ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY Nama : Ulfa Noviyanti Npm : 17212516 Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE.,MM
PENDAHULUAN •
Latar Belakang : Keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan, sangat ditentukan dari kemampuan pimpinan dalam mengelola perusahaanya, suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang pencapaian tujuannya tidak hanya memperoleh keuntungan saja, tetapi juga memperhatikan kepuasan pelanggan atas produk yang dihasilkannya. •
Rumusan Masalah : Bagaimana menganalisa biaya produksi perusahaan dengan metode variabel costing?
•
Batasan Masalah : perhitungan biaya produksi pada home industri v-bakery, dengan data selama perbulannya pada tahun 2014, dengan menggunakan metode variabel costing.
•
Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis biaya produksi dengan menggunakan metode variabel costing.
PENDAHULUAN •
Manfaat Penelitian : 1. Manfaat Akademis : untuk menambah pengetahuan mengenai biaya produksi suatu perusahaan dengan menggunakan pendekatan metode variable costing. 2. Manfaat Praktis : dapat digunakan sebagai masukan bagi manajemen dalam hal perhitungan biaya produksi.
•
Metode Penelitian : 1. Objek Penelitian adalah home industri V-bakery 2. Data/ variabel yang digunakan data primer 3. Pengumpulan data dengan menggunakan Studi Kepustakaan dan studi Lapangan 4. Alat analisis yang digunakan Varibael costing.
ALAT ANALISIS Alat analisis yang digunakan : Varibael Costing :
BBB BTKL BOP Variabel Harga pokok penjualan Keterangan : BBB BTKL BOP Variabel
: Biaya bahan baku : Biaya tenaga kerja langsung : Biaya overhead pabrik
Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx + Rp. xxx
PEMBAHASAN • Bahan baku Terigu
Tabel 4.2.1 Biaya Bahan Baku Harga
Total perbulan
Total
138.000/20kg
520kg
Rp. 71.760.000
Gula
63.000/6kg
156kg
Rp. 9.828.000
Telur
111.000/6kg
156kg
Rp. 17.316.000
Mentega
40.000/2kg
52kg
Rp. 2.080.000
Fermifan
15.000/15bungkus
390bungkus
Rp. 5.850.000
Bakrine
15.000/15bungkus
390bungkus
Rp. 5.850.000
Coklat
95.000/1kg
26kg
Rp. 2.470.000
keju
60.000/1kg
26kg
Rp. 1.560.000
Total
Rp.116.714.000
PEMBAHASAN Biaya Tenaga Kerja Perbulannya : Upah perhari x jumlah hari kerja dalam sebulan Rp.20.000 x 26 hari = Rp.520.000 Jadi, untuk biaya tenaga kerja langsung perbulannya adalah : 6 orang x Rp.520.000 = Rp.3.120.000
Upah perbulan 3 orang tenaga kerja tidak langsung sebagai berikut : Asisten
: Rp.800.000
Bag.keuangan
: Rp.650.000
Bag.Pemasaran
: Rp.650.000
Jadi upah tenaga kerja tidak langsung selama satu bulan adalah : Upah Asisten + Bag.keuangan + Bag.pemasaran Rp.800.000 + Rp.650.000 + Rp.650.000 = Rp.2.100.000
Tabel 4.2.2 Rincian Tenaga Kerja No.
Jabatan
Ket
1
Asisten
1
2
Bag.keuangan
1
3
Bag.produksi
4
4
Bag.pengemasan
2
5
Bag.pemasaran
1
Total
9
PEMBAHASAN Tabel 4.2.3 biaya BOP Biaya OHP
Tetap
Bahan tidak langsung Upah tenaga kerja langsung Inventaris usaha
tidak
Variabel
Total
Rp.1.560.000
Rp.1.560.000
Rp.2.100.000
Rp.2.100.000
Rp.9.360.000
Rp.9.360.000
Gas
Rp. 780.000
Rp. 780.000
Air
Rp.
Rp.
Listrik
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
Bahan bakar
Rp. 650.000
Rp. 650.000
perbaikan mesin
Rp. 150.000
Total
Rp.11.610.000
32.000
32.000
Rp. 150.000 Rp.4.022.000
Rp.15.632.000
PEMBAHASAN Tabel 4.3.1 perhitungan full costing
Perhitungan full costing :
Tabel 4.3.2 perhitungan variabel costing
Variabel costing
Bahan langsung
Rp.116.714.000
Tenaga kerja langsung
Rp. 3.120.000
Overhead pabrik variabel
Rp. 4.022.000
Overhead pabrik tetap
Rp. 11.610.000 +
Biaya produksi
Rp.135.466.000
Bahan Langsung
Rp.116.714.000
Tenaga Kerja Langsung
Rp. 3.120.000
Overhead Pabrik Variabel
Rp. 4.022.000
Total Biaya Produksi Variabel Rp.123.856.000
HASIL PENELITIAN Tabel 4.3.3 Hasil Perbandingan Perhitungan Variabel Costing dan Full Costing Keterangan
Full Costing
Variabel Costing
Bahan Langsung
Rp.116.714.000
Rp.116.714.000
Tenaga Kerja Langsung
Rp. 3.120.000
Rp. 3.120.000
Overhead Pabrik Variabel
Rp. 4.022.000
Rp. 4.022.000
Overhead Pabrik Tetap
Rp. 11.610.000
Total
Rp.135.466.000
Rp. 123.856.000
PENUTUP • Kesimpulan Dapat penulis menganalisa bahwa perhitungan biaya produksi dengan menggunakan metode variabel costing didapatkan hasil yang berbeda dengan perhitungan full costing. Dengan menggunakan metode variabel costing diperoleh total biaya produksi Rp.124.636.000, sedangkan dengan menggunakan full costing perusahaan diperoleh total biaya produksi Rp.137.046.000. Terdapat perbedaan utama antara perhitungan full costing dengan perhitungan variabel costing yaitu terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik. Perhitungan full costing menggunakan perhitungan biaya overhead pabrik tetap dan variabel sedangkan metode variabel costing hanya menghitung biaya overhead variabel saja.
• Saran Toko roti v-bakery sebaiknya menggunakan perhitungan dengan metode variabel costing, karena dalam metode variabel costing ini yang dihitung hanya semua biaya yang berkaitan dalam proses produksi, sedangkan dalam proses perhitungan full costing perusahaan menghitung juga semua biaya tetap dan variabel.