Analisis Kolimasi Berkas Sinar-X Pada Pesawat Fluoroscopy (Mobile C-Arm) Dirumah Sakit U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 2016
ANALISIS KOLIMASI BERKAS SINAR-X PADA PESAWAT FLUOROSCOPY (MOBILE C-ARM) DIRUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN Gusti Ayu Desi Sinta Dewi*, Bualkar Abdullah**, Dahlang Tahir ** *Alumni Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNHAS (
[email protected])
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang analisis kolimasi berkas sinar-x pada pesawat fluoroscopy (Mobile C-Arm), merk Toshiba, tipe/model D-063S nomor seri 2J9208 di rumah sakit Universitas Hasanuddin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisis ketepatan kolimasi berkas sinar-x, dengan melakukan tiga metode uji yaitu kesesuaian titik pusat Image Intensifier (II) dengan monitor, kesesuaian area berkas sinar-X dengan monitor dan kesesuaian area berkas sinar-x dengan Image Intensifier (II) dan dilakukan sebanyak lima kali pengulangan. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pesawat fluoroscopy (Mobile C-Arm) di rumah sakit Universitas Hasanuddin, masih memenuhi batas nilai lolos uji yaitu lebih kecil atau sama dengan nilai lolos uji yang telah ditetapkan. Kata Kunci : Fluoroskopi, Image Intensifier, Nilai Lolos Uji ABSTRACT The research has been conduct about analysis of x-ray beam collimation in fluoroscopy (Mobile C-Arm), the brand Toshiba, type / model D-063S serial number 2J9208 at Hasanuddin University hospital. This aims study are to determine and analyze the accuracy of collimation x-ray beam, to conduct three test methods that conformity center point Image Intensifier (II) with a monitor, conformity area X-ray beam to monitor and conformity area x-ray beam with the Image Intensifier ( II) and performed a total of five repetitions. The results are analyzed exhibit that fluoroscopy (Mobile C-Arm) at Hasanuddin University hospital, still meet the limit value pass the test that is less than or equal to the value passes test has been established. Keywords : Fluoroscopy, Image Intensifier, Value passed test
Analisis Kolimasi Berkas Sinar-X Pada Pesawat Fluoroscopy (Mobile C-Arm) Dirumah Sakit U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 2016
ketepatan Image Intensifier dengan
1. Pendahuluan Pesawat Fluoroscopy merupakan pesawat radiodiagnostik yang pada awalnya dilakukan atas modalitas radiografi yang cenderung bersifat analog, seiring perkembangan zaman teknologinya menjadi lebih praktis. Fluoroscopy merupakan suatu teknik pencitraan yang real-time dengan resolusi temporal yang tinggi. Teknik Fluoroscopy digunakan untuk melihat citra struktur, organ atau cairan dalam tubuh pasien. Teknik Fluoroscopy ini dapat juga membantu dokter untuk mendiagnose berbagai penyakit dan memandu prosedur intervensional.
citra, ketepatan titik pusat Image Intensifier
dengan
citra
pada
monitor. Berdasarkan uraian diatas, penulis
merasa
penting
untuk
melakukan penelitian menentukan dan menganalisis kesesuaian titik pusat Image Intensifier (II) dengan monitor,
kesesuaian
sinar-X
dengan
kesesuaian
area
area monitor
berkas
berkas dan sinar-x
dengan Image Intensifier (II).
2. Teori
Metode pengujian yang
Fluoroscopy
merupakan
dilakukan pada pesawat Fluoroscopy
pencitraan sinar-x real time untuk
(mobile C-Arm), dilakukan oleh
melihat dalam tubuh pasien dengan
tenaga fisikawan medis yang telah
resolusi tinggi. Sistem Fluoroscopy
dididik dalam aspek administrasi,
modern
teknis, dan kinerja pada peralatan
intesifier
pesawat Fluoroscopy yang mampu
meningkat dengan adanya kemajuan
menilai
dari
teknologi. Pada mulanya ukuran
pesawat sinar-X. Maka dari itu
diameter Image Intensifier 15 cm (6
fisikawan medis sangat berperan
inch), dan saat ini dapat ditemui
penting didalam menentukan kualitas
Image Intensifier dengan ukuran
pesawat Fluoroscopy ini. Uji ini
diameter 40 cm (16 inch). Sistem
dilakukan
menentukan
Fluoroscopy pada saat ini dilengkapi
ketepatan pada tabung kolimasi yaitu
pula dengan kamera TV modern
kinerja
untuk
peralatan
menggunakan (II),
yang
image ukurannya
Analisis Kolimasi Berkas Sinar-X Pada Pesawat Fluoroscopy (Mobile C-Arm) Dirumah Sakit U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 2016
yang mempunyai kualitas super dan
oleh screen fluoroscent, selanjutnya
resolusi tinggi. Dengan frame rate
ditangkap oleh kamera (CCTV). Dari
pulsed Fluoroscopy yang variabel,
kamera sinyal diperkuat kemudian
dosis pasien dapat dikurangi dengan
dimasukan kedalam rangkaian LPF
memperoleh citra yang lebih baik
(Low power frekuensi). Keluaran
dibanding dengan Fluoroscopy tahun
dari rangkaian LPF yang masih
70 – 80 an [1,3,4].
berupa sinyal analog, selanjutnya
Alat fluoroscopy modern
diperkuat dan dimasukan kedalam
sekarang ini terdiri dari tube sinar-X
Automatic Brightness Control (ABC)
fluoroscopy dan penerima gambar
untuk dirubah menjadi sinyal digital.
(Image Receptor) yang berada pada
Proses selanjutnya dari Automatic
alat C-Arm (Alat yang berbentuk
Brightness
seperti huruf C), ada dua jenis desain
dimasukan ke sistem komputer untuk
tube sinar-X fluoroscopy, yaitu yang
diolah menjadi sebuah gambar dari
berada dibawah meja pemeriksaan
obyek [10,11,12].
dan
yang
berada
diatas
meja
pemeriksaan tepatnya diatas tubuh
II.3
Control
Uji
Kesesuaian
(ABC)
Pesawat
Fluoroscopy
pasien [1].
Dalam
menentukan
uji
kontrol kualitas pesawat fluoroscopy fisikawan
medis
mengacu
pada
keputusan kepala BAPETEN nomor 9 tahun 2011 tentang uji kesesuaian pesawat sinar-X radiologi diagnostik dan
intervensional
yaitu
uji
kesesuaian pesawat sinar-X radiologi Gambar 1 Fluoroscopy (Mobile CArm)
diagnostik dan intervensional yang selanjutnya disebut uji kesesuaian
II.1.3 Cara Kerja Fluoroscopy
pesawat sinar-X
adalah uji untuk
Sinar-x yang dipancarkan
memastikan pesawat sinar-X dalam
dari tabung sinar-X akan diterima
kondisi andal, baik untuk kegiatan
Analisis Kolimasi Berkas Sinar-X Pada Pesawat Fluoroscopy (Mobile C-Arm) Dirumah Sakit U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 2016
radiologi
diagnostik
maupun
pesawat fluoroscopy (Mobile C-
memenuhi
Arm) dan pengukuran Kesesuaian
perundang-undangan.
titik pusat Image Intensifier (II)
Keputusan kepala BAPETEN nomor
dengan Monitor, Kesesuaian area
9 tahun 2011 mengacu
berkas
intervensional peraturan
dan
kepada
sinar-X
dengan
Image
peraturan dari Western Australia dan
Intensifier (II), dan Kesesuaian area
NSW
berkas sinar-X dengan Monitor dapat
Environment
Authority Guidelines
Protection (NSW EPA
di lihat pada tabel dibawah ini :
Guidelines) [15,16,17,18]. Tabel IV.1 Kesesuaian titik pusat
3. Metodologi Penelitian
Image Intensifier dan Monitor Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kesesuaian titik pusat Image
Intensifier
(II)
monitor,
kesesuaian
sinar-X
dengan
kesesuaian
area
area monitor
berkas
dengan berkas dan sinar-x
dengan Image Intensifier (II), dan untuk menganalisis kesesuaian titik
No. 1 2 3 4 5
Ukuran II (cm)
21.4 21.4 21.4 21.4 21.4 Rata-rata STDEV
Titik Pusat II (cm) 10.7 10.6 10.5 10.3 10.2 10.4 0.2
Titik Pusat Monitor (cm) 10.6 10.5 10.4 10.2 10.1 10.3 0.2
pusat Image Intensifier (II) dengan monitor,
kesesuaian
sinar-X
dengan
kesesuaian
area
area monitor
berkas
berkas
Tabel IV.2 Kesesuaian area berkas
dan sinar-x
dengan Image Intensifier (II) dengan
sinar-X dan Monitor
pesawat fluoroscopy (mobile c-arm)
Area Monitor (cm) 21.6 21.6 21.6 21.6 21.6 Rata-rata
model/type tabung D-063S. Hasil
STDEV
menggunakan MS. Excel. 4. Hasil dan Pembahasan Pesawat fluoroscopy (mobile c-arm)
yang
digunakan
adalah
analisis kolimasi berkas sinar-x pada
No. 1 2 3 4 5
Area Berkas Sinar-X (cm) 20.9 20.8 20.5 20.7 20.6 20.7 0.1
Analisis Kolimasi Berkas Sinar-X Pada Pesawat Fluoroscopy (Mobile C-Arm) Dirumah Sakit U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 2016
Tabel IV.3 Kesesuaian area berkas
monitor yang diperoleh yaitu 10.3
sinar-X dan Image Intensifier (II)
cm,
sedangkan
pada
kesesuaian area berkas sinar-x No. 1 2 3 4 5
Ukuran Image Intensifier (cm) 21.4 21.4 21.4 21.4 21.4 Rata-rata STDEV
Area Berkas Sinar-X (cm) 20.9 20.8 20.5 20.7 20.6 20.7 0.1
dengan
monitor
pengukuran
dan
pada
kesesuaian
area
berkas sinar-X dengan Image Intensifier rata-rata ukuran area berkas sinar-x yang diperoleh sama yaitu 20.7 cm 2. Hasil analisis ketepatan kolimasi
Dari
tabel-tabel
hasil
pesawat Fluoroscopy (Mobile C-
pengukuran yang dipaparkan diatas
Arm)
dapat dilihat bahwa tingkat akurasi
pesawat fluoroscopy (mobile c-
kesesuaian kolimasi pada tabel IV.4
arm) masih didalam/memenuhi
sampai IV.6 memiliki nilai error
batas toleransi yang ditetapkan
yang sesuai dengan standar yang
oleh PERKA BAPETEN No. 9
diberlakukan
Tahun 2011 yaitu lebih kecil
dalam
Perka
menunjukkan
bahwa
atau sama dengan nilai lolos uji
BAPETEN No. 9 tahun 2011.
yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan
maka
dapat
1. Bushberg,
disimpulkan bahwa : 1. Hasil
DAFTAR PUSTAKA
pengukuran
ketepatan
J.,Edwin,
JT., S.,
Anthony,
Leidholt,
M.,
kolimasi pesawat Fluoroscopy
Boone, JR., 2002, The Essential
(Mobile
C-Arm)
pada
Physic of Medical Imaging,
pengukuran
kesesuaian
titik
Second
(II)
Williams
pusat
Image
Intensifier
dengan monitor rata-rata ukuran
Edition, &
Lippincott Wilkins,
Philadelphia USA.
titik pusat Image Intensifier
2. Djarwani S. Soejoko, 2008,
yang diperoleh yaitu 10.4 cm
Proteksi Radiasi pada Intervensi
dan rata-rata ukuran titik pusat
Analisis Kolimasi Berkas Sinar-X Pada Pesawat Fluoroscopy (Mobile C-Arm) Dirumah Sakit U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n | 2016
Kardiovaskular,
Departemen
Fisika FMIPA UI.
8. Radiological Council of Western Australia, 2006, Diagnostic X-
3. 4. Beth A. Scheuler, 2000, The
ray
Equipment
Compliance
AAPM/RSNA Physics Tutorial
Testing, Department of Health
for Residents General Overview
of Western Australia
of
Fluoroscopic
Imaging,
RadioGraphics, 20: 1115– 1126. 4. Beth
A.
Scheuler,
The
9. Diagnostic X-ray, 2004, Unit QC
Standard
in
British
Columbia, Canada
AAPM/RSNA Physics Tutorial
10. Ervin B. Podgorsak, dkk, 2003,
for Residents General Overview
Review of Radiation Oncology
of
Physics:
Fluoroscopic
Imaging,
A
Handbook
for
RadioGraphics 2000;20: 1115–
Teachers and Students, IAEA,
1126
Vienna, Austria.
5. AAPM Report No.74, 2002, Quality Control in Diagnostic Radiology,
Medical Physics
Publishing. 6. Michael S. Van Lysel., 2000, The
AAPM/RSNA
Tutorial
for
Physics Residents,
Fluoroscopy : Optical Coupling and
the
Video
System,
of
Medicine
Departments (Cardiovascular
Medicine
Section) and Medical Physics, University of Wisconsin 7. IAEA Standard Syllabus Course on
Radiation
Protection
in
Diagnostic and Interventional Radiology