No. 02/09/81/Th.VII, 1 September 2015
NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2015 SEBESAR 99,83, TURUN 0,67 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Agustus 2015 turun ke level di bawah 100 yaitu sebesar 99,83, atau turun sebesar 0,67 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 100,51. Penurunan ini disebabkan oleh perubahan indeks harga yang diterima petani (It) mencapai -0,81 persen, lebih rendah dibanding perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar -0,14 persen.
Capaian NTP tertinggi pada Agustus 2015 masih terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 111,23 sedangkan NTP terendah terjadi di sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 90,48.
Penurunan NTP pada Agustus 2015 dipengaruhi oleh penurunan pada 3 sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,18 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 0,42 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 0,10 persen.
NTP Provinsi Maluku tanpa Sub Sektor Perikanan Agustus 2015 sebesar 99,19 atau turun sebesar 0,71 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 99,90.
Pada Agustus 2015, terjadi deflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,15 persen, utamanya disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok transportasi& komunikasi masing-masing sebesar 0,62 persen dan sebesar 0,08 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Agustus 2015 tercatat sebesar 112,47 atau turun sebesar 0,82 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 113,40.
Penurunan NTUP pada Agustus 2015 disebabkan oleh turunnya NTUP pada empat sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen, diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,46 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,29 persen dan sub sektor perikanan sebesar 0,06 persen.
ht
tp
s:
//a
m
bo
nk ot a.
bp
s.
go .
id
1. Nilai Tukar Petani (It) Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga Yang Diterima Petani terhadap Indeks Harga Yang Dibayar Petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Nilai Tukar Petani juga menunjukkan daya tukar (term of trading) dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
1
yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Nilai Tukar Petani, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli/daya tukar petani. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor Agustus 2015 (2012 = 100) Bulan
Sub Sektor
Juli 2015
(1)
(2)
(4)
-0.40 -0.28 -2.29 -0.01 -0.05 -0.08 0.13 -0.81 -0.91
121.56 121.34 120.79 119.52 119.75 120.51 115.96 120.81 120.94
121.19 121.00 120.66 119.43 120.20 120.95 116.44 120.65 120.70
-0.31 -0.29 -0.11 -0.07 0.38 0.37 0.41 -0.14 -0.20
3. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
97.54 111.23 92.50 103.79 105.57 104.97 108.65 100.51 99.90
97.44 111.23 90.48 103.85 105.12 104.50 108.34 99.83 99.19
-0.10 0.00 -2.18 0.06 -0.42 -0.45 -0.28 -0.67 -0.71
NASIONAL
100.97
101.28
0.31
NASIONAL tanpa Ikan
100.89
101.20
0.31
go . s.
bp
nk ot a.
bo
m
//a
s:
ht
id
118.09 134.58 109.17 124.04 126.35 126.40 126.15 120.44 119.73
2. Indeks yang Dibayar (Ib) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
118.57 134.97 111.73 124.05 126.41 126.50 125.99 121.42 120.82
Perubahan
tp
1. Indeks yang Diterima (It) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
Persentase Agustus 2015 (3)
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
2
Berdasarkan hasil pemantauan harga – harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada Agustus 2015, diketahui bahwa NTP Provinsi Maluku mengalami penurunan sebesar 0,67 persen dibanding Juli 2015, atau turun ke level di bawah 100 dari 100,51 menjadi 99,83. Penurunan NTP pada Agustus 2015 disebabkan perubahan indeks harga hasil produksi pertanian yang sebesar -0,81 persen lebih kecil dibanding perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian yang tercatat sebesar -0,14 persen. Penurunan NTP dipengaruhi oleh turunnya NTP pada beberapa sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,18 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 0,42 persen dan sub sektor tanaman pangan sebesar 0,10 persen. Sub sektor tanaman hortikultura tidak mengalami perubahan NTP pada Agustus 2015, sedangkan NTP sub sektor peternakan naik sebesar 0,06 persen.
id
NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada Agustus 2015 seperti yang ditunjukan
go .
dalam Tabel 1 menunjukan angka sebesar 99,19, atau turun sebesar 0,71 persen dibanding Juli 2015
s.
yang tercatat sebesar 99,90.
bp
Jika dibandingkan dengan NTP Nasional Agustus 2015, NTP Provinsi Maluku Agustus 2015
nk ot a.
berada di bawah level NTP Nasional yang tercatat sebesar 101,28.
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
bo
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dari kelima sub sektor menunjukkan fluktuasi harga
m
komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Data dalam Tabel 1 menunjukan bahwa indeks harga
//a
yang diterima petani (it) Provinsi Maluku pada Agustus 2015 sebesar 120,44 atau turun sebesar 0,81
s:
persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 121,42. Penurunan It disebabkan turunnya It pada
tp
semua sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen,
ht
diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,40 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,28 persen, sub sektor perikanan sebesar 0,05 persen, dan sub sektor peternakan sebesar 0,01 persen. 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani meliputi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan memproduksi hasil pertaniannya. Pada Agustus 2015, Ib Provinsi Maluku juga turun sebesar 0,14 persen yang dipengaruhi oleh turunnya Ib pada beberapa sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman pangan sebesar 0,31 persen, diikuti sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,29 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,11 persen, dan sub sektor peternakan sebesar 0,07 persen. Sedangkan sub sektor
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
3
perikanan mengalami kenaikan Ib sebesar 0,38 persen yang disumbangkan oleh kelompok perikanan tangkap sebesar 0,37 persen dan kelompok perikanan budidaya sebesar 0,41 persen. 4. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor a. Sub Sektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada Agustus 2015, NTP-P mengalami penurunan sebesar 0,10 persen terjadi karena penurunan It mencapai 0,40 persen sedangkan penurunan Ib hanya sebesar 0,31 persen. Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok palawija sebesar 0,66 persen sedangkan kelompok padi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,39 persen. Penurunan Ib dipengaruhi oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,36 persen
id
sedangkan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,06
s.
go .
persen.
bp
b. Sub Sektor Hortikultura (NTP-H)
nk ot a.
Pada Agustus 2015, NTP-H tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015 atau masih tetap sebesar 111,23, terjadi karena penurunan It dan penurunan Ib pada sub sektor ini hanya berbeda tipis yaitu masing-masing sebesar 0,28 persen dan sebesar 0,29 persen.
bo
Penurunan It disumbangkan oleh turunnya indeks pada kelompok buah-buahan dan kelompok tanaman obat masing-masing sebesar 1,44 persen dan sebesar 0,97 persen, sedangkan indeks
//a
m
kelompok sayur-sayuran naik sebesar 1,27 persen. Penurunan Ib disebabkan turunnya IKRT
s:
sebesar 0,33 persen sedangkan indeks BPPBM tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015.
tp
c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R)
ht
Pada Agustus 2015, NTP-R mengalami penurunan sebesar 2,18 persen dibanding Juli 2015, terjadi karena penurunan It mencapai 2,29 persen sedangkan penurunan Ib hanya sebesar 0,11 persen. Penurunan It disumbangkan oleh turunnya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT sebesar 0,13 persen sedangkan indeks BPPBM tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015 d. Sub Sektor Peternakan (NTP-T) Pada Agustus 2015, NTP-T mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen dibanding Juli 2015, karena terjadi penurunan It hanya sebesar 0,01 sedangkan penurunan Ib mencapai 0,07 persen. Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok hasil ternak sebesar 0,20 persen, sedangkan indeks pada kelompok ternak besar, kelompok ternak kecil dan kelompok unggas Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
4
ternyata tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015. Penurunan Ib disumbangkan oleh penurunan IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,08 persen dan sebesar 0,05 persen. e. Sub Sektor Perikanan (NTP-NP) Pada Agustus 2015, NTP-NP mengalami penurunan sebesar 0,42 persen dibanding Juli 2015, karena terjadi penurunan It sebesar 0,05 lebih rendah dari Ib yang justru naik sebesar 0,38 persen. Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 0,08 sedangkan kelompok budidaya justru naik sebesar 0,13 persen. Sebaliknya kenaikan Ib disebabkan IKRT dan indeks BPPBM mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,57 persen
id
dan sebesar 0,01 persen.
go .
e.1.) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN)
s.
Pada Agustus 2015, NTN turun sebesar 0,45 persen karena It mengalami penurunan
bp
sebesar 0,08 persen, sedangkan Ib justru mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen yang
nk ot a.
disumbangkan oleh naiknya IKRT sebesar 0,57 persen. e.2.) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi)
bo
Pada Agustus 2015, NTPi turun sebesar 0,28 persen karena terjadi kenaikan It yang
m
sebesar 0,13 persen, lebih rendah dari kenaikan Ib yang sebesar 0,41 persen. Peningkatan It
//a
disumbangkan oleh peningkatan pada kelompok budidaya laut sebesar 0,13 persen,
s:
sedangkan peningkatan Ib disumbangkan oleh peningkatan IKRT dan indeks BPPBM masing-
tp
masing sebesar 0,57 persen dan sebesar 0,06 persen.
pada Tabel 2.
ht
Data NTP dari seluruh sub sektor seperti yang telah dijelaskan diatas dapat dilihat selengkapnya
Tabel 2.Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor dan Perubahannya Agustus 2015 (2012=100) Kelompokdan Sub Kelompok (1)
1. Tanaman Pangan (NTPP)
Bulan
Persentase
Juli 2015
Agustus 2015
Perubahan
(2)
(3)
(4)
97.54
97.44
-0.10
a. Indeks Diterima Petani - Padi
118.57 101.52
118.09 101.91
-0.40 0.39
- Palawija b. Indeks Dibayar Petani
125.34 121.56
124.51 121.19
-0.66 -0.31
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
5
id
123.68 106.62 111.23 134.58 135.74 133.98 123.53 121.00 123.82 105.79 90.48 109.17 109.17 120.66 123.80 105.68 103.85 124.04 122.06 125.05 126.79 121.58 119.43 125.90 106.63 105.12 126.35 126.40 126.15 120.20 123.02 115.09 104.50 126.40 126.40 120.95 123.05 117.32 108.34 126.15 100.00 126.32 116.44 122.89 104.01
go .
bp
s.
124.13 106.56 111.23 134.97 134.04 135.93 124.75 121.34 124.23 105.79 92.50 111.73 111.73 120.79 123.97 105.68 103.79 124.05 122.06 125.05 126.79 121.82 119.52 126.00 106.69 105.57 126.41 126.50 125.99 119.75 122.33 115.08 104.97 126.50 126.50 120.51 122.35 117.32 108.65 125.99 100.00 126.15 115.96 122.19 103.95
nk ot a.
ht
tp
s:
//a
m
bo
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura (NTPH) a. IndeksDiterimaPetani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. IndeksDibayarPetani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) a. IndeksDiterimaPetani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b. IndeksDibayarPetani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan (NTPT) a. IndeksDiterimaPetani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan (NTNP) a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap (NTN) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani -Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.1. Perikanan Budidaya (NTPi) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM
-0.36 0.06 0.00 -0.28 1.27 -1.44 -0.97 -0.29 -0.33 0.00 -2.18 -2.29 -2.29 -0.11 -0.13 0.00 0.06 -0.01 0.00 0.00 0.00 -0.20 -0.07 -0.08 -0.05 -0.42 -0.05 -0.08 0.13 0.38 0.57 0.01 -0.45 -0.08 -0.08 0.37 0.57 0.00 -0.28 0.13 0.00 0.13 0.41 0.57 0.06
BPPBM= Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
6
5. Inflasi Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi jika terjadi kenaikan dan deflasi jika terjadi penurunan di wilayah perdesaan. Pada Agustus 2015 terjadi penurunan IKRT atau terjadi deflasi perdesaan di Maluku sebesar 0,15 persen. Penurunan IKRT utamanya disumbangkan oleh kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok transportasi & komunikasi yang mengalami deflasi perdesaan masing-masing sebesar 0,62 persen dan sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks diantaranya tertinggi oleh kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,45 persen, kelompok sandang sebesar 0,37 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,30 persen, dan kelompok perumahan sebesar 0,29 persen. Kelompok pengeluaran kesehatan tidak
id
mengalami perubahan indeks dibanding Juli 2015.
go .
Data dalam Tabel 3 juga menunjukan bahwa Inflasi perdesaan Provinsi Maluku lebih rendah dari
s.
angka nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,47 persen.
nk ot a.
bp
Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga di Provinsi Maluku Agustus 2015 (2012=100) K e l o m p ok
m
bo
(1)
//a
Bahan Makanan
Perubahan (%) (2) -0.62 0.30
Perumahan
0.29
Sandang
0.37
Kesehatan
0.00
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0.45
Transportasi & Komunikasi
-0.08
ht
tp
s:
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
T o t a l / Gabungan
-0,15
Nasional
0,47
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
7
6.
Kecepatan Harga per kelompok Pengeluaran dan per sub Sektor Data dalam Tabel 4 menunjukan kecepatan kenaikan harga per kelompok pengeluaran dari
tahun dasar 2012 sampai dengan Agustus 2015 yang dirinci dari kelompok pengeluaran tertinggi ke terendah. Kelompok bahan makanan masih menduduki urutan tertinggi dengan nilai indeks sebesar 133,66,
selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 125,73, diikuti kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 117,00, selanjutnya kelompok perumahan dengan nilai indeks sebesar 116,87, kelompok sandang sebesar 115,37, kelompok kesehatan sebesar 111,06, dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 106,67. Tabel 4. Indeks Harga Per Sub Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
bp
(1)
Inflasi/Def lasi (4)
134.49
133.66
-0.62
125.83
125.73
-0.08
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
116.65
117.00
0.30
Perumahan
116.53
116.87
0.29
114.94
115.37
0.37
111.06
111.06
0.00
106.20
106.67
0.45
nk ot a.
Bahan Makanan
Agustus 2015 (3)
s.
Juli 2015 (2)
Uraian
go .
id
Dan Laju Inflasi/Deflasi pada Agustus 2015 Menurut Sub Sektor ( 2012 = 100 )
bo
Transportasi dan Komunikasi
m
Sandang
//a
Kesehatan
ht
tp
s:
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
7. Kebutuhan Petani Untuk Biaya Produksi Kebutuhan petani untuk biaya produksi terdiri dari Bibit, Obat-Obatan dan Pupuk, Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya, Transportasi, Penambahan Barang Modal, dan Upah Buruh Tani. Kebutuhan biaya produksi ini dihitung dalam bentuk Indeks Harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) seperti yang terlihat pada Tabel 5 secara rata-rata mengalami peningkatan pada Agustus 2015 hanya sebesar 0,01 persen. Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran seperti yang terlihat dalam Tabel 5, maka masih sama dengan bulan sebelumnya, dimana kelompok transportasi pada Agustus 2015 masih menduduki urutan tertinggi indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi yakni sebesar 124,93 dan terendah adalah kelompok upah buruh tani sebesar 101,06. Data dalam Tabel 5 juga Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
8
menunjukan bahwa hanya kelompok transportasi yang mengalami peningkatan pada Agustus 2015 yaitu sebesar 0,08 persen sedangkan indeks kelompok pengeluaran BPPBM yang lainnya tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015. Tabel 5. Indeks Harga BPPBM dan Laju Inflasi/Deflasi Provinsi Maluku Pada Agustus 2015 ( 2012 = 100 ) Juli 2015 (2)
Kelompok
(4)
107.08
0.01
Bibit
103.22
103.22
0.00
Obat-Obatan dan Pupuk
101.84
101.84
0.00
Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya
103.74
0.00
Transportasi
124.84
124.93
0.08
Penambahan Barang Modal
106.18
106.18
0.00
101.06
101.06
0.00
id
107.07
103.74
nk ot a.
m
bo
Upah Buruh Tani
bp
s.
BPPBM
Inflasi/Deflasi
go .
(1)
Agustus 2015 (3)
s:
//a
8. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Sub Sektor
tp
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga
ht
yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Data dalam Tabel 2 menunjukan bahwa NTUP Provinsi Maluku pada Agustus 2015 turun sebesar 0,82 persen dibanding Juli 2015, yaitu dari 113,40 menjadi 112,47. Hal ini terjadi karena penurunan It yang sebesar 0,81 persen lebih rendah dari perubahan indeks BPPBM yang justru naik sebesar 0,01 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP pada empat sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen, diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,46 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,29 persen dan sub sektor perikanan
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
9
sebesar 0,06 persen. Sedangkan sub sektor peternakan mengalami kenaikan NTUP sebesar 0,04 persen.
Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Maluku per sub sektor pada Agustus 2015 ( 2012 = 100 ) Bulan
Sub Sektor
Juli 2015 (2)
(1)
Agustus 2015 (3)
Perubahan (%)
111.28
110.76
-0.46
b. Hortikultura
127.58
127.21
-0.29
c. Tanaman Perkebunan Rakyat
105.73
103.30
-2.29
d. Peternakan
116.27
116.32
0.04
e. Perikanan
109.85
109.78
-0.06
e.2. Perikanan Budidaya
121.20
g. Gabungan Tanpa Ikan
go .
-0.09
121.29
0.07
113.40
112.47
-0.82
113.87
112.83
-0.92
107.14
107.72
0.54
107.11
107.69
0.55
bo m
ht
tp
s:
//a
NASIONAL Tanpa Ikan
107.73
nk ot a.
f. Gabungan
NASIONAL
s.
107.83
bp
e.1. Perikanan Tangkap
id
a. Tanaman Pangan
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
10
id go . s. bp nk ot a.
bo
BPS PROVINSI MALUKU
m
Informasilebihlanjuthubungi:
e-mail :
[email protected] Telepon: 0911-361319,361320
ht
tp
s:
//a
Ir.JessicaElizianaPupella Kepala Bidang Statistik Distribusi
Berita Resmi Statistik No. 02/09/81 Th. VII, 1 September 2015
11