ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) BERDASARKAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Oleh: Valeria Adelwais Sartika Dewi 232007124
KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomika dan Bisnis
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013
AKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52 -60 :(0298) 321212, 311881 Telex 322364 ukswsa ia Salatiga 50711 – Indonesia Fax. (0298) -3 21433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: VALERIA ADELWAIS SARTIKA DEWI
NIM : 232007124 Program Studi : AKUNTANSI Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi, Judul
Pembimbing Tanggal diuji
: ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SECIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERDASARKAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN : YETERINA WIDI NUGRAHANTI, SE, MAcc, Akt : 22 NOVEMBER 2013
Adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 28 Oktober 2013 Yang memberi pernyataan,
VALERIA ADELWAIS SARTIKA DEWI
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan kertas kerja yang berjudul “ Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan Karakteristik Perusahaan”. Penulisan kertas kerja ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada program Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan kertas kerja ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian dan penulisan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan keilmuan di bidang ekonomi bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan. Salatiga, 28 Oktober 2013
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis kepada Tuhan Yesus Kristus, yang oleh karena penyertaanNya, kasihNya dan hikmatNya, kertas kerja penulis yang berjudul “Analisis pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berdasarkan karakteristik perusahaan” telah dapat diselesaikan dengan baik. Kertas kerja ini diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Pada kesempatan yang membahagiakan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselesaikannya kertas kerja ini, antara lain kepada: 1. Keluarga penulis, Papa, Mama yang ada di surga,.terima kasih buat semuanya, tika yakin walaupun kita sudah berada ditempat yang berbeda namun papa, mama tetap mendoakan tika. Doa tika ga akan putus buat mama-papa. 2. Ibu Yeterina Widi Nugrahanti, SE, Macc, Akt., selaku dosen pembimbing yang telah memberi banyak inspirasi, ide, saran, dan kritik selama penyusunan kertas kerja ini. 3. Bapak Hari Sunarto, S.E., MBA., Ph.D., selaku dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta Bapak Yefta Andi Kus Noegroho, SE, Msi., selaku wali studi yang telah membantu selama proses perkuliahan hingga selesainya kertas kerja ini.
vi
4. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah membimbing selama masa perkuliahan penulis, serta penyusunan kertas kerja ini secara langsung maupun tidak langsung. 5. Sahabat-sahabat baik saya, dian,erma, mbak Indah, Mbak Endah, Mas Bonar, Mas Anjar, terimakasih buat semangatnya. 6. Buat malaikat kecilku (Kenshena, Allena, Chila) terimakasih buat senyum kalian. 7. Keluarga besar dan teman-teman FEB Akuntansi’07, serta teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis dari awal hingga akhir.
Salatiga, 28 Oktober 2013
VALERIA ADELWAIS SARTIKA DEWI
vii
SARIPATI Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan berdasarkan karakteristik perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Dari 124 perusahaan yang terdaftar, hanya 66 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian yang telah ditetapkan. Daftar item pengungkapan tanggung jawab sosial menggunakan standar GRI untuk mengukur indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Teknik analisis data dilakukan dengan uji statistik deskriptif, uji normalitas dan Uji Mann-Whitney U. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa secara statistik terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate social responsibility berdasarkan ukuran suatu perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010. Sedangkan untuk profitabilitas, leverage, dan umur secara statistik diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate social responsibility berdasarkan profitabilitas, leverage, dan umur perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010. Kata
kunci:
Pengungkapan perusahaan,
Corporate profitabilitas
perusahaan.
viii
Social
Responsibility,
perusahaan,
leverage,
ukuran umur
ABSTRACT This research is to find out the differences Annual Corporate Social Responsibility disclosure level report, due to company characteristic on manufacture company which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010. Population in this research are manufactures company which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010, In collecting data, the writer used purposive sampling data, from 124 registered companies, only 66 companies fulfil the standard research regulation. List of Corporate Social Responsibility disclosure item are using the GRI standard to measure manufacture Corporate Social Responsibility disclosure index. The analysis technique data conducted with descriptive statistic test, normality test, and MannWhitney U test. The data analysis result shows there is a statistically significant difference Corporate Social Responsibility disclosure based from company size which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010. Whereas, profitability, leverage, and age are statistically never occurs in Corporate Social Responsibility disclosure company which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010. Keywords : Corporate Social Responsibility disclosure, Size, Profitability, Age.
ix
MOTO
“ Orang bijak bisa lebih banyak belajar dari orang bodoh, tetapi orang bodoh menolak belajar dari orang bijak.”
“ Jadilah seperti karang dilautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanya sekali. Ingatlah pada allah apapun dan dimanapun kita berada, karena dia-lah tempat meminta dan memohon.”
x
Daftar isi Hal Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ........................................................................ i Halaman Persetujuan/Pengesahan ........................................................................ ii Surat Pernyataan Tidak Plagiat ............................................................................. iii Surat Pernyataan Persetujuan Akses ..................................................................... iv Halaman Moto ...................................................................................................... v Ucapan Terima Kasih ........................................................................................... vi Saripati .................................................................................................................. vii i Abstract ................................................................................................................. ix Moto ...................................................................................................................... x Daftar Isi .............................................................................................................. xi Daftar Tabel .......................................................................................................... xiii Daftar Lampiran .................................................................................................... xiv 1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 2. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ...................... 3 Teori Agensi .................................................................................................. 3 Corporate Social Responsibility Disclosure .................................................. 4 Karakteristik Perusahaan ............................................................................... 5 Pengembangan Hipotesis ............................................................................... 6 3. METODE PENELITIAN ................................................................................. 11 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 11 Jenis dan Sumber Data................................................................................... 11 Pengukuran Variabel ..................................................................................... 11 Teknik dan Langkah Analisis ........................................................................ 13 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 14 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................ 14 Statistika Deskriptif ....................................................................................... 14 Uji Normalitas ............................................................................................... 16 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 16 Pembahasan .................................................................................................. 17
xi
5. KESIMPULAN ................................................................................................. 22 Kesimpulan ................................................................................................... 22 Keterbatasan dan Saran.................................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
xii
DAFTAR TABEL Hal Tabel 1. Proses sampling ..................................................................................... 14 Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................................. 14 Tabel 3. Statistik Deskriptif Pengungkapan CSR ................................................ 15 Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................................... 16 Tabel 5. Rata – rata Pengungkapan .................................................................... 17
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sample ............................................................... 26 Lampiran 2. Uji Mann-Whitney U ........................................................................ 28 Lampiran 3. Indikator Pengungkapan Tangung Jawab Sosial GRI ...................... 30 Lampiran 4. Data Perusahaan Sampel .................................................................. 35 Lampiran 5. Data Corporate Social Responsibility .............................................. 36
xiv
1. Pendahuluan Dalam beberapa tahun terakir ini terdapat berbagai konflik yang terjadi dalam perusahaan, seperti demonstrasi dan protes yang mencerminkan ketidakpuasan stakeholders pada manajemen perusahaan. Misalnya: para buruh sering melakukan demo dan mogok kerja akibat kebijakan upah dan pemberian fasilitas kesejahteraan lain yang diterapkan perusahaan yang mencerminkan rasa ketidakadilan. Kasus lain yang sering muncul adalah protes dari masyarakat sekitar pabrik yang merasa terganggu akibat limbah atau polusi yang terjadi. Hal ini menggambarkan bahwa perusahaan tidak lepas dari konflik sosial Utomo (2000) dalam Wijaya (2011). Konflik tersebut disebabkan pihak manajemen perusahaan menginginkan keuntungan seoptimal mungkin tanpa mempedulikan lingkungan dan masyarakat sekitarnya, sehingga kehadiran perusahaan dapat merugikan. Oleh sebab itu adanya konflik sosial
itu mendorong munculnya
CSR. CSR
(Corporate
Social
Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelaan Nuryana (2005). Stakeholder merupakan semua pihak yang terlibat dalam bisnis sebuah perusahaan, seperti karyawan, supplier, distributor, pemegang saham, dan pemerintah. Perusahaan yang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility pada umumnya akan mengungkapkannya melalui laporan tahunan yang mereka terbitkan. Laporan tahunan merupakan media komunikasi antara perusahaan dan para pengguna laporan keuangan serta masyarakat yang membutuhkan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan perusahaan. Sejauh mana informasi yang dapat diperoleh akan sangat tergantung pada sejauh mana tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan tahunan perusahaan yang bersangkutan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: pengungkapan wajib (mandatory disclosure), dan pengungkapan sukarela (valuntary disclosure). Pada akhir-akhir ini informasi yang sering diminta untuk diungkapkan oleh perusahaan adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Sembiring (2005). 1
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu bagian dari pengungkapan sukarela. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan muncul karena adanya tuntutan masyarakat dan para pengguna laporan tahunan terhadap dampak kegiatan bisnis perusahaan Linda (2006) dalam Wijaya (2011). Tumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan ditengah masyarakat melahirkan kritik, karena menciptakan masalah sosial, polusi, penyusutan sumber daya alam, limbah, mutu produk, tingkat keamanan produk, serta hak dan status tenaga kerja. Karakteristik perusahaan merupakan faktor – faktor yang membedakan perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya. Menurut Lang dan Lundholm (1993) karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan serta karakteristik perusahaan merupakan prediktor kualitas penngungkapan. Berbagai penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara karakteristik perusahaan dengan CSR. Penelitian tentang size perusahaan dilakukan oleh Amalia (2005), hasil yang sama juga ditemukan oleh Cooke (1992) dalam Rusli (2012) bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dengan pengungkapan sosial perusahaan. Hasil lain ditemukan oleh Veronica (2008) dan Anggraini (2006), bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai hubungan positif dengan pengungkapan sosial perusahaan. Sementara untuk variabel profitabilitas, Sari (2009) dalam Natalisa (2011) dan gray et al. (2001) dalam Rusli (2012) menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan mempunyai hubungan positif dengan pengungkapan CSR pada perusahaan. Sedangkan
Sulastini (2007) menemukan bahwa profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan untuk variabel leverage, Simanjuntak dan Widiastuti (2004) , hasil yang sama di dapat oleh marwata (2001) Rusli (2012) yang menemukan bahwa leverage mampu mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil lain ditemukan oleh Rismanda (2005) dalam Nathalia (2011) bawa leverage tidak berpengaruh terhadap CSR.
2
Untuk variabel Age, Susanto dalam Amalia (2005) menemukan bahwa umur perusahaan merupakan variabel yang berpengatuh terhadap luas pengungkapan sosial. Sedangkan Rawi dalam Amalia, (2005) menukan hasil lain yaitu tidak adanya hubungan antara umur perusahaan dengan pengungkapan CSR perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan berdasar karekteristik perusahaan yang terdiri dari variabel size, profitabilitas, leverage, dan Age. Penelitian ini tidak menggunakan analisis yang menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility seperti penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti menguji apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan karakteristik suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan ketidak-konsistenan hasil penelitian yang meneliti tentang pengaruh dari karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut: (a) bagi emiten, sebagai pertimbangan dalam menerapkan kebijakan dalam laporan sebagai pertimbangan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial, (b) bagi investor, akan memberikan wawasan mengenai aspek-aspek sebagai pertimbangan dalam berinvestasi, terutama yang terkait dengan pengungkapan CSR dan karakteristik perusahaan ( ukuran, profitabilitas, leverage, umur perusahaan).
2. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Raharjo (2007) menjelaskan teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan antara principal dan agen. Yang dimaksud principal adalah pemilik atau pemegang saham, sedangkan agen adalah orang yang diberi kuasa oleh
principal
yaitu manajemen yang mengelola
perusahaan. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dan pengendalian oleh agen dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik keagenan, Putriani (2010). Konflik yang terjadi dalam teori agensi disebabkan adanya asimetri 3
informasi. Manajer sebagai pihak yang diberi wewenang atas pengelolaan perusahaan dan berkewajiban menyediakan laporan keuangan akan cenderung untuk melaporkan sesuatu yang memaksimalkan kepentingannya dan mengorbankan kepentingan pemegang saham. Untuk meminimalkan terjadinya konflik keagenan, teori agensi menekankan pentingnya mekanisme yang dirancang untuk memonitor perilaku
manajemen
perusahaan (Frankforter et al., 2000) dalam Febriana (2012). Salah satu bentuk utama dari pemantauan adalah adanya transparansi yang dapat dilakukan dengan adanya pengungkapan sukarela (Ho dan Wong, 2001) dalam Febriana (2012). Pengungkapan sukarela berupa pengungkapan Corporate Social Responsibility diharapkan dapat menyediakan suatu paket pemantauan bagi sebuah perusahaan untuk mengurangi perilaku oportunistik manajemen dan asimetri informasi.
Corporate Social Responsibility Disclosure Menurut The World Business Council For Sustaible Development (WBCSD), definisi CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembengunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat setempat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Pengungkapan pertanggung jawaban sosial perusahaan sering disebut sebagai social disclosure, corporate social reporting, social accounting (mathews, 1995) atau corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan terhadap masyarakat luas secara keseluruan. Hal itu memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), diluar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Sembiring,2005). Adanya CSR (Corporate Social Responsibility) di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Pasal 74 ayat 1 Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa: “ Perseroan yang menjalankan 4
kegiatan usahanya dibidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Pelaksanaan
CSR
akan
memberi
manfaat
bagi
perusahaan
yang
melaksanakannya, manfaat tersebut dikemukakan oleh Lako (2007) dalam Natalisa (2009) berdasarkan pernyataan sejumlah pakar manajemen strategi. Pertama, profitabilitas dan kinerja keuangan akan semakin kokoh. Kedua, meningkatkan akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor, kreditur, pemasok, dan konsumen. Ketiga, meningkatkan komitmen, etos kerja, efisiensi dan produktifitas karyawan. Keempat, menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas sekitarnya karena mereka diperhatikan dan dihargai perusahaan. Kelima, meningkatkan reputasi perusahaan. Pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan informasi yang bernilai bagi investor, yang dapat membantu mereka mengurangi ketidakpastian mengenai prospek ke depan dan memfasilitasi ketepatan penilaian terhadap perusahaan. Selain itu Corporate Social Responsibility disclosure juga berperan dalam menciptakan kepercayaan dan rasa aman bagi stakeholder. Kepercayaan penting dalam jangka panjang bagi perusahaan sebagai suatu strategi dalam menciptakan komitmen stakeholder yang lebih tinggi untuk masa depan perusahaan (Bruggen et al., 2009, dalam Febriana, (2012). Corporate Social Responsibility disclosure juga dapat digunakan sebagai alat pemasaran, perusahaan dapat memberikan bukti tentang nilai-nilai yang diterapkan serta kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan sehingga dapat meningkatkan reputasi (Fitriani, 2012). Selain itu dengan melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility, perusahaan dapat mengatasi masalah yang ada dalam hubungan keagenan seperti asimetri informasi. Di Indonesia, pengungkapan Corporate Social Responsibility masih bersifat sukarela (voluntary). Dalam penelitian ini pengungkapan Corporate Social Responsibility menggunakan indikator pengungkapan CSR berdasarkan Key Performance Indikator (KPI) yang dikeluarkan Global Reporting Intiativel (GRI) tahun 2006 yang terdiri dari 79 item, yang terdiri dari indikator ekonomi, indikator lingkungan hidup, indikator praktek tenaga kerja, indikator hak asasi manusia, indikator kemasyarakatan, dan indikator tanggung jawab produk. 5
Karakteristik Perusahaan Menurut Sidharta dan Chrustanti dalam Wulandari, (2012) karakteristik perusahaan merupakan ciri khas atau sifat yang melekat dalam suatu entitas usaha yang dapat dilihat dari beberapa segi, jenis usaha atau industri, struktur kepemilikan, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan. Setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu entitas dengan entitas yang lainnya. Lang dan Lundhlom (1993) dan Wallance (1993) membagi karakteristik perusahaan menjadi 3 kategori yaitu, variabel struktur (structur related variables), variabel kinerja (perfomance-related variables) dan variabel pasar (market-related variables). Dalam penelitian ini karakteristik perusahaan yang digunakan meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, laverage, dan umur perusahaan.
Pengembangan hipotesis Ukuran Perusahaan dan Pengungkapan CSR Ukuran
perusahaan
dijadikan
proksi
tingkat
ketidakpastian,
karena
perusahaan yang berskala besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat dari pada perusahaan yang berskala kecil, Lee et.al, (1996) dalam Wulandari (2012). Karena lebih dikenal maka informasi mengenai perusahaan besar lebih banyak dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil. Bila informasi yang berada di investor banyak, maka tingkat ketidakpastian yang akan dihadapi oleh calon investor mengenai masa depan perusahaan dapat diperkecil. Oleh karena itu investor bisa mengambil keputusan lebih tepat bila dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa informasi. Secara umum, perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar dari pada perusahaan kecil sehingga perusahaan mengungkapkan informasi lebih banyak demi mengurangi biaya keagenan tersebut (Jesen dan Meckeling, 1976) dalam Wijaya (2001). Size perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Perusahaan dengan size besar diharapkan akan memberikan pengungkapan sukarela yang lebih luas pula dalam laporan tahunan prusahaan. 6
Menurut sembiring (2005), ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan.
Perusahaan yang berukuran lebih besar memiliki biaya
keagenan yang lebih besar dari pada perusahaan kecil dan memberikan informasi sebanyak-banyaknya daripada perusahaan kecil. Disamping itu perusahaan yang lebih besar lebih banyak disoroti masyarakat sehingga pengungkapan yang luas merupakan salah satu wujud tanggung jawab dari perusahaan. Selain faktor diatas perusahaan berukuran besar memiliki biaya yang cukup besar, teknologi yang cukup, skill karyawan yang baik, jaringan informasi yang luas, sehingga memungkinkan untuk melakukan disclosure secara lebih luas dan lebih baik (Almilia 2007, dalam Febriana 2012). Melalui faktor- faktor tersebut, perusahaan yang berukuran lebih besar akan berusaha meningkatkan nilai perusahaannya dengan cara mengungkapkan Corporate Social Responsibility dengan lebih lengkap. Sedangkan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibilitynya juga rendah karena kurangnya biaya yang dimiliki perusahaan, kurangnya tuntutan mengenai kelengkapan laporan tahunan perusahaan dan kurangnya skill dalam mengukur dan melaporkan Corporate Social Responsibility. Cowen et.al (1977) dalam Wulandari (2012) mengungkapkan bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak yang menyebabkan dampak lebih besar terhadap lingkungan, dan akan memiliki lebih banyak pemegang saham yang mungkin berkepentingan dengan program sosial perusahaan. Perusahaaan juga akan menyediakan laporan keuangan yang efisiensi sebagai alat dalam mengkomunikasikan informasi sosial perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi dan Sabeni (2002) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan. Hasil yang sama juga dikemukakan oleh Anggraini (2006), yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan kegiatan sosial perusahaan.Dari pernyataan diatas hipotesis yang akan diajukan adalah: H1:
Terdapat
perbedaan
tingkat
pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility antara perusahaan dengan ukuran yang besar dan yang kecil.
7
Profitabilitas dan pengungkapan CSR Profitabilitas adalah suatu angka dari suatu entitas usaha dalam menghasilkan laba. Dalam dunia usaha, perusahaan diharapkan dapat menciptakan penghasilannya secara optimal, Tresnawati, (2008) dalam Wulandari (2012). Profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu menjalankan usahanya dengan baik sehingga di peroleh pendapatan yang besar dan perolehan laba pada perusahaan menjadi lebih besar. Dengan profitabilitas yang baik, kesejahteraan pada masyarakat, pemerintah, dan pegawai akan terjamin karena kebutuhan mereka terpenuhi melalui perolehan laba yang secara tidak langsung juga dapat dinikmati oleh mereka (Goal, 2010). Perusahaan yang tingkat profitabilitas tinggi akan melakukan lebih luas pengungkapan CSR dalam laporan tahunan karena dengan profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan mempunyai biaya yang besar. Dengan biaya yang besar maka perusahaan dapat melakukan CSR lebih banyak, hal itu juga dilakukan semata-mata demi memberikan nilai tambah dimata investor. Semakin tinggi tingkat profitabilitas sebuah perusahaan menunjukkan rasio tingkat keuntungan yang semakin besar, hal ini menunjukkan kinerja keuangannya telah baik sehingga perusahaan berusaha untuk mengungkapkan CSR lebih luas. Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya rendah akan melakukan pengungkapan CSR cenderung lebih sedikit karena dalam melakukan kegiatan CSR perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang cukup banyak, hal ini tidak sesuai dengan biaya yang dimiliki perusahaan. Dengan profit yang rendah maka perusahaan akan cenderung mengembangkan usahanya demi mendapat profit yang lebih tinggi daripada mengungkapkan kegiatan sosial yang termasuk menambah beban bagi perusahaan. Dengan demikian profitabilitas dapat dikatakan dapat menurunkan tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak dan Widiastuti (2004), menunjukkan bahwa profitabilitas merupakan variabel yang mampu mempengaruhi kelengkapan pengungkapan sukarela perusahaan. Dari pernyataan diatas hipotesis yang akan diajukan adalah: H2:
Terdapat perbedaan
tingkat pengungkapan Corporate Social
Responsibility antara perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dan yang rendah. 8
Leverage dan pengungkapanCSR Leverage didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajiban dengan ekuitasnya. Dengan demikian laverage menunjukkan resiko yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan hutang yang dimiliki perusahaan. Tingkat leverage adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kewajibannya dengan pihak lain. Perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang mempunyai hutang sedikit. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki leverage tinggi mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya (Suripto, 1999 dalam Aprilia 2012). Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Rusli (2012), biaya keagenan akan lebih tinggi pada perusahaan dengan rasio hutang yang tinggi dalam struktur permodalannya. Maka ada kemungkinan perusahaan dengan hutang yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, hal itu di lakukan untuk mengurangi biaya keagenannya. Selain itu perusahaan dituntut untuk lebih mengungkapkan informasi secara luas dalam hubungannya dengan pemenuhan hak kreditur daripada perusahaan dengan tingkat hutang yang rendah. Pemberian informasi yang lebih banyak ini bertujuan untuk memudahkan perolehan tambahan dana dari perolehan hutang maupun dari penerbitan saham, hal itu dapat membantu untuk program pendanaan berikutnya. Sedangkan perusahaan dengan leverage rendah, perusahaan akan mengungkapkan kegiatan sosial perusahaan cenderung lebih sedikit. Perusahaan dengan leverage rendah menunjukkan perusahaan tersebut tergolong baik, hal itu dikarenakan resiko yang dihadapi perusahaan cenderung kecil atau sedikit. Dengan tingkat leverage yang rendah hal itu berarti perusahaan lebih banyak membiayai kebutuhan dengan modalnya sendiri, sehingga perusahaan sebenarnya tidak perlu mengungkapkan CSR, hal itu dikarenakan perusahaan sudah mempunyai kinerja yang baik dan dengan perusahaan dengan leverage rendah itu sudah mempunyai nilai plus dimata investor. Hasil penelitian Simanjuntak dan Widiastuti (2004) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela perusahaan. Dari pernyataan diatas hipotesis yang akan diajukan adalah: 9
H3:
Terdapat
perbedaan
tingkat
pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility antara perusahaan dengan leverage yang tinggi dan yang rendah.
Umur Perusahaan dan Pengungkapan CSR Menurut Untari (2010) dalam Rusli (2012), umur perusahaan dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam kelangsungan operasi bisnisnya, serta menunjukkan kemampuan perusahaan mengambil kesempatan dalam lingkungannya untuk mengembangkan usahanya. Disamping itu, umur perusahaan juga dapat menunjukkan kemampuan dalam berkompetisi. Menurut Marwata (2006) dalam Prakosa (2011), mengemukakan bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Oleh karena itu apabila umur perusahaan semakin banyak maka semakin luas pula pengungkapan sukarela perusahaan dalam laporan keuangan tahunan. Perusahaan lama (tua) mempunyai performa yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan baru (muda) (Ismail, 2010) dalam Rusli (2012). Dengan kata lain perusahaan yang mempunyai umur lebih tua akan berupaya untuk mengungkapkan Corporte Social Responsibility secara lebih lengkap dalam rangka meningkatkan image dan nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang berumur lebih muda, pengungkapkan Corporate Social Responsibility rendah karena masih minimnya pengalaman yang mereka miliki dalam memahami permintaan pengungkapan dari pengguna laporan tahunan perusahaan. Menurut Susanto (dalam Rusli, 2012) umur perusahaan merupakan variabel yang signifikan terhadap luas pengungkapan sosial. Dari pernyataan diatas hipotesis yang akan diajukan adalah: H4:
Terdapat
perbedaan
tingkat
pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility antara perusahaan dengan umur yang tua dan yang muda.
10
3. METODE PENELITIAN Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah industri manufaktur yang terdaftar pada BEI tahun 2010. Sampel dari penelitian ini didasarkan pada purposive sampling yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria dari perusahaan yang di jadikan sampel antara lain: 1.
Semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang terdaftar di BEI, dan mempublikasikan laporan tahunannya pada tahun 2010 melalui website www.idx.co.id.
Pemilihan perusahaan
manufaktur dikarenakan perusahaan manufaktur memiliki kontribusi yang besar terhadap pencemaran udara dan tanah serta kerusakan lingkungan sebagai dampak dari limbah yang dihasilkan (Dantin, 2007). Dengan adanya hal tersebut maka diharapkan CSR (corporate social responsibility) akan diungkapkan lebih banyak pada setiap perusahaan dan sektor manufaktur merupakan sektor paling dominan dan jumlahnya besar di BEI. 2.
Adanya kelengkapan data untuk penelitian, yaitu data untuk CSR, size (ukuran) perusahaan, profitabilitas, leverage, dan umur perusahaan.
Jenis dan sumber data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan laporan tahunan 2010 seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Laporan masing-masing perusahaan diperolah dari website BEI dengan alamat www.idx.co.id serta data-data keuangan yang diperoleh dari laporan-laporan tahunan tersebut dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010. Data-data yang di ambil diantaranya, pengungkapan CSR, size (ukuran persahaan), profitabilitas, leverage, umur perusahaan.
Pengukuran variabel Pengungkapan CSR Pengukuran tingkat tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan dengan menggunakan indikator GRI (2006). Penggunaan standar GRI karena telah diakui 11
oleh dunia dan fokus pada pengungkapan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan (Waryanto,2010). Cheklist dilakukan dengan melihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam 79 indikaror, yang terdiri dari indikator ekonomi, indikator lingkungan hidup, indikator praktek tenaga kerja, indikator hak asasi manusia, indikator kemasyarakatan, dan indikator tanggung jawab produk (Waryanto,2010 dalam Prakosa, 2011). Indeks
pengungkapan
ini
didapat
dengan
membagi
jumlah
total
pengungkapan dengan jumlah total item informasi yang terdapat dalam daftar pengungkapan sosial. CSDI = Karakteristik Perusahaan Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan kapitalisasi pasar, dengan formula: Kapitalisasi pasar = harga pasar saham x jumlah saham beredar (Boedi, 2008) Ukuran perusahaan dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan dengan ukuran besar dan ukuran kecil, dengan menggunakan dummy, untuk perusahaan dengan ukuran besar dengan nilai kapitalisasi pasar diatas rata-rata, sedangkan ukuran kecil perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar dibawah rata-rata.
Profitabilitas Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan ROA ROA = (Lini, 2012) Variabel
profitabilitas
dipisahkan
menjadi
dua
untuk
membedakan
perusahaan dengan profit yang tinggi dan rendah. Perusahaan dengan ROA diatas rata-rata digolongkan ke dalam perusahaan dengan profitabilitas tinggi dengan menggunakan dummy variable. Sebaliknya perusahaan yang memiliki ROA dibawah rata-rata digolongkan ke dalam perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah.
12
Laverage Leverage dalam penelitian ini akan diukur dengan DTA DTA = (Lini, 2012). Variabel leverage dipisahkan menjadi dua untuk membedakan perusahaan yang tingkat leveragenya tinggi dan rendah. Pemisah (cutoff) yang digunakan adalah rata-rata DTA. Perusahaan dengan rasio DTA lebih dari rata-rata digolongkan ke dalam perusahaan dengan tingkat leverage tinggi dan dengan menggunakan dummy variable. Sebaliknya perusahaan yang memiliki rasio DTA kurang dari rata-rata digolongkan ke dalam perusahaan dengan tingkat leverage rendah.
Umur perusahaan Umur perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lamanya perusahaan tersebut berdiri. Umur perusahaan akan dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan dengan old firm dan young firm, dengan menggunakan dummy. Untuk perusahaan dengan old firm dengan usia diatas rata-rata, sedangkan young firm dengan usia dibawah rata-rata. AGE = Tahun penelitian – tahun listing (Lini, 2012).
Teknik dan Langkah Analisis Langkah – langkah yang akan ditempuh untuk menganalisis data pada penelitian ini , adalah sebagai berikut: 1.
Menghitung CSR yang diungkapkan pada setiap perusahaan
2.
Menghitung ukuran perusahaan, profitabilitas,
leverage,
umur
perusahaan. 3.
Melakukan uji normalitas terhadap data yang dijadikan sampel, untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila ternyata diketahui data berdistribusi normal, maka selanjutnya digunakan uji beda T-Test dengan sample independen (Independent Sample T-Test). Namun, jika ternyata diketahui data berdistribusi tidak normal, maka uji yang digunakan adalah uji non-parametrik berupa Uji Mann-Whitney U. Kedua
13
uji ini sama-sama digunakan untuk mengetahui beda pengungkapan corporate social responsibility pada setiap variabel.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010. Dari 124 perusahaan manufaktur yang terdaftar, terdapat 66 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Tabel 1. Proses Sampling No 1. 2. 3.
Keterangan Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI th 2010 Data yang tidak bisa di download Data yang tidak lengkap: a. CSR 18 b. Size 10 c. Profitabilitas 0 d. Leverage 7 e. Umur 10
Jumlah 123 12
-57 Jumlah sampel
66
Statistika Deskriptif Statistik deskriptif varaibel penelitian ditampilkan pada tabel 2. Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian N
Minimum
Maximum
Mean
Profitabilitas
66
-.6185
.3900
.073358
Leverage
66
.1446
66.0060
1.938912
Size
66
7600000000
125895000000000
9187780878787.88
Age
66
1
29
16.11
CSR
66
.0380
.4430
.238964
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013 14
Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa mean pengungkapan Corporate Social Responsibility dari perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebesar 0,2389, atau sebanyak 19 item dari total 79 item komponen pengungkapan corporate sosial responsibility . Tingkat pengungkapan tertinggi adalah sebesar 0,4430 atau sebanyak 35 item, dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk.Variabel size, memiliki rata-rata sebesar 9.187.780.878.787. Variabel profitabilitas memiliki rata-rata sebesar 0.0733. Rata-rata untuk variabel leverage sebesar 1,9389. Variabel age memiliki rata-rata sebesar 16,11 . Gambaran mengenai pengungkapan CSR untuk masing-masing klasifikasi yaitu pengungkapan indikator kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja sosial, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab produk dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Statistik Deskriptif Pengungkapan CSR
Klasifikasi
N
MIN
MAX
MEAN
Ekonomi
9
2%
2 item
70%
7 item
48,18%
4 item
Lingkungan
30
0%
0 item
50%
15 item
14,23%
4 item
Sosial
14
7%
1 item
57%
8 item
23,18%
3 item
HakAsasi Manusia
9
0%
0 item
50%
5 item
6,68%
1 item
Masyarakat
8
0%
0 item
50%
5 item
15,7%
1 item
Tanggung Jawab Produk
9
0%
0 item
100%
9 item
38,79%
3 item
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
Komponen pengungkapan ekonomi memiliki nilai rata-rata sebesar 48,18% atau sebanyak 4 item dari total 9 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi ekonomi. Untuk komponen pengungkapan lingkungan, nilai meannya sebesar 14,23% atau sebanyak 4 item dari total 30 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi lingkungan. Selanjutnya adalah komponen social, dari total 14 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi social, rata-rata perusahaan yang dijadikan sampel mengungkapkan 3 item atau sebesar 23,18%. Komponen pengungkapan hak asasi manusia memiliki nilai rata-rata sebesar 6,69%
15
atau hanya sebesar 1 item dari total 9 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi hak asasi manusia. Untuk komponen pengungkapan masyarakat, nilai meannya sebesar 15,7% atau juga hanya sebesar 1 item dari total 8 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi masyarakat. Selanjutnya adalah komponen tanggung jawab produk,
dari total 9 item pengungkapan CSR yang
masuk dalam klasifikasi tanggung jawab produk, rata-rata perusahaan yang dijadikan sampel mengungkapkan 3 item atau sebesar 38,79%.
Pengujian Data Uji Normalitas Langkah pertama yang dilakukan dalam pengujian data penelitian ini adalah melakukan uji normalitas. Hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov dari empat variabel karakteristik perusahaan memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05, yang artinya data berdistribusi tidak normal. Sehingga pengujian hipotesis dilakukan dengan uji non-parametrik berupa uji Mann-Whitney U. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis penelitian dan rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan tinggi rendahnya karakteristik perusahaan ditampilkan pada tabel 4 dan 5. Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis Asymp. Sig. (2-tailed) Variabel
(Mann-Whitney U Test)
Ukuran Perusahaan
0,041
H1 Diterima
Profitabilitas
0,625
H2 Ditolak
Leverage
0,780
H3 Ditolak
Umur
0,456
H3 Ditolak
Kesimpulan
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
16
Tabel 5. Rata-rata Pengungkapan berdasarkan Tinggi Rendahnya Variabel Rata-rata Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility
Variabel
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Leverage
Umur
Tinggi
31,26 %
24 item
Rendah
22,75%
17 item
Tinggi
24,41%
19 item
Rendah
23,71%
18 item
Tinggi
24,34%
19 item
Rendah
23,94%
18 item
Tinggi
25,24%
20 item
Rendah
22,31%
17 item
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR menurut karakteristik Ukuran (Size) Perusahaan Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,041, lebih rendah dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat size suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) dapat dinyatakan diterima. Tabel 5 menunjukkan jumlah rata-rata pengungkapan untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan. Perusahaan dengan size yang tinggi, nilai rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 31,26% (24 item). Sedangkan perusahaan dengan size yang rendah rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 22,75% (17 item). Hal ini menunjukkan bahwa jika ukuran perusahaan besar maka pengungkapan CSR juga tinggi, sedangkan jika ukuran perusahaan kecil maka pengungkapan CSR rendah.
17
Perusahaan yang besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat, karena perusahaan yang lebih besar akan mendapatkan pengawasan lebih dari masyarakat. Maka dari itu perusahaan yang besar akan lebih banyak mengungkapan laporan mengenai informasi sosialnya demi memperoleh kepercayaan lebih dari masyarakat juga investor. Perusahaan yang besar umumnya juga memiliki skill karyawan yang lebih baik sehingga memungkinkan melakukan pengungkapan terhadap laporan keuangan yang lebih luas. Sedangkan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibilitynya juga rendah karena kurangnya biaya yang dimiliki perusahaan, kurangnya tuntutan mengenai kelengkapan laporan tahunan perusahaan dan kurangnya skill dalam mengukur dan melaporkan Corporate Social Responsibility. Cowen et.al (1977) dalam Aprilia (2011) mengungkapkan bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak yang menyebabkan dampak lebih besar terhadap lingkungan, dan akan memiliki lebih banyak pemegang saham yang mungkin berkepentingan dengan program sosial perusahaan. Perusahaaan juga akan menyediakan laporan keuangan
yang efisiensi
sebagai
alat
dalam
mengkomunikasikan informasi sosial perusahaan. Bukti bahwa ukuran perusahaan yang tinggi mempunyai pengungkapan tanggung jawab sosial yang tinggi juga telah ditemukan dalam penelitian Sembiring (2003) dalam Raisa (2009). Hal ini umumnya dikaitkan dengan teory agensi yang menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar. Untuk mengurangi biaya keagenan tersebut perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Dapat dilihat dari sampel perusahaan yang diteliti, PT Semen Gresik Tbk yang merupakan perusahaan dengan ukuran perusahaan yang besar, tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 40,51%. Sedangkan PT Kalbe Farma Tbk yang memiliki ukuran perusahaan yang kecil, tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility hanya 22,78%.
18
Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR Berdasarkan Tingkat Profitabilitas Perusahaan Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel profitabilitas sebesar 0,625, lebih tinggi dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) dapat dinyatakan ditolak. Tabel 5 menunjukkan jumlah rata-rata pengungkapan untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, nilai rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 24,41% (19 item). Sedangkan perusahaan dengan profitabilitas yang rendah juga memliki rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility yang hampir sama yaitu sebesar 23,71% (18 item). Deskripsi hasil uji tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang rendah akan melakukan pengungkapan sosial sebagai bentuk pertanggung jawaban manajemen atas kinerja yang telah dilakukan demi menarik lebih banyak investor dan tetap dianggap kredibel meski memiliki profitabilitas yang rendah. Hal itu diharapkan akan lebih meningkatkan image perusahaan dimata investor dan masyarakat. Namun perusahaan dengan profitabilitas tinggi juga menampilkan informasi mengenai CSR pada laporan tahunannya untuk menarik minat investor dan menjaga kepercayaan serta nilai tambah di mata investor. Dari deskripsi tersebut, dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengungkapan CSR
pada laporan tahunan perusahaan menurut tingkat
profitabilitas perusahaan. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Sembiring (2005) yang menemukan bahwa profitabilitas tidak terbukti mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan. Sebagai contohnya perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi seperti PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk, dengan profitabilitas tinggi (ROA 23%) memiliki tingkat pengungkapan CSR 36,71%. Tingkat pengungkapan CSR yang sama yaitu
19
36,71% juga dimiliki oleh perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah (ROA 0,08%) seperti PT. Holcim Indonesia Tbk.
Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR
Berdasarkan Tingkat Leverage
Perusahaan Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel leverage sebesar 0,780, lebih tinggi dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat leverage suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) dapat dinyatakan ditolak. Tabel 5 menunjukkan jumlah rata-rata pengungkapan untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan. perusahaan dengan leverage yang tinggi, nilai rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 24,34% (19 item). Sedangkan perusahaan dengan leverage yang rendah rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility yang hampir sama yaitu sebesar 23,94% (18 item). Perusahaan yang memiliki leverage tinggi akan melakukan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaannya (Hidayat, 2007 dalam Andreas, 2009) alasan yang mendasar perusahaan yang leveragenya tinggi akan mengungkapkan kegiatan sosial untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan semakin besar pula biaya agensi, sehingga untuk mengurangi hal tersebut perusahaan dituntut untuk melakukan pengungkapan sosial guna memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang. Sedangkan perusahaan dengan leverage rendah, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tergolong baik karena memiliki hutang yang kecil. Perusahaan yang memiliki hutang kecil umumnya resiko yang akan dihadapi juga lebih kecil karena perusahaan tersebut lebih banyak membiayai dengan modalnya sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan melakukan pengungkapan sosial perusahaan. Pengungkapan tersebut dilakukan perusahaan juga bertujuan untuk meningkatkan image dan nilai perusahaan dimata investor dan masyarakat, sehingga diharapkan investor dapat
20
berinvestasi lebih banyak lagi di perusahaan. Dengan demikian terbukti juga bahwa perusahaan memiliki hungungan yang baik dengan masyarakat dan konsumennya. Contohnya dapat dilihat dari PT Voksel Electric Tbk yang memiliki tingkat leverage tinggi (0,657), memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility sebesar 39,24%. Sedangkan PT Holcim Indonesia Tbk yang memiliki tingkat leverage rendah (0,345), juga memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility yang hampir sama , yaitu sebesar 36,71%.
Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR
Berdasarkan Umur (Age)
Perusahaan Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel Age sebesar 0,456, lebih tinggi dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat Age suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) dapat dinyatakan ditolak. Tabel 5 menunjukkan jumlah rata-rata pengungkapan untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan. perusahaan dengan age yang tinggi, nilai rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 25,24% (20 item). Sedangkan perusahaan dengan age yang rendah rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 22,31% (17 item). Hal ini berarti bahwa umur perusahaan yang lebih tua menunjukkan perusahaan yang tetap eksis dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Dengan kata lain perusahaan yang berumur lebih tua akan berupaya untuk mengungkapkan CSR dalam rangka meningkatkan image dan nilai perusahaan. Jika perusahaan yang berumur lebih tua tetap mampu bertahan maka diharapkan investor tetap berinvestasi pada perusahaan mereka atau mungkin para investor akan bertambah jumlahnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki umur lebih muda mereka juga akan melakukan pengungkapan kegiatan sosial perusahaan, hal itu dikarenakan perusahaan yang berumur lebih muda ingin menunjukkan eksistensi 21
perusahaan. Oleh sebab itu mereka akan cenderung lebih banyak mengungkapkan informasi penting yang disoroti oleh pasar, seperti pengungkapan CSR. Dengan harapan investor akan mau berinvestasi pada perusahaan mereka dan pada akhirnya perusahaan akan memperoleh reputasi yang baik dari pasar juga dapat mengimbangi perusahaan-perusahaan yang sudah berumur lebih tua. Penelitian sebelumnya yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yularto dan Chaori (2003) yang menyatakan bahwa umur perusahaan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap CSR. Contohnya dapat dilihat dari PT Astra Graphia Tbk yang memiliki umur lebih tua (21th), memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility sebesar 41,77%. Sedangkan PT Titian Kimia Nusantara Tbk yang memiliki umur yang jauh lebih muda (8th), juga memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility yang sama besarnya , yaitu sebesar 41,77%.
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney U Test seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menunjukkan beberapa hal, yaitu: 1. Terdapat perbedaan tingkat pengungkapan corporate social responsibility antara perusahaan dengan ukuran besar dan kecil. 2.
Tidak
terdapat
perbedaan
tingkat
pengungkapan
corporate
social
responsibility antara perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan rendah. 3. Tidak
terdapat
perbedaan
tingkat
pengungkapan
corporate
social
responsibility antara perusahaan dengan tingkat leverage tinggi dan rendah. 4. Tidak
terdapat
perbedaan
tingkat
pengungkapan
corporate
social
responsibility antara perusahaan dengan umur tua dan muda.
22
Keterbatasan dan Saran Penelitian 1. Dalam penelitian ini penilaian ada atau tidaknya pengungkapan CSR terdapat unsur subjektifitas. 2. Periode pada penelitiuan ini hanya 1 tahun, sehingga hasil jangka panjang dari pelaksanaan pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan
diabaikan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang menjadi beberapa tahun agar dapat memprediksi hasil penelitian dalam jangka panjang. 3. Tidak ditemukannya perbedaan antara profitabilitas, leverage, dan umur dengan corporate social responsibility, maka sebaiknya dalam penelitian mendatang menggunakan proksi yang lain dalam menilai ketiga variabel tersebut. Misalnya untuk proksi profitabilitas digunakan ROE, untuk leverage digunakan DAR (Debt Asset Ratio).
Implikasi Berdasarkan hasil penelitian ini, tingkat pengungkapan corporate social resposibility pada perusahaan manufaktur di Indonesia masih rendah. Diharapkan perusahaan untuk meningkatkan pengungkapan informasiinformasi yang lebih rinci terutama dalam hal ini mengenai corporate social responsibility yang dimiliki, supaya dapat meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Bagi investor, diharapkan dapat lebih teliti dalam memilih perusahaan dalam kegiatan berinvestasi mereka, akan lebih baik jika investor memilih perusahaan yang memiliki size besar dan perusahaan yang mengungkapkan infomasi corporate social responsibility lebih luas.
23
DAFTAR PUSTAKA Amalia, D. 2005. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) pada Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ).” Simposium Nasional Akuntansi 9. Anggraini, Fr. Reni Retno 2006. “ Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di BEJ.” Simposium Nasional Akuntansi 9. Boedi, Soelistijono. 2008. “ Pengungkapan Intelektual Capital dan Kapitalisasi Pasar.” Tesis Program S2 UNDIP. eprints.undip.ac.id (11 April 2013). Cowen, SS, Ferreri L.B. dan L.D. Parker. 1987. “ The Inpact of Corporate Characteristic on Social Responsibility Disclosure.” Vol 12. No. 2, 111-122. (juni 2013). Datin. 2007. “ KLH: Program CSR agar Fokus pada Lingkungan.” www.disperindag-jabar.go.id. Febriana, D.A. 2012. “ Analisis Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital Berdasarkan Struktur Kepemilikan.” Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW. Fitriani, Ayu Erika. 2012. “ Pengaruh Corporate Governance terhadap pengungkapan Modal Intellectual.” Skripsi Fakultas Ekonomi UNDIP. Hadi, Nor dan Arifin Sabeni. 2002. “ Analisa faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Go Public di BEJ.” Journal Maksi. Vol 1. Mei 2013 Lang, M and R Lundhom. 1993. “ Cross-sectional Determinants of Anaalist Ratings of Corporate Disclosure.” Journal of Accounting Research, 31 : 246-271 (juli 2013). Mathews, MR. 1995. “Twenty Five Years of Social an Eviromental Accounting Research is There a Silver Jubilee to Celebrate?” Journal Vol 10 no. 4: 481-531 ( juni 2013). Natalisa, Adventina. 2009. “Pengaruh Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan.” Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.
24
Nuryana, 2005. Analisa Ketaatan Emiten terhadap Aturan Board Governance: Studi Kasus tahun 2002. Makalah Sinposium Nasional Akuntansi VII Bali. Prakosa, TB. 2011. “ Pengaruh Kepemilikan Manajemen dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.” Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW. Putriani, Femega Dian. 2010. “ Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tingkat Keuntungan Perusahaan, Resiko Perusahaan terhadap Kinerja Intellectual Capital.” Raharjo, Shiddiq Nur. 2007. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.” UNDIP Rusli, Lini. 2012. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kesediaan Perusahaan Mengungkapkan Informasi CSR.” FE UKSW. Sembiring, ER. 2005. “ Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ.” SNA VII Solo. Simanjutka, BH dan L. Widiastuti. 2004. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7 no. 3 : 351-366 Sulastini, Sri. 2007. “Pengaruh karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure Perusahaan Manufaktur yang Telah Go Public.” Skripsi Fakultas Ekonomi UNNES. http//www.google.co.id// diunduh 13 maret 2013. Waryanto.
2010.
“
Pengaruh
Karakteristik
GCG
terhadap
Luas
Pengungkapan CSR di Indonesia.” Universitas Diponegoro Semarang. www. docstore.com. 27 April 2013. Wijaya, Nathalia. 2011. “ Pengaruh Kaakteristik Perusahaan dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Pengungkapan CSR.” FE UKSW. Wulandari, Aprilia. 2012. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.” FE UKSW.
25
LAMPIRAN 1 Daftar perusahaan sampel yang terdaftar di BEI thn. 2010
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA PERUSAHAAN PT. AKASHA WIRA INTERNATIAONAL Tbk PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT. ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk PT. AKR CORPORINDO Tbk PT. ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk PT. ASIAPLAST INDUSTRIES Tbk PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk PT. ASTRA GRAPHIA Tbk PT. ASTRA OTOPARTS Tbk PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk PT. BERLINA Tbk PT. BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT.BUDI ACID JAYA Tbk PT. CITRA TUBINDO Tbk PT. DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk PT. EKADHARMA INTERNATIONAL Tbk PT. EVER SHINE TEX Tbk PT. ETERINDO WAHANATAMA Tbk PT. FAJAR SURYA WISESA Tbk PT. TTIAN KIMIA NUSANTARA Tbk PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk PT. GUDANG GARAM Tbk PT. GAJAH TUNGGAL Tbk PT. CHAMPION PACIFIC INDONESIA Tbk PT. INDAH KIAT PLUP&PAPER Tbk PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA Tbk PT.JEMBO CABLE COMPANY Tbk PT. JAYA PARI STEEL Tbk PT. KMI WIRE AND CABLE Tbk PT KABELINDO MURNI Tbk PT . KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA Tbk PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI Tbk PT. KEDAUNG INDAH CAN Tbk PT KALBE FARMA Tbk PT. PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk PT. LION METAL WORKS Tbk
KODE ADES AISA AKKU AKRA AMFG APLI ARNA ASGR AUTO BIMA BRNA BTON BUDI CTBN DVLA EKAD ESTI ETWA FASW FPNI GDST GGRM GJTL IGAR INKP INTP JECC JPRS KBLI KBLM KBRI KIAS KICI KLBF KONI LION 26
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
PT. LIONMESH PRIMA Tbk PT. LAUTAN LUAS Tbk PT.MERCK Tbk PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk PT. MULTIPOLAR Tbk PT. METRODATA ELECTRIC Tbk PT. MAYORA INDAH Tbk PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk PT. PYRIDAM FARMA Tbk PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk PT. SEKAR LAUT Tbk PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk PT. HOLCIM INDONESIA Tbk PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk PT. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk PT. SURYA TOTO INDONESIA PT. UNITED TRACTORS Tbk PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk PT. PIONEERINDO GOURMENT INTERNATIONAL Tbk PT. SARI ROTI PT.MINSUCO INTERNASIONAL FINANCE PT. YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT. SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk PT. BARITO PACIFIC Tbk PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
LMSH LTLS MERK MLBI MLPL MTDL MYOR MYTX PRAS PSDN PYFA RMBA SKLT SMAR SMCB SMGR SMSM SSTM TBLA TOTO UNTR UNVR VOKS PTSP ROTI MITI YPAS SOBI BRPT INDF
27
LAMPIRAN 2 Uji Mann-Whitney U
Ranks SIZE CSR
N
Mean Rank
Sum of Ranks
0
56
31.73
1777.00
1
10
43.40
434.00
Total
66
Test Statistics
a
CSR Mann-Whitney U
181.000
Wilcoxon W
1.777E3
Z
-2.044
Asymp. Sig. (2-tailed)
.041
a. Grouping Variable: kap
Ranks PROF CSR
N
Mean Rank
Sum of Ranks
0
34
32.53
1106.00
1
32
34.53
1105.00
Total
66
Test Statistics
a
CSR Mann-Whitney U
511.000
Wilcoxon W
1.106E3
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.489 .625
a. Grouping Variable: roa
28
Ranks LEVRG CSR
N
Mean Rank
Sum of Ranks
0
49
33.16
1625.00
1
17
34.47
586.00
Total
66
Test Statistics
a
CSR Mann-Whitney U
400.000
Wilcoxon W
1.625E3
Z
-.279
Asymp. Sig. (2-tailed)
.780
a. Grouping Variable: dta
Ranks UMUR CSR
N
Mean Rank
Sum of Ranks
0
27
31.67
855.00
1
39
34.77
1356.00
Total
66
Test Statistics
a
CSR Mann-Whitney U
477.000
Wilcoxon W
855.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.745 .456
a. Grouping Variable: umr
29
LAMPIRAN 3 Indikator Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial GRI
Indikator Kinerja Ekonomi Aspek kinerja ekonomi EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah. EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi. EC3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti. EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. Aspek kehadiran pasar EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan. EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan. EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior local yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan. Aspek dampak tidak langsung EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono. EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.
Indikator Kinerja Lingkungan Aspek Material EN1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang Energi EN3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut. EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai Air EN8 Total pengambilan air per sumber EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air EN10 Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati) 30
EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi) EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi Emisi, Efluen dan Limbah EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional. EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor. Produk dan Jasa EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut. EN27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori. Kepatuhan EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan. Transportasi EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.
31
Keseluruhan EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
Ketenagakerjaan Aspek: Pekerjaan LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah. LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah. LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut. LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut. Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Jabatan LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan. LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah. LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya. LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan. Aspek: Pelatihan dan Pendidikan LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan. LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier. LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur. Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain. LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.
Hak Asasi Manusia Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan HR1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat 32
klausul HAM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia. HR2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas aspek HAM HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan Aspek: Nondiskriminasi HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan. Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Berkumpul HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut. Aspek: Pekerja Anak HR6 Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak. Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib. Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan HR8 Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi Aspek: Hak Penduduk Asli HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkahlangkah yang diambil.
Masyarakat Aspek: Komunitas S01 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri. Aspek: Korupsi S02 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi. S03 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi. S04 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi Aspek: Kebijakan Publik S05 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik. S06 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi
33
Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing S07 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya. Aspek: Kepatuhan S08 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.
Tanggung Jawab Produk Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut PR2 Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk. Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut. PR4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk. PR5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan pelanggan. Aspek: Komunikasi Pemasaran PR6 Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship. PR7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya. Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan Aspek: Kepatuhan PR9 Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa
34
LAMPIRAN 4 Data Perusahaan Sampel SIZE NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
KODE ADES AISA AKKU AKRA AMFG APLI ARNA ASGR BIMA BRNA BTON BUDI CTBN DVLA EKAD ESTI ETWA FASW FPNI GDST GJTL IGAR INKP JECC JPRS KBLI KBLM KBRI KIAS KICI KONI LION LMSH LTLS MERK MLBI MLPL
KAP 955633000000 1304160000000 29670000000 6561779000000 2517200000000 135000000000 532254000000 930659000000 77400000000 220800000000 61200000000 829635000000 2000000000000 1310400000000 142550000000 201521000000 222708000000 4105500000000 790431000000 1312000000000 8015040000000 220500000000 8972412000000 93744000000 435000000000 320579000000 123200000000 767572000000 791950000000 25530000000 7600000000 197661000000 46080000000 624000000000 2161600000000 5793197000000 2318263000000
PROF
LEVERAGE
ROA 10 3,88 -16,5 4,1 13,95 7,36 9 1,2 10,49 0,06 9,34 2,3 7 13 11,97 0,3 7,13 6,3 -6,98 15,95 8 9,25 0,2 2 6,92 8,13 0,9 -61,85 1 3,79 1,62 12,71 9,4 2,42 27,32 39 0,201
DTA 0,69220291 0,69536214 0,47751938 0,62705636 0,22326531 0,31494457 0,52464285 0,52468753 3,21000286 0,59346314 0,18513983 0,59239858 0,58715501 0,24997717 0,38769013 0,56076351 0,43193596 0,35142709 0,56445812 0,39909545 0,65997452 0,14481418 0,66126429 0,82435734 0,27024523 0,51111571 0,43550639 0,18383662 0,79489338 0,25599823 0,72752561 0,14468904 0,40172634 0,71584252 0,16503515 0,58545822 0,3935406
UMUR 16 13 6 18 10 10 9 21 16 21 9 17 21 16 20 18 13 22 8 1 20 20 20 18 21 18 18 2 15 17 20 17 20 13 29 29 21
CSR 31,65 25,32 10,13 27,85 18,99 16,46 32,91 41,77 3,8 19,99 13,92 26,58 35,44 27,85 17,72 13,92 21,52 34,18 41,77 31,65 20,25 13,92 31,65 25,32 27,85 26,58 25,32 8,86 37,97 11,39 21,52 30,38 25,32 25,32 32,91 34,18 10,13 35
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
MTDL MYOR MYTX PRAS PSDN PYFA RMBA SKLT SMSM SSTM TBLA TOTO VOKS PTSP ROTI MITI YPAS SOBI BRPT AUTO GGRM INTP KLBF SMAR SMCB SMGR UNTR UNVR INDF
270135000000 8240778000000 999733000000 54684000000 115200000000 67955000000 5792004000000 96704000000 1540446000000 262455000000 1941376000000 1931904000000 374004000000 68450000000 2682745000000 138589000000 454240000000 3062762000000 8166475000000 10757644000000 76963520000000 58715646000000 33007047000000 14360967000000 17241525000000 56052864000000 79179679000000 125895000000000 42804579000000
3,22 11 -5,37 0,07 3 4,17 4,46 2,4 14 1,14 6,8 17,75 0,9 14,46 17,56 6,1 10,55 4,33 10,5 20,4 13,49 23 18,29 10,1 0,08 23,3 14,3 38,9 14,4
0,61842999 0,53624132 0,90046279 0,7071968 0,53466985 0,23225665 0,56563287 0,40662069 0,46801949 0,62958259 6,60060776 0,42195692 0,65731779 0,58100717 0,19852182 0,69103328 0,34532202 0,54288193 0,50862525 0,26543936 0,30647002 0,14632651 0,1792507 0,53242302 0,34599596 0,21996056 0,45572699 0,5346821 0,47430278
20 20 21 20 16 9 20 17 14 13 10 20 20 16 3 13 2 18 20 12 20 21 19 18 3 19 21 19 16
29,11 20,25 17,72 20,25 21,52 12,66 15,19 11,39 15,19 17,72 20,25 13,92 39,24 15,19 27,85 18,99 14 21,52 20,25 24,05 18,99 36,71 22,78 34,18 36,71 40,51 24,05 44,3 30,38
36
LAMPIRAN 5 Data Corporate Social Responsibility (CSR) Kode Saham Perusahaan
Indikator GRI ADES
PTSP
SMAR
ROTI
MLBI
INDF
RMBA
GGRM
AISA
TBLA
UNVR
ASGR
AKKU
ARNA
AMFG
BRPT
PRAS
EC1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
EC2
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
EC3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
EC4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EC5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
EC6
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
EC7
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EC8
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
EC9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
EN1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
EN2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
EN3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
EN4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
EN5
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
EN6
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
EN7
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
EN8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
37
EN9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN11
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN13
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
EN14
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
EN15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
EN19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN21
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
EN22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
EN23
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
EN25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN26
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
EN27
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
EN28
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
EN29
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
EN30
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
LA1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
LA2
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
38
LA3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LA4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LA5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LA6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
LA7
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
LA8
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
LA9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LA10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LA11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
LA12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LA13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
LA14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HR1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HR2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
HR3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
HR4
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
HR5
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
HR6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
HR7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HR8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HR9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SO1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
SO2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SO3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
39
SO4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SO5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SO6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
SO7
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
SO8
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
PR1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
PR2
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
PR3
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
PR4
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
PR5
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
PR6
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
PR7
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
PR8
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
PR9
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
79
31,65%
15,19%
34,18%
12,66%
34,18%
30,38%
15,19%
18,99%
25,32%
20,25%
44,30%
41,77%
10,13%
32,91%
18,99%
20,25%
20,25%
40