ANALISA PERILAKU BERBASIS KESELAMATAN PADA BAGIAN PERAWATAN PREDIKTIF MENGGUNAKAN MODEL FUZZY ANALISIS HIRARKI PROSES (AHP)
Dian Amoriza, Prof Dr Ir M Eng Sc Prof.Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono Ciptomulyono, M.Eng.Sc PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PROYEK PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Pendahuluan Pada perusahaan minyak dan gas gas, utamanya untuk perusahaan
terbuka internasional, keselamatan kerja sangatlah penting. Untuk memastikan keselamatan kerja, j , manajemen j perusahaan menyediakan tools keselamatan berupa pola berpikir tanpa kecelakaan (TIIF), job safety/hazard analysis, QSOP/Q SWP defensive SOP/Q-SWP, df ddrive, Managing M Safe S f Work, W k dan d lain-lain. l l Keselamatan kerja dinilai berdasarkan ada tidaknya kecelakaan yang dapat tercatat, tercatat jumlah hari pegawai meninggalkan pekerjaan untuk menjalani perawatan akibat p kecelakaan kendaraan itu sendiri. kecelakaan,, maupun Punishment dan reward terhadap keselamatan kerja
Optimizing Performance of Heavy Oil Infrastructure Our Plan for Achieving World Class Operational Excellence A Large System to Manage… 5700 wells – 4000 producers and 1700 injectors 54 Well Test stations and 31 Condensate Vapor Collection (CVC) stations 5 Central Gathering Stations (CGS) with 1.7 MMBO fluid processing capacity 7 active Steam Stations (SS) with 317 steam generators with 1 MM BCWEPD capacity (excl. COGEN) 8,000 km pipelines, 540 pressure vessels $2,500 MM facilities investment $1,500 MM Capital Employed K GS2
Kulin K GS-1
CGS 5 and SS 5 COGEN CGS 10
Duri
Area 11S Kulin Gathering Station Area 10
Area 8 Area 9 CGS 5
SS 6
SS 5
Area 9
CGS 4
Area 4
Area 5
SS 4 SS 4Q
SS 5Q
Area 3 CGS 3 SS 5R
SS 4R
Area 6
Area 2 Area 9 Area 7 AWT and CVC Station
SS 4S
CGS 1 SS 4T
SS 5S
Area 1 SS 5T
Area 7 W t G Waste Gas IIncinerator i t iin A Area 7
Steam flood Process Flow Production
Test
Central Gathering Station
Station
Casing Vapor Collection
Condensed Oil
Injection Steam Station Cogen
Feed Water
Water Treatment Plant
Oil To D Dumai i
Permasalahan Apa kriteria perilaku (kriteria dan sub kriteria) yang
berpengaruh pada keselamatan sistem kerja? Bagaimana menilai perilaku yang tidak bisa diukur secara pasti, objektif serta kriteria yang mempengaruhi keselamatan sistem kerja tidak ada struktur yang jelas atau kabur? Bagaimana mengukur resiko perilaku tidak selamat pada setiap sistem kerja? Apakah alternatif sistem kerja yang ada bisa memberikan kondisi selamat untuk karyawan perawatan prediktif?
Tujuan dan manfaat penelitian Mengidentifikasi g dan mendefinisikan kriteria evaluasi pperilaku
berbasis keselamatan dari sistem kerja bagian perawatan prediktif yang ada. Identifikasi perilaku berbasis keselamatan dapat dijadikan dasar bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. diperlukan Melakukan evaluasi multi kriteria secara simultan menggunakan fuzzy-AHP. Fuzzy-AHP memungkinkan pengambil keputusan untuk menggabungkan b k informasi f yang tidak d k dapat d terkuantifikasi, k f k ada d ketidakjelasan, ketidakpastian dan kekaburan dari kriteria ke dalam model pengambilan keputusan. Menghitung nilai resiko tidak selamat dari setiap sistem kerja. Menentukan sistem kerja yang terbaik dan membantu perusahaan d l mengambil dalam bil keputusan, k t tterkait k it perbaikan b ik kkriteria it i evaluasi l i perilaku il k berbasis keselamatan serta evaluasi sistem kerja yang ada
Perawatan Prediktif Perawatan prediktif merupakan bagian dari strategi
perawatan di sebuah perusahaan. Aktivitas pekerjaan ini a su a uuntuk tu mendapatkan e apat a kondisi o s te terkini dari a dimaksudkan peralatan dan jika ditemukan gejala kerusakan, maka pperencanaan pperbaikan dapat p dilakukan untuk mencegah g kerugian yang lebih besar. Teknologi g yyangg digunakan g untuk pperawatan pprediktif adalah vibrasi, analisa pelumas, infrared thermography, dan ultrasound
Posisi Penelitian Dag Dag˘deviren deviren (2008 ) penelitiannya mengidentifikasi dan
mendefinisikan kriteria perilaku berbasis keselamatan dimana dalam penelitian, kriteria ini dilakukan oleh tim ahli tanpa ada model yang jelas. kriteria dengan bobot yang lebih tinggi adalah kriteria terpenting yang mempengaruhi keamanan sistem kerja. Dalam penelitian ini kriteria perilaku (kriteria dan sub kriteria) akan diidentifikasi dan didefinisikan menggunakan metode DO IT dan ABC (Geller, (Geller SS.E.). E ) Pengaruh tiap kriteria perilaku berbasis keselamatan sistem kerja ditentukan dan diberi bobot, dan risiko pperilaku tidak selamat dihitungg secara individual serta bobot dievaluasi dengan fuzzy AHP. Resiko perilaku tidak selamat dievaluasi berdasarkan bobot tadi menggunakan skala fuzzy.
Model AHP untuk menentukan RPTS
Identifikasi dan definisi perilaku Menggunakan metode DO IT dan ABC
Contoh Proses Define Karyawan dalam melakukan pekejaan sehari-hari, tidak
memperhatikan berapa lama sudah melakukan aktivitasnya di depan komputer. Disaat mengalami kelelahan, maka posisi tubuh menjadi tidak terkontrol. Tanpa istirahat berkala, berkala karyawan dapat mengalami cidera akibat stress berulang pada otot-ototnya, terutama otot pundak, punggung, pergelangan tangan serta kelelahan pada mata. Karyawan dalam bekerja dengan computer harus memperhatikan penggunaan peralatan kerjanya, terkait ergonomik dalam bekerja, yaitu penggunaan kursi yang dapat diatur tinggi rendahnya serta dapat disesuaikan dengan posisi punggung, layar komputer yang dapat diatur dan disesuaikan dengan ketinggian mata, posisi tangan terhadap keyboard dan mouse.
Contoh Proses Define Bekerja di depan komputer, komputer penggunaan telepon dijepit
antara pundak dan kepala agar kedua tangan dapat tetap e e ja. Banyak a ya peralatan pe a ata te telepon epo meja eja ya yangg menyediakan e ye a a bekerja. speaker suara sehingga karyawan dapat tetap bekerja dengan p tanpa p pperlu memegang g g ggagang g g telepon. p komputer Peletakan telepon meja serta peralatan pendukung lainnya pperlu di sesuaikan jjaraknya y dengan g pposisi duduk agar g saat dibutuhkan, dapat dijangkau dengan aman.
Contoh hasil proses define N No
ki i kriteria
1 Ergonomi Kantor
Si k Singkatan EK
1.1 Melakukan Istirahat Berkala
IB
1.2 Posisi Leher dan Punggung
LP
1.3 Menggunakan Telepon
TLP
1 4 Penyangga Punggung 1.4
PPG
1.5 Posisi Pundak
PUN
1.6 Posisi Pergelangan Tangan dan Tangan
PGT
1.7 Memegang/Menggerakkan g g gg Mouse
MUS
Langkah-langkah Fuzzy AHP 1..
Identifikasi e t as kriteria dan sub-kriteria yyangg digunakan g dalam model..
2.
Membuat struktur hirarkis model AHP berdasarkan pada kriteria dan subkriteria yang diidentifikasi dalam langkah 1.
3.
Menentukan bobot lokal dari kriteria dan sub-kriteria dengan menggunakan matriks perbandingan berpasangan.
4 4.
Hitung bobot global untuk sub sub-kriteria kriteria. Bobot sub sub-kriteria kriteria global dihitung dengan mengalikan bobot sub-kriteria lokal dengan bobot kriteria lokal terkait.
5.
Ukur sub-kriteria menggunakan variabel linguistik yang diusulkan oleh Chang untuk semua sistem kerja.
6.
Hitung RPTS (resiko perilaku tidak selamat) dari sistem kerja dengan menggunakan gg bobot sub-kriteria gglobal dan nilai-nilai linguistik. g .
Tabel Skala Linguistik untuk kesulitan dan kepentingan
Skala linguistik untuk
Skala linguistik untuk
Skala fuzzy
kesulitan
kepentingan
Triangular
Skala fuzzy reciprocal Triangular
1
Hanya sama
Hanya sama
(1 11, 1) (1,
(1 1, (1, 1 1)
2
Sama sulitnya (SS)
Sama pentingnya (SP)
(1/2, 1, 3/2)
(2/3, 1, 2)
Agak lebih sulit
Agak lebih penting
3
((ALS))
((ALP))
((1,, 3/2,, 2))
((1/2,, 2/3,, 1))
4
Lebih sulit (LS)
Lebih penting (LP)
(3/2, 2, 5/2)
(2/5, 1/2, 2/3)
Sangat Lebih Sulit
Sangat lebih penting
(SLS)
(SLP)
(2, 5/2, 3)
(1/3, 2/5, 1/2)
(5/2, 3, 7/2)
(2/7, 1/3, 2/5)
5
Luar biasa penting 6
Luar biasa sulit (LBS) (LBP)
Model AHP untuk menentukan RPTS
Data Brainstorming Data Peserta :
a. = 35 tahun
b. 35-45 tahun
Usia 0 :
a. SLTA/STM
5 B. D3
c. >45 tahun 2 c. S1
Pendidikan terakhir 2 Lama bekerja di perusahaan ini
:
a. = 5 tahun 2
:
a. = 5 tahun
0 b. 5-15 tahun 3 b. 5-15 tahun
Pengalaman kerja 0 Latar Belakang Pendidikan terakhir
:
a. Teknik 7
5 b. Manajemen 0
5 c. > 15 tahun 2 c. > 15 tahun 2 c. Sosial 0
Hasil brainstorming
Chang’s extent analysis
Chang’s extent analysis
Chang’s extent analysis Derajat kemungkinan
Perhitungan vector V kt Vektor
EK
EK
APD
PDP
DRI
AR
PB
MB
PLI
0.904
0.756
0.678
1.000
0.938
1.000
1.000
1.000
0.846
0.771
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.934
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.388
0.955
0.440
0.527
1.000
1.000
1.000
0.465
0.554
APD
1.000
PDP
1.000
1.000
DRI
1.000
1.000
1.000
AR
0.462
0.362
0.221
0.103
PB
1.000
0.967
0.826
0.756
1.000
MB
0.486
0.382
0.237
0.117
1.000
0.409
PLI
0.998
0.903
0.756
0.680
1.000
0.937
1.000
ORG
0.930
0.838
0.695
0.616
1.000
0.870
1.000
ORG
1.000 0.931
Normalisasi Normalisasi kriteria EK APD PDP DRI AR PB MB PLI ORG
EK
0.129 0.129 0.129 0.059 0.129 0.062 0.128 0.120
APD
PDP
0.116 0.107 0.120 0.142 0.142 0.163 0.051 0.036 0.137 0.135 0.054 0.039 0.128 0.124 0.119 0.114
DRI
AR
PB
MB
0.111 0.159 0.113 0.122 0.126 0.159 0.120 0.122 0.153 0.159 0.120 0.122 0.159 0.120 0.122 0.016 0.047 0.117 0.121 0.120 0.122 0.019 0.120 0.050 0.108 0.120 0.115 0.127 0.098 0.120 0.106 0.127
PLI
ORG
0.127 0.127 0.127 0.127 0.056 0.127 0.059
0.125 0.125 0.125 0.125 0.066 0.125 0.069 0.125
0.116
Bobot lokal kriteria
Kriteria Ergonomi Kantor Alat Pelindung Diri Prosedur dan Peralatan Mengem di Mengemudi Area Kerja Posisi Badan Menggunakan Badan Pemeliharaan Lingkungan Organisasi g
Singkatan EK APD PDP DRI AR PB MB PLI ORG
Bobot Lokal 0.111 0.126 0.153 0 163 0.163 0.036 0.135 0.039 0.124 0.114
Bobot lokal dan bobot global
Sistem kerja Prediktif 1:
Prediktif 2:
Prediktif 3:
1. Perencanaan pekerjaan melalui sistem pengelolaan perawatan terkomputerisasi (CMMS) 2. Persiapan perijinan dari pemilik fasilitas 3. Persiapan kendaraan, botol sampel dan peralatan untuk proses sampling. 4. , 6 dan 9 Perjalanan/mengemudi 5. Dan 10 Pengambilan data vibrasi/oil analysis
Sistem kerja j Prediktif 4 10
1
2
3
4
5
1 .. 10
1 .. 5
10
6
9
10
1 .. 5
1
10
Prediktif P dik if 5 1
2
3
4
5
1 .. 10
6
1. Perencanaan pekerjaan melalui sistem pengelolaan perawatan terkomputerisasi (CMMS) 2. Persiapan perijinan dari pemilik fasilitas 3. Persiapan kendaraan, botol sampel dan peralatan untuk proses sampling. sampling 4. , 6 dan 9 Perjalanan/mengemudi 5. Dan 10 Pengambilan data vibrasi/oil analysis
10
1 .. 5
10
9
1
PdM Crew PdM 1 Perencanaan pekerjaan melalui sistem pengelolaan perawatan terkomputerisasi (CMMS) dan rute pengambilan data vibrasi. Permintaan perijinan dari pemilik fasilitas Persiapan kendaraan Perjalanan dari kantor menuju lokasi stasiun pengumpul minyak Pengambilan data vibrasi dari peralatan pertama hingga ke sepuluh Perjalanan dari lokasi stasiun pengumpul minyak menuju kantor Persiapan data untuk analisa, analisa data dan rekomendasi.
PdM 2 Perencanaan pekerjaan melalui sistem pengelolaan perawatan terkomputerisasi (CMMS) Persiapan perijinan dari pemilik fasilitas Persiapan p kendaraan,, botol sampel p dan peralatan untuk proses sampling. Perjalanan dari kantor menuju lokasi pompa angguk pertama Pengambilan sampel minyak Perjalanan l dari d llokasi k pompa anggukk pertama ke pompa angguk kedua Pengambilan sampel minyak Mengulang langkah 6 hingga ke15 pompa angguk gg yyangg direncanakan untuk diambil datanya Perjalanan dari lokasi pompa angguk terakhir ke kantor Pengujian sampel (dilakukan oleh petugas lab.), ), analisa data dan ppembuatan rekomendasi
PdM 3 • Persiapan jadual melalui sistem pengelolaan perawatan terkomputerisasi (CMMS) dan persiapan rute pengambilan data vibrasi dan oli. • Persiapan perijinan dari pemilik fasilitas • Persiapan p kendaraan dan botol sampel p dan peralatan untuk mengambil sampel • Perjalanan dari kantor menuju lokasi stasiun pengumpul minyak • Pengambilan data vibrasi dan data minyak pelumas mulai dari peralatan pertama hi hingga kke sepuluh l h • Perjalanan dari lokasi stasiun pengumpul minyak menuju kantor • Pengiriman data (data dump) dari analyzer ke komputer, pengujian sampel minyak pelumas analisa data dan rekomendasi (jika pelumas, ada)
Nilai Linguistik – sistem kerja Angka Nilai Linguistik Sangat Tinggi (ST)
Fuzzy 1
Tinggi (T)
0.75
Medium (M)
0.5
Rendah (R)
0.25
Sangat Rendah (SR)
0
Hasil FAHP
Hasil FAHP
Kesimpulan p Hasil identifikasi dan definisi kriteria dan sub kriteria yang mempengaruhi perilaku
karyawan pada bagian perawatan prediktif yang ada menghasilkan 9 kriteria dan 49 sub kriteria. Hasil identifikasi penelitian banyak memiliki kesamaan dengan yang digunakan oleh perusahaan XYZ. Hal ini disebabkan dengan identifikasi perilaku berbasis keselamatan menggunakan gg metode yyangg sama. Hasil evaluasi multi kriteria secara simultan menggunakan fuzzy-AHP diperoleh
model yang konsisten dengan menghasilkan bobot lokal dan global untuk kriteria d subb kriteria. dan k it i Evaluasi E l i terhadap t h d 5 (lima) (li ) sistem i t kerja k j yang ada d menghasilkan h ilk peringkat resiko perilaku tidak selamat sebagai berikut: PdM1, PdM2, PdM 3, PdM5, PdM4 Analisa sensitivitas menunjukkan, perubahan diatas 6% (1.06 kali) dan -3% (0.97x) akan merubah urutan prioritas RTPS sistem kerja. Akan tetapi tidak merubah 3 urutan RTPSS terkecil sistem kerja. j . SSehingga gg hasil ppenelitian ini dapat p tetapp digunakan. Kriteria Ergonomik Kantor, Alat pelindung diri dan
Kesimpulan … Berdasarkan data penelitian ini, ini karyawan dapat memadukan
kegiatan pengambilan data prediktif berdasarkan sistem kerja a 3. 1,, 2 dan
Referense
Badri, M. (2001). A combined AHP-GP model for quality control systems. International Journal of Production E Economics i 72 , 27-40. 27 40 Beşkese, A. B. (2011). A Fuzzy AHP Method to Prioritize Individual Attributes In A Performance Appraisal System. 15th International Research/Expert Conference . Chang, D. (1996). Theory and Methodology, Applications of the extent analysis method on fuzzy AHP. European Journal of Operational Research 95 , 649-655. 649 655 Dag˘deviren, M. I. (2008). Developing a fuzzy analytic hierarchy process (AHP) model for behavior-based safety management. Information Sciences 178 . Geller, E. S. (2005). Behaviour-Based Safety and Occupational Risk Management. Behaviour Modification Vol 29 no. 3 Sage Publications . Geller, E. (2001). The psychology of safety handbook. Florida: CRC Press LLC. Kahraman, C. (2008). Fuzzy Multi-Criteria Decision Making - Theory and Applications with Recent Developments. Istanbul: Springer. O Ocon, R R., & McFarlane, MF l O O. (2007) (2007). R Reducing d i E Employee l IInjuries j i Th Throughh B Behavior h i B Basedd SSafety. f t LACCEI’2007, LACCEI’2007 (hal. 1D.5 1 - 9). Tampico, México. Opricovic, S., & Tzeng, G. (2004). Compromise solution by MCDM methods - A comparative analysis of VIKOR and TOPSIS. European Journal of Operational Research 156 , 445–455. Saaty T. Saaty, T (1980). (1980) The Analytic Hierarchy Process. Process New York: McGraw-Hill. McGraw Hill Stranks, J. (2007). Human Factors and Behavioural Safety. Burlington: Elsevier Ltd. Sutherland, V. M. (2000). The Management of Safety, the behavioural approach to changing organizations. London: Sage Publications.
Terima Kasih
Validasi Analisa sistem kerja yang diteliti perlu dipastikan telah memiliki
validitas yang baik, sehingga perlu dilakukan pengujiannya. Validasi dilakukan dengan beberapa metode Rasio Vektor konsistensi. Bobot vektor hasil perhitungan semua kriteria, sebagian besar atau semua, berada dalam kisaran penilaian perilaku awal, maka dikatakan hasilnya konsisten (Mikhailov, 2002). Sedangkan untuk kasus yang tidak konsisten, jika semua hasil perhitungan bobot vector berbeda dari penilaian awal. Perhitungan rasio bobot vektor:
dimana i = 1,2,…,n-1 ; j = 2,3,…,n ; j > i
Sensitivitas Analisa sensitivitas dilakukan untuk menguji jika terjadi
perubahan penilaian kriteria akibat adanya perubahan e ja a atau aadanya a ya ta tambahan a a informasi o as se sehingga gga dec decision so kebijakan maker mengubah penilaiannya. Akibat terjadinya perubahan ppenilaian dapat p menyebabkan y berubahnya y urutan pprioritas. Dalam penelitian ini, perubahan akan dilakukan untuk tiap g kriteria lain tetap. p Normalisasi bobot lokal kriteria dengan kriteria dilakukan dan hasil akhir RTPS akan dihitung untuk melihat apakah terjadi perubahan urutan RTPS dari sistem kerja yang ada.
Analisa Hasil Hasil perhitungan RPTS akan dibandingkan untuk memilih sistem kerja model yang akan digunakan. Kriteria
Berubah
Tetap
Grand Total
Ergonomi Kantor Ergonomi Kantor
0
6
6
Alat Pelindung Diri
0
6
6
Prosedur dan Peralatan
2
4
6
Mengemudi
1
5
6
Area Kerja
2
4
6
Posisi Badan
1
5
6
Menggunakan Badan
0
6
6
Pemeliharaan Lingkungan
3
3
6
Organisasi
2
4
6
Grand Total
11
43
54