 23l Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 12
91
Lampiran 24 Balok lantai 1 dan lantai atap pada struktur tidak simetris
92
Lampiran 25a Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 1
93
Lampiran 25b Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 2
94
Lampiran 25c Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 3
95
Lampiran 25d Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 4
96
Lampiran 25e Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 5
97
Lampiran 25f Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 6
98
Lampiran 25g Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 7
99
Lampiran 25h Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 8
100
Lampiran 25i Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 9
101
Lampiran 25j Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 10
102
Lampiran 25k Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 11
103
Lampiran 25l Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 12
104
Lampiran 26 Penampang kolom dari sebelah kanan pada struktur simetris
105
Lampiran 27a Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 1
106
Lampiran 27b Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 2
107
Lampiran 27c Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 3
108
Lampiran 27d Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 4
109
Lampiran 27e Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 5
110
Lampiran 27f Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 6
111
Lampiran 27g Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 7
112
Lampiran 27h Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 8
113
Lampiran 27i Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 9
114
Lampiran 27j Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 10
115
Lampiran 27k Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 11
116
Lampiran 27l Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 12
117
Lampiran 28
Penampang kolom dari sebelah kanan pada struktur tidak simetris
118
Lampiran 29a Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 1
119
Lampiran 29b Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 2
120
Lampiran 29c Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 3
121
Lampiran 29d Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 4
122
Lampiran 29e Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 5
123
Lampiran 29f Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 6
124
Lampiran 29g Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 7
125
Lampiran 29h Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 8
126
Lampiran 29i Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 9
127
Lampiran 29j Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 10
128
Lampiran 29k Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 11
129
Lampiran 29l Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 12
130
DAFTAR NOTASI
D E Ex Ey Esx Esy
H
L May Mhy MD ML Ms Msx Msy Mt Mtx Mty Mu
Qa QD
: Luas tulangan yang dipakai : Luas bruto penampang balok, mm2 : Luas tulangan tarik non-prategang yang dibutuhkan, mm2 : Luas tulangan tarik non-prategang maksimum yang dibutuhkan pada kolom, mm2 : Luas tulangan tarik non-prategang minimum yang dibutuhkan pada kolom, mm2 : Luas tulangan geser, mm2 : Luas tulangan geser minimum, mm2 : Nilai faktor respon gempa yang didapat dari spektrum respons gempa rencana untuk waktu getar alami fudamental : Beban mati : Beban gempa : Beban gempa statik ekuivalen searah sumbu x : Beban gempa statik ekuivalen searah sumbu y : Beban gempa respon spektrum searah sumbu x : Beban gempa respon spektrum searah sumbu y : Beban gempa nominal static ekuivalen yang menangkap pada pusat massa lantai ke-i : Koefisien perioda pendek : Koefisien perioda 1.0 detik : Tinggi bangunan, m : Keutamaan struktur bangunan : Inersia searah sumbu x : Inersia searah sumbu y : Beban hidup : Momen beban angin pada atap searah sumbu y : Momen beban air hujan pada atap searah sumbu y : Momen beban mati pada atap : Momen beban hidup pada atap : Kuat momen nominal suatu penampang, N-mm : Momen akibat beban sementara : Momen akibat beban sementara searah sumbu x : Momen akibat beban sementara searah sumbu y : Momen akibat beban tetap : Momen akibat beban tetap searah sumbu x : Momen akibat beban tetap searah sumbu y : Momen terfaktor pada penampang, N-mm : Beban pekerja : Beban vertikal total : Daya dukung Tanah : Beban angin pada atap : Beban mati pada atap
Qh
T1 U
W
n ℓu
: Beban air hujan pada atap : Faktor reduksi gempa : Koefisien ketahanan : Respon spektra percepatan : Respon spektra percepatan desain untuk perioda pendek : Respon spektra percepatan desain untuk perioda 1.0 detik : Parameter respon spektra percepatan desain untuk perioda pendek : Parameter respon spektra percepatan desain untuk perioda 1.0 detik : Nilai spektra percepatan untuk periode pendek 0.2 detik : Nilai spektra percepatan untuk periode 1.0 detik : Waktu getar alami fundamental : Kuat perlu : Beban geser dasar nominal statik ekuivalen yang terjadi di tingkat dasar : Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton : Kuat geser nominal : Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser : Gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau : Beban angin : Berat lantai tingkat ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai : Berat total struktur bangunan : Ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral : Tinggi blok tegangan : Lebar badan penampang : Jarak tekan terluar ke garis netral : Jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tarik longitudinal : Tinggi badan penampang balok kayu : Kuat tekan beton yang disyaratkan, MPa : Kuat leleh yang disyaratkan untuk tulangan non-prategang : faktor panjang efektif : Radius girasi suatu penempang komponen struktur tekan : Spasi tulangan geser : Faktor tekuk : Jumlah tulangan : Konstantayang merupakan fungsi dari kelas kuat beton : Panjang efektif kolom : Faktor reduksi kekuatan : Rasio tulangan tarik non prategang : Rasio tulangan tarik maksimum non prategang : Rasio tulangan tarik minimum non prategang : Konstanta yang tergantung pada peraturan perencanaan bangunan yang digunakan, misalnya untuk IBC-2009 dan ASCE 7-10 dengan gempa 2500 tahun menggunakan nilai µ sebesar 2/3 tahun : Lendutan pada kayu : Simpangan relatif antar tingkat orde-pertama pada tingkat yang ditinjau akibat : angka kelangsingan balok kayu
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan populasi manusia yang sangat cepat, menuntut pemenuhan kebutuhan di semua sektor. Papan adalah salah satu sektor mutlak yang harus dipenuhi manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan papan ini tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi tuntutan kualitas yang meliputi kenyamanan dan keamanan saat berada di dalam rumah juga harus diperhatikan. Kenyamanan dan keamanan ini tidak hanya dari segi arsitektur tetapi juga keamanan terhadap bencana alam yang mungkin akan terjadi, salah satunya adalah gempa bumi. Gempa bumi (earthquake) adalah fenomena getaran yang dikaitkan dengan hentakan pada kerak bumi (Agus, 2002). Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gempa bumi, diantaranya akibat letusan gunung merapi (gempa vulkanik) dan akibat kegiatan tektonik. Gempa bumi yang disebabkan oleh kegiatan tektonik, seperti proses pembentukan gunung-gunung, gerakangerakan patahan lempeng bumi, dan tarikan atau tekanan bagian-bagian benua yang besar. Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia disebabkan oleh kegiatan tektonik, yaitu gerakan-gerakan patahan lempeng bumi. Gempa bumi tektonik yang sering terjadi di Indonesia ini dikarenakan wilayah Indonesia berada diantara empat sistem tektonik yang aktif, yakni daerah batas lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Rumah tinggal yang aman dan nyaman tentulah sangat diinginkan calon penghuni rumah. Selain rumah yang aman dari bahaya akibat ulah manusia, desain rumah yang aman terhadap bencana alam, seperti gempa juga sangat diperlukan. Perencanaan dan perancangan bangunan yang tahan gempa sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari bencana gempa bumi. Hasil pengamatan yang dilakukan Pusat Litbang terhadap rumah-rumah yang mengalami kerusakan setelah digoncang oleh gempa bumi, kerusakan bangunan yang terjadi pada umumnya akibat lemahnya sistem sambungan atau pendetailannya. Pedoman pembangunan bangunan tahan gempa sudah disusun oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman pembangunan bangunan tahan gempa lebih mengedepankan untuk rumah-rumah yang simetris, sederhana, dan beraturan. Namun konstruksi rumah tinggal sederhana di Indonesia masih banyak yang belum simetris dalam penempatan posisi kolom dan balok. Skala gempa yang mampu ditahan konstruksi rumah tinggal dalam petunjuk teknis ini belum diketahui. Untuk itu diperlukan penelitian terhadap struktur rumah tinggal terhadap beban gempa kuat dengan penempatan balok dan kolom simetris dan tidak simetris. Kelayakan struktur rumah tinggal terhadap beban gempa kuat dinilai dari kemampuan konstruksi bangunan menahan gaya gempa yang diberikan dalam radius gempa tertentu.
2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Merancang struktur portal 3D simetris dan tidak simetris berdasarkan peraturan pembangunan rumah tahan gempa, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), dan Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03– 1726 – 2002). 2. Membandingkan kekuatan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris terhadap beban gempa kuat.
Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui kekuatan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris terhadap beban gempa kuat.
TINJAUAN PUSTAKA Struktur Bangunan Struktur bangunan yang direncanakan adalah struktur portal 3D simetris dan tidak simetris. Struktur simetris adalah struktur yang penempatan kolom dan balok simetris terhadap sumbu-sumbu sketsa denah bangunan. Struktur tidak simetris adalah struktur yang penempatan kolom dan balok tidak simetris terhadap sumbusumbu denah bangunan. Bangunan simetris dan tidak simetris pada penelitian ini direncanakan dengan volume beton dan dimensi kolom serta balok yang sama, tetapi penempatan balok dan kolom yang berbeda. Perencanaan struktur yang dilakukan meliputi perencanaan plat, perencanaan balok, dan perencanaan kolom. Perencanaan Plat Perencanaan pelat berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), yaitu: a. Sistem pelat satu arah 1. Pada pelat struktural dimana tulangan lenturnya terpasang dalam satu arah saja, harus disediakan tulangan susut dan suhu yang arahnya tegak lurus terhadap tulangan lentur tersebut. 2. Tulangan ulir yang digunakan sebagai tulangan susut dan suhu harus memenuhi ketentuan: 1) Tulangan susut dan suhu harus paling sedikit memiliki rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton seperti Tabel 1, tetapi tidak kurang dari 0,0014. 2) Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 450 mm.
3 Table 1 Rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton Jenis pelat Pelat yang menggunakan batang tulangan ulir mutu 300 Pelat yang menggunakan batang tulangan ulir atau jaring kawat las (polos atau ulir) mutu 400 Pelat yang menggunakan tulangan dengan tegangan leleh melebihi 400 MPa yang diukur pada regangan leleh sebesar 0,35%
Rasio 0,0020 0,0018
0,0018 x 400/ y f
Sumber: SNI-03-2847-2002
3. Tebal minimum pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung dapat dilihat pada Tabel 2. Table 2 Tebal minimum pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung Tebal minimum, h
Komponen struktur
Pelat masif satu arah Balok atau pelat rusuk satu arah
Dua Satu ujung Kedua ujung tumpuan Kantilever menerus menerus sederhana Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan partisi atau konstruksi lain yang mungkin akan rusak oleh lendutan yang besar ⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
Sumber: SNI-03-2847-2002
b. Sistem pelat dua arah 1. Tebal minimum pelat tanpa penebalan adalah 120 mm 2. Rasio tulangan untuk menahan lentur dapat dihitung dengan persamaan: (1) (2) 3. Luas tulangan yang diperlukan dapat dihitung dengan persamaan: (3) 4. Nilai momen nominal dapat dihitung dengan persamaan: (
)
(4)
4 Perencanaan Balok Perencanaan balok meliputi perhitungan tulangan lentur, perhitungan tulangan geser, dan perhitungan tulangan puntir. 1. Perhitungan penulangan lentur
Gambar 1 Tegangan-regangan teoritis lentur penampang persegi empat Sumber: Amrinsyah Nasution 2009
Ketentuan tegangan-regangan pada balok seperti pada Gambar 1, dimana: (5) (6) (
)
(7)
Besarnya momen nominal penampang menggunakan balok tegangan ekuivalen adalah = Faktor harus diambil sebesar 0,85 untuk beton dengan nilai kuat tekan lebih kecil daripada atau sama dengan 30 MPa. Beton dengan nilai kuat tekan di atas 30 MPa, harus direduksi sebesar 0,05 untuk setiap kelebihan 7 MPa di atas 30 MPa, tetapi tidak boleh diambil kurang dari 0,65. (8) (
*
+)
(9) (10) (11)
,
-
(12)
5 (
)
(13) (14) (15)
2. Perhitungan penulangan geser Berdasarkan SNI-03-2847-2002, perencanaan penampang terhadap geser harus didasarkan pada persamaan: (16) (17) √
(
)
(18)
(19) Spasi tulangan geser yang dipasang tegak lurus terhadap sumbu aksial komponen struktur tidak boleh melebihi d/2 untuk komponen struktur nonprategang dan (3/4)h untuk komponen struktur prategang, atau 600 mm. Luas tulangan geser minimum untuk komponen struktur prategang dan komponen struktur non-prategang diperoleh dari persamaan: (20)
Perencanaan Kolom Perencanaan kolom dilakukan dengan asumsi-asumsi, yaitu: 1. Regangan berbanding langsung dengan jarak dari sumbu netral. 2. Regangan tekan maksimum yang digunakan sebesar 0.003. 3. Tegangan dalam tulangan dibawah kuat leleh yang ditentukan. 4. Distribusi tegangan tekan dianggap suatu distribusi tegangan ekuivalen. Diagram regangan, tegangan, dan gaya dalam penampang kolom dapat dilihat pada Gambar 2.
6
Gambar 2 Diagram regangan, tegangan, dan gaya dalam penampang kolom Sumber: Amrinsyah Nasution 2009
Perencanaan balok berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), yaitu: 1. Perencanaan kolom portal Kolom struktur harus dikelompokkan sebagai rangka bergoyang atau tidak bergoyang. Kolom suatu struktur dianggap tidak bergoyang bila perbesaran momen-momen ujung akibat pengaruh orde-dua tidak melebihi 5% dari momen-momen ujung orde-satu dan suatu tingkat pada struktur boleh
7 ∑ ⁄( ) tidak lebih besar dari dianggap tidak bergoyang bila nilai 0,05. 2. Pengaruh kelangsingan kolom Pengaruh kelangsingan pada komponen struktur tekan boleh diabaikan jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: -
Portal tak bergoyang:
-
Portal bergoyang:
(
)
(21) (22)
3. Tulangan minimum dan maksimum yang diizinkan dapat dihitung dengan persamaan: (23) (24)
Pembebanan Tahap perencanaan pembebanan untuk struktur bangunan tahan gempa adalah perencanaan beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) struktur bangunan tahan gempa harus mampu menahan pembebanan/kuat perlu dibawah ini: U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E
(25)
Beban Mati Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu bangunan yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesinmesin, dan peralatan tetap yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung itu (SKBI-1.3.53.1987). Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung tahun 1987 beban mati pada struktur terbagi menjadi 2, yaitu beban mati akibat material konstruksi dan beban mati akibat komponen gedung. Beban mati akibat material konstruksi yang digunakan adalah beton bertulang dengan berat material 2400 kg/ m3 sedangkan beban mati akibat komponen gedung yang digunakan meliputi dinding pasangan bata merah setengah batu dengan berat 250 kg/m2, berat langit-langit penggantung seesar 18 kg/m2, berat keramik sebesar 24 kg/m2, dan berat spesi 2 cm sebesar 42 kg/m2. Beban Hidup Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang–barang yang dapat berpindah, mesin-mesin, serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan
8 perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut (SKBI-1.3.53.1987). Beban hidup yang digunakan pada struktur bangunan adalah beban beban lantai dan tangga rumah tinggal sederhana sebesar 150 kg/m2 dan beban pekerja sebasar 100 kg/m2. Beban Gempa Beban gempa adalah suatu beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang meniru pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu (SKBI-1.3.53.1987). Besarnya beban gempa yang diterima struktur bangunan, dipengaruhi oleh wilayah gempa, spektrum respon, jenis tanah, faktor keutamaan gedung, daktilitas struktur gedung, arah pembebanan gempa, dan pembatas waktu getar.
Perencanaan Struktur terhadap Gempa Perencanaan struktur terhadap gempa berdasarkan Perencanaan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-1989) dengan metode analisis beban gempa nominal statik ekuivalen dan analisis respons dinamik. Metode Analisis Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen Perencanaan struktur terhadap gempa berdasarkan Perencanaan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-1989) dengan metode analisis beban gempa nominal statik ekuivalen dilakukan dengan tahapan: - Menghitung Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen V yang Terjadi di Tingkat Dasar - Beban geser dasar nominal statik ekuivalen V yang terjadi di tingkat dasar dapat dihitung menurut persamaan : (26) -
Beban geser dasar nominal (V) harus dibagikan sepanjang tinggi struktur gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik ekuivalen Fi yang menangkap pada pusat massa lantai tingkat ke-i menurut persamaan : ∑
(27)
Metode Analisis Respons Dinamik Metode analisis respon spektrum diawali dengan penentuan respon spektra di permukaan tanah. Respon spektra adalah nilai yang menggambarkan respon maksimum dari sistem berderajat-kebebasan-tunggal (SDOF) pada berbagai frekuensi alami (periode alami) teredam akibat suatu goyangan tanah. Untuk kebutuhan praktis, maka respon spektra percepatan dibuat dalam bentuk respon spektra yang sudah disederhanakan (Peta Hazard Gempa Indonesia 2010).
9
Gambar 3 Peta wilayah gempa Indonesia (T = 1,0 dtk) Sumber: Peta hazard gempa, Departemen Pekerjaan Umum 2010
10
Gambar 4 Peta wilayah gempa Indonesia (T = 0,2 dtk) Sumber: Peta hazard gempa, Departemen Pekerjaan Umum 2010
11
Penentuan parameter respon spektra percepatan di permukaan tanah, diperlukan faktor amplifikasi terkait spektra percepatan untuk periode pendek ( ) dan periode 1.0 detik ( ). Parameter respon spektra percepatan diperoleh dari peta gempa Indonesia 2010 berdasarkan persamaan berikut: (28) (29) Tabel 3 Koefisien periode pendek, Klasifikasi Site Batuan Keras (SA) Batuan (SB) Batuan Lunak (SC) Tanah Sedang (SD) Tanah Lunak (SE) Tanah Khusus (SF)
0.8 1.0 1.2 1.6 2.5 SS
0.8 1.0 1.2 1.4 1.7 SS
0.8 1.0 1.1 1.2 1.2 SS
0.8 1.0 1.0 1.1 0.9 SS
0.8 1.0 1.0 1.0 0.9 SS
0.8 1.0 1.6 2.0 3.2 SS
0.8 1.0 1.5 1.8 2.8 SS
0.8 1.0 1.4 1.6 2.4 SS
0.8 1.0 1.3 1.5 2.4 SS
Sumber: Peta hazard gempa Indonesia 2010
Tabel 4 Koefisien periode 1.0 detik, Klasifikasi Site Batuan Keras (SA) Batuan (SB) Batuan Lunak (SC) Tanah Sedang (SD) Tanah Lunak (SE) Tanah Khusus (SF)
0.8 1.0 1.7 2.4 3.5 SS
SS adalah lokasi yang memerlukan investigasi geoteknik dan analisis respon site spesifik. Sumber: Peta hazard gempa Indonesia 2010
Parameter respon spektra desain, spektra percepatan desain untuk perioda pendek dan perioda 1.0 detik dapat diperoleh melalui perumusan berikut ini: (30) (31) Respon spektra desain di permukaan tanah dapat ditetapkan sesuai dengan Gambar 5.
12
Gambar 5 Bentuk tipikal respon spektra desain di permukaan tanah Sumber: Peta hazard gempa Indonesia 2010
Dimana: 1. Untuk periode lebih kecil dari dari persamaan berikut:
, respon spektra percepatan, (
)
didapatkan
(32)
2. Untuk periode lebih besar atau sama dengan , dan lebih kecil atau sama adalah sama dengan . dengan , respon spektra percepatan, 3. Untuk periode lebih besar dari , respon spektra percepatan, didapatkan dari persamaan berikut: (33) Dengan
dan
METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lingkar kampus dan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga bulan April 2013. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Denah bangunan struktur simetris. 2. Denah bangunan struktur tidak simetris. 3. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002).
13 4. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung ( SNI 032847-2002). 5. Peta hazard Gempa Indonesia 2010. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Komputer/laptop 2. Software SAP 2000 versi 14 3. Software Autocad 2013 Prosedur Penelitian Penelitian yang telah dilakukan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1. Pengumpulan data Pengumpulan data dari peraturan SNI 03-1726-2002, SNI 03-2847-2002, SKBI-1.3.53.1987, dan peta hazard gempa Indonesia 2010. 2. Pembuatan rancangan struktur Pembuatan rancangan struktur yaitu pembuatan denah bangunan struktur simetris dan tidak simetris. Perencanaan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris dilakukan berdasarkan Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung ( SNI 03-2847-2002). Rancangan struktur atap dibuat sama. 3. Pemodelan struktur Pemodelan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris adalah perletakan kolom dan balok serta sekat dinding dibuat berbeda. Pemodelan dilakukan menggunakan Software SAP 2000 versi 14. 4. Pembuatan spektrum gempa Pembuatan spektrum gempa menggunakan peta hazard gempa Indonesia 2010 dengan percepatan spektra periode 1.0 detik dan 0.2 detik. 5. Analisa pembebanan Analisa pembebanan dilakukan dengan software SAP 2000 untuk mendapatkan gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur. Beban yang dianalisa meliputi beban mati, beban hidup, dan beban gempa. 6. Analisis struktur Analisis struktur dilakukan setelah gaya-gaya dalam didapatkan untuk menentukan jumlah tulangan kolom dan balok menggunakan sofeware SAP 2000. 7. Penyusunan laporal akhir Penyusunan laporal akhir berisi seluruh hasil penelitian, gambar dan desaindesain struktur yang telah dilakukan. Tahap-tahap perencanaan dan analisis perhitungan struktur pada tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 6.
14
MULAI
Pengumpulan data
Peta gempa 2010
SNI 03-1726-2002 SNI 03-2847-2002 SKBI-1.3.53.1987
Pembuatan spektrum gempa
Pembuatan rancangan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris
Pemodelan struktur
Analisa Pembebanan
Beban hidup
Beban mati
Beban gempa -
- Beban kuda-kuda - Beban mati tambahan - Beban dinding
Statik ekuivalen Respon spektrum
Analisis Struktur portal 3D simetris dan tidak simetris dengan SAP 2000
Penyusunan Laporan Akhir
SELESAI
Gambar 6 Diagram alir pelaksanaan penelitian
15
HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris Perencanaan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris diawali dengan pembuatan denah bangunan. Struktur portal 3D simetris dan tidak simetris direncanakan 2 lantai dengan ukuran lebar 8 m dan panjang 10.5 m. kemudian dilakukan perencanaan atap yang merupakan beban mati pada pemodelan struktur. Pembuatan Denah Bangunan Denah bangunan dibuat untuk menentukan fungsi bangunan dan posisi balok dan kolom yang diperlukan dalam perencanaan. Denah bangunan ini dijadikan pedoman dalam pemodelan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris. Sketsa denah bangunan struktur portal 3D simetris terlihat pada Gambar 7 dan Gambar 8, sedangkan sketsa denah bangunan struktur portal 3D tidak simetris terlihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.
Gambar 7 Sketsa denah struktur simetris lantai dasar Gambar 7 merupakan sketsa denah lantai dasar struktur portal 3D simetris. Dimensi bangunan direncanakan panjang 10.5 m dan lebar 8 m. Lantai dasar terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, 2 kamar mandi, dapur, dan gudang.
16
Gambar 8 Sketsa denah struktur simetris lantai 1 Gambar 8 merupakan sketsa denah lantai 1 struktur portal 3D simetris. Dimensi bangunan direncanakan panjang 10.5 m dan lebar 8 m. Lantai 1 terdiri dari 2 kamar tidur, ruang keluarga, 2 kamar mandi, perpustakaan, dan ruang teater.
Gambar 9 Sketsa denah struktur tidak simetris lantai dasar
17 Gambar 9 merupakan sketsa denah lantai dasar struktur portal 3D tidak simetris. Dimensi bangunan direncanakan panjang 10.5 m dan lebar 8 m. Lantai dasar terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, 2 kamar mandi, dapur, dan ruang cuci dan jemur.
Gambar 10 Sketsa denah struktur tidak simetris lantai 1 Gambar 10 merupakan sketsa denah lantai 1 struktur portal 3D tidak simetris. Dimensi bangunan direncanakan panjang 10.5 m dan lebar 8 m. Lantai 1 terdiri dari 2 kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, perpustakaan, ruang kerja, gudang, dan ruang teater. Perencanaan atap Struktur atap direncanakan sama, menggunakan kuda-kuda dan gording dari bahan kayu, dengan atap genteng. Kuda-kuda kayu mempunyai bentang 8 m, jarak antar kuda-kuda 3.5 m, α 300, dan kayu kelas kuat II. Beban yang diperhitungkan adalah beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban air hujan. Pemodelan struktur kuda-kuda dan panjang setiap batang kuda-kuda dapat dilihat pada Lampiran 1. Kuda-kuda direncanakan 3 perletakan berdasarkan pembebanan dan joint restraints. Kuda-kuda perletakan 1 dan perletakan 2 direncanakan dengan pembebanan yang sama tetapi perletakan 1 mempunyai 3 joint restraints dan perletakan 2 mempunyai 2 join restraints. Perletakan 3 direncanakan dengan pembebanan yang berbeda dengan 3 joint restraints. Dimensi gording yang dipakai adalah 10/15 cm sesuai dengan SNI-03-2445-1991 yang diperoleh dari
18 analisa beban yang tersaji pada Lampiran 2a dan perhitungan dimensi gording yang tersaji pada Lampiran 2b. Perencanaan kuda-kuda direncanakan dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut: 1. Komb 1 = 1.4 D 2. Komb 2 = 1.2 D + 1.6 L 3. Komb 3 = 1.2 DL + 0.5 L ± 1.3 W Hasil dari kombinasi pembebanan diperoleh reaksi perletakan pada ketiga perletakan kuda-kuda. Reaksi perletakan kuda-kuda dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Reaksi perletakan kuda-kuda perletakan kuda-kuda 1 2 3
Perletakan 1 2 3 1 2 1 2 3
komb 1 komb 2 komb 3 8.75 33.8 8.75 25.65 25.65 7.91 21.09 7.91
10.36 37.65 10.36 29.19 29.19 10.31 25.42 10.31
9.13 30.97 7.21 24.61 22.7 8.29 19.99 7.11
Nilai yang paling tinggi dari kombinasi pembebanan dijadikan acuan untuk memperoleh nilai gaya batang yang bekerja pada struktur kuda-kuda. Reaksi perletakan terbesar adalah komb 2 pada perletakan kuda-kuda 2, sehingga perhitungan gaya batang didasarkan pada komb 2 pada perletakan kuda-kuda 2. Nilai gaya batang pada struktur kuda-kuda dapat dilihat pada Lampiran 3a. Gaya batang terbesar digunakan untuk menghitung dimensi kuda-kuda. Batang 23 memiliki gaya batang terbesar yaitu -14.93 KN. Gaya yang bekerja pada batang 23 adalah gaya tekan, sehingga perencanaan didasarkan pada perhitungan gaya tekan. Dari hasil analisis terhadap pembebanan yang bekerja pada struktur kuda-kuda, dimensi kuda-kuda 8/10 cm (Abdurachman, 2006). Perhitungan dimensi kuda dapat dilihat pada lampiran 3b.
Pemodelan Struktur Portal 3D Simetris dan Tidak Simetris Pemodelan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris menggunakan beton bertulang dengan mutu beton K300 dengan dimensi kolom 0.5 m x 0.5 m dan dimensi balok 0.45 m x 0.3 m. Bangunan terdiri dari 2 lantai dengan jarak antar lantai 3.5 m, tebal ubin 1 cm, tebal spesi 2 cm, tebal pelat 12 cm. Bangunan ini direncanakan pada daerah dengan beban gempa kuat dan jenis tanah lunak. Pemodelan struktur portal 3D simetris dan tidak simetris dilakukan menggunakan SAP 2000 versi 14. Pendimensian kolom dan balok dilakukan dengan mengacu pada syarat pendimensian kolom dan balok persegi.
19
Gambar 11 Pemodelan struktur portal 3D simetris Gambar 11 merupakan pemodelan struktur portal 3D simetris. Sebelah kiri merupakan bentuk 2D pemodelan struktur, dimana garis-garis pada gambar adalah balok dan titik-titik pada gambar adalah kolom. Sebelah kanan merupakan bentuk 3D pemodelan struktur simetris.
Gambar 12 Pemodelan struktur portal 3D tidak simetris Gambar 12 merupakan pemodelan struktur portal 3D tidak simetris. Sebelah kiri merupakan bentuk 2D pemodelan struktur, dimana garis-garis pada gambar adalah balok dan titik-titik pada gambar adalah kolom. Sebelah kanan merupakan bentuk 3D pemodelan struktur simetris.
Pembuatan Spektrum Gempa Pembuatan spektrum gempa struktur portal 3D simetris dan tidak simetris berdasarkan peta hazard gempa Indonesia 2010. Pembuatan spektrum gempa pada wilayah dengan beban gempa kuat dan jenis tanah lunak, salah satunya Provinsi
20 Bengkulu. Pembuatan spektrum gempa mengacu pada peta respon spektra percepatan 1.0 detik (S1) dan 0.2 detik (Ss). Peta respon spektra percepatan 1.0 detik untuk wilayah Provinsi Bengkulu terlihat pada Gambar 13 dan peta respon spektra percepatan 0.2 detik terlihat pada Gambar 14. Data yang diperoleh dari peta gempa adalah nilai S1 dan nilai Ss. Nilai S1 dan Ss dijadikan acuan dalam menentukan nilai faktor amplifikasi terkait spektra percepatan berdasarkan jenis tanah, semakin lunak jenis tanah, semakin tinggi nilai faktor amplifikasi terkait spektra percepatan. Pada jenis tanah yang sama, semakin tinggi nilai S1 dan Ss, nilai faktor amplifikasi terkait spektra percepatan semakin kecil. Nilai S1 dijadikan acuan dalam menentukan faktor amplifikasi terkait spektra percepatan untuk periode 1.0 detik (Fv) dan nilai Ss dijadikan acuan untuk menentukan nilai periode pendek (Fa). Nilai-nilai tersebut dijadikan penentuan parameter respon spektra percepatan di permukaan tanah.
Gambar 13 Peta wilayah gempa Bengkulu (T = 1.0 dtk) Sumber: Peta hazard gempa, Departemen Pekerjaan Umum 2010
Gambar 14 Peta wilayah gempa Bengkulu (T = 0.2 dtk) Sumber: Peta hazard gempa, Departemen Pekerjaan Umum 2010
Desain spektrum gempa dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil desain spektrum gempa adalah bentuk tipikal respon spektra desain di permukaan tanah untuk wilayah Provinsi Bengkulu seperti tersaji pada Gambar 15.
21 1.800 1.600 1.400
Sa (g)
1.200 1.000 0.800
spectrum gempa
0.600 0.400 0.200 0.000 0.000
1.000
2.000
3.000
4.000
T (detik)
Gambar 15 Bentuk tipikal respon spektra desain di permukaan tanah untuk wilayah Provinsi Bengkulu Pembebanan Struktur Pembebanan struktur meliputi pembebanan graviti dan pembebanan gempa. Pembebanan gempa terdiri dari gempa statik ekuivalen dan gempa respon spektrum. Pembebanan Graviti Pembebanan graviti struktur portal 3D simetris dan tidak simetris meliputi beban atap, beban mati, beban hidup, beban dinding, dan mati tambahan pada pelat lantai. Beban atap diambil dari reaksi perletakan pada struktur kuda-kuda. Struktur simetris menggunakan kuda-kuda perletakan 1 dan perletakan 3, sedangkan struktur tidak simetris menggunakan kuda-kuda perletakan 1, perletakan 2, dan perletakan 3. Beban mati adalah beban sendiri struktur bangunan. Nilai beban graviti struktur portal 3D simetris dan tidak simetris diperoleh dari analisa pembebanan pada software SAP 2000 versi 14. Berat struktur portal 3D simetris dan tidak simetris dapat dilihat pada tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6 Berat struktur portal 3D simetris Lantai 2 Atap
Tinggi (m) 3.5 7
Berat lantai (KN) 1475.295 876.889 2352.184
22 Tabel 7 Berat struktur portal 3D tidak simetris Lantai 2 Atap
Tinggi (m) 3.5 7
Berat lantai (KN) 1475.295 876.899 2352.194
Pembebanan Gempa Pembebanan gempa dilakukan dengan metode analisis beban gempa statik ekuivalen dan analisis respon dinamik. 1. Analisis beban gempa statik ekuivalen Analisis beban gempa statik ekuivalen diawali dengan menghitung nilai periode natural yang diizinkan berdasarkan peraturan SNI 03-1726-2003. Analisis periode natural yang diizinkan untuk bangunan rumah tinggal 2 lantai dengan struktur beton bertulang dan beban gempa kuat pada penelitian ini adalah:
(
)
⁄
Nilai periode natural ini dijadikan acuan untuk menentukan kekakuan suatu struktur bangunan. Nilai periode natural untuk struktur portal 3D simetris sebesar 0.26530 detik dan nilai periode natural untuk struktur portal 3D tidak simetris sebesar 0.26522 detik. Tabel 8 Nilai beban gempa nominal statik ekuivalen simetris Lantai 2 Atap (a)
Tinggi (m) 3.5 7
(KN) 204.818 243.480
Tabel 8 merupakan nilai beban gempa nominal statik ekuivalen simetris yang diperoleh dari perhitungan beban geser dasar nominal (V) dan beban gempa nominal statik ekuivalen (Fi) untuk struktur portal 3D simetris yang tersaji pada Lampiran 5a. Tabel 9 Nilai beban gempa nominal statik ekuivalen tidak simetris Lantai 2 Atap (a)
Tinggi (m) 3.5 7
(KN) 204.818 243.483
Tabel 9 merupakan nilai beban gempa nominal statik ekuivalen tidak simetris yang diperoleh dari perhitungan beban geser dasar nominal (V) dan beban gempa nominal statik ekuivalen (Fi) untuk struktur portal 3D tidak simetris yang tersaji pada Lampiran 5b.
23 Nilai beban gempa nominal statik ekuivalen struktur portal 3D simetris dan tidak simetris diinput ke dalam program SAP 2000 versi 14, sehingga didapatkan gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur. 2. Analisis respon dinamik Analisis respon dinamik dilakukan dengan menginput nilai spektrum gempa yang telah dibuat ke program SAP 2000 versi 14 seperti pada Gambar 16. Nilai spektrum gempa akan dianalisis pada program SAP 2000 versi 14 dan didapat nilai gaya-gaya dalam yang bekerja.
Gambar 16 Nilai spektrum gempa pada SAP 2000 versi 14 Kombinasi Pembebanan Kombinasi pembebanan struktur pada penelitian ini meliputi kombinasi pembebanan graviti, kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen, dan kombinasi pembebanan graviti dan respon spektra. Kombinasi pembebanan yang digunakan adalah:
24 1. Komb 1 = 1.4 D 2. Komb 2 = 1.2 D + 1.6 L 3. Komb 3 = 1.2 D + 1.0 L + 1 Ex + 0.3 Ey 4. Komb 4 = 1.2 D + 1.0 L + 0.3 Ex + 1 Ey 5. Komb 5 = 1.2 D + 1.0 L + 1 Ex – 0.3 Ey 6. Komb 6 = 1.2 D + 1.0 L – 1 Ex + 0.3 Ey 7. Komb 7 = 1.2 D + 1.0 L + 0.3 Ex – 1 Ey 8. Komb 8 = 1.2 D + 1.0 L – 0.3 Ex + 1 Ey 9. Komb 9 = 1.2 D + 1.0 L – 1 Ex – 0.3 Ey 10. Komb 10 = 1.2 D + 1.0 L – 0.3 Ex - 1 Ey 11. Komb 11 = 1.2 D + 1.0 L + 1 Esx + 0.3 Esy 12. Komb 12 = 1.2 D + 1.0 L + 0.3 Esx + 1 Esy Kombinasi pembebanan graviti adalah komb 1 dan komb 2, kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen adalah komb 3 sampai komb 10, dan kombinasi pembebanan graviti dan respon spektra adalah komb 11 dan komb 12.
Analisis Struktur Analisis struktur dalam penelitian yang dilakukan meliputi kekakuan struktur, pergeseran struktur, reaksi perletakan, dan penulangan balok dan kolom. Kekakuan Struktur Pengujian kekakuan struktur dilakukan terhadap struktur portal 3D simetris dan tidak simetris dengan pembebanan yang sama pada kedua struktur. Nilai yang diambil pada pengujian ini adalah periode natural dari kedua struktur. Nilai periode natural struktur portal 3D simetris pada SAP 2000 versi 14 sebesar 0.26530 detik dan nilai periode natural struktur portal 3D tidak simetris pada SAP 2000 versi 14 sebesar 0.26522 detik. Nilai periode natural kedua struktur ini masih berada dibawah nilai periode natural yang diizinkan yaitu 0.2711 detik, dengan demikian struktur portal 3D simetris dan tidak simetris pada penelitian yang dilakukan dapat dikatakan kaku. Perbedaan nilai periode natural antara struktur portal 3D simetris dan tidak simetris ini sangat kecil, yaitu sebesar 0.00008 detik. Pergeseran Struktur 1. Struktur portal 3D simetris Pergeseran struktur ditinjau pada titik-titik join lantai 1 dan lantai atap dengan arah pergeseran searah sumbu x dan sumbu y. Titik-titik join lantai 1 dan lantai atap untuk struktur simetris dapat dilihat pada Lampiran 6. Nilai pergeseran yang tertinggi diambil pada kombinasi pembebanan yang paling tinggi. Nilai pergeseran kombinasi pembebanan graviti paling tinggi untuk struktur portal 3D simetris adalah komb 1, yaitu 4.9E-12 m searah sumbu x dan 4.6E-06 m searah sumbu y seperti telihat pada Lampiran 7a. Nilai pergeseran kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen paling tinggi untuk struktur portal simetris adalah komb 6, yaitu -0.0107 m searah sumbu x dan 0.0056 m searah sumbu y seperti telihat pada Lampiran 7f. Nilai pergeseran kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum paling
25 tinggi untuk struktur portal simetris adalah komb 12 untuk arah y sebesar 0.0039 m dan komb 11 untuk arah x sebesar 0.0044 m seperti telihat pada Lampiran 7l dan Lampiran 7k. Nilai pergeseran paling tinggi baik searah sumbu x dan sumbu y adalah kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen yaitu untuk sumbu x sebesar -0.0107 m dan untuk sumbu y sebesar 0.0056 m. 2. Struktur portal 3D tidak simetris Pergeseran struktur ditinjau pada titik-titik join lantai 1 dan lantai atap dengan arah pergeseran searah sumbu x dan sumbu y. Titik-titik join lantai 1 dan lantai atap untuk struktur tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 8. Nilai pergeseran kombinasi pembebanan graviti paling tinggi untuk struktur portal 3D tidak simetris adalah komb 1, yaitu 0.0003 m searah sumbu x dan -0.0002 m searah sumbu y seperti telihat pada Lampiran 9a. Nilai pergeseran kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen paling tinggi untuk struktur portal tidak simetris adalah komb 5, yaitu 0.0111 m searah sumbu x dan -0.0057 m searah sumbu y seperti telihat pada Lampiran 9e. Nilai pergeseran kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum paling tinggi untuk struktur portal tidak simetris adalah komb 11 untuk arah y sebesar -0.0045 m dan komb 12 untuk arah x sebesar 0.0049 m seperti telihat pada Lampiran 9k dan Lampiran 9l. Nilai pergeseran paling tinggi baik searah sumbu x dan sumbu y adalah kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen yaitu utuk sumbu x sebesar 0.0111 m dan untuk sumbu y sebesar 0.0057 m. Hasil analisis struktur portal 3D simetris dan tidak simetris, diketahui untuk nilai pergeseran pada kombinasi pembebanan graviti, pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen, dan pembebanan graviti dan gempa respon spektrum tertinggi adalah struktur portal 3D tidak simetris. Nilai untuk pergeseran tertinggi pembebanan graviti untuk arah sumbu x sebesar 0.0003 m dan arah sumbu y sebesar -0.0002 m. Nilai untuk pergeseran tertinggi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen untuk arah sumbu x sebesar 0.0049 m dan arah sumbu y sebesar -0.0057 m. Nilai untuk pergeseran tertinggi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum untuk arah sumbu x sebesar 0.0111 m dan arah sumbu y sebesar -0.0045 m. Nilai pergeseran paling tinggi baik searah sumbu x dan sumbu y adalah kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen yaitu untuk sumbu x sebesar 0.0111 m dan untuk sumbu y sebesar -0.0057 m. Reaksi Perletakan 1. Struktur portal 3D simetris Reaksi perletakan struktur ditinjau pada titik-titik join lantai dasar. Titiktitik join lantai dasar struktur simetris dapat dilihat pada Lampiran 10. Nilai reaksi perletakan yang tertinggi diambil pada kombinasi pembebanan yang paling tinggi. Nilai reaksi perletakan kombinasi pembebanan graviti paling tinggi untuk struktur portal 3D simetris adalah komb 1 sebesar 403.557 KN seperti telihat pada Lampiran 11a. Nilai reaksi perletakan kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen paling tinggi untuk struktur portal simetris adalah komb 7 sebesar 371.34 KN seperti telihat pada Lampiran 11g. Nilai reaksi perletakan kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum paling tinggi untuk struktur portal simetris adalah
26 komb 12 sebesar 369.175 KN seperti telihat pada Lampiran 11l. Nilai reaksi perletakan paling tinggi adalah kombinasi pembebanan graviti sebesar 403.557 KN. Perencanaan pada struktur portal 3D simetris ini direncanakan pada kombinasi pembebanan graviti. 2. Struktur portal 3D tidak simetris Reaksi perletakan struktur ditinjau pada titik-titik join lantai dasar. Titiktitik join lantai dasar struktur tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 12. Nilai reaksi perletakan yang tertinggi diambil pada kombinasi pembebanan yang paling tinggi. Nilai reaksi perletakan kombinasi pembebanan graviti paling tinggi untuk struktur portal 3D tidak simetris adalah komb 1 sebesar 448.326 KN seperti telihat pada Lampiran 13a. Nilai reaksi perletakan kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen paling tinggi untuk struktur portal tidak simetris adalah komb 4 sebesar 450.771 KN seperti telihat pada Lampiran 13d. Nilai reaksi perletakan kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum paling tinggi untuk struktur portal tidak simetris adalah komb 12 sebesar 432.023 KN seperti telihat pada Lampiran 13l. Nilai reaksi perletakan paling tinggi adalah kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen sebesar 450.771 KN. Perencanaan pada struktur portal 3D simetris ini direncanakan pada kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen. Nilai reaksi perletakan minimum pada struktur tidak simetris perlu diperhitungkan yaitu pembebanan komb 7 sebesar -53.867 KN seperti terlihat pada Lampiran 13g. Nilai reaksi perletakan ini menunjukan bahwa apabila terjadi gempa dengan kombinasi pembebanan pada komb 7, perencanaan pondasi akan gagal dan bangunan akan runtuh. Pada perencanaan struktur portal 3D tidak simetris ini diperlukan perencanaan tarik pada struktur pondasi, agar tidak terjadi kegagalan pondasi yang mengakibatkan runtuhnya bangunan. Hasil analisis struktur portal 3D simetris dan tidak simetris, diketahui untuk nilai reaksi perletakan pada kombinasi pembebanan graviti, pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen, dan pembebanan graviti dan gempa respon spektrum tertinggi adalah struktur portal 3D tidak simetris. Nilai reaksi perletakan tertinggi pembebanan graviti sebesar 448.326 KN. Nilai reaksi perletakan tertinggi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen sebesar 450.771 KN. Nilai reaksi perletakan tertinggi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum sebesar 432.023 KN. Nilai reaksi perletakan paling tinggi adalah kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen pada struktur tidak simetris yaitu sebesar 450.771 KN. Penulangan Balok Penulangan balok dilakukan dari perhitungan gaya-gaya dalam yang bekerja pada balok. Penulangan yang dianalisis meliputi penulangan lentur dan penulangan geser balok. Penulangan lentur balok direncanakan bedasarkan momen maksimum balok dan penulangan geser bedasarkan gaya geser maksimum balok.
27 Tabel 10 Gaya-gaya dalam maksimum dan penulangan balok No.
1
2
Struktur
Portal simetris
Portal tidak simetris
Pembebanan
Momen (KN.m)
Geser (KN)
Tulangan lentur
Graviti
-7.0734
-9.698
2D-16
Statik ekuivalen
-118.45
-62.526
5D-16
Respon spektrum
-52.484
-32.302
2D-16
Graviti
-123.86
166.553
5D-16
Statik ekuivalen
-150.19
190.803
6D-16
Respon spektrum
-148.6
182.4
6D-16
Tulangan geser D10-225 mm D10-225 mm D10-225 mm D10-150 mm D10-100 mm D10-125 mm
Tabel 10 merupakan gaya-gaya dalam maksimum dan penulangan yang dibutuhkan pada perencanaan balok. Jumlah tulangan lentur minimum yang dibutuhkan untuk struktur simetris adalah 2 tulangan dengan diameter 16 mm untuk kombinasi pembebanan graviti, 5 tulangan dengan diameter 16 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen, dan 2 tulangan dengan diameter 16 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum. Jumlah tulangan lentur minimum yang dibutuhkan untuk struktur tidak simetris adalah 5 tulangan dengan diameter 16 mm untuk kombinasi pembebanan graviti, 6 tulangan dengan diameter 16 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen, dan 6 tulangan dengan diameter 16 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum. Struktur simetris memerlukan tulangan geser minimum pada semua kombinasi pembebanan yaitu tulangan diameter 10 dengan jarak antar sengkang 225 mm. Struktur tidak simetris memerlukan tulangan geser pada semua kombinasi pembebanan. Kombinasi pembebanan graviti memerlukan tulangan diameter 10 dengan jarak antar sengkang 150 mm. Kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen memerlukan tulangan diameter 10 dengan jarak antar sengkang 100 mm, sedangkan kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum memerlukan tulangan diameter 10 dengan jarak antar sengkang 125 mm. Perhitungan tulangan lentur balok simetris dan tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 14a-14c dan 16a-16c. Perhitungan tulangan geser kolom simetris dan tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 15a-15c dan 17a-17c. Nilai gayagaya dalam penampang balok untuk semua kombinasi pembebanan pada struktur simetris dan tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 23a-23l dan Lampiran 25a-25l. Penulangan Kolom Penulangan kolom dilakukan dari perhitungan gaya-gaya dalam yang bekerja pada kolom. Penulangan yang dianalisis meliputi penulangan lentur dan penulangan geser kolom. Penulangan lentur kolom direncanakan bedasarkan
28 momen dan aksial maksimum kolom dan penulangan geser bedasarkan gaya geser maksimum kolom. Tabel 11 Gaya-gaya dalam maksimum dan penulangan kolom No
Struktur
Pembebanan Graviti
1
Portal simetris
Statik ekuivalen Respon spektrum Graviti
2
Portal tidak simetris
Statik ekuivalen Respon spektrum
Aksial (KN) 403.56 371.34 370.78 448.33 450.77 445.28
Momen (KN.m)
Geser (KN)
Tulangan lentur
-6.38
-3.19
9D-19
-208.29
93.62
12D-19
84.42
-37.68
9D-19
48.36
19.46
9D-19
216.72
-97.33
13D-19
-96.99
53.32
9D-19
Tulangan geser D10-230 mm D10-230 mm D10-230 mm D10-230 mm D10-230 mm D10-230 mm
Tabel 11 merupakan gaya-gaya dalam maksimum dan penulangan yang dibutuhkan pada perencanaan kolom. Jumlah tulangan lentur minimum yang dibutuhkan untuk struktur simetris adalah 9 tulangan dengan diameter 19 mm untuk kombinasi pembebanan graviti, 12 tulangan dengan diameter 19 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen, dan 9 tulangan dengan diameter 19 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum. Jumlah tulangan lentur minimum yang dibutuhkan untuk struktur tidak simetris adalah 9 tulangan dengan diameter 19 mm untuk kombinasi pembebanan graviti, 13 tulangan dengan diameter 19 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen, dan 9 tulangan dengan diameter 19 mm untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum. Penulangan geser kolom dipakai penulangan minimum pada perencanaan struktur karena nilai gaya geser terfaktor pada penampang lebih kecil dari kuat geser nominal yang diizinkan. Tulangan minimum yang digunakan adalah tulangan diameter 10 mm dengan jarak antar sengkang 230 mm. Perhitungan tulangan lentur kolom simetris dan tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 18a-18c dan 20a-20c. Perhitungan tulangan geser kolom simetris dan tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 19a-19c dan 21a-21c. Nilai gayagaya dalam penampang kolom untuk semua kombinasi pembebanan pada struktur simetris dan tidak simetris dapat dilihat pada Lampiran 27a-27l dan Lampiran 29a-29l.
29
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Struktur portal 3D simetris dan tidak simetris direncanakan 2 lantai dengan jarak antar lantai 3.5 m, dimensi kolom sebesar 0.5 m x 0.5 m dan dimensi balok sebesar 0.45 m x 0.3 m. Mutu beton yang digunakan K300. 2. 2) Struktur portal 3D simetris dan tidak simetris mempunyai perbedaan kekakuan 0.00008. a. Pergeseran struktur, reaksi perletakan, dan jumlah tulangan struktur portal 3D tidak simetris lebih besar dari struktur portal 3D simetris. b. Penulangan lentur balok struktur simetris yang dibutuhkan pada pembebanan graviti, statik ekuivalen, dan respon spektrum masing-masing 2D-16, 5D-16, dan 2D-16, sedangkan penulangan lentur balok struktur tidak simetris yang dibutuhkan pada pembebanan graviti, statik ekuivalen, dan respon spektrum masing-masing 5D-16, 6D-16, dan 6D-16. Penulangan lentur kolom struktur simetris yang dibutuhkan pada pembebanan graviti, statik ekuivalen, dan respon spektrum masing-masing 9D-19, 12D-19, dan 9D-19, sedangkan penulangan lentur kolom struktur tidak simetris yang dibutuhkan pada pembebanan graviti, statik ekuivalen, dan respon spektrum masing-masing 9D-19, 13D-19, dan 9D-19. c. Penulangan geser balok struktur simetris yang dibutuhkan sama untuk semua pembebanan, yaitu D10-225 mm. sedangkan penulangan geser balok struktur tidak simetris yang dibutuhkan pada pembebanan graviti, statik ekuivalen, dan respon spektrum masing-masing D10-150 mm, D10100 mm, dan D10-125 mm. Penulangan geser kolom struktur simetris dan tidak simetris yang dibutuhkan sama, yaitu penulangan minimum D10-230 mm. d. Struktur portal 3D tidak simetris memerlukan perencanaan tambahan yaitu pada perencanaan tarik pondasi, agar struktur tidak runtuh. Saran 1. Diperlukan penelitian lanjutan untuk analisis struktur portal 3D simetris dan tidak simetris pada lantai yang lebih tinggi, diatas 10 m. 2. Struktur beraturan sebaiknya menggunakan perencanaan dengan analisis beban gempa statik ekuivalen sedangkan struktur tidak simetris menggunakan perencanaan dengan analisis dinamik respon spektrum.
DAFTAR PUSTAKA Abdurachman, Hadjib N. 2006. Pemanfaatan Hutan Rakyat untuk Komponen Bangunan. [Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. Bogor (ID). hlm 130-148; [diunduh 2013 Mei 30]. Terdsedia pada: http://www.dephut.go.id/files/komp_bangunan.pdf.
30 Agus. 2002. Rekayasa Gempa untuk Teknik Sipil. Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. [Departemen Pekerjaan Umum]. 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002). [internet]. [diunduh 2013 Januari 14]. Tersedia pada: http://www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20120216121706.pdf. --------------------------------------. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung ( SNI 03-2847-2002). [internet]. [diunduh 2013 Januari 18]. Tersedia pada: http://dts.usu.ac.id/files/200212%20SNI%2003-2847-2002%20(Beton).pdf --------------------------------------. 1987. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SKBI-1.3.53.1987). [internet]. [diunduh 2013 Januari 27]. Tersedia pada: http://herikasyanto.files.wordpress.com/2011/09/pppurg_1987.pdf. --------------------------------------. 2010. Peta Hazard Gempa Indonesia 2010. [internet]. [diunduh 2013 Februari 21]. Tersedia pada: http://darmadi18.files.wordpress.com/2012/06/peta_gempa_indonesia_201 0_finali.pdf --------------------------------------. 1991. Spesifikasi Ukuran Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung (SNI-03-2445-1991). [Internet]. [diunduh 2013 Mei 30]. Tersedia pada: http://www.pu.go.id/uploads/services/infopublik201208131222240.pdf. Hong, Tjoa Pwee.2005. Konstruksi Kayu. Yogyakarta: Universits Atma Jaya Yogyakarta. Nasution, Amrinsyah. 2009. Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang. Bandung: Penerbit ITB. Yap, Felix. 1999. Konstruksi Kayu. Bandung: Trimitra Mandiri.
31 Lampiran 1a Pemodelan struktur kuda-kuda dan panjang setiap batang kuda-kuda
Lampiran 1b Panjang setiap batang kuda-kuda Batang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 ∑
Panjang (m) 1 1 1 1 1 1 1 1 1.1547 1.1547 1.1547 1.1547 1.1547 1.1547 1.1547 1.1547 0.57735 1.1547 1.5275 1.7321 2 2.3094 2 1.7321 1.5275 1.1547 1.1547 0.57735 35.8397
32 Lampiran 2a Perhitungan pembebanan struktur atap a. Beban mati ⁄
Berat atap
⁄ ⁄
Berat gording diperkirakan Berat trackstang
⁄
⁄ +
⁄ ⁄
⁄
QD MD b. Beban hidup Beban pekerja ML
(
)
⁄
c. Beban angin Qa
(
)
⁄
⁄
d. Beban air hujan Qh
⁄
⁄
May
(
(
)
) ⁄ ⁄
Mhy
⁄
⁄
Lampiran 2b Perhitungan dimensi gording a. Akibat beban tetap (Mt) Mt
MD + M L
Mty
X
Mtx
X
(
)
33 b. Akibat beban sementara (Ms) Ms
MD + M L + Ma + Mh Mt + Ma + Mh
Msy X
Msx
X
Ms
√
Ms’
⁄
Mt > Ms’ Perencanaan didasarkan pada pengaruh beban tetap, diperkirakan
⁄ ⁄ ⁄
⁄ ⁄ Asumsi ⁄ 700.74 8.88 cm diambil
dan
X
34 ⁄
ok (
)
(
)
Kontrol terhadap lendutan ⁄ ⁄
(
⁄
)
(
⁄
⁄
)
⁄
(
)
(
⁄
)
⁄
ok Hasil analisis terhadap pembebanan yang bekerja, diperoleh dimensi gording yang dipakai adalah 10/15 cm.
35 Lampiran 3a Nilai gaya batang pada struktur kuda-kuda Batang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Gaya batang (KN) 8.72 8.72 3.25 -2.47 -2.47 3.25 8.72 8.72 -10.07 -3.76 2.85 9.71 9.71 2.85 -3.76 -10.07 1.19 -6.31 4.64 -8.75 8.25 -11.88 -14.93 -11.88 8.25 -8.75 4.64 -6.31 1.19
Lampiran 3b Pemodelan struktur kuda-kuda perletakan 1 dan perletakan 3
36 Lampiran 3c Pemodelan struktur kuda-kuda perletakan 2
Lampiran 3d Perhitungan dimensi kuda 1. Kuda-kuda perletakan 1 dan 2 1) Beban mati a. Beban P1 dan P9 1. beban gording 2. beban atap 3. beban plafon 4. beban kuda-kuda
⁄ ⁄ ⁄ ⁄
(
)
⁄
5. beban pelat sambung 6. beban bracing
b. Beban P10 dan P16 1. beban gording 2. beban atap 3. beban kuda-kuda
⁄ ⁄ (
4. beban pelat sambung 5. beban bracing c. Beban P11 dan P15 1. beban gording 2. beban atap 3. beban kuda-kuda
⁄
4. beban pelat sambung 5. beban bracing d. Beban P12 dan P14 1. beban gording 2. beban atap 3. beban kuda-kuda
⁄
)
⁄
⁄ (
)
⁄
)
⁄
⁄ (
37
4. beban pelat sambung 5. beban bracing e. Beban P13 1. beban gording 2. beban atap 3. beban kuda-kuda
⁄ ⁄ (
4. beban pelat sambung 5. beban bracing f. Beban P2 dan P8 1. beban plafon 2. beban kuda-kuda
⁄
⁄ (
3. beban pelat sambung 4. beban bracing g. Beban P3 dan P7 1. beban plafon 2. beban kuda-kuda
)
⁄
⁄ (
3. beban pelat sambung 4. beban bracing h. Beban P4 dan P6 1. beban plafon 2. beban kuda-kuda 3. beban pelat sambung 4. beban bracing i. Beban P5 1. beban plafon 2. beban kuda-kuda
)
)
⁄
)
⁄
⁄ (
⁄ (
)
3. beban pelat sambung 4. beban bracing 2) Beban hidup Beban hidup yang digunakan adalah beban pekerja sebesar 1 KN. 3) Beban angin Angina tekan ( ) ⁄ ⁄ Angin hisap ⁄ ⁄ a. Beban angin tekan pertitik join adalah: ⁄ 1. ⁄ 2.
⁄
38 ⁄ 3. ⁄ 4. ⁄ 5. b. Beban angin hisap pertitik join adalah: ( ⁄ ) 1. ( ⁄ ) 2. ( ⁄ ) 3. ( ⁄ ) 4. ( ⁄ ) 5. 2. Kuda-kuda perletakan 3 1) Beban mati a. Beban P1 dan P9 1. beban gording 2. beban atap 3. beban plafon 4. beban kuda-kuda
⁄ ⁄ ( ⁄
⁄ )
(
) ⁄
5. beban pelat sambung 6. beban bracing b. Beban P10 dan P16 1. beban gording 2. beban atap 3. beban kuda-kuda
⁄ ⁄ (
4. beban pelat sambung 5. beban bracing c. Beban P11 dan P15 1. beban gording 2. beban atap 3. beban kuda-kuda
⁄
4. beban pelat sambung 5. beban bracing d. Beban P12 dan P14 1. beban gording 2. beban atap 3. beban kuda-kuda (
⁄
4. beban pelat sambung 5. beban bracing e. Beban P13 1. beban gording
)
⁄
⁄ (
)
⁄ )
⁄
⁄
⁄
39 ⁄
2. beban atap 3. beban kuda-kuda
(
4. beban pelat sambung 5. beban bracing f. Beban P2 dan P8 1. beban plafon
)
(
⁄ (
2. beban kuda-kuda 3. beban pelat sambung 4. beban bracing g. Beban P3 dan P7 1. beban plafon
)
)
(
⁄
⁄
)
(
2. beban kuda-kuda 3. beban pelat sambung 4. beban bracing h. Beban P4 dan P6 1. beban plafon
(
⁄
3. beban pelat sambung 4. beban bracing i. Beban P5 1. beban plafon 2. beban kuda-kuda
(
)
⁄
)
⁄
)
(
2. beban kuda-kuda
⁄
⁄
)
(
)
3. beban pelat sambung 4. beban bracing
4) Beban hidup Beban hidup yang digunakan adalah beban pekerja sebesar 1 KN. 5) Beban angin Angin tekan ( Angin hisap
)
⁄ ⁄
a. Beban angin tekan pertitik joint adalah: ⁄ 1. ⁄ 2.
⁄ ⁄
⁄
40 ⁄ ⁄ ⁄
3. 4. 5.
b. Beban angin hisap pertitik joint adalah: ( ⁄ ) 1. ( ⁄ ) 2. ( ⁄ ) 3. ( ⁄ ) 4. ( ⁄ ) 5. Dimensi kuda-kuda dapat ditentukan menurut (Tjoa, 2005) dengan persamaan:
Direncanakan tampang persegi h ≈ 2b ( ) ⁄ diambil 8 cm
(tabel faktor dan tegangan tekuk Felix,
hal 53-57) ⁄ diambil 10 cm cek terhadap tegangan desak yang diizinkan ⁄ ⁄ ⁄ ok Dari hasil analisis terhadap pembebanan yang bekerja pada struktur kudakuda, diperoleh dimensi kuda-kuda 8/10 cm.
41 Lampiran 4 Desain spektrum gempa Kondisi tanah lunak (site E)
(Tabel 7) (Tabel 6)
⁄ ⁄
Untuk ( Untuk
Untuk
)
42 Lampiran 5a Perhitungan beban geser dasar nominal (V) dan beban gempa nominal statik ekuivalen (Fi) untuk struktur portal 3D simetris
(
) (
(
)
)
(
)
Lampiran 5b Perhitungan beban geser dasar nominal (V) dan beban gempa nominal statik ekuivalen (Fi) untuk struktur portal 3D tidak simetris
(
) (
)
(
) (
)
43 Lampiran 6 Titik-titik join lantai 1 dan lantai atap untuk struktur simetris
44 Lampiran 7a Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 1 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) 8.62E-13 8.62E-13 8.62E-13 8.58E-13 8.58E-13 8.58E-13 8.53E-13 8.53E-13 8.53E-13 8.49E-13 8.49E-13 8.49E-13
Sumbu y (m) 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06 1.472E-06
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) 5E-12 5E-12 5E-12 4.97E-12 4.97E-12 4.97E-12 4.94E-12 4.94E-12 4.94E-12 4.92E-12 4.92E-12 4.92E-12
Sumbu y (m) 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06 4.615E-06
Lampiran 7b Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 2 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) 7.39E-13 7.39E-13 7.39E-13 7.35E-13 7.35E-13 7.35E-13 7.31E-13 7.31E-13 7.31E-13 7.28E-13 7.28E-13 7.28E-13
Sumbu y (m) 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06 1.262E-06
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) 4.29E-12 4.29E-12 4.29E-12 4.26E-12 4.26E-12 4.26E-12 4.24E-12 4.24E-12 4.24E-12 4.21E-12 4.21E-12 4.21E-12
Sumbu y (m) 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06 3.956E-06
45 Lampiran 7c Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 3 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 1 2 3
Sumbu x (m) 0.0041 0.0041 0.0041 0.003 0.003 0.003 0.0018 0.0018 0.0006 0.0006 0.0006
Sumbu y (m) -0.0007 0.0007 0.002 -0.0007 0.0007 0.002 -0.0007 0.0007 -0.0007 0.0007 0.002
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 25 26 27
Sumbu x (m) 0.0086 0.0086 0.0086 0.0062 0.0062 0.0062 0.0038 0.0038 0.0015 0.0015 0.0015
Sumbu y (m) -0.0014 0.0013 0.004 -0.0014 0.0013 0.004 -0.0014 0.0013 -0.0014 0.0013 0.004
Lampiran 7d Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 4 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) -0.0003 -0.0003 -0.0003 0.0004 0.0004 0.0004 0.0011 0.0011 0.0011 0.0018 0.0018 0.0018
Sumbu y (m) 0.003 0.0022 0.0014 0.003 0.0022 0.0014 0.003 0.0022 0.0014 0.003 0.0022 0.0014
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) -0.0006 -0.0006 -0.0006 0.0008 0.0008 0.0008 0.0022 0.0022 0.0022 0.0036 0.0036 0.0036
Sumbu y (m) 0.0061 0.0045 0.0028 0.0061 0.0045 0.0028 0.0061 0.0045 0.0028 0.0061 0.0045 0.0028
46 Lampiran 7e Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 5 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) 0.0051 0.0051 0.0051 0.0033 0.0033 0.0033 0.0015 0.0015 0.0015 -0.0004 -0.0004 -0.0004
Sumbu y (m) -0.0028 -0.0007 0.0015 -0.0028 -0.0007 0.0015 -0.0028 -0.0007 0.0015 -0.0028 -0.0007 0.0015
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) 0.0107 0.0107 0.0107 0.0069 0.0069 0.0069 0.0031 0.0031 0.0031 -0.0006 -0.0006 -0.0006
Sumbu y (m) -0.0056 -0.0013 -0.003 -0.0056 -0.0013 -0.003 -0.0056 -0.0013 -0.003 -0.0056 -0.0013 -0.003
Lampiran 7f Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 6 Titik join 12 10 9 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) -0.0051 -0.0051 -0.0051 -0.0033 -0.0033 -0.0015 -0.0015 -0.0015 0.0004 0.0004 0.0004
Sumbu y (m) 0.0028 0.0007 -0.0014 0.0007 -0.0014 0.0028 0.0007 -0.0014 0.0028 0.0007 -0.0014
Titik join 36 31 30 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) -0.0107 -0.0107 -0.0107 -0.0069 -0.0069 -0.0031 -0.0031 -0.0031 0.0006 0.0006 0.0006
Sumbu y (m) 0.0056 0.0013 -0.003 0.0013 -0.003 0.0056 0.0013 -0.003 0.0056 0.0013 -0.003
47 Lampiran 7g Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 7 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) 0.0031 0.0031 0.0031 0.0015 0.0015 0.0015 -8.29E-05 -8.29E-05 -8.29E-05 -0.0017 -0.0017 -0.0017
Sumbu y (m) -0.004 -0.0022 -0.0004 -0.004 -0.0022 -0.0004 -0.004 -0.0022 -0.0004 -0.004 -0.0022 -0.0004
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) 0.0064 0.0064 0.0064 0.0031 0.0031 0.0031 -0.0001 -0.0001 -0.0001 -0.0034 -0.0034 -0.0034
Sumbu y (m) -0.0082 -0.0045 -0.0007 -0.0082 -0.0045 -0.0007 -0.0082 -0.0045 -0.0007 -0.0082 -0.0045 -0.0007
Lampiran 7h Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 8 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) -0.0031 -0.0031 -0.0031 -0.0015 -0.0015 -0.0015 8.292E-05 8.292E-05 8.292E-05 0.0017 0.0017 0.0017
Sumbu y (m) 0.004 0.0022 0.0004 0.004 0.0022 0.0004 0.004 0.0022 0.0004 0.004 0.0022 0.0004
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) -0.0064 -0.0064 -0.0064 -0.0031 -0.0031 -0.0031 0.0001 0.0001 0.0001 0.0034 0.0034 0.0034
Sumbu y (m) 0.0082 0.0045 0.0007 0.0082 0.0045 0.0007 0.0082 0.0045 0.0007 0.0082 0.0045 0.0007
48 Lampiran 7i Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 9 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) -0.0041 -0.0041 -0.0041 -0.003 -0.003 -0.003 -0.0018 -0.0018 -0.0018 -0.0006 -0.0006 -0.0006
Sumbu y (m) 0.0007 -0.0007 -0.002 0.0007 -0.0007 -0.002 0.0007 -0.0007 -0.002 0.0007 -0.0007 -0.002
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) -0.0086 -0.0086 -0.0086 -0.0062 -0.0062 -0.0062 -0.0038 -0.0038 -0.0038 -0.0015 -0.0015 -0.0015
Sumbu y (m) 0.0014 -0.0013 -0.004 0.0014 -0.0013 -0.004 0.0014 -0.0013 -0.004 0.0014 -0.0013 -0.004
Lampiran 7j Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 10 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) 0.0003 0.0003 0.0003 -0.0004 -0.0004 -0.0004 -0.0011 -0.0011 -0.0011 -0.0018 -0.0018 -0.0018
Sumbu y (m) -0.003 -0.0022 -0.0014 -0.003 -0.0022 -0.0014 -0.003 -0.0022 -0.0014 -0.003 -0.0022 -0.0014
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) 0.0006 0.0006 0.0006 -0.0008 -0.0008 -0.0008 -0.0022 -0.0022 -0.0022 -0.0036 -0.0036 -0.0036
Sumbu y (m) -0.0061 -0.0045 -0.0028 -0.0061 -0.0045 -0.0028 -0.0061 -0.0045 -0.0028 -0.0061 -0.0045 -0.0028
49 Lampiran 7k Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 11 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.0021 0.0021 0.0021 0.0021 0.0021 0.0021
Sumbu y (m) 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) 0.0043 0.0043 0.0043 0.0043 0.0043 0.0043 0.0044 0.0044 0.0044 0.0044 0.0044 0.0044
Sumbu y (m) 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012 0.0012
Lampiran 7l Nilai pergeseran struktur simetris pada komb 12 Titik join 12 10 9 11 7 8 6 5 4 1 2 3
Sumbu x (m) 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006 0.0006
Sumbu y (m) 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019
Titik join 36 31 30 35 32 29 34 33 28 25 26 27
Sumbu x (m) 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013 0.0013
Sumbu y (m) 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039 0.0039
50 Lampiran 8 Titik-titik join lantai 1 dan lantai atap untuk struktur tidak simetris
51 Lampiran 9a Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 1 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 4.54E-05 4.54E-05 4.54E-05 7.23E-05 7.23E-05 7.23E-05 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
Sumbu y (m)
Titik join
-0.00003962 -0.00007044 -0.0001 -0.00003962 -0.00007044 -0.0001 -0.00003962 -0.00006273 -0.0001 -0.00003962 -0.00007044 -0.0001
7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003
Sumbu y (m) -0.0001 -0.0002 -0.0002 -0.0001 -0.0002 -0.0002 -0.0001 -0.0002 -0.0002 -0.0001 -0.0002 -0.0002
Lampiran 9b Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 2 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 4.49E-05 4.49E-05 4.49E-05 7.17E-05 7.17E-05 7.17E-05 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
Sumbu y (m) -0.00003955 -0.00007018 -0.0001 -0.00003955 -0.00007018 -0.0001 -0.00003955 -0.00006252 -0.0001 -0.00003955 -0.00007018 -0.0001
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003 0.0003
Sumbu y (m) -1E-04 -0.0002 -0.0002 -1E-04 -0.0002 -0.0002 -1E-04 -0.0002 -0.0002 -1E-04 -0.0002 -0.0002
52 Lampiran 9c Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 3 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 0.0043 0.0043 0.0043 0.0032 0.0032 0.0032 0.0015 0.0015 0.0015 0.0008 0.0008 0.0008
Sumbu y (m)
Titik join
-0.0007 0.0006 0.002 -0.0007 0.0006 0.002 -0.0007 0.0003 0.002 -0.0007 0.0006 0.002
7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.009 0.009 0.009 0.0067 0.0067 0.0067 0.0033 0.0033 0.0033 0.0019 0.0019 0.0019
Sumbu y (m) -0.0014 0.0013 0.004 -0.0014 0.0013 0.004 -0.0014 0.0006 0.004 -0.0014 0.0013 0.004
Lampiran 9d Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 4 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) -0.0002 -0.0002 -0.0002 0.0004 0.0004 0.0004 0.0013 0.0013 0.0013 0.0016 0.0016 0.0016
Sumbu y (m)
Titik join
0.0029 0.0022 0.0015 0.0029 0.0022 0.0015 0.0029 0.0024 0.0015 0.0029 0.0022 0.0015
7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) -0.0004 -0.0004 -0.0004 0.009 0.009 0.009 0.0027 0.0027 0.0027 0.0034 0.0034 0.0034
Sumbu y (m) 0.006 0.0046 0.0031 0.006 0.0046 0.0031 0.006 0.0049 0.0031 0.006 0.0046 0.0031
53 Lampiran 9e Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 5 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 0.0054 0.0054 0.0054 0.0036 0.0036 0.0036 0.001 0.001 0.001 -1.2E-05 -1.2E-05 -1.2E-05
Sumbu y (m) -0.0028 -0.0007 0.0013 -0.0028 -0.0007 0.0013 -0.0028 -0.0012 0.0013 -0.0028 -0.0007 0.0013
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.0111 0.0111 0.0111 0.0075 0.0075 0.0075 0.0023 0.0023 0.0023 2.702E-05 2.702E-05 2.702E-05
Sumbu y (m) -0.0057 -0.0016 0.0026 -0.0057 -0.0016 0.0026 -0.0057 -0.0026 0.0026 -0.0057 -0.0016 0.0026
Lampiran 9f Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 6 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) -0.0053 -0.0053 -0.0053 -0.0034 -0.0034 -0.0034 -0.0008 -0.0008 -0.0008 0.0003 0.0003 0.0003
Sumbu y (m) 0.0027 0.0006 -0.0015 0.0027 0.0006 -0.0015 0.0027 0.0011 -0.0015 0.0027 0.0006 -0.0015
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) -0.0109 -0.0109 -0.0109 -0.0071 -0.0071 -0.0071 -0.0018 -0.0018 -0.0018 0.0004 0.0004 0.0004
Sumbu y (m) 0.0055 0.0012 -0.0031 0.0055 0.0012 -0.0031 0.0055 0.0023 -0.0031 0.0055 0.0012 -0.0031
54 Lampiran 9g Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 7 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 0.0032 0.0032 0.0032 0.0017 0.0017 0.0017 -0.0004 -0.0004 -0.0004 -0.0012 -0.0012 -0.0012
Sumbu y (m) -0.004 -0.0023 -0.0006 -0.004 -0.0023 -0.0006 -0.004 -0.0027 -0.0006 -0.004 -0.0023 -0.0006
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.0066 0.0066 0.0066 0.0036 0.0036 0.0036 -0.0007 -0.0007 -0.0007 -0.0024 -0.0024 -0.0024
Sumbu y (m) -0.0083 -0.0049 -0.0014 -0.0083 -0.0049 -0.0014 -0.0083 -0.0057 -0.0014 -0.0083 -0.0049 -0.0014
Lampiran 9h Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 8 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) -0.0031 -0.0031 -0.0031 -0.0016 -0.0016 -0.0016 0.0006 0.0006 0.0006 0.0015 0.0015 0.0015
Sumbu y (m) 0.0039 0.0022 0.0004 0.0039 0.0022 0.0004 0.0039 0.0026 0.0004 0.0039 0.0022 0.0004
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) -0.0064 -0.0064 -0.0064 -0.0033 -0.0033 -0.0033 0.0012 0.0012 0.0012 0.003 0.003 0.003
Sumbu y (m) 0.0081 0.0045 0.001 0.0081 0.0045 0.001 0.0081 0.0054 0.001 0.0081 0.0045 0.001
55 Lampiran 9i Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 9 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) -0.0042 -0.0042 -0.0042 -0.003 -0.003 -0.003 -0.0013 -0.0013 -0.0013 -0.0006 -0.0006 -0.0006
Sumbu y (m) 0.0006 -0.0008 -0.0021 0.0006 -0.0008 -0.0021 0.0006 -0.0004 -0.0021 0.0006 -0.0008 -0.0021
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) -0.0088 -0.0088 -0.0088 -0.0063 -0.0063 -0.0063 -0.0028 -0.0028 -0.0028 -0.0014 -0.0014 -0.0014
Sumbu y (m) 0.0013 -0.0016 -0.0044 0.0013 -0.0016 -0.0044 0.0013 -0.009 -0.0044 0.0013 -0.0016 -0.0044
Lampiran 9j Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 10 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 0.0003 0.0003 0.0003 -0.0003 -0.0003 -0.0003 -0.0011 -0.0011 -0.0011 -0.0014 -0.0014 -0.0014
Sumbu y (m) -0.003 -0.0023 -0.0017 -0.003 -0.0023 -0.0017 -0.003 -0.0025 -0.0017 -0.003 -0.0023 -0.0017
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.0006 0.0006 0.0006 -0.0005 -0.0005 -0.0005 -0.0022 -0.0022 -0.0022 -0.0029 -0.0029 -0.0029
Sumbu y (m) -0.0062 -0.0049 -0.0036 -0.0062 -0.0049 -0.0036 -0.0062 -0.0052 -0.0036 -0.0062 -0.0049 -0.0036
56 Lampiran 9k Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 11 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 0.0023 0.0023 0.0023 0.0022 0.0022 0.0022 0.0021 0.0021 0.0021 0.002 0.002 0.002
Sumbu y (m) -0.0008 -0.0007 -0.0008 -0.0008 -0.0007 -0.0008 -0.0008 -0.0007 -0.0008 -0.0008 -0.0007 -0.0008
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.0049 0.0049 0.0049 0.0047 0.0047 0.0047 0.0044 0.0044 0.0044 0.0043 0.0043 0.0043
Sumbu y (m) -0.0017 -0.0016 -0.0018 -0.0017 -0.0016 -0.0018 -0.0017 -0.0016 -0.0018 -0.0017 -0.0016 -0.0018
Lampiran 9l Nilai pergeseran struktur tidak simetris pada komb 12 Titik join 18 19 20 17 27 21 16 28 22 15 24 23
Sumbu x (m) 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008 0.0008
Sumbu y (m) -0.002 -0.002 -0.0021 -0.002 -0.002 -0.0021 -0.002 -0.002 -0.0021 -0.002 -0.002 -0.0021
Titik join 7 6 5 8 13 4 9 14 3 10 1 2
Sumbu x (m) 0.0017 0.0017 0.0017 0.0017 0.0017 0.0017 0.0016 0.0016 0.0016 0.0016 0.0016 0.0016
Sumbu y (m) -0.0043 -0.0043 -0.0045 -0.0043 -0.0043 -0.0045 -0.0043 -0.0043 -0.0045 -0.0043 -0.0043 -0.0045
57 Lampiran 10 Titik-titik join lantai dasar struktur simetris
58 Lampiran 11a Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 1 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 1.60.260 252.296 160.26 223.45 375.59 223.45 237.708 403.557 237.708 175.098 281.297 175.098
Lampiran 11b Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 2 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 145.952 233.096 145.952 208.385 354.98 208.385 220.607 378.978 220.607 158.67 257.954 158.67
Lampiran 11c Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 3 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 85.369 213.041 172.616 148.913 344.007 258.073 183.322 365.147 242.391 128.698 265.377 209.68
59 Lampiran 11d Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 4 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 85.256 180.984 108.615 201.709 347.341 211.946 189.407 361.813 229.637 187.692 297.434 214.802
Lampiran 11e Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 5 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 111.919 240.519 201.022 138.634 341.149 262.636 193.601 368.005 237.828 102.149 237.899 181.274
Lampiran 11f Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 6 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 173.545 213.041 84.441 265.494 344.007 141.492 234.97 365.147 190.743 208.752 265.37 129.627
60 Lampiran 11g Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 7 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 173.755 272.576 203.301 167.446 337.814 227.156 223.67 371.34 214.428 99.193 205.842 120.115
Lampiran 11h Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 8 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 111.709 180.984 82.162 236.683 347.341 176.972 204.901 361.813 214.143 211.708 297.434 190.786
Lampiran 11i Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 9 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 200.094 240.519 112.847 255.215 341.149 146.055 245.249 368.005 186.18 182.203 237.899 101.221
61 Lampiran 11j Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 10 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 200.207 272.576 176.849 202.42 337.814 192.182 239.164 371.34 198.933 123.209 205.842 96.099
Lampiran 11k Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 11 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 172.81 234.236 172.81 225.372 343.357 225.372 237.944 367.356 237.944 185.583 259.1 185.583
Lampiran 11l Nilai reaksi perletakan struktur simetris pada komb 12 Titik join 44 40 48 43 39 47 42 38 46 41 37 45
Reaksi perletakan (KN) 174.307 251.633 174.307 211.41 345.176 211.41 223.738 369.175 223.738 187.051 276.512 187.051
62
Lampiran 12 Titik-titik join lantai dasar struktur tidak simetris
63 Lampiran 13a Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 1 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 159.341 253.609 162.206 270.981 448.326 274.051 244.218 277.255 271.15 133.616 282.402 128.599
Lampiran 13b Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 2 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 145.213 234.488 148.156 252.424 426.309 256.563 224.346 260.287 250.921 119.298 259.792 114.453
Lampiran 13c Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 3 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 81.712 212.431 174.807 183.445 425.656 329.149 202.731 256.685 141.542 71.72 277.351 259.419
64 Lampiran 13d Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 4 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 81.738 177.211 105.287 273.148 450.771 276.097 75.183 224.811 162.319 235.38 310.905 243.799
Lampiran 13e Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 5 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 109.508 242.872 206.765 152.649 402.123 326.878 294.206 275.445 175.123 -15.054 244.054 202.08
Lampiran 13f Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 6 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 174.442 213.273 82.705 337.084 418.972 170.001 143.224 228.149 312.839 250.073 262.23 23.657
65 Lampiran 13g Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 7 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 174.392 278.681 211.813 170.494 372.33 268.526 380.099 287.344 274.254 -53.867 199.915 52.667
Lampiran 13h Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 8 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 109.558 177.464 77.657 319.239 448.765 228.353 57.33 216.25 213.708 288.886 306.369 173.07
Lampiran 13i Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 9 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 202.238 243.714 114.663 306.287 395.44 167.73 234.698 246.909 346.419 163.299 228.933 -33.682
66 Lampiran 13j Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 10 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 202.211 278.934 184.183 216.585 370.325 220.782 362.247 278.783 325.643 -0.361 195.379 -18.062
Lampiran 13k Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 11 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 172.362 237.33 175.856 273.576 419.501 277.552 263.166 272.15 277.453 161.592 268.363 161.512
Lampiran 13l Nilai reaksi perletakan struktur tidak simetris pada komb 12 Titik join 32 39 36 31 38 35 30 40 34 29 37 33
Reaksi perletakan (KN) 175.688 255.891 178.733 266.513 432.023 272.472 273.923 277.403 321.257 185.581 282.884 201.952
67 Lampiran 14a Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti struktur simetris Diameter tulangan 16 mm As = 65.273 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan untuk kombinasi pembebanan graviti struktur portal 3D simetris adalah 2 buah. Lampiran 14b Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris Diameter tulangan 16 mm As = 896.597 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan yang dibutuhkan untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur portal 3D simetris adalah 5 buah. Lampiran 14c Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur simetris Diameter tulangan 16 mm As = 390 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan yang dibutuhkan untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur portal 3D simetris adalah 2 buah.
68 Lampiran 15a Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti struktur simetris Ukuran balok fy fc’ d’ Vu
: 300 x 450 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.55 :9698 N
√
(
)
√
(
)
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-225 mm Lampiran 15b Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris Ukuran balok fy fc’ d’
: 300 x 450 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.55 : 62526 N
Vu √
(
)
√
(
Cek Vu ≥
)
….. (OK)
Digunakan tulangan D10 ( )
69
√
√
(
)
(
)
≥
Cek
≥ 62526 N …….. (OK) Digunakan D10-225 mm Lampiran 15c Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan respon spektrum struktur simetris Ukuran balok fy fc’ d’ Vu
: 300 x 450 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.55 : 32302 N
√
( √
(
) )
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-225 mm
70 Lampiran 16a Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti struktur tidak simetris Diameter tulangan 16 mm As = 942.254 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan untuk kombinasi pembebanan graviti struktur portal 3D tidak simetris adalah 5 buah. Lampiran 16b Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur tidak simetris Diameter tulangan 16 mm As = 1172.619 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan yang dibutuhkan untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur portal 3D tidak simetris adalah 6 buah. Lampiran 16c Perhitungan penulangan lentur balok pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur tidak simetris Diameter tulangan 16 mm As = 1158.307 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan yang dibutuhkan untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur portal 3D simetris adalah 6 buah.
71 Lampiran 17a Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti struktur tidak simetris Ukuran balok fy fc’ d’
: 300 x 450 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.55 : 166553 N
Vu √
(
)
√
(
)
Cek Vu ≥
….. (OK)
Digunakan tulangan D10 ( )
√
√
(
)
(
)
≥
Cek
≥ 166553 N …….. (OK) Digunakan D10-150 mm Lampiran 17b Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris Ukuran balok fy fc’ d’ Vu
: 300 x 450 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.55 : 190803 N
√
( √
(
) )
72 Cek Vu ≥
….. (OK)
Digunakan tulangan D10 ( )
√
√
(
)
(
)
≥
Cek
≥ 190803 N …….. (OK) Digunakan D10-100 mm Lampiran 17c Perhitungan penulangan geser balok pada pembebanan graviti dan respon spektrum struktur tidak simetris Ukuran balok fy fc’ d’
: 300 x 450 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.55 : 182400 N
Vu √
(
)
√
(
)
Cek Vu ≥
….. (OK)
Digunakan tulangan D10 ( )
√
√
( Cek
)
(
≥
≥ 182400 N …….. (OK) Digunakan D10-125 mm
)
73 Lampiran 18a Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti struktur simetris Diameter tulangan 19 mm Agr = 2500 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan untuk kombinasi pembebanan graviti struktur portal 3D simetris adalah 9 buah. Lampiran 18b Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris Diameter tulangan 19 mm Agr = 3306.89 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan yang dibutuhkan untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur portal 3D simetris adalah 12 buah. Lampiran 18c Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur simetris Diameter tulangan 19 mm Agr = 2500 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan untuk kombinasi pembebanan graviti struktur portal 3D simetris adalah 9 buah.
74 Lampiran 19a Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti struktur simetris Ukuran kolom fy fc’ d’
: 500 x 500 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.7 : 460 mm : 3195 N
d Vu √
(
)
√
(
)
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-230 mm Lampiran 19b Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur simetris Ukuran kolom fy fc’ d’
: 500 x 500 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.7 : 460 mm : 93629 N
d Vu √
( √
(
) )
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-230 mm
75 Lampiran 19c Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur simetris Ukuran kolom fy fc’ d’ d Vu
: 500 x 500 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.7 : 460 mm : 37682 N
√
( √
(
) )
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-230 mm
76 Lampiran 20a Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti struktur tidak simetris Diameter tulangan 19 mm Agr = 2500 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan untuk kombinasi pembebanan graviti struktur portal 3D simetris adalah 9 buah. Lampiran 20b Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur tidak simetris Diameter tulangan 19 mm Agr = 3480.788 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan yang dibutuhkan untuk kombinasi pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur portal 3D simetris adalah 13 buah. Lampiran 20c Perhitungan penulangan lentur kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur tidak simetris Diameter tulangan 19 mm Agr = 2500 mm2 (hasil perhitungan SAP 2000 versi 14) ⁄
(
)
Jumlah tulangan untuk kombinasi pembebanan graviti struktur portal 3D simetris adalah 9 buah
77 Lampiran 21a Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti struktur tidak simetris Ukuran kolom fy fc’ d’ d Vu
: 500 x 500 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.7 : 460 mm : 19468 N
√
(
)
√
(
)
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-230 mm Lampiran 20b Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa statik ekuivalen struktur tidak simetris Ukuran kolom fy fc’ d’ d Vu
: 500 x 500 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.7 : 460 mm : 97331 N
√
( √
(
) )
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-230 mm
78 Lampiran 20c Perhitungan penulangan geser kolom pada pembebanan graviti dan gempa respon spektrum struktur tidak simetris Ukuran kolom fy fc’ d’
: 500 x 500 mm : 413.685 MPa : 24.9 MPa : 40 mm : 0.7 : 460 mm : 53324 N
d Vu √
( √
(
) )
Cek Vu < Digunakan tulangan geser minimum
Digunakan tulangan D10-230 mm
79 Lampiran 22 Balok lantai 1 dan lantai atap pada struktur simetris
80 Lampiran 23a Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 1 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -6.311 -6.311 -4.759 -5.497 -4.759 -6.934 -6.934 -4.715 -4.835 -4.715 -7.073 -7.073 -4.876 -5.628 -4.876 -6.456 -6.456 -5.635 -5.635 -4.441 -4.836 -4.441 -6.294 -6.294 -4.705 -4.736 -4.705 -6.413 -6.413 -4.286 -4.975 -4.286 -5.757 -5.757
Geser (KN) -9.306 -9.306 8.100 8.519 8.100 9.626 9.626 8.012 8.109 8.012 9.698 -9.698 8.173 -8.607 -8.173 -9.381 9.381 -9.100 -9.100 -8.038 -8.263 -8.038 -9.456 9.456 8.001 -8.084 8.001 9.520 -9.520 7.959 8.364 7.959 -9.166 9.166
81 Lampiran 23b Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 2 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -5.494 -5.494 -4.179 -4.909 -4.179 -6.108 -6.108 -4.034 -4.130 -4.034 -6.228 -6.228 -4.279 -5.022 -4.279 -5.617 -5.617 -4.901 -4.901 -3.723 -4.306 -3.723 -5.535 -5.535 -4.020 -4.036 -4.020 -5.637 -5.637 -3.691 -4.425 -3.691 -5.006 -5.006
Geser (KN) -8.020 -8.020 7.000 7.415 7.000 8.336 8.336 6.868 6.951 6.868 8.398 -8.398 7.062 -7.490 -7.062 -8.084 8.084 -7.838 -7.838 -6.843 -7.176 -6.843 -8.181 8.181 6.858 -6.929 6.858 8.236 -8.236 -6.833 7.262 -6.833 -7.895 7.895
82 Lampiran 23c Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 3 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -88.938 -96.180 -19.864 -17.264 -46.928 -65.013 -71.711 -17.792 -17.216 -44.759 -41.594 -46.768 -17.975 -20.543 -51.155 -18.900 -21.135 -56.535 -62.809 -13.166 -11.591 -29.422 -41.879 -47.891 -12.098 -11.555 -27.805 -27.914 -32.540 -12.241 -13.913 -32.366 -14.666 -16.408
Geser (KN) 51.324 -51.780 15.632 -14.811 -32.433 -38.934 39.990 14.728 -14.426 -30.138 -26.783 -27.964 -15.220 -16.023 -32.884 14.992 15.575 35.175 -35.271 11.956 11.631 -22.395 27.477 28.231 11.471 11.220 -20.447 -20.097 -20.961 12.001 12.391 -22.350 13.055 13.265
83 Lampiran 23d Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 4 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -12.026 -10.650 -68.942 -50.906 -34.237 -11.791 -14.483 -65.506 -48.937 -32.753 -25.609 -29.610 -74.979 -56.933 -37.475 -40.178 -44.030 -8.393 -7.886 -42.433 -31.481 -21.904 -9.124 -11.261 -39.903 -30.099 -20.735 -17.298 -20.616 -46.959 -36.193 -24.019 -26.352 -29.307
Geser (KN) -11.169 10.714 -45.529 -34.820 -24.898 -11.321 12.338 -41.993 -32.552 -23.277 -18.498 -19.678 45.941 -36.032 -25.310 26.035 26.618 -9.505 9.409 -30.282 23.679 -17.862 10.131 10.884 -27.370 21.817 -16.407 -14.462 -15.325 -30.237 24.439 -17.817 19.201 19.411
84 Lampiran 23e Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 5 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -109.651 -118.452 -69.614 -20.430 -35.266 -71.914 -79.137 -61.189 -17.730 -33.777 -34.693 -39.342 -63.985 -17.113 -38.523 -12.309 -10.652 -68.905 -76.589 -43.615 -13.794 -22.533 -45.982 -52.470 -37.487 -11.992 -21.403 -23.811 -27.962 -39.448 -11.408 -24.621 -7.329 -6.823
Geser (KN) 62.071 -62.526 42.992 15.948 -25.491 -42.516 43.572 39.526 14.719 -23.862 -23.202 -24.382 -42.580 14.736 -25.903 -11.306 -10.723 41.712 -41.808 28.429 -12.304 -18.214 29.647 30.401 25.979 -11.471 -16.789 -17.927 -18.790 28.474 -11.544 -18.169 -9.034 -8.825
85 Lampiran 23f Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 6 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -118.452 -109.651 -64.102 -17.264 -38.423 -79.137 -71.914 -60.967 -17.216 -34.000 -39.342 -34.693 -69.714 -20.543 -35.149 -10.652 -12.309 -76.589 -68.905 -39.581 -11.591 -24.518 -52.470 -45.982 -37.299 -11.555 -21.592 -27.962 -23.811 -43.718 -13.913 -22.400 -6.823 -7.329
Geser (KN) -62.526 62.071 -42.642 -14.811 25.841 43.572 -42.516 -39.399 -14.426 23.990 24.382 23.202 43.054 -16.023 25.429 10.723 11.306 -41.808 41.712 -28.541 -11.631 18.102 -30.401 -29.647 -25.872 11.220 16.896 18.790 17.927 -28.496 12.391 18.147 8.825 9.034
86 Lampiran 23g Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 7 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -67.496 -73.139 -99.237 -56.820 -13.016 -34.794 -39.236 -87.001 -49.451 -11.703 -7.476 -5.006 -91.366 -50.755 -11.579 -41.382 -37.704 -42.709 -47.287 -61.756 -36.074 -9.016 -22.800 -26.523 -52.570 -30.527 -8.463 -5.816 -5.354 -55.634 -31.297 -8.437 -26.583 -23.999
Geser (KN) 40.203 -40.659 59.278 35.957 11.848 -23.261 24.317 54.276 32.845 11.249 8.994 7.814 -58.867 34.745 11.436 -25.338 -24.755 27.838 -27.934 38.237 -24.353 9.683 17.365 18.119 34.598 -22.067 9.394 8.325 -8.091 38.281 -23.593 9.728 -18.142 -17.932
87 Lampiran 23h Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 8 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -73.139 -67.496 -91.483 -50.906 -11.696 -39.236 -34.794 -86.779 -48.937 -11.481 -5.006 -7.476 -99.338 -56.938 -13.116 -37.704 -41.382 -47.287 -42.709 -55.767 -31.481 -8.570 -26.523 -22.800 -52.386 -30.099 -8.274 -5.354 -5.816 -61.859 -36.193 -9.119 -23.999 -26.583
Geser (KN) -40.659 40.203 -58.929 -34.820 -11.498 24.317 -23.261 -54.149 -32.552 -11.121 -7.814 -8.994 59.341 -36.032 -11.910 24.755 25.338 -27.934 27.838 -38.349 23.679 -9.795 -18.119 -17.365 -34.491 21.817 -9.286 8.091 -8.325 -38.304 24.439 -9.751 17.932 18.142
88 Lampiran 23i Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 9 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -96.180 -88.938 -18.093 -20.430 -51.055 -71.711 -65.013 -17.570 -17.730 -44.982 -46.768 -41.594 -19.964 -17.113 -46.811 -21.135 -18.900 -62.809 -56.535 -12.374 -13.794 -32.263 -47.891 -41.879 -11.909 -11.992 -27.993 -32.540 -27.913 -13.269 -11.408 -29.289 -16.408 -14.666
Geser (KN) -51.780 51.324 -15.282 15.948 32.782 39.990 -38.934 -14.601 14.719 30.265 27.964 26.783 15.694 14.736 32.371 -15.575 -14.992 -35.271 35.175 -12.068 -12.304 22.283 -28.231 -27.477 -11.364 -11.471 20.554 20.961 20.097 -12.023 -11.544 22.328 -13.265 -13.055
89 Lampiran 23j Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 10 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -10.650 -12.026 -74.879 -56.820 -37.375 -14.483 -11.791 -65.729 -49.451 -32.976 -29.610 -25.609 -68.825 -50.755 -34.120 -44.030 -40.178 -7.886 -8.393 -46.856 -36.074 -23.916 -11.261 -9.124 -40.109 -30.537 -20.924 -20.616 -17.298 -42.301 -31.297 -21.771 -29.307 -26.352
Geser (KN) 10.714 -11.169 45.879 35.957 25.247 12.378 -11.321 42.120 32.845 23.404 19.678 18.498 -45.467 34.745 24.836 -26.618 -26.035 9.409 -9.505 30.170 -24.353 17.750 -10.884 -10.131 27.478 -22.067 16.514 15.325 14.462 30.215 -23.593 17.795 -19.411 -19.201
90 Lampiran 23k Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 11 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -50.447 -50.447 -18.518 -18.395 -18.518 -51.667 -51.667 -16.563 -15.960 -16.563 -52.426 -52.426 -18.616 -18.508 -18.616 -52.484 -52.484 -34.891 -34.891 -12.319 -12.624 -12.319 -35.760 -35.760 -11.314 -11.010 -11.314 -36.121 -36.121 -12.420 -12.743 -12.420 -35.779 -35.779
Geser (KN) -29.717 -29.717 14.883 14.829 14.883 30.323 30.323 14.026 13.708 14.026 30.692 -30.692 14.944 -14.904 -14.944 -30.701 30.701 -22.022 -22.022 -11.597 -11.670 -11.597 -22.476 22.476 11.024 -10.909 11.024 22.655 -22.655 -11.551 11.757 -11.551 -22.455 22.455
91 Lampiran 23l Gaya dalam penampang balok struktur simetris pada komb 12 Balok 16 12 15 13 11 17 10 14 8 9 5 4 6 7 3 1 2 46 40 45 41 39 47 48 44 42 38 43 49 51 50 37 35 36
Moment (KN.m) -18.959 -18.959 -49.589 -50.036 -49.589 -19.733 -19.733 -43.662 -43.551 -43.662 -20.044 -20.044 -49.689 -50.149 -49.689 -19.657 -19.657 -13.881 -13.881 -31.602 -32.173 -31.602 -14.566 -14.566 -27.339 -27.263 -27.339 -14.746 -14.746 -31.704 -32.292 -31.704 -14.220 -14.220
Geser (KN) -14.518 -14.518 31.969 32.227 31.969 14.910 14.910 29.511 29.474 29.511 15.064 -15.064 32.031 -32.302 -32.031 -14.858 14.858 -12.084 -12.084 -22.022 -22.239 -22.022 -12.450 12.450 20.180 -20.197 20.180 12.542 -12.542 -21.976 22.325 -21.976 -12.254 12.254
92 Lampiran 24 Balok lantai 1 dan lantai atap pada struktur tidak simetris
93 Lampiran 25a Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 1 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -6.468 -7.489 -6.521 -7.051 -8.143 -6.819 -9.205 -10.052 -26.741 -13.430 -30.732 -123.856 -32.098 -2.274 38.101 -60.812 -1.551 -8.271 -10.141 -6.322 -6.602 -7.747 -6.947 -8.570 -5.826 -7.838 -33.906 -10.809 -38.407 -4.095 -19.069 -10.456 -12.342 -4.646 -6.856 -14.799 -7.054 -8.881
Geser (KN) 9.401 9.878 9.137 8.820 -10.051 9.502 10.843 11.593 19.533 -13.262 -20.255 166.553 -24.874 -5.791 39.727 -71.039 4.699 10.248 -11.295 -9.474 -9.556 9.001 9.310 -9.070 9.281 10.169 42.256 12.322 -39.966 8.206 -23.441 11.824 -10.895 8.547 -6.845 13.470 9.901 10.662
94 Lampiran 25b Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 2 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -5.595 -6.652 -5.872 -6.461 -7.506 -5.922 -8.368 -8.667 -25.038 -11.731 -29.937 -121.804 31.113 -2.000 38.447 -60.335 -1.285 -7.408 -9.251 -5.435 -5.844 -6.430 -6.429 -6.966 -4.912 -7.078 -28.998 -9.170 -32.735 3.027 -16.524 -9.215 -10.446 -4.155 -6.193 -12.533 -6.170 -8.069
Geser (KN) 8.087 8.582 7.991 7.732 -8.909 8.176 9.547 9.962 17.711 -11.456 -19.099 163.907 -23.259 -5.036 39.366 -70.438 3.978 8.940 -9.970 -8.135 -8.283 7.595 8.280 -7.554 7.933 8.891 36.201 10.513 -34.197 6.827 -20.054 10.175 -9.201 7.239 -5.915 11.372 8.570 9.352
95 Lampiran 25c Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 3 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -93.540 -101.120 -21.531 -20.055 -47.222 -69.539 -76.845 -18.799 -20.441 -36.112 -65.515 -90.032 -52.001 -19.842 32.646 -80.043 -70.167 -22.492 -25.244 -59.414 -66.073 -13.028 -11.746 -34.945 -44.188 -51.108 -25.229 7.059 -51.564 -26.485 4.008 -25.277 -21.433 -3.547 -19.773 -36.393 -16.290 -19.174
Geser (KN) 53.709 54.166 16.694 -15.618 32.315 41.206 42.560 13.944 17.168 20.538 -43.914 133.206 -30.575 23.563 14.423 -81.766 92.267 16.855 -17.577 -36.704 -36.815 -11.149 -11.418 -24.252 28.753 29.721 33.823 10.313 -41.058 23.373 -5.792 15.902 -20.785 -9.167 -14.649 -39.762 14.028 14.470
96 Lampiran 25d Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 4 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -9.733 -8.517 -69.392 -57.176 -37.455 -12.629 -15.825 -52.937 15.245 -30.014 -54.796 -81.685 -48.383 -97.085 31.749 -113.315 -55.491 -38.433 -41.497 -6.984 -6.615 -47.435 -34.577 -29.937 -9.178 -12.159 -58.061 11.182 -47.959 17.795 4.772 -21.891 -54.972 -5.494 -41.166 -29.769 -25.452 -28.148
Geser (KN) -10.061 -9.609 -45.414 -37.301 26.585 11.688 13.115 -27.940 11.220 18.294 -37.046 121.150 -28.756 -97.040 -5.525 -101.589 73.105 25.111 -25.405 8.839 8.735 32.141 -24.967 -21.281 10.226 11.276 47.904 -13.140 -39.762 17.623 5.296 14.333 50.857 -20.380 -27.431 -31.221 18.803 18.725
97 Lampiran 25e Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 5 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -114.225 -123.370 -71.799 -22.660 -32.018 -77.688 -85.390 -51.671 -35.068 -26.988 -55.540 -107.493 -44.038 86.465 36.415 -47.588 -48.060 -5.143 -7.049 -71.872 -79.976 -44.452 -16.726 -25.399 -49.158 -56.405 -45.839 -16.202 -45.283 -21.564 -10.551 -20.053 -56.208 -4.005 1.260 -23.875 -5.557 -8.053
Geser (KN) 64.440 64.903 44.628 16.753 23.398 45.419 46.694 26.900 21.173 17.136 -36.688 151.665 -28.062 88.356 36.887 -61.815 64.162 -7.821 -8.854 -43.290 -43.409 -28.328 13.882 -18.543 31.363 32.238 -28.829 13.059 -38.756 19.564 -17.129 14.286 -57.571 6.860 3.650 -24.455 8.346 9.266
98 Lampiran 25f Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 6 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -121.179 -112.161 -64.226 -18.727 -40.679 -81.563 -73.251 -49.202 -13.420 -31.752 -18.516 -124.384 21.784 -90.427 36.137 -66.924 45.457 -9.613 -11.034 -78.215 -70.330 -43.900 -11.003 -24.076 -53.754 -46.932 -55.207 -10.794 -38.474 -19.391 -22.362 6.489 -50.691 -4.176 -12.804 -33.613 -6.691 -7.743
Geser (KN) -63.839 -63.377 -42.373 -15.026 -27.388 -44.642 -43.342 -26.436 13.522 -18.597 11.458 160.289 -17.002 -90.598 37.860 -71.901 -62.000 10.032 -10.869 42.583 42.465 30.000 -11.155 16.878 -31.033 -30.139 46.776 -11.437 -29.683 -17.418 -23.008 -9.519 46.842 7.683 -9.612 41.498 8.732 9.279
99 Lampiran 25g Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 7 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -69.542 -75.353 -101.817 -61.949 -21.573 -39.790 -44.310 -71.411 -49.675 -20.157 -21.545 -139.886 28.578 126.103 42.033 43.123 18.200 -32.315 -26.629 -44.256 -49.121 -63.504 -41.440 -14.062 -25.746 -29.816 -58.437 -25.843 -31.935 -3.897 -30.928 5.740 -76.951 -10.973 26.927 -22.121 -21.328 -16.674
Geser (KN) 41.261 41.732 61.307 38.851 -16.746 25.730 26.894 34.687 24.570 -14.430 -12.961 182.678 -20.380 126.714 71.297 -35.086 -26.413 -20.853 19.221 -28.667 -28.798 -38.731 27.615 11.359 18.926 19.668 -33.843 15.455 -32.089 -6.739 -36.380 8.947 -79.541 28.507 19.958 25.635 -15.689 -14.175
100 Lampiran 25h Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 8 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -73.145 -67.497 -92.585 -56.778 -13.878 -40.704 -35.133 -68.395 14.352 -15.663 -35.633 -91.990 -37.319 -130.065 30.519 -109.380 -20.803 -34.569 -37.234 -47.337 -42.739 -61.259 -34.354 -16.099 -27.421 -23.239 -67.679 -13.132 -38.587 5.040 -1.985 -13.764 -73.888 -4.676 -39.076 -11.573 -22.572 -24.719
Geser (KN) -40.660 -40.206 -59.052 37.124 12.757 -24.953 -23.542 -34.222 10.126 12.969 -23.934 129.275 -24.684 -128.955 3.450 -98.630 28.574 23.064 -23.392 27.960 27.854 40.403 -24.888 -13.024 -18.596 -17.568 51.790 -13.833 -36.350 8.884 -3.757 11.372 68.812 -15.908 -25.920 -8.592 17.215 17.168
101 Lampiran 25i Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 9 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -98.941 -91.464 -16.725 -23.402 -56.685 -72.862 -65.261 -17.295 -28.047 -41.339 -30.216 -141.845 19.742 -23.470 39.905 39.082 67.565 -19.554 -15.356 -64.327 -57.855 -15.198 -16.906 -34.514 -48.284 -42.159 -34.898 -11.794 -44.854 -25.899 -33.072 9.510 -11.893 -8.730 7.624 -44.056 -14.862 -11.428
Geser (KN) -53.108 -52.640 -14.439 17.345 -36.305 -40.430 -39.208 -13.480 17.527 -21.999 18.683 178.747 -14.490 -25.804 60.323 -51.950 -90.106 -14.643 13.405 35.997 35.871 12.821 14.145 22.587 -28.423 -27.621 38.592 10.749 29.031 -21.228 -34.344 -11.134 10.055 21.766 8.687 56.805 -12.502 -11.478
102 Lampiran 25j Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 10 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -10.558 -11.944 -77.277 -62.172 -46.397 -11.699 -8.500 -55.458 -47.569 -35.095 -20.331 -150.192 23.355 93.123 43.080 42.619 52.888 -36.639 -30.415 -8.127 -8.771 -48.410 -41.494 -29.122 -9.186 -7.330 -48.626 -24.521 -41.333 -17.556 -37.685 8.256 -59.956 -12.390 29.018 -37.868 -24.803 -19.474
Geser (KN) 10.662 11.135 47.669 39.028 -30.575 -10.911 -9.763 28.405 23.476 -19.755 11.815 190.803 -16.309 94.799 78.328 -32.126 -70.944 -22.900 21.233 -9.546 -9.679 -30.469 27.694 19.616 -9.896 -9.177 -29.957 14.762 -28.677 -15.477 -41.545 -9.566 -61.586 32.979 21.469 48.263 -17.278 -15.733
103 Lampiran 25k Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 11 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -54.557 -56.736 -24.743 -22.645 -25.560 -51.725 -55.704 -20.921 -36.810 -22.643 -80.528 -148.601 -65.408 -27.870 38.841 -80.381 -26.454 -45.734 -51.418 -37.095 -38.842 -17.609 -16.708 -17.649 -35.515 -38.333 -36.579 -17.109 -39.907 -35.502 -37.795 -33.236 -24.613 -11.157 -19.790 -24.172 -30.653 -36.089
Geser (KN) 32.296 32.753 18.479 16.804 -18.967 31.010 32.359 14.785 22.115 -15.334 -53.872 182.400 -35.955 -30.085 64.389 -82.319 36.123 28.965 -30.186 -23.783 -23.894 14.279 13.926 -13.934 22.694 23.655 39.265 13.559 -36.812 29.398 -37.386 18.997 -24.118 24.365 -14.795 28.264 21.460 22.502
104 Lampiran 25l Gaya dalam penampang balok struktur tidak simetris pada komb 12 Balok 23 24 22 32 25 33 34 21 31 26 37 36 35 20 30 29 27 38 28 6 5 7 14 4 18 19 8 13 3 15 16 17 9 12 11 2 10 1
Moment (KN.m) -21.226 -23.376 -54.851 -55.331 -57.036 -20.549 -24.037 -40.700 -48.904 -41.504 -47.748 -139.175 -43.365 -67.702 43.344 -103.522 -70.668 -20.142 -23.622 -15.301 -16.822 -35.158 -37.592 -36.143 -14.684 -17.402 -49.118 -25.167 -52.097 -15.714 -30.815 -17.883 -45.626 -9.469 -35.691 -45.366 -14.273 -17.882
Geser (KN) 16.194 16.653 35.209 35.118 -36.502 15.775 17.091 22.585 24.827 -22.046 -31.099 181.811 -28.228 -68.629 68.580 -95.188 92.713 15.594 -16.876 -13.362 -13.476 24.796 25.473 -24.984 12.855 13.767 44.310 15.448 -41.270 15.248 -35.825 13.681 -46.377 27.026 -23.928 58.904 12.887 14.008
105 Lampiran 26 Penampang kolom dari sebelah kanan pada struktur simetris
106 Lampiran 27a Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 1 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -160.26 -223.45 -237.708 -175.098 -60.772 -69.399 -69.259 -60.917 -252.296 -375.559 -403.557 -281.297 -91.339 -115.182 -114.661 -91.308 -160.26 -223.45 -237.708 -175.098 -60.772 -69.399 -69.259 -60.917
Moment (KN.m) -2.0435 -2.2211 -2.2677 -2.092 -5.659 -6.2741 -6.3854 -5.781 1.738E-08 -1.741E-07 -1.638E-07 1.734E-08 1.104E-07 9.501E-07 3.168E-07 1.086E-07 2.0435 2.2211 2.2677 2.092 5.659 6.2741 6.3854 5.781
Geser (KN) -0.862 -0.937 -0.957 -0.883 -2.839 -3.137 -3.195 -2.901 7.799E-11 -8.066E-08 -7.628E-08 1.711E-10 -5.515E-08 3.384E-07 8.932E-07 -5.451E-08 0.862 0.937 0.957 0.883 2.839 3.137 3.195 2.901
107 Lampiran 27b Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 2 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -145.952 -208.385 220.607 -158.67 -52.176 -59.514 -59.393 -52.3 -233.096 -354.98 -378.978 -257.954 -78.307 -98.483 -98.037 -78.28 -145.952 -208.385 -220.607 -158.67 -52.176 -59.514 -59.393 -52.3
Moment (KN.m) -1.7799 -1.9591 -1.9991 -1.8215 -4.9239 -5.5155 -5.6109 -5.0284 1.49E-08 -1.492E-07 -1.404E-07 1.486E-08 9.46E-08 8.144E-07 7.656E-07 -4.672E-08 1.7799 1.9591 1.9991 1.8215 4.9239 5.5155 5.6109 5.0284
Geser (KN) -0.751 -0.826 -0.843 -0.768 -2.47 -2.759 -2.809 -2.524 6.685E-11 -6.914E-08 -6.538E-08 1.467E-10 -4.727E-08 0.00000029 2.716E-07 9.308E-08 0.751 0.826 0.843 0.768 2.47 2.759 2.809 2.524
108 Lampiran 27c Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 3 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -172.616 -258.073 -242.391 -209.68 -64.056 -81.419 -70.297 -73.187 -213.041 -344.007 -365.147 -265.377 -73.137 -99.197 -97.506 -83.437 -85.369 -148.913 -183.322 -128.698 -29.905 -38.83 -47.224 -41.676
Moment (KN.m) 152.1023 109.0084 66.2242 22.9699 -64.1693 -47.9143 -32.4729 -15.0921 166.3147 118.9902 71.9727 24.6482 -104.6829 -75.8417 -48.0767 -19.2356 150.4161 107.1612 64.3388 21.2442 -54.3765 -36.9866 -21.3543 -5.0902
Geser (KN) -62.04 -44.314 -26.862 -8.993 -27.837 -21.018 -14.687 -7.319 -74.623 -53.151 -31.951 -10.479 -51.515 -37.426 -23.934 -9.845 -60.548 -42.679 -25.193 -7.465 -22.924 -15.552 -9.123 -2.3
109 Lampiran 27d Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 4 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -108.62 -211.95 -229.64 -214.8 -39.461 -63.58 -65.155 -74.8 -180.98 -347.34 -361.81 -297.43 -61.089 -100.65 -96.055 -95.486 -85.256 -201.71 -189.41 -187.69 -30.403 -59.573 -49.463 -64.16
Moment (KN.m) -11.8179 14.114 39.7622 65.5337 2.315 -11.217 -20.6154 -30.1297 -13.768 14.5682 42.7207 71.0569 6.9936 -10.2754 -26.9001 -44.1692 -13.504 12.2667 37.8768 63.808 9.216 -0.6912 -9.4968 -20.1278
Geser (KN) 4.712 -6.016 -16.493 -27.079 -0.826 -5.351 -9.221 -13.197 6.438 -6.418 -19.112 -31.969 3.271 -5.165 -13.243 -21.679 6.205 -4.381 -14.824 -25.551 4.086 0.115 -3.657 -8.178
110 Lampiran 27e Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 5 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -201.02 -262.64 -237.83 -181.27 -74.774 -83.066 -68.65 -62.468 -240.52 -341.15 -368.01 -237.9 -83.464 -97.952 -98.751 -73.11 -111.92 -138.63 -193.6 -102.15 -39.841 -34.695 -51.36 -31.74
Moment (KN.m) -190.3696 121.6909 53.5417 -15.2974 -78.7417 -52.5179 -27.8694 3.7644 208.29 132.9213 58.0416 -17.327 -130.0005 -84.0684 -39.8501 6.0821 188.6834 119.8436 51.6563 -17.0231 -68.9489 -41.5901 -16.7508 9.4822
Geser (KN) -77.763 -49.49 -21.686 6.73 -33.932 -22.909 -12.796 -1.224 -93.629 -59.433 -25.67 8.527 -63.861 -41.424 -19.936 2.502 -76.271 -47.855 -20.016 8.257 -29.019 -17.443 -7.232 3.795
111 Lampiran 27f Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 6 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -84.441 -141.49 -190.74 -129.63 -29.513 -35.939 -50.115 -42.068 -213.04 -344.01 -365.15 -265.38 -73.137 -99.197 -97.506 -83.437 -173.55 -265.49 -234.97 -208.75 -64.447 -84.311 -67.406 -72.796
Moment (KN.m) -188.6834 -119.8436 -51.6563 17.0231 68.9489 41.5901 16.7508 -9.4822 -208.29 132.9213 -58.0416 17.327 130.0005 84.0684 39.8501 -6.0821 -190.3696 -121.6909 -53.5417 15.2974 78.7417 52.5179 27.8694 -3.7644
Geser (KN) 76.271 47.855 20.016 -8.257 29.019 17.443 7.232 -3.795 93.629 59.433 25.67 -8.527 63.861 41.424 19.936 -2.502 77.763 49.49 21.686 -6.73 33.932 22.909 12.796 1.224
112 Lampiran 27g Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 7 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -203.301 -227.156 -214.428 -120.115 -75.189 -69.07 -59.665 -39.072 -272.576 -337.814 -371.34 -205.842 -95.513 -96.501 -100.202 -61.062 -173.755 -167.446 -223.67 -99.193 -63.522 -45.788 -63.248 -31.04
Moment (KN.m) 115.7398 56.3889 -2.5127 -62.0239 -49.1515 -26.5621 -5.2703 18.4449 126.1495 61.0053 -3.7164 -68.8606 -77.3987 -37.6976 0.5221 40.2231 114.0536 54.5416 -4.398 -63.7497 -39.3586 -15.6343 5.8483 28.4468
Geser (KN) -47.698 -23.27 0.76 25.33 -21.143 -11.653 -2.919 7.12 -56.914 -27.357 1.826 31.383 -37.884 -18.49 0.083 19.476 -46.205 -21.634 2.43 26.858 -16.231 -6.187 2.645 12.14
113 Lampiran 27h Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 8 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -82.162 -176.972 -214.143 -190.786 -29.098 -49.936 -59.1 -65.464 -180.984 -347.341 -361.813 -297.434 -61.089 -100.648 -96.055 -95.486 -111.709 -236.683 -204.901 -211.708 -40.765 -73.217 -55.517 -73.496
Moment (KN.m) -114.0536 -54.5416 4.398 63.7497 39.3586 15.6343 -2.645 -28.4468 -126.1495 -61.0053 3.7164 68.8606 77.3987 37.6976 -0.5221 -40.2231 -115.7398 -56.3889 2.5127 62.0239 49.1515 26.5621 5.2703 -18.4449
Geser (KN) 46.205 21.634 -2.43 -26.858 16.231 6.187 -5.8483 -12.14 56.914 27.357 -1.826 -31.383 37.884 18.49 -0.083 -19.476 47.698 23.27 -0.76 -25.33 21.143 11.653 2.919 -7.12
114 Lampiran 27i Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 9 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -112.847 -146.055 -186.18 -101.221 -40.232 -37.586 -48.468 -31.349 -240.519 -341.149 -368.005 -237.899 -83.464 -97.952 -98.751 -73.11 -200.094 -255.215 -245.249 -182.203 -74.383 -80.175 -71.541 -62.86
Moment (KN.m) -150.4161 -107.1612 -64.3388 -21.2442 54.3765 36.9866 21.3543 5.0902 -166.3147 -118.9902 -71.9727 -24.6482 104.6829 75.8418 48.0767 19.2356 -152.1023 -109.0084 -66.2242 -22.9699 64.1693 47.9143 32.4729 15.0921
Geser (KN) 60.548 42.679 25.193 7.465 22.924 15.552 9.123 2.3 74.623 53.151 31.951 10.479 51.515 37.426 23.934 9.845 62.04 44.314 26.862 8.993 27.837 21.018 14.687 7.319
115
Lampiran 27j Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 10 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -176.85 -192.18 -198.93 -96.099 -64.827 -55.426 -53.61 -29.736 -272.58 -337.81 -371.34 -205.84 -95.513 -96.501 -100.2 -61.062 -200.21 -202.42 -239.16 -123.21 -73.885 -59.432 -69.302 -40.376
Moment (KN.m) 13.504 -12.267 -37.877 -63.808 -9.216 0.6912 9.4968 20.1278 13.768 -14.568 -42.721 -71.057 -6.9936 10.2754 26.9001 44.1692 11.8179 -14.114 -39.762 -65.534 -2.315 11.217 20.6154 30.1297
Geser (KN) -6.205 4.381 14.824 25.551 -4.086 -0.115 3.657 8.178 -6.438 6.418 19.112 31.969 -3.271 5.165 13.243 21.679 -4.712 6.016 16.493 27.079 0.826 5.351 9.221 13.197
116 Lampiran 27k Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 11 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -191.4 -239.78 -252.57 -204.21 -71.131 -74.436 -74.469 -71.277 -238.84 -343.84 -367.84 -263.71 -82.866 -99.13 -98.684 -82.839 -191.4 -239.78 -252.57 -204.21 -71.131 -74.436 -74.469 -71.277
Moment (KN.m) 73.2705 74.7666 76.1922 77.5301 -34.891 -35.741 -36.096 -35.823 79.8334 81.3637 82.8877 84.4204 -53.535 -54.033 -54.51 -55.012 -73.271 -74.767 -76.192 -77.53 34.8912 35.7405 36.0957 35.8229
Geser (KN) -29.676 -30.383 -31.027 -31.593 -15.89 -16.232 -16.333 -16.129 -35.476 -36.213 -36.944 -37.682 -26.741 -26.945 -27.138 -27.345 29.676 30.383 31.027 31.593 15.89 16.232 16.333 16.129
117 Lampiran 27l Gaya dalam penampang kolom struktur simetris pada komb 12 kolom 75 73 71 69 74 72 70 68 59 57 55 53 58 56 54 52 67 65 63 61 66 64 62 60
Aksial (KN) -193.82 -217.18 -229.58 -206.58 -71.647 -65.663 -65.588 -71.778 -266.99 -346.78 -370.78 -291.88 -93.518 -100.43 -99.98 -93.491 -193.82 -217.18 -229.58 -206.58 -71.647 -65.663 -65.588 -71.778
Moment (KN.m) 22.5714 23.0766 23.5176 23.8632 -13.896 -14.547 -14.72 -14.249 23.95 24.4091 24.8663 25.3261 -16.061 -16.21 -16.353 -16.504 -22.571 -23.077 -23.518 -23.863 13.8962 14.547 14.7204 14.249
Geser (KN) -9.425 -9.687 -9.892 -10.013 -6.487 -6.783 -6.847 -6.596 -10.643 -10.864 -11.083 -11.305 -8.022 -8.084 -8.141 -8.204 9.425 9.687 9.892 10.013 6.487 6.783 6.847 6.596
118
Lampiran 28 Penampang kolom dari sebelah kanan pada struktur tidak simetris
119 Lampiran 29a Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 1 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -162.206 -274.051 -271.15 -128.599 -60.196 -88.991 -94.66 -47.83 -253.609 -448.326 -282.402 -92.36 -118.254 -89.215 -227.255 -61.047 -159.341 -270.981 -244.218 -133.616 -59.38 -83.058 -87.953 -50.254
Moment (KN.m) 2.497 3.7163 -14.5379 5.7344 -6.5752 -7.7382 16.1278 -8.6477 1.683 1.8881 4.0587 -1.6327 -1.8785 -3.5015 48.3602 -44.7637 1.6544 1.4693 5.7373 3.4472 4.7879 4.9221 3.7568 3.6102
Geser (KN) -1.41 -2.013 -7.098 -2.848 -3.314 -3.972 -7.698 -4.495 -0.689 -0.395 -1.364 -0.852 -0.652 -1.547 19.468 17.068 0.316 -0.024 -3.122 -0.823 2.383 2.411 -1.069 1.736
120 Lampiran 29b Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 2 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) 148.156 -256.563 250.921 -114.453 -51.909 -76.292 -80.944 -41.384 -234.488 -426.309 -259.792 79.388 -100.814 -76.389 -260.287 -52.081 -145.213 -252.424 -224.346 -119.298 -51.002 -71.113 -75.438 -43.129
Moment (KN.m) 2.3616 3.5756 -14.1529 5.5754 -5.8167 -6.9678 15.2494 -7.8027 1.6709 1.8757 4.0489 1.5982 -1.9077 -3.6061 47.9955 -43.8715 1.3836 1.5763 5.7739 3.5491 4.0723 4.2328 3.8858 2.908
Geser (KN) -1.298 -1.899 -6.928 -2.723 -2.931 -3.585 -7.105 -4.075 -0.686 -0.394 -1.372 -0.832 -0.663 -1.597 19.322 16.441 0.206 -0.129 -3.169 -0.929 2.027 2.067 -1.13 1.383
121 Lampiran 29c Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 3 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -174.807 -329.149 -141.542 -259.419 -63.743 -106.958 -48.23 -91.804 -212.431 -425.656 -277.351 -73.335 -106.695 -85.463 -256.685 -54.365 -81.712 -183.445 -202.731 -71.72 -27.569 -47.535 -68.099 -26.088
Moment (KN.m) 160.1081 116.9233 53.0025 30.4441 -67.4228 -51.007 -25.6902 -17.512 175.1186 126.8797 32.6261 -110.4914 -81.2761 -25.6987 38.0903 -26.6438 158.4219 114.9614 57.6268 28.5838 -57.6021 -39.9188 -25.6459 -7.7045
Geser (KN) -65.247 -47.543 -23.211 -12.037 -29.265 -22.462 -13.8 -8.525 -78.536 -56.358 -13.969 -54.391 -39.846 -12.99 -7.076 -4.414 -63.754 -45.806 -24.372 -10.39 -24.34 -16.875 -13.048 -3.526
122 Lampiran 29d Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 4 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -105.29 -276.1 -162.32 -243.8 -36.716 -86.838 -53.907 -87.518 -177.21 -450.77 -310.91 -59.793 -116.15 -98.765 -224.81 -41.415 -81.738 -273.15 -75.183 -23.683 -27.879 -81.663 -24.065 -85.177
Moment (KN.m) -7.8703 15.3844 54.3163 61.1262 3.0019 -11.9465 -22.6043 -28.3615 -9.4555 15.2124 66.1489 4.388 -11.5218 -44.0191 31.4572 -22.3481 -9.5552 13.4065 49.5063 59.3889 7.7521 -0.6765 -17.7471 -19.419
Geser (KN) 3.086 -6.576 -23.874 -25.221 -1.447 -5.796 -11.682 -12.725 4.49 -6.424 -29.668 2.009 -5.537 -21.658 -5.197 -2.493 4.578 -4.825 -21.177 -23.683 3.474 -0.125 -8.918 -8.147
123 Lampiran 29e Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 5 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -206.77 -326.88 -175.12 -202.08 -76.047 -106.07 -59.619 -71.293 -242.87 -402.12 -244.05 -85.019 -97.842 -72.518 -275.45 -61.892 -109.51 -152.65 -294.21 40.254 -38.162 -35.929 -100.51 30.217
Moment (KN.m) 198.0188 131.4902 32.1147 2.1317 -82.0524 -56.3774 21.8208 7.0141 216.7235 142.7678 5.0424 -135.9432 -90.5848 3.577 28.2311 -23.7217 196.3308 129.5342 38.9007 6.3429 -72.2223 -45.4176 -19.0355 4.9497
Geser (KN) -80.772 -53.458 -15.112 1.003 -35.437 -24.707 -12.019 -3.664 -97.331 -63.442 2.231 -66.84 -44.364 -1.97 3.413 3.631 -79.277 -51.726 -16.608 2.779 -30.507 -19.177 -10.234 1.805
124 Lampiran 29f Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 6 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -82.705 -170 -312.84 -23.657 -27.537 -46.505 -102.41 14.015 -213.27 -418.97 -262.23 -73.591 -104.2 -80.321 -228.15 -42.454 -174.44 -337.08 -143.22 -250.07 -63.763 -106.36 -50.328 -91.234
Moment (KN.m) -193.4615 -124.6316 -12.8698 12.0336 70.5545 42.6931 7.6088 -9.5029 -213.5529 -139.2093 10.4352 132.8959 86.9925 -3.4405 62.852 -59.8943 -195.1494 -126.6193 -27.995 10.0371 80.3905 53.8728 18.9567 -2.6331
Geser (KN) 78.243 49.79 1.889 -6.237 29.642 17.672 -1.811 -4.319 96.031 62.696 -4.822 65.253 43.117 -1.021 33.255 27.893 79.738 51.549 10.639 -4.47 34.574 23.31 8.134 1.04
125 Lampiran 29g Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 7 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -211.81 -268.53 -274.25 -52.667 -77.729 -83.871 -91.871 -19.146 -278.68 -372.33 -199.92 -98.74 -86.639 -55.617 -287.34 -66.505 -174.39 -170.49 -380.1 79.067 -63.188 -42.977 -132.11 43.704
Moment (KN.m) 118.499 63.9407 -15.31 -44.948 -50.828 -29.848 15.6481 10.6461 129.228 68.1727 -51.821 -80.452 -42.551 30.583 62.958 -55.384 116.808 61.9827 -12.914 -47.173 -40.982 -19.006 4.2876 22.7616
Geser (KN) -48.662 -26.292 3.121 18.246 -22.02 -13.278 -5.745 3.48 -58.16 -30.039 24.332 -39.489 -20.599 15.076 29.765 24.325 -47.165 -24.558 4.704 20.216 -17.082 -7.797 0.463 9.622
126 Lampiran 29h Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 8 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -77.657 -228.35 -213.71 -173.07 -25.854 -68.702 -70.162 -63.332 -177.46 -448.77 -306.37 -59.87 -115.4 -97.222 -216.25 -37.841 -109.56 -319.24 -57.33 -288.89 -38.737 -99.309 -18.734 -104.72
Moment (KN.m) -113.94 -57.082 34.5547 55.6031 39.3303 16.1635 -14.516 -25.959 -126.06 -64.614 59.4917 77.4042 38.9588 -37.342 28.1251 -28.232 -115.63 -59.068 23.8197 53.8249 49.1499 27.461 4.6039 -16.806
Geser (KN) 46.133 22.624 -16.344 -23.481 16.225 6.244 -8.085 -11.463 56.86 29.292 -26.923 37.902 19.351 -18.067 6.902 7.199 47.625 24.382 -10.673 -21.906 21.149 11.93 -2.563 -6.777
127 Lampiran 29i Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 9 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -114.66 -167.73 -346.42 58.882 -39.841 -45.615 -113.8 34.526 -243.71 -395.44 -228.93 -85.275 -95.343 -67.376 -246.91 -49.981 -202.24 -306.29 -234.7 -163.3 -74.356 -94.751 -82.74 -60.129
Moment (KN.m) -155.55 -110.06 -33.758 -19.789 55.925 37.3228 6.8186 2.1994 -171.95 -123.32 -24.956 107.444 77.6838 18.9401 77.7594 -72.423 -157.24 -112.05 -46.721 -21.931 65.7704 48.3741 25.5672 13.6603
Geser (KN) 62.719 43.875 9.988 6.803 23.47 15.427 -0.03 0.543 77.236 55.611 11.378 52.804 38.598 10 43.744 35.938 64.215 45.629 18.404 8.7 28.407 21.008 10.948 6.371
128 Lampiran 29j Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 10 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -184.18 -220.78 -325.64 43.262 -66.867 -65.735 -108.13 30.24 -278.93 -370.33 -195.38 -98.817 -85.889 -54.074 -278.78 -62.932 -202.21 -216.59 -362.25 25.561 -74.047 -60.624 -126.77 24.16
Moment (KN.m) 12.4276 -8.5257 -35.072 -50.471 -9.4349 2.596 11.1474 13.0489 12.6262 -11.654 -58.479 -7.4353 7.9295 37.2605 77.8165 -69.994 10.7366 -10.492 -38.601 -52.737 -1.6555 9.1318 17.6684 25.3748
Geser (KN) -5.614 2.908 10.651 19.986 -4.348 -1.238 -2.148 4.742 -5.79 5.677 27.076 -3.596 4.29 18.667 41.865 34.017 -4.117 4.648 15.208 21.992 0.592 4.258 6.817 10.992
129 Lampiran 29k Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 11 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -195.1 -295.55 -298.13 -191.59 -71.55 -94.6 -100.99 -69.834 -243.05 -425.03 -228.53 -85.103 -106.5 -85.445 -284.67 -64.303 -191.15 -291.32 -290.64 -188.85 -70.191 -89.341 -102.51 -70.366
Moment (KN.m) 84.054 80.7241 78.8038 74.1547 -38.961 -38.152 -33.97 -35.425 91.6472 87.1546 80.9017 -60.697 -58.415 -56.713 -96.989 -80.863 82.3679 78.7725 78.6636 72.2028 37.3097 35.5795 -34.68 30.71
Geser (KN) -34.11 -32.833 -33.634 -30.142 -17.628 -17.404 -17.296 -16.312 -40.82 -38.515 -36.103 -30.246 -28.863 -28.34 53.324 41.753 33.077 -31.105 -33.273 -28.414 16.77 15.983 -17.228 13.736
130 Lampiran 29l Gaya dalam penampang kolom struktur tidak simetris pada komb 12 kolom 54 52 50 48 53 51 49 47 60 58 56 59 57 55 62 61 46 44 42 40 45 43 41 39
Aksial (KN) -199.75 -287.32 -369.04 -257.05 -73.141 -91.103 -124.25 -91.795 -273.08 -445.29 -301.26 -96.728 -114.25 -95.406 -293.19 -67.809 -196.53 -279.89 -308.05 -227.67 -72.093 -84.691 -107.79 -83.914
Moment (KN.m) 29.752 29.2216 32.8389 28.4185 -16.85 -17.273 20.0157 -17.503 31.8383 30.2807 29.6511 -21.305 -20.675 -21.269 63.4798 -59.495 28.0653 27.2535 29.9109 26.3899 15.1925 14.6698 -12.247 12.251
Geser (KN) -12.311 -12.181 -15.783 -11.867 -7.808 -8.136 -10.908 -8.404 -14.154 -13.117 -12.953 -10.63 -10.036 -10.498 30.975 26.831 11.278 -10.438 -13.126 -10.071 6.946 6.701 -6.812 5.534
131
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 16 Februari 1991 dari ayah Sidarman AS (alm) dan ibu Naliah. Penulis adalah putri kelima dari lima bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Bengkulu dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN dan diterima di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Bumi Rafflesia Bengkulu, anggota Art Dormitory Club, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Bogor, staf kementrian kebijakan daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB Bersahabat, anggota SARS Mahagana Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Bogor, anggota perkusi Fakultas Teknologi Pertanian, staf biro IPB Sosial Politik Center Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB Berkarya. Penulis juga Aktif sebagai manager program Forum Perempuan IPB. Bulan Juli-Agustus 2012 penulis melaksanakan praktik lapangan di Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu dengan judul Pembangunan Drainase Jalan Hibrida Raya Kota Bengkulu. Prestasi yang pernah diraih oleh penulis adalah juara 3 LOFE (Lomba Ilmu Pengetahuan Se- Fakultas Teknologi Pertanian) tahun 2010.