AMDAL Dalam Kaltannya Dengan Kelestarlan Bencla Cagar Buclaya Oleh: lr. Yoesoef Boedi Ariyanto Direktorat Linbin larah
I. PENDAHULUAN
AIIDAL merupakan hasi I studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambi lan keputusan.
Dengan melakukan AMDAL maka dapat mencegah menurunnya kual'itas 'lingkungan, terutama pada atau di sek'itar kegiatan pembangunan suatu proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting serta mengantjsipasi cara-cara penanggulangannya. Dalam kaitannya dengan kelestarian ben-
da cagar budaya,
AMDAL
dapat
dimanfaatkan
secara maksimal sebagai salah satu alat untuk melestarikan benda cagar budaya. Se-
bal.iknya Ai{DAL juga dapat mencegah munculhya dampak penting yang bersifat negatif dari suatu kegiatan proyek pengelolaan benda cagar budaya terhadap lingkungannya.
kan di dalam kerangka AMDAL untuk benda cagar budaya, dengan mengutip ketentuan-
ketentuan Undang-undang, Peraturan pemerintah, maupun Keputusan Menteri Lingkungan Hidup yang berlaku di Indonesia antara
lain
-
nya yang mempengaruhi kelangsungan perikeh'idupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Komponen lingkungan
terdiri dari tiga aspek, yaitu komponen geo-fisik kimia, komponen biologis, serta komponen
-
Kegiatan pembangunan suatu proyek, ter*
I I
I I
juga diketahui,
I
L
bahwa
ekonomi, dan budaya.
Kerangka Acuan (K'A)
terleb'ih
dahu'lu. Beberapa pengertian yang
biasa
merupakan
-
diguna-
hasil perlingkupan.
AMDAL yang
Perlingkupan Adalah proses pemusatan studi pada halha1 penting yang berkaitan dengan dampak penting.
tj-
dak semua keg'iatan proyek pembangunan harus me'lakukan ANDAL. Di mana untuk set'iap departemen atau lembaga non departemen maupun Bappeda Tingkat I mempunyai kriteria proyek-proyek yang harus melakukan AMOAL
BA AMOGHAPASA 3/UMAR.ET 1995 I
sosial,
Adalah ruang lingkup studi
utama untuk negara Indonesia, AMDAL merupakan atau menjadi prasarat sebelum pelaksanaan kegiatan proyek yang bersangkutan Namun
Llngkungan Hldup
Adalah kesatuan ruang dengan suatu benda, daya, keadaan, dan makh'luk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilaku-
1. Pengertian
djijinkan.
:
-
Dampak
Pentlng
Adalah perubahan lingkupan yang sangat mendasar diakibatkan oleh sesuatu usaha atau kegiatan.
- Analisa Dampak
Llngkungan
faatkan benda cagar budaya sebagai sumberdayanya, namun kehadiran proyek yang bersangkutan mengharuskan benda cagar budaya di lingkungannya. Jenis ini patut dicermat'i mengingat kemungkinan besar benda cagar budaya tidak dengan mudah dapat diidentifikasi, karena keberadaannya tjdak se'lalu di permukaan
(ANDAL)
telaah secara cermat dan menda'lam tentang dampak pent'lng suatu kegiatan
Ada'lah
yang di rencanakan.
PenyaJlan Informasi Llngkungan (PIL)
-
Ada'lah suatu proses untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya dampak yang akan
proyek diusulkan Perlu AMDAL atau tidak'
digunikan untuk
menetapkan
yang
tanah.
b.
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
-
Adalah dokumen yang mengandung upaya penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akjbat dari rencana kegiatan.
-
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Adalah dokumen yang mengandung upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting akibat dari rencana keg'iatan.
-
Dampak
Ada'lah setiap perubahan yang t'erjadi dalam 'l'ingkungbn ak'ibat akt jf itas manusia'
-
Dampak
pada kelestarlan benda cagar
budaya
paAdalah setiap perubahan yang teniadi 'lingkudan budaya da semua benda cagar ngannya akibat adanya suatu kegiatan,baii kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan proyek pada benda cagar budaya atau d j sek'itarnya, mauputl untuk kepent'ingan Peninggalan Sejarah dan Purbakala
send'iri.
2.
Pemanfaatan AMDAL dalam kelstarian benda cagar budaYa
Seperti telah disebutkan diatas, bahila AMDAL merupakan salah satu f,aktor untuk melestarikan benda cagar budaya. Dalam hal jnj dapat dirinci menjadi 2 ienjs, yaitu: terhadap kegiatan proyekproyek pembangunan yang langsung meman-
a. Adanya
AMDAL
Adanya AMDAL terhadap kegiatan proyekproyek" pembangunan yang langsung memanfaatkan benda cagar budaya sebagai sumberdayanya, sehingga diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif .
II. PENILAIAN AMDAL BAGI KEPENTINGAN BENDA CAGAR BUDAYA 1. Komponq yarrg be*epentingan dalanr penilaian AMDAL
pen'i'laian AMDAL cagar budaya, benda kelestarjan terhadap per'lu d'iketahui unsur-unsur yang terkait di dalamnya, antara lain : Oalam' upaya melakukan
- Pemrakarsa, ada'lah suatu badan hukum atau perorangan yang mengajukan usulan suatu rencana keg'iatan proyek pembangunan yang akan d'ilaksanakan. Apabi la usu'lan proyek tersebut d'iperk'i rakan menimbu'lkan dampak penting, maka pemrakarsa perlu melakukan AMDAL, da'lam hal ini umumnya da'lam pe'laksanaannya diserahkan pada konsultan
AMDAL.
-
Komisi Penilai, merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk menilai kesempurnaan dan memutuskan boleh tidaknya usuian proyek yang dihas j'lkan o'leh dokumen AIIDAL yang diaiukan oleh pemrakarsa. Komis'i peni'laj in'i dibedakan meniadi dua, yaitu:
- Konisl Penllai Pusat adalah komisi d'i mana mempunyai tugas guna meni'lai AMDAL dari kegiatan proyek-proyek yang berska'la nasional
adalah komis'i - Komlsl Peni lal Daerah yang mempunya'i tugas guna menilaj AIiDAL darl kegiatan proyek-proyek yang berska'la daerah.
8A Atut(}{,HAil*SA .il' i,','r{AR[.T'1 995
Keanggotaan dari komisi pusat maupun daerah terdiri dari anggota tetap dan tidak tetap.
-
Anggota tetap untuk komisi pusat terdiri darj unsur struktural da'lam. lingkungan Departemen atau Non Departemen yang bersangkutan, yaitu waki 1 dari Menteri L'ingkungan Hidup, wak'il dari Departemen Dalam Negeri dan pada ah'li dalam bldang yang berkaitan. Sedang anggota tetap dari komisi daerah adalah dari unsur BApPEDA, instansi pemerintah yang mengelo'la 1 ingkungan hidup di daerah dan pusat Studi Lingkungan Hidup dari perguruan Tjnggj di daerah yang bersangkutan.
- Anggota tidak tetap untuk komisi pusat terdj ri dari unsur departemen dan non departemen yang berkepentingan dan anggota lain yang dipandang perlu. Sedang
perundangan atau dasar hukum
1aku, yajtu:
-
ffi 33fi
:
'?!''n'3?t3t3pk8fi 'J;#H8ef, [0"33?".
PaEal 1C :
Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting tehadapa lingkung_ an wajib dilengkapi dengan AMDAL yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan Pemeri ntah
-
dari unsur pemerintah daerah yang berkaitan, Badan Koordinasi penanaman Moda'l Daerah dan anggota la'in yang di-
Peraturan Pemerintah No. 51 tahun l97S tentang AMDAL
adalah
Pasal 2ayat1:
pandang per1u.
mempunyai dampak penting terhadap 1"ingkungan hidup me'liputi proses dan keg.iaian yang hasilnya dapat mempengaruh.i pe-
Usaha
D'i
dalam pelestarian benda cagar bukehadi ran instansi kepurbakalaan dalam komjsi penilai sangat dibutuhkan, di mana Di rektorat Perl'indungan pembinaan Penjnggalan Sejarah dan Purbaka'la memiljkj kesempatan untuk ikut serta atau berperan sebaga'i anggota t'idak tetap di t'ingkat komi si pusat , sedang Suaka peningga'lan Sejarah dan Purbakala untuk jadi anggota tidak tetap pada kom'isi da-
daya,
r-ah.
e
t
ang!
kelstarian futda cagar kdaya Dalam peneljtian dokumen dokumen AMDAL guna rnenjamin kelestarian benda cagar budaya yang terkena Cai:rpe k, dapat di,'akukan dengan 2 cars., ;",a-itu : preventif d,.-,n kura-
ti'f .
A. Preventif 'lai n.
preventif ini djlakukan dengan jalan atau alternatif, antara
Dengan pe'laksanakan beberapa ketentuan
Bn AMOGTJAPA$A 3i trJurAREl" i
atau kegiatan yang djperki rakan
lestarjan kawasan konservas"i iumberdaya a'lam dan perl indungan cagar budaya. Pasal 2 ayat
Bagi jenis
3
usaha atau
mana dimaksud AMDAL.
-
kegiatan
ayat 2
waj
ib
sebagai dj suiun
Undang-undang Republik Indonesla Nomor 24 Tahun 1992 tentang penataan Ruang
Pasal 1 ayat
7
l{:'+asan LinCung adalah l
tan.
Tindakan
beberapa
a.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1982 tentang Lingkungan Hidup
Pasal 14
anggota ti,dak tetap dari komisi daerah
2.
yang ber-
99i
Pasa'l 1 ayat
16
Kawasan cagar budaya dan i 1mu pengetahuan ada'lah kawasan yang merupakan 'lokasj bangunan hasi'l budaya manus.ia yang ber-
ni
lai tinggi
-
Undang-undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya
Pasal
dari daftar.
maupun bentukan geologi
alami yang khas.
b.
Pembuatan peta-peta persebaran benda cagar budaya di setiap provinsi maupun kabupaten dengan skala tertentu, terutama pada daerah-daerah di mana terdapat pengembangan kawasan industri, kemudian hasjlnya diberikan pada Bappeda Tingkat I dan II di mana benda cagar budaya berada
c.
Diperlukan adanya daftar kegiatan yang potensial, yang dapat menimbulkan dampak pada kelestarian benda cagar budaya yang dipero'leh dari Bappeda Tingkat I
2
Perlindungan benda cagar budaya dan
si-
tus bertujuan melestarikan dan memanfaatkan untuk memajukan kebudayaan nasiona'l Indonesi a.
Pasal
15
Setiap orang dilarang
dan II untuk Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan
merusak benda ca-
gar budaya dan beserta lingkungannya.
-
Peraturan Pemerintah Republik Indones'ia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya
Purbakala dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala.
d.
Melakukan pemantauan daftar pengembangan wilayah,/peruntukan ruang yang didapat dari Bappeda, Badan Pertanahan Na-
Pasal 44 ayat
jonal
atau Pekerjaan Umum T'ingkat I maupun II untuk Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejaah dan s
1
Purbaka'la dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbaka'la.
Setiap rencana kegiatan yang mengakibatkan :.
* *
tercemar, pindah, rusak, berubah, musnah atau hi langnya ni'lai sejarah benda cagar budaya. tercemar dan berubahnya situs beserta lingkungannya wajib dilaporkan terlebih dahulu kepada Menteri.
Pasal 44 ayat
2
Berdasarkan hasi I stud j arkeo'logi terhadap rencana keg'iatan pembangunan tersebut, menteri'lain sete'lah berkonsu'ltas'i dengan menteri atau pimpinan'instans"i pemerintah yang bersangkutan, dapat dengan mengatakan:
* tetap mempertahankan keberadaan benda cagar budaya dan sjtus * merencanakan perubahan rencana pembangunan * memindahkan benda cagar budaya * menyetujui dilanjutkan rencana kegiatan tersebut, atau * menghapus benda cagar budaya dan situs
B. Kuratif n
Tjndakan kuratif dalam pe'laksanaan pej 'l ai an dokumen AMDAL , anta ra l a i n :
a. Estimasi benda cagar budaya di lingkungan kegiatan proyek pembangunan yang mel iputi identif ikasi jen'is, bentuk, sifat atau c'iri, kual itas, jumlah, kerapatan dan kond'isinya. Di'lihat dari keberadaan benda cagar budaya tldak selalu d'ijumpai di permukaan tanah, maka dalam me'lakukan 'identifikasi tidak cu-
kup hanya mengandalkan pada survai muka tanah dan kepustakaan, namun membutuhkan pengetahuan lain seperti foto uda-
rd,
geo'l
survai
b.
jstrik,/geomagnit, stratigrafj,
bawah
air,
dan sebagainya.
Memperhitungkan dampak kegiatan proyek pembangunan terhadap benda cagar budaya dalam arti membandingkan suatu aktfitas untuk memper.lihatkan kualitas benda cagar budaya pada keadaan tanpa adanya proyek dan keadaan dengan adanya pro' BA AMOGHAPASA 3/l/MARET 199s
yek. Dalam memperkirakan timbulnya dampak terhadap benda cagar budaya meliputi aspek kualitas fjsik dan aspek n.ila.i pent i ngn ya. Yang pe r'l u d i pe rhat i kan adalah benda cagar budaya bersjfat t.idak dapat diperbarui.
c.
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RpL) yang telah diakukan oleh Menteri Negara Kependudukan dan L'ingkungan Hjdup tahun 1987. Namun demikian metoda-metoda peJestarian, .benda cagar budaya di dalam memberikan .rekomendas'i, RKL dan RpL
Mendokumentasikan mitigasi dalam mempertahankan kua'litas sumberdaya, dalam
harus disesuaikan dengan kepent.ingan rektorat Perl indungan dan Fembinian
Di
hal ini benda cagar budaya,
Feninggalan Sejarah dan purbaka'la. Da-
melalui langkah-langkah pengelimjnas'ian dampak, yang di integras'ikan pula dalam Rencana
lam kenyataan sehari-hari, mitigasi yang ideal su'lit untuk dilaksanakan,
SKEMA PENGAMBIIAN KEPUTUSAN DATAM PENILAIAN AMDAT
Pemilik Proyek +
ptl
I
I
Y
Pen6ambilan Keputusan I I
Y Keputusan ----------v----..--> proyek dapat dibangun
I I
fidak perlu AMDAT
v Perlu AMDAT I I I
v Penyusunan AMDAT I I
v
Proyek dapat
Pengambilan Keputusan
dibangun tanpa
->
I
I I
I
v Proyek tidak dapat
-------v--.---.E.
dibangun hoyek dirolak
perubahan
I
lGputusan ----.--.-----vo-___-
I
Proyek
diterima
I
I ->
Proyek dapat dibangun dengan perubahan
BA AMOCHAPASA S/I/MARTT I995
karena ni]ai penting dari benda cagar budaya su'l it untuk d j paham j sepenuhnya oleh p'ihak di 'luar kepurbakalaan. 0]eh
itu rekomendasi yang efektif seyogyanya mudah diterima oleh pihak 1a'in (Pemrakarsa, Konsultan, sesama anggota Komisj Penilai) da]am arti tidak hanya
karena
berorientasi kepentingan keilmuan semad'iupayakan dalam pelestarian benda cagar budaya bisa bermanfaat bagi pihak lain ataupun masyarakat 1uas.
ta, tetapi
3. Kriterh nilai panting kualitre benda cagar budaya dan kriterh Penilai a. kiteria nilai
pntbg
dan kualitas
benda cagar hudaYa Dengan menimbang
ni'la'i penting benda cagar budaya, baik yang dapat dipaham'i atau dirasakan saat ini maupun yang dapat dipahami
di masa yang akan datang, Menurut
Schiffer dan Gumerrnan (1977),nilaj penting benda cagar budaya cli bagi .nen;aCi 6 jeni s, .,-.i+,,. jra I Lu.
*
pent,i ng ke j lrnuan adal ah potens'i benda caga; budaya yarrg berFangkutan sebaga"i cbyek penel itian.
-
llj
I
Ni la
ai
j penting keseiarah"an adalah pctensi
benda cagar buday"a yang bersangkutan sebagai wak-il atarr ref leksi l'lelridupan budaya nasa la-lu ataupun potetrsinya sebagE i Lrukt"'l dari peri stiwa tertentu yang j berri l.ai seiarah.
Nilai
pentjng keelnikan adalah potensi benda cagar buCaya yang bersangkutan se-
baga'i sumber pemahaman I alar bei akang keagamaan, rnito'lr:g'i clan sosial dari suatu elnis khr.rsus t,erutama dalam liaitannya dengan jat,i Ni
lai
fii
Ia
di
t'i
l'lelompcl';..
pentinS kenasyaral"atarl .".d4'lah ke*
iilainpuan be i-rda c3.9.ii- L;uda.ye '-iit -iik []ei']iiler* [.,aya llatin d;-:it'inteleiit.ual riil-qyarakat -'l'ral y'ang Llilrr,'lubti.'rg6-ll -'i i.rari teritang lral daliga-tl nta'sa. J;,r-lun:;a, b"l!k me'lalui progf-i.',11 ."Tir.i:i*tin, !-:+ifi,Jiij jl',eti i"rl illpijll me'l ali: i pt"i.lgl',itr w jsij-a iar$ iiieixhei'ikarr h.euno'ungai-r igf;et fl erkrrnomi s,
i pent.i ng l'iLi!{.,ii:t alJil ai-, lrer'1uriya. su-
atu benda cagar budaya untuk dilestarikan karena telah ditetapkan secara hukum sebagai obyek yang dilindungi.
- Nilai
penting pendanaan adalah potensi benda cagar budaya untuk diteljti dengin
teknik
modern yang biasanya menuntut du-
kungan f inansial besar, cenderung diabaikan.
tapi saat
'ini
kriteria tentang kualitas dan bobot terhadap kerusakan dan pelapukan benda cagar budaya dapat diiadikan sebaga'i Sedang
merupakan suatu parameter yang menandai batas atau kadar makh'luk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditunjang adanya benda cagar budaya. Sebagai contoh terhadap yang terjadi pada benda cagar budaya yang dapat dirinci pada dimens"inya., kelangkaai'iilya, keterawatannya, tau keutiihannya. Ha j jn'i dapat d'iperki ra* ke.n pu'la dalam kisaran'lebar, mula'i dari
baku mutu yang
berubah, rusak, berkurang, hilang
sampaj
mlr-qnah. Apab'i 'la di kaitkan dengan Undangundang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 19S,? lenta.ng Pel aksanaan Und.rng-undang Benda Cagar Budaya dari hasi I studi arkec1og'is terhadap rencana kegiatan pembangunan, maka keberadaan benda cagar budaya
dan situs dapat dipertahankan,
perubahan
rencana pembangunan, memindahkan benda cagar budaya dan situs, menyetujui rencana keg'iatan tersebut, atau menghapus benda cagar budaya dan situs darj daftar.
b. Kriteria penilai Dalani melakui,.an panii:iien
f,eri-:adap
dcku;nen AMDAL,varig b*i-!aitan derlgan lieles* .la.ri an benda 'l&g&i bude;,a d.1n s ilus, 3e* perti yirng te1ali disebtltkan,Ji aia:< |:ahwa k"ehadi ran D j rehtiai^at Perl j rrCungai: d,iri Pombinaan Peningg':.1ari $ejerah dan Pui'hrakala sebagai anggct.a tidek tetap di tir;ghat Kcnisj Pusat fiauplti't $uaka pSP brerada di tingkai daerali sangat pen+"ing' Mengingat pr"ases AMilA.L bei"sjfat satrgai spesjfik dan kcmplekl, amal.; agar peni laran terhadpp dokrrmerr-dokuilerinya" dapirt d'iIa.hlukan secarll efsl...t'if , .*.eh'ingga wa.i"ri l*wakr'1 dari *i rek* BA AM0{'HAPASA .+l llMARt
I
i91t'i
torat Perlindungan dan Pembinaan penjngga-
1an Sejarah dan Purbaka'la atau Suaka psp mem j'l j ki kemampuan yang memada j berupa sertif ikat AMDAL A atau AMDAL pen.ilai. c. Koordhasi Da'!am rangka melakukan peni 1a.ian
AMDAL
bagj kepentingan pelestarian benda cagar budaya, perlu upaya kerjasama yang sifatnya 'intern maupun ekstern. Untuk yang iniern ini diperlukan pengintegras.ian kebrjaksanaan pelestarian benda cagar budaya
ke dalam pengelo'laan l ingkunge.n hidup nasjonal. Ker;esafia yang sifatnya .intern .in j terdiri dari Direktorat perljndungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan purbaka'!a, .Suaka PSP, Pusat penel'itian Arkeologi
Nasional, Balai Studj dan Kdnservasi Borobudur, Muskala dan Seksi Kebudayaan Depdikbud Tinskat' II. Sedang kerjasama yang
sifatnya ekstern secara bertahap harus meyakinkan pada pengambi 'l keputusan, teru+"ama di 1 i ngkungan Menleri Negara Lingkungan Hidup, mengenai pentingnya benda cagar budaya dj da'lam pengkajian atau penilaian AMDAL. Dalam meI al.lukan kerjasama ekstern, terdi r j dar.i
jni
Bappeda Tingkat I atau II, Biro Lingkungan Hjdup maupun 'langsung dengan Menterj Negara L'ingkungan Hidup.
III. PENUTUP !'4e156gq;6 Cari.c.efttu-,j ura-'i al dj at.19, ;:.i-r,e da.pat Ci!.teiA!iu1 ha.hwe i^€fij:ana si;iltu l' ; j :rt :,Jr ;;':1-:ri,:l: ::t,:llb':t-:rl-lnai -:.1.,",;t Csir{!€'-uig 'lik l<epenf ,jngan yang .'ciig..ill-ih,,,11,t* !l*;lf 'ihat .l ie Cai am bel-rtuk dampak negat i f terhadap 'linghtungan pada dan d j s*kitar pro;'ek pembangunan, kL.ususnya bagi benda ca-
gar
budaya.
Dengan adanya
,
rn.lka d i harapkan pernbangunan tat,ap berwawairrogram-progra.in san 'l i ngkungan , seh i ngga. tetap men jami n k"ual j tas-kual j tas 'l i ngkungan yang terhi ndar dar j kerusakan. Dem'i k i an pul a dengan adanya ketentuan perundang-unclangan, yang pelaksanaannya semakin bajk dalam kaitanAMDAL
nya dengan peran AMDAL, maka dapat dimanfaatkann bagi kepentingan pelestarian ben-
da cagar budaya. AMDAL bagj benda cagar bu^ Pemanfaatan daya sampai saat jnj maJ.ih banvak-iei-oapit kendalanya, terutama di lingkungan Direktorat Per'lindungan dan pembinaan peninggalan Sejarah dan'lapurbaka'la. Hal ini Oisebabkan antara j n be'lum adanya tenaga yang memadai dan mempunyai sertifikat AMAM-DAL type A dan AMDAL penj'laj di set.iap Su-aka PSP, be1um adanya baku mutu tentang kr jteria ni la j pentiirg, kual itas, dan bol bot dari benda cagar budaya, belum adanya baku mutu tentang kerusakan dan pe'lapukin benda cagar budaya dalam kaitannya dengan kegiatan proyek pembangunan, dan sebagii-
nya.
Bei^anjak dari permasa'lairan tersebut dj pt3s, maka sangat diper'lukan peniusunan baku mutu sebagai parameter kr jter.ra n.ilai pent i ng, kua'l 'itas dan bobot dar j benda cagar budaya, serta baku mutu dampak penting yang menyebabkan kerusakan atau pelapukan
benda. cagar budaya.m
DAFTAR PUSTAKA
Anonjm, Makalah Kurus AMDAL, PPLM UGM, 1992.
Bug'ie Kusumohartcnc, pckok-pokok pjkiran Tentang AMDAL bag1 Benda Cagar Budaya,1t33. Gi.il,c.i,,iin 3,;;.a1i,r:l:, Ana'l.isis Mengenai DamPak Lingkungan,
.19$'!
Sch'iffer, M'icahel B. and
George
J.
Gumer-
i'ran, Conservation Archaeology, A Gufde For Cu'ltural Resource .Management
Studies,19g2 Yoesoef B.A,
fr.,
lestarian
peranan AMDAL Dalam peBenda Cagar Budaya, lggg
Yoesoef B.A, IF., Laporan Dasar-dasar Ana'lisis Mengenai Dampak L.ingkungan, 1
992.
Ir dan Bugie Kusumohartono, Konsep Juknis peni'laian Dampak Keliatan Terhadap Kelestarian Benda Cagar
Yaesoef B,A,
Budaya,19g4.
BA AMOGHAPASA 3/1/MARFT 1995
BAPEDAL dan