ABSTRACT WAVE ANALYSIS WITH RADIO FREQUENCY TECHNOLOGY STANDARD 2.4 GHz IEEE 802.11b (Wi-Fi) AGAINST INTERFERENCE PHYSICAL BARRIER By Heriansyah, Sofiati Augustine, Raden Arum Setia Priadi HP: +62 81279048058, E-mail:
[email protected] Wi-Fi is a wireless technology that uses the work system based on 2.4 GHz-frequency radio waves that have labor standards IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g. Inside this technological sophistication possessed nonetheless there is a problem in wave propagation, namely the existence of barriers that cause strong attenuation of the emitted signal. To address the issue, conducted research on wave propagation using the 2.4 GHz Radio Access Point as the source of the waves. At the time of wave propagation, the path will be blocked by the barrier which used to be a barrier to its application in areas that become hot spots transmitting these waves. Data obtained from wave propagation showed that wave attenuation is different for each different type of barrier. The amount of attenuation depends on the species barrier and propagation distance that is passed by the 2.4 GHz radio waves.
Key word : Wi-Fi, Radio Access Point, Frequency of 2.4 GHz.
ANALISIS GELOMBANG RADIO FREKUENSI 2.4 GHz DENGAN TEKNOLOGI STANDAR IEEE 802.11b (Wi-Fi) TERHADAP GANGGUAN BARRIER FISIK Oleh HERIANSYAH, SOFIATI, AUGUSTINE, RADEN ARUM SETIA PRIADI Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung Wi-Fi merupakan Teknologi Wireless yang menggunakan sistem kerja berdasarkan gelombang radio berfrekuensi 2.4 GHz yang memiliki standar kerja IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g. Di dalam kecanggihan yang dimiliki teknologi ini tetap saja ada masalah dalam perambatan gelombangnya, yaitu keberadaan barrier yang menyebabkan pelemahan pada kuat sinyal yang dipancarkan. Untuk mengungkapkan masalah ini, dilakukan penelitian mengenai perambatan gelombang 2.4 GHz menggunakan Radio Access Point sebagai sumber gelombangnya. Pada saat dilakukan perambatan gelombang, lintasannya akan dihalangi oleh barrier yang biasa menjadi penghalang pada penerapannya di daerahdaerah yang menjadi hot spot pemancaran gelombang ini. Data yang didapat dari perambatan gelombang menunjukkan hasil pelemahan gelombang yang berbeda-beda untuk tiap jenis barrier yang berbeda pula. Besarnya pelemahan tergantung dari massa jenis barrier dan jarak perambatan yang dilewati oleh gelombang radio 2.4 GHz. Kata kunci : Wi-Fi, Radio Access Point, Frekuensi 2.4 GHz.
menggunakan gelombang radio 2.4
BAB I. PENDAHULUAN
GHz.
A. Latar Belakang
3. Mempelajari
cara
meningkatkan
Untuk meningkatkan kemampuan
kualitas gelombang radio 2.4 GHz
antar operasi 802.11b, telah dibentuk aliansi
yang dikhususkan untuk standar
kesesuaian ethernet yang bernama Wireless
802.11b.
Ethernet Compatibility Alliance, dan telah melakukan pengujian di bulan April 2000. WECA
kemudian
menciptakan
BAB II. METODE PENELITIAN
nama
komersial sebagai Wireless Fidelity untuk
A. Waktu dan Tempat
mengindikasikan kemampuannya dalam hal pengantaroperasian
peranti-peranti
dari Waktu
berbagai pabrik pembuat. Sebuah pabrik pembuat
harus
menyerahkan
ketiga
untuk
diuji
Tempat
sebelum
dipasarkan. Jika berhasil lolos, logo Wi-Fi
perambatan
Ada
masalah
gelombangnya,
pada
kuat
sinyal
Teknik
Komputer
dan
Teknik
Telekomunikasi
Jurusan
Universitas
Lampung.
dalam yaitu
keberadaan barrier yang menyebabkan pelemahan
Laboratorium
Teknik
produk 802.11b sekarang ini menggunakan Wi-Fi.
:
Teknik Elektro Fakultas
dapat dituliskan pada produk itu. Mayoritas
label
November 2009 – Mei 2010
produk
802.11b-nya dulu ke laboratorium milik pihak
:
B. Alat Dan Bahan
yang
dipancarkan.
1.
Perangkat keras a. Spesifikasi Laptop yang digunakan
B. Tujuan Penelitian
untuk
transmiter
dan
receiver
adalah sebagai berikut: Maksud dan tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kualitas kuat sinyal
1. Prosesor Intel Pentium DualCore T4200 2.00 GHz;
pada gelombang radio 2.4 GHz
2. Memori DDRAM2 1 GB;
yang mengalami gangguan berupa
3. Hardisk dengan kapasitas
barrier pada perambatannya. 2. Mengetahui
dan
mempelajari
sistem penyampaian data dengan
250GB; 4. DVD/CD-Rom Drive. b. Peralatan radio penghasil gelombang 2.4 GHz dengan spesifikasi standar
IEEE
802.11b
yang
sifat
pemancarannya omnidirectional. c. Wifi Universal Serial Bus.
2. Penelitian Penelitian dilakukan dengan merambatkan gelombang
d. Untuk pembuatan barrier berbentuk kotak pada sisi Receiver diperlukan alat dan bahan sebagai tertera pada tabel 1.
radio
2.4
GHz
terhadap
beberapa macam barrier. Dilihat strength signal gelombang itu dengan menggunakan Netstumbler didasarkan pada jarak yang ditempuh dalam perambatannya dan massa
2. Perangkat lunak
jenis barrier yang menghalangi benda itu
a. Sistem operasi Windows XP
serta waktu yang ditempuh dalam tranfer
b. Netstumbler
data.
C. Prosedur Kerja
3. Langkah percobaan
1. Perancangan dan pembuatan
Diteliti gelombang hasil dari perambatan
barrier atau sampel bahan penguji dan sistem
gelombang 2.4 GHz dengan teknologi standar
dilewatkan
Dalam tahapan ini dilakukan perancangan dan pembuatan barrier atau sampel bahan
Barrier yang peneliti buat yaitu barrier kertas, barrier plastik, barrier kayu, barrier kaca, barrier konkrit dan barrier logam yang dibuat berbentuk kotak, dengan ukuran setiap barrier yang dibuat sesuai 2.
Dalam
perancangan
sistem
dibutuhkan 2 buah laptop di mana laptop pertama berada pada sisi transmitter dan laptop kedua berada pada sisi receiver
USB pada laptop kedua sehingga bisa terkoneksi.
pada
barrier
yang
akan
yang
telah
gelombang ini yaitu : 1. Persiapkan
peralatan
radio
penghasil gelombang dengan spesifikasi standar
IEEE
pemancarannya
802.11b
yang
sifat
omnidirectional.
Persiapkan alat penerima gelombang yang berlaku
sebagai
receiver.
Persiapkan
beberapa barrier yang digunakan untuk menguji kondisi kuat sinyal gelombang yang menerima perlakuan pada percobaan yang dilakukan.
2. Tabel 1. Alat dan Bahan
kemudian menggunakan radio access point yang berada pada laptop pertama dan wifi
802.11b
ditentukan jenisnya. Cara untuk meneliti
penguji dan sistem secara menyeluruh.
tabel
IEEE
N o 1 2 3 4 5 6
Alat dan bahan Kertas Plastik Kayu Kaca Lempengan logam Las karbit
Fungsi
7 8 9 10 11 12 13 14
Lem kertas Lem plastik Lem kaca Gergaji kayu Streples Paku Palu Pengaris /meteran
15 16 17 18 19 20
Memotong kayu
Semen Batu split Pasir Gerinda Triplek Sendok semen
Memotong lempengan logam
pemancar dan receiver seteliti mungkin,
Tabel 2. Ukuran Barrier Barrier
Panjang
Lebar
Tinggi
Ketebalan
Kertas
26.5 cm
26,5 cm
25,5 cm
2 mm
Plastik
25 cm
25 cm
25 cm
3 mm
Kayu
27,5 cm
24 cm
24 cm
1,5 cm
Kaca
25 cm
25 cm
25 cm
3 mm
Konkrit
25 cm
25 cm
24 cm
2 cm
Logam
26 cm
26 cm
26 cm
2 mm
sehingga luas pancaran gelombang yang dipancarkan tidak terlepas dari halangan yang dibuat yang diletakkan di antara pemancar dan penerima. 5. Hidupkan alat pemancar, kemudian analisa kuat sinyal yang diterima pada receiver. Matikan alat radio pemancar. Ambil barrier yang berada di antara alat pemancar dan receiver tanpa mengubah
3. Persiapkan
peralatan
radio
jarak dan kondisi alat pemancar dan
penghasil gelombang dengan spesifikasi
receiver
standar
sifat
pemancar dan receiver, lalu mengamati
omnidirectional.
kuat sinyal yang diterima oleh receiver.
Persiapkan alat penerima gelombang yang
Gelombang yang dipancarkan ini adalah
berlaku
gelombang radio dengan kondisi sempurna
IEEE
pemancarannya
sebagai
802.11b
receiver.
yang
Persiapkan
itu.
Hidupkan
kembali
alat
beberapa barrier yang digunakan untuk
tanpa
menguji kondisi kuat sinyal gelombang
perambatannya.
yang menerima perlakuan pada percobaan
gelombang
yang dilakukan.
gelombang pada percobaan perambatan
4. Letakkan pemancar dan receiver secara terpisah pada jarak tertentu dengan
mengalami
yang
gangguan
Lalu
pada
membandingkan
diterima
ini
dengan
gelombang dengan menggunakan barrier. 6. Untuk
mendapatkan
sifat
kondisi antara pemancar dan receiver
gelombang
dihalangi oleh sample yang telah dibuat,
sesuatu
pastikan jarak antena pemancar dan antena
memberikan perlakuan gelombang terhadap
receiver masih dapat saling berhubungan
jenis barrier yang berbeda-beda.
satu sama lain. Mengatur jarak antara
yang lebih pasti terhadap yang
menghalanginya,
kita
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian 1. Penelitian berdasarkan jarak 100 MB
0 0
1
2
3
4
5
80
-20
78.17
78.28
78.36
78.45
39.14
39.22
39.27
39.4
82.57
70 Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
200 MB
90
-10
-30 -40
-40 -46
-50
-50
60 50 40
40.18
30 20
-52
-60
10
-60
0 0
-70
1
2
3
Grafik 1a. Signal strength radio 2.4 GHz tanpa melewati barrier
100 MB
1
2
3
4
5
80
-20
78.46
78.56
78.6
78.85
39.23
39.29
39.35
39.65
83.1
70 Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
200 MB
90
-10
-30 -40 -44 -48
-50
60 50 40
-54
10
-62
0 0
-70
1
2
3
Grafik 2a. Signal strength radio 2.4 GHz dihalangi barrier kertas
100 MB 2
3
4
5
200 MB
90
-10
80 -20
78.5
78.65
79.12
79.55
39.35
39.59
39.75
39.78
84.68
Waktu (detik)
70
-30 -40 -44 -50
5
Grafik 2b. Waktu transfer data dihalangi barrier kertas
0 1
4
Jarak (m)
Jarak (m)
0
42.16
30 20
-52
-60
Signal Strength (dbm)
5
Grafik 1b. Waktu transfer data tanpa melewati barrier
0 0
4
Jarak (m)
Jarak (m)
-48 -52
-60
-54
60 50 40
42.92
30 20
-62
10 0
-70 Jarak (m)
0
1
2
3
4
5
Jarak (m)
Grafik 3a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati barrier Grafik 3b. Waktu transfer data dihalangi barrier plastik plastik
100 MB
0 0
1
2
3
4
5
-20 Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
-10
-30 -40 -46 -50
-52
-54
-56
-60 -64
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
-70
89.47
0
78.76
79.11
79.56
79.86
39.46
39.62
39.83
39.97
1
2
3
Jarak (m)
100 MB 1
2
3
4
5
-10
Waktu (detik)
-20 -30 -40 -48
-50
5
Grafik 4b. Waktu transfer data dihalangi barrier kayu
0 0
4
44.41
Jarak (m)
Grafik 4a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati barrier kayu
Signal Strength (dbm)
200 MB
-54
-56
-60
-60 -64
-70
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
200 MB
94.25 79.05
79.91
79.95
80.62
39.65
39.72
39.95
40.02
47.36
0
1
2
Jarak (m)
3
4
5
Jarak (m)
Grafik 5a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati barrier kaca Grafik 5b. Waktu transfer data dihalangi barrier kaca 100 MB
0 1
2
3
4
5
120
-20
100 Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
0 -10
-30 -40 -50
-50 -56
-60
-60
200 MB
102.05
80
79.24
80.02
81.8
81.97
39.8
39.85
40.05
40.33
60 48.52 40 20
-62 -66
-70
0 0
Jarak (m)
Grafik 6a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati barrier konkrit
1
2
3
4
Jarak (m)
Grafik 6b. Waktu transfer data dihalangi barrier konkrit
5
100 MB
0 0
1
2
3
4
5
140 122.01
120
-20 Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
-10
200 MB
-30 -40 -50 -60
100
90.56
87.04
84.05
80 60
60.46
40
40.13
125.5
66.5
47.05
40.54
-60
20 -70
-70
-72
-74
-80
-76
0 0
1
2
Jarak (m)
3
4
5
Jarak (m)
Grafik 7a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati barrier logam
Grafik 7b. Waktu transfer data dihalangi barrier logam
Dari hasil penelitian yang diperlihatkan
Dalam waktu transfer data, pola waktunya
pada grafik 1 sampai dengan grafik 7,
semakin lambat di mana jaraknya semakin
dalam
penelitian
yang
dilakukan
jauh dan jika data yang ditransfer semakin
Penulis
membuat
besar maka waktu yang dibutuhkan dalam
hubungan kuat sinyal terhadap jarak yaitu
transfer data semakin besar sehingga jarak
kita bisa melihat pengaruh yang disebabkan
(s) berbanding lurus dengan waktu. Alasan
oleh jauh dekatnya jarak pengirim dengan
ini diperkuat dengan persamaan sebagai
penerima gelombang 2.4 GHz terhadap
berikut :
berdasarkan
jarak.
tingkat kekuatan sinyal yang diterima setelah melewati jarak yang berbeda-beda. Pada jarak yang diubah-ubah, tiap barrier yang mempunyai karakteristik tertentu,
V
T
kecepatan gelombang
sama,
[meter/detik]
mana
semakin
jauh
jarak
perambatan maka kekuatan sinyal akan semakin
melemah.
Alasan
jarak
ini
diperkuat dengan persamaan Friis sebagai berikut :
P r d
Pt Gt Gr 2
4 2 d 2 L
sT t
Di mana
miskipun variasi pelemahan sinyal relatif di
s t T
= panjang gelombang [meter] T = perioda [detik]
s
= jarak [meter]
t
= waktu [detik]
2. Penelitian berdasarkan massa jenis (rapat massa)
Barrier yang dilewati oleh perambatan gelombang radio 2.4 GHz akan menyebabkan kekuatan gelombang itu menjadi berkurang. Salah satu faktor yang menentukan besar kecil dari berkurangnya kekuatan gelombang yang diteruskan setelah melewati barrier ini adalah rapat massa barrier nya.
a. Percobaan untuk massa jenis barrier yang berbeda dengan jarak 1m
100 MB
0 Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Konkrit
Logam
Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
-10
Tanpa Barrier (udara)
-20 -30 -40
-40 -44
-44
-46
-50
-48
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
-50
-60
78.17
78.46
78.5
78.76
79.05
79.24
39.14
39.23
39.35
39.46
39.65
39.8
Tanpa Barrier (udara)
-60
200 MB
Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Konkrit
84.05
40.13
Logam
Barrier
Barrier
Grafik 8a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati beberapa
Grafik 8b. Waktu transfer data melewati beberapa jenis barrier
jenis barrier dengan jarak lintasan 1m.
dengan jarak lintasan 1m.
b. Percobaan untuk massa jenis barrier yang berbeda dengan jarak 2m
100 MB
0 Tanpa Barrier (udara)
Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Konkrit
Logam
-20
Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
-10
-30 -40 -46 -50
-48
-48 -52
-54
-56
-60 -70
-70
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
200 MB
78.28
78.56
78.65
79.11
79.91
80.02
39.22
39.29
39.59
39.62
39.72
39.85
Tanpa Barrier (udara)
Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Konkrit
87.04
40.54
Logam
Barrier
Barrier
Grafik 9a Signal strength radio 2.4 GHz melewati beberapa
Grafik 9b. Waktu transfer data melewati beberapa jenis barrier
jenis barrier dengan jarak lintasan 2m.
dengan jarak lintasan 2m.
c. Percobaan untuk massa jenis barrier yang berbeda dengan jarak 3m
100 MB
0
-20
Tanpa Barrier (udara)
Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Konkrit
Logam
Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
-10
-30 -40 -50
-50
-52
-52
-54
-60
-56
-60
-70
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
90.56 78.36
78.6
79.12
79.56
79.95
81.8
39.27
39.35
39.75
39.83
39.95
40.05
Tanpa Barrier (udara)
-72
-80
200 MB
Kertas
Plastik
Kayu
Barrier
Kaca
Konkrit
47.05
Logam
Barrier
Grafik 10a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati beberapa
Grafik 10b. Waktu transfer data melewati beberapa jenis barrier
jenis barrier dengan jarak lintasan 3m.
dengan jarak lintasan 3m.
d. Percobaan untuk massa jenis barrier yang berbeda dengan jarak 4m
100 MB
0
-20
Tanpa Barrier (udara)
Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Konkrit
Logam
-40
-60
-52
122.01
120
-30
-50
140 Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
-10
200 MB
-54
-54
-56
-70
100 80
78.45
79.55
78.85
79.86
80.62
81.97 60.46
60 40
39.4
39.65
39.78
39.97
40.02
40.33
20 -60
0
-62 -74
-80
Tanpa Barrier (udara)
Kertas
Plastik
Barrier
Kayu
Kaca
Konkrit
Logam
Barrier
Grafik 11a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati beberapa
Grafik 11b. Waktu transfer data melewati beberapa jenis barrier
jenis barrier dengan jarak lintasan 4m.
dengan jarak lintasan 4m.
e. Percobaan untuk massa jenis barrier yang berbeda dengan jarak 5m
100 MB
0
-20
Tanpa Barrier (udara)
Kertas
Plastik
Kayu
Kaca
Konkrit
Logam
125.5
120
-30 -40 -50 -60
140 Waktu (detik)
Signal Strength (dbm)
-10
200 MB
100 80
82.57
89.47
84.68
83.1
102.05
94.25
66.5
60 40
40.18
44.41
42.92
42.16
48.52
47.36
20 -60
-62
-62
-64
-70
-64
0 -66 -76
-80
Tanpa Barrier (udara)
Kertas
Plastik
Barrier
Kayu
Kaca
Konkrit
Logam
Barrier
Grafik 12a. Signal strength radio 2.4 GHz melewati beberapa
Grafik 12b. Waktu transfer data melewati beberapa jenis barrier
jenis barrier dengan jarak lintasan 5m.
dengan jarak lintasan 5m.
Pada penelitian juga didapat hal
plastik yang memiliki massa jenis yang
lain yang mempengaruhi berkurangnya
berbeda menghasil kuat sinyal yang sama.
kekuatan sinyal radio 2.4 GHz, yang mana
Gelombang 2.4 GHz yang telah melewati
hal ini adalah massa jenis atau disebut juga
material logam dengan jarak yang sama
rapat massa dari barrier yang menghalangi
dengan gelombang 2.4 GHz yang melewati
peristiwa perambatan sinyal itu. Pada
material kaca, akan menghasilkan dampak
grafik-grafik antara grafik 8 sampai 12
yang sangat jauh berbeda yang mana kaca
dengan jelas dapat dilihat bahwa hubungan
akan melemahkan sinyal lebih sedikit dari
antara massa jenis, kuat sinyal dan waktu
pada yang disebabkan oleh material logam.
adalah pengaruh rapat massa penghalang
Dalam penelitian yang penulis lakukan
atau barrier terhadap pelemahan kekuatan
ternyata material logam sebagai penghalang
sinyal, di mana semakin besar rapat massa
memiliki sifat yang menyebabkan kualitas
dari
menghalangi
sinyal yang dihalangi menjadi sangat jelek
perambatan gelombang 2.4 GHz maka
dikarenakan logam memiliki massa jenis
semakin melemahkan kekuatan gelombang
yang sangat besar dibandingkan massa jenis
ini. Begitu juga untuk waktu data transfer
material yang lainnya.
suatu
barrier
yang
antara komputer pengirim dan komputer penerima.
B. Analisa dan Pembahasan Tetapi pada pengaruh rapat massa ini terdapat pengecualian pada material
Penelitian dilakukan untuk Fresnel
tertentu sebagai barrier yaitu kertas dan
zone berbentuk seperti bola rugby di mana
kondisi fresnel zone ini berbentuk ellips,
d
= Jarak total antara transmitter dan
untuk menghitung FZC adalah :
receiver (Km) f
d 4f
b = 17,32
= Frekuensi transmitter (GHz)
Dari perhitungan di atas mengenai Fresnel Zone dan Free Space Loss, dapat dibuat
Di mana :
tabel sebagai berikut : b
= Fresnel Zone Clearance (meter)
Tabel 3. Fresnel Zone
Tabel 4. Free Space Loss
No Urut
Jarak (m)
b (m)
No Urut
Jarak (m)
Free Space Loss
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
0,18 0,25 0,31 0,35 0,39
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
40 46 49,53 52 53,92
Dari data tabel di atas, peneliti dapat
sinyal yang kecil lebih banyak diakibatkan
memperlihatkan hubungan Fresnel Zone
karena Fresnel Zone dan Free Space Loss.
dan Free Space Loss gelombang radio 2.4
Hal ini terjadi karena kehilangan energi
GHz terhadap jarak, di mana jika jarak
sinyal yang terpancar /menyebar sebagai
yang digunakan semakin jauh maka akan
fungsi jarak dari pemancar, di mana energi
menghasilkan Fresnel Zone dan Free Space
yang dihantarkan per-satuan waktu disebut
Loss yang bertambah besar, penerimaan
daya. lingkungan
yang
akan
menjadi
jalur
perambatan gelombang ini. Dari penelitian Dampak-dampak yang disebabkan oleh pelemahan
sinyal
akan
sangat
mempengaruhi tingkat keefektifan suatu sinyal sebagai alat pembawa informasi. Sehingga dalam perancangan suatu sistem telekomunikasi
dengan
menggunakan
gelombang radio 2.4 GHz sangatlah penting agar
kita
memperhatikan
keadaan
yang telah dilakukan diketahui bahwa gelombang radio 2.4 GHz sangat rentan terhadap barrier-barrier yang menghalangi perambatannya. Pada aplikasinya dalam dunia nyata, gelombang 2.4 GHz paling sering dihadapkan pada barrier-barrier sebagai
penghalang
pada
perambatan
sinyal, sehingga kasus seperti ini yang akan
menjadi masalah bagi sistem komunikasi
akan menghasilkan pelemahan kuat
wireless
sinyal yang sama.
LAN.
Pengaplikasiannya
gelombang 2.4 GHz pada hotspot-hotspot yang berada di kampus, bandara, kantor,
DAFTAR PUSTAKA
kafe atau di tempat-tempat lainnya.
BAB IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
para
peneliti
dapat
ditarik
beberapa simpulan sebagai berikut : 1. Kuat gelombang radio 2.4 GHz akan
optimal
perambatannya penghalang
jika tidak
berupa
dalam terdapat
zat
udara. 2. Hubungan antara kuat sinyal dan jarak yaitu semakin jauh jarak yang maka
sinyal
Fengel D.G., Wegener. 1995. Kayu Kimia Struktur Reaksi-Reaksi. Gajah Mada. University Press. Yogyakarta
yang
mempunyai masa jenis melebihi
digunakan
Dirjenpostel. 2000. Penggunaan Bersama (Sharing) Pita Frekuensi 2400 2483.5 MHz Antara Wireless LAN – Akses Internet Bagi Penggunaan Diluar Gedung (Outdoor) Dan Microwave Link. 21 Oktober 2009. http://www.dirjenpostel.go.id
yang
Wowok. 2008. Antena Wireless untuk rakyat. Andi. Yogyakarta. Wikipedia, 1999. Kaca, Konkrit, Plastik. Pulp, Wi-Fi, Complementary Code Kiying. 21 Oktober 2009, http://www.wikipedia.com
dihasilkan gelombang radio 2.4 GHz akan semakin melemah.
data yaitu semakin besar massa
Limehouse Book Sprint Team, http://wndw.net/ . Wireless Networking in the Developing World. 2006
jenis barrier yang menghalangi
Kraus,
3. Hubungan antara massa jenis, kuat sinyal dan waktu dalam transfer
perambatan sinyal 2.4 GHz maka semakin besar pula pelemahan sinyal yang dihasilkan dan semakin besar data yang ditransfer maka akan menghasilkan waktu yang semakin besar. 4. Khusus untuk material kertas dan plastik walau sebagai penghalang memiliki massa jenis yang berbeda
John D.1988. Antennas. McGraw-Hill Companies, Inc.
The
Winter G., Arthur H.N. 1993 Perencanaan Struktur Beton Bertulang : Tim Editor Penerjemah ITB. Bandung. Hantoro, Dwi Gunadi. 2009. Wifi (Wireless LAN) Jaringan Tanpa Kabel. Informatika. Bandung. Pozar, Tim. 2004. Regulations Affecting 802.11 Deployment. 1 April 2008. http://www.lns.com