ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PADA USAHA MEBEL (Studi Kasus pada UKM UD. Agung Mebel Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur) Bachtiar Rifai Universitas Gunadarma, Depok
ABSTRAK Krisis ekonomi global yang melanda dunia pada tahun 2007 telah mengguncang dunia, tidak terkecuali Indonesia. Banyak UKM di Indonesia mengalami kesulitan menghadapi situasi tersebut, tidak terkecuali UD. AM. Hal tersebut mengharuskan UD. AM untuk menentukan strategi yang tepat agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha miliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi UD. AM selama menjalankan usahanya, menganalisis lingkungan internal dan eksternal, serta merumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat untuk UD. AM. Obyek penelitian ini adalah UD. AM yang berlokasi di Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara, teknik transek, wawancara dengan pemilik, teknik penelusuran sejarah, dan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur terkait, data dan informasi dari perusahaan. Berdasarkan hasil dari perhitungan diperoleh nilai dari matriks IFE sebesar 2,762 dan matriks EFE sebesar 2,962. Sementara hasil yang diperoleh matriks IE menempatkan UD. AM pada sel V, yaitu posisi pertahankan dan pelihara. Strategi yang diperoleh dari matriks QSPM adalah meningkatkan kreativitas SDM dengan nilai TAS sebesar 6,326. Berdasarkan uraian tersebut, maka diperoleh kesimpulan bahwa kondisi UD. AM memiliki posisi internal yang kuat, cukup merespon peluang, dan dapat menghindari ancaman, namun untuk menghadapi pesaing UD. AM sebaiknya melakukan promosi dengan cara memasang papan nama ditepi jalan untuk mempertegas keberadaannya dan membagikan brosur kepada calon konsumennya. Kata Kunci : Strategi, Pemasaran UKM, Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT, Matriks QSPM. Daftar Pustaka (2002 – 2012)
PENDAHULUAN Krisis ekonomi global yang melanda dunia pada tahun 2007 telah mengguncang perekonomian dunia, yang menyebabkan jatuhnya perekonomian dibeberapa negara Eropa dan Amerika khususnya usaha skala besar pada semua sektor termasuk industri, jasa dan perdagangan. Indonesia merupakan negara small open economy sehingga imbas dari krisis finansial global sangat mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri. Salah satu dampak dari krisis finansial global adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008. Meskipun dunia sedang mengalami krisis, tetapi Indonesia berusaha untuk bertahan dan bangkit dari masalah tersebut. Hal ini dapat terlihat dari kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2010 secara umum memang melebihi harapan otoritas ekonomi, jika dilihat dari economic outlook yang disampaikan setahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2009 yang hanya mencapai 4,6% (BI, 2011). Dalam kondisi krisis tersebut ternyata Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat bertahan dan berkembang. Usaha Kecil Menengah memiliki kemampuan dalam penyedia barang dan jasa bagi konsumen dan memberikan kontribusi besar dalam peningkatan devisa Negara. Selain itu, adanya UKM dapat juga menjadi salah satu solusi penurunan tingkat pengangguran di Indonesia. Sektor UKM dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja potensial. Kontribusi UKM terhadap negara selalu mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah UKM yang menguasai unit usaha di Indonesia. Hasil yang telah diciptakan UKM hingga saat ini mengindikasikan bahwa kontribusi UKM terhadap negara ini sangat besar terutama dalam menyerap tenaga kerja serta pemulihan ekonomi nasional. Pada Tabel 1.1 dapat terlihat jumlah UKM yang terdapat di Indonesia.
Tabel 1.1 Jumlah UKM di Indonesia Tahun 2007-2011 Jenis Usaha
2007
2009
2010
2011
Usaha Mikro
49.750.000 52.757.950 53.720.000 55.154.000
Usaha Kecil
41.043
45.038
49.320
52.000
Usaha Menegah
30.257
34.014
37.420
39.650
Usaha Besar
3.798
4.119
4.212
4.372
Total
49.825.098 52.845.171 53.810.952 55.250.022
Sumber : BPS 2011 Perkembangan UKM di negeri ini memang cukup menjanjikan. Oleh sebab itu, para pengusaha kecil dan menengah harus mampu meningkatkan ketajaman visi bisnis mereka, mengingat persaingan bisnis global semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat ini, akan berdampak pada kinerja suatu UKM. Keadaan ini tidak terkecuali akan dihadapi oleh UKM mebel. UD Agung Mebel merupakan salah satu UKM yang berada di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Perusahaan ini memproduksi furniture kursi sofa, meja makan, lemari dan tempat tidur yang berlokasi di kampung Ciwalen Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dalam menjalankan usahanya UD. AM banyak mendapati permasalahan yang harus dihadapi, baik masalah internal maupun masalah eksternal yang harus diantisipasi dan diatasi oleh UKM tersebut. Berdasarkan kondisi diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas penelitian ini dengan judul “ ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PADA USAHA MEBEL (Studi Kasus pada UKM UD. Agung Mebel Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur)”. Rumusan Masalah Adanya kendala internal dan eksternal yang harus dihadapi oleh UD. AM akan mempersulit organisasi dalam mencapai visinya yang ingin memberdayakan masyarakat banyak, maka untuk mengatasinya diperlukan suatu strategi manajemen agar perusahaan dapat terus bertahan dan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat. Dari hal yang telah dikemukakan tersebut maka dapat disusun perumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi UD. Agung Mebel selama menjalankan usaha dengan turut berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat sekitar? 2. Masalah apa saja yang dihadapi UD. Agung Mebel secara internal dan eksternal? 3. Strategi apa yang tepat dalam mengembangkan UD. Agung Mebel agar tetap bertahan dan tetap memberikan kontribusi pada masyarakat Kampung Ciwalen Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi kondisi UD. Agung Mebel selama menjalankan usahanya. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal UD. Agung Mebel. 3. Merumuskan strategi pengembangan usaha UD. Agung Mebel.
TELAAH PUSTAKA Pengertian UKM Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Menurut UU No. 20/2008, yang dimaksud usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.
Pengertian Strategi dan Manajemen Strategi Menurut David (2006), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan joint venture Menurut David (2004) manajemen strategi merupakan ilmu tentang perumusan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menajemen strategis terfokus pada upaya memadukan menajemen pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi untuk mencapai keberhasilan dalam organisasi. Tujuan manajemen strategi adalah memanfaatkan dan menciptakan peluang-peluang baru dan berbeda di masa mendatang. Pengertian Furniture Brit (2010) menjelaskan Furniture adalah istilah kolektif untuk objek bergerak yang mendukung tubuh manusia (tempat duduk furniture dan tempat tidur, menyediakan penyimpanan, dan memegang benda pada permukaan horisontal di atas tanah. Penyimpanan furniture digunakan untuk menahan atau berisi objek yang lebih kecil seperti alat-alat, buku, dan barang rumah tangga.
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Pemilihan lokasi tempat penelitian dilakukan bulan Juni 2012 dan pada waktu tersebut dilakukan prakondisi penelitian yaitu tahap perkenalan lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2012. Obyek penelitian ini adalah UD. Agung Mebel yang berlokasi di kampung Ciwalen RT. 01/RW. 01 Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.
Teknik Pengambilan Contoh Suatu sampel merupakan bagian dari populasi. Survei sampel adalah prosedur dimana hanya sebagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat atau ciri yang dikehendaki populasi. Sampel yang diambil menggunakan purposive sampling dan sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara : 1. Teknik transek adalah teknik pra untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumber daya masyarakat dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa untuk mengikuti suatu lintasan tertentu yang telah disepakati. 2. Wawancara mendalam kepada pihak terkait yaitu pihak pengusaha, karyawan, masyarakat, lembaga pemerintah. 3. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner pihak internal UKM UD. AM. 4. Teknik Penelusuran Sejarah untuk mengetahui perkembangan UD. AM dari waktu ke waktu. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur-literatur terkait, datadata atau informasi dari perusahaan, internet, dan jurnal. Data-data yang dibutuhkan meliputi beberapa hal, antara lain : 1. Gambaran umum, visi, misi, tujuan perusahaan, sejarah UD. AM, serta struktur organisasi manajerial perusahaan ini. 2. Data-data penunjang lainnya yang berkaitan dengan bahan penelitian dan proses pengolahan data dan informasi yang didapat selama pengamatan. Pengolahan dan Analisis Data Proses perumusan alternatif strategi melalui tiga tahap yaitu : 1) Tahap pengumpulan data (Input Stage); 2) Tahap analisis (Matching Stage); dan 3) Tahap pengambilan keputusan (Decision Stage). Pengolahan data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dilapangan. Penelitian ini dilakukan dengan
menganalisa secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis meliputi tahapan pemasukan data, transfer data, editing data, pengolahan data dan interpretasi data, dilanjutkan dengan analisis SWOT dan Matriks QSPM sebagai perumusan dan penetapan prioritas strategi pemasaran pada UD. AM. Proses Perumusan Alternatif Strategi Pengumpulan Data Hal pertama yang dilakukan dalam tahap ini adalah menetapkan visi, misi dan tujuan organisasi, selanjutnya dilakukan identifikasi data internal dan eksternal perusahaan/organisasi (UKM). Data yang teridentifikasi dalam pengamatan lapangan, dirangkum dalam suatu matriks, yaitu: Matriks EFE digunakan untuk mengetahui peluang terbesar dan terkecil yang dimiliki perusahaan dan ancaman terbesar maupun ancaman yang tidak mempengaruhi perusahaan, sedangkan matriks IFE digunakan untuk mengetahui kekuatan paling besar dan terkecil yang dimiliki maupun kelemahan terbesar dan terkecil yang dimiliki perusahaan. Tahap Analisis David (2004) menjelaskan setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif untuk menganalsis perumusan strategi. Model-model yang dapat digunakan sebagai alat analisis adalah matriks SWOT (Strength, Weakness, Opprtunities, Threats). Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran umum perusahaan, visi, misi, dan tujuan jangka panjang perusahaan, strategi yang telah dikembangkan perusahaan, serta data-data yang terkait dengan pemasaran, keuangan, dan produksi. Informasi dari analisis deskriptif disajikan dalam bentuk tabulasi maupun matriks sesuai dengan hasil pengamatan yang diperoleh, dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Mulai
Menentukan Permasalahan dan Tujuan
Wawancara
Gambaran Umum UKM Data Sekunder
Kuisioner
Pengumpulan Data
Data Primer
Pengolahan Data dengan SWOT dan QSPM
Sesuai
Strategi Bersaing
Selesai Sumber : David, 2004 Pengambilan Keputusan Alat analisis yang dapat digunakan pada tahap akhir ini adalah Quantitative
Strategic
mengembangkan
Planning
sejumlah
alternatif
Matrix strategi,
(QSPM).
Setelah
perusahaan
harus
berhasil mampu
mengevaluasi dan kemudian memilih strategi terbaik, yang paling cocok dengan kondisi internal perusahaan serta lingkungan eksternal.
PEMBAHASAN Rumusan Strategi Pengembangan Usaha Dalam merumuskan strategi pengembangan usaha kita harus lebih teliti dalam memilih strategi tersebut, karena sangat penting dalam proses pengembangan usaha tersebut. Adapun tahap-tahap yang harus dilalui yaitu : Analisis Lingkungan Internal (IFE) Tabel 4.1 Matriks IFE UD. Agung Mebel No. 1. 2.
3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Faktor Internal Bobot Strengths (Kekuatan) 0,111 Memilki prospek usaha yang baik dan ramah lingkungan. 0,117 Memiliki pimpinan yang berjiwa sosial, bertanggungjawab, cerdas, semangat yang besar dan berjiwa wirausaha. Memiliki produk yang bernilai 0,126 ekonomis,dan berdaya saing tinggi Terbina suasana kerja yang bersifat 0,114 kekeluargaan dan gotong royong antara karyawan, dan tim manajerial Weaknesses (Kelemahan) Posisi UKM yang masih melakukan 0,092 kegiatan secara mandiri dengan peralatan sederhana Kurangnya pendidikan SDM yang 0,087 dimiliki Sarana dan prasarana yang masih 0,093 terbatas Sistem keuangan yang masih sangat 0,096 sederhana Modal kerja yang terbatas 0,093 Kurangnya konsistensi karyawan dalam 0,071 pembagian tugas 1,000 Total
Sumber : Agung Mebel, 2012
Rating
Skor
3,5
0,389
4
0,467
3,25
0,410
3,75
0,428
2,5
0,229
2
0,175
1,5
0,140
2
0,192
2,25 1,75
0,209 0,124 2,762
Analisis Lingkungan Eksternal (EFE) Tabel 4.2 Matriks EFE UD. Agung Mebel No. 1. 2. 3.
4. 5.
6. 7. 8. 9. 10.
Faktor Eksternal Opportinities (Peluang) Adanya program pemerintah “Go Green” Meningkatnya perkekonomian Negara dengan program UKM mandiri Adanya dukungan pemerintah dalam memajukan sektor non migas, melalui program Departemen Perindustrian dan Perdagangan Tersedianya pasar furnitur yang selalu berkembang Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah dalam usaha peningkatan sektor perekonomian Ketersediaan bahan baku yang cukup Ancaman (Threats) Banyaknya beredar produk sejenis dari pesaing Tingkat daya beli masyarakat masih rendah
Bobot
Rating
Skor
0,117 0,114
3,75 3,25
0,438 0,370
0,131
3,5
0,457
0,109
3,25
0,353
0,109
3,25
0,353
0,102
3,5
0,355
0,083 0,078
2 2
0,167 0,156
Adanya program diversifikasi produk furniture Semakin meningkatnya produk subtitusi Total
0,081 0,079 1,000
1,5 2
0,121 0,158 2,926
Sumber : Agung Mebel, 2012 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal (IE) Hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE digunakan untuk menyusun matriks IE, sehingga dapat diketahui posisi Agung Mebel. Nilai total skor pada matriks IFE sebesar 2,762 sedangkan, matriks EFE memperoleh total skor sebesar 2,926. Hasil tersebut menempatkan UD. AM pada sel V yang disebut strategi Pertahankan dan Pelihara. Pada posisi ini, dimungkinkan UD. AM melakukan strategi Penetrasi Pasar dan Pengembangan Produk.
Analisis Matriks SWOT Dari penyusunan strategi pada matriks SWOT dihasilkan beberapa alternatif strategi antara lain : 1. Strategi S – O a. Berdasarkan kekuatan yang telah dimiliki oleh perusahaan ini dalam memanfaatkan peluang maka diperoleh alternatif strategi untuk “Memperluas pangsa pasar (SO-1)”. b. “Mempertahankan dan Meningkatkan kualitas produk (SO-2)”. 2. Strategi W – O a. Memperbaiki sistem manajemen (WO-1). b. Memperkuat modal melalui kerjasama dengan instansi pemerintahan dan perbankan (WO-2). 3. Strategi S – T a. Menetapkan strategi harga pasar untuk menghadapi persaingan (ST-1). b. Meningkatkan promosi dan penjualan produk (ST-2). 4. Strategi W – T a. Meningkatkan teknologi (WT-1) b. Meningkatkan kreatifitas SDM (WT-2) Analisis Matriks QSPM Tabel 4.7 Peringkat Strategi Berdasarkan Matriks QSPM No.
Strategi
Nilai TAS 1. Meningkatkan kreatifitas SDM (WT-2) 6,326 2. Meningkatkan promosi dan penjualan produk (ST-2) 6,217 3. Menetapkan strategi harga pasar untuk menghadapi persaingan (ST-1) 6,215 4. Meningkatkan teknologi (WT-1) 6,098 5. Memperkuat modal melalui kerjasama dengan instansi pemerintahan 5,864 dan perbankan (WO-2) 6. Memperluas pangsa pasar (SO-1) 5,763 7. Memperbaiki sistem manajemen (WO-1) 5,722 8. Mempertahankan dan Meningkatkan kualitas produk (SO-2) 5,650 Sumber : Agung Mebel, 2012
Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan tahap akhir dari analisis formulasi strategi berupa pemilihan alternatif terbaik. Berdasarkan hasil analisis QSPM dapat dilihat strategi terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah meningkatkan kreatifitas SDM (WT-2). Strategi ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan serta upaya untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi, dengan nilai Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi, yaitu sebesar 6,326.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. UD. AM telah berada pada posisi internal yang kuat, hal ini berdasarkan hasil dari pencocokan pada matriks Internal Eksternal (IE). Perusahaan juga cukup merespon peluang yang ada serta dapat menghindari ancaman. Perusahaan ini juga berperan serta dalam pemberdayaan dalam meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat sekitar. b. Masalah internal yang dihadapi oleh UD. AM adalah kurangnya konsistensi karyawan dalam pembagian tugas. Hal tersebut merupakan kelemahan utama yang harus segera diatasi oleh perusahaan. Masalah eksternal yang dihadapi oleh perusahaan adalah semakin banyaknya produk sejenis dari pesaing. Hal tersebut pula yang menjadi ancaman utama bagi perusahaan. c. Berdasarkan hasil dari matriks QSPM diperoleh prioritas utama pada alternatif strategi yang telah disusun pada matriks SWOT dengan nilai TAS tertinggi yaitu peningkatan kreativitas SDM. Adapun kreativitas yang dibutuhkan untuk menghadapi pesaing adalah dengan melatih dan memotivasi SDM untuk meningkatkan keahlian dan kreativitasnya dalam membuat furniture agar bisa tetap bertahan di industri furniture.
Saran a. Untuk mengantisipasi persaingan UD. AM sebaiknya melakukan promosi. Adapun alternatif promosi yang dapat dilakukan, diantaranya : 1. Pemasangan papan nama di halaman depan workshop untuk menunjukkan keberadaan UD. AM 2. Menyebarkan brosur kepada orang banyak untuk memberikan info tentang produk yang terdapat di UD. AM. 3. Pemasangan display produk agar semua orang dapat melihat secara langsung produk jadi yang dijual di UD. AM serta dapat menambah daya tarik dari para calon konsumen untuk membeli. b. UD.
AM
juga
sebaiknya
melakukan
pengembangan
produk
untuk
mengantisipasi banyak produk subtitusi dan sejenis yang beredar dipasaran dengan cara membuat produk baru dengan model yang lebih inovatif dan disesuaikan dengan selera konsumen saat ini. Majalah furniture dan media internet dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan dan membuat produk baru yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya jual tinggi. Semakin kreatifnya perusahaan dalam membaca selera pasar, maka diharapkan UD. AM dapat bertahan lebih lama dalam industri mebel.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. www.google/konsep_jasa/online1pemasaran.blogspot.com. (15 Agustus 2012) Badan
Pusat Statistik. Pertumbuhan UKM di Indonesia. http://www.suarapembaruan.com/index.php. (15 Agustus 2012)
Badan Pusat Statistik. 2009. Jumlah Penduduk Kota Cianjur. BPS, Cianjur. (5 September 2012) Badan Pusat Statistik. 2010 Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 – 2025. www.google.com/pertumbuhan_penduduk_indonesia/webnet.html#. (5 September 2012) Badan Pusat Statistik. Hasil Sensus Peduduk 2011. http://bps.go.id. (5 September 2012)
Badan Pusat Statistik. 2011. Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Harian Bisnis Indonesia. (5 September 2012) Brit. 2010. Furniture.http:// wordiq.com/definition/furniture. (5 September 2012) Daranggi. 2009. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah. Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah, Jakarta. David, F. R. 2002. Manajemen Strategis. Alih bahasa Alexander Sindoro. PT. Prenhallindo, Jakarta. Depkominfo. 2009. KADIN: pertumbuhan ekonomi 2010-2014 6,3 persen. Http://www.google.com/pertumbuhan_ekonomi_2010/ webnet.html#. (5 September 2012) Dudiagunoviani, Y. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha tani Beras Organik Kelompok Tani Cibeureum Jempol (Studi Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor). Skripsi pada Depertemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fansuri, A. H. 2006. Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah (Studi kasus UKM Ozi Aircraft Model Bogor). Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Firdausy, C M. 2009. Prospek Bisnis UKM dalam Era Perdagangan Bebas dan Otonomi Daerah. Http://Chichimoed.blogspot.com/2009/UKM.html. (5 September 2012) Gusman, R. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Jasa pada Lido Lakes Resort dan Conference. Skripsi pada Depertemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hunger, J. D dan T. L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategik. Andi, Yogyakarta. http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_access.show_file_clp?v_filen ame=F16537/Koperasi.htm (10 Agustus 2012) http: //www.bi.go.id. (12 Agustus 2012) http://www.bisnis.com (15 Agustus 2012) http: //www.data-statistik.com (12 Agustus 2012) http://www.ekonomirakyat.org/edisi_9/artikel_1.htm (10 Agustus 2012) Kementrian BUMN. 2010, September. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Harian Bisnis Indonesia. (5 September 2012) Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium. PT. Prehalindo, Jakarta.
Kotler, P. Gary, A. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Mulyono, M. 2004. Makalah pelatihan dan lokakarya Penelitian Aksi Partisipatif dalam Proses Kebijakan Pengelolaan dan Pengaturan Hutan. CIFOR, Bogor. Pearce, J.A. dan R.B. Robbinson. 2008. Manajemen Strategis : Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian (Terjemahan, Buku 1). Salemba Empat, Jakarta. Situmorang, J., 2008. Strategi UMKM dalam Menghadapi Iklim Usaha yang Tidak Kondusif, Infokop, Volume 16, Hal 88–101. Soejoedono, A. R dan Tiktik S. 2002. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Ghalia Indonesia, Bandung. Suandi, H.E, dan Sri, S.Y., Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 12, Nomor 1, Juni 2011, Hal 45-55. Sulistiono dan Mulyana, M., Strategi Pengembangan Pemasaran UKM Pengrajin Sepatu Sandal, Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume 12, Nomor 1, April 2012, Hal 63-71. Sulistyowati, R. 2004. Rancangan Balanced Scorecard Sebagai Instrumen Manajemen Strategi pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Skripsi. Tambunan, T., 2005. Promoting Small and Medium Enterprises with a Clustering Approach : A Policy Experience from Indonesia, Journal of Small Business Management, Vol 43 No. 2, pp. 138–154. Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Andi. Yogyakarta Umar, H. 2003. Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Umar, H. 2008. Manajemen Stretegi in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wardini, K. B. 2008. Strategi Pengembangan Industri Kecil Tapioka di Desa Karang Tengah Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Universitas Pendidikan Indonesia. Wikipedia. 2012. Furniture. http://en.wikipedia.org/wiki/furniture. (5 September 2012). Winarni, E.S., 2006. Strategi Pengembangan Usaha Kecil melalui Peningkatan Aksesibilitas Kredit Perbankan, Infokop Nomor 29, Tahun XXII.