ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DENGAN KUALITAS AUDITOR SEBAGA VARIABEL PEMODERASI Muhammad Nur Fahmi Binus University, Jakarta Barat,
[email protected]
Lidiyawati Binus University, Tanggerang,
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh leverage, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi dengan kualitas auditor sebagai variabel pemoderasi. Sampel dalam penelitian ini terdiri perusahaan yang penerbitkan obligasi yang terdaftar di BEI dan diperingkat oleh PT PEFINDO selama periode 2011-2013. Penelitian ini menggunakan model analisis ordinal logistic regression untuk menguji pengaruh leverage, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi dan moderate regression analysis untuk menguji pengaruh leverage, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi dengan kualitas auditor sebagai variabel pemoderasi.Hasil penelitian ini menunjukan variabel leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. Penelitian ini menunjukan kualitas auditor memoderasi hubungan leverage terhadap peringkat obligasi. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan kualitas auditor memoderasi likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi. (MNF) Kata kunci: peringkat obligasi, leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, kualitas auditor, variabel pemoderasi
PENDAHULUAN Obligasi merupakan surat berharga yang menunjukan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar pokok hutang beserta dengan kupon bunga secara berkala yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Beberapa alasan yang menyebabkan investor memilih untuk berinvestasi pada obligasi karena obligasi memberikan bunga tetap dalam jumlah tertentu secara periodik, keuntungan ketika menjual obligasi, tingkat bunga obligasi bersifat kompetitif, mempunyai hak lebih tinggi dari pemilik ketika perusahaan mengalamai likuidasi (Darmadji dan Fakhruddin, 2008:19). Seorang pemilik modal yang ingin membeli obligasi, sudah sepantasnya memperhatikan peringkat obligasi yang akan dibelinya. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) mewajibkan setiap obligasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia diperingkat oleh lembaga pemeringkat bertujuan untuk menyatakan layak atau tidak obligasi untuk di investasikan. Di Indonesia sendiri PT PEFINDO menjadi pemeringkat tunggal dan
melakukan kerja sama dengan perusahaan pemeringkat kredit di luar negeri yaitu Standard & Poor. PEFINDO menggunakan beberapa kriteria dalam memeringkat suatu obligasi, yaitu manajemen risiko (risk management), likuiditas dan pendanaan (liquidity andfunding), permodalan (capitalization), profitabilitas (profitability) dan fleksibilitas keuangan (financial flexibility). Beberapa penelitian tentang kriteria peratingan pernah dilakukan. Pertama, penelitian mengenai rasio keuangan leverage pernah dilakukan oleh Mungniyawati dan Pradipta (2013), Maharti dan Daljono (2011), Purwaningsih (2008), Raharja dan Sari (2008) mengungkapkan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan hasil penelitian yang sama oleh Kilapong dan Setiawati (2012), Manurung (2009) menyatakan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi. Kedua, hasil penelitian tentang rasio keuangan likuiditas dilakukan oleh Sejati (2010), Manurung (2009), Purwaningsih (2008),Raharja dan Sari (2008), Sari (2007) menunjukan bahwa rasio keuangan likuiditas memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan penelitian oleh Mungniyawati dan Pradipta (2013), Kilapong dan Setiawati (2012) mengungkapkan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi. Ketiga, hasil penelitian mengenai rasio keuangan solvabilitas pernah dilakukan oleh Purwaningsih (2008),Raharja dan Sari (2008), Sari (2007) menyatakan bahwa rasio keuangan solvabilitas memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kilapong dan Sari (2012) menunjukan bahwa solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap obligasi. Terakhir, penelitian tentang rasio keuangan profitabilitas pernah dilakukan oleh Mungniyawati dan Pradipta (2013), Sejati (2010), Purwaningsih (2008), Raharja dan Sari (2008), Sari (2007) menunjukan bahwa rasio keuangan profitabilitas memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan hasil penelitian Kilapong dan Setiawati (2012), Maharti dan Daljono (2011), Manurung (2009) mengungkapkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi. Kualitas audit mempengaruhi kualitas Laporan Keuangan perusahaan. Laporan Keuangan yang berkualitas harus menyajikan secara wajar posisi keuangan. Kewajaran penyajian Laporan Keuangan semakin tinggi apabila telah diaudit oleh auditor independen, karena auditor secara profesional memiliki pengetahuan yang memadai dalam menjalankan proses audit sesuai dengan standar pengendalian mutu. Item-item dalam laporan keuangan menjadi sumber rasio keuangan. Sehingga semakin baik kualitas auditor maka semakin baik rasio keuangan. Mengacu pada latar belakang penelitian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Apakah leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi? Apakah likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh leverage terhadap peringkat obligasi? Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh likuiditas terhadap peringkat obligasi? Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh solvabilitas terhadap peringkat obligasi? Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap peringkat obligasi?
METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan. Data tersebut tersedia di website di BEI yang tersedia secara online pada situs http:/www.idx.co.id. selain itu juga peringkat obligasi yang dapat diakses di website PEFINDO pada situs http://new.pefindo.com. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu dalam melakukan pemilihan sampel. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sehingga penyajian data dapat berupa angka dalam tabel ataupun diagram, dimana hasil dari penyajian data tersebut dapat memberikan hasil yang jelas mengenai hubungan antara variabel dependen dan variabel independen apakah variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak. Metode analisis data akan dilakukan dengan analisis multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Penelitian ini menggunakan regresi logistik biner karena variabel dependennya yaitu peringkat obligasi berupa variabel dikotomi yang terbagi menjadi kategori investment grade dan noninvestment grade. Teknik analisis ini tidak menggunakan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variable bebasnya. Model regresi yang digunakan terdapat 2 model yaitu: Model 1: Y = β0 + β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+ε Model 2:
Y = β0 + β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5Md+β2X1X2X3X4Md+ ε Keterangan: Y = Peringkat obligasi X1 = Leverage X2 = Likuiditas X3 = Solvabilitas X4 = Profitabilitas Md = Kualitas Auditor β0 = Konstanta β1,β2, = Koefisien Regresi Variable dependen yang hendak diujikan ialah peringkat obligasi yang secara umum dapat dibagi menjadi dua peringkat yaitu Investment Grade yang terdiri dari AAA, AA, dan A kemudian peringkat non-Investment Grade yang terdiri BBB, BB, B, CCC, dan D. variable ini mengukur tingkat peringkat obligasi perusahaan dan memberi nilai pada masing-masing peringkat dengan mengacu pada penelitian terdahulu disesuaikan dengan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PEFINDO. Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala nominal dengan dua kategori yaitu 1 untuk perusahaan dengan peringkat obligasi Investment Grade dan 0 untuk perusahaan dengan peringkat obligasi noninvestment Grade. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah leverage yang dirumuskan dengan total liabilita per toral ekuitas, likuiditas dirumuskan dengan rasio aktiva lancar per liabilitas lancar, solvabilitas dirumuskan dengan rasio arus kas daro operasi per total aktiva, dan profitabilitas dirumuskan dengan rasio laba bersih per total aktiva. Variabel pemoderasi yaitu kualitas auditor menggunakan variabel dummy dengan mengkategorikan 1 jika diaudit oleh big four dan 0 jika diaudit oleh non big four. Berdasarkan hasil purposing sampling yaitu sebanyak 27 perusahaan dengan observasi sebanyak 81observasi. Hipotesis yang dipakai adalah : H1: Leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H2: Likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi H3: Solvabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi H4: Profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H5: Kualitas auditormemoderasi pengaruh leverage, terhadap peringkat obligasi. H6: Kualitas auditor memoderasi pengaruh likuiditas, terhadap peringkat obligasi. H7: Kualitas auditor memoderasi pengaruh solvabilitas, terhadap peringkat obligasi. H8: Kualitas auditor memoderasi pengaruh profitabilitas, terhadap peringkat obligasi.
Hasil dan bahasan Regresi logistik digunakan ketika variabel dependen adalah non metrik. Regrersi logistik digunakan ketika variabel dependen memiliki dua grup (dummy), karena tidak dapat menunjukan asumsi yang tepat ketika memakai regresi berganda (Sekaran dan Bougie: 2010). Pengujian model regresi logistik pada model pertama digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen yaitu leverage (debt to equity), likuiditas (current ratio), solvabilitas (cash flow operation to total liability) dan profitabilitas (ROA) terhadap variabel dependen yaitu peringkat obligasi. Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 5 persen (α = 0.05). Hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS 20.0 pada model 1 dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui persamaan regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Rating = 3.106 - 0.584X1 + 0.312X2 + 0.973X3 - 3.956X4 + e Berdasarkan hasil output SPSS 20.0, maka hasil uji hipotesis ke-1, 2, 3 dan 4 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil hipotesis pertama pada tabel 1 menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.027 yang memiliki nilai lebih kecil dari taraf signifikansi (α) 5 persen (0.05). Hasil ini berarti bahwa variabel leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 2) Hasil hipotesis kedua pada tabel 1 menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.584. Nilai ini lebih besar dari taraf signifikan (α) 5 persen (0.05). sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 3) Hasil hipotesis ketiga pada tabel 1 menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.732. Nilai ini lebih besar dari taraf signifikansi (α) 5 persen (0.05) yang berarti bahwa variabel solvabilitas secara signifikan tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 4) Hasil hipotesis keempat pada tabel 1 menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.614. Nilai ini lebih besar dari taraf signifikan (α) 5 persen (0.05). Hasil ini berarti bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi Tabel 1 Variabel In Equation Model 1 Variabel
Sig
Leverage
0.027
-1.015
Likuiditas
0.584
0.312
Solvabilias
0.732
0.973
Profitabilitas
0.614
-3.956
Constant
B
3.106
Moderate regression analysis digunakan untuk menguji hubungan variabel independen dengan variabel dependen dengan melibatkan variabel moderasi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian hubungan peringkat obligasi sebagai variabel dependen dengan leverage, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas sebagai variabel independen dan kualitas auditor sebagai variabel pemoderasi yang diuji secara bersama-sama. Kriteria pengujian dengan taraf signifikansi 5 persen (α = 0.05). Jika beta MD sama dengan nol dan beta Kualitas auditor tidak sama dengan nol maka kualitas auditor tidak memoderasi tetapi hanya sebagai variabel independen. Jika beta MD dan beta kualitas auditor tidak sama dengan nol maka kualitas auditor merupakan quasi moderator. Jika beta MD tidak sama dengan nol dan beta kualitas auditor sama dengan nol maka kualitas auditor merupakan pure moderator. Hasil dari pengujian pada model 2 ini dapat dilihat pada tabel 2. Dilihat pada tabel 2 menunjukan beta MD tidak sama dengan nol yaitu sebesar -6.035. beta Kualitas auditor juga tidak sama dengan nol yaitu sebesar 20.678 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas audior adalah quasi moderator. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui persamaan moderate regression analysis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Rating = 1.537 -1.015X1 +0.312X2 +0.973X3 -3.956X4 +20.678X5 -6.035Md + e Berdasarkan hasil output SPSS 20.0, maka hasil uji hipotesis ke-5, 6, 7 dan 8 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Nilai signifikansi variabel leverage pada model 1 sebesar 0.027, ketika diuji bersama-sama dengan uji MRA dapat dilihat pada tabel 2 mengalami perubahan menjadi 0.050. Hal ini menunjukan bahwa variabel pemoderasi memperlemah hubungan antara variabel leverage terhadap peringkat obligasi. 2) Nilai signifikansi variabel likuiditas pada model 1 sebesar 0.584, ketika diuji bersama-sama dengan uji MRA dapat dilihat pada tabel 2 mengalami perubahan menjadi 0.274. Hal ini menunjukan bahwa variabel pemoderasi memperkuat hubungan antara variabel likuiditas terhadap peringkat obligasi. 3) Nilai signifikansi variabel solvabilitas pada model 1 sebesar 0.732, ketika diuji bersama-sama dengan uji MRA dapat dilihat pada tabel 2 mengalami
perubahan menjadi 0.485. Hal ini menunjukan bahwa variabel pemoderasi memperkuat hubungan antara variabel solvabilitas terhadap peringkat obligasi, walaupun variabel solvabilitas pada model 2 tidak mempengaruhi peringkat obligasi. 4) Nilai signifikansi variabel profitabilitas pada model 1 sebesar 0.614, ketika diuji bersama-sama dengan uji MRA dapat dilihat pada tabel 2 mengalami perubahan menjadi 0.590. Hal ini menunjukan bahwa variabel pemoderasi memperkuat hubungan antara variabel profitabilitas terhadap peringkat obligasi. Tabel 2 Variabel In Equation Model 2 Variabel
Sig
B
Leverage
.050
-1.015
Likuiditas
.274
0.312
Solvabilias
.485
0.973
Profitabilitas
.590
-3.956
Kualitas Auditor
.998
20.678
MD
-6.035
Constant
1.537
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang diperoleh dan dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1 Pengujian model 1 menunjukan bahwa: a) Variabel leverage mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi. b) Variabel likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi. c) Variabel solvabilitas tidak mempunyai pengauh terhadap peringkat obligasi. c) Variabel profitabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi. 2.Pengujian variabel leverage, likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas terhadap peringkat obligasi dengan kualitas auditor sebagai variabel pemoderasi pada model 2 menunjukan bahwa kualitas auditor merupakan quasi moderator. 3.Pengujian model 2 menunjukan bahwa kualitas auditor sebagai quasi moderator :a) Memoderasi hubungan variabel leverage terhadap peringkat obligasi. b) Tidak memoderasi hubungan antara variabel likuiditas terhadap peringkat obligasi. c) Tidak memoderasi hubungan antara variabel solvabilitas terhadap peringkat obligasi. d) Tidak memoderasi hubungan antara variabel solvabilitas terhadap peringkat obligasi.
REFERENSI Fakhruddin, M.H.dan Darmadji, T. (2011). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Gade, M. (2005) Teori Akuntansi. Jakarta: Penerbit Almahira.
Kilapong, Greacee J.V dan Setiawati, L. (2012). The Effect of Accounting and Non-Accounting Information To The Rating of Company’s Bond. Surabaya: Accounting department, Pelita Harapan University. Maharti, Enny D. Dan Daljono. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Semarang: Accounting Departement Undip. Manurung, Adler H., Silitonga, D. Dan Tobing, Wilon R.L. (2009). Hubungan Rasio-Rasio Keuangan dengan Rating Obligasi. diakses tanggal 16 april 2014 dari www.adlermanurungpress.com. Mungniyati dan Pradipta, A. (2013). The Effect Of Corporate Governance, Financial Ratio, Firm Size And Audit Quality On Bond Rating. Jakarta: Media Bisnis. Purwaningsih (2008). Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik untuk Memprediksi Peringkat Obligasi: Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEJ. KINERJA, Volume 12 No.1. Raharja dan Sari, Maylia P. (2008) Perbandingan Alat Analisis (Diskriminan & Regresi Logistik) Terhadap Peringkat Obligasi (Pt Pefindo). Jurnal maksi Vol.8 No. 1 Sari, Maylia P. (2007). Kemampuan Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi (PT PEFINDO). Semarang: Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Sejati, Grace P. (2010). Analisi Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Peusahaan Manufaktur. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi Volume 17 Nomor 1. new.pefindo.com diakses 6 Maret 2013 www.bi.go.id diakses 13 Februari 2014 www.idx.co.id diakses 15 Mei 2014