ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER Dyah Nur Prabawati 19110377 Dosen Pembimbing: Dr. Rudi Trisno Yuwono, S.Kom., MMSI.
Latar Belakang • Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna ponsel yang sangat pesat. • Perkembangan ponsel → pertumbuhan internet berbasis mobile. • Banyaknya aplikasi mobile yang terintegrasi dengan layanan internet, salah satunya adalah aplikasi instan messenger. • Banyaknya aplikasi instan messenger yang ada membuat pengguna bimbang menentukan pilihan.
Rumusan Masalah • Bagaimana perbandingan kinerja aplikasi messenger, khususnya perbandingan kinerja kecepatan saat mengirim dan menerima pesan pada lokasi yang berbeda. • Apa saja aplikasi messenger yang paling banyak digunakan oleh pengguna smartphone.
Batasan Masalah • Analisis kinerja kecepatan mengirim dan menerima pesan teks dengan 5 lokasi yang berbeda pada dua aplikasi messenger yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Universitas Gunadarma. • Lokasi pengujian di wilayah sekitar Universitas Gunadarma, Depok. Yaitu Sukmajaya, Cilodong, Pancoran Mas, Beji, dan Cimanggis. • Pengujian mengunakan layanan internet dari provider XL, baik sender maupun recipient. • Analisis kepuasan pelanggan pada persepsi pengguna.
Tujuan Penulisan • Membandingkan aplikasi messenger mana yang paling cepat dan efisien dalam segi waktu saat mengirim pesan. Sehingga dapat membantu pengguna smartphone yang menginginkan dan memprioritaskan kecepatan pesan yang akan mereka kirim atau terima.
Metodologi Penelitian Studi Pendahuluan : - Penulusuran studi pustaka mengenai materi penelitian. - Pembuatan kuesioner.
Pengumpulan Data : - Pendistribusian kuesioner kepada responden. - Pengukuran langsung ke lapangan.
Kesimpulan dan Saran : - Menyimpulkan hasil analisa. - Pemberian saran dari hasil penelitian.
Pengolahan Data dan Analisis : - Menjabarkan hasil kuesioner. - Menghitung hasil pengukuran langsung. - Analisis kepuasan pengguna aplikasi messenger.
Studi Pendahuluan • Untuk data hasil kuesioner → Skala Likert • Skala Likert digunakan untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. • Mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.
• Untuk data hasil pengukuran langsung → Normalitas Data Dengan Chi Kuadrat (χ²) → Uji Dua Sampel Kolmogorov-Smirnov. • Normalitas data untuk menentukan teknik statistika yang akan digunakan. • Normalisasi data bisa menggunakan chi kuadrat (χ²). Jika χ² hitung < χ² table, maka distribusi data adalah distribusi normal. Namun jika χ² hitung > χ² table, maka distribusi data dinyatakan tidak berdistribusi normal.
Pengumpulan Data Melalui Kuesioner : Membuat pertanyaan untuk kuesioner di Google Form
Mendistribusikan kuesioner ke responden
Mendownload hasil kuesioner
Melalui Pengukuran Langsung : Sender menuju daerah pengambilan sampel
Sender menghubungi recipient
Recipient menyiapkan stopwatch
Recipient mencatat waktu pengiriman pesan
Sender mengirim pesan ke recipient
Pengolahan Data dan Analisis • Hasil Kuesioner Aplikasi Messenger Pilihan Responden
Lama Penggunaan
1% 1% 1% 9% 39%
49%
BBM WA LINE KakaoTalk WeChat Other
15%
< 6 bulan
16% 69%
6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
Alasan Penggunaan
Intensitas Penggunaan
2% 3%
29%
71%
Kadangkadang Selalu
Pengaruh Iklan Pengaruh Promosi
30%
65%
Pengaruh Teman/Kelua ga Other
• Hasil Pengukuran Langsung
• Analisis Data Kuesioner • Menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk meninjau jawaban responden terhadap masing-masing pertanyaan yang menjadi instrumen penelitian. • Untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi responden atas variabel yang diteliti, maka intensitas kondisi masing-masing variabel dapat diketahui berdasarkan pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan dalam rentang skor
• Batas atas rentang skor : (100 x 5) / 5 = 100 • Batas bawah rentang skor : (100 x 1) / 5 = 20 • Angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari 25 hingga 100, dengan rentang sebesar (nilai tertinggi – nilai terendah) : 100 – 20 = 80, kemudian dibagi 3 sehingga menghasilkan rentang sebesar 26,67 yang akan digunakan sebagai interpretasi nilai indeks sebagai berikut : • 20 - 46,66 : Rendah • 46,67 - 73,33 : Sedang • 73,34 - 100 : Tinggi
• Deskripsi Variabel Kualitas Layanan
• Keterangan: • Jumlah = 401 diperoleh dari (32 x 5) + (43 x 4) + (21 x 3) + (2 x 2) + (2 x 1) • Indeks = jumlah / 5 = 401 / 5 = 80,2 • 75,2 = Tinggi
• Deskripsi Variabel Tarif
• Jumlah = 396 diperoleh dari (32 x 5) + (38 x 4) + (24 x 3) + (6 x 2) + (0 x 1) • Indeks = jumlah / 5 = 396 / 5 = 79,2 • 74 = Tinggi
• Analisis Data Pengukuran Langsung • Sebelum mengetahui teknik analisis mana yang akan digunakan, perlu dilakukan pengujian apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. • Pengujian normalitas data akan dilakukan menggunakan metode Chi Kuadrat (χ2).
• Normalitas data WhatsApp Modus = 1,00 (muncul sebanyak 4 kali) • Median = (nilai ke 50 + nilai ke 51) / 2 = (1,88 + 1,89) / 2 = 1,885 • X = Σ Xi / n = 564,43 / 100 = 5,6443 • s= =11, 104 Keterangan : Xi = nilai data ke i X = jumlah rata-rata data n = banyaknya data s = simpangan baku •
• • • • • •
Untuk pegujian normalitas data menggunakan Uji Chi Kuadrat (χ2), sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu tabel untuk pengujian ini dengan ketentuan: Jumlah klas interval = 6 (dari luas bidang kurva normal standar) Jumlah data sampel = 100 Taraf kesalahan = 5% dk (derajat kebebasan) = jumlah klas interval – 1 = 6 – 1 = 5 Panjang klas = (data terbesar – data terkecil) / jumlah klas interval = (69, 23 – 0,52) / 6 = 11,45 (dibulatkan menjadi 11)
Keterangan : • fo = frekuensi / jumlah data WhatsApp hasil observasi • fh = frekuensi / jumlah data yang diharapkan • fo – fh= selisih data antara fo dengan fh • fh diperoleh dari perhitungan persentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data sampel. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
• • • • • •
2,27% * 100 = 2,7 (dibulatkan menjadi 3) 13,53% * 100 = 13,53 (dibulatkan menjadi 13) 34,13% * 100 = 34,13 (dibulatkan menjadi 34) 34,13% * 100= 34,13 (dibulatkan menjadi 34) 13,53% * 100 = 13,53 (dibulatkan menjadi 13) 2,27% * 100 = 2,7 (dibulatkan menjadi 3)
•
Dari data-data diatas didapatkan χ2 hitung = 2542,28 dan χ2 0,05.5 = 11,070 (nilai dari tabel Chi Kuadrat dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 5). Karena χ2 hitung (2542,28) > χ2 tabel (11,070) dan nilai χ2 hitung berbeda sangat signifikan dengan χ2 tabel maka dinyatakan data sampel WhatsApp tersebut tidak berdistribusi normal. Perhitungan yang sama juga diterapkan pada data BBM dan hasilnya data sampel BBM tidak berdistribusi normal.
•
•
• Teknik Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji hipotesis satu sisi (one tailed) berikut : Ho: pengiriman pesan melalui WhatsApp lebih cepat dibanding Blackberry Messenger Ha: pengiriman pesan melalui WhatsApp tidak lebih cepat dibanding Blackberry Messenger • Sampel data dianalisis berdasarkan data yang diambil pada tiap-tiap lokasi pengambilan sampel. • Data harus diubah kedalam bentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan klas-klas interval. • Data tersebut akan dirangking berdasarkan tingkat kecepatan data yang dikirim, dinyatakan dengan skala 1 sampai 4 • Skala 1 menyatakan tingkat yang paling cepat.
• Analisis Data Daerah Cilodong •
• • • •
Tabel 4.20 disusun kembali berdasarkan masing-masing sampel (WhatsApp dan Blackberry Messenger) dalam bentuk ordinal (dirangking) yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi dengan klas-klas interval. Ketentuannya adalah sebagai berikut. Jumlah klas = 4 (berdasarkan rangking) (138,88 – 1,00)/4 = 34,47 (dibulatkan menjadi 34) n = 20 α = 5%
•
Data yang telah dirangking
•
Untuk pengujian dengan Kolmogorov Smirnov, kedua tabel di atas disusun kembali dengan nilai kumulatif dinyatakan dalam bentuk proporsional, jadi semuanya dibagi dengan nilai n masingmasing sampel, dalam hal ini n1 = n2 yaitu 20.
•
Selisih terbesar dari Sn1 (WA) – Sn2 (BBM) = 1 / 20, dalam hal ini pembilangnya adalah = 1 akan dibandingkan dengan harga KD tabel (diperoleh dari tabel Kolmogorov Smirnov) yang selanjutnya akan disebut KD hitung (KD hitung = 1). Dengan n = 20 dan α = 5% maka KD tabel = 8 (uji satu sisi). Karena KD hitung (1) < KD tabel (8) maka Ho untuk sampel Cilodong diterima.
•
• • • • • • • •
Perhitungan yang sama juga dilakukan pada seluruh data sampel daerah pengujian. Dari keseluruhan analisis yang dilakukan pada sampel data dari ke 5 lokasi, didapatkan hasil sebagai berikut. Pada sampel yang diambil di daerah Sukmajaya, hasil analisis menyatakan menerima Ho. Pada sampel yang diambil di daerah Cilodong, hasil analisis menyatakan menerima Ho. Pada sampel yang diambil di daerah Beji, hasil analisis menyatakan menerima Ho. Pada sampel yang diambil di daerah Pancoran Mas, hasil analisis menyatakan menerima Ho. Pada sampel yang diambil di daerah Cimanggis, hasil analisis menyatakan menerima Ho. Berdasarkan hasil di atas Ho diterima di 5 titik, maka dari seluruh sampel yang telah diambil dapat disimpulkan bahwa pengiriman pesan melalui WhatsApp lebih cepat dibanding Blackberry Messenger.
Kesimpulan • WhatsApp lebih cepat dalam mengirim pesan dibanding Blackberry Messenger. • Waktu tercepat pada saat pengiriman pesan melalui WhatsApp adalah 0,52 detik (daerah Pancoran Mas) sedangkan waktu terlama adalah 69,23 detik (daerah Cilodong). • Waktu tercepat pada saat pengiriman pesan melalui Blackberry Messenger adalah 0,71 detik (daerah Cimanggis) sedangkan waktu terlama adalah 138,88 detik (daerah Cilodong).
• Hasil dari kuesioner menyatakan bahwa kualitas layanan dan tarif atau harga yang diberikan oleh aplikasi messenger sangatlah baik.
Saran • Jumlah sampel yang diteliti, dapat dikembangkan lagi menjadi minimal 100 sampel data per aplikasi messenger di setiap lokasi pengujian untuk mendapatkan data yang lebih akurat. • Waktu pengujian sebaiknya disamakan untuk tiaptiap sampel. • Pengiriman juga dapat dikembangkan lagi dengan tidak hanya mengirim pesan teks, tetapi dengan kapasitas data yang lebih besar seperti gambar, suara, dan video