ANALISA PERMODELAN BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SD NEGERI KOTA MAKASSAR Kelompok 2 Hezrine Destika M.Rizky Ramadhan
Resti Juwita Ryndi Nur Safitri
Bangkitan dan Tarikan Bangkitan Pergerakan ( Trip Generation ) adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan atau jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona (Tamin, 1997).
Tarikan perjalanan (Trip attraction) adalah jumlah perjalanan yang diakibatkan
adanya daya tarik suatu wilayah, mislanya keberadaan
suatu pabrik
atau sekolah pasti menarik orang untuk melakukan
perjalanan ketempat tersebut.
Metode Analisa Data Metode analisis data yang digunakan dalam studi ini adalah cara analisis regresi linier berganda dengan menggunakan perangkat lunak Statistic Program for Special Science (SPSS).
Dalam menganalisis data beberapa tahapan uji statistik harus dilakukan agar model bangkitan pergerakan yang dihasilkan nantinya dinyatakan, tahapan-tahapan itu adalah : Uji Korelasi Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan/keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas akan dipilih variabel bebas yang memiliki korelasi yang kuat atau > 0,5 dalam suatu persamaan. Menentukan Nilai R Motode Enter
Metode Stepwise
Studi Kasus Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri (SD) Negeri di Kota Makassar dengan mengambil 7 lokasi survei terpilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu : SD Negeri Daya SD Negeri Panaikang
SD Negeri Lariangbangi SD Negeri Bawakaraeng SD Negeri Mangkura
SD Negeri Sudirman SD Negeri Monginsidi
Tabulasi Data Variabel bebas Jumlah siswa (X1), Jumlah pengajar (X2), Luas sekolah (X3), Total kelas (X4), Kapasitas sekokah (X5), Luas kelas (X6) Variabel Terikat Jumlah kendaraan roda empat (Y1), Jumlah kendaraan roda dua (Y2)
Simbol Variabel
Variabel tarikan moda trasnportasi
Y1
Jumlah kendaraan pengantar
Y2
Jumlah kendaraan penjemput
X1
Jumlah Siswa
X2
Jumlah Pengajar
X3
Luas Sekolah
X4
Total Kelas
X5
Kapasitas Sekolah
X6
Luas Kelas
X7
Perbandingan jumlah siswa dan jumlah guru
X8
Perbandingan jumlah siswa dan luas sekolah
X9
Perbandingan jumlah siswa dan jumlah kelas
X10
Perbandingan jumlah siswa dan kapasitas kelas
X11
Perbandingan jumlah siswa dan luas kelas
X12
Perbandingan jumlah guru dan luas sekolah
X13
Perbandingan jumlah guru dan jumlah kelas
X14
Perbandingan jumlah guru dan kapasitas kelas
X15
Perbandingan jumlah guru dan luas kelas
X16
Perbandingan luas kelas dan luas sekolah
Jumlah Kendaraan Pengantar dan Penjemput Rata-Rata hasil survei volume kendaraan yang dilakukan di masing-masing sekolah di Kota Makassar dengan rata-rata hasil survei selama 3 (tiga) hari selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :
Variabel Bebas No
Nama Sekolah
1
SD Negeri Daya
2
SD Negeri Panaikang
3
SD Negeri Lariangbangi
4
SD Negeri Bawakaraeng
5
SD Negeri Mangkura
6
SD Negeri Sudirman
7
SD Negeri Mongibsidi
X1
X2
X3
X4
X5
X6
409
25
3750
8
40
53
139
16
28000
65
40
54
250
14
1650
6
40
54
176
14
4000
5
35
63
264
14
30000
11
35
54
350
30
15000
15
40
54
400
35
12000
18
35
53
Hasil Metode untuk Kendaraan pengantar Berdasarkan hasil analisa regresi metode enter diperoleh hasil matematis yang terpilih untuk Trip Generation kendaraan Pengantar siswa/i SD Negeri kota Makassar dengan nilai R2 = 0,876 dan SEE = 412,108 adalah :
Hasil analisa regresi metode stepwise diperoleh hasil matematis yang terpilih untuk Trip Generation kendaraan Pengantar siswa/i SD Negeri kota Makassar dengan nilai R2 = 0,997 dan SEE = 48,006 adalah :
Y = -8615,89 + 183,712 X5 + 54,095 X6 – 538,554 X13
Y = -138,466 + 0,808 X1
Dimana : Y = Pergerakan Mobil Pengantar X5 = Kapasitas Sekolah X6 = Luas Kelas X13 = Perbadingan jumlah guru dengan jumlah kelas
Dimana : Y = Pergerakan Mobil Pengantar
X1 = Jumlah Siswa
Hasil Metode Kendaraan Penjemput Adapun juga Hasil analisa regresi metode enter diperoleh hasil matematis yang terpilih untuk Trip Generation kendaraan Penjemput siswa/i SD Negeri kota Makassar dengan nilai R2 = 0,869 dan SEE = 418,529 adalah : Y = -8400,033 + 178,764 X5 + 53,499 X6 – 530,383 X13 Dimana :
Sedangkan hasil analisa regresi metode stepwise diperoleh hasil matematis yang terpilih untuk Trip Generation kendaraan Penjemput siswa/i SD Negeri kota Makassar dengan nilai R2 = 0,999 dan SEE = 30,673 adalah : Y = -85,448 + 0,888 X1 – 279,352 X8 Dimana :
Y = Pergerakan Mobil Penjemput
Y = Pergerakan Mobil Penjemput
X5 = Kapasitas Sekolah
X1 = Jumlah Siswa
X6 = Luas Kelas X13 = Perbadingan jumlah guru dengan jumlah kelas
X8 = Perbandingan Jumlah Siswa Dengan Luas Sekolah
Kesimpulan Pergerakan Mobil Pengantar dan Mobil Penjemput pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Makassar yang berbasis zona kota
Makassar secara bersamaan dipengaruhi oleh
Kapasitas Sekolah
(X5), Luas Kelas (X6) dan Perbadingan jumlah guru dengan jumlah kelas (X13) namun jika menggunakan metode stepwise, maka Pergerakan Mobil Pengantar pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Makassar yang berbasis zona kota Makassar hanya dipengaruhi oleh Jumlah Siswa (X1) sedangkan Pergerakan Mobil penjemput pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Makassar yang berbasis zona kota Makassar
dipengaruhi oleh Jumlah Siswa (X1) dan Perbandingan
Jumlah Siswa Dengan Luas Sekolah (X8)