ANALISA SISA UMUR PEMAKAIAN (REMAINING LIFE ASSESMENT) AIR RECEIVER COMPRESSOR TANK MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIC TEST
Fuad Khoirul1, Muh Amin2, Muhammad Subri3 ABSTRAK Pengurangan ketebalan material pressure vessel terjadi karena faktor korosi. Salah satu kontrol untuk mengetahui ketebalan material dengan menggunakan metode ultrasonic test. Hasil dari pengukuran ketebalan digunakan untuk menentukan nilai corrotion rate. Hasil perhitungan dari corrotion rate digunakan untuk menghitung sisa umur pakai dari pressure vessel. Kata Kunci: Pressure Vessel, Ultrasonic Test, Corrotion Rate.
PENDAHULUAN Pada proses produksi suatu industri tidak lepas dari penggunaan peralatan pressure vessel terutama air receiver compressor tank, seperti industri perminyakan, kimia, makanan, pembangkit dll. Pressure vessel pasti memiliki waktu pemakaian sampai pressure vessel tersebut tidak dapat digunakan kembali. Pada masa pemakaian dari pressure vessel kemungkinan terjadi kegagalan akan terjadi jika tidak dilakukan kontrol dan perawatan secara berkala. Beberapa penyebab terjadi kegagalan terjadi karena kelelahan bahan, terjadi korosi dan faktor dari luar lainnya. Salah satu kontrol untuk mengantisipasi kegagalan pressure vessel yaitu dengan menganalisa ketebalan material dari waktu ke waktu sehingga dapat diketahui seberapa besar terjadi pengurangan material akibat terjadi korosi. Metode non destruktive test dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap pressure vessel yaitu ultrasonic test. Dengan memanfaatkan gelombang ultrasound sehingga ketebalan material dapat dideteksi.
1,2,3
Prodi S1 Teknik
Mesin UNIMUS TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
10
METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan ultrasonic test untuk mengetahui ketebalan material pada setiap bagian dari pressure vessel. Dari data ketebalan tersebut dapat diketahui pengurangan ketebalan pada setiap titik pengambilan. Data ketebalan tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan perhitungan, untuk mengukur nilai corrosion rate dari setiap titik. Setelah itu dapat diketahui sisa umur pemakaian terkecil dari titik-titik pengambilan ketebalan. Pressure yang digunakan adalah air receiver tank untuk media udara. Bahan yang digunakan dari air receiver tank JIS G3101 SS400. Alat untuk melakukan ultrasonic test dengan menggunakan DM5E probe normal sudut 00 type EN 501. Alat ini memiliki dual sensitity sehingga tidak membaca ketebalan dari cat yang menempel pada pressure vessel. Pengukuran dilakukan dengan cara menempelkan probe kepada material dengan media couplant (cairan) sehingga gelombang ultrasound dapat membaca ketebalan dari material pressure vessel. a. Pengambilan Ketebalan Pengambilan ketebalan dilakukan pada bagian head dan shell. Jumlah titik pengambilan sebanyak 120 titik. Data yang diperoleh dari pengambilan ketebalan dalam satuan mm. Lokasi pengambilan ketebalan seperti gambar 1 dan gambar 2. 315
0
270
45 90 135
225 180
Gambar 1. Pembagian lokasi pada titik circumferential.
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
11
A
B C
D E F G H I J K
O
M N
L
Gambar 2. Pembagian lokasi pada titik longitudinal
b. Perhitungan corrotion rate Corrotion rate dapat diketahui dengan menghitung menggunakan rumus dari API 510 tahun 2014 7.1.1.1 percepatan laju korosi: πΆπππππ πππ π
ππ‘π (πΏπ) =
π‘
β π‘ βπ(π¦ππππ )
Dimana: π‘
= nilai hasil pengukuran ketebalan material ketika pressure vessel mulai terkena korosi (mm)
π‘
= nilai hasil pengukuran ketebalan material ketika pressure vessel dilakukan pemeriksaan sebelumnya (mm)
π‘
= nilai hasil pengukuran ketebalan material pada saat dilakukan pemeriksaan terakhir (mm)
Corrosion Rate (CR) = nilai besarnya laju korosi pada material (mm/tahun) c. Menghitung nilai remaining life Remaining life ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
π
ππππππππ πΏπππ (π
πΏ) =
π‘ βπ‘ πΆπππππ πππ π
ππ‘π (πΆπ
)
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
12
Dimana: = hasil pengukuran ketebalan material pada saat dilakukan pemeriksaan terakhir
π‘
(mm) = nilai ketebalan yang dipersyaratkan pada design calculation yang tidak
π‘
termasuk corrosion allowance dan toleransi ketebalan dari pabrikan (mm) Remaining Life (RL) = Sisa umur penggunaan (tahun) Ketebalan yang dipersyaratkan (trequirement) untuk shell dihitung berdasarkan longitudinal stress dengan rumus 1.1 dan circumferential stress dengan rumus 1.2. (1) (2) Dimana: t = ketebalan minimum shell yang diperlukan, inches (mm) P = tekanan desain internal, psi (kPa) R = jari-jari dalam shell, inches (mm) S = tegangan ijin maksimum, psi (kPa) E = efisiensi sambungan las Sedangkan nilai ketebalan yang dipersyaratkan untuk elliptical head dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3. (3) Dimana: t = ketebalan minimum head yang diperlukan, inches (mm) P = tekanan desain internal, psi (kPa) D = Diameter dalam head, inches (mm) S = tegangan ijin maksimum, psi (kPa) E = efisiensi sambungan las
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
13
HASIL DAN PEMBAHASAN Air receiver tank yang digunakan untuk udara kompresor memiliki data seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Data air receiver tank. No
Deskripsi
Rincian Data
1
Jenis / Bentuk
Bejana Tekan / Silindris Vertikal
2
Tahun Pembuatan
2001
3
Dimensi
1165 mm (ID) x 1800 mm (L) x 10,0 mm (t)
4
Head type
Elliptical Head
5
Tekanan Design
10 kg/cm2
6
Suhu Operasi
320C
7
Material
Carbon Steel (JIS G 3101 SS41)
8
Tebal Shell
10 mm
9
Tebal shell diperlukan 7,352 mm
10
Tebal Head
11
Tebal head diperlukan 7,352 mm
12
Media
10 mm Udara
Ketebalan Hasil dari pengambilan data pada air receiver tank didapatkan data ketebalan material air receiver tank pada bagian head dan shell. Variasi ketebalan yang terjadi di bagian head memiliki skala yang lebih besar dibandingkan pada bagian shell. Data hasil pengambilan ketebalan material dapat dilihat pada Tabel 1 dan grafik 3 untuk penyebaran ketebalan material.
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
14
Tabel 2. Tabel data pengukuran air receiver tank.
Gambar 3. Grafik penyebaran ketebalan pada air receiver tank.
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
15
Dari Tabel 1 didapatkan ketebalan top head antara 8,40 mm sampai dengan 9,22 mm sehingga terjadi perbedaan sebesar 0,82 mm. Sedangkan untuk bagian shell memiliki ketebalan antara 8,94 mm sampai dengan 9,00 mm penyimpangan yang terjadi sebesar 0,16 mm. Bagian bottom head memiliki ketebalan antara 8,40 mm sampai dengan 9,24 mm sehingga terjadi perbedaan sebesar 0,84 mm. Perbedaan ketebalan yang besar pada bagian head dari pada yang terjadi pada shell menunjukkan bahwa pengurangan material yang terjadi pada head tidak merata. a. Menghitung Nilai Corrosion Rate Data ketebalan pada air receiver tank dihitung untuk mengetahui nilai corrosion rate yang terjadi pada air receiver tank. Umur dari air receiver tank dari proses pembuatan selama 16 tahun. Sedangkan ketebalan awal yang digunakan sebesar 10 mm baik di bagian head dan bagian shell. Tabel 3. Nilai Corrosion Rate.
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
16
Grafik 4 menunjukkan nilai corrotion rate secara nilai corrotion rate terbesar rata-rata terjadi pada bagian head dengan nilai tertinggi sebesar 0,100 mm/tahun. Sedangkan nilai terendah juga terjadi pada bagian head sebesar 0,048 mm/tahun.
Gambar 4. Grafik Corrosion Rate Air Receiver Tank
b. Menghitung Nilai Remaining Life Dalam menentukan remaining life dengan menggunakan hasil dari perhitngan corrotion rate. Hasil dari perhitungan remaining life pada setiap bagian dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai remaining life dari hasil pengambilan ketebalan pada air receiver tank didapatkan perkiraan minimal umur dari air receiver tank berdasarkan section A - O kisaran 10,48 β 23,97 tahun. Untuk remaining life terkecil 10,48 tahun memiliki ketebalan material pada saat pengujian sebesar 8,40 mm.
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
17
Tabel 4. Nilai remaining life air receiver life.
Gambar 5. Grafik Hubungan Thickness Reduction Terhadap Remaining Life pada Sudut 270Β° Section A. TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
18
KESIMPULAN 1. Ketebalan material air receiver tank terjadi penurunan secara keseluruhan pada saat dilakukan pengujian. Nilai ketebalan tertinggi sebesar 9,24 mm sedangkan nilai ketebalan terendah 8,40 mm dari ketebalan awal sebesar 10,00 mm dan minimum requirement sebesar 7,352 mm. 2. Perkiraan remaining life dari air receiver tank tertinggi sebesar 39,75 tahun dan terendah sebesar 10,48 tahun. DAFTAR PUSTAKA Bassani Pablo VinΓcius. 2009. Pressure Vessel Failure Analysis. Gramado: ABCM Bardal, E, and Drugli, J.M. 2004. Corrosion Detection and Diagnosis, in Materials Science and Engineering. Bruce L. Bramfitt. 2006. Chapter 1 Carbon & Alloy Steel. Pennsylvania: Insternational Stell Group Inc. Charles J. Hellier. 2003. Handbook of Nondestructive Evaluation. New York: The Mc GrawHill. Davis J.R. 2000. Corrosion: Understanding The Basics, Chapter1 The Effects And Economic Impact Of Corrosion. Ohio: ASM International. Dennis R, Moss. 2004. Pressure Vessel Design Manual. Oxford: Gulf Professional Publishing is an imprint of Eisevier. Eugene F. Megyesy. 1972. Pressure Vessel Handbook Twelfth Edition. Oklahoma: Pressure Vessel Publishing,inc. Gandy D. 2007. Carbon Steel Handbook. . Callifornia: Electric Power Research Institute. International Atomic Energy Agency. 2013. Training Guidelines in Non-Destructive Testing Techniques: Manual for Visual Testing at Level 2. Vienna: International Atomic Energy Agency. Nabhani Farhad, Ladokun Temilade, Askari Vahid. 2012. Reduction of stresses in Cylindrical Pressure Vessels Using Finite Element Analysis. Middlesbrough: Teesside University, School of Science and Engineering. The American Petroleum Institute. 2000. API Recommended Practice 579, Fitness for Service, First Edition. Washington D.C.: The American Petroleum Institute. The American Petroleum Institute. 2000. Pressure Vessel Inspection Code: In-service Inspection, Rating, Repair, and Alteration. Washington D.C.: The American Petroleum Institute.
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
19
The American Society of Mechanical Engineers. 2013. ASME BPVC Section IID β Material. New York: The American Society of Mechanical Engineers. The American Society of Mechanical Engineers. 2013. ASME BPVC Section VIII Division 1 : Rules For Construction Of Pressure Vessels 2013 Edition. New York: The American Society of Mechanical Engineers. Shivprakash Iyer, Andrea J. Schokker, Sunil K. Sinha. 2002. Ultrasonic ImagingβA Novel Way To Investigate Corrosion Status Inpost-Tensioned Concrete Members. Pennsylvania: Indian Institute of Science. Vishal V Prof.. Saidpatil#1,Prof. Arun S. Thakare. 2014. Design & Weight Optimization of Pressure Vessel Due to Thickness Using Finite Element Analysis International Journal of Emerging Engineering Research and Technology Volume 2, Issue 3, June 2014, PP 1-8.
PENULIS: 1. FUAD KHOIRUL Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah No. 12 Semarang 2. MUH AMIN Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah No. 12 Semarang e-mail:
[email protected] Website: http://muh-amin.com 3. MUHAMMAD SUBRI Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah No. 12 Semarang e-mail:
[email protected]
TRAKSI Vol. 17 No. 1 Juni 2017
20