ANALISIS PENGARUH CAR, NIM, BOPO, LDR, GWM TERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Periode 2005-2007) Adhista Setyarini
[email protected] Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta
ABSTRACT This research is performed on order to test the influence of the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Giro Wajib Minimum (GWM) toward Earning Changes. Methodology research as the sample used purposive sampling, sample was accrued 26 Bank Pembangunan Daerah in Indonesia. Data analysis with multi linear regression of ordinary least square and hypotheses test used t-statistic and F-statistic at level of significance 5%, a classic assumption examination which consist of data normality test, multicolinearity test, hetersoskedasticity test and autocorrelation test is also being done to test the hypotheses. During research period show as variabel and data research was normal distributed. Based on test, multicolinearity test, hetersoskedasticity test and autocorrelation test classic assumption deviation has no founded, this indicate that the available data has fulfill the condition to use multi linear regression model. This result of research show that variable BOPO and GWM did not influence Earning Changes. Variable CAR, NIM, and LDR positive significant influence toward Earning Changes. Prediction capability from these five variable toward Earning Changes is 20,6% where the balance 79,4% is affected to other factor which was not to be entered to research model.
Key Words :
Earning Changes, Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), and Giro Wajib Minimum.
1
PENDAHULUAN Salah satu unsur penting dalam
laporan keuangan untuk memprediksi
pembangunan hingga dapat berhasil
masa
adalah keterlibatan sektor moneter dan
evaluasi dan analisa.
perbankan (Dewi dan Juniati, 2003)1. Dengan
adanya
keterlibatan
depan
melalui
perbandingan,
Masyarakat luas pada dasarnya
sektor
mengukur
keberhasilan
moneter dan perbankan maka akan
berdasarkan
mempercepat
yang terlihat dari kinerja manajemen
pertumbuhan
ekonomi
(Dahlan Siamat, 2001)2. Bank aktivitas
kemampuan
perusahaan
(Sarifudin,
2005)4.
perusahaan
Kinerja
dalam
menjalankan
perusahaan
merupakan
bisnisnya
memerlukan
serangkaian
proses
hasil
suatu dari dengan
dukungan informasi yang cepat dan
mengorbankan berbagai sumber daya.
berkesinambungan
Secara umum, kinerja perusahaan dapat
dapat
agar
perusahaan
memperoleh keuntungan
terhindar
dari
kerugian.
atau
dilihat dari kemampuan manajemen dalam memperoleh laba (SFAC No. 1)5.
Informasi
internal perusahaan mengenai kondisi
Perubahan
keuangan perusahaan dapat diperoleh
diharapkan
dari
mengalami
laporan
keuangan
Garrison (1988) tujuan
3
pelaporan
membantu
para
perusahaan.
menyatakan bahwa keuangan pemakai
laba
setiap
perusahaan
periode
kenaikan,
akan
sehingga
dibutuhkan estimasi perubahan laba
adalah
yang akan dicapai perusahaan untuk
potensial
periode mendatang. Estimasi terhadap perubahan
laba
mendatang
dapat
dilakukan dengan melakukan analisis
1
Purnama S Dewi dan Juniati Gunawan, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dan Luas Pengungkapan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Pada Laporan Tahunan Perbankan yang Terdaftar Di BEJ, Media Riset Akuntansi, Auditing, Dan Informasi, Vol. 3, No. 2, agustus 2003 : 155-180. 2 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, Badan Penerbit,2001 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 3 Ray H Garrison, 1988, Managerial Accounting Concepts For Planning, Control, and Decision Marking, Fifth Edition, Illinois : R.R. Donnelley & Sons,1998
4
Muhamad Sarifudin, Analisis Pengaruh RasioRasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Industri Perbankan Yang Listed di BEJ, TESIS Program Pascasarjana Magister manajemen UNDIP, Semarang (Tidak Dipublikasikan),2005 5 Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,2004
2
laporan
keuangan.
Penman
(1992)6
(2008)8
menunjukkan
berpengaruh
keuangan tahun ini dan tahun lalu
terhadap
berguna untuk memprediksi perubahan
penelitian ini berbeda dengan penelitian
laba tahun depan. Analisis laporan
Sarifudin (2005)9 yang menunjukkan
keuangan
dan
hasil Capital Adequacy Ratio (CAR)
interpretasi rasio keuangan (Hartono dan
berpengaruh positif dan tidak signifikan
Zainuddin, 1999)7.
terhadap perubahan laba.
perhitungan
dan
CAR
membuktikan bahwa informasi laporan
meliputi
positif
bahwa
perubahan
signifikan
laba.
Hasil
Bank
Hasil penelitian Sudarini (2005)10
mengalami
menunjukkan bahwa Net Interest Margin
perubahan tiap periodenya sehingga
(NIM) memiliki pengaruh positif dan
diperlukan prediksi terhadap faktor-
signifikan terhadap perubahan laba.
faktor yang mempengaruhi perubahan
Sedangkan
laba pada periode mendatang. Prediksi
Zainuddin (1999)11 menunjukkan bahwa
terhadap perubahan laba dapat dilakukan
Net Interest Margin (NIM) berpengaruh
dengan analisis rasio keuangan. Rasio-
positif dan tidak signifikan terhadap
rasio keuangan yang digunakan dalam
perubahan laba.
Perubahan Pembangunan
laba Daerah
penelitian ini adalah Capital Adequacy
penelitian
Hartono
dan
Penelitian yang dilakukan oleh
Interest Margin
Sudarini (2005)12 menunjukkan hasil
(NIM), BOPO, Loan to Deposit Ratio
bahwa BOPO berpengaruh positif dan
(LDR), Giro Wajib Minimum (GWM).
signifikan terhadap perubahan laba,
Ratio (CAR), Net
Beberapa
penelitian
tentang 8
Astri Berliani, Analisis Pengaruh Perubahan Capital Adequecy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), BOPO, Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Perubahan Laba (Studi Pada Bank Persero dan Bank Asing Periode September 2003-September 2007), TESIS Program Pascasarjana Magister manajemen UNDIP, Semarang (Tidak Dipublikasikan),2008 9 Muhamad Sarifudin,op. cit. 10 Sinta Sudarini, Penggunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba pada masa yang akan datang (Studi Kasus di Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. XVI, No. 3, 195-207,2005 11 Jogiyanto Hartono dan Zainuddin, op.cit. 12 Sinta Sudarini, op.cit.
perubahan laba memberikan hasil yang berbeda-beda. Hasil penelitian Berliani
6
Stephen H Penman, Financial Statement Information and the Pricing of Earning Changes, The Accounting Review, Vol. 67, No. 3, 1992 7 Jogiyanto Hartono dan Zainuddin, Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 1, Januari 1999
3
sedangkan
penelitiannya BOPO
(2005)13
Sarifudin
menunjukkan
berpengaruh
hasil
rasio keuangan dan perubahan laba pada
bahwa
perusahaan perbankan. Kegunaan praktis
dan
penelitian ini : (1) Bagi investor, hasil
negatif
signifikan terhadap perubahan laba. Penelitian menunjukkan
(2005)14
Desfian
dalam
pengambilan
keputusan investasi; (2) Bagi perusahaan
berpengaruh signifikan positif terhadap
perbankan, hasil penelitian ini dapat
laba. Sedangkan hasil penelitian yang
dijadikan dasar untuk merencanakan
dilakukan
pengelolaan
(1999)
Hartono
bahwa
pertimbangan
LDR
15
hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan
dan
Zainuddin
menunjukkan hasil bahwa LDR
dana
meningkatkan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
laba
dalam
rangka
pada
periode
mendatang.
terhadap perubahan laba. Tujuan yang hendak dicapai dalam
TELAAH PUSTAKA
penelitian ini adalah untuk menganalisis
Perubahan Laba
pengaruh CAR, NIM, BOPO, LDR,
Laba menurut PSAK (1994)
GWM terhadap perubahan laba pada perusahaan
perbankan.
disebut
Kegunaan
income
adalah
kenaikan
manfaat ekonomi selama satu periode
Teoritis Akademis dalam penelitian ini
akuntansi dalam bentuk pemasukan
adalah : (1) Memberikan dukungan,
atau
masukan dan melengkapi penelitian
penambahan
aktiva
atau
penurunan kewajiban yang melibatkan
terdahulu; (2) Menguji ulang kebenaran
kenaikan ekuitas yang tidak berasal
hasil penelitian terdahulu pada periode
dari kontribusi penanaman modal.
waktu yang berbeda; (3) Sebagai bahan
Laba merupakan perbedaan antara
perbandingan dan bahan referensi bagi
pendapatan dalam suatu periode dan
penelitian selanjutnya dalam melakukan
biaya
riset penelitian yang berkaitan dengan
yang
dikeluarkan
untuk
mendatangkan laba. Secara umum, kinerja perusahaan dapat dinilai dari
13
Muhamad Sarifudin,op. cit. 14 Basran Desfian, Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Bank Umum Di Indonesia Tahun 2001-2003, TESIS Program Pascasarjana Magister manajemen UNDIP, Semarang (Tidak Dipublikasikan), 2005 15 Jogiyanto Hartono dan Zainuddin, op.cit.
kemampuan
manajemen
dalam 16
memperoleh laba (SFAC No. 1) .
16
4
Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit.
(2006)17
rasio permodalan yang menunjukkan
fungsi laba bank adalah (1) Dapat
kemampuan bank dalam menyediakan
menjamin Kontinuitas berdirinya bank.
dana untuk keperluan pengembangan
(2)
deviden
usaha dan menampung risiko yang
pemegang saham bank. (3) Dapat
diakibatkan dalam operasional bank
membayar
(Achmad dan Kusuno, 2003)19. Semakin
Menurut
Hasibuan
Dapat
membayar
dan
kompensasi
meningkatkan (4)
tinggi CAR maka keuntungan bank akan
tingkat
semakin tinggi sehingga manajemen
kesehatan bank. (5) Merupakan tolak
bank perlu untuk mempertahankan atau
ukur baik atau buruknya manajemen.
meningkatkan nilai CAR sesuai dengan
(6) Dapat meningkatkan daya saing
ketentuan BI karena dengan modal yang
bank
Dapat
cukup maka bank dapat melakukan
meningkatkan kepercayaan masyarakat
ekspansi usaha dengan aman (Kuncoro
kepada bank. (8) Dapat meningkatkan
dan Suhardjono, 2002)20.
status bank bersangkutan. Perubahan
CAR dapat dihitung dengan rumus
laba dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
Merupakan
karyawannya. tolak
bersangkutan.
ukur
(7)
sebagai berikut: Y(i, t) Y(i, t -1) Y(i, t -1)
Modal Sendiri × 100 %× ATMR
100 %
NIM (Net Interest Margin) CAR (Capital Adequacy Ratio)
NIM
merupakan
rasio
yang
digunakan untuk mengukur jumlah
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang
pendapatan
bunga
dimiliki bank untuk menunjang aktiva
diperoleh dalam menggunakan aktiva
yang mengandung atau menghasilkan
produktif
(Achmad
bersih
dan
yang
Kusuno,
resiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya, 2005)18. CAR merupakan
19
Willyanto Kartiko Kusuno dan Tarmizi Achmad, Analisis Rasio-rasio Keuangan sebagai indikator dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XV, No.5, Juni 2003 20 Suhardono Kuncoro M, Manajemen Perbankan : Teori dan Aplikasi, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, 2002
17
Malayu Hasibuan, Dasar – Dasar Perbankan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2006 18 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005
5
2003)21.
Semakin
tinggi
NIM
dikeluarkan bank yang bersangkutan
menunjukkan semakin efektif bank
(Almilia dan Herdiningtyas, 2005)24.
dalam penempatan aktiva produktif
BOPO dapat dihitung dengan rumus
dalam
sebagai berikut :
bentuk
kredit
(Sarifudin,
2005)22.
Biaya Operasiona l × 100 % Pendapatan Operasiona l
NIM dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
LDR (Loan to Deposit Ratio)
Pendapatan Bunga Bersih × 100 % Aktiva Produktif
LDR menunjukkan perbandingan antara volume kredit dibandingkan
BOPO (Biaya Operasional/
volume deposit yang dimiliki oleh bank (Muljono, 1999)25. LDR yang
Pendapatan Operasional) rasio
berada di bawah target dan limitnya,
perbandingan antara biaya operasional
maka dapat dikatakan bahwa bank
terhadap
operasional
memelihara alat likuid yang berlebihan
BOPO
dan ini akan menimbulkan tekanan
BOPO
merupakan
pendapatan
(Dendawijaya,
2005)23.
digunakan untuk mengukur tingkat
terhadap
efisiensi dan kemampuan bank dalam
tingginya biaya pemeliharaan kas yang
melakukan kegiatan operasinya. Rasio
menganggur
ini
mengukur
Suhardjono, 2002)26. Sehingga dapat
kemampuan manajemen bank dalam
dikatakan bahwa bank tersebut tidak
mengendalikan
digunakan
untuk
pendapatan
bank
(Kuncoro
dan
biaya
operasional
menjalankan
pendapatan
operasional.
intermediasi dengan baik. Semakin
Semakin kecil rasio ini berarti semakin
tinggi LDR maka laba yang diperoleh
efisien
oleh bank tersebut akan meningkat
terhadap
biaya
operasional
yang 24
fungsinya
berupa
sebagai
Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtyas, Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, NO. 2,2005 25 Teguh Pudjo Muljono, Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktek Perbankan, edisi 3, BPFE Yogyakarta,1999 26 Suhardono Kuncoro M,op.cit.
21
Willyanto Kartiko Kusuno dan Tarmizi Achmad,op.cit 22 Muhamad Sarifudin,op. cit. 23 Lukman Dendawijaya,op. cit
6
(dengan asumsi bank tersebut mampu
Jumlah saldo giro pada BI × 100 % Jumlah dana pihak ketiga
menyalurkan kreditnya dengan efektif sehingga diharapkan jumlah kredit
HIPOTESIS
macetnya rendah). LDR dapat dihitung
Hipotesis
dengan rumus sebagai berikut :
Hipotesis
laba
tinggi METODE PENELITIAN
terbatasnya
Jenis Dan Sumber Data
kemampuan kegiatan penyaluran dana
Data penelitian ini adalah data
(Sri Susilo, 2000)28. Hal ini akan menyebabkan
bank
berpengaruh
signifikan negatif terhadap perubahan
dan
Zainuddin, 1999)27. Likuiditas Wajib
semakin
LDR
Hipotesis 5 : GWM berpengaruh
akan menyebabkan perubahan laba
menyebabkan
:
laba
peningkatan dana yang menganggur
(Hartono
4
signifikan positif terhadap perubahan
dari Dana Pihak Ketiga. Adanya
semakin
berpengaruh
laba.
Bank
Indonesia sebesar persentase tertentu
yang
NIM
signifikan negatif terhadap perubahan
wajib dipelihara oleh bank yang
Minimum
:
Hipotesis 3 : BOPO berpengaruh
adalah jumlah dana minimum yang
menurun
2
laba.
Menurut Bank Indonesia GWM
akan
berpengaruh
signifikan positif terhadap perubahan
GWM (Giro Wajib Minimum)
oleh
CAR
laba. Hipotesis
ditetapkan
:
signifikan positif terhadap perubahan
Kredit yang diberikan × 100 % Dana Pihak Ketiga
besarnya
1
sekunder yang berupa data laporan
kehilangan
keuangan
kesempatan untuk memperoleh laba.
triwulanan
Bank
Pembangunan Daerah yang ada di
GWM dapat dihitung dengan rumus
Indonesia selama Semester I 2005 –
sebagai berikut :
Semester II 2007 yang diperoleh dari www.bi.go.id.
Data
penelitian
ini
merupakan pooling data yaitu gabungan
27
Jogiyanto Hartono dan Zainuddin, op.cit. Sri Y Susilo et al, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Penerbit : Salemba Empat Jakarta, 2000 28
antara deret waktu (time series) dan
7
cross section selama Semester I 2005 –
pengaruh CAR, NIM, BOPO, LDR,
Semester II 2007. Dengan data time
dan GWM terhadap perubahan laba.
series yang diamati 5 periode dan data
Menurut
cross section 26 bank sehingga diperoleh
analisis
jumlah observasi sebanyak 130.
kekuatan hubungan antara dua variabel
(2005)29
Ghozali regresi,
selain
dalam
mengukur
atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
Bank
dengan variabel independen.
Pembangunan
Persamaan
Daerah yang tercantum dalam Direktori
regresi
tersebut
adalah sebagai berikut :
Perbankan Indonesia selama Semester I
Y i,t+1 = + 1X1 i,t + 2X2 i,t+ 3X3 i,t
2005 – Semester II 2007 yaitu sebanyak
+ 4X4 i,t+ 5X5 i,t + e
26 Bank. Sampel bank yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara
Keterangan :
purposive sampling. Berdasarkan kriteria
Y i,t+1 = Perubahan
yang ditetapkan maka diperoleh sampel
periode t
sebanyak 26 bank. Dengan demikian
semua anggota populasi menjadi sampel dalam penelitian ini (Sensus).
Laba
setelah
= Koefisien Regresi = Konstanta
X1 i,t = CAR pada peride t X2 i,t = NIM pada periode t
Teknik Analisis Data
X3 i,t = BOPO pada periode t
Metode yang digunakan untuk menganalisis
data
adalah
X4 i,t = LDR pada periode t
metode
X5 i,t = GWM pada periode t = Standart Error
kuantitatif dengan alat analisis regresi berganda. Analisis regresi digunakan terutama
untuk
tujuan
dimana
variabel
peramalan
dependen
adalah
perubahan laba setelah periode t dan variabel NIM,
independen BOPO,
LDR,
adalah CAR, dan
GWM.
29
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005
Analisis ini digunakan untuk menguji
8
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Tabel 1.1 Hasil uji Normalitas Data sebelum outlier dihilangkan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CAR NIM BOPO LDR GWM DELTALABA 130 130 130 130 130 130 22.4615 9.5231 71.4538 51.1615 12.3854 22.7686 9.30879 3.06826 9.6794421.2014316.52264 88.40808
N a,b Mean Normal Parameters Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.162
.100
.064
.086
.402
.149
.162 -.136 1.851 .002
.100 -.063 1.137 .150
.064 -.046 .729 .662
.086 -.054 .986 .285
.402 -.327 4.579 .000
.149 -.144 1.698 .006
a.Test distribution is Normal. b.Calculated from data.
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas
menghilangkan data-data penelitian yang
terlihat bahwa hanya 3 variabel saja
diindikasikan sebagai outlier yaitu data
yang
yang memiliki standardized residual
nilai
memiliki
Kolmogorov
probabilitas
di
Smirnov atas
0,05
yang lebih besar dari +3. Selanjutnya
sehingga hanya 3 variabel saja yang
data diuji kembali.
berdistribusi normal yaitu NIM, BOPO, LDR. Untuk itu dilakukan revisi dengan
9
Tabel 1.2 Hasil uji Normalitas Data – Setelah outlier dihilangkan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CAR NIM BOPO LDR GWM DELTALABA 106 106 106 106 106 106 21.4340 9.5377 71.443452.1981 8.2264 10.6403 7.375663.23721 9.7532220.842462.01084 47.60212
N a,b Mean Normal Parameters Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.122 .122 -.110 1.260
.109 .109 -.057 1.120
.068 .068 -.052 .703
.073 .073 -.046 .750
.130 .130 -.086 1.336
.062 .062 -.052 .633
.084
.163
.706
.626
.056
.817
a.Test distribution is Normal. b.Calculated from data.
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan Tabel 1.2 di atas terlihat
Hal
bahwa hasil pengujian normalitas
terdistribusi secara normal. Namun
dengan Kolmogorov Smirnov untuk
demikian data penelitian menjadi
masing-masing
106 karena 24 data dikeluarkan
variabel
sudah
memiliki probabilitas di atas 0,05.
ini
berarti
data
karena merupakan outlier.
10
residual
Uji Multikolinearitas
Tabel 1.3 Hasil uji multikolinearitas setelah outlier dihilangkan Collinearity Statistics Tolerance VIF .677 1.478 .819 1.221 .839 1.192 .518 1.929
CAR NIM BOPO LDR GWM
.663
1.509
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan Tabel 1.3 diatas
bawah 10. Dengan demikian dapat
dapat diketahui bahwa semua variabel
dikatakan bahwa model yang terbentuk
independen memiliki nilai tolerance
tidak memiliki gejala multikolinearitas.
berada di bawah 1 dan nilai VIF jauh di
11
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 1.4 Hasil uji heteroskedastisitas setelah outlier dihilangkan. Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 31.694 27.142 -.547 .345 .942 .716
(Constant) CAR NIM BOPO LDR GWM
.092 -.193 .487
Standardized Coefficients Beta
.235 .140 1.280
-.187 .142
t 1.168 -1.583 1.316
Sig. .246 .117 .191
.041 -.187 .046
.390 -1.384 .381
.697 .169 .704
a. Dependent Variable: AbsRes
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan Tabel 1.4 di atas terlihat
bahwa
hasil
tidak ada satupun variabel independen
pengujian
yang
berpengaruh
signifikan
secara
heteroskedastisitas dengan uji glejser
statistik terhadap nilai mutlak residual.
untuk masing-masing variabel sudah
Hal ini berarti tidak ada masalah
memiliki probabilitas di atas 0,05.
heteroskedastisitas dalam model regresi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
12
Uji Autokorelasi
Dari perhitungan SPSS setelah
(4 – dL) = 4 – 1,57 = 2,43
outlier dihilangkan diperoleh DW =
(4 – dU) = 4 – 1,78 = 2,22
1,912. Sedangkan berdasarkan
Terlihat bahwa :
tabel
1,78 < 1,912 < 2,22
DW dengan tingkat kepercayaan 95% (
Berdasarkan
= 5% ) dan n = 106, k = 5 diperoleh :
perhitungan
diatas
maka hal ini berarti tidak ada gejala
dL = 1,57
autokorelasi dalam model regresi.
dU = 1,78
2. Koefisien Determinasi (R2) Hasil perhitungan Koefisien Determinasi setelah outlier dihilangkan Tabel 1.5 b Model Summary
Model 1
R R Square a .494 .244
Adjusted R Square .206
Std. Error of the Estimate 42.42259
DurbinWatson 1.912
a. Predictors: (Constant), GWM, BOPO, NIM, CAR, LDR b. Dependent Variable: DELTALABA
Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan
output
SPSS
tampak bahwa dari hasil perhitungan
BOPO, LDR, GWM terhadap variabel
diperoleh nilai koefisien determinasi
dependen yaitu perubahan laba yang
2
(adjusted R ) sebesar 0,206. Hal ini
diterangkan oleh model persamaan ini
menunjukkan bahwa besar pengaruh
pada Bank Pembangunan Daerah sebesar
variabel independen yaitu CAR, NIM, 13
20,6% sedangkan sisanya sebesar 79,4%
dimasukkan
dalam
model
regresi.
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak 3. Uji Goodness Of Fit (Uji F-statistik)
Tabel 1.6 Hasil uji Goodness Of Fit (Uji F-statistik) ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 57958.379 179967.6 237926.0
df 5 100 105
Mean Square 11591.676 1799.676
F 6.441
Sig. .000 a
a. Predictors: (Constant), GWM, BOPO, NIM, CAR, LDR b. Dependent Variable: DELTALABA
Sumber : Data sekunder yang diolah
Hasil pengujian menunjukkan
diterima sehingga perubahan laba pada
bahwa nilai F-hitung sebesar 6,441
Bank Pembangunan Daerah di Indonesia
dengan nilai probabilitas sebesar 0,000
dapat diprediksikan oleh CAR, NIM
(prob
BOPO, LDR dan GWM.
<
0,05).
Dengan
demikian
keputusan yang diambil adalah Ho ditolak yang berarti Model regresi dapat
14
4. Uji Signifikansi Partial (Uji t-Statistik)
Tabel 1.7 Hasil uji signifikansi partial (uji t-statistik) a Coefficients
Model 1 (Constant) CAR NIM BOPO LDR GWM
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -90.790 53.610 1.564 .682 .242 4.676 1.413 .318 -.029 .643 -.996
.463 .276 2.529
-.006 .281 -.042
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .093 .024 .677 1.478 .001 .819 1.221
t -1.694 2.292 3.308 -.062 2.330 -.394
.951 .022 .695
.839 .518 .663
1.192 1.929 1.509
a. Dependent Variable: DELTALABA
Sumber : Data sekunder yang diolah
Pengaruh variabel CAR terhadap perubahan laba Berdasarkan hasil uji t pada
variabel
CAR
bertanda
positif
tabel 4.10 di atas menunjukkan koefisien
menunjukkan bahwa CAR mempunyai
regresi untuk variabel CAR sebesar
pengaruh positif terhadap perubahan
1,564 dengan nilai signifikansi sebesar
laba. Dengan demikian hipotesis yang
0,024 di mana nilai ini signifikan pada
menyatakan bahwa CAR berpengaruh
tingkat signifikansi 0,05 karena lebih
positif
kecil
perubahan
dari
0,05.
Koefisien
regresi
15
dan
signifikan laba
dapat
terhadap diterima
Pengaruh variabel NIM terhadap perubahan laba Berdasarkan
hasil
uji
t
mempunyai
pengaruh
negatif
menunjukkan koefisien regresi untuk
terhadap perubahan laba. Dengan
variabel NIM sebesar 4,676 dengan
demikian hipotesis yang menyatakan
nilai signifikansi sebesar 0,001 di
bahwa BOPO berpengaruh negatif
mana nilai ini signifikan pada tingkat
dan signifikan terhadap perubahan
signifikansi 0,05 karena lebih kecil
laba
dari 0,05. koefisien regresi variabel
dimungkinkan
NIM bertanda positif menunjukkan
BOPO pada Bank Pembangunan
bahwa NIM mempunyai pengaruh
Daerah menunjukkan
positif
terhadap
dapat
perubahan
laba.
meningkat
Dengan demikian hipotesis
yang
berpengaruh
ditolak.
Hal
karena
namun
ini
walaupun
trend
yang
ini
tidak
hal
signifikan
terhadap
menyatakan bahwa NIM berpengaruh
penurunan laba yang diperoleh bank
positif
karena
dan
signifikan
terhadap
perubahan laba dapat diterima.
penurunan
disebabkan pendapatan
adanya non
laba
bank
penurunan
operasional
dan
peningkatan biaya non operasional Pengaruh variabel BOPO terhadap perubahan laba Berdasarkan
hasil
uji
t
Pengaruh variabel LDR terhadap
menunjukkan koefisien regresi untuk
perubahan laba
variabel BOPO sebesar -0,029 dengan
Berdasarkan
hasil
uji
t
nilai signifikansi sebesar 0,951 di
menunjukkan koefisien regresi untuk
mana nilai ini tidak signifikan pada
variabel LDR sebesar 0,643 dengan
tingkat signifikansi 0,05 karena lebih
nilai signifikansi sebesar 0,022 di
besar dari 0,05. Koefisien regresi
mana nilai ini signifikan pada tingkat
variabel
BOPO
menunjukkan
bertanda
negatif
signifikansi 0,05 karena lebih kecil
bahwa
BOPO
dari 0,05. Koefisien regresi variabel
16
LDR bertanda positif menunjukkan
positif
bahwa LDR mempunyai pengaruh
Koefisien
positif
terhadap
terhadap
perubahan
laba.
variabel
CAR,
regresi
perubahan
laba.
NIM,
Dengan demikian hipotesis
yang
menunjukkan bahwa kenaikan CAR,
menyatakan bahwa LDR berpengaruh
NIM dan LDR akan menyebabkan
positif
terjadinya kenaikan laba pada periode
dan
signifikan
terhadap
perubahan laba dapat diterima.
LDR
bertanda
positif
mendatang, Sedangkan BOPO dan GWM
berpengaruh negatif namun
tidak signifikan terhadap perubahan Pengaruh variabel GWM terhadap
laba.
perubahan laba
BOPO dan GWM bertanda negatif
Berdasarkan
hasil
uji
t
Koefisien
regresi
variabel
menunjukkan bahwa kenaikan BOPO
menunjukkan koefisien regresi untuk
dan
variabel GWM sebesar -0,996 dengan
terjadinya penurunan laba bersih pada
nilai signifikansi sebesar 0,695 di
periode mendatang.
GWM
dapat
menyebabkan
mana nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih
Implikasi Hasil Penelitian
besar dari 0,05. Koefisien regresi variabel
GWM
Dengan
melihat
tingkat
bertanda
negatif
signifikansi dan koefisien regresi maka
bahwa
GWM
para
pengaruh
negatif
perusahaan perbankan khususnya Bank
terhadap perubahan laba. Dengan
Pembangunan Daerah dalam melakukan
demikian hipotesis yang menyatakan
prediksi terhadap perubahan laba pada
bahwa GWM berpengaruh negatif
periode
dan signifikan terhadap perubahan
mempertimbangkan
laba dapat ditolak.
keuangan dalam hal ini khususnya rasio
menunjukkan mempunyai
investor
dan
mendatang
manajemen
sebaiknya rasio-rasio
CAR, NIM dan LDR karena ketiga rasio Kesimpulan
keuangan tersebut merupakan rasio keuangan yang berpengaruh signifikan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.10 di atas terlihat bahwa CAR,
terhadap
NIM, LDR berpengaruh signifikan
merupakan rasio keuangan yang paling
17
perubahan
laba.
NIM
berpengaruh perubahan
signifikan
loan)
serta
perlunya
menambahkan rentang waktu yang lebih
koefisien regresi yang paling besar yaitu
panjang sehingga nantinya diharapkan
4,676, kemudian diikuti CAR dengan
hasil yang diperoleh akan lebih dapat
koefisien regresi sebesar 1,564 dan yang
digenalisir.
LDR
karena
performing
mempunyai
terakhir
laba
terhadap
yang
mempunyai
koefisien regresi sebesar 0,643. Hal ini
DAFTAR REFERENSI
dimaksudkan agar ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan
dapat
Ali, Masyud, 2004, Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar Dan Risiko Operasional, PT. Gramedia Jakarta.
di
minimalisir.
Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas, 2005, Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, NO. 2
Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan kecilnya
kemampuan
variabel
independen (CAR, NIM, BOPO, LDR, GWM)
dalam
menjelaskan
variasi
variable dependen (perubahan laba)
Berliani, Astri, 2008, Analisis Pengaruh Perubahan Capital Adequecy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), BOPO, Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Perubahan Laba (Studi Pada Bank Persero dan Bank Asing Periode September 2003September 2007), TESIS Program Pascasarjana Magister manajemen UNDIP, Semarang (Tidak Dipublikasikan).
yang ditunjukkan dengan nilai adjusted R2 sebesar 20,6%. Penelitian ini hanya terbatas menggunakan 5 rasio keuangan perbankan sebagai variabel independen (CAR, NIM, BOPO, LDR, GWM) sehingga masih ada rasio keuangan perbankan
yang
lain
yang
belum
dimasukkan dalam penelitian ini.
Brigham, Houston, 2006, Dasar – Dasar Manajemen keuangan Buku 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Agenda Penelitian Mendatang Perlunya
dimasukkan
rasio Budisantoso, Totok dan Sigit Triandu, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
keuangan bank yang lain yang belum dimasukkan independen,
sebagai misalnya
variabel NPL
(non
18
Dendawijaya, Lukman, 2005, Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Accounting Research, Vol 16, No 1. Hasibuan, Drs.H.Malayu, 2006, Dasar – Dasar Perbankan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Desfian, Basran, 2005, Analisis FaktorFaktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Bank Umum Di Indonesia Tahun 2001-2003, TESIS Program Pascasarjana Magister manajemen UNDIP, Semarang (Tidak Dipublikasikan.
Hartono, Jogiyanto dan Zainuddin, 1999, Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 1, Januari 1999.
Direktori Perbankan Indonesia 2006, 2007. Dewi, Purnama S dan Juniati Gunawan, 2003, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dan Luas Pengungkapan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Pada Laporan Tahunan Perbankan yang Terdaftar Di BEJ, Media Riset Akuntansi, Auditing, Dan Informasi, Vol. 3, No. 2, agustus 2003 : 155-180.
Husnan, Suad, 1996, Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek), Edisi Ketiga, BPFE Yogyakarta. http://www.bi.go.id/ Booklet Perbankan Indonesia. http://www.bi.go.id/ Laporan Keuangan Publikasi Bank
FASB, 2000, Statement of Financial Accounting Concept No. 1, John Willey dan Sons, New York.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta .
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Januarti, Indira, 2002, Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia, Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 10.
Garrison, Ray H, 1988, Managerial Accounting Concepts For Planning, Control, and Decision Marking, Fifth Edition, Illinois : R.R. Donnelley & Sons.
Kasmir, 2004, Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kuncoro M, Suhardono, 2002, Manajemen Perbankan : Teori dan Aplikasi, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta.
Gonedes, 1978, Corporate Signaling, External Accounting, and Capital Market Equilibrium : Evidence on Dividends, Income, and Extraordinary Item, Journal of
Kusuno, Willyanto Kartiko dan Tarmizi Achmad, 2003, Analisis Rasio19
rasio Keuangan sebagai indikator dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XV, No.5, Juni 2003.
Ketiga, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Sudarini, Sinta, 2005, Penggunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba pada masa yang akan datang (Studi Kasus di Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. XVI, No. 3, 195-207.
Mas’ud, Machfoedz, 1994, Financial Ratio Analysis And The Prediction Of Earning Changes In Indonesia, Kelola, No. 7/ 111/ 1994. Muljono, Teguh Pudjo, 1999, Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktek Perbankan, edisi 3, BPFE Yogyakarta. Munawir, 2002, Analisis Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Suhardito et al, 2000, Analisis Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Emiten dan Industri Perbankan di PT BES, Simposium Nasional Akuntansi III, Hal 600-618 .
Penman, Stephen H, 1992, Financial Statement Information and the Pricing of Earning Changes, The Accounting Review, Vol. 67, No. 3.
Surifah, 2002, Kinerja Keuangan Perbankan Swasta Nasional Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi, JAAI, Vol. 6, No. 2.
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty, 2002, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi, AMP YKPN, Yogyakarta.
Susilo, Sri Y et al, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Penerbit : Salemba Empat Jakarta.
Sarifudin, Muhamad, 2005, Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Industri Perbankan Yang Listed di BEJ, TESIS Program Pascasarjana Magister manajemen UNDIP, Semarang (Tidak Dipublikasikan).
Taswan, 2006, Manajemen Perbankan, UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Scott, JR et al, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan Jilid 1, PT. Intermasa, Jakarta.
Usman, Bahtiar, 2003, Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada BankBank di Indonesia, Media Riset
Siamat, Dahlan, Lembaga
Tumirin, 2004, Analisis Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Dan Rasio Likuiditas Dalam Memprediksi Perubahan Laba, Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 2, No. 3.
2001, Manajemen Keuangan, Edisi 20
Bisnis dan Manajemen, Vol. 3, No. 1, April 2003.
Manajemen UNDIP, Semarang (Tidak Dipublikasikan).
Widayani, Indri Astuti, 2005, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Periode 2000-2002 (Studi Empiris : bank Umum di Indonesia), Tesis Program Pascasarjana Magister
Zulfadin, Rahadian dan Anita Febryani, 2003, Analisis Kinerja Bank Devisa dan Non Devisa di Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7, No. 4.
21
22