ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN AEK SILALAEN KECAMATAN SIPOHOLON KAB. TAPANULI UTARA
LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III
oleh: RIMPUN A. SITINJAK NIM 1205021068
HERTIKA R. BATUBARA NIM 1205021037
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Laporan Tugas Akhir ini berjudul “ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI
TIANG
PANCANG
PADA
PROYEK
PEMBANGUNAN
JEMBATAN AEK SILALAEN KECAMATAN SIPOHOLON, KAB. TAPANULI UTARA”. Laporan ini disusun untuk menyelesaikan mata kuliah laporan Tugas Akhir semester VI Pendidikan Program Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Sesuai dengan judulnya, dalam laporan ini penulis membahas tentang daya dukung pondasi tiang pancang. Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan saran dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 3. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Kepala Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 4. Bapak Syiril Erwin, S.T., M.T., wali kelas SI-6B yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap penulisan Tugas Akhir secara pribadi; 5. Ibu Ir. Hasnita, M.S.C.E., ketua penguji laporan Tugas Akhir; 6. Bapak Syiril Erwin, S.T., M.T., penguji laporan Tugas Akhir; 7. Bapak Ir. Ependi Napitu, M.T., Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa, memotivasi, dan memberikan petunjuk-petunjuk serta saran dalam laporan Tugas Akhir penulis; 8. Bapak dan Ibu staf Pekerjaan Umum Tapanuli Utara yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan memberikan datadata yang kami perlukan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini;
iv
9. Bapak dan Ibu staf pengajar di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 10. Orangtua tercinta dan saudara-saudara yang telah memberikan curahan kasih sayang, doa dan membantu berupa moral dan material yang tidak terhingga dalam pelaksanaan Tugas Akhir dan penyusunan laporan ini; 11. Seluruh sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan saran, masukan, dukungan, perhatian, semangat, dan doa kepada penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini; Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya penulis, bukan merupakan plagiat dan dapat dipertanggungjawabkan keasliannya dikemudian hari. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, mungkin masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan dan penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membantu. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, terutama didunia pendidikan dibidang Teknik Spil.
Medan,
Agustus 2015
Hormat penulis,
RIMPUN A. SITINJAK NIM 1205021068
HERTIKA R. BATUBARA NIM 1205021037
v
ABSTRAK
ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN AEK SILALAEN KECAMATAN SIPOHOLON KAB. TAPANULI UTARA
Disusun oleh:
RIMPUN A. SITINJAK 1205021068
HERTIKA R. BATUBARA 1205021037
Pondasi tiang merupakan pondasi dalam yang digunakan untuk konstruksi beban berat. Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama-tama dilaksanakan dan dikerjakan di lapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah). Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban kontruksi di atas. Tujuan dari studi ini untuk menghitung daya dukung tiang pancang dari data hasil SPT dan sondir dan membandingkan hasil daya dukung tiang pancang. Pada perhitungan daya dukung tiang pancang dilakukan dengan dua metode, untuk
sondir
menggunakan
metode Meyerhoff
1956, dan untuk
SPT
menggunakan metode Mayerhoff 1976. Berdasarkan data sondir dan SPT, yang telah diperoleh dan dihitung dengan metode tersebut, diperoleh hasil perhitungan untuk data sondir dengan menggunakan metode Meyerhoff 1956 titik-2 (S-II), Qa = 57,881 ton. Untuk data SPT dengan menggunakan metode Mayerhoff 1976 diperoleh titik-1 (BH-1), Qa = 43,183 ton.
Kata kunci: Beban Berat, Sondir, SPT, Daya Dukung Tiang, Pondasi.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
iv
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SIMBOL
xiv
DAFTAR ISTILAH
xviii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1
B. Batasan masalah
2
C. Tujuan pembahasan
2
D. Manfaat
3
E. Metodologi
3
F. Jadwal
4
G. Sistematika laporan
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum
6
B. Macam-macam Pondasi
7
C. Pondasi Tiang
8 vii
D. Penggolongan Pondasi Tiang
9
E. Tanah Sebagai Pendukung Pondasi
16
F. Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
16
G. Kapasitas Daya Dukung Tiang berdasarkan Data Lapangan
18
H. Tiang Pancang Kelompok (Pile Group)
21
I.
Kapasitas Kelompok Tiang
23
J.
Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang Pada Tanah Kohesif 24
K. Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang Pada Tanah Granular 26 L. Kapasitas kelompok tiang menahan momen dua arah
27
M. Faktor Keamanan
28
N. Teori Tekanan Tanah Lateral
30
BAB III. METODOLOGI A. Data Umum
34
B. Metode Pengumpulan Data
35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan
36
B. Data – data pada abutment
36
C. Pembebanan pada abutment
36
D. Kombinasi pembebanan
68
E. Stabilitas abutment
72
F. Perhitungan daya dukung pondasi
73
G. Distribusi beban pada pondasi
89
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
93
B. Saran
93
viii
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Variasi panjang tiang Cast in Place
14
2.2
Nilai N-SPT pada 10B dan 4B
19
2.3
Nilai S yang disarankan Departemen P.U
22
3.1
Denah lokasi proyek
34
4.1
Tampak samping bentang jembatan
37
4.2
Tampak depan bagian jembatan
38
4.3
Tampak bawah profil bentang jembatan
38
4.4
Detail profil rangka jembatan yang membebani abutment
39
4.5
4.7
Detail profil melintang dan memanjang rangka jembatan yang membebani abutment 39 Detail profil siku dan pipa sandaran jembatan yang membebani abutment 40 Dimensi lantai jembatan 41
4.8a
Dimensi sayap dan bentuk abutment
43
4.8b
Arah berat sendiri sayap dan abutment
44
4.8c
Dimensi dan bentuk abutment pada bagian isian tanah
45
4.8d
Arah berat isian tanah pada abutment
46
4.6
4.9
Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung berat beban mati tambahan pada abutment 49 4.10a Distribusi beban lajur 50 4.10b Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung berat beban lajur pada abutment 51 4.11 Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung beban pejalan kaki pada abutment 53 4.12 Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung beban rem pada abutment 55 4.13 Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung beban akibat gesekan pada abutment 57 4.14 Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung tekanan tanah aktif pada abutment 59 4.15 Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung beban suhu pada abutment 61
x
4.16a Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung beban gempa pada abutment dan sayap 65 4.16b Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung beban gempa pada isian tanah abutment 66 4.17 Dimensi dan bentuk abutment untuk menghitung beban gempa terhadap tekanan tanah ekivalen pada abutment 68 4.18 Grafik sondir (S-I) pada titik 1 74 4.19
Nilai CR rata-rata pada kedalaman 1 meter
75
4.20
Nilai CR rata-rata pada kedalaman 2 meter
76
4.21
Grafik sondir 2 (S-2) pada titik 2
79
4.22
Nilai CR rata-rata pada kedalaman 1 meter
80
4.23
Nilai CR rata-rata pada kedalaman 2 meter
81
4.24
Grafik Boring Log (BH-1) pada titik 1
84
4.25
Nilai N rata-rata pada kedalaman 1 meter
85
4.26
Nilai N rata-rata pada kedalaman 2 meter
87
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Jadwal Penyusunan Tugas Akhir
4
2.1
Faktor aman yang disarankan
29
4.1
Dimensi struktur pada bagian lantai jembatan
41
4.2
Beban dan momen pada abutment akibat berat sendiri (MS)
46
4.3
Berat mati tambahan (MA)
48
4.4
Tekanan tanah aktif pada abutment (TA)
58
4.5
Distribusi beban gempa pada abutment (EQ)
66
4.6
Kombinasi pembebanan dan gaya
68
4.7
Rekap pembebanan kerja pada abutment
69
4.8
Kombinasi satu untuk pembebanan dan gaya pada abutment
69
4.9
Kombinasi dua untuk pembebanan dan gaya pada abutment
70
4.10
Kombinasi tiga untuk pembebanan dan gaya pada abutment
70
4.11
Kombinasi empat untuk pembebanan dan gaya pada abutment
71
4.12
Kombinasi lima untuk pembebanan dan gaya pada abutment
72
4.13
Nilai CR dan TSF yang didapat dari data Sondir I
75
4.14
Perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang berdasarkan data sondir 77 pada S-I Nilai CR dan TSF yang didapat dari data Sondir-II 80
4.15 4.16 4.17 4.18 4.19
Perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang berdasarkan data sondir pada S-II 82 Nilai N-SPT yang didapat dari data Boring Log 84 Perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang berdasarkan data Boring Log pada BH-1 88 Kesimpulan uraian perhitungan data sondir dan boring log 89
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I A. Gambar Lokasi Pembangunan Jembatan dan Lokasi Penyelidikan Tanah LAMPIRAN II B. Data Grafik Sondir dan Grafik Boring log LAMPIRAN III C. Gambar Bentang Jembatan dan Gambar Bagian-bagian Jembatan Yang Mengenai Perhitungan LAMPIRAN IV D. Gambar pondasi dan Detail Pondasi LAMPIRAN V E. Foto Dokumentasi Pekerjaan Jembatan LAMPIRAN VI F. Gambar Wilayah Gempa
xiii
DAFTAR SIMBOL
Ws
= Berat volume tanah
Ø
= Suduk gesek
C
= Cohesi tanah
Ww
= Berat volume air
Wc
= Berat isi beton bertulang
Wa
= Berat volume aspal
TB
= beban rangka (Kg)
PR
= panjang rangka (m)
n
= jumlah yang dibutuhkan (buah)
Bp
= berat rangka
W
= berat (kN)
V
= Volume m3
n
= jumlah beban yang mempengaruhi
W abt
= Beban berat sendiri abutment
L = Lt
= Untuk panjang bentang jembatan
q
= Beban hidup merata
A
= luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2)
CW
= koefisien seret
VW
= Kecepatan angin rencana (m/det)
Ab
= luas bidang samping jembatan (m2)
P MS
= aksi tetap berat sendiri struktur atas (kN)
P MA
= aksi tetap beban mati tambahan struktur atas (kN)
µ
= koefisien gesek
Ka
= Koefisien tekanan tanah aktif
Tmax
= Temperatur maksimum rata-rata °C
Tmin
= Temperatur minimum rata-rata °C
LT
= Perbedaan temperatur ºC
α
= Koefisien muai panjang untuk beton
xiv
k
= Kekakuan geser untuk tumpuan berupa elastomerik
T EQ
= Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)
Kh
= Koefisien beban gempa horisontal
I
= Faktor kepentingan
Wt
= Berat total bangunan yang berupa berat sendiri dan beban mati
tambahan (PMS + PMA) kN C
= Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan
kondisi tanah S
= Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas
penyerapan energi gempa (daktalitas) dari struktur jembatan T
= waktu getar (detik)
WTP
= berat sendiri struktur atas dan beban mati tambahan, ditambah
dengan setengah berat sendiri struktur bawah (kN) PMS
= berat sendiri (kN)
PMA
= beban mati tambahan (kN)
g
= percepatan gravitasi (9,8 m/det2)
Kp
= kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang
diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m) Ec
= modulus elastisitas beton (kPa)
Ic
= momen inersia (m4)
h
= tinggi struktur (m)
Lb
= Tinggi breast wall
By
= ukuran penampang breast wall = b
Ic
= Inersia penampang breast wall
K = fc’
= Mutu beton
Tt
= tekanan tanah
T EQ tanah
= tekanan tanah ekivalen akibat gempa
Mp
= Momen penahan guling
SF
= Angka aman terhadap guling
k
= persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
M (x,y)
= momen penyebab guling arah x dan y
xv
P
= beban vertikal
D
= Diameter tiang
Qu
= daya dukung ultimate tiang (ton)
CR
= Cone Resistance (ton/m2)
Ab
= Luas penampang tiang (m2)
TSF
= Total Skin Friction (ton/m)
F
= Keliling penampang tiang (m)
FK
= 3 dan 5
S
= Jarak masing-masing tiang
Eg
= Efisiensi kelompok tiang
m
= Jumlah tiang sejajar arah x
n
= Jumlah tiang sejajar arah y
Ø
= Arc tan d/s
s
= Jarak pusat ke pusat tiang terpendek
B
= diameter tiang
Eg
= Efisiensi kelompok tiang
Qg
= Beban maksimum kelompok tiang
yang
menyebabkan
keruntuhan Qu
= Beban maksimum tiang tunggal yang menyebabkan keruntuhan
P
= daya dukung kelompok tiang
∑V
= nilai beban atas maksimum
∑My
= nilai maksimum momen arah y
∑Mx
= nilai maksimum momen arah x
Xmax
= jarak terjauh tiang pancang terhadap titik pusat tiang kelompok
Ymax
= ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik pusat tiang kelompok
∑x2
= jumlah kuadrat absis-absis tiang pancang
∑y2
= jumlah kuadrat ordinat tiang pancang
n
= jumlah tiang
ny
= banyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu y
nx
= banyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu x
s
= jarak tiang pancang ke arah titik pusat x dan y
xvi
MS
= Berat sendiri
MA
= Beban mati tambahan
TA
= Tekanan tanah
TD
= Beban lajur
TP
= Beban pedestrian
TB
= Gaya rem
ET
= Temperatur
EW
= Beban angin
EQ
= Beban gempa
EQ
= Tekanan tanah ekivalen akibat gempa
FB
= Gaya gesekan
Tx
= Gaya arah x
Ty
= Gaya arah y
xvii
DAFTAR ISTILAH
Abutment
: Bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilarpilar jembatan.
Bekisting
: Cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Boring Log
: Penyelidikan tanah dengan cara pengeboran tanah.
Breast wall
: Penulangan dinding abutment
Crack
: Keretakan yang terjadi pada tanah kohesif
Daktalitas
: Kemampuan material mengembangkan regangannya dari pertama kali leleh hingga akhirnya putus.
Deformasi
: Perubahan bentuk yang terjadi pada suatu benda baik elastis maupun plastis.
Eksentris
: Suatu gaya yang bekerja pada garis kerja gaya tidak melewati titik berat pondasi maka akan timbul efek akibat beban tersebut.
Eksplorasi
: Penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumber daya alam di suatu tempat.
Elastomeric
: Suatu jenis dari bantalan penahan jembatan.
Tanah granular: Jenis tanah yang baik untuk endukung bangunan dan badan jalan yang mempunyai kapasitas dukung yang tinggi. Jembatan
: Suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian badan jalan yang terputus oleh adanya hambatan seperti sungai ataupun lembah.
Knife Edge Load: Beban garis Tanah Kohesif : Tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya. Kompresibilitas: Proses penurunan yang disebabkan oleh beban yang ada di atas. Monolit
: Satu kesatuan yang menyatu dan tidak bisa dipisahkan.
Orthogonal
: Garis yang letaknya tegak lurus pada bidang frontal.
Overlap
: Suatu keadaan yang mengalami tumpang tindih
xviii
Overlay
: Lapisan tambah aspal pada jalan raya.
Poer
: Bagian kepala jembatan (pile cap)
Sondir
: Penyelidikan tanah untuk mengetahui kekuatan tanah tiap kedalaman dan stratifikasi tanah secara pendekatan.
Uniformly Distributed Load (UDL) : Beban merata Wing wall
: Suatu dinding samping pada dinding belakang abutment atau stem yang didesain untuk membantu atau menahan keutuhan atau stabilitas tanah di belakang abutment.
xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam hal perencanaan pondasi konstruksi jembatan AEK SILALAEN diperlukan
melaksanakan
survey
penelitian
tanah
(Soil
investigation) supaya dapat diketahui sifat fisik, karateristik, dan daya dukung lapisan tanah. Pada umumnya konstruksi jembatan memiliki beban yang harus diperhitungkan, yaitu berupa beban sendiri, beban kendaraan, beban angin, beban tekanan tanah dan beban lainnya yang menyangkut umur pada jembatan kedepannya dan kemungkinan – kemungkinan adanya pengaruh yang akan terjadi pada bangunan gedung tersebut, sehingga memerlukan suatu tipe pondasi yang sesuai agar lapisan tanah tempat pondasi didirikan mampu mendukung seluruh berat konstruksi dan pengaruh yang akan terjadi. Pada dasarnya jenis penelitian tanah yang dilakukan adalah dengan menggunakan bor mesin dan soundering test method, dengan posisi letak titik yang diatur sedemikian rupa sehingga penyebaran lapisan tanah dapat terwakili. Melalui hasil pengujian ini diharapkan akan diperoleh gambaran fisik dan karakteristik lapisan tanah, tebal lapisan tanah keras, serta daya dukung tanah dapat dihitung. Semua konstruksi yang direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu pondasi. “pondasi adalah bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri kepada dan ke dalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya” (Bowles, 1984: 1) Untuk pondasi lainnya seperti pondasi dangkal digunakan untuk kondisi lapisan tanah keras terletak dekat permukaan, sedangkan pondasi dalam digunakan apabila lapisan tanah keras jauh dari permukaan tanah. Secara umum pondasi dalam lebih rumit dari pondasi dangkal. Untuk hal ini maka Tugas Akhir ini mengkonsentrasikan pada pondasi dalam yaitu pondasi
1
tiang. Pondasi tiang ini berfungsi untuk memindahkan atau mentransferkan beban-beban konstruksi diatasnya (upper structure) kelapisan tanah yang lebih dalam (Sardjono,H.S, 1991: 7). Pemakaian pondasi tiang dipergunakan untuk suatu pondasi bangunan yang apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity), yang cukup untuk memikul berat bangunan dan bebannya, atau apabila tanah keras yang mana mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan bebannya letaknya sangat dalam. Daya dukung tiang diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau adhesi antara tiang dan tanah disekelilingnya.
B. Batasan masalah Karena
dalam
perhitungan
daya
dukung
pondasi
sangat
luas
pengetahuannya, maka kami sebagai penulis melakukan batasan masalah. Dalam hal ini masalah yang dibatasi pada: 1. Bagaimanakah menghitung beban yang mempengaruhi pada pondasi, seperti beban mati struktur (atas dan bawah), beban mati tambahan, beban lajur, beban pejalan kaki, beban rem, beban angin, beban tekanan tanah aktif, beban suhu, beban gempa, dan beban tekanan tanah ekivalen akibat gempa? 2. Bagaimanakah menghitung daya dukung vertikal pondasi tiang dengan data Sondir dengan metode Mayerhoff (1956) dan data SPT dengan metode Mayerhoff (1976)?
C. Tujuan pembahasan Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah:
2
1. Untuk mengetahui beban yang mempengaruhi pondasi seperti beban mati struktur (atas dan bawah), beban mati tambahan, beban lajur, beban pejalan kaki, beban rem, beban angin, beban tekanan tanah aktif, beban suhu, beban gempa, dan beban tekanan tanah ekivalen akibat gempa.
2. Untuk mengetahui daya dukung vertikal pondasi tiang dengan data Sondir dengan metode Mayerhoff (1956) dan data SPT dengan metode Mayerhoff (1976).
D. Manfaat Manfaat yang kami harapkan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah: 1. Tugas Akhir ini dapat dijadikan sebagai sebuah referensi bagi siapa saja yang membacanya, khususnya bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan Tugas Akhir. 2. Pembahasan pada Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan bahan tambah bagi mahasiswa ataupun pihak-pihak yang membutuhkannya.
E. Metodologi 1. Subjek Penulisan Tugas Akhir Subjek pada penulisan Tugas Akhir ini adalah pembangunan proyek jembatan AEK SILALAEN di Desa Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Data Yang Diperlukan Data yang diperlukan dalam penulisan ini terdiri dari: a. Data Standart Penetration Test (SPT) atau data Borelog, b. Denah pondasi dan detail pondasi, c. Data gambar jembatan dan detail jembatan, d. Foto dokumentasi dan yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.
3
F. Jadwal Adapun jadwal yang direncanakan penulis untuk membantu pengarahan waktu agar sesuai dan tepat penyelesaiannya mulai dari persiapan dan pengumpulan data hingga penyusunan Tugas Akhir dari April sampai Agustus 2015.
Tabel 1.1 Jadwal penyusunan Tugas Akhir No
Kegiatan A. Persiapan
2 3
Survei perencanaan objek Tugas Akhir dan mendapatkan judul TA Mendapatkan Dosen Pembimbing TA Bimbingan untuk pelaksanaan dari Dosen Pembimbing
1 2 3 4
B. Pelaksanaan Bimbingan untuk pengumpulan data Pengumpulan data Bimbingan dan pengolahan data Pengolahan data
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C. Pelaporan Bimbingan untuk penulisan BAB I Penulisan BAB I (Pendahuluan) Bimbingan untuk penulisan BAB II Penulisan BAB II (Tinjauan Pustaka) Bimbingan untuk penulisan BAB III Penulisan BAB III (Metodologi) Bimbingan untuk penulisan BAB IV Penulisan BAB IV (Hasil dan Pembahasan) Bimbingan untuk penulisan BAB V Penulisan BAB V (Penutup)
1
11 12
4
Bulan 5 6 7
Bimbingan tahapan akhir (Penyempurnaan laporan Tugas Akhir Penyempurnaan laporan Tugas Akhir
4
8
G. Sistematika laporan Susunan isi dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, batasan masalah, tujuan pembahasan, manfaat, metodologi, jadwal, dan sistematika laporan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terdiri dari teori – teori yang bersumber dari buku dan lapangan yang berhubungan dengan pembahasan daya dukung pondasi di Tarutung. 3. BAB III METODOLOGI Berisi mengenai tahapan studi yang dilakukan dan pelaksanaan pengumpulan data, serta membahas metode pengolahan pembahasan yang dilakukan. 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi mengenai data – data yang diperoleh dari proses pengumpulan berdasarkan proses wawancara yang selanjutnya dilakukan pengolahan untuk kepentingan analisis. 5. PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan maupun kajian yang telah dilakukan dalam tugas akhir ini.
5