No. 02/11/81/Th.VII,2 November 2015
NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU OKTOBER 2015 SEBESAR 101,10, NAIK 0,54 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Oktober 2015 adalah sebesar 101,10, atau naik sebesar 0,54 persen dibanding September 2015 yang tercatat sebesar 100,56. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,08 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya mencapai 0,54 persen.
Capaian NTP tertinggi pada Oktober 2015 masih terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 113,17 sedangkan NTP terendah terjadi di sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 92,14.
Peningkatan NTP pada Oktober 2015 disumbangkan oleh naiknya NTP pada 3 sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 1,85 persen, sub sektor perikanan sebesar 0,84 persen, dan sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,31 persen.
NTP Provinsi Maluku tanpa Sub Sektor Perikanan Oktober 2015 sebesar 100,55 atau naik sebesar 0,50 persen dibanding September 2015 yang tercatat sebesar 100,05.
Pada Oktober 2015, terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,65 persen, disebabkan oleh naiknya indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,25 persen, kelompok sandang sebesar 0,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,38 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,13 persen, dan terendah kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,10 persen. Hanya kelompok perumahan yang mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,16 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Oktober 2015 tercatat sebesar 114,31 atau naik sebesar 1,04 persen dibanding September 2015 yang tercatat sebesar 113,14
ht
tp
s:
//a
m
bo
nk ot a.
bp
s.
go .
id
1. Nilai Tukar Petani (It) Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga Yang Diterima Petani terhadap Indeks Harga Yang Dibayar Petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trading) dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa yang
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
1
dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli/daya tukar petani. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor Oktober2015 (2012 = 100) Bulan
Sub Sektor
Persentase
Oktober2015 (3)
116.85 136.59 111.28 125.26 125.87 125.84 126.05 121.29 120.74
119.67 137.75 111.76 125.58 127.51 127.81 126.05 122.60 122.00
2.42 0.84 0.44 0.25 1.30 1.57 0.00 1.08 1.05
121.19 121.08 120.60 119.31 120.07 120.84 116.28 120.61 120.68
121.86 121.72 121.30 119.90 120.62 121.38 116.84 121.26 121.34
0.55 0.53 0.58 0.49 0.46 0.45 0.48 0.54 0.55
96.42 112.82 92.27 104.99 104.83 104.14 108.41 100.56 100.05
98.20 113.17 92.14 104.74 105.71 105.29 107.89 101.10 100.55
1.85 0.31 -0.14 -0.24 0.84 1.11 -0.48 0.54 0.50
NASIONAL
102.33
102.46
0.13
NASIONAL tanpa Ikan
102.28
102.42
0.13
bp
nk ot a.
ht
tp
s:
//a
m
bo
2. Indeks yang Dibayar (Ib) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
s.
1. Indeks yang Diterima (It) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
go .
(1)
Perubahan (4)
id
September2015 (2)
3. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
2
Berdasarkan hasil pemantauan harga – harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada Oktober 2015, diketahui bahwa NTP Provinsi Maluku mengalami peningkatan sebesar 0,54 persen dibanding September 2015, atau naik dari 100,56 pada September 2015 menjadi 101,10 pada Oktober 2015. Peningkatan NTP pada Oktober 2015 disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian sebesar 1,08 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian yang hanya mencapai 0,54 persen. Peningkatan NTP dipengaruhi oleh naiknya NTP pada beberapa sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 1,85 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 0,84 persen dan sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,31 persen. Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan rakyat dan sub sektor peternakan mengalami penurunan NTP masing-masing sebesar 0,14 persen dan
id
sebesar 0,24 persen.
September 2015 yang tercatat sebesar 100,05.
s.
100,55, atau naik sebesar 0,50 persen dibanding
bp
dalam Tabel 1 menunjukan angka sebesar
go .
NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada Oktober 2015 seperti yang ditunjukan
nk ot a.
Jika dibandingkan dengan NTP Nasional Oktober 2015, NTP Provinsi Maluku Oktober 2015 berada di bawah level NTP Nasional yang tercatat sebesar 102,46.
bo
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
m
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dari kelima sub sektor menunjukkan fluktuasi harga
//a
komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Data dalam Tabel 1 menunjukan bahwa indeks harga
s:
yang diterima petani (it) Provinsi Maluku pada Oktober 2015 sebesar 122,60 atau naik sebesar 1,08
tp
persen dibanding September 2015 yang tercatat sebesar 121,29. Peningkatan It disebabkan naiknya It
ht
pada semua sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman pangan sebesar 2,42 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 1,30 persen, selanjutnya sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,84 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,44 persen, dan terendah sub sektor peternakan sebesar 0,25 persen. 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani meliputi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan memproduksi hasil pertaniannya. Pada Oktober 2015, Ib Provinsi Maluku juga mengalami peningkatan pada semua sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,58 persen, diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,55 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,53 persen, sub Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
3
sektor peternakan sebesar 0,49 persen, dan terendah adalah sub sektor perikanan sebesar 0,46 persen. 4. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor a. Sub Sektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada Oktober 2015, NTP-P mengalami peningkatan sebesar 1,85 persen karena terjadi peningkatan It mencapai 2,42 persen, lebih tinggi dibanding peningkatan Ib yang hanya mencapai 0,55 persen. Peningkatan It disumbangkan oleh peningkatan pada kelompok padi dan palawija masingmasing sebesar 0,44 persen dan sebesar 3,07 persen. Peningkatan Ib dipengaruhi oleh naiknya
go .
s.
Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,02 persen.
id
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,63 persen dan indeks Biaya Produksi dan
bp
b. Sub Sektor Hortikultura (NTP-H)
nk ot a.
Pada Oktober 2015, NTP-H mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen dibanding September 2015, terjadi karena kenaikan It yang sebesar 0,84 persen lebih tinggi dari kenaikan Ib yang hanya sebesar 0,53 persen.
bo
Peningkatan It disumbangkan oleh naiknya indeks pada kelompok sayur-sayuran sebesar 2,57 persen, sedangkan kelompok buah-buahan dan kelompok tanaman obat mengalami penurunan It
//a
m
masing-masing sebesar 0,43 persen dan sebesar 1,36 persen. Peningkatan Ib disebabkan naiknya
s:
IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,58 persen dan sebesar 0,21 persen.
tp
c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R)
ht
Pada Oktober 2015, NTP-R mengalami penurunan sebesar 0,14 persen dibanding September 2015, karena terjadi peningkatan It yang sebesar 0,44 persen lebih rendah dari peningkatan Ib yang mencapai 0,58 persen. Peningkatan It disumbangkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,44 persen. Peningkatan pada Ib disebabkan naiknya IKRT sebesar 0,69 persen sedangkan indeks BPPBM mengalami penurunan Ib sebesar 0,06 persen dibanding September 2015 d. Sub Sektor Peternakan (NTP-T) Pada Oktober 2015, NTP-T mengalami penurunan sebesar 0,24 persen dibanding September 2015, karena terjadi peningkatan It sebesar 0,25 persen lebih rendah dari peningkatan Ib yang mencapai 0,49 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
4
Peningkatan It disumbangkan oleh naiknya It pada kelompok ternak kecil sebesar 1,21 persen dan kelompok hasil ternak sebesar 0,60 persen. Sedangkan kelompok ternak besar dan kelompok unggas mengalami penurunan It masing-masing sebesar 0,53 persen dan sebesar 0,87 persen. Peningkatan Ib disebabkan naiknya IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,66 persen dan sebesar 0,09 persen. e. Sub Sektor Perikanan (NTP-NP) Pada Oktober 2015, NTP-NP mengalami peningkatan sebesar 0,84 persen dibanding September 2015, karena terjadi peningkatan It sebesar 1,30 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib yang hanya mencapai 0,46 persen. Peningkatan It disebabkan naiknya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 1,57 persen
id
sedangkan kelompok budidaya tidak mengalami perubahan dibanding September 2015.
s.
bp
tidak mengalami perubahan dibanding September 2015.
go .
Peningkatan Ib disumbangkan oleh naiknya IKRT sebesar 0,70 persen sedangkan indeks BPPBM
nk ot a.
e.1.) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN)
Pada Oktober 2015, NTN naik sebesar 1,11 persen karena terjadi peningkatan It sebesar 1,57 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib yang hanya sebesar 0,45 persen.
bo
e.2.) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi)
m
Pada Oktober 2015, NTPi turun sebesar 0,48 persen, terjadi karena It tidak mengalami
//a
perubahan dibanding September 2015 sedangkan Ib justru mengalami peningkatan sebesar
s:
0,48 persen. Peningkatan Ib disumbangkan oleh peningkatan IKRT sebesar 0,69 persen
ht
tp
sedangkan indeks BPPBM tidak mengalami perubahan dibanding September 2015.
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor dan Perubahannya Oktober 2015 (2012=100) Kelompokdan Sub Kelompok (1)
1. Tanaman Pangan (NTPP)
Bulan
Persentase
September2015
Oktober2015
Perubahan
(2)
(3)
(4)
96.42
98.20
1.85
a. Indeks Diterima Petani - Padi
116.85 102.57
119.67 103.02
2.42 0.44
- Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
122.51 121.19 123.62 106.97
126.28 121.86 124.40 106.98
3.07 0.55 0.63 0.02
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
5
id
113.17 137.75 140.54 135.95 124.30 121.72 124.67 105.82 92.14 111.76 111.76 121.30 124.54 105.85 104.74 125.58 123.50 127.66 125.19 123.10 119.90 126.55 106.72 105.71 127.51 127.81 126.05 120.62 123.64 115.17 105.29 127.81 127.81 121.38 123.67 117.42 107.89 126.05 100.00 126.22 116.84 123.50 104.01
go .
bp
s.
112.82 136.59 137.02 136.53 126.01 121.08 123.95 105.59 92.27 111.28 111.28 120.60 123.68 105.91 104.99 125.26 124.15 126.14 126.29 122.36 119.31 125.72 106.63 104.83 125.87 125.84 126.05 120.07 122.78 115.17 104.14 125.84 125.84 120.84 122.81 117.42 108.41 126.05 100.00 126.22 116.28 122.64 104.01
nk ot a.
ht
tp
s:
//a
m
bo
2. Hortikultura (NTPH) a. IndeksDiterimaPetani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. IndeksDibayarPetani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) a. IndeksDiterimaPetani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b. IndeksDibayarPetani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan (NTPT) a. IndeksDiterimaPetani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan (NTNP) a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap (NTN) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani -Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.1. Perikanan Budidaya (NTPi) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM
0.31 0.84 2.57 -0.43 -1.36 0.53 0.58 0.21 -0.14 0.44 0.44 0.58 0.69 -0.06 -0.24 0.25 -0.53 1.21 -0.87 0.60 0.49 0.66 0.09 0.84 1.30 1.57 0.00 0.46 0.70 0.00 1.11 1.57 1.57 0.45 0.70 0.00 -0.48 0.00 0.00 0.00 0.48 0.69 0.00
BPPBM= Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
5. Inflasi Pedesaan
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
6
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi jika terjadi kenaikan dan deflasi jika terjadi penurunan di wilayah perdesaan. Pada Oktober 2015 terjadi penurunan IKRT atau terjadi inflasi perdesaan di Maluku sebesar 0,65 persen. Peningkatan IKRT disumbangkan oleh beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi perdesaan, diantaranya yang tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,25 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,38 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,13 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,10 persen. Sedangkan kelompok perumahan mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,16 persen. Data dalam Tabel 3 juga menunjukan bahwa deflasi perdesaan Provinsi Maluku lebih tinggi dari
id
angka nasional yang mengalami deflasi hanya sebesar 0,04 persen.
(1) Bahan Makanan
nk ot a.
K e l o m p ok
bp
s.
go .
Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga di Provinsi Maluku Oktober2015 (2012=100) Perubahan (%) (2) 1.25 0.27
Perumahan
-0.16
m
//a
Sandang
bo
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0.53 0.38
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0.13
Transportasi & Komunikasi
0.10
ht
tp
s:
Kesehatan
T o t a l / Gabungan
0,65
Nasional
-0,04
6. Kecepatan Harga per kelompok Pengeluaran dan per sub Sektor Data dalam Tabel 4 menunjukan kecepatan kenaikan harga per kelompok pengeluaran dari tahun dasar 2012 sampai dengan Oktober 2015 yang dirinci dari kelompok pengeluaran tertinggi ke terendah. Kelompok bahan makanan masih menduduki urutan tertinggi dengan nilai indeks sebesar 134,88, selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 125,86, diikuti kelompok perumahan sebesar 117,31, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan nilai Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
7
indeks sebesar 117,27, kelompok sandang sebesar 116,21, kelompok kesehatan sebesar 111,38, dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 107,18. Tabel 4. Indeks Harga Per Sub Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga Dan Laju Inflasi/Deflasi pada Oktober2015 Menurut Sub Sektor ( 2012 = 100 ) September 2015 (2)
Uraian (1)
Oktober 2015 (3)
Inflasi/Def lasi (4)
133.21
134.88
1.25
Transportasi dan Komunikasi
125.73
125.86
0.10
Perumahan
117.50
117.31
-0.16
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
116.95
117.27
Sandang
115.59
Kesehatan
110.96
go .
id
Bahan Makanan
116.21
0.53
111.38
0.38
107.18
0.13
s.
bp
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
nk ot a.
107.04
0.27
bo
7. Kebutuhan Petani Untuk Biaya Produksi
m
Kebutuhan petani untuk biaya produksi terdiri dari Bibit, Obat-Obatan dan Pupuk, Sewa Lahan,
//a
Pajak dan Lainnya, Transportasi, Penambahan Barang Modal, dan Upah Buruh Tani. Kebutuhan
s:
biaya produksi ini dihitung dalam bentuk Indeks Harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang
tp
Modal (BPPBM) seperti yang terlihat pada Tabel 5 secara rata-rata mengalami peningkatan pada
ht
Oktober 2015 sebesar 0,04 persen. Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran seperti yang terlihat dalam Tabel 5, maka masih sama dengan bulan sebelumnya, dimana kelompok transportasi pada Oktober 2015 masih menduduki urutan tertinggi indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi yakni sebesar 125,17 dan terendah adalah kelompok upah buruh tani sebesar 101,61. Data dalam Tabel 5 juga menunjukan bahwa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok bibit sebesar 0,17 persen, diikuti kelompok sewa lahan, pajak, dan lainnya sebesar 0,15 persen, kelompok transportasi sebesar 0,14 persen dan kelompok obat-obatan dan pupuk sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok penambahan barang modal mengalami penurunan indeks sebesar 0,10 persen dibanding September 2015.
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
8
Tabel 5. Indeks Harga BPPBM dan Laju Inflasi/Deflasi Provinsi Maluku Pada Oktober2015 ( 2012 = 100 ) September 2015 (2)
Kelompok
(4)
107.25
0.04
Bibit
103.08
103.26
0.17
Obat-Obatan dan Pupuk
101.65
101.66
0.01
Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya
103.75
103.90
0.15
Transportasi
124.99
125.17
0.14
Penambahan Barang Modal
106.21
106.10
-0.10
Upah Buruh Tani
101.61
0.00
id
107.21
101.61
nk ot a.
bp
s.
BPPBM
Inflasi/Deflasi
go .
(1)
Oktober 2015 (3)
8. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Sub Sektor
bo
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga
m
yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya
//a
terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya
s:
konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan
tp
kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
ht
Data dalam Tabel 2 menunjukan bahwa NTUP Provinsi Maluku pada Oktober 2015 naik sebesar 1,04 persen dibanding September 2015, yaitu dari 113,14 menjadi 114,31. Hal ini terjadi karena peningkatan It yang sebesar 1,08 persen lebih tinggi dari peningkatan indeks BPPBM yang hanya mencapai 0,04 persen. Peningkatan NTUP pada Oktober 2015 terjadi karena meningkatnya NTUP pada semua sub sektor, tertinggi disumbangkan oleh sub sektor tanaman pangan sebesar 2,40 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 1,30 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,63 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,49 persen, dan terendah sub sektor peternakan sebesar 0,16 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
9
Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Maluku per sub sektor pada Oktober2015 ( 2012 = 100 ) Bulan
Sub Sektor
September2015 (2)
(1)
Oktober2015 (3)
Perubahan (%)
109.24
111.86
2.40
b. Hortikultura
129.36
130.17
0.63
c. Tanaman Perkebunan Rakyat
105.07
105.58
0.49
d. Peternakan
117.47
117.67
0.16
e. Perikanan
109.29
110.71
1.30
e.1. Perikanan Tangkap
107.17
108.85
1.57
e.2. Perikanan Budidaya
121.19
121.19
0.00
g. Gabungan Tanpa Ikan
113.64
go .
113.14
s.
f. Gabungan
id
a. Tanaman Pangan
1.04
114.78
1.00
108.66
108.69
0.03
108.66
108.70
0.04
nk ot a.
bp
114.31
NASIONAL
ht
tp
s:
//a
m
bo
NASIONAL Tanpa Ikan
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
10
id go . s.
nk ot a.
bp
BPS PROVINSI MALUKU Informasilebihlanjuthubungi:
e-mail :
[email protected]
Telepon: 0911-361319,361320
ht
tp
s:
//a
m
bo
Ir.JessicaElizianaPupella Kepala Bidang Statistik Distribusi
Berita Resmi Statistik No. 02/11/81 Th. VII, 2 November 2015
11